Anda di halaman 1dari 2

Kiara Puspa Dhirgantara

Universitas Padjadjaran

Aneks 2 : Pembuatan Bahan dan Produk Biologi untuk Penggunaan Manusia

- Mutu produk biologi ditentukan oleh metode pembuatan. Aneks 2 dibagi menjadi 2 bagian yaitu untuk
tahap pembuatan dan jenis produk biologi. Proses biologi memunculkan banyak variabilitas sehingga sifat dan
produk sampingan bervariasi jadi harus ada manajemen resiko mutu (MRM) untuk mengurangi variabilitas dan
kontaminasi dan memiliki proses pembuatan yang Tangguh.
- Proses kultivasi harus mendukung pertumbuhan sel dan harus spesifik agar mikroba asing tidak tumbuh.
Semua tahap dalam proses produksi harus memenuhi aspek CPOB agar dapat meminimalkan kontaminasi.
Spesifikasi yang berhubungan dengan produk menentukan sampai mana suatu zat dapat memiliki tingkat
bioburder. Untuk bahan yang idak bisa disterilkan dapat melalui proses aspetik.
- Manajemen resiko mutu harus dikembangkan di seluruh tahap pembuatan untuk memastikan konsisten
produksi serta mengurangi resiko kontaminasi, MRM ditinjau secara rutin dan diperbaharui sesuai dengan
perkembangan ilmiah dan teknis.
- Personalia diharuskan mendapat pelatihan berkala dan spesifik terhadap produk yang dibuat dan tugas serta
tindakan khusus dalam perlindungan personel, produk dan lingkungan. Personil harus memiliki latar belakang dan
pengalaman praktik yang sesuai dengan bidangnya dalam melaksanakan tugas.
- Status kesehatan personel harus diperhatikan dan segala perubahan status kesehatan personel harus di
catat dan disimpan dengan baik. Dilakukan juga pembatasak pergerakan dan dikendalikan dengan prinsip MRM.
- Bangunan dan peratalan harus memiliki metode untuk mendeteksi mikroorganisme spesifik, mencegah
kontaminasi dan memiliki program pemantauan lingkungan dan bioburden. Untuk proses terbuka dan segala
alat dan bahan yang bersemtuhan langsung dengan produk harus dikaji dan dilakukan pencegahan kontaminasi
sesuai prinsip MRM.
- Area produksi harus menjamin sel hidup bertahan dilingkungan pembuatan sampai inaktivasi. Untuk
fasilitas multi-produk, penerimaan harus mempertimbangkan segala resiko dan memiliki tindakan pencegahan
yang sesuai dengan prinsip MRM untuk mencegah kontaminasi silang. Area produksi dilengkapi dengan system
tata udara, ventilasi, pembersihan dan drainase yang dirancang sesuai dengan kebutuhan saat proses
pengolahan.
- Sarana pemeliharaan yang dipakai dalam produksi dan pengawasan mutu produk biologi hendaklah
terpisah dari daerah produksi dan pengawasan mutu. Status kesehatan hewan dipantau dan dicatat dan
memiliki prosedur penulusuran kembali.
- Spesifikasi bahan baku (sumber, asal, metode pembuatan dan uji yang diterapkan) harus ditetapkan
dengan jelas dan didokumentasikan secara lengkap dan memiliki ketertelusuran selama 30 tahun setelah
Kiara Puspa Dhirgantara
Universitas Padjadjaran

kadaluarsa produk. Jika pengujian memakan waktu yang lama dapat dimungkinkan untuk mengolah bahan
sebelum menerima hasil uji dengan ketentuan pelulusan produk akhir tergantung pada hasil uji tersebut.
- Proses aseptis dilakukan untuk produk berbasis sel yang tidak bisa melalui sterilisasi akhir. Untuk produk
yang bisa dilakukan sterilisasi akhir sebaiknya menggunakan metode cara panas untuk inaktivasi bahan biologis.
Proses sterilisasi harus dapat mempertahankan batas-batas bioburden yang ditentukan.
- Lot benih induk dan bank sel dipersiapkan dari mikroba galur asli (strain I dan sel ) dan dipelihara pada
media atau biakan khusus serta dalam kondisi penyimpanan yang menjamin kemurnian dan kestabilannva .
Produksi sediaan biologi dengan biakan mikroba, biakan sel mengikuti sistem lot benih induk dan lot benih
kerja/bank sel untuk mencegah terjadinya perubahan sifat yang menyimpang yang mungkin terjadi karena
berulang-ulangnya subkultur atau pelipat gandaan generasi. Pembuatan lot benih dan bank sel dilakukan di
dalam lingkungan terkendali.
- Prinsip Kerja
o Pembuatan produk biologi dilakukan secara aseptis dengan bahan yang digunakan harus dalam kondisi
steril.
o Media yang disimpan sebagai stok harus ditetapkan masa kadaluwarsanya.
o Media biakan hendaklah disterilisasi langsung di fermentor dengan menggunakan tehnik SIP.
o Pemindahan bahan awal atau kultur ke dan dari fermentor dilakukan secara aseptis di bawah aliran udara
laminar (kelas A) atau secara SIP.
o Sentrifugasi dan pencampuran produk yang mengandung mikroba hidup dilakukan secara tertutup dalam
ruang bersih dan dilakukan dekontaminasi untuk mencegah penyebaran mikroba keluar lingkungan.
o Untuk mencegah pencampuran produk yang sudah diinaktivasi dengan yang masih aktif, proses inaktivasi
dilakukan di ruang terpisah dengan unit pengendali udara terpisah dan diberi penandaan yang jelas.

Anda mungkin juga menyukai