Anda di halaman 1dari 10

ASUHAN KEBIDANAN KOMUNITAS:

SATUAN ACARA PENYULUHAN PERILAKU MEROKOK DI DALAM


RUMAH

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Praktik Semester II


Stage Kebidanan Komunitas

Oleh :
WAHYU METASARI
NIM P1337424821159

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI BIDAN JURUSAN


KEBIDANAN
POLTEKKES KEMENKES SEMARANG
T.A 2021/2022
i
SATUAN ACARA PENYULUHAN PERILAKU MEROKOK DIDALAM
RUMAH

Pokok Pembahasan : Bahaya merokok di dalam rumah


Sasaran : Tn. W
Hari/ Tanggal : Selasa, 31 Mei 2022
Tempat : Wolo 2/3
Waktu : 10.00-10.30 WIB (1 x 30 Menit)
Penyuluh : Wahyu Metasari

1. Tujuan Umum
Setelah dilakukan penyuluhan tentang bahaya rokok terhadap tubuh d a n
di harapkan Tn. W dapat memahami dampak menggunakan atau
mengkonsumsi rokok di dalam Rumah.
2. Tujuan Khusus
Setelah mendapatkan penyuluhan, peserta penyuluhan dapat :
1. Menjelaskan pengertian rokok
2. Menjelaskan Kandungan rokok
3. Menjelaskan Dampak Merokok di Lingkungan rumah
4. Menjelaskan Perokok Aktif dan perokok pasif
a. Menjelaskan Upaya yang Dapat Dilakukan untuk Berhenti Merokok
3. Setting Tempat

Pemeriksa
Fasilitator
Moderator

Observasi

1
PESERTA
7. Metode
a. Ceramah
b. Tanya jawab
c. Diskusi

8. Media
Media : leaflet dan video
9. Materi
a. Pengertian rokok
b. Kandungan rokok
c. Dampak Merokok di Lingkungan rumah
d. Perokok Aktif dan perokok pasif
e.Upaya yang Dapat Dilakukan untuk Berhenti Merokok
10. Kegiatan

NO WAKTU KEGIATAN PENYULUHAN KEGIATAN


PESERTA
1. 2 Menit Pembukaan Mendengarkan
a. Membukaan kegiatan dengan dan
mengucapkan salah memperhatikan
b. Memperkenalkan diri yang disampaikan
c. Menjelaskan tujuan dari penyuluh
penyuluhan
d. Menyebutkan materi yang akan
diberikan
e. Menyampaikan kontrak waktu
2. 15 Menit Pelaksanaan Mendengarkan
Penyampaian materi oleh penyuluh : dan memberi

2
1. Menjelaskan pengertian umpan balik
rokok tentang materi
2. Menjelaskan Kandungan yang
rokok disampaikan.
3. Menjelaskan Dampak
Merokok di Lingkungan
rumah
4. Menjelaskan Perokok Aktif
dan perokok pasif
5. Menjelaskan Upaya yang
Dapat Dilakukan untuk
Berhenti Merokok

3. 5 Menit Tanya jawab Mengajukan


Memberi kesempatan pada peserta pertanyaan
untuk bertanya hal yang kurang
jelas
4. 5 Menit Evaluasi Menjawab
Menanyakan kembali kepada peserta Pertanyaan
tentang materi yang telah diberikan
dan reinforcement kepada peserta
yang dapat
menjawab pertanyaan
5. 3 Menit Penutup Mendengarkan
a. Menjelaskan kesimpulan dari dengan seksama
materi penyuluhan dan menjawab
b. Ucapan terima kasih salam
c. Salam penutup

3
Lampiran
MATERI
1. Pengertian Rokok
Rokok merupakan salah satu zat adiktif yang bila digunakan mengakibatkan
bahaya kesehatan bagi diri sendiri maupun masyarakat, oleh karena itu
diperlukan berbagai kegiatan pengamanan rokok bagi kesehatan. Rokok
adalah hasil olahan tembakau terbungkus termasuk cerutu atau bentuk lainnya
yang mengandung nikotin dan tar dengan atau tanpa bahan tambahan.
Merokok adalah kebiasaan adiktif yang menjadi penyebab terjadinya kematian
dan penyakit (Kemenkes RI, 2011)
2. Kandungan Rokok
Rokok mengandung kurang lebih 4000 elemen – elemen, dan
setidaknya 200 diantaranya dinyatakan berbahaya bagi kesehatan dan 43 jenis
lainnya dapat menyebabkankan keracunan bagi tubuh. Racun utama bagi
rokok adalah tar, nikotin, dan karbonmonoksida.
a. Tar adalah substansi hidrokarbon yang bersifat lengket dan menempel
pada paru – paru, mengandung bahan kimia yang beracun, sebagian
merusak sel paru – paru dan menyebabkan kanker.
b. Nikotin adalah zat aditif yang mempengaruhi syaraf dan peredaran darah.
Zat yang bersifat karsinogen, dan memicu kanker paru yang mematikan.
c. Karbonmonoksida adalah zat yang mengikat hemoglobin dalam darah,
membuat darah tidak mampu mengikat oksigen (Badan Penelitian dan
Pengembangan Kesehatan ,2013).
3. Dampak Merokok di Lingkungan Rumah
Asap rokok yang dihembuskan oleh perokok membahayakan kesehatan
isteri, anak-anak dan anggota keluarga lain yang tidak merokok. Untuk itu
pengendalian para perokok yang menghasilkan asap rokok yang sangat
berbahaya bagi kesehatan perokok aktif maupun perokok pasif merupakan
salah satu solusi menghirup udara bersih tanpa paparan asap rokok atau biasa
disebut penetapan kawasan rumah tanpa rokok ( Jusuf. H, 2019).
Paparan asap rokok bisa meningkatkan risiko tejadinya berbagai

4
gangguan kesehatan dan penyakit. Bayi dan anak-anak yang terpapar asap
rokok berisiko tinggi mengalami iritasi mata, infeksi telinga, alergi, asma,
bronkitis,pneumonia, meningitis, dan sindrom kematian bayi mendadak
( Jusuf. H, 2019).
Rokok memiliki efektivitas yang sangat tinggi dalam menyebarkan
bahan kimia beracun. Jika diisap di dalam rumah, maka seluruh rumah Anda
akan penuh dengan zat beracun, seperti nikotin, karbon monoksida, dan zat
pemicu kanker (karsinogen). Parahnya, semua zat tersebut tidak hanya ada di
lokasi Anda merokok. Seluruh ruangan di dalam rumah, termasuk kamar anak
dan bayi, berisiko tercemar oleh berbagai zat yang berbahaya bagi tubuh.
Selain jangkauan yang luas dan penyebarannya yang cepat, asap rokok juga
dapat bertahan di udara dalam waktu yang lama. Asap rokok bisa bertahan di
udara hingga 2 - 3 jam, bahkan saat ventilasi rumah atau jendela terbuka.
Alangkah baiknya setiap rumah membuat kesepakatan rumah bebas asap
rokok yaitu dengan tidak merokok di dalam rumah, memasang stiker rumah
bebas asap rokok di depan pintu masuk dan tidak menyediakan asbak ( Jusuf.
H, 2019).
Merokok dirumah sangat tidak disarankan bagi orang tua yang
mempunyai anak balita, apalagi saat anak-anak mereka berada didekatnya.
Dampak merokok salah satunya dapat menyebabkan
penyakit bronchopneumonia pada balita Merokok di dalam rumah tidak hanya
berbahaya bagi perokok tetapi juga bagi orang yang tinggal di rumah tersebut,
karena :
a. Meninggalkan zat – zat beracun di perabot rumah, karpet, tirai bahkan di
dinding
b. Asap rokok mengandung ribuan bahan kimia diantaranya banyak zat
beracun dan bersifat karsinogenik yang bisa tinggal di suatu permukaan
c. Bila terpapar dalam jangka waktu yang lama dapat menyebabkan
meningkatkan resiko kanker, serangan asma, masalah paru – paru, infeksi
tenggorokan dan mata

5
d. Asap rokok dapat diserap ke semua permukaan yang berpori, zat beracun
dari asap rokok akan menetap lama di semua perabot rumah tangga yang
terkontaminasi
e. Merokok di dalam rumah tentu akan membahayakan kesehatan anak yang
sering bermain di dalam rumah
f. Peneliti menyatakan anak – anaka sebagai Perokok ke -3 (mereka tidak
merokok dan tidak terpapar secara langsung) tetapi terpapar zat berbahaya
dari asap rokok yang telah mengendap di perabot rumah ( Ana et all,
2014).
Terdapat seorang perokok atau lebih dalam rumah akan memperbesar
resiko anggota keluarga yang menderita sakit, seperti :
a. Gangguan pernapasan
b. Memperburuk asma dan memperberat penyakit angina pectoris
c. Dapat meningkatkan resiko untuk mendapat serangan ISPA khususnya
pada balita.
d. Anak-anak yang orangtuanya merokok lebih mudah terkena penyakit
saluran pernapasan seperti flu, asma, pneumonia dan penyakit saluran
pernapsan lainnya.
e. Gas berbahaya dalam asap rokok merangsang pembentukan lendir, debu
dan bakteri yang tertumpuk tidak dapat dikeluarkan, menyebabkan
bronchitis kronis, lumpuhnya serat elastin di jaringan paru yang
mengakibatkan daya pompa paru berkurang, udara tertahan di paru-paru
dan mengakibatkan pecahnya kantong udara. (Widiawati, 2012)
4. Perokok Aktif dan Perokok Pasif
a. Perokok aktif adalah orang yang mengkonsumsi rokok secara rutin
dengan sekecil apapun walaupun itu cuma 1 batang dalam sehari. Atau
orang yang menghisap rokok walau tidak rutin sekalipun atau hanya
sekedar coba-coba dan cara menghisap rokok cuma sekedar
menghembuskan asap walau tidak diisap masuk ke dalam paru-paru.

6
b. Perokok pasif adalah orang yang bukan perokok tapi menghirup asap
rokok orang lain atau orang yang berada dalam satu ruangan tertutup
dengan orang yang sedang merokok.
Rumah adalah tempat berlindung, termasuk dari asap rokok.
Perokok pasif harus berani menyuarakan haknya untuk tidak
menghirup asap rokok (Badan Penelitian dan Pengembangan
Kesehatan ,2013).
5. Cara Mencegah Merokok
Ada 3 cara untuk berhenti merokok, yaitu  Berhenti Seketika,
Menunda, dan Mengurangi. Hal yang paling utama adalah niat dan tekad
yang bulat untuk melaksanakan cara tersebut:
a. Seketika: Cara ini merupakan upaya yang paling berhasil. Bagi
perokok berat, mungkin perlu bantuan tenaga kesehatan untuk
mengatasi efek ketagihan karena rokok mengandung zat Adiktif.
b. Menunda : Perokok dapat menunda mengisap rokok pertama 2 jam
setiap hari sebelumnya dan selama 7 han berturut-turut
c. Mengurangi:
Jumlah rokok yang diisap setiap hari dikurangi secara berangsur-
angsur dengan Jumlah yang sama sampai 0 batang pada hari ke 7 atau
yang ditetapkan. Misalkan dalam sehari-hari seorang perokok
menghabiskan 28 batang rokok maka si perokok dapat merencanakan
pengurangan jumlah rokok selama 7 hari dengan jumlah pengurangan
sebanyak 4 batang perhari ( Ardini , 2012)

7
DAFTAR PUSTAKA

Ana et all. 2014. Effect of Tobacco Smoke Exposure During Pregnancy and
Preschool Age on Growth from Birth to adolescence: a cohort study

Ardini dan Hendriani (2012). Proses Berhenti Merokok Secara Mandiri pada
Mantan Pecandu Rokok dalam Usia Dewasa Awal. Jurnal Psikologi
Pendidikan dan Perkembangan, Vol. 1 No. 02 .

Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (2013). Perilaku Merokok


Masyarakat Indonesia. Jakarta: Kementrian Kesehatan Republik
Indonesia.

Kemenkes (2011). Pedoman Pengembangan Kawasan Tanpa Rokok. Jakarta:


Pusat promosi Kesehatan

Widiawati.2012.Kebiasaan orangtua merokok dirumah berbahaya terhadap


kesehatan anak.

Anda mungkin juga menyukai