Anda di halaman 1dari 34

LAPORAN KASUS AKHIR STASE ASUHAN

KEBIDANAN PATOLOGI

ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU BERSALIN NY. I G1 P0 A0

HAMIL 37 MINGGU JTHIU PRES-KEP INPARTU KALA I FASE

LATEN DENGAN CPD ( CEPHALOPELVIC DISPROPORTION )

DI RS SULTAN SURIANYSAH

DISUSUN OLEH :

SAHMINI

NIM :11194992110028

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI BIDAN

FAKULTAS KESEHATAN UNIVERSITAS SARI MULIA

TAHUN 2021

LEMBAR PERSETUJUAN
i
JUDUL KASUS : ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU BERSALIN

NY. I G1 P0 A0 HAMIL 37 MINGGU JTHIU

PRES-KEP INPARTU KALA I FASE LATEN

DENGAN CPD (CEPHALOPELVIC

DISPROPORTION)DI RS SULTAN

SURIANYSAH

NAMA MAHASISWA : SAHMINI

NIM : 11194992110028

Banjarmasin, Juli 2021

Menyetujui

RS Program Studi Pendidikan Profesi Bidan


Preseptor Klinik (PK) Fakultas Kesehatan Universitas Sari Mulia
Preseptor Pendidikan(PP)

Hj. AMINAH, SST ZULLIATI, M.Keb


NIP.19690817 199002 2 003 NIK. 1166112011047

LEMBAR PENGESAHAN

ii
JUDUL KASUS : ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU BERSALIN

NY. I G1 P0 A0 HAMIL 37 MINGGU JTHIU

PRES-KEP INPARTU KALA I FASE LATEN

DENGAN CPD (CEPHALOPELVIC

DISPROPORTION)DI RS SULTAN

SURIANYSAH

NAMA MAHASISWA : SAHMINI

NIM : 11194992110028

Banjarmasin, Juli 2021

Mengesahkan

RS Program Studi Pendidikan Profesi Bidan


Preseptor Klinik (PK) Fakultas Kesehatan Universitas Sari Mulia
Preseptor Pendidikan (PP)

Hj.Aminah., SST Zulliati., M.Kes


NIP. 19690817 199002 2 003 NIK. 1166112011047

Mengetahui,

Penguji Ketua Jurusan Kebidanan


Fakultas Kesehatan
Universitas Sari Mulia

Desilestia Dwi Salmarini,.SST.,M.Kes Ika Mardiatul Ulfa, SST.,


NIK.1166012011037 M.KesNIK.1166122009027

KATA PENGANTAR

iii
Segala puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah melimpahkan

rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas penyusunan laporan

akhir stase kasus yang berjudul “ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU BERSALIN NY. I

G1 P0 A0 HAMI 37 MINGGU JTHIU PRES-KEP INPARTU KALA I FASE LATEN

DENGAN CPD (CEPHALOPELVIC DISPROPORTION)DI RS SULTAN

SURIANYSAH ”

Atas segala bimbingan dan bantuan yang diberikan dari berbagai pihak tersebut maka

penulis mengucapkan terima kasih yang setulus-tulusnya kepada :

1. Dr.RR.Dwi Sogi Sri Redjeki,S.KG.,M.Pd selaku Ketua Yayasan Indah Banjarmasin.

2. Anggrita Sari,S.Si.T.,M.Pd.,M.Kes selaku Wakil Rektor I Bidang Akademik dan

Kemahasiswaan.

3. Hariadi Widodo,S.Ked.,MPH selaku Wakil Rektor II Bidang Keuangan dan Sistem

Informasi.

4. Dr.Ir.Agustinus Hermino Superma Putra, M.Pd selaku Wakil Rektor III Sumberdaya

dan Kemitraan.

5. H.Ali Rakhman Hakim, M.Farm., APT selaku Dekan Fakultas Kesehatan.

6. Ika Mardiatul Ulfa,S.S.T., M.Kes selaku Ketua Jurusan Kebidanan Fakultas Kesehatan.

7. Zulliati., M.Keb Selaku CT yang telah memberikan Bimbingan dan bantuan dalam

penyusunan laporan tugas kasus ini

8. Hj.Aminah., SST Selaku CI RS Sultan Suriansyah yang sudah bersedia

memberikan Bimbingan, Saran, dan arahan dalam proses laporan kasus ini

Penulis menyadari adanya ketidaksempurnaan dari laporan akhir stase kasus ini,

karenanya penulis mengharapkan kritik maupun saran yang sifatnya membangun

iv
untuk menyempurnakan laporan kasusini. Semoga hasil-hasil yang dituangkan lewat

laporan kasus ini bermanfaat bagi pengembangan ilmu kesehatan umumnya dan ilmu

kebidanan khususnya.

Banjarmasin, Juli 2021

Penulis

SAHMINI

DAFTAR ISI

v
JUDUL LAPORAN i
LEMBAR PERSETUJUANii
LEMBAR PENGESAHAN iii
KATA PENGANTAR iv
DAFTAR ISI vi
BAB I PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang2
B. Tujuan 2
C. Manfaat3
BAB II DASAR TEORI 1
A. Cephalopelvic Disproportion (CPD) 2
1.Pengertian 2
2.Etiologi 4
3.Tanda dan Gejala 5
4. Patofisiologi 7
5. Clinical Pathway 7
6. Komplikasi 8
7. Penatalaksanaan Medis 8
8. Penatalaksanaan Kebidanan 9
BAB IIITINJAUAN KASUS 10
A. DATA SUBJEKTIF 10
B. DATA OBJEKTIF 14
C. ANALISA DATA 17
D. PENATALAKSANAAN 17
BAB IVPEMBAHASAN 21
BAB VPENUTUP 23
A. KESIMPULAN 23
B. SARAN 23
DAFTAR PUSTAKA 23

vi
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Menurut WHO kematian ibu atau kematian maternal adalah kematian seorang

ibu sewaktu bersalin atau dalam 42 hari sesudah berakhirnya persalinan, tidak

bergantung pada tempat atau usia persalinan. Rasio kematian ibu di negara-negara

berkembang merupakan tertinggi dengan 450 kematian ibu per 100 ribu kelahiran

bayi hidup jika dibandingkan dengan rasio kematian ibu di 9 negara maju dan 51

negara persemakmuran (WHO, 2016).Angka Kematian Ibu (AKI) terdiri dari

penyebab langsung dan tidak langsung. Kematian ibu secara langsung yaitu

perdarahan (25% terjadi pasca persalinan), Preklampsia (1,8-18%), persalinan

macet (8%), sepsis (15%), komplikasi aborsi tidak aman (13%), persalinan lama

dan persalinan dengan Cephalo Pelvic Disproportion (CPD) (8%) (Nur Indah 2018).

Beberapa keadaan yang menyebabkan AKI antara lain adalah penanganan

komplikasi, anemia, ibu hamil yang menderita diabetes, hipertesi, malaria, da empat

terlalu (terlalu muda , 20 tahun, terlalu tua, terlalu dekat jarak < 2 tahun dan terlalu

banyak anaknya > 3 tahun). Penyebab ini dapat di minimalisir apabila kualitas

Antenatal Care dilaksanakan dengan baik. Beberapa faktor penyebab AKB antara

lain adalah Intra Uterine Fetal Death (IUFD) dan berat bayi lahir rendah (BBLR),

ini berarti faktor kondisi ibu sebelum dan selama kehamilan sangat menentukan

kondiisi bayinya ( kemenkes RI, 2015).

Kehamilan terdapat banyak masalah seperti Chephalo Pelvik Disproporsi

(CPD). Dimana riwayat kehamilan tersebut mengakibatkan masalah pada proses

persalinan. Chepalo Pelvik Disproporsi adalah keadaan yang menggambarkan

ketidaksesuaian antara kepala janin dan panggul ibu sehingga janin tidak dapat
1
keluar melalui vagina (prawirohardjo, 2010). Faktor risiko yang menyebabkan

disproporsi kepala panggul, yaitu Taksiran berat janin yang besar, Tinggi badan

ibu, BMI sebelum kehamilan dan sebelum kelahiran ≥ 25 kg/m2, Kenaikan berat

badan selama kehamilan ≥ 15 kg, Nullipara, Tidak ada pelvimetri yang memadai.

Serta indikasi CPD yaitu Primipara kepala anak belum turun setelah minggu ke

36, Pada multipara persalinan yang dulu sulit, Apabila bayi memiliki kelainan

panjang tali pusat misalnya tali pusat terlalu pendek atau terlalu panjang sehingga

dapat menghambat masuknya kepala pada jalan lahir, Kelainan bentuk badan

(kifosis, skoliosis), Kelainan letak janin pada hamil tua (Harjono, 2011).

data di RSUD Sultan Suriansyah selama bulan juni sampai juli tercatat ada 4 kasus

CPD pada persalinan.

Berdasarkan latar belakang diatas maka rumusan masalah pada studi kasus

stase akhir ini“ Bagaimana Asuhan Kebidanan pada ibu Bersalin dengan Cephalo

Pelvic Disproportion (CPD) di RSUD Sultan Suriansyah di Banjarmasin”

B. Tujuan

1. Umum

Mahasiswa dapat melaksanakan asuhan kebidanan pada ibu Bersalin dengan

Cephalo Pelvic Disproportion (CPD) di RSUD Sultan Suriansyah

Banjarmasin.

2. Khusus

a. Melakukan Pengkajian Data Subjektif dan Objektif Pada Ibu Bersalin

Dengan Cephalo Pelvic Disproportion (CPD).

b. Melakukan Analisa Data Pada Ibu Bersalin Dengan Cephalo Pelvic

Disproportion (CPD).

2
c. Melakukan Penatalaksanaan Pada Ibu Bersalin Dengan Cephalo Pelvic

Disproportion (CPD) Berdasarkan Rencana Asuhan

d. Melakukan Pendokumentasian Secara SOAP.

C. Manfaat

Dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dalam memberikan asuhan

kebidanan pada pasien dengan Cephalo Pelvic Disproportion (CPD) sesuai dengan

ranah kebidanannya.

3
BAB II
TINJAUAN TEORI

A. Cephalopelvic Disproportion (CPD)

1. Pengertian

Cephalopelvic Disproportion (CPD) adalah suatu bentuk ketidak sesuaian antara

ukuran kepala janin dengan panggul ibu. (Reader, 2017). Cephalopelvic

disproportion atau CPD adalah panggul sempit, yang dapat diartikan sebagai suatu

kondisi di saat kepala atau tubuh janin terlalu besar dan tidak muat untuk melewati

panggul (Saphira 2019). Menurut Varney 2015 Disporposi Sevalopelik (CPD)

adalah ukuran janin dan ukuran perlvis tertentu tidak cukup besar untuk

mengkomodasi keluarnya janin tertentu melalui pelvis sampai terjadi kelahiran per

vaginam.

2. Etiologi

Faktor-faktor penyebab terjadinya Cephalopelvic Disproportion (CPD) (Rizka

2017) :

a. Faktor Ibu

1) Adanya kelainan panggul

2) Perubahan bentuk karena penyakit tulang belakang

3) Perubahan bentuk karena penyakit

4) Adanya kesempitan panggul

5) Kesempitan pada pintu atas panggul (PAP) dianggap sempit kalau

conjurgata vera kurang 10 cm atau diameter tranvera kurang dari

12 cm biasanya terdapat pada kelainan panggul.

4
6) Kesempitan bidang tengah panggul. Dikatakan bahwa bidang tengah

panggul sempit kalau; jumlah diameter spina kurang dari 9 cm.

7) kesempitan pintu bawah perut. Dikatakan sempit kalau jarak antara tuberosis

15 cm atau kurang, Kalau pintu bawah panggul sempit biasanya bidang

tengah juga sempit.

b. Faktor Janin

1) Janin yang terlalu besar

2) Hidrocephalus

3) Kelainan letak janin

3. Tanda dan Gejala

Tanda dan Gejala Cephalopelvic Disproportion(CPD)menurut Khairita dkk,( 2019).

a. Ukuran janin sangat besar

b. Kepala belum masuk PAP anak pertama

c. Tipe dan karakteristik khusus tubuh wanita secara umum

1) Bahu lebih lebar dari pada pinggul.

2) Tinggi badan kurang 145 cm

3) Postur tubuh pendek, seperti kotak

4) Tangan dan kaki pendek serta lebar (ukuran sepatu memberi banyak

informasi)

d. Riwayat fraktur pelvis

e. Deformitas spinal, contoh skoliosis, atau kifosis

f. Malpresentasi atau malposisi

g. Ukuran distasia spinarum kurang dari 24-26 cm

h. Ukuran distasia kristarum kurang dari 28-30 cm

5
i. Ukuran konjugata eksterna diameter kurang dari 18-20 cm

j. Ukura lingkar panggul kurang dari 80-90 cm

k. Pintu Atas Panggul

1) Ukuran Konjugata vera / diameter antero posterior ( diameter depan-

belakang ) yaitu diameter antara promontorium dan tepi atas symfisis kurang

dari 11 cm.

2) Ukuran diameter melintang ( transversa), yaitu jarak terlebar antara ke-2

linea inominata kurang dari 13 cm.

3) Ukuran diameter oblik ( miring ) jarak antara artikulasio sakro iliaka dengan

tuberkulum pubicum sisi yang bersebelahan kurang dari 12 cm.

l. Bidang tengah Panggul

1) Bidang luas panggul terbentuk dari titik tengah symfisis, pertengahan

acetabulum, dan ruas sacrum ke-2 dan ke-3. diameter anteroposterior kurang

dari 12,75 cm, diameter transversanya kurang dari 12,5 cm.

2) Bidang sempit panggul merupakan bidang yang berukuran kecil

terbentang dari tepi bawah symfisis, spina ischiadika kanan dan kiri, dan 1-2

cmdari ujung bawah sacrum. diameter antero-posterior kurang dari 11,5 cm,

diameter transversa kurang dari 10 cm.

m. Pintu Bawah Panggul

1) Diameter anteroposterior yaitu ukuran dari tepi bawah symfisis ke ujung

sacrum kurang dari 11,5 cm

2) Diameter transversa jarak antara tuber ischiadikum kanan dan kiri kurang

dari 10,5 cm

3) Diameter sagitalis posterior yaitu ukuran dari ujung sacrum

kepertengahan ukuran transversa kurang dari 7,5 cm

6
4. Patofisiologi

Ketika kepala janin lebih besar dari diameter pintu panggul atau kepala janin

berukuran normal namun ukuran panggul lebih sempit sehingga kepala janin sulit

untuk melewati panggul saat persalinan per vaginam maka terjadilah hambatan

penurunan janin dan mengakibatkan terjadinya penyulit persalinan yang dinamakan

Cephalopelvic disproportion (CPD) (Sapira 2019).

5. Clinical Pathway

Panggul
Sempit

1. Pemeriksaan
ginekologi
2. Pemeriksaan
Penunjang
 Ultrasonografi

Kesempitan Kesempitan Kesempitan


pintu atas panggul panggul tengah pintu bawah

Relatif Absolut
(konjungata vera 8,5-10 (konjungata vera ≤ 8,5 cm)
cm)

Partus percobaan Seksio sesaria Primer

Berhasil Gagal

Seksio sesaria

7
6. Komplikasi

Beberapa komplikasi yang dapat terjadi dengan masalah Cephalopelvic

disproportion (CPD) (Sapira 2019).

a. Rupture uteri

b. infeksi intrauterine

c. Hipoglikemia

d. Gangguan kontraksi rahim

e. Laserasi Vagina, perineum, dan serviks

f. Asfiksia

g. Distosia bahu

h. Trauma persalinan seperti fraktur klavikula, cedera kepala maupun servikal

i. Kerusakan jaringan otak

j. Prolaps tali pusat

k. Kematian janin

7. Penatalaksaan Medis

a. Sectio Caesarea dan partus percobaan merupakan tindakan utama untuk

menangani persalinan pada disproporsi sefalopelvik. (Wiknjosastro, 2017)

1) Sectio Caesarea

Sectio caesaria dapat dilakukan secara elektif atau primer, yaitu sebelum

persalinan mulai atau pada awal persalinan, dan secara sekunder, yaitu

sesudah persalinan berlangsung selama beberapa waktu. Sectio caesarea

elektif direncanakan lebih dahulu dan dilakukan pada kehamilan cukup

bulan karena kesempatan panggul yang cukup berat, atau kerana terdapat

disproporsi sefalopelvik yang nyata.

8
2) Persalinan Percobaan

Berdasarkan pemeriksaan yang teliti pada hamil tua diadakan penilaian

tentang bentuk serta ukuran-ukuran panggul dalam semua bidang dan

hubungan antara kepala janin dan panggul, dan setelah dicapai kesimpulan

bahwa ada harapan bahwa persalinan dapat berlangsung pervaginam dengan

selamat, dapat diambil keputusan untuk menyelenggarakan persalinan

percobaan.

8. Penatalaksanaan Kebidanan

Kolaborasi dengan dr.Spog dalam pemberian terapi dan tindakan seperti :

a. Pemasangan Infus

b. Pemasangan Kateter jam 06.15 wita

b. Cefriaxone 2gr IV

c. Puasa dari jam 03.00

d. Rencana SC jam 11.00 tanggal 3/7/2021

9
BAB III

TINJAUAN KASUS

A. DATA SUBJEKTIF Jam Pengkajian : 22.00 Wita

1. Identitas

Istri (Pasien) Suami ( Penanggung Jawab)

Nama : Ny. I Nama :Tn. A

Umur : 16 th Umur :18 th

Agama : Islam Agama : Islam

Suku/Bangsa : Banjar/Indonesia Suku/Bangsa : Banjar/Indonesia

Pendidikan : SMP Pendidikan : SMP

Pekerjaan : IRT Pekerjaan :Swasta

Alamat : Jl.Banjarmasin Barat Alamat :Jl.Banjarmasin Barat

2. Keluhan Utama

Ibu mengatakan saat ini hamil ±9 bulan, membawa surat rujukan dari dr.Untuk dilakukan

persalinan secara Sectio Caesaria dengan penyulit persalinan panggul sempit (Cephalo

Pelvic Disproportion ), ibu mengatakan ada keluar lendir darah pkl 20.00 wita dan mulai

merasakan sakit didaerah perut.

3. Riwayat perjalanan penyakit

ibu mengatakan ada memeriksakan kehamilannya kedokter kandungan 1 kali, dimana

dokter mendiagnosa panggul sempit dan menganjurkan ibu untuk melahirkan ke Rumah

Sakit apabila sudah ada tanda-tanda mau melahirkan, karena kemungkinan besar bayi

tidak bisa melewati panggul ibu dan harus dilakukan operasi untuk mengeluarkan

bayinya.

10
4. Riwayat Perkawinan
Perkawinan

Kawin 1 kali, kawin pertama kali umur 15 tahun, dengan suami sekarang sudah ± 9

bulan tahun.

5. Riwayat Haid

a. Menarche umur : 12 tahun

b. Siklus : 28 hari

c. Teratur/ tidak : teratur

d. Lamanya : 7 hari

e. Banyaknya : 3-4 x ganti pembalut/hari

f. Dismenorhoe : tidak ada

g. HPHT : Lupa

h. Taksiran partus :-

i. Usia kehamilan : (TFU x 8/7) 32 minggu,

sedangkan hasil USG dr.Spog ± 37

minggu

6. Riwayat Obstetri

Tidak ada

7. Riwayat Keluarga Berencana

a. Jenis : Tidak ada

b. Lama :-

c. Masalah :-

8. Riwayat Kesehatan

a. Riwayat kesehatan ibu : ibu mengatakan tidak pernah mempunyai penyakit

menular dan keturunan, seperti menderita penyakit

11
jantung, ginjal, HIV/AIDS, DM, Hepatitis, Malaria

dan TBC, dan Epilepsi.

b. Riwayat kesehatan keluarga : ibu mengatakan dari pihak keluarga tidak pernah

mempunyai penyakit menular dan keturunan

seperti menderita penyakit jantung,ginjal,

HIV/AIDS, Hepatitis, DM, malaria, TBC dan

Epilepsi.

9. Keadaan Kehamilan Sekarang

a. Selama hamil ibu periksa di : di Puskesmas dan dr.Spog kandungan 1 kali

b. Mulai periksa sejak usia kehamilan : ±16 minggu

c. Frekuensi periksa kehamilan

Trimester I :-

Trimester II : 2 kali

Trimester III : 2 kali

d. TT I :6-4-2021 TT II:7-5-2021

e. Keluhan/ masalah yang dirasakan ibu :

No Masalah Umur Tindakan oleh Ket

kehamilan
- - - - -

10. Pola Kebutuhan Sehari-hari

a. Nutrisi

Terakhir makan dan minum : terakhir makan 5 jam yang lalu, minum 15

menit yang lalu

Banyaknya : Porsi sedang

12
b. Eliminasi

BAB

Terakhir BAB : 6 jam yang lalu

Konsistensi : Lembek

Warna : kuning kecoklatan

BAK

Pasang DC pukul 06.15 sampai 10.00 wita

Banyaknya : 600 cc

Warna : kuning Jernih

c. Personal hygiene

Terakhir mandi dan gosok gigi : 6 jam yang lalu

d. Aktifitas : Ibu kadang berbaring dan duduk ditempat tidur

e. Tidur dan istirahat

ibu masih bisa istirahat dan tidur karena hisya belum teratur dan sering

f. Data seksual

2 minggu yang lalu

11. Data Psikososial dan Spiritual

a. Ibadah yang diinginkan ibu saat ini : bedzikir

b. Perasaan ibu saat ini dalam proses persalinan yang akan dilaluinya: cemas

c. Pengetahuan ibu tentang proses persalinan : ibu mengetahui tanda-tanda

Persalinan dari bidan

d. Pendamping persalinan yang diharapkan ibu : suami dan orang tua

e. Pengambil keputusan dalam keluarga : orang tua

13
B. DATA OBJEKTIF

1. Pemeriksaan Umum

a. Keadaan umum : Compos mentis

b. Kesadaran : Baik

c. Berat badan

Sebelum hamil : 40 kg

Sekarang : 46 kg

d. Tinggi badan :143 cm

e. LILA : 21 cm

f. Tanda vital :TD: 105/68 mmHg, Nadi: 95 x/menit, Suhu 36,4oC,

Respirasi 21 x/menit.

2. Pemeriksaan Khusus

a. Inspeksi

Kepala : Tampak simetris, bersih, tidak tampak rontok

Muka : Tidak tampak odema dan tidak tampak ada chlosma

gravidarum

Mata : Tampak simetris kanan dan kiri, sklera tampak putih,

tidak tampak ikterik, kunjungtiva tidak tampak pucat.

Telinga : Tampak bersih tidak ada serumen, dan tidak ada

gangguan pendengaran

Hidung : Tampak bersih, tidak ada sekret, tidak ada polip, dan

tidak ada gerakan cuping hidung saat bernafas

Mulut : Tidak tampak ada stomatis,tidak ada caries, dan lidah

bersih

14
Dada : Tampak simetris, tidak ada retraksi dinding dada, tidak

ada ronchi, dan tidak ada wheezing

Mamae : Tampak simetris, puting tampak susu menojol,

colostrum belum keluar

Abdomen : Tampak simetris, tidak tampak luka bekas operasi, tidak

tampak striae gravidarum, dan linea nigra

Tungkai : Tidak tampak odema (-), Varises (-)

Genitalia : Tampakkeluar cairan lendir bercampur darah

b. Palpasi

Leher : tidak teraba ada pembesaran kelenjar tiroid, pembesaran

kelenjar limfe, tidak ada pembesaran kelenjar vena

jugularis, ada tidak ada pembesaran kelenjar parotis

Palpasi Abdomen

Leopold I : TFU ½ Pusat Presesus xipoideus, pada fundus teraba

bagian bulat, lunak, tidak melenting (Bokong) TFU 28

cm

Leopold II : Pada perut sebelah kanan teraba bagian panjang dan keras

sedangkan pada perut sebelah kiri teraba bagian janin

kecil-kecil yaitu ekstremitas (pu-ka)

Leopold III : Pada bagian bawah perut teraba bulat, keras, melenting

(Pres-Kep)

Leopold IV : Konvergen (belum masuk PAP)

TBJ : (28-11)×155 = 2.635 gram

Tungkai : Odema (-) varises (-)

15
c. Auskultasi

Djj (+) terdengar jelas teratur frekuensi 133x/menit

d. Perkusi

Refleks patella : Kiri/ kanan, (+) / (+)

Cek ginjal : Kiri/ kanan, (-) / (- )

e. Pemeriksaan panggul luar

Distantia spinarum : (-)

Distantia cristarum : (-)

Conjugata eksterna : (-)

Lingkar panggul : 76 cm

f. Periksa dalam
Keadaan vagina : tidak ada massa
Arah serviks : anterior
Pendataran serviks : Tebal
Pembukaan serviks : 1 cm
Selaput ketuban : Positif
Presentasi : kepala
Posisi titik penunjuk : Tidak teraba
Penurunan presentasi : Hoddge I
Keadaan panggul dalam
Promontorium : teraba
Spina ischiadika : menonjol
Lengkung sacrum : tidak teraba
Dinding samping panggul : teraba
Arkus pubis dan os pubis : < 90°

16
3. Pemeriksaan Penunjang

Laboratorium:

HB : 10,3gr% Sifilis : NR

Albumin : (-) HbsAg : NR

Reduksi : (-) HIV : NR

C. ANALISA DATA

1. Diagnosa Kebidanan : G1P0A0, hamil ± 37 minggu JTHIU dengan

Disproporsi

Sevalo Pelvik

2. Masalah : KEK dan Usia terlalu muda < 20 tahun

3. Kebutuhan : Kolaborasi dengan dr.Spog dan KIE

Advis : Observasi dan Rencana SC

D. PENATALAKSANAAN

”Rasional Tindakan”

Tindakan Rasional
1. Memberitahu ibu tentang hasil pemeriksaan 1. Pasien berhakmengetahui segala sesuatu yang
yang sudah dilakukan, T/D : 105/68 mmhg, berkaitan dengan keadaan penyakit yaitu
N:95x/mnt, S:36,4C, R: 21x/mnt.kepala tentang diagnosis, tindakkan medik yang akan
janin belum masuk PAP, lingkar panggul dilakukan, segala resiko dari tindakkan medik
ibu 76 cm dimana < dari 80 cm dari ukuran tersebut (Valery M.P. Siringoringo et al, 2017)
normal, pembukaan 1 cm, selaput ketuban
(+), presentasi kepala, penurunan kepala
janin masih tinggi di hodge I. DJJ
133x/mnt, His 1x10 menit”15”dimana dari
hasil pemeriksaan yang sudah dilakukan dan
melihat rujukan dari dokter Spog bahwa ibu
mengalami CPD.

17
2. Menjelaskan kepada ibu dan keluarga
Cephalopelvic Disproportion (CPD) adalah 2. Menurut Varney 2015 Disporposi Sevalopelik
suatu bentuk ketidaksesuaian antara ukuran (CPD) adalah ukuran janin dan ukuran perlvis
kepala janin dengan panggul ibu. Sehingga tertentu tidak cukup besar untuk
kepala janin terhambat untuk turun mengkomodasi keluarnya janin tertentu
melewati panggul maka dengan adanya melalui pelvis sampai terjadi kelahiran per
penyulit tersebut ibu dilakukan persalinan vaginam.
secara Sectio Caesaria untuk mengeluarkan
bayinya

3. Kolaborasi dengan dr.Spog untuk


pemberian terapi dan tindakan, Advis dr : 3. untuk mendapatkan terapi dan tindakan yang
a. Pemasangan Infus sesuai dengan keadaan ibu sekarang
b. Pemasangan Kateter jam 06.15 wita
c. Cefriaxone 2 gr pm op
d. Puasa dari jam 03.00
e. Rencana SC jam 11.00 tanggal 3/7/2021

4. Observasi keadaan ibu dan janin seperti :


a. Pemeriksaan tekanan darah 4. untuk memantau keadaan ibu dan janin, untuk
b. Pemeriksaan suhu intervensi dilakukan tindakan selanjutnya
c. Kontraksi (Reski, 2016)
d. DJJ

5. Menganjurkan keluarga untuk menyiapkan


keperluan ibu dan bayinya 5. Selain menyiapkan fisik dan mentalnya
ibunya, keluarga juga harus menyiapkan
berbagai macam keperluan ibu dan bayinya
setelah selesai Operasi.
6. Menganjurkan ibu untuk berdoa sebelum
dilakukannya operasi, agar semuanya 6. Agar ibu merasa tidak takut dan berserah diri
berjalan dengan lancar serta ibu dan janin hanya kepada tuhan, semoga semuanya baik-
dalam keadaan sehat baik saja
7. mengantar ibu keruang Operasi pkl.13.00
18
wita (03/7/21)
7. untuk segera dilakukanya operasi pada ibu
8. Melakukan Dokumentasi

8.dokumentasi asuhan kebidanan bertujuan


sebagai bukti pelayanan yang bermutu,
tanggug jawab legal terhadap pasien, informasi
untuk perlindungan tim kesehatan, pemenuhan
pelayanan standar, sumber statistik untuk
standarisasi, informasi untuk data wajib,
informasi untuk pendidikan, pengelaman
belajar, perlindungan hak pasien, perencanaan
penyebab dimasa yang akan datang.

19
No Hari/
tanggal/ CATATAN PERKEMBANGAN
jam
Jumat S : Ibu mengatakan mulai merasakan ada rasa sakit didaerah perut
22.00 Wita O : Keadaan Umum : Baik
Kesadaran : Compos Mentis
Tanda Vital : TD = 110/80, N = 97x/menit, R = 20x/menit
S = 36,4o C
Kontraksi : 1x/10 menit "15" DJJ + 146x/menit teratur
Pembukaan :1 cm, portio tebal, persentasi kepala, ket (+),
penurunana kepala Hoddge 1.

A : G1P0 A0 Hamil ±37 Minggu Inpartu kala I Fase Laten Dengan CPD
P :
1. Menjelaskan kepada ibu hasil pemeriksaan yang sudah dilakukan
seperti TTV ibu dalam batas normal, pembukaan, dan keadaan janin.
2. Menganjurkan ibu untuk mengatur posisi senyaman mungkin
3. Menganjurkan ibu untuk makan dan minum untuk memenuhi nutrisi
ibu
4. Observasi TTV ibu

Sabtu S : Ibu mengatakan masih merasakan sakit di daerah perut tetapi tidak
3/7/2021 sering
02.00 wita O : Keadaan Umum : Baik
Kesadaran : Compos Mentis
Tanda Vital : TD = 100/80, N = 96x/menit, R = 21x/menit
S = 36,3o C
Kontraksi : 1x/10 menit "20" DJJ + 146x/menit teratur
Pembukaan :1 cm, portio tebal, persentasi kepala, ket (+),
penurunana kepala Hoddge 1.
A : G1P0 A0 Hamil ±37 Minggu Inpartu kala I Fase Laten Dengan CPD
P :-
1. Menjelaskan kepada ibu hasil pemeriksaan yang sudah dilakukan
seperti TTV ibu dalam batas normal, pembukaan 1 cm, dan keadaan
janin.
2. Menganjurkan ibu untuk mengatur posisi senyaman mungkin
3. Lapor dr.Spog. Advis : menganjurkan ibu untuk puasa dari jam 03.00
wita untuk rencana SC jam 11.00 wita
4. Observasi TTV ibu

06.00 wita S : Ibu mengatakan sakitnya mulai bertambah dari yang tadi malam
O : Keadaan Umum : Baik

20
Kesadaran : Compos Mentis
Tanda Vital : TD = 120/80, N = 95x/menit, R = 21x/menit
S = 36,4o C
Kontraksi : 2x/10 menit "20" DJJ + 148x/menit teratur
Pembukaan :1 cm, portio tebal, persentasi kepala, ket (+),
penurunana kepala Hoddge 1.

A : G1P0 A0 Hamil ±37 Minggu Inpartu kala I Fase Laten Dengan CPD
P :
1. Menjelaskan kepada ibu hasil pemeriksaan yang sudah dilakukan
seperti TTV ibu dalam batas normal, dimana pembukaan ibu tetap 1
cm, dan keadaan janin.
2. melakukan pemasangan kateter jam 06.15 wita untuk pemantau
warna dan jumlah cairan yang keluar
3. Observasi TTV ibu

10.00 wita
S : Ibu mengatakan sakitnya mulai bertambah tetapi tidak sering
O : Keadaan Umum : Baik
Kesadaran : Compos Mentis
Tanda Vital : TD = 120/80, N = 98x/menit, R = 21x/menit
S = 36,8o C
Kontraksi : 2x/10 menit "25" DJJ + 145x/menit teratur
Pembukaan :1 cm, portio tebal, persentasi kepala, ket (+),
penurunana kepala Hoddge 1.
A : G1P0 A0 Hamil ±37 Minggu Inpartu kala I Fase Laten Dengan CPD
P :
1.Menjelaskan kepada ibu hasil pemeriksaan yang sudah dilakukan
seperti TTV ibu dalam batas normal, dimana pembukaan ibu tetap 1
cm, dan keadaan janin.
2. Memberikan motivasi kepada ibu agar merasa tenang dan tidak takut
3. Observasi TTV ibu

13.00 wita S : Ibu mengatakan sedikit cemas karena operasi akan dilakukan
O : Keadaan Umum : Baik
Kesadaran : Compos Mentis
Tanda Vital : TD = 120/80, N = 96x/menit, R = 20x/menit
S = 37o C
Kontraksi : 1x/10 menit "15" DJJ + 143x/menit teratur

A : G1P0 A0 Hamil ±37 Minggu Inpartu kala I Fase Laten Dengan CPD
P :
1.Menjelaskan kepada ibu bahwa semuanya akan baik-baik saja diruang
operasi, agar ibu merasa tenang dan tidak takut

21
2. Menganjurkan ibu untuk berdoa sebelum masuk ke ruang Operasi
agar semuanya berjalan dengan lancar
3. Mengantar ibu keruang Operasi

S : ibu keluar Ok jam 14.45 wita, pusing (-), Mual (-), muntah (-), ma/mi
14.45 wita (-/-)
O :K/U : Baik
T/D : 100/80 mhg, N:71x/m, R:20x/mnt, T:36,6, Spo2:99%, TFU: 2
jari dibawah pusat, Kontraksi:baik, PPV:dalam batas normal, UT: 700

A : P1 A0 Post SC a/i CPD


P :
1. Memindahkan pasien dari ruang operasi keruang perawatan nifas
2. Menganjurkan ibu untuk Beatress ditempat tidur
3. Menganjurkan keluarga untuk menjaga kebersihan vagina dengan
cara mengganti popok ibu sehari 2 kali atau lebih apabila sudah
banyak darah
4. Kolaborasi dengan dr.Spog
Advis dr.Spog
- Infus RL+1 Amp Oxytosin
- Tramadol 20 tpm (2 kolf 1)
- AS.Tranex 3x500
- Cefriaxone 2x1
- Ketorolac 3x30
5. Observasi Tanda-tanda vital ibu

1. Hasil observasi setiap 15 menit selama 1 jam pertama post partum


15.00 wita a. 15 menit I
 Tekanan darah : 110/80 mmHg
 Nadi : 84 x/menit
 Suhu : 36,5C
 TFU : 2 jari di bawah pusat
 Kontraksi Uterus : Baik
 Kandung Kemih : Normal
 Perdarahan : Normal
b. 15 menit II
15.15 00 wita  Tekanan darah : 110/80 mmHg

22
 Nadi : 80 x/menit
 Suhu :-
 TFU : 2 jari di bawah pusat
 Kontraksi Uterus : Baik
 Kandung Kemih : Normal
 Perdarahan : Normal

15.30 wita c. 15 menit III


 Tekanan darah : 110/70 mmHg
 Nadi : 81 x/menit
 Suhu :-
 TFU : 2 jari di bawah pusat
 Kontraksi Uterus : Baik
 Kandung Kemih : Normal
 Perdarahan : Normal
d. 15 menit IV
15.45 wita
 Tekanan darah : 110/80 mmHg
 Nadi : 80 x/menit
 Suhu :-
 TFU : 2 jari di bawah pusat
 Kontraksi Uterus : Baik
 Kandung Kemih : Normal
 Perdarahan : Normal

a. 30 menit I
16.15 wita
 Tekanan darah : 100/90 mmHg
 Nadi : 80 x/menit
 Suhu : 36,5C
 TFU : 2 jari di bawah pusat
 Kontraksi Uterus : Baik
 Kandung Kemih : Normal
 Perdarahan : Normal
b. 30 menit II

23
 Tekanan darah : 110/80 mmHg
16.50 wita
 Nadi : 84 x/menit
 Suhu :-
 TFU : 2 jari di bawah pusat
 Kontraksi Uterus : Baik
 Kandung Kemih : Normal
 Perdarahan : Normal

Kontra Kandu Perd


Tekanan
Jam ke TFU ng araha
Darah
uterus kemih
1. 110/80 norm
8 36,5ºc
2 jari↓psat Baik Normal
mmHg al
110/80 2 jari↓ norm
80x/m Baik Normal
mmHg pusat al
110/ 2 jari↓ norm
81x/m Baik Normal
mmHg pusat al
110/80 2 jari↓ norm
80x/m Baik Normal
mmHg pusat al
2 100/90 norm
80x/m 36,5ºc
2 jari↓ pusat Baik Normal
mmHg al
110/80 norm
84x/m 2 jari↓ pusat Baik Normal
mmHg al

24
BAB IV
PEMBAHASAN

Pengkajian Ny.Iumur 16 tahun hamil anak pertama tidak pernah keguguran,

datang ke Rumah Sakit ditemani suami dan keluarga membawa surat rujukan dari

dokter untuk dilakukan persalinan secara Sectio Caesaria dengan penyulit

persalinan panggul sempit (Cephalo Pelvic Disproportion ). dimana tinggi badan

ibu sekarang 143 cm ( < 145 cm) yang menjadi salah satu faktor risiko terjadinya

CPD.Dimana menurut teori Toh-Adam, et al.,(2012), yang mengatakan bahwa

wanita yang memiliki tinggi badan < dari 145 cm dapat digunakan untuk

mendiagnosa tinggi badan rendah dan berisiko untuk terjadinya partus macet.

hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Nina Mendez-Dominguez

dkk tahun 2020 yang mengatakan bahwa CPD ditentukan oleh tinggi ibu dan indeks

BB janin yang diukur secara Antropometri ( untuk deteksi dininya).

Berdasarkan data Objektif dari hasil pemeriksaan didapatkan TD : 105/68

mmHg, Nadi : 95x/menit, Suhu : 36,6°C, Pernafasan : 21x/menit, LILA : 21 cm

tinggi badan 143 cm dan lingkar panggul 75 cm. TFU Setengah Px Pusat (28 cm),

teraba punggung kanan, DJJ + terdengar jelas teratur 133x/mnt, kepala belum

masuk PAP dengan TBJ 2.635gr. hasil ini sejalan dengan teori yang mengatakan

bahwa Tanda dan Gejala Cephalopelvic Disproportion menurut (Khairita 2019)

yaitu : Tipe dan karakteristik khusus tubuh wanita secara umum tinggi badan

kurang 145, Postur tubuh pendek, tangan dan kaki pendek, Ukuran lingkar panggul

kurang dari 80-90 cm dan lain-lain.

Analisa data yang didapatkan dari data subjektif dan data objektif yaitu diagnosa

kebidanan : G1 P0 A0 hamil ±37 minggu inpartu kala I fase latin dengan CPD,

25
Masalah : Panggul Sempit, Kebutuhan : kolaborasi dengan dokter spesialis

kandungan, KIE tentang kebutuhan nutrisi dan rencana SC pukul 11.00 wita

Penatalaksaan yang diberikan kepada ny.I dengan indikasi Cephalo Pelvic

Disproportion yaitu Kolaborasi dengan dokter spesialis obstetric dan

ginekologi( Spog), Advis dr.Spog rencana SC dan observasi keadaan tanda-tanda

vital ibu. Penatalaksaan tersebut sejalan dengan teori yang menyebutkan bahwa

Sectio Caesaria dan partus percobaan merupakan tindakan utama untuk menangani

persalinan pada Cephalo Pelvic Disproportion(Wiknjosastro, 2017). Yang berarti

persalinan secara Sectio Caesaria adalah salah satu tindakan yang dipilih untuk

menangani persalinan dengan Cephalo Pelvic Disproportion.

26
BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan

Dapat disimpulkan dari hasil pemeriksaan yang ada dan rujukan dari dr.Spog

bahwa Ny. I mengalami CPD yang mana harus dilakukan SC untuk mengeluarkan

bayinya. Penatalaksaan yang diberikan kepada ny.I dengan indikasi Cephalo Pelvic

Disproportion yaitu persalinan secara Sectio Caesaria adalah salah satu tindakan

yang dipilih untuk menangani persalinan dengan CPD. Bayi lahir pkl.14.15 wita

JK:laki-laki, BB: 2535 gr, PB: 48 cm, LK:31 cm, LD:30,5 cm.

A. Saran
1. Bagi penulis

Diharapkan dapat menambah pengetahuan tentang Cephalo Pelvic

Disproportion (CPD) dan penatalaksanaannya, sehingga diharapkan dapat

menurunkan angka kesakitan dan kematian ibu dan bayi sesuai dengan ranah

kebidanannya.

2. Bagi institusi pendidikan

Bagi Fakultas Kesehatan Universitas Sari Mulia Khususnya Jurusan Kebidanan,

utamanya bagi pengampu mata kuliah yang berkaitan dengan persalinan Dapat

mengetahui tanda gejalaCephalo Pelvic Disproportion (CPD) dan

penatalaksanaannya.

27
DAFTAR PUTAKA

Dinda, 2020. Asuhan Kebidanan Komprehensif Pada Ny.E G1P0A0 Usia Kehamilan
27 Minggu 3 Hari Dengan Suspect Cephalopelvic Dispropotion Wilayah Kerja
Puskesmas Baru Ulu Kota Balik Papan tahun 2020. Poteknik kesehatan. Diakses
pada tahun 2020.

Hijriani, Iradhatullah R, Henni Kumaladewi H, 2020. Karakteristik Ibu Bersalin


Dengan Sectio Casarea Di Rumah Sakit Umum Daerah Andi Makkasau Parepare.
http://jurnal.umpar.ac.id/index.php/makes. Jurnal Ilmiah Manusia dan Kesehatan.
Vol, 3. No, 2 mei 2020.

Kemenkes RI. 2013 Riset Kesehatan DasarRISKESDAS. Jakarta:Balitbang Kemenkes


Ri

Nur Indah, 2018. Hubungan Antara Diabetes Melitus dan Panggul Sempit Terhadap
Kejadian CPD di RSIA Sitti Khadijah I Makasar Tahun 2018. Jurnal Kesehatan
Delima Pelamonia Vol.2, No I, p-ISSN : 2597-7989, September 2018.

Rizka, 2017. Asuhan Keperawatan Cephalovelvic Dispropotion


(CPD).http://reposotory.ump.ac.id. Diakses pada tahun 2017.

Saphira E, 2019. Cephalovelvic Dispropotion. http://eprint.ums.ac.id. Diakses tahun


2019.

Tiarani R, 2018. Analisis Asuhan Kebidanan Pad A Ny.D G1p0a0 Usia Kehamilan 41
Minggu Dengan CPD Dan HDK Di RB Aster Dan Di RS Karya Husada Cikampek
Tahun 2018.Http://Repository.poltekesbdg.ac.id.diakses pada tanggal 18 september
2018.

Toh-Adam, R.,Srisupundit, K.,&Tongsong,T. (2012), Short Stature an independent


Risk Faktor for Cephalopelvic Disproportion in a Country of Relatively Small-Sized
Mothers.Archives of Gynecology And Obstetrics.

28

Anda mungkin juga menyukai