Anda di halaman 1dari 20

IK-POLTEKKES-SMG-01010-03-IPM-8

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Asuhan Kebidanan Keluarga dikembangkan dalam rangka
meningkatkan derajat kesehatan ibu dan anak sehingga dapat mengurangi
tingkat mortalitas dan morbiditas ibu dan anak. Asuhan Kebidanan
keluarga adalah aktifitas atau upaya yang dilaksanakan oleh bidan kepada
klien yang mempunyai kebutuhan masalah khususnya dalam bidang KIA
& KB di suatu komunitas.
Banyak faktor yang mempengaruhi kesehatan, baik kesehatan
individu maupun kesehatan masyarakat. Keempat faktor tersebut
(keturunan, lingkungan, perilaku dan pelayanan kesehatan) disamping
berpengaruh langsung kepada kesehatan, juga saling berpengaruh satu
sama lainnya. Jika salah satu faktor saja berada dalam keadaan yang
terganggu (tidak optimal) maka status kesehatan akan tergeser ke arah
dibawah optimal.
Rokok adalah benda beracun yang memberi efek santai dan sugesti
merasa lebih jantan. Dibalik kegunaan atau manfaat rokok yang secuil itu
terkandung bahaya yang sangat besar bagi orang yang merokok maupun
orang di sekitar perokok yang bukan perokok.
Asap rokok mengandung kurang lebih 4000 bahan kimia yang
diantaranya beracun dan jenis lainnya dapat menyebabkan kanker bagi
tubuh. Beberapa zat yang sangat berbahaya yaitu tar, nikotin, karbon
monoksida, dsb. Asap rokok yang baru mati di asbak mengandung tiga
kali lipat bahan pemicu kanker di udara dan 50 kali mengandung bahan
pengiritasi mata dan pernapasan.
IK-POLTEKKES-SMG-01010-03-IPM-8
B. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
Mahasiswa mampu memberi asuhan kebidanan komunitas Tn. D
dengan masalah utama kebiasaan suami merokok di Desa Pandak RT
04 RW 04 Kecamatan Baturraden.

2. Tujuan Khusus
a. Melakukan pengkajian data dasar pada keluarga, kemudian
melakukan analisis data, perumusan masalah, menentukan prioritas
masalah.
b. Menentukan interpretasi data & diagnosa masalah pada keluarga.
c. Menentukan identifikasi masalah & diagnosa potensial pada
keluarga.
d. Melakukan antisipasi masalah tindakan segera pada keluarga.
e. Menentukan rencana tindakan terhadap masalah pada keluarga.
f. Melaksanakan tindakan asuhan kebidanan pada keluarga.
g. Melaksanakan evaluasi asuhan kebidanan pada keluarga.
IK-POLTEKKES-SMG-01010-03-IPM-8
ASUHAN KEBIDANAN KOMUNITAS
PADA KELUARGA Tn. D DENGAN SUAMI PEROKOK AKTIF
DUSUN II RT 04 RW 04 DESA PANDAK
KECAMATAN BATURRADEN

I. PENGKAJIAN Tanggal : 28 November 2018 Jam : 11.00 WIB


A. Data Umum
1. Nama KK : Tn. D
2. Alamat : Pandak RT 04 RW 04
3. Pekerjaan : Swasta
4. Pendidikan : SLTP
5. Komposisi Keluarga
Hub. Status
No Nama L/P Umur Pendidikan Pekerjaan
Dg KK kesehatan
1. Tn. D L 29 tahun KK SLTP Swasta Sehat
2. Ny. S P 29 tahun Istri SLTA IRT Sehat
3. An. K L 5 tahun Anak Pelajar TK Sehat

Genogram

529 58 52 49

3 26 26
7
IK-POLTEKKES-SMG-01010-03-IPM-8
Keterangan :
: Laki – laki : Yang tinggal serumah
: Perempuan X : meninggal
2
6
6. Tipe keluarga
Termasuk keluarga inti yang terdiri dari ayah, ibu dan anak
7. Tipe Bangsa : seluruh anggota keluarga berasal dari suku Jawa
8. Agama : semua anggota keluarga menganut agama Islam dan taat
beribadah
9. Status Sosial Ekonomi keluarga : KK Rp. 1.000.000,- – 1.500.000,- /
bulan
Menurut istri penghasilan keluarga cukup untuk memenuhi
kebutuhan keluarga
10. Aktivitas Rekreasi keluarga
Suami, istri dan anak menonton TV sebagai sarana rekreasi
B. Riwayat dan tahap perkembangan keluarga
1. Tahap perkembangan keluarga pada saat ini
Keluarga ini terdiri dari suami, istri dan anak. Termasuk tahap
perkembangan child bearing.
2. Tugas perkembangan keluarga yang belum terpenuhi
Membagi peran dan tanggung jawab sebagai orang tua.
3. Riwayat kesehatan keluarga inti
Tn. D, istri dan anaknya tidak menderita penyakit menular (TBC,
hepatitis) maupun penyakit kronis (Jantung, ginjal, DM)
4. Riwayat keluarga lainnya:
- Dari pihak keluarga asal KK : tidak ada yang menderita
penyakit menular atau kronis
- Dari pihak keluarga asal istri : tidak ada yang menderita penyakit
menular atau kronis.
IK-POLTEKKES-SMG-01010-03-IPM-8
C. Pengakajian Lingkungan
1. karakteristik rumah:
- Luas tanah sekitar 14 x 14 meter persegi.
- Tipe rumah : semi permanen dengan lantai semen, dinding rumah
sebagian tembok dan sebagian masih bambu, dan atap rumah
menggunakan genting.
- Jumlah ruang : 3 ruang tidur, 1 ruang tamu, 1 ruang makan, 1
dapur, 1 kamar mandi.
- Jumlah jendela rumah : 5 buah jendela dan selalu dibuka setiap
pagi hingga sore.
- Pencahayaan : baik
- Tidak ada ruangan yang tidak dimanfaatkan.
- Ruangan secara umum kurang rapi dan kurang bersih.
- Sumber air menggunakan PDAM desa untuk kepentingan rumah
tangga dan kegiatan sehari-hari.
- Denah Rumah

Kamar 1 Keterangan
: Jendela
R. Tamu
Kamar 2 : Pintu
: Sepitank

R. makan Kamar 3

dapur KM

- sistem pembuangan sampah : sampah dikumppulkan kemudian


diangkut oleh tukang sampah per minggunya
- Penggunaan jamban : sudah menggunakan jamban leher angsa
IK-POLTEKKES-SMG-01010-03-IPM-8
2. Karakteristik Tetangga Dan Komunitas
Keluarga tinggal di desa dengan jarak rumah berjauhan.
Lingkungan sekitar rumah tergolong asri, sebagian besar tetangga
adalah penduduk setempat. Mayoritas warga bekerja sebagai tani,
pedagang, dan buruh. Warga setempat memiliki kebiasaan
berkumpul pada saat ada perkumpulan,
3. Mobilitas geografis keluarga
Keluarga Tn. D pada awal menikah sudah tinggal terpisah
dengan orang tua.
4. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat
Keluarga aktif mengikuti kegiatan kemasyarakatan maupun
keagamaan.
5. Sistem pendukung keluarga
Jumlah anggota keluarga termasuk KK ada 3 orang. Fasilitas
yang dimiliki untuk menunjang kesehatan adalah BPJS. Tempat
berobat keluarga adalah Puskesmas setempat yang jaraknya < dari 2
kilometer dari rumah dan PKD yang berjarak < dari 2 kilometer. Alat
transportasi yang dimiliki adalah 1 buah sepeda motor.
D. Stuktur Keluarga
1. Pola komunikasi keluarga
Keluarga menggunakan bahasa Jawa sebagai bahasa sehari-hari,
waktu komunikasi setiap saat terutama saat berkumpul. Bentuk
komunikasi langsung. Jika ada masalah dilakukan musyawarah
keluarga.
2. Struktur Kekuatan Keluarga
Pengambil keputusan utama adalah suami dengan keputusan
yang sudah dimusyawarahkan bersama.
3. Struktur Peran
Tn. D sebagai kepala keluarga menjadi sumber penghasilan utama
dalam keluarga. Bekerja sebagai swasta. Serta menjadi pengambil
keputusan utama.
IK-POLTEKKES-SMG-01010-03-IPM-8
Ny. S sebagai istri dan ibu rumah tangga yang mengurus rumah
tangga. Dalam mengerjakan pekerjaan rumah tangga sang istri
dibantu suami.
An. K sebagai anak pertama dengan usia 5 tahun.
Baik Tn. D ataupun anggota keluarga lain mampu menjalankan dan
tugas masing-masing. Tetapi terdapat kendala pada peran Tn. D
tidak mampu menjelaskan tentang maslaah yang dihadapi.
4. Nilai dan Norma Keluarga yang berhubungan dengan kesehatan:
Keluarga sadar akan pentingnya kesehatan, maka jika ada
masalah kesehatan keluarga memilih berobat ke Puskesmas.
E. Fungsi keluarga
1. Fungsi Afektif
Keluarga memandang diri mereka sebagai keluarga yang dapat
mencukupi kebutuhan keluarganya dan cukup harmonis.
2. Fungsi Sosial
Interaksi dalam keluarga berjalan dengan baik. Dapat membina
hubungan baik dengan tetangga serta aktif terlibat dalam kegiatan
kemasyarakatan.
3. Fungsi perawatan kesehatan:
a. Keluarga kurang mampu mengenali masalah yang ada, saat
dikaji Tn. D merasa kondisi kesehatannya tidak mengalami
masalah tetapi dia seorang perokok, dalam 1 hari bisa
menghabiskan 1 bungkus rokok.
b. Jika ada anggota keluarga yang sakit, maka langsung membawa
periksa ke PKD atau puskesmas.
4. Fungsi Reproduksi:
Keluarga Tn. D mempunyai 1 orang anak dan menjaga jarak antar
kehamilan. Ny. S menggunakan alat kontrasepsi suntik 3 bulanan,
selama kurang lebih 4-5 tahun, tidak ada keluhan
IK-POLTEKKES-SMG-01010-03-IPM-8
5. Fungsi Ekonomi
Keluarga merasa cukup untuk memenuhi kebutuhan sandang,
pangan dan papan.
F. Stress dan Koping Keluarga:
1. Stressor jangka pendek
Stressor Ny. S yaitu prihatin dengan kondisi suaminya yang
perokok dikarenakan kurangnya pengetahuan suaminya. Sedangkan
sulit bagi Ny. S untuk memberitahu suaminya
2. Respon keluarga terhadap stressor
Berupa ungkapan kecemasan meminta saran kepada tenaga
kesehatan untuk memberi nasehat pada suaminya agar mengetahui
bahaya dari rokok.
3. Strategi koping yang digunakan
Dengan cara Ny. S selalu menasehati untuk merubah kebiasannya
yaitu merokok.
4. Strategi adaptasi disfungsional : Tidak ditemukan adanya strategi
adaptasi yang negative dalam menghadapi stressor
G. Harapan keluarga terhadap tenaga kesehatan
Tenaga kesehatan dapat melayani keluarga dengan baik.
H. Pemeriksaan Fisik:
Pemeriksaan Fisik Tn. D Ny. S An. K
Umum:
Tekanan darah 120/80 mmHg 120/70 mmHg -
Suhu Badan 36.80C 36.50C 36,80C
Denyut Nadi 80 x/menit 82 x/menit 90x/menit
Respirasi 20 x/menit 20 x/menit 26x/menit
BB 60 kg 58 kg 19,5 kg
TB 160 cm 158 cm 112 cm
LILA 24 cm 24,5 cm 16.8 cm
Status Present :
Kepala : Kulit kepala bersih, Kulit kepala Rambut hitam,
IK-POLTEKKES-SMG-01010-03-IPM-8
Rambut dan kulit rambut tidak rontok bersih, rambut bersih
kepala dan berwarna hitam tidak rontok dan
berwarna hitam
Mata Simetris, Simetris, Simetris,
konjungtiva merah konjungtiva konjungtiva
muda, sklera tidak merah muda, merah muda,
ikterik sklera tidak sklera tidak
ikterik ikterik.
Hidung Bersih, simetris, Bersih, simetris, Bersih, simetris,
sekret sekret (-), polip (- sekret (-), polip (-
(-), polip (-), ), cuping hidung ), cuping hidung
cuping hidung (-) (-) (-)
Mulut Mukosa bibir Bibir merah Bibir merah
kering, bibir muda, mukosa muda, mukosa
terlihat keunguan, bibir lembab, bibir lembab,
gigi kecoklatan. lidah bersih. lidah bersih.
Telinga Simetris, bersih, Simetris, bersih, Simetris, bersih,
serumen (-) serumen (-) serumen (-)
Leher : Tidak ada vena jugularis vena jugularis
pembesaran tidak teraba, tidak tidak teraba, tidak
kelenjar tiroid, ada pembesaran ada pembesaran
vena jugularis tidak kelenjar tiroid. kelenjar tiroid.
teraba.
Kelenjartyroid Simetris, tidak ada Simetris, tidak Simetris, tidak
retraksi dinding ada retraksi ada retraksi
dada. dinding dada. dinding dada.
Vena Jugularis Bunyi vasikuler Bunyi vasikuler Bunyi vasikuler
Dada Simetris, bunyi Simetris, bunyi Simetris, bunyi
jantung teratur, jantung teratur, jantung teratur,
tidak terdapat tidak terdapat tidak terdapat
retraksi dinding retraksi dinding retraksi dinding
IK-POLTEKKES-SMG-01010-03-IPM-8
dada dada dada.
Abdomen Tidak ada Tidak ada Tidak ada
pembesaran pembesaran pembesaran
abnormal, bising abnormal, tidak abnormal, bising
usus normal. ada bekas luka usus normal.
operasi.
Ekstremitas Bawah Tidak ada odema, , Tidak ada odema, Tidak ada odema,
tidak sianosis, tidak sianosis, tidak sianosis,
capiler refil baik, capiler refil baik, capiler refil baik,
kuku bersih, fungsi kuku bersih, jari lengkap.
normal. fungsi normal.
Ekstremitas Atas Tidak ada odema, , Tidak ada odema, Tidak ada odema,
tidak sianosis, , tidak sianosis, tidak sianosis,
capiler refil baik, capiler refil baik, capiler refil baik,
kuku bersih, fungsi kuku bersih, jari lengkap.
normal. fungsi normal.
Punggung Tidak lordosis. Tidak lordosis. Tidak ada spina
bivida.

I. Pola kebiasaan sehari-hari


Pola Tn. D Ny. S An. K
Kebiasaan
Nutrisi (  Makan  Makan Makan 2-3 kali
Pola Makan) Frekuensi:3x/ Frekuensi:3x/ sehari, porsi
hari hari sedikit.
Porsi:sedang Porsi:sedang Makanan
Menu:nasi, Menu:nasi, mengikuti
sayur, lauk sayur, lauk makanan
 Minum  Minum keluarga.
Jumlah : 5-6 Jumlah:5-6 Minum susu 1
gelas/ hari gelas/ hari kali / hari,
IK-POLTEKKES-SMG-01010-03-IPM-8
Jenis: air putih Jenis: air putih minum air putih
dan kopi panas 3-4 gelas per
hari.
Eliminasi  BAK  BAK  BAK
Frekuensi: 3- Frekuensi: Frekuensi:
4x/hari 4x/hari 5-6x/ hari
Warna: kuning Warna: kuning Warna:
jernih jernih jernih
Keluhan: tidak Keluhan: tidak  BAB
ada ada Frekuensi:1
 BAB  BAB x/hari
Frekuensi: Frekuensi: Warna:
1x/hari 1x/hari kuning
Warna:kuning Warna:kuning
kecoklatan kecoklatan
Keluhan:tidak Keluhan:tidak
ada ada
Personal  Mandi:  Mandi:  Mandi:
Hygiene 3x/hari 3x/hari 2x/hari
 Gosok  Gosok  Keramas
Gigi: Gigi: : setiap
2x/hari 2x/hari kali
 Keramas:  Keramas: 2 mandi.
2 hari hari sekali  Ganti
sekali  Ganti pakaian:
 Ganti pakaian: jika
pakaian: 2x/ hari basah/
2x/ hari  Ganti tidak
pembalut: nyaman
2x/hari
IK-POLTEKKES-SMG-01010-03-IPM-8
Istirahat dan  Siang:  Siang : Siang tidak
tidur tidak tidak tidur pernah tidur /
tidur siang. jarang tidur
siang  Malam : siang
 Malam: Ibu tidur Malam
tidur 7- 8 malam 8 8-9 jam
jam jam
Aktivitas Bekerja. Jika Mengurus urusan Anak sekolah di
senggang rumah tangga. TK dan
membantu kegiatannya
pekerjaan bermain.
rumah.
Ketergantun Tidak ada Tidak ada Tidak ada.
gan obat/zat

II. DIAGNOSA KEBIDANAN


a. Analisa Data
DATA (S & O) PENYEBAB MASALAH
DO : Kurang mengerti Kurangnya pengetahuan
Keadaan Umum : baik bagaimana caranya istri Tn. D mengenai bahaya
Kesadaran : compos mentis untuk menasehati Tn. D merokok dan kebiasan
TD : 120/80 mmHg untuk merubah merokok Tn. D setiap
kebiasaannya yaitu harinya.
DS : merokok
Tn. D mengatakan merokok sejak
umur 16 tahun
Ny. S mengatakan bahwa
suaminya merupakan perokok aktif
dan kebiasaan merokok setiap hari di
dalam maupun luar rumah.
IK-POLTEKKES-SMG-01010-03-IPM-8
Ny. S merasa bingung untuk
menasehati agar mau merubah
kebiasaannya yaitu merokok

b. Perumusan Diagnosa
DIAGNOSA:
1. Diagnosa Aktual : Kurangnya pengetahuan Tn. D mengenai bahaya
merokok dan kebiasaan merokok Tn. D setiap harinya
2. Diagnosa Resiko tinggi : - resiko terhadap diri sendiri : resiko terjadinya
serangan jantung, stroke, kanker, dan hipotensi
- Resiko terhadap keluarga : resiko terjadi
penyakit gangguan saluran pernafasan
c. Penentuan Prioritas
Diagnosa : Kurangnya pengetahuan Tn. D mengenai bahaya merokok
dan kebiasaan merokok Tn. D setiap harinya
NO KRITERIA SKOR PEMBENARAN
1 Sifat Masalah 3/3 x 1 = 1 Bila keadaan tersebut tidak
Skala: kurang sehat ditangani maka resiko terhadap
kesehatan akan berlangsung
cepat
2 Kemungkinan ½x2=1 Dengan pemberian nasihat dari
masalah dapat diatasi tenaga kesehatan masalah belum
Skala: sebagian tentu dapat seluruhnya diatasi
dengan mudah.
3 Potensial Masalah 2/3 x 1 = 2/3 Dengan masalah kurangnya
untuk dicegah. pengetahuan suami tentang
Skala: cukup bahaya merokok akan cukup
untuk dicegah dengan nasehat
dari tenaga kesehatan

4 Menonjolnya ½x1=½ Keluarga merasa keadaan


IK-POLTEKKES-SMG-01010-03-IPM-8
Masalah. tersebut itu tidak sehat dan tidak
Skala : ada masalah, perlu segera ditangani.
tidak perlu segera
ditangani
Total skor 19/6

PERENCANAAN TINDAKAN
Diagnosa : Kurangnya pengetahuan Tn. D mengenai bahaya merokok.
Tujuan dan kriteria Rencana tindakan
1. Keluarga mengetahui bahaya dari 1. Diskusi mengenai zat yang terkandung
merokok dan bahaya orang yang dalam rokok
menghisap asap rokok 2. Menjelaskan mengenai bahaya merokok
bagi tubuh perokok maupun orang di
sekitarnya

2. Mengurangi intensitas suami dalam 1. Menasehati dan member motivasi


merokok kepada suami untuk mau mengurangi
intensitas dalam merokok

d. IMPLEMENTASI
Tanggal & Diagnosa Implementasi Evaluasi
Waktu Respon
28 Kurangnya Menjelaskan kepada ibu Ibu dan suami
November pengetahuan dan suami mengenai zat mengerti dan
2018 Tn. D mengenai yang terkandung dalam mampu
bahaya merokok rokok menjelaskan
dan kebiasaan Menjelaskan mengenai kembali
merokok Tn. D bahaya merokok bagi tentang bahaya
setiap harinya tubuh perokok bagi tubuh merokok
perokok maupun orang
disekitarnya yang
IK-POLTEKKES-SMG-01010-03-IPM-8
menghirup asap rokok
28 Diagnosa resiko - Menjelaskan pada Keluarga
November terjadinya keluarga bahwa menerima
2018 berbagai macam terdapat banyaknya nasehat dan
Pukul 12.00 penyakit yang penyakit yang akan
disebabkan oleh ditimbulkan dari rokok. mengurangi
rokok Menjelaskan pada intensitas
suami agar sadar dalam
kesehatan dan dapat merokok.
mengurangi intensitas
dalam merokok tiap
harinya.
- Menjelaskan kiat kiat
untuk mengurangi
rokok

e. EVALUASI
Tanggal & Diagnosa Evaluasi
waktu
4 Desember Kurangnya S : - ibu dan suami sudah mengetahui tentang
2018 pengetahuan bahaya dari merokok
Pukul Tn. D mengenai - Suami mengatakan terdapat perubahan sedikit
09.00 WIB bahaya merokok demi sedikit mengenai kebiasaan merokok
dan kebiasaan - suami jika merokok tidak di dalam rumah
merokok Tn. D
O : KU baik, kesadaran compos mentis, Nadi 80 x
setiap harinya
per menit, RR 28 x per menit, TD 120/80
mmHg
A : masalah kurangnya pengetahuan tentang
bahaya merokok sudah teratasi
Masalah kebiasaan merokok Tn. D setiap hari
belum teratasi
IK-POLTEKKES-SMG-01010-03-IPM-8
P : mengingatkan kepada suami mengenai kiat kiat
apasaja yang dapat dilakukan dalam mengurangi
rokok tiap harinya. Memantau kemajuan yang
dicapai melalui kunjungan rumah

7 Desember Kebiasaan S : - Suami mengatakan terdapat perubahan sedikit


2018 merokok Tn. D demi sedikit mengenai kebiasaan merokok
Pukul setiap harinya - suami jika merokok tidak di dalam rumah
09.00 WIB - suami belum mengurangi intensitas dalam
merokok
O : KU baik, kesadaran compos mentis, TD Tn.
D 120/80 mmHg, Nadi 82 x / menit
A : Masalah kebiasaan merokok Tn. D setiap hari
belum teratasi
P : memantau kemajuan yang dicapai melalui
kunjungan rumah
12 Kebiasaan S : Suami mengatakan terdapat perubahan
Desember merokok Tn. D mengenai kebiasaan merokok
2018 setiap harinya - suami jika merokok tidak di dalam rumah
Pukul - suami sudah mengurangi intensitas dalam
16.00 WIB merokok dibandingkan pada saat kunjungan
rumah tanggal 7 Desember 2018
O : KU baik, kesadaran compos mentis, TD Tn. D
120/80 mmHg, nadi 82 x / menit
A : Masalah sudah teratasi
P : tetap menghimbau keluarga untuk suami agar
berhenti merokok.
IK-POLTEKKES-SMG-01010-03-IPM-8
BAB IV
PEMBAHASAN

A. Pengkajian Data
Pengkajian adalah tahap awal dari proses asuhan kebidanan
komunitas dimana bidan mulai mengumpulkan informasi tentang keluarga
yang dibinanya. Pada asuhan kebidanan komunitas Tn. D, pengkajian data
dilakukan dengan proses wawancara, pengamatan, pemeriksaan terhadap
tanda tanda vital. Pada langkah ini penulis tidak menemukan hambatan
ataupun halangan apapun dikarenakan semua anggota keluarga sangat
kooperatif. Dari data yang terkumpul diperoleh masalah yaitu Tn. D yang
merupakan perokok berat.

B. Interpretasi Data
Diagnosa kebidanan keluarga adalah keputusan tentang respon
keluarga tentang masalah kesehatan aktual atau potensial, sebagai dasar
seleksi intervensi untuk mencapai tujuan asuhan kebidanan keluarga sesuai
kewenangan bidan. Tahap langkah ini adalah : Kurangnya pengetahuan
tentang bahaya merokok
1. Data Subyektf : Tn. D mengatakan merokok sejak umur 16 tahun
- Ny. S mengatakan bahwa suaminya merupakan perokok
aktif dan kebiasaan merokok setiap hari di dalam maupun
luar rumah.
- Ny. S merasa bingung untuk menasehati agar mau
merubah kebiasaannya yaitu merokok
2. Data Obyektif
Tn D umur 29 Tahun
Keadaan umum : baik
Kesadaran : compos mentis
TD : 120/80 mmHg
IK-POLTEKKES-SMG-01010-03-IPM-8
C. Diagnosa Masalah Potensial
1. Penulis menemukan diagnosa masalah potensial tidak ada
hambatan dan sesuai antara teori dan praktek, yaitu masalah
pengetahuan yang kurang tentang bahaya merokok, diagnosa
potensial yang mungkin terjadi yatiu
- Resiko terhadap diri sendiri : terjadinya serangan jantung, stroke,
kanker, penyakit paru-paru, dan impotensi
- Resiko terhadap keluarga : resiko terjadi penyakit gangguan
saluran pernafasan

D. Antisipasi diagnosa potensial


Antisipasi digunakan untuk identifikasi kebutuhan yang
memerlukan penanganan segera. Dari identifikasi diagnosa &masalah
potensial yang adamaka antisipasi & kebutuhan tindakan segera yang
harus dilakukan penulis adalah memberikan pendidikan kesehatan akan
membantu meningkatkan pengetahuan mengenai bahaya dari merokok.

E. Intervensi
Perencanaan adalah bagian dari fase pengoranisasian dalam proses
asuhan kebidanan keluarga yang akan diberikan kepada keluarga intensif
& resiko tinggi. Adapun penetapan intervensi disesuaikan dengan kriteria
dan standar yang ada yaitu berfokus pada keluarga, singkat dan jelas, dapat
diobservasi dan diukur serta realistik. Sesuai kriteria dan standar intervensi
yang diberikan kepada keluarga Tn. D sebagian besar berfokus pada
anjuran atau saran dan pemberian pendidikan kesehatan tentang bahaya
merokok bagi kesehatan dan kiat kiat mengurangi intensitas merokok.

F. Implementasi
Pengelolaan dan perwujudan dari rencana (intervensi) yang telah
disusun. Langkah disesuaikan dengan teori yang ada, yang mengacu pada
langkah intervensi. Dimana pada langka ini bidan memberikan pendidikan
IK-POLTEKKES-SMG-01010-03-IPM-8
kesehatan tentang tentang bahaya merokok bagi kesehatan dan kiat kiat
mengurangi intensitas merokok

G. Evaluasi
Evaluasi adalah perbandingan yang sistematis dan terencana
tentang keluarga dengan tujuan yang telah ditetapkan. Hasil asuhan
kebidanan diperoleh bahwa ibu dan keluarga dapat memahami tentang
tentang bahaya merokok bagi kesehatan dan suami sudah mengurangi
intensitas dalam merokok setiap harinya.
IK-POLTEKKES-SMG-01010-03-IPM-8
BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dalam langkah asuhan kebidanan komunitas mulai dari pengkajian
data, interpretasi data sampai langkah evaluasi, penulis tidak menemukan
hambatan yang signifikan dan tidak terdapat adanya kesenjangan antara
teori dan praktik. Dalam asuhan kebidanan komunitas ini ditemukan
masalah yaitu Tn. D umur 29 tahun dengan perokok berat sejak umur 16
tahun, setelah dilakukan intervensi dan implementasi didapatkan hasil
evaluasi yaitu ibu dan keluarga dapat memahami tentang tentang bahaya
merokok bagi kesehatan dan suami sudah mengurangi intensitas dalam
merokok setiap harinya.

B. Saran
1. Bagi Lahan praktik maupun petugas kesehatan setempat, diharapkan
untuk menambah wawasan, kajian dan literatur petugas kesehatan
setempat dalam memberikan dan meningkatkan pelayanan yang
bermutu bagi masyarakat sebagai pengguna jasa pelayanan kesehatan
masyarakat dan untuk memberikan penyuluhan.
2. Bagi Masyarakat, diharapkan agar mendapatkan informasi lebih untuk
meningkatkan pengetahuan dan wawasan serta memperluas pola pikir
dan sudut pandang masyarakat khususnya tentang tentang bahaya
merokok bagi kesehatan.
3. Bagi mahasiswa bidan, diharapkan untuk meningkatkan skill dan
pengetahuan agar lebih sanggup menghadapi dunia kerja yang
sesungguhnya.

Anda mungkin juga menyukai