Disusun Oleh:
Oleh :
KELOMPOK 4 TINGKAT IV SEMESTER VII
D-IV KEPERAWATAN GAWAT DARURAT SURABAYA
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN SURABAYA
Telah disahkan
Pada tanggal :
Mengetahui
A. Pendahuluan
Kemampuan untuk mencegah transmisi infeksi di Rumah Sakit dan upaya
pencegahan infeksi adalah tingkatan pertama dalam pemberian pelayanan yang
bermutu. Dalam pemberian pelayanan yang bermutu, seorang petugas kesehatan
harus memiliki kemampuan untuk mencegah infeksi dimana hal ini memiliki
keterkaitan yang tinggi dengan pekerjaan karena mencakup setiap aspek penanganan
pasien (Soeroso, 2007).
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian infeksi nosokomial?
2. Apa saja Batas-batas infeksi nosokomial?
3. Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya Infeksi
Nosokomial?
4. Apa Penyebab Infeksi Nosokomial?
5. Bagaimana Proses Penularan Infeksi Nosokomial?
6. Bagaimana cara Pencegahan Terjadinya Infeksi Nosokomial?
7. Apa yang harus diperhatikan keluarga dan pengunjung dalam
pengendalian Infeksi Nosokomial?
C. Tujuan
Tujuan Umum
Setelah mengikuti penyuluhan kesehatan rumah sakit diharapkan
Keluarga pasien yang dirawat di Ruang Observasi Intensif (ROI) RSUD
Dr. Soetomo dapat memahami dan mengetahui tentang cara Pencegahan
Infeksi Nosokomial.
Tujuan Khusus
1) Keluarga Pasien di ruang Ruang Observasi Intensif (ROI) RSUD
Dr. Soetomo Surabaya mampu menjelaskan tentang pengertian
Infeksi Nosokomial
2) Keluarga Pasien di ruang Ruang Observasi Intensif (ROI) RSUD
Dr. Soetomo Surabaya mampu memahami faktor yang mempengaruhi
Infeksi Nosokomial
3) Keluarga Pasien di ruang Ruang Observasi Intensif (ROI) RSUD
Dr. Soetomo Surabaya mampu mengenali penyebab Infeksi
Nosokomial
4) Keluarga Pasien di ruang Ruang Observasi Intensif (ROI) RSUD
Dr. Soetomo Surabaya mampu mengenali cara penularan Infeksi
Nosokomial
5) Keluarga Pasien di ruang Ruang Observasi Intensif (ROI) RSUD
Dr. Soetomo Surabaya mampu memahami Pencegahan Infeksi
Nosokomial
E. Pengorganisasian
Pembimbing : Dosen Pembimbing Praktek Klinik Keperawatan Gawat
Darurat
“Adin Mu’afiro, SST.,M.Kes”
Pembimbing Ruang Observasi Intensif (ROI) RSUD
Dr. Soetomo Surabaya
“Nurul H. S.Kep.NS”
Moderator : Ihsan Nur Mahmudi
Penyaji : Gita Paradisma
Fasilitator : Nuris Fitria Hardiyanti
Dokumentasi : Ichtiyar Rizki Zerniansyah
Observer : Asfin Novia Rahmadhani
F. Metode
a. Ceramah
b. Tanya jawab
G. Media
a. Leaflet
H. Susunan Tempat
Keterangan :
= Penyaji
= Moderator
= Dokumentasi
= Observer
= Peserta
Susunan Acara
Proses Kegiatan Penyaji Kegiatan Peserta Waktu
1. Registrasi 1. Melakukan registrasi
2. Memberi salam 2. Menjawab salam
Pembukaan 3. Pengenalan diri 3. Mendengarkan 5 menit
4. Menjelaskan tujuan dari 4. Mendengarkan
penyuluhan
Pemberian materi, meliputi : 1. Mendengarkan 15 menit
a) Pengertian Pencegahan
Infeksi Nosokomial
b) Batasa-batasan infeksi
nosokomial.
c) Faktor-
Faktor yang Mempenga
ruhi Terjadinya Infeksi
Nosokomial.
d) Penyebab Infeksi
Penyajian
Nosokomial.
e) Proses Penularan
Infeksi Nosokomial.
f) Pencegahan Terjadinya
Infeksi Nosokomial.
g) Yang Harus
Diperhatikan Keluarga
dan Pengunjung dalam
Pengendalian Infeksi
Nosokomial
2. Pemberian kesempatan 1. Bertanya 5 menit
kepada peserta untuk
Tanya
bertanya. 2. Menjawab
Jawab
3. Menjawab pertanyaan
peserta
4. Menanyakan kembali
materi yang telah
disampaikan kepada peserta
(3 soal )
1. Pemberian kesimpulan 1. Mendengarkan
Penutup 2. Menutup 2. Mendengarkan 5 menit
3. Memberi salam 3. Menjawab salam
MATERI PENYULUHAN
PENCEGAHAN INFEKSI NOSOKOMIAL
A. Pengertian
Infeksi nosokomial atau infeksi yang diperoleh dari rumah sakit
adalah infeksi yang tidak diderita pasien saat masuk ke rumah sakit
melainkan setelah ± 72 jam berada di tempat tersebut (Karen Adams & Janet
M. Corrigan, 2003). Infeksi ini terjadi bila toksin atau agen penginfeksi
menyebabkan infeksi lokal atau sistemik (Karen Adams & Janet M. Corrigan,
2003). Contoh penyebab terjadinya infeksi nosokomial adalah apabila dokter
atau suster merawat seorang pasien yang menderita infeksi karena
mikroorganisme patogen tertentu kemudian mikroorganisme dapat ditularkan
ketika terjadi kontak (Steven Jonas, Raymond L. Goldsteen, Karen
Goldsteen, 2007).Selanjutnya, apabila suster atau dokter yang sama merawat
pasien lainnya, maka ada kemungkinan pasien lain dapat tertular infeksi dari
pasien sebelumnya.
Infeksi adalah adanya suatu organisme pada jaringan atau cairan
tubuh yang disertai suatu gejala klinis baik lokal maupun sistemik. Infeksi
yang muncul selama seseorang tersebut dirawat di rumah sakit dan mulai
menunjukkan suatu gejala selama seseorang itu dirawat atau setelah selesai
dirawat disebut infeksi nosokomial. Secara umum, pasien yang masuk rumah
sakit dan menunjukkan tanda infeksi yang kurang dari 72 jam menunjukkan
bahwa masa inkubasi penyakit telah terjadi sebelum pasien masuk rumah
sakit, dan infeksi yang baru menunjukkan gejala setelah 72 jam pasien berada
dirumah sakit baru disebut infeksi nosokomial (Harrison, 2001).
2. Bakteri
Bakteri dapat ditemukan sebagai flora normal dalam tubuh manusia
yang sehat. Keberadaan bakteri disini sangat penting dalam melindungi
tubuh dari datangnya bakteri patogen. Tetapi pada beberapa kasus dapat
menyebabkan infeksi jika manusia tersebut mempunyai toleransi yang
rendah terhadap mikroorganisme. Contohnya Escherichia coli paling
banyak dijumpai sebagai penyebab infeksi saluran kemih. Bakteri patogen
lebih berbahaya dan menyebabkan infeksi baik secara sporadik maupun
endemik. Contohnya :
- Anaerobik Gram-positif, Clostridium yang dapat menyebabkan
gangrene
- Bakteri gram-positif: Staphylococcus aureus yang menjadi parasit di
kulit dan hidung dapat menyebabkan gangguan pada paru, pulang,
jantung dan infeksi pembuluh darah serta seringkali telah resisten
terhadap antibiotika.
- Bakteri gram negatif: Enterobacteriacae, contohnya Escherichia coli,
Proteus, Klebsiella, Enterobacter. Pseudomonas sering sekali
ditemukan di air dan penampungan air yang menyebabkan infeksi di
saluran pencernaan dan pasien yang dirawat. Bakteri gram negatif ini
bertanggung jawab sekitar setengah dari semua infeksi di rumah sakit.
- Serratia marcescens, dapat menyebabkan infeksi serius pada luka
bekas jahitan, paru, dan peritoneum.
3. Virus
Banyak kemungkinan infeksi nosokomial disebabkan oleh
berbagai macam virus, termasuk virus hepatitis B dan C dengan media
penularan dari transfusi, dialisis, suntikan dan endoskopi. Respiratory
syncytial virus (RSV), rotavirus, dan enteroviruses yang ditularkan
dari kontak tangan ke mulut atau melalui rute faecal-oral. Hepatitis
dan HIV ditularkan melalui pemakaian jarum suntik, dan transfusi
darah. Rute penularan untuk virus sama seperti mikroorganisme
lainnya. Infeksi gastrointestinal, infeksi traktus respiratorius, penyakit
kulit dan dari darah. Virus lain yang sering menyebabkan infeksi
nosokomial adalah cytomegalovirus, Ebola, influenza virus, herpes
simplex virus, dan varicella-zoster virus, juga dapat ditularkan
(Wenzel, 2002)
5. Faktor Alat
Dari suatu penelitian klinis, infeksi nosokomial tertama
disebabkan infeksi dari kateter urin, infeksi jarum infus, infeksi
saluran nafas, infeksi kulit, infeksi dari luka operasi dan septikemia.
Pemakaian infus dan kateter urin lama yang tidak diganti-ganti.
Diruang penyakit dalam, diperkirakan 20-25% pasien memerlukan
terapi infus. Komplikasi kanulasi intravena ini dapat berupa gangguan
mekanis, fisis dan kimiawi.
2. Tidak langsung
Obyek tidak bersemangat atau kondisi lemah
Lingkungan menjadi kontaminasi dan tidak didesinfeksi atau sterilkan
(Sebagai contoh perawatan luka pasca operasi)
Penularan cara droplet infection di mana kuman dapat mencapai ke
udara (air borne)
Penularan melalui vektor, yaitu penularan melalui hewan atau
serangga yang membawa kuman.
Selain itu penularan infeksi nosokomial yaitu :
1. Penularan secara kontak
Penularan ini dapat terjadi secara kontak langsung, kontak
tidak langsung dan droplet. Kontak langsung terjadi bila sumber
infeksi berhubungan langsung dengan penjamu, misalnya person to
person pada penularan infeksi virus hepatitis A secara fecal oral.
Kontak tidak langsung terjadi apabila penularan membutuhkan objek
perantara (biasanya benda mati). Hal ini terjadi karena benda mati
tersebut telah terkontaminasi oleh infeksi, misalnya kontaminasi
peralatan medis oleh mikroorganisme.
NO NAMA TTD
1 1.
2 2.
3 3
4 4.
5 5.
DAFTAR HADIR PEMBIMBING PENYULUHAN
MAHASISWA DIV KEPERAWATAN GAWAT DARURAT
POLTEKKES KEMENKES SURABAYA
2. Memberikan kesempatan
peserta penyuluhan
untuk mengajukan
pertanyaan mengenai
materi yang belum
dipahami
3. Menjawab pertanyaan
yang diajukan peserta
penyuluhan