Anda di halaman 1dari 8

Bianglala Informatika Vol .

II No 1 Maret 2014

KNOWLEDGE MANAGEMENT UNTUK PENINGKATAN PELAYANAN AKADEMIK


PADA PERGURUAN TINGGI
Supriyanta
Program Studi Manajemen Informatika
AMIK “BSI Yogyakarta”
Ringroad Barat, Ambarketawang, Gamping, Sleman, Yogyakarta
supriyanta.spt@bsi.ac.id

ABSTRAK

Pendidikan Tinggi adalah jenjang pendidikan setelah pendidikan menengah yang mencakup program Diploma,
program Sarjana, program Magister, program Doktor, dan program Profesi serta program Spesialis, yang
diselenggarakan oleh perguruan tinggi berdasarkan kebudayaan bangsa Indonesia. Dalam menunjang kegiatan
akademik biasanya di perguruan tinggi membuat sistem informasi yang baik, namun demikian permasalahan dalam
pelayanan akademik masih sering terjadi, tulisan ini berusaha menyampaikan berbagai hal dengan harapan agar bisa
mengurangi permasalahan yang ada dan bisa melakukan peningkatan pelayanan akademik sehingga akan
memuaskan semua pihak. Metode penelitian yang dipakai adalah development research atau penelitian
pengembangan yang merupakan penelitian berorientasi pada pemecahan masalah praktis. Selanjutnya di sampaikan
usulan/masukan pemanfaatan Knowledge Management agar semua pihak terkait bisa melakukan kewajibannya
sesuai yang sudah ditentukan dan mendapatkan haknya sebagai mana mestinya. Tujuan akhirnya adalah tercapainya
kepuasan semua pihak yang terkait dan tercapainya visi misi lembaga dengan cara yang efektif dan efisien.

Kata Kunci : Knowledge Management, peningkatan, pelayanan akademik


Sistem yang sudah di atur dengan baik oleh
I. PEDAHULUAN pimpinan perguruan tinggi, biasanya ada di dalam
Dalam Undang-Undang nomor 12 tahun sistem informasi dan secara umum sudah berjalan
2012 tentang Pendidikan Tinggi disebutkan bentuk dengan baik. Sistem Informasi menurut Jogiyanto
lembaga pendidikan tinggi atau perguruan tinggi (2009:33) merupakan sistem yang tujuannya
meliputi Universitas, Institut, Sekolah Tinggi, menghasilkan informasi. Sistem dirancang
Politeknik, Akademi dan Akademi Komunitas. Pihak- sedemikian rupa untuk memenuhi keperluan semua
pihak yang terkait atau stake holder dalam sebuah pengguna. Beberapa masalah yang masih sering
perguruan tinggi antara lain Yayasan pengelola, terjadi misalnya terlambat update informasi,
Struktural/ manajemen operasional, mahasiswa, mahasiswa ada yang kurang memahami sistem,
masyarakat dan pemerintah. Semua pihak terkait Dosen masih ada yang kurang familiar dengan sistem
tersebut saling memerlukan sehingga perlu diatur informasi, pemerintah belum bisa menerima
agar semua pihak bisa mendapatkan pelayanan penerapan teknologi terkini misalnya pengesahan
dengan sebaik-baiknya dan pada akhirnya surat menyurat yang di download dari website dengan
memuaskan semua pihak. security key dan berbagai masalah lainya.

Pelayanan akademik dalam perguruan tinggi Tulisan ini berusaha memberikan masukan/
meliputi berbagai bentuk pelayanan diantaranya usulan terkait dengan pelayanan akademik pada
mulai dari proses pendaftaran mahasiswa baru, jadwal perguruan tinggi agar bisa meningkat dan semua
kuliah, pelaksanaan ujian, informasi hasil ujian pihak yang terkait bisa puas. Tujuan akademi bisa
(KHS), masalah pembayaran mahasiswa, data tercapai dengan di dukung oleh semua pihak yang
mahasiswa yang aktif, kalender akademik dan lain- terkait secara efektif dan efisien. Menurut Rinala
lain. Banyaknya pihak yang terkait dengan kebutuhan (2013:6) kualitas pelayanan akademik berpengaruh
yang berbeda-beda dan latar belakang yang tidak signifikan terhadap loyalitas mahasiswa melalui
sama harus di layani semuanya dengan baik, cepat kepuasan mahasiswa, sedangkan kualitas pelayanan
dan lancar, sehingga tidak timbul masalah-masalah akademik secara langsung berpengaruh tidak
yang tidak di inginkan. Masalah mis komunikasi saja, signifikan terhadap loyalitas mahasiswa pada STP
bisa menimbulkan dampak yang besar, misalnya Nusa Dua Bali.
mahasiswa tidak tahu ada perubahan jadwal ujian,
maka dampaknya timbul protes dari mahasiswa.

63
Knowledge Management Untuk Peningkatan Pelayanan Akademik

II. TINJAUAN PUSTAKA sendiri, organisasi perlu mengelola pengetahuan


Menurut Hendrik (2003:1) pengetahuan anggotanya untuk: mengetahui kekuatan (dan
adalah data dan informasi yang digabung dengan penempatan) seluruh SDM, penggunaan kembali
kemampuan, intuisi, pengalaman, gagasan, motivasi pengetahuan yang sudah ada, tidak perlu mengulang
dari sumber yang kompeten. Sumber pengetahuan proses kegagalan, mempercepat proses penciptaan
bisa berbagai bentuk, contoh : koran, majalah, email, pengetahuan baru dari pengetahuan yang ada,
e-artikel, mailing list, e-book, kartu nama, iklan dan menjaga pergerakan organisasi tetap stabil meskipun
manusia. Ada dua bentuk yaitu tacit/implicit terjadi arus keluar-masuk SDM.
knowledge dan explicit knowledge. Tacit Knowledge :
pengetahuan yang berbentuk pengalaman, skill, Sejalan dengan arah knowledge managenent,
pemahaman, sedangkan Explicit Knowledge : menurut Jogiyanto (2005:234) Total Quality
pengetahuan yang tertulis, terarsip, tersebar (baik Management (TQM) meru-pakan konsep bahwa
cetak maupun elektronik) dan bisa sebagai bahan semua karyawan di organisasi menganggap kualitas
pembelajaran (referensi) untuk orang lain. merupakan bagian dari tanggung jawab mereka
Knowledge Management (KM) adalah sehari-hari. TQM fokus pada proses bukan
sebuah konsep yang relatif baru yang bergerak di atas produknya, fokus pada pencegahan terhadap inspeksi,
infrastruktur teknologi informasi (Internet & Intranet) melibatkan semua karyawan, berorientasi jangka
yang ada. Berbeda dengan konsep-konsep efisiensi panjang dan peningkatan terus menerus. Tujuan TQM
prosedur, knowledge management di fokuskan untuk kinerjanya bebas rusak, tepat waktu, pengurangan
menjadikan seseorang/ sebuah institusi agar menang waktu siklus dan lebih rendah biayanya.
dalam kompetisinya karena memiliki pengetahuan
yang lebih baik dari kompetitornya. Isu utama di Dalam Undang-Undang nomor 2 tahun 2012
knowledge management adalah competitiveness. tentang Pendidikan Tinggi disebutkan Perguruan
Competitiveness tersebut di peroleh dengan cara Tinggi adalah satuan pendidikan yang
mengelola pengetahuan yang kita miliki dengan baik menyelenggarakan Pendidikan Tinggi. Ada
dan effisien. Perguruan Tinggi Negeri (PTN) yaitu perguruan
Menurut Widayanti (2014:1), Knowldege tinggi yang didirikan dan/atau diselenggarakan oleh
management menjadi bidang yang penting dalam Pemerintah. Ada Perguruan Tinggi Swasta (PTS)
proses pembelajaran sebuah organisasi. Pengetahuan yaitu perguruan tinggi yang didirikan dan/atau
yang dimiliki oleh organisasi harus mampu diselenggarakan oleh masyarakat. Ada Tridharma
memberikan kemajuan bagi organisasi itu sendiri. Perguruan Tinggi yang selanjutnya disebut Tridharma
Agar organisasi dapat bertahan hidup, maka adalah kewajiban Perguruan Tinggi untuk
diwajibkan agar setiap orang yang ada di dalam menyelenggarakan Pendidikan, penelitian, dan
organisasi sharing pengetahuan. Untuk itu dibutuhkan pengabdian kepada masyarakat.
manajemen yang kuat agar pengetahuan tersebut
mengakar di setiap individu dalam organisasi dan Menurut Dewi (2013:1) di dalam pesaingan
tidak hilang begitu saja dengan didukung yang semakin ketat, organisasi/ perusahaan perlu tahu
infrastruktur untuk penyebaran informasi di bagaimana untuk memanfaatkan pengetahuan yang
lingkungan organisasi. Perkembangan dewasa ini ada di dalam organisasi/perusahaan mereka seperti
mengacu pada makin cepatnya perubahan dalam yang terdapat di seluruh jajaran manajemen untuk
segala bidang kehidupan, akibat dari efek globalisasi dapat meningkatkan keuntungan kompetitifnya di
serta pengembangan teknologi informasi yang sangat pasar. Manajemen pengetahuan adalah sebuah cabang
akseleratif. Kondisi ini jelas mengakibatkan perlunya ilmu yang menyajikan pendekatan terintegrasi dalam
cara-cara baru dalam menyikapi semua yang terjadi mengidentifikasi, menangkap, mengevaluasi,
agar dapat tetap survive. Penekanan akan makin mengambil dan membagikan semua hal dari aset
pentingnya kualitas sumber daya manusia (SDM) informasi sebuah perusahaan. Aset ini meliputi
merupakan salah saru respon dalam menyikapi database, dokumen, kebijakan, prosedur dan keahlian
perubahan tersebut. yang belum sempat ditangkap juga pengalaman di
masing-masing pekerja sebagai individu. Ada dua
Menurut Wahono (2014:1) masalah sering jenis pengetahuan yaitu pengetahun tacit dan
muncul ketika karyawan mening-galkan perusahaan, eksplisit. Manajemen pengetahuan memiliki banyak
pengetahuan terbawa pergi karyawan, karyawan dan manfaat buat perusahaan sehingga sudah ada banyak
organisasi (company) tidak mengelola studi mengenai sumber pengetahuan, bagaimana
pengetahuannya dengan baik, sehingga transfer model manajemen pengetahuan dibentuk dan
pengetahuan tidak terjadi. Konsep yang utama adalah beberapa pendekatan yang dipakai ketika
setiap orang harus mengelola pengetahuan mereka

64
Bianglala Informatika Vol . II No 1 Maret 2014

mengimplementasikannya: yaitu pendekatan mahasiswanya sedikit. Perguruan tinggi swasta


teknologi, manusia dan media massa. biasanya di kelola oleh yayasan berbadan hukum.

Menurut Information Technology Dalam Undang-Undang No 12 Tahun 2012


Association of America (ITAA) dalam Sutarman tentang Pendidikan Tinggi disebutkan Pendidikan
(2009:13) teknologi informasi adalah suatu studi, Tinggi berfungsi:
perancangan, pengembangan, implementasi, a. mengembangkan kemampuan dan membentuk
dukungan atau manajemen sistem informasi berbasis watak serta peradaban bangsa yang bermartabat
komputer, khususnya aplikasi perangkat lunak dan dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa;
perangkat keras komputer. TI memanfaatkan b. mengembangkan Sivitas Akademika yang
komputer elektronik dan perangkat lunak komputer inovatif, responsif, kreatif, terampil, berdaya
untuk mengubah, menyimpan, melindungi, saing, dan kooperatif melalui pelaksanaan
memproses, mentransmisikan dan memperoleh Tridharma; dan
informasi secara aman. Teknologi informasi menjadi c. mengembangkan Ilmu Pengetahuan dan
bagian penting karena meningkatnya kompleksitas Teknologi dengan memperhatikan dan
dari tugas manajemen, pengaruh globalisasi, perlunya menerapkan nilai Humaniora.
waktu tanggap yang lebih cepat dan tekanan akibat
dari persaingan bisnis. Sedangkan Pendidikan Tinggi bertujuan:
a. berkembangnya potensi Mahasiswa agar menjadi
Menurut Sutabri (2005:23) informasi adalah manusia yang beriman dan bertakwa kepada
sebuah istilah yang tidak tepat dalam pemakaiannya Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia,
secara umum. Informasi dapat mengenai data mentah, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, terampil,
data tersusun, kapasitas sebuah saluran komunikasi kompeten, dan berbudaya untuk kepentingan
dan lain sebagainya. Informasi ibarat darah yang bangsa;
mengalir di dalam tubuh suatu organisasi, sehingga b. dihasilkannya lulusan yang menguasai cabang
informasi ini sangat penting di dalam organisasi. Ilmu Pengetahuan dan/atau Teknologi untuk
Suatu sistem yang kurang mendapat informasi akan memenuhi kepentingan nasional dan peningkatan
menjadi luruh, kerdil dan akhirnya mati. Informasi daya saing bangsa;
adalah data yang telah diklasifikasikan atau diolah c. dihasilkannya Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
atau diinterpretasi untuk digunakan dalam proses melalui Penelitian yang memperhatikan dan
pengambilan keputusan. menerapkan nilai Humaniora agar bermanfaat
bagi kemajuan bangsa, serta kemajuan peradaban
III. METODE PENELITIAN dan kesejahteraan umat manusia; dan
Penulisan jurnal ini menggunakan berbagai d. terwujudnya Pengabdian kepada Masyarakat
sumber referensi yaitu dari buku, jurnal, data/ berbasis penalaran dan karya Penelitian yang
informasi dari internet dan pengalaman penulis bermanfaat dalam memajukan kesejahteraan
selama bekerja di perguruan tinggi. Metode penelitian umum danmencerdaskan kehidupan bangsa.
yang dipakai adalah development research atau
penelitian pengembangan yang merupakan penelitian Untuk menjalankan fungsi dan mencapai
berorientasi pada pemecahan masalah praktis. tujuan perguruan tinggi tersebut di atas maka dalam
Permasalahan yang akan dipecahakan dalam perguruan tinggi ada banyak unsur, yaitu pimpinan
penelitian pengem-bangan ini adalah bagaimana (Rektor/ Ketua/ Direktur), Dekan, Ka Prodi, Biro,
mewujudkan Knowledge Management untuk mening- bagian-bagian, staf, dosen, mahasiswa. Diluar itu
katkan pelayanan akademik pada perguruan tinggi. pihak yang terkait adalah orang tua/ wali, masyarakat
Makalah ini terbatas pada gagasan konsep pemecahan dan pemerintah yang membuat peraturan atau
masalah dan tidak membicarakan implementasi lebih undang-undang. Pimpinan biasanya di bantu oleh
lanjut. pembantu bidang akademik, bidang administrasi,
bidang kemahasiswaan, bidang sarana prasarana, ada
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN bagian atau biro keuangan, biro administrasi
Ada banyak perguruan tinggi di Indonesia, akademik kemahasiswaan, biro teknologi informasi,
negeri maupun swasta. Ada yang berbentuk lembaga penelitian dan pengabdian masyarakat dan
universitas, sekolah tinggi, institut, politeknik, lain-lain. Ada banyak orang yang mengurusi/
akademi dan akademi komunitas. Ada perguruan melayani mahasiswa.
tinggi besar dengan kampus yang megah dan
mahasiswa yang banyak. Ada juga perguruan tinggi
yang kecil dengan kampus yang sederhana dan

65
Knowledge Management Untuk Peningkatan Pelayanan Akademik

Secara umum sistem yang ada di berbagai sebuah pelayanan yang baik maka diperlukan sebuah
perguruan tinggi sudah berjalan dengan baik dan Standard Operating Procedures (SOP).
lancar, kegiatan rutin akademik di kampus, misalnya :
a. Penerimaan mahasiswa baru atau kegiatan Menurut Skyrme dalam Estriyanto (2008:3)
registrasi mahasiswa. mengemukakan definisi[5]: ”Knowledge Management
b. Persiapan kuliah berupa penyusunan kalender is the explicit and systematic management of vital
akademik, jadwal kuliah, Kurikulum, SAP, knowledge and its associated processes of creation,
Silabus, buku/ modul pendukung. organisation, diffusion, use and exploitation”.
c. Persiapan absensi dosen dan absensi mahasiswa. Knowledge management merupakan manajemen
d. Persiapan sarana dan prasarana kuliah. pengetahuan vital secara eksplisit dan sistematis dan
e. Penujukkan Dosen, asisten Dosen, Dosen PA/ proses yang berasosiasi pada pembentukan,
Wali, Instruktur Lab. pengorganisasian, difusi, penggunaan dan eksploitasi.
f. Pelaksanaan ujian UTS atau UAS, ujian praktek. Pengetahuan implicit / tacit adalah
g. Bimbingan dan ujian tugas akhir/ skripsi/ tesis/ pengetahuan yang dimiliki seseorang, yang sulit
disertasi. diungkapkan dengan kata-kata. Misal rasa makanan
h. Kegiatan Yudisium dan wisuda. tertentu. Pengetahuan explicit adalah pengetahuan
i. Kegiatan setelah mahasiswa lulus, legalisir, yang bisa disampaikan dengan kata-kata, ditulis, bisa
kerjasama dengan dunia kerja dan industri dalam ditangkap orang lain misalnya didengar, dilihat,
perekrutan tenaga kerja. dirasa, disentuh. Contoh : buku, makalah, dan lain-
j. Laporan semester/ PDPT secara rutin ke lain. Pengetahuan tacit terbawa pergi bila seseorang
Kopertis/ Dikti. keluar dari lingkungannya karena pengetahuannya
ada di kepala orang tersebut sebaliknya explicit masih
Ada banyak personil yang terlibat dalam ada & bisa dipelajari siapapun terutama orang yang
pelayanan akademik, ada banyak mahasiswa yang di baru masuk ke dalam sistem.
urusi, ada banyak prosedur yang ditentukan, ada
banyak tata tertib atau peraturan (undang-undang)
yang harus di taati. Ada berbagai macam orang
dengan latar belakang yang berbeda, tiap orang punya
kepentingan yang berbeda atau tugas yang berbeda.
Semua itu harus di atur/ dikoordinir dengan baik dan
rapi agar semua keperluan bisa terpenuhi sesuai
aturan. Hal ini tentu akan berdampak adanya
permasalahan-permasalahan yang muncul pada
proses pelayanan, untuk mengatasi berbagai masalah
tersebut di atas, maka perlu dibuat sistem yang baik.

Permasalahan yang ada harus segera


mendapat solusi/ penyelesaian dengan sistem yang
baik dan lancar. Adanya masalah dalam organisasi
perlu segera di tangani sehingga tidak menimbulkan
masalah besar di kemudian hari. Dalam proses Gambar 1 Model SECI
peningkatan pelayanan akademik bisa menerapkan (Sumber Priambada: 2010)
knowledge management, beberapa
manfaat knowledge mana-gement adalah : Proses penciptaan pengetahuan merupakan
meningkatkan kecepatan dalam pengambilan proses berulang interaksi pengetahuan tacit dan
keputusan, mening-katkan kecepatan respon pada pengetahuan explicit, interaksi tersebut akan
pelanggan, meningkatkan kemampuan berinovasi menimbulkan pengetahuan yang baru. Menurut
mengembangkan produk/ jasa. Nonaka dalam Tan (2010:4), Knowledge Cycle ada
empat komponen :
Menurut Tan, Sistem informasi akademik a. Socialization adalah kegiatan tatap muka antar
mencakup pelayanan kepada mahasiswa dan kepada individu dalam berbagi pengetahuan. Terjadi
dosen, khususnya kepada sivitas akademika. proses tacit knowledge ke tacit knowledge.
Pelayanan ini mencakup apa saja yang harus b. Externalization adalah proses menjadikan tacit
dilakukan dalam sebuah kegiatan, dokumen yang ke explicit. Menyajikan pengetahuan ke dalam
dipakai, dan bagaimana pertanggung jawaban bentuk yang mudah dimengerti misalnya ditulis.
kegiatan tersebut. Untuk memenuhi standar mutu

66
Bianglala Informatika Vol . II No 1 Maret 2014

c. Combination adalah perpaduan explicit dengan informasi tacit knowledge yang dimiliki.
explicit yang lain yang dapat membentuk Pengumpulan informasi dapat dilakukan melalui
pengetahuan yang akan lebih mdah dipahami. berbagai forum, seperti diskusi, rapat, dan sebagainya
Misalnya laporan. dengan melibatkan seluruh karyawan yang terlibat.
d. Internalization adalah proses penerapan explicit Pengumpulan informasi dapat dilakukan oleh tim
untuk menghasilkan pengetahuan yang baru atau yang ditunjuk melaksanakan knowledge management,
pada tindakan/ praktek yang nyata. disamping harus segera didokumentasikan secara
tertulis dalam sebuah dokumen.
Menurut Oracle dalam Dewi (2013:3),
manajemen pengetahuan mempunyai 5 manfaat yang Analisa dilakukan dengan tujuan untuk
sangat penting untuk pelayanan konsumen yaitu : menentukan informasi yang dikumpulkan dapat
a. Mengurangi waktu riset diterima atau tidak. Sesuai dengan tujuan yang telah
b. Meningkatkan akurasi resolusi ditetapkan, maka seharusnya analisa yang dilakukan
c. Mengurangi waktu training mengarah kepada pencapaian tujuan awal. Analisa
d. Mengelola volume penjualan yang semakin dapat dilakukan dengan sederhana melalui diskusi
meningkat atau rapat terbatas yang dihadiri oleh ketua Tim serta
e. Menciptakan wawasan seputar pelayanan individu yang memiliki kemampuan analisa yang
lebih.
Dalam Undang-Undang nomor 12 tahun
2012 tentang Pendidikan Tinggi tercantum Langkah merancang yang berarti
Penjaminan mutu Pendidikan Tinggi merupakan menemukan solusi dan mengimplemen-tasikannya di
kegiatan sistemik untuk meningkatkan mutu lapangan. Hasil analisa informasi akan mengarahkan
Pendidikan Tinggi secara berencana dan informasi-informasi yang didapat untuk dipilih yang
berkelanjutan. Penjaminan mutu dilakukan melalui selanjutnya akan mengarahkan kepada jawaban atas
penetapan, pelaksanaan, evaluasi, pengendalian, dan tujuan yang ingin dicapai. Pilihan-pilihan informasi
peningkatan standar Pendidikan Tinggi. Ada tersebut selanjutnya dapat menjadi sebuah solusi atau
penjaminan mutu internal yang dilakukan oleh tiap- menjadi dasar ditemukannya solusi baru yang
tiap kampus dan eksternal yang dilakukan dengan dikembangkan setelah melalui tahapan analisa.
cara akreditasi. Di dalam sistem penjaminan mutu Informasi berupa solusi ini kemudian
internal pengetahuan tacit berusaha di tuliskan, di diimplementasikan di lapangan sesuai dengan
bukukan sehingga menjadi explicit. Hal-hal terkait kebutuhan organisasi.
dengan kegiatan akademik di kampus di tuliskan
dengan jelas, rapi dan terstruktur sehingga semua Dalam mengimplementasikan solusi yang
pihak terkait nantinya bisa memahami dan bisa telah didapat, diperlukan sebuah tindakan nyata
menjalankan apa yang tertulis tersebut. Ketentuan berupa institutionization. Dimana, pada tahapan ini,
yang tertulis lebih mudah untuk ditindak lanjuti dari sebuah proyek atau program yang dicanangkan,
pada yang tidak tertulis, sehingga adanya tulisan disusun dengan lebih rapi, baik dalam hal organisasi,
ketentuan/ peraturan atau hal-hal terkait dengan administrasi, dan pelaksanaannya, kemudian
sistem yang ada bisa mengurangi permasalahan. menentukan penanggung jawab implementasi dan
pelaksana. Tidak sampai disana, implementasi ini
Menurut Dewi (2013:1) Manajemen harus diawasi, dikendalian dan dievaluasi secara terus
pengetahuan adalah sebuah cabang ilmu yang menerus. Proses evaluasi yang dilakukan kemudian
menyajikan pendekatan terintegrasi dalam diarahkan kepada pelaksanaan pengumpulan
mengidentifikasi, menangkap, mengevaluasi, informasi dan analisa kembali, sehingga terjadi
mengambil dan membagikan semua hal dari aset perbaikan secara terus menerus dan berkelanjutan
informasi sebuah perusahaan. Aset ini meliputi untuk mencapai tujuan perusahaan.
database, dokumen, kebijakan, prosedur dan keahlian
yang belum sempat ditangkap juga pengalaman di Faktor penting dalam menerapkan
masing-masing pekerja sebagai individu Knowledge Management adalah Knowledge Sharing
Pada tahap pengumpulan informasi, harus atau berbagi pengetahuan, seperti yang disebutkan
mendefinisikan lebih dulu tujuan yang ingin dicapai. oleh Priambada bahwa dalam melakukan berbagi
Penetapan goal ini sangat penting karena akan pengetahuan setidaknya dibutuhkan 6 (enam)
mengarahkan knowledge yang dimiliki untuk tahapan, yaitu menciptakan, menangkap, menjaring,
dirancang menjadi sebuah solusi yang dapat menyimpan, mengolah, serta mendis-tribusikan
menyelesaikan permasalahan yang terjadi. Pada tahap knowledge.
ini, tiap individu dapat berperan dalam memberikan

67
Knowledge Management Untuk Peningkatan Pelayanan Akademik

Dari berbagai informasi tersebut di atas evaluasi dan bentuk lain dilakukan secara rutin.
maka perguruan tinggi akan dapat memberikan Faktor manusia sangat penting harus tunduk
pelayanan akademik dengan baik dan lancar bila di mengikuti sistem yang sudah ditentukan, harus
dukung sistem informasi akademik. Sistem informasi secara sadar mau mengikuti aturan dan berusaha
akademik yang baik harus memberikan pelayanan ke tidak sampai ketinggalan informasi terbaru.
semua pihak yang terkait, untuk itu perlu d. Penyempurnaan, sistem yang dibuat tidak
menggunakan knowledge management dan selamanya baik, pada saatnya akan usang karena
knowledge sharing dengan melibatkan semua pihak adanya perkembangan jaman atau tuntutan
yang terkait. Pengetahuan yang dimiliki oleh pribadi- manusia sehingga perlu di sempurnakan terus
pribadi dalam bentuk tacit knowledge harus di rubah menerus. Semua pihak diharapkan bisa
ke dalam bentuk explicit knowledge misalnya dalam memberikan masukan terkait dengan
bentuk standard operasional prosedur SOP atau di perkembangan di masing-masing bagiannya.
buat dalam bentuk sistem penjaminan mutu e. Mewujudkan Knowledge Management dengan
perguruan tinggi. Adanya pengetahuan yang tertulis pemanfaatan teknologi informasi dengan sistem
akan memudahkan dalam tindak lanjut di lapangan, informasi berbasis internet/ online, dengan
hal ini juga bisa mengurangi mis komunikasi atau membuat website untuk sistem pelayanan
munculnya permasalahan-permasalahan. akademik akan sangat membantu karena :
• Pihak yang terkait banyak dan tersebar di
Dari berbagai informasi tersebut di atas berbagai tempat (di berbagai ruang/ gedung
maka untuk mewujudkan knowledge management atau kampus).
dalam peningkatan pelayanan akademik di perguruan • Perkembangan yang terjadi sangat cepat
tinggi yang dilakukan antara lain : sehingga memerlukan kerja cepat, sistem
a. Penciptaan sistem, yaitu membuat sistem yang di tunjang teknologi informasi akan
informasi yang baik, bila sudah ada bisa mempercepat kinerja.
disempurnakan dengan cara mengajak semua • Memudahkan semua pihak terkait
pihak yang terkait ikut berpartisipasi, berkomunikasi, sharing knowledge bisa
menyampaikan pengetahuannnya, berjalan dengan cepat memakai email,
pengalamannya atau tacit knowledgenya Yahoo Massanger, G Talk atau lainnya.
sehingga semua informasi yang penting bisa di • Data yang sangat besar di tampung di satu
dapat. Pada tahap ini sekaligus dilakukan analisa tempat, bisa di akses dengan cepat oleh
terhadap semua bentuk pelayanan selama ini. pihak yang terkait.
b. Penyimpanan/ pengelolaan informasi oleh bagian • Efektif dan efisien karena banyak hal yang
yang di tunjuk misalnya Tim Penjaminan Mutu. bisa dikerjakan dengan teknologi informasi.
Semua informasi di buat dalam bentuk explicit Berbagai proses perhitungan yang rumit bisa
knowledge, tertulis dengan bahasa yang jelas diserahkan pada komputer.
sehingga mudah dimengerti oleh semua pihak • Banyak hal yang bisa di hemat terutama
terkait. Sistem operasinal prosedur, jadwal, pemanfaatan kertas bila semua hal di cetak,
aturan dan berbagai macam informasi terkait di biaya komunikasi dan lain-lain.
satukan, di kumpulkan dalam bentuk buku atau
file. Trendnya sekarang menggunakan sistem
informasi berbasis website sehingga bisa lebih V. KESIMPULAN
cepat dalam penggunaan, bisa di akses dari Setiap sistem pasti di desain sedemikian rupa
berbagai penjuru, dengan hak-hak tertentu atau agar berjalan dengan baik dan lancar untuk mencapai
masing-masing maka informasi bisa tujuan yang telah ditentukan. Dalam praktek
didistribusikan dengan lebih baik, tidak perlu di pelaksanaan atau implementasi, desain sistem belum
cetak dengan biaya besar, perubahan-perubahan tentu bisa berjalan dengan baik, atau pada awalnya
bisa dilakukan dengan lebih cepat, penyimpanan berjalan dengan baik karena sistem masih memenuhi
arsip tidak banyak memerlukan tempat. tuntutan berbagai pihak, tapi karena adanya
c. Berbagi pengetahuan, informasi yang sudah perkembangan sistem bisa terjadi sistem menjadi
tertulis harus di tindak lanjuti oleh semua pihak usang sehingga berbagai masalah bisa timbul baik di
sesuai dengan hak dan kewajibannya, sosialisasi perangkat keras, perangkat lunak atau manusianya.
harus di lakukan dengan baik sehingga semua Setiap bentuk permasalahan yang ada harus segera di
pihak akan menjalankan kewajibannya dengan selesaikan dengan cepat dan tepat. Untuk mengurangi
tepat waktu dan bila semua pihak menjalankan kesalahan maka knowledge management system bisa
kewajiban berarti otomatis haknya akan di dapat. di gunakan dalam organisasi. Minimnya masalah,
Pembinaan melalui rapat, seminar, lokakarya, akan menimbulkan kepuasan semua pihak yang

68
Bianglala Informatika Vol . II No 1 Maret 2014

terkait dan akan mengarah pada tercapainya tujuan Teknologi, Aplikasi, Pengembangan dan
sistem. Pengelolaan. Yogyakarta. Penerbit Andi.

VI. SARAN Kautsar, Ikhlash. Knowledge Management Sebagai


Keunggulan Kompetitif Pada Usaha Kecil
Secara umum perguruan tinggi di Indonesia Menengah (UKM) : Implementasi Dan
didukung sistem informasi telah berjalan dengan baik Hambatannya. IPB
dan lancar, beberapa masalah yang ada bisa di
selesaikan dengan koordinasi antar pihak terkait. Priambada D. Boy.2010. Implementasi Knowledge
Agar masalah semakin berkurang maka knowledge Management System di Perusahaan. Program
management sebaiknya diterapkan karena memiliki Pascasarjana Ilmu Komputer. IPB. Bogor
berbagai kelebihan. Tacit knowledge (pengetahuan
yang berbentuk pengalaman, skill, pemahaman) di Rinala Nyoman I Dkk. 2013. Pengaruh Kualitas
rubah ke explicit knowledge dalam bentuk tulisan Pelayanan Akademik Terhadap Kepuasan Dan
yang mudah di pahami, sehingga bila ada perubahan Loyalitas Mahasiswa Pada Sekolah Tinggi
pekerja, sistem tetap berjalan dengan baik karena Pariwisata Nusa Dua Bali. e-Journal Program
pekerja yang baru dengan mudah mengikuti sistem Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha
dengan mempelajari dokumen yang ada. Knowledge
Sharing harus selalu dilakukan oleh semua pihak Sutarman. 2009. Pengantar Teknologi Informasi.
yang terkait sehingga pengembangan sistem bisa Penerbit Bumi Aksara.
dilakukan terus menerus dan sistem bisa di update
dengan cepat. Sutabri, Tata. 2005. Sistem Informasi Manajemen.
Penerbit Andi.
VII. DAFTAR PUSTAKA.
Tan Robby. 2010. Perancangan Model Manajemen
Dewi Kumala Tri Meva .2013. Meningkatkan Pengetahuan menggunakan Model Nonaka
Keunggulan Kompetitif Perusahaan Dengan Takeuchi (Studi Kasus Administrasi Akademik).
Penerapan Knowledge Management Bandung.
(Manajemen Pengetahuan). Malang.
Wahono Romi Satrio, Knowledge Management dan
Hendrik. 2003. Sekilas Tentang Knowledge Dunia Pendidikan: Studi Kasus
Management. http://www.Ilmu komputer. com IlmuKomputer.Com http://romisatriawahono.net
(akses 4 Februari 2014) (akses 4 Februari 2014)

http://www.dikti.go.id/files/atur/UU0122012_Full.pdf Widayanti Riya. Penerapan Knowledge Management


(akses 4 Februari 2014) Dalam Organisasi – edit. http://www.
esaunggul.ac.id/ article/penerapan-knowledge-
Jogiyanto. 2005. Sistem Informasi Strategik untuk management-dalam-organisasi-2 (akses 4
keunggulan kompetitif. Yogyakarta. Penerbit Februari 2014)
Andi.

Jogiyanto. 2009. Sistem Teknologi Informasi


Pendekatan Terintegrasi: Konsep Dasar

69
Knowledge Management Untuk Peningkatan Pelayanan Akademik

70

Anda mungkin juga menyukai