Anda di halaman 1dari 8

SATUAN ACARA PENYULUHAN(SAP)

Konsep dan Prinsip Kegawatdaruratan

SILVIA FARAS AYU NALDI


NPM : 19.111.030

ISTITUT KESEHATAN DELI HUSADA DELI TUA


PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN PROGRAM SARJANA
FAKULTAS KEPERAWATAN
TAHUN AJAR 2020/2021
1

SATUAN ACARA PENYULUHAN


Kode Mata Ajaran :
Mata Ajaran : Kegawatdaruratan Bencana
Pertemuan : Les ke 2
Jumlah SKS : 2 SKS
Waktu : 1 x 45menit
PokokBahasan    : Konsep dan prinsip kegawatdaruratan
SubPokokBahasan : : 1.      Konsep dan prinsip gawat darurat
2.      Perspektif gawat darurat
3.      Sistem pelayanan gawat darurat.
TUJUAN INTRUKSIONAL UMUM :
Setelah dilakukan penyuluhan selama 1 x 20 menit peserta mengetahui
tentang Konsep dan Prinsip Kegawatdarutan
I. TUJUAN INTRUKSIONAL KHUSUS :
Setelah mengikuti penyuluhan ini diharapkan peserta mampu:
1. Menjelaskan mengenai pengertian konsep dan prinsip kegawatdaruratan
2. Menjelaskan mengenai pengertian perspektif gawat darurat
3. Menjelaskan mengenai keperluan sistem pelayanan gawat darurat.
II. METODE
Ceramah Tanya Jawab
III. MATERI
A. Konsep Dasar Keperawatan Gawat Darurat

1. Pengertian KGD
Rangkaian kegiatan praktik keperawatan kegawatdaruratan yang diberikan
oleh perawat yang kompeten untuk memberikan asuhan keperawatan di
ruang gawat darurat

2. Proses KGD
Proses dalam KGD meliputi :
1) Pengkajian
2)  Perencanaan

3)  Pelaksanaan

4)  Evaluasi

5)  Dokumentasi

B. PPGD (Penanggulangan Penderita Gawat Darurat)


2

Suatu pertolongan yang cepat dan tepat untuk mencegah kematian maupun
kecatatan. Berasal dari istilah critical ill patient (pasien kritis/gawat) dan
emergency patient (pasien darurat)

1. Tujuan PPGD      
1) Mencegah kematian dan kecacatan (to save life and limb) pada penderita
gawat darurat, hingga dapat hidup dan berfungsi kembali dalam
masyarakat sebagaimana mestinya
2) 2.      Merujuk penderita .gawat darurat melalui system rujukan untuk
memperoleh penanganan yang Iebih memadai
3) 3.      Menanggulangi korban bencana
Penderita Gawat Darurat
Kematian dapat terjadi bila seseorang mengalami kerusakan atau
kegagalan dan salah satu sistem/organ di bawah ini yaitu :
1.      Susunan saraf pusat
2.      Pernapasan
3.      Kardiovaskuler
4.      Hati
5.      Ginjal
6.      Pancreas
PenyebabKegagalan Organ
1.      Trauma/cedera3
2.      Infeksi
3.      Keracunan (poisoning)
4.      Degenerasi (failure)
5.      Asfiksi
6.      Kehilangan cairan dan elektrolit dalam jumlah besar (excessive loss of
wafer and electrolit)
7.      Dan lain-lain.
Kegagalan sistim susunan saraf pusat, kardiovskuler, pernapasan dan
hipoglikemia dapat menyebabkan kematian dalam waktu singkat (4-6
menit), sedangkan kegagalan sistim/organ yang lain dapat menyebabkan
kematian dalam waktu yang lebih lama.

Mati
MatiKlinis :
-          Otak kekurangan Oksigen dlm 6-8 mnt
-          Terjadi gangguan fungsi
-          Sifat Reversible
MatiBiologis :
-          Otak kekurangan Oksigen dalam 8-10 mnt
-          Terjadi kerusakan sel
3

-          Sifat Ireversible
Kategori Kasus Penyebab Kematian
Immediately Life Threatening Case :
1.      Obstruksi Total jalanNapas
2.      Asphixia
3.      Keracunan CO
4.      Tension Pneumothorax
5.      Hentijantung
6.      TamponadeJantung
Potentially Life Threatening Case
1.      RupturaTracheobronkial
2.      KontusioJantung / Paru
3.      PerdarahanMasif
4.      Koma
Kelompok kasus yang perlu penanganan segera karena adanya ancaman
kecatatan
1.      Fraktur tulang disertai cedera pada persyarafan
2.      Crush Injury
3.      Sindroma Kompartemen
Faktor Penentu Keberhasilan PPGD
1.      Kecepatan menemukan penderita gawatdarurat
2.      Kecepatan meminta pertolongan
3.      Kecepatan dan kualitas pertolongan yang diberikan di tempat kejadian,
dalam perjalanan kerumah sakit dan pertolongan selanjutnya di puskesmas
atau rumah sakit
Filosofi Dasar PPGD
1.      Universal
2.      Penanganan oleh siapa saja
3.      Penyelesaian berdasarkan masalah
Prinsip
1.      Penanganan cepat dan tepat
2.      Pertolongan segera diberikan oleh siapa saja yang menemukan pasien
tersebut
(awam, perawat, dokter)

Meliputi tindakan :
1.      Non medis : Cara meminta pertolongan, transportasi, menyiapkanalat-
alat.
2.      Medis : Kemampuan medis berupa pengetahuan maupun ketrampilan :
BLS, ALS
Triage
4

Tindakan memilah-milah korban sesuai dengan tingkat kegawatannya


untuk memperoleh prioritas tindakan.
1.      Gawat darurat-merah
Kelompok pasien yang tiba-tiba berada dalam keadaan gawat atau akan
menjadi gawat dan terancam nyawanya atau anggota badannya (akan
menjadi cacat) bila tidak mendapat pertolongan secepatnya
2.      Gawat tidak darurat – putih
Kelompok pasien berada dalam keadaan gawat tetapi tidak memerlukan
tindakan darurat, misalnya kanker stadium lanjut.
3.      Tidak gawat, darurat – kuning
Kelompok pasien akibat musibah yang datang tiba-tiba, tetapi tidak
mêngancam nyawa dan anggota badannya, misalnya luka sayat dangkal.
4.      Tidak gawat, tidak darurat – hijau,
5.      Meninggal – hitam
Lingkup PPGD
1.      Melakukan Primary Survey, tanpa dukungan alat bantu diagnostic
kemudian dilanjutkan dengan Secondary Survey
2.      Menggunakan tahapan ABCDE
A : Airway management
B : Breathing management
C : Circulation management
D : Drug,  Defibrilator, Disability DD/
E : EKG Exposure
3.      Resusitasi pada kasus dengan henti napas dan henti jantung
Pada kasus-kasus tanpa henti napas dan henti jantung, maka upaya
penanganan harus dilakukan untuk mencegah keadaan tsb, missal pasien
koma dan pasien dengan trauma inhalasi atau luka bakar grade II-III pada
daerah muka dan leher.
1.      Fungsi Independen
Fungsi mandiri berkaitan dengan pemberian asuhan (Care)
2.      Fungsi Dependen
Fungsi yang didelegasikan sepenuhnya atau sebagian dari profesi lain
3.      Fungsi Kolaboratif
Kerjasama saling membantu dalam program kesehatan. (Perawat sebagai
anggota Tim Kesehatan)
Kemampuan Minimal Perawat UGD (Depkes, 1990)
1.      Mengenal klasifikasi pasien
2.      Mampu mengatasi pasien : syok, gawat nafas, gagal jantung paru otak,
kejang, koma, perdarahan, kolik, status asthmatikus, nyeri hebat daerah
pinggul & kasus ortopedi
3.      Mampu melaksanakan dokumentasi asuhan keperawatan gawat darurat
4.      Mampu melaksanakan komunikasi eksternal dan internal
5

Aspek Hukum Dalam KGD


Pemahaman terhadap aspek hokum dalam KGD bertujuan meningkatkan
kualitas penanganan pasien dan menjamin keamanan serta keselamatan
pasien. Aspek hokum menjadi penting karena konsensus universal
menyatakan bahwa pertimbangan aspek legal dan etika tidak dapat
dipisahkan dari pelayanan medik yang baik.
Tuntutan hokum dalam praktek KGD biasanya berasal dari :
1.      Kegagalan komunikasi
2.      Ketidakmampuan mengatasi dilemma dalam profesi
Permasalahan etik dan hukum KGD merupakan isu yang juga terjadi pada
etika dan hokum dalam kegawatdaruratan medic yaitu :
1.      Diagnosis keadaan gawat darurat
2.      Standar Operating Procedure
3.      Kualifikasi tenaga medis
4.      Hak otonomi pasien : informed consent (dewasa, anak)
5.      Kewajiban untuk mencegah cedera atau bahaya pada pasien
6.      Kewajiban untuk memberikan kebaikan pada pasien (rasa sakit,
menyelamatkan)
7.      Kewajiban untuk merahasiakan (etika><hukum)
8.      Prinsip keadilan dan fairness
9.      Kelalaian
10.  Mal praktek akibat salah diagnosis, tulisan yang buruk dan kesalahan
terapi : salah obat, salah dosis
11.  Diagnosis kematian
12.  Surat Keterangan Kematian
13.  Penyidikan medico legal untuk forensic klinik : kejahatan susila, child
abuse, aborsi dan kerahasiaan informasi pasien

Permasalahan dalam KGD dapat dicegah dengan :


1.      Mematuhi standar operating procedure (SOP)
2.      Melakukan pencatatan dengan benar meliputi mencatat segala
tindakan, mencatat segala instruksi dan mencatat serah terima
IV. KEGIATANBELAJAR MENGAJAR

Tahap/ KegiatanPenyuluhan
Waktu Penyuluh/Pemateri Peserta
Pembukaan 1. Memberikan salam pembuka dan 1. Menjawa bsalam
5menit memperkenalkan diri 2. Mendengarkan dan
2. Menginformasikan materi yang akan memperhatikan
disampaikan 3. Menjawa
3. Menjelaskan tujuan yang ingin dicapai bpertanyaan
6

pada akhir penyuluhan ini


4. Menjelaskan manfaat dan relevansi
pokok bahasan ini
Penyampaian 1. Menerangkan tentang pengertian 1. Mendengarkandanme
Materi Konsep dan Prinsip Kegawatdaruratan. mperhatikan
35 menit 2. Menerangkan tentang pengertian 2. Menjawabpertanyaan
Perspektif Gawat Darurat 3. Menerima
3. Menjelaskan tentang Sistem pelayanan reinforcement
Gawat Darurat
4. Memberi kesempatan pada peserta untuk
bertanya tentang materi yang telah
disampaikan
5. Memberi kesempatan pada peserta lain
untuk menjawab pertanyaan
6. Menjawab dan menjelaskan kembali
tentang pertanyaan peserta

Penutup 1. Mengajukan beberapa pertanyaan 1. Menjawab


5menit mengenai materi yang telah diberikan pertanyaan
untuk mengevaluasi peserta 2. Mendengarkan dan
2. Menyimpulkan materi yang telah memperhatikan
disampaikan 3. Menjawa bsalam.
3. Mengucapkansalampenutup.

V. REFERENSI
1) David Knighton, dkk,Tindakan-tindakanGawatDaurat, Jakarta,
Kedokteran:EGC
2) Jhon Mills, MD, dkk, GawatDaruratParu-paru, Jakarta, Kedokteran:EGC
3)  Luz Heller, Gawat Darurat Ginekologi dan Obstetri, Jakarta,
Kedokteran:EGC
4) Marry T, HO,MD, dkk, Resusitasi Kardio Pulmonal & Syok, Jakarta,
Kedokteran:EGC
5)  Michael S, Jastremski, Prosedur Kedaruratan, Jakarta, Kedokteran:EGC
6)  Nancy L, Caroline, Emergency Care in the Street, Boston, Little Brown
and Company
7)  Jhon A, Boswick, Ir, MD, PerawatanGawatDarurat, Jakarta,
Kedokteran:EGC
8)  Tim PPGD RSHS
Bandung,ModulPelatihanPengelolaanPenderitaGawatDarurat, RSHS
Bandung
9) Marry EM, ProsedurKeperawatanDarurat, Missouri, EGC
10) Tabrani Rab, Dr, Prinsip Gawat Paru, Jakarta, Kedokteran:EGC
7

VI. MEDIA
Power Point dan Media TigaDimensi
VII. EVALUASI
Prosedur                 : Test padaakhir penyuluhan
Jenis                        : Lisan
Bentuk                    : Tes subjektif
Alat                         : Tes buatan penyuluhan
a) Jelaskan pengertian dari KGD dan sebutkan proses KGD !
b)   Apa yang anda ketahui tentang Triage ?
c)   Sebutkan lingkup PPGD !
Aceh, 30 Oktober 2020
Penyuluh

         (                            )

Anda mungkin juga menyukai