Prematur Kontraksi
Disusun oleh:
Lintang Pitarani
4151181448
Pembimbing:
Lina Marlinawati, dr., Sp.OG.,M.Kes
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI...........................................................................................................2
1.1 Anamnesis......................................................................................................4
1.7. Penatalaksanaan............................................................................................9
1.8. Prognosis.......................................................................................................9
BAB II PEMBAHASAN......................................................................................10
2.1 Definisi.........................................................................................................10
2.2 Epidemiologi................................................................................................10
2.3 Etiologi.........................................................................................................10
2.5 Patofisiologi.................................................................................................11
2.6 Diagnosis......................................................................................................12
2.7 Penatalaksanaan...........................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................15
3
BAB I
LAPORAN KASUS
1.1 Anamnesis
Keluhan utama : Mulas - mulas
Anamnesis Tambahan
Riwayat menstruasi
- Menarche : 13 tahun
- Siklus : teratur
- Lama : 5-7 hari
- Banyaknya : ±2-3 kali ganti pembalut sedang
- Dismenorhea : tidak ada
Riwayat Pernikahan :
Riwayat obstetrik
Paritas 3, Abortus 0, Anak hidup 2
4 Hamil ini
Riwayat KB
Tidak ada
1.2. Pemeriksaan Fisik
• Status Generalis
– Keadaan umum : Baik
– Kesadaran : Composmentis
– Kesan sakit : Sakit sedang
– Tanda vital
• TD : 120/80 mmHg
• Nadi : 80x/m r.e.i.c
6
• Respirasi : 20x/m
• Suhu : 36,6°C
– berat badan awal sebelum hamil : 55 kg
– berat badan sekarang : 70 kg
– tinggi badan : 160 cm
– Kepala
• Mata : Konjungtiva anemis -/-
Sklera ikterik -/-
– Leher : KGB tidak teraba membesar
– Thorax : bentuk gerak simetris
• Cor : BJ S1 dan S2 murni regular
S3 dan S4 Gallop (-), murmur (-),
kardiomegali (-)
• Pulmo : VBS kanan=kiri, rhonki -/-,
wheezing -/-, sonor kanan=kiri
– Abdomen : cembung gravida, bising usus (+)
normal, hepar dan lien sulit dinilai
– Ekstremitas : akral hangat, CRT < 2detik
• Status Obstetrikus
– Thorax
Mammae : Papila menonjol : +/+
Areola hiperpigmentasi : +/+
Abses : -/-
Nyeri tekan : -/-
– Abdomen : Bentuk : Cembung gravidarum
Striae gravidarum : (+)
Linea nigra : (+)
Bekas operasi : (-)
TFU : 32 cm
TBJ : 2128 gram
Leopold I : Bokong
7
HITUNG JENIS
Basofil 0,3 % 0,0 – 1,0
Eosinofil 2,3 % 1,0 – 4,0
Neutrophil Segmen 64,3 % 50,0 – 80,0
Limfosit 25 % 25,0 – 50,0
Monosit 8,1 % 4,0 – 8,0
8
1.7. Penatalaksanaan
Penatalaksanaan umum :
- IVFD RL 500cc 10 gtt/menit
Penatalaksanaan khusus :
- Hestolen 2 x 1/2 tab
- Dexametason inj 2x 1 amp
1.8. Prognosis
- Quo ad vitam : ad bonam
- Quo ad functionam : ad bonam
9
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Definisi
Prematur kontraksi adalah timbulnya kontraksi reguler yang menyebabkan
kemajuan persalinan, terjadi pada usia kehamilan 20-37 minggu. Prematur
kontraksi merupakan inisiasi dari sebuah persalinan prematur yang kemudian
berujung pada kalahiran prematur.1,2
2.2 Epidemiologi
Prematur kontraksi merupakan inisiasi pada sebuah persalinan prematur
yang kemudian berujung pada kelahiran prematur. Secara global, didapatkan
kejadian persalinan prematur meliputi 5-7% dari kelahiran, dengan proporsi yang
lebih besar pada negara berkembang. Persalinan prematur di Indonesia
menyebabkan kematian neonatus pada 16-18% dari total kelahiran hidup.1
2.3 Etiologi
a. Fetal
b. Maternal (Stress psikologis yang dialami oleh ibu)
c. Infeksi (bakterial vaginosis, PMS, ISK, korioamnionitis)
d. Iskemia
e. Distensi uterus1
2.5 Patofisiologi
Secara umum, penyebab persalinan prematur dapat dikelompokan dalam 4
golongan1 yaitu :
1) Aktivasi prematur dari pencetus terjadinya persalinan
2) Inflamasi/infeksi
3) Perdarahan plasenta
4) Peregangan yang berlebihan pada uterus
Mekanisme pertama ditandai dengan stres dan anxietas yang biasa terjadi
pada primipara muda yang mempunyai predisposisi genetik. Adanya stres fisik
maupun psikologi menyebabkan aktivasi prematur dari aksis Hypothalamus-
Pituitary-Adrenal (HPA) ibu dan menyebabkan terjadinya persalinan prematur.
Aksis HPA ini menyebabkan timbulnya insufisiensi uteroplasenta dan
mengakibatkan kondisi stres pada janin. Stres pada ibu maupun janin akan
mengakibatkan peningkatan pelepasan hormon Corticotropin Releasing Hormone
(CRH), perubahan pada Adrenocorticotropic Hormone (ACTH), prostaglandin,
reseptor oksitosin, matrix metaloproteinase (MMP), interleukin-8,
11
2.6 Diagnosis
1. Anamnesis
Gejala awal :
1) Rasa nyeri/tegang pada perut bawah
2) Nyeri pinggang
3) Rasa penekanan pada jalan lahir
4) Bertambahnya cairan vagina
5) Perdarahan/bercak/ lendir bercampur darah1
12
Gejala definitif :
1) Kontraksi uterus yang teratur (1 kali atau lebih dalam 10 menit)1
2. Pemeriksaan fisik
Dilakukan pemeriksaan luar dan pemeriksaan dalam didapatkan
pembukaan serviks ≥ 2cm, dan dilakukan monitor kontraksi.1
3. Pemeriksaan penunjang
- USG untuk melihat panjang serviks
- Fetal Nonstress Test1
2.7 Penatalaksanaan
Prinsip penatalaksanaan kehamilan prematur adalah menunda persalinan
dan mempersiapkan organ janin, terutama paru-paru, janin, sehingga janin dapat
lahir pada usia kehamilan dengan mendekati cukup bulan sehingga morbiditas dan
motralitas janin dapat menurun.3
Penatalaksanaan umum :
1. Tirah baring
2. Hidrasi dengan pemberian infus RL 500 20gtt/menit
Penatalaksanaan khusus
1. Pemberian tokolitik :
- Salbutamol : 10 mg dalam NaCl/RL 10gtt/menit, per oral 3x4 mg / hari
selama 7 hari.
- Isoksuprine : IV dengan kecepatan 0,25-0,5 mg/ menit (1,5-3 cc/ menit)
bisa dinaikan 1 mg / menit. Dua jam setelah kontraksi menghilang
dilanjutkan dengan pemberian 10 mg/ 3-6 jam IM selama 12-24 jam
kemudian diberikan tablet 10-20 mg setiap 6 jam selama 3 hari
- Nifedipine : dosis 3x20mg / hari per oral
- Terbutaline : 250 g IV dilanjutkan dengan pemberian per infus
10g/menit. Pengobatan dipertahankan sampai 8 jam, kemudian
dilanjutkan pemberian subkutan 250 g setiap jam selama 24 jam.
13
DAFTAR PUSTAKA
1. Cunningham FG, Leveno KJ, Bloom SK, Dashe JS, Hoffman BL, Casey BM,
et al. Gynecology Infection in Williams Gynecology 4th. New York :
McGraw-Hill 2018.
2. Berek JS. Berek’s and Novak Gynecology. Edisi 16. Philadelphia : Wolters
Kluwer, 2020.
3. American College Of Obstetricians And Gynecologists, 2016. Management
Of Preterm Labor. Diakses pada : http://emedicine.medscape.com/article/
975909-treatment%23showall Oktober 2020
4. WHO Preterm Birth, 2015.[Online] Diakses pada : http://www.who.int/
mediacentre/factsheets/fs363/en/ Oktober 2020
5. Bagian Obstetri dan Ginekologi Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran
Bandung. Pedoman Diagnosis dan Terapi dan Ginekologi RS. DR. Hasan
sadikin, Edisi Kedua Bandung. 2018