Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN KASUS

Prematur Kontraksi

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas kepaniteraan


Bagian Ilmu Obstetri dan Ginekologi

Disusun oleh:
Lintang Pitarani
4151181448

Pembimbing:
Lina Marlinawati, dr., Sp.OG.,M.Kes

UNIVERSITAS JENDERAL ACHMAD YANI


FAKULTAS KEDOKTERAN
PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI DOKTER
CIMAHI
2020
2

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI...........................................................................................................2

BAB I LAPORAN KASUS....................................................................................3

1.1 Anamnesis......................................................................................................4

1.2. Pemeriksaan Fisik.........................................................................................6

1.3. Pemeriksaan Penunjang.................................................................................8

1.4. Usulan Pemeriksaan......................................................................................8

1.5 Diagnosis Banding.........................................................................................8

1.6. Diagnosa Kerja..............................................................................................8

1.7. Penatalaksanaan............................................................................................9

1.8. Prognosis.......................................................................................................9

BAB II PEMBAHASAN......................................................................................10

2.1 Definisi.........................................................................................................10

2.2 Epidemiologi................................................................................................10

2.3 Etiologi.........................................................................................................10

2.4 Faktor Risiko................................................................................................10

2.5 Patofisiologi.................................................................................................11

2.6 Diagnosis......................................................................................................12

2.7 Penatalaksanaan...........................................................................................13

DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................15
3

BAB I
LAPORAN KASUS

Nama Pasien :Ny. N C Ruangan : 5/6 RM : 621xxx


Jenis Kelamin :Perempuan Umur : 28 tahun Agama : Islam
Jabatan/Pekerjaan :Ibu Rumah Tangga Bangsa : Indonesia Pendidikan : SLTA
Alamat : Cimahi Tengah

Nama Suami : Tn. B Umur : 33 tahun Agama : Islam


Jabatan/Pekerjaan : Pekerja Swasta Bangsa : Indonesia Pendidikan : SLTA
Alamat : Cimahi Tengah
No.Telp : 08213790xxxx

Dikirim Oleh : UGD Tgl. Dirawat : 04/10/2020 Jam :18.38


Tgl. Diperiksa (Co-Ass) : 06/10/2020 Tgl. Keluar :06/10/2020 Jam :15.00

Keadaan waktu pulang : sembuh/perbaikan/tidak sembuh/pulang


paksa/lain-lain

Pasien meninggal pada tgl : - Jam : -

1.1 Anamnesis
Keluhan utama : Mulas - mulas

Anamnesis : Seorang wanita usia 28 tahun dengan G4P3S0


usia kehamilan 34-35 minggu datang ke IGD RS Dustira dengan keluhan
mulas mulas sejak 1 hari yang lalu. Mulas-mulas dirasakan semakin sering dan
bertambah yang tidak hilang bila berbaring ke kiri atau ke kanan nyeri disertai
nyeri pada perut bagian bawah, dan nyeri pinggang.

Keluhan keluar air-air, lendir bercampur darah disangkal pasien. Gerak


janin masih dirasakan oleh pasien. Dalam 1 bulan terakhir, aktivitas bertambah
dan pasien merasa kelelahan.
4

Keluhan serupa pernah dirasakan pasien pada usia kehamilan 28


minggu. Riwayat trauma tidak ada. Riwayat penyakit jantung tidak ada,
riwayat hipertensi, DM dan asma tidak ada. Pasien tidak merokok dan tidak
mengkonsumsi obat-obatan.

Keluarga pasien tidak ada yang pernah mengalami keluhan serupa.


Riwayat hipertensi, penyakit jantung, DM, dan asma pada keluarga pasien
tidak ada.

Anamnesis Tambahan

- Riwayat tekanan darah tinggi tidak ada


- Riwayat kencing manis tidak ada
- Riwayat penyakit ginjal tidak ada
- Riwayat pernah dioperasi di perut tidak ada
- Riwayat alergi obat-obatan tidak ada
- Riwayat kehamilan ektopik tidak ada
- Riwayat penyakit menular seksual tidak ada

Riwayat menstruasi

- Menarche : 13 tahun
- Siklus : teratur
- Lama : 5-7 hari
- Banyaknya : ±2-3 kali ganti pembalut sedang
- Dismenorhea : tidak ada

Riwayat Pernikahan :

- Status pernikahan : menikah


- Pernikahan ke :1
- Usia suami menikah : 25 tahun
- Usia istri saat menikah : 20 tahun
- Lama pernikahan : 12 tahun
5

Riwayat obstetrik
Paritas 3, Abortus 0, Anak hidup 2

No Tanggal JK Usia Jenis Tempat BB ASI Ket


lahir Kehamilan Persalin & & Ekskl
an Penolong PB usif

1. 2008 L 6 bulan - Bidan - - IUFD

2. 2009 L 9 bulan Spontan Bidan 250 +


0

3 2014 P 9 Bulan Spontan Bidan 300 +


0

4 Hamil ini

Riwayat sosial ekonomi:


- Penghasilan suami : Rp ±3.000.000,-
- Penghasilan istri :-
- Pembuat keputusan dalam keluarga : suami

Riwayat KB
Tidak ada
1.2. Pemeriksaan Fisik
• Status Generalis
– Keadaan umum : Baik
– Kesadaran : Composmentis
– Kesan sakit : Sakit sedang
– Tanda vital
• TD : 120/80 mmHg
• Nadi : 80x/m r.e.i.c
6

• Respirasi : 20x/m
• Suhu : 36,6°C
– berat badan awal sebelum hamil : 55 kg
– berat badan sekarang : 70 kg
– tinggi badan : 160 cm
– Kepala
• Mata : Konjungtiva anemis -/-
Sklera ikterik -/-
– Leher : KGB tidak teraba membesar
– Thorax : bentuk gerak simetris
• Cor : BJ S1 dan S2 murni regular
S3 dan S4 Gallop (-), murmur (-),
kardiomegali (-)
• Pulmo : VBS kanan=kiri, rhonki -/-,
wheezing -/-, sonor kanan=kiri
– Abdomen : cembung gravida, bising usus (+)
normal, hepar dan lien sulit dinilai
– Ekstremitas : akral hangat, CRT < 2detik
• Status Obstetrikus
– Thorax
Mammae : Papila menonjol : +/+
Areola hiperpigmentasi : +/+
Abses : -/-
Nyeri tekan : -/-
– Abdomen : Bentuk : Cembung gravidarum
Striae gravidarum : (+)
Linea nigra : (+)
Bekas operasi : (-)
TFU : 32 cm
TBJ : 2128 gram
Leopold I : Bokong
7

Leopold II : Punggung di kiki (puki)


Leopold III : Kepala
Leopold IV :-
DJJ : 138 x/menit
• Pemeriksaan Dalam
– Vagina : darah (-) , lendir (-), cairan jernih (-)
– Portio : tebal, lunak
– Ketuban : (+) utuh
– Pembukaan :-
– Presentasi fetus : kepala
– Station : -2

1.3. Pemeriksaan Penunjang


(Tanggal 04/10/2020, pukul 18.52)
Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai Rujukan
HEMATOLOGI
Hemoglobin 12,2 g/dl 11,0 – 16,0
Eritrosit 4,2 106/uL 4,0 – 5,5
Leukosit 10,7 103/uL 4,0 – 10,0
Hematokrit 34,1 % 36,0 – 48,0
Trombosit 276 103/uL 150 – 450

MCV, MCH, MCHC, RDW


MCV 81,4 fL 75,0 – 100,0
MCH 29,1 Pq 25,0 – 32,0
MCHC 35,8 g/dl 32,0 – 36,0
RDW 12,6 % 10,0 – 16,0

HITUNG JENIS
Basofil 0,3 % 0,0 – 1,0
Eosinofil 2,3 % 1,0 – 4,0
Neutrophil Segmen 64,3 % 50,0 – 80,0
Limfosit 25 % 25,0 – 50,0
Monosit 8,1 % 4,0 – 8,0
8

1.4. Usulan Pemeriksaan


Pemeriksaan USG

1.5 Diagnosis Banding


1. G4P3A0 Anak Hidup 2 Usia Kehamilan 34-35 Minggu + Prematur
Kontraksi
2. G4P3A0 Anak Hidup 2 Usia Kehamilan 34-35 Minggu + Braxton hicks

1.6. Diagnosa Kerja


G4P3A0 Anak Hidup 2 Usia Kehamilan 34-35 Minggu + Prematur Kontraksi

1.7. Penatalaksanaan
Penatalaksanaan umum :
- IVFD RL 500cc 10 gtt/menit
Penatalaksanaan khusus :
- Hestolen 2 x 1/2 tab
- Dexametason inj 2x 1 amp

1.8. Prognosis
- Quo ad vitam : ad bonam
- Quo ad functionam : ad bonam
9

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Definisi
Prematur kontraksi adalah timbulnya kontraksi reguler yang menyebabkan
kemajuan persalinan, terjadi pada usia kehamilan 20-37 minggu. Prematur
kontraksi merupakan inisiasi dari sebuah persalinan prematur yang kemudian
berujung pada kalahiran prematur.1,2

2.2 Epidemiologi
Prematur kontraksi merupakan inisiasi pada sebuah persalinan prematur
yang kemudian berujung pada kelahiran prematur. Secara global, didapatkan
kejadian persalinan prematur meliputi 5-7% dari kelahiran, dengan proporsi yang
lebih besar pada negara berkembang. Persalinan prematur di Indonesia
menyebabkan kematian neonatus pada 16-18% dari total kelahiran hidup.1

2.3 Etiologi
a. Fetal
b. Maternal (Stress psikologis yang dialami oleh ibu)
c. Infeksi (bakterial vaginosis, PMS, ISK, korioamnionitis)
d. Iskemia
e. Distensi uterus1

2.4 Faktor Risiko


1. Karakteristik Pasien1 :
 Status sosio-ekonomi rendah
 Ras- di USA orang kulit hitam leboh banyak melahirkan prematur
daripada orang kulit putih
 Usia ibu
 Riwayat persalinan prematur 4x lebih besar berisiko prematur
10

 Pekerjaan dan aktivitas tinggi


 Merokok
 Penggonaan obat bius / obat-obat terlarang
2. Penyakit selama kehamilan
 Infeksi saluran kemih
 Hipertensi
 Asma
 Hipertiroidism
3. Distensi uterus berlebihan :
 Kehamilan multiple
 Diabetes
 Perdarahan antepartum
 Tindakan bedah pada ibu selama kehamilan1

2.5 Patofisiologi
Secara umum, penyebab persalinan prematur dapat dikelompokan dalam 4
golongan1 yaitu :
1) Aktivasi prematur dari pencetus terjadinya persalinan
2) Inflamasi/infeksi
3) Perdarahan plasenta
4) Peregangan yang berlebihan pada uterus
Mekanisme pertama ditandai dengan stres dan anxietas yang biasa terjadi
pada primipara muda yang mempunyai predisposisi genetik. Adanya stres fisik
maupun psikologi menyebabkan aktivasi prematur dari aksis Hypothalamus-
Pituitary-Adrenal (HPA) ibu dan menyebabkan terjadinya persalinan prematur.
Aksis HPA ini menyebabkan timbulnya insufisiensi uteroplasenta dan
mengakibatkan kondisi stres pada janin. Stres pada ibu maupun janin akan
mengakibatkan peningkatan pelepasan hormon Corticotropin Releasing Hormone
(CRH), perubahan pada Adrenocorticotropic Hormone (ACTH), prostaglandin,
reseptor oksitosin, matrix metaloproteinase (MMP), interleukin-8,
11

cyclooksigenase-2, dehydroepiandrosteron sulfate (DHEAS), estrogen plasenta


dan pembesaran kelenjar adrenal.1
Mekanisme kedua adalah decidua-chorio-amnionitis, yaitu infeksi bakteri
yang menyebar ke uterus dan cairan amnion. Keadaan ini merupakan penyebab
potensial terjadinya persalinan prematur.1
Infeksi intraamnion akan terjadi pelepasan mediator inflamasi seperti pro-
inflamatory sitokin (IL-1β, IL-6, IL-8, dan TNF-α ). Sitokin akan merangsang
pelepasan CRH, yang akan merangsang aksis HPA janin dan menghasilkan
kortisol dan DHEAS. Hormon-hormon ini bertanggung jawab untuk sintesis
uterotonin (prostaglandin dan endotelin) yang akan menimbulkan kontraksi.
Sitokin juga berperan dalam meningkatkan pelepasan protease (MMP) yang
mengakibatkan perubahan pada serviks dan pecahnya kulit ketuban.1
Mekanisme ketiga yaitu mekanisme yang berhubungan dengan perdarahan
plasenta dengan ditemukannya peningkatan hemosistein yang akan
mengakibatkan kontraksi miometrium. Perdarahan pada plasenta dan desidua
menyebabkan aktivasi dari faktor pembekuan Xa (protombinase). Protombinase
akan mengubah prottombin menjadi trombin dan pada beberapa penelitian
trombin mampu menstimulasi kontraksi miometrium.1
Mekanisme keempat adalah peregangan berlebihan dari uterus yang bisa
disebabkan oleh kehamilan kembar, poluhydramdion atau distensi berlebih yang
disebabkan oleh kelainan uterus atau proses oprasi pada serviks. Mekanisme ini
dipengaruhi oleh IL-8, prostaglandin, dan COX-2.1

2.6 Diagnosis
1. Anamnesis
Gejala awal :
1) Rasa nyeri/tegang pada perut bawah
2) Nyeri pinggang
3) Rasa penekanan pada jalan lahir
4) Bertambahnya cairan vagina
5) Perdarahan/bercak/ lendir bercampur darah1
12

Gejala definitif :
1) Kontraksi uterus yang teratur (1 kali atau lebih dalam 10 menit)1

2. Pemeriksaan fisik
Dilakukan pemeriksaan luar dan pemeriksaan dalam didapatkan
pembukaan serviks ≥ 2cm, dan dilakukan monitor kontraksi.1

3. Pemeriksaan penunjang
- USG untuk melihat panjang serviks
- Fetal Nonstress Test1

2.7 Penatalaksanaan
Prinsip penatalaksanaan kehamilan prematur adalah menunda persalinan
dan mempersiapkan organ janin, terutama paru-paru, janin, sehingga janin dapat
lahir pada usia kehamilan dengan mendekati cukup bulan sehingga morbiditas dan
motralitas janin dapat menurun.3
Penatalaksanaan umum :
1. Tirah baring
2. Hidrasi dengan pemberian infus RL 500 20gtt/menit
Penatalaksanaan khusus
1. Pemberian tokolitik :
- Salbutamol : 10 mg dalam NaCl/RL 10gtt/menit, per oral 3x4 mg / hari
selama 7 hari.
- Isoksuprine : IV dengan kecepatan 0,25-0,5 mg/ menit (1,5-3 cc/ menit)
bisa dinaikan 1 mg / menit. Dua jam setelah kontraksi menghilang
dilanjutkan dengan pemberian 10 mg/ 3-6 jam IM selama 12-24 jam
kemudian diberikan tablet 10-20 mg setiap 6 jam selama 3 hari
- Nifedipine : dosis 3x20mg / hari per oral
- Terbutaline : 250 g IV dilanjutkan dengan pemberian per infus
10g/menit. Pengobatan dipertahankan sampai 8 jam, kemudian
dilanjutkan pemberian subkutan 250 g setiap jam selama 24 jam.
13

Pengobatan dilanjutkan secara oral dengan dosis 2,5 g/4-6 jam


2. Pemberian kortikosteroid :
- Dexamethasone 6 mg tiap 12 jam (i.m) sampai 4 dosis
- Betametason 12mg (i.m) sampai 2 dosis dengan interval 24 jam.5
3. Pemberian MgSO4 untuk proteksi otak janin.
Loading dose 4 gram MgSO4 (10 cc MgSO4 40%) dilarutkan kedalam
100 cc RL, diberikan selama 15-20 menit. Setelah habis loading dose
dilanjutkan dengan dosis rumatan 8 gr dilarutkan dalam 500 cc RL.
Tetesan 20 gtt/menit selama 4 jam.5
4. Pemberian antibiotik
- Eritromisin 3 x 500mg selama 3 hari
- Ampisilin 3 x 500 mg selama 3 hari
- Klindamisin
14

DAFTAR PUSTAKA

1. Cunningham FG, Leveno KJ, Bloom SK, Dashe JS, Hoffman BL, Casey BM,
et al. Gynecology Infection in Williams Gynecology 4th. New York :
McGraw-Hill 2018.
2. Berek JS. Berek’s and Novak Gynecology. Edisi 16. Philadelphia : Wolters
Kluwer, 2020.
3. American College Of Obstetricians And Gynecologists, 2016. Management
Of Preterm Labor. Diakses pada : http://emedicine.medscape.com/article/
975909-treatment%23showall Oktober 2020
4. WHO Preterm Birth, 2015.[Online] Diakses pada : http://www.who.int/
mediacentre/factsheets/fs363/en/ Oktober 2020
5. Bagian Obstetri dan Ginekologi Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran
Bandung. Pedoman Diagnosis dan Terapi dan Ginekologi RS. DR. Hasan
sadikin, Edisi Kedua Bandung. 2018

Anda mungkin juga menyukai