Anda di halaman 1dari 95

LAPORAN TUGAS AKHIR

ASUHAN KEBIDANAN KEHAMILAN PADA NY.H


DENGAN KEKURANGAN ENERGI KRONIS
DI RSIA SITTI KHADIJAH 1 MAKASSAR

Diajukan untuk memenuhi persyaratan Ujian Akhir Program


Pendidikan Diploma III Kebidanan

Disusun oleh:

PUTRI
PO713211181067

PROGRAM STUDI D-III JURUSAN KEBIDANAN


POLITEKNIK KESEHATAN MAKASSAR
2021
PERNYATAAN PERSETUJUAN

LAPORAN TUGAS AKHIR


ASUHAN KEBIDANAN KEHAMILAN PADA NY.H
DENGAN KEKURANGAN ENERGI KRONIS DI RSIA
SITTI KAHDIJAH 1 MAKASSAR

Disusun dan Diajukan Oleh:

PUTRI
PO71321181067

Telah memenuhi syarat dan disetujui untuk dipertahankan di hadapan Tim


Penguji Laporan Tugas Akhir pada tanggal Juni 2021
Pada Program Studi Diploma III Kebidanan.

Makassar, , Juni , 2021

Pembimbing

Pembimbing I Pembimbing II

Syaniah Umar, S.Si.T, M.Keb Subriah, S.ST., SKM., M.Kes


NIP: 197007241990032002 NIP: 197506172002122001

ii
PERNYATAAN KEASLIAN

Yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : PUTRI

NIM : PO.71.3.211.181.067

Program Studi : D3 KEBIDANAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa Laporan Tugas Akhir ini yang

telah saya buat dengan judul “Asuhan Kebidanan Kehamilan dengan

Kekurangan Energi Kronis (KEK) di RSIA Sitti Khadijah 1 Makassar pada

Tahun 2021” benar-benar hasil karya sendiri dan bukan hasil menjiplak

karya orang lain kecuali yang saya nyatakan sebagai kutipan.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya tanpa

ada paksaan dari pihak manapun juga. Apabila dikemudian hari terbukti

atau dapat dibuktikan bahwa isi Laporan Tugas Akhir ini adalah hasil

karya orang lain, saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan tersebut.

Makassar, 2021
Saya Yang Menyatakan

PUTRI

iii
BIODATA PENULIS

1. IDENTITAS

a. Nama Lengkap :PUTRI

b. NIM : PO713211181067

c. Tempat, Tanggal Lahir : Jeneponto, 11, 2001

d. Jenis Kelamin : Perempuan

e. Agama : Islam

f. No handpone HP : 085342533463

g. Alamat

1) Jeneponto : Monro-Monro

Kec. Binamu, Kab. Jeneponto.

2) Makassar : perumahan mutiara zahra

2. PENDIDIKAN

a. Tamat SDN 2 Jeneponto tahun 2011

b. Tamat SMP Negeri 1 Jeneponto tahun 2016

c. Tamat SMA Negeri 1 Jeneponto tahun 2018

d. Mengikuti pendidikan di Politeknik Kesehatan Kemenkes Makassar

Jurusan Kebidanan dari tahun 2018 sampai sekarang (2021).

iv
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah Subhanallahu

Wata’ala atas segala rahmat dan karunia-Nya yang berupa kesehatan,

kekuatan serta kesempatan yang dianugerahkan sehingga penulis dapat

menyelesaikan Laporan Tugas Akhir (LTA) yang dibuat untuk memenuhi

salah satu syarat dalam menyelesaikan Program Studi D III Kebidanan

Politeknik Kesehatan Kemenkes Makassar dengan judul “Asuhan

Kebidanan Kehamilan dengan Kekurangan Energi Kronis (KEK) di RSIA

Sitti Khadijah 1 Makassar Tahun 2021.

Dalam karya ini penulis mengalami banyak kesulitan namun hal ini

dapat teratasi berkat kesabaran, kerja keras serta bantuan dan bimbingan

dari ibu Syaniah Umar, S.Si.T, M.Keb selaku pembimbing I dan ibu

Subriah, S.ST., SKM., M.Kes selaku pembimbing II, yang selama ini telah

memberikan saran dan motivasi kepada penulis.

Dengan segala kerendahan hati penulis menyampaikan ucapan

terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada:

1. Direktur Politeknik KesehatanKemenkes Makassar

Bapak Dr. Ir. H. Agustian Ipa, M.Kes.

2. Ketua Jurusan Kebidanan Politeknik Kesehatan KemenkesMakassar

Ibu Hj. Suriani B, SKM., M.Sc.,

3. Ketua Program Studi Diploma III Jurusan Kebidanan Politeknik

kesehatan Kemenkes Makassar Ibu Maria Sonda, S.SiT., M.Kes .

v
4. Wali Tingkat III B Jurusan Kebidanan Politeknik Kesehatan

Kemenkes Makassar I Made Sukarta, A.Kep., M.Kes

5. Seluruh dosen beserta staf Jurusan Kebidanan Politeknik

Kesehatan Kemenkes Makassar yang telah memberikan ilmu serta

bantuan selama mengikuti pendidikan.

6. Teristimewa pada Ibunda Sigorni dan Bapak saya Sulaiman, dan

terutama pada tante dan om saya yang ikut serta membantu saya

dalam mengerjakan LTA dan saudara kutercinta dan segenap

keluarga yang senantiasa mendoakan dan memberikan dukungan

kepada penulis.

7. Rekan-rekan mahasiswi Jurusan Kebidanan Politeknik Kesehatan

Kemenkes Makassar angkatan 2018 serta semua pihak yang tidak

dapat disebutkan satu-persatu yang telah mendoakan dan

memberikan dukungan.

Penulis menyadari bahwa Proposal Laporan Tugas Akhir ini masih

belum sempurna, oleh karena itu besar harapan penulis kepada pembaca

atas kontribusinya baik berupa saran maupun kritik yang bersifat

membangun untuk perbaikan karya selanjutnya. Akhirnya, semoga Allah

Subhanahu Wata’ala senantiasa melimpahkan rahmat-Nya kepada kita

semua, memberi imbalan pahala kepada semua pihak yang telah

membantu dan semoga karya ini dapat memberi manfaat.

Makassar, Maret 2021

Penulis

vi
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL...................................................................................i

HALAMAN PERSETUJUAN....................................................................ii

HALAMAN PERNYATAAN......................................................................iii

KATA PENGANTAR................................................................................iv

DAFTAR ISI. ...........................................................................................v

DAFTAR TABEL......................................................................................vii

DAFTAR LAMPIRAN...............................................................................viii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang........................................................................1

B. Rumusan Masalah..................................................................4

C. Tujuan Penulisan....................................................................4

D. Manfaat Penulisan..................................................................5

E. Metode Penulisan ..................................................................5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Umum tentang Kehamilan......................................7

1. Definisi kehamilan .........................................................7

2. Diagnostik kehamilan .....................................................7

3. Proses Kehamilan...........................................................9

vii
4. Perubahan anatomi dan fisiologi pada kehamilan ........12

5. Perubahan psikologis dalam kehamilan.........................15

B. Tinjauan Umum Kekurangan Energi Kronis (KEK)............18

1. Definisi .......................................................................18

2. Faktor penyebab KEK................................................19

3. Tanda dan gejala KEK................................................21

4. Dampak KEK pada Ibu Hamil.....................................21

5. Kebutuhan gizi selama kehamilan .............................23

6. Menu gizi seimbang pada ibu hamil ..........................25

7. Indeks masa tubuh.....................................................26

C. Standar asuhan kebidanan...............................................28

D. Kerangka teori...................................................................33

E. Kerangka kongsep............................................................34

BAB III METODOLOGI LAPORAN KASUS

A. Desain LTA.........................................................................35

B. Lokasi dan Waktu LTA........................................................35

C. Subjek LTA.........................................................................35

D. Instrumen Studi Kasus pada LTA.......................................36

E. Tehnik Pengumpulan Data.................................................36

F. Triangulasi Data..................................................................36

G. Alat dan Bahan Studi Kasus...............................................37

viii
BAB IV TINJAUAN KASUS DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Lokasi............................................................... 38

B. Tinjauan Kasus................................................................... 38

C. Pembahasan....................................................................... 55

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan......................................................................... 68

B. Saran.................................................................................. 70

DAFTAR PUSTAKA

ix
DAFTAR TABEL

Tabel 2.1. Angka Kecukupan Gizi Selama Hamil.................................... 24

Tabel 2.2 Ukuran Makanan Lengkap pada ibu hamil.............................. 25

Tabel 2.3 Penambahan Berat Badan Per Trimester................................ 26

Tabel 2.4 Variasi Penambahan Berat Badan Ibu Hamil........................... 27

Tabel 2.5 Penambahan BB ibu hamil Berdasarkan IMT.......................... 27

Tabel 2.6 Riwayat kunjungan ANC..........................................................41

Tabel 2.7 Catatan asuhan kehamilan 1...................................................50

Tabel 2.8 Catatan asuhan kehamilan 2...................................................52

Tabel 2.9 Catatan asuhan kehamilan 3....................................................54

x
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Lembar Pengajuan Judul


Lampiran 2 Lembar Konsultasi Proposal Tugas Akhir
Lampiran 3 Lembar Konsultasi Laporan Tugas Akhir
Lampiran 4 Bukti Bebas Administrasi

xi
DAFTAR SINGKATAN

ANC Antenatal Care


BB Berat Badan
BBLR Berat Badan Lahir Rendah
BAP Bergerak Atas Panggul
BDP Bergerak Dalam Panggul
DJJ Denyut Jantung Janin
DOA Donor Ongkos Angkut
FSH Follicle Stimulating Hormone
Hb Haemoglobin
HE Health Education
IMD Inisiasi Menyusu Dini
IMT Indeks Massa Tubuh
KEK Kekurangan Energi Kronis
KEP Kekurangan Energi Protein
LH Luteinizing Hormone
LILA Lingkar Lengan Atas
MPASI Makanan Pendamping ASI
PMT Pemberian Makanan Tambahan
PSG Pemantauan Status Gizi
SOP Standar Operasional Prosedur
SURGAKU Serahkan urusan Keluarga
TB Tinggi Badan
TFU Tinggi Fundus Uteri
TT Tetanus Toxoid

xii
1
1
1
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Di Indonesia, masalah gizi merupakan penyebab kematian ibu dan

anak secara tidak langsung yang sebenarnya masih dapat di cegah.

Ibu hamil merupakan salah satu kelompok rawan kekurangan gizi

karena terjadi peningkatan kebutuhan gizi untuk memenuhi kebutuhan

ibu dan janin yang dikandung (leny, BH, dkk. 2016)

Asupan energi dan protein yang tidak mencukupi pada ibu hamil

dapat menyebabka KEK. Wanita hamil beresiko mengalami KEK jika

memiliki lingkar lengan <23,5 cm. ibu hamil dengan KEK beresiko

melahirkan bayi berat lahir rendah (BBLR). BBLR akan membawa

resiko kematian, gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak

KEK juga dapat menjadi penyebab tidak langsung kematian ibu

(Infodatin, 2016).

Salah satu bentuk faktor risiko pada ibu hamil adalah KEK dengan

lingkar lengan atas kurang dari 23,5, atau penambahan berat badan < 9

kg selama masa kehamilan ( kemenkes RI, 2015).

Kekurangan Energi Kronis merupakan suatu kondisi dimana

seorang ibu hamil menderita kekurangan asupan makan yang

berlansung dalam jangka waktu lama (menahun atau kronis) yang

mengakibatkan timbulnya gangguan kesehatan, sehingga peningkatan


2

kebutuhan zat gizi pada masa kehamilan tidak dapat terpenuhi

( Kemenkes, 2015).

Berdasarkan data profil kesehatan Indonesia (2018), proporsi

wanita usia subur resiko KEK usia 15-19 tahun yang hamil sebanyak

38,5% dan yang tidak hamil sebanyak 46,6%. Pada usia 20-24 tahun

adalah sebanyak 30,1% yang hamil dan yang tidak hamil sebanyak

30,6%. Selain itu, pada usia 25-29 tahun adalah sebanyak 20,9% yang

hamil dan 19,3% yang tidak hamil. Serta pada usia 30-34 tahun adalah

sebanyak 21,4% yang hamil dan 13,6% yang tidak hamil. Hal ini

menunjukkan proporsi wanita usia subur risiko KEK mengalami

peningkatan.

Berdasarkan Hasil Riskesdas 2018, menunjukkan risiko kejadian

KEK di Indonesia untuk wanita usia subur yang hamil usia 15-49 tahun

sebesar 17,3 % dan wanita usia subur yang tidak hamil sebesar 14,5 %

sedangkan di Sulawesi Selatan prevalensi risiko ibu hamil KEK sebesar

16,1 % , Sementara di RSIA Sitti Khadijah 1 Makassar prevelensi ibu

hamil KEK tahun 2017 sebanyak 31 kemudian meningkat sebanyak 39

pada tahun 2018 dengan prevelensi kenaikan sebesar (4%),


3

Asupan makanan sebagai sumber gizi merupakan hal yang penting

dan merupakan penunjang kesehatan bagi seseorang untuk

menentukan status gizi baik itu ibu, bayi dan anak balita serta lanjut

usia.

Ibu hamil dengan masalah gizi dan kesehatan berdampak terhadap

kesehatan dan keselamatan ibu dan bayi serta kualitas bayi yang

dilahirkan. Wanita hamil beresiko mengalami KEK jika memiliki LILA

<23,5 cm. Kondisi ibu hamil KEK berisiko menurunkan kekuatan otot

yang membantu proses persalinan sehingga dapat mengakibatkan

terjadinya kematian janin (keguguran), prematur, lahir cacat, BBLR

bahkan kematian bayi.

Dalam hal menurunkan kejadian ibu hamil dengan KEK maka

pemerintah mengeluarkan program seperti pemberian makanan

tambahan (PMT) pada ibu hamil yang mengalami KEK, pemberian

tablet tambah darah pada ibu hamil, kegiatan kelas ibu hamil dan

kegiatan pelayanan antenatal yang optimal (Kemenkes RI, 2017).

Berdasarkan uraian di atas untuk menurunkan angka kejadian KEK

pada ibu hamil maka diperlukan adanya pencegahan dengan

menerapkan program yang telah direncanakan oleh pemerintah.


4

B. Rumusan Masalah

Bagaimanakah asuhan kebidanan kehamilan dengan KEK di RSIA

Sitti Khadijah I Makassar tahun 2021?

C. Tujuan Penulisan

1. Tujuan umum

Mampu melaksanakan manajemen asuhan kebidanan

kehamilan dengan KEK di RSIA Sitti Khadijah I Makassar.

2. Tujuan khusus

a. Mampu melaksanakan pengkajian data dasar dengan KEK di

RSIA Sitti Khadijah 1 Makassar.

b. Mampu merumuskan diagnosa dan masalah kebidanan pada

ibu KEK di RSIA Sitti Khadijah 1 Makassar.

c. Mampu menyusun rencana tindakan pada KEK di RSIA Sitti

Khadijah 1 Makassar.

d. Mampu melaksanakan tindakan pada KEK di RSIA Sitti

Khadijah 1 Makassar.

e. Mampu melakukan evaluasi tindakan pada KEK di RSIA Sitti

Khadijah 1 Makassar.

f. Mampu melakukan pendokumentasian/ pencatatatan asuhan

kebidanan kehamilan pada KEK di RSIA Sitti Khadijah 1

Makassar.
5

D. Manfaat Penulisan

Penulisan ini diharapkan dapat bermanfaat bagi semua pihak yang

terlibat dan berkepentingan.

1. Manfaat

a. Manfaat Bagi Mahasiswa

Menjadi tambahan referensi bagi mahasiswa untuk lebih

memahami tentang kasus Kekurangan Energi Kronis.

b. Manfaat Bagi Klien

Mengatasi masalah kehamilan yaitu Kekurangan Energi Kronis

yang dialaminya.

c. Manfaat Bagi Penulis

Sebagai salah satu syarat untuk memenuhi persyaratan Ujian

Akhir Program Pendidikan Diploma III Kebidanan dan

meningkatkan pengetahuan,keterampilan dan pengalaman

dalam penerapan asuhan kebidanan kehamilan dengan KEK.

E. Metode Penulisan

Penulisan ini menggunakan beberapa metode yaitu :

1. Studi keputusan

Penulis mempelajari buku-buku, literature dan media internet

yang berhubungan dengan KEK pada ibu hamil.

2. Studi kasus

Penulis melakukan penelitian dengan menggunakan pendekatan

manajemen asuhan kebidanan oleh Helen Varney, dengan tujuh


6

langkah yang meliputi : Identifikasi data dasar, identifikasi

diagnosa/masalah aktual, Identifikasi diagnosa/masalah potensial,

tindakan segera/kolaborasi, rencanan tindakan asuhan kebidanan,

melaksanakan tindakan asuhan kebidanan dan evaluasi hasil

asuhan kebidanan.

3. Studi dokumentasi

Studi ini dilakukan dengan membaca dan mempelajari status

kesehatan pasien yang bersumber dari catatan dokter, bidan dan

petugas laboratorium.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Umum tentang Kehamilan

1. Pengertian kehamilan

Federasi Obstetri Ginekologi Internasional kehamilan adalah

sebagai fertilisasi atau penyatuan dari spermatozoa dan ovum dan

dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi. Bila dihitung dari saat

fertilisasi hingga lahirnya bayi, kehamilan normal akan berlangsung

dalam waktu 40 minggu atau 10 bulan atau 9 bulan menurut

kalender internasional. Kehamilan terbagi 3 trimester, dimana

trimester kesatu berlangsung dalam 12 minggu, trimester kedua 15

minggu (minggu ke-13 hingga ke-27), dan trimester ketiga 13

minggu (minggu ke-28 hingga ke-40) (Prawirohardjo , 2018).

Kehamilan merupakan suatu keadaan dimana janin

dikandung di dalam tubuh ibu, yang diawali dengan proses

pembuahan, yaitu pertemuan sperma dan sel telur di dalam tuba

fallopi, yang kemudian tertanam di dalam uterus, dan akan diakhiri

dengan proses persalian (Fathonah, 2016).

2. Diagnostik kehamilan

Untuk dapat menegakkan kehamilan ditetapkan dengan melakukan

penilaian terhadapat beberapa tanda dan gejala (Marjati, 2011).


8

a. Tanda tidak pasti hamil

1) Amenorea (berhentinya menstruasi)

2) Mual dan muntah

3) Ngidam

4) Kelelahan

5) Tidak ada nafsu makan

6) Payudara tegang

7) Obstipasi (penurunan kerja tonus otot karena pengaruh

hormone steroid)

8) Pigmentasi kulit

9) Epulis

10) Varises

b. Tanda kemungkinan hamil

1) Pembesaran perut

2) Tanda Hegar perlunakan dan dapat di tekannya isthimus

uteri

3) Tanda Chadwick (warna keunguan pada vulva dan mukosa

vagina termasuk juga porsio dan seviks)

4) Tanda Goodell (perlunakan serviks. Pada wanita yang tidak

hamil seviks seperi ujung hidung, sedangakan pada wanita

hamil melunak seperti bibir).

5) Tanda piscaseck (pembesaran uterus yang tidak simetris)


9

6) Krontraksi braxton hicks (peregangan sel-sel otot uterus

akibat meningkatnya actomysin didalam otot uterus)

7) Pemeriksaan tes biologis kehamilan (planotest) positif

c. Tanda pasti hamil

1) Terasa gerakan janin

2) Teraba bagian-bagian janin

3) Terdapat denyut jantung janin

4) Visualisasi janin dengan USG atau radiografi.

3. Proses kehamilan

Proses kehamilan menurut (Manuaba I.A.C. 2013) adalah

sebagai berikut :

a. Ovulasi

Ovulasi adalah proses pelepasan ovum yang dipengaruhi

oleh sistem hormonal yang kompleks. Selama masa subur

yang berlangsung 20 sampai 35 tahun dan hanya 420 buah

ovum yang dapat mengikuti proses pematangan dan terjadi

ovulasi. Dengan pengaruh FSH (Follicle Stimulating Hormone),

folikel primer mengalami perubahan menjadi folikel de Graaf

yang menuju kepermukaan ovarium disertai pembentukan

cairan folikel.

Selama pertumbuhan menjadi folikel de Graaf, ovarium

mengeluarkan hormon estrogen yang dapat mempengaruhi

gerak dari tuba yang makin mendekati ovarium, gerakan sel


10

rambut lumen tuba makin tinggi, sehingga peristaltik tuba makin

aktif. Dengan pengaruh LH (Luteinizing Hormone) yang semakin

besar dan fluaktasi yang mendadak, terjadilah proses

pelepasan ovum yang disebut ovulasi. Ovum akan dilepaskan

dan ditangkap oleh fimbriae.

Proses pembentukan spermatozoa merupakan proses

yang kompleks. Di mana dimulai dari spermatogonium yang

berasal dari sel primitif tubulusspermatosit pertama dan

spermatosit kedua spermatid dan akhirnya spermatozoa.

Sebagian besar spermatozoa mengalami kematian dan hanya

beberapa yang dapat mencapai tuba fallopi. Spermatozoa dapat

bertahan selama tiga hari di dalam alat genetalia wanita untuk

mengadakan konsepsi.

b. Konsepsi

Pertemuan inti ovum dengan spermatozoa disebut

konsepsi atau fertilisasi dan pembentukan zigot.

Proseskonsepsi dapat berlangsung seperti uraian di bawah ini.

Keseluruhan proses tersebut merupakan matarantai fertilisasi

atau konsepsi.

1) Ovum yang dilepaskan dalam proses ovulasi, diliputi oleh

korona radiata yang mengandung persediaan nutrisi.


11

2) Pada ovum dijumpai inti dalam bentuk metafase di tengah

sitoplasma yang disebut vitelus melalui saluran pada zona

pelusida.

3) Konsepsi terjadi pada pars ampularis tuba, tempat yang

paling luas yang dindingnya penuh jonjot dan tertutup sel

yang mempunyai silia. Ovum mempunyai waktu hidup

terlama di dalam ampula tuba.

4) Ovum siap dibuahi setelah 12 jam dan hidup selama 48

jam. Spermatozoa menyebar masuk melalui kanalis

servikalis dengan kekuatan sendiri. Pada kavum uteri

terjadi proses kapasitasi yaitu pelepasan lipoprotein dari

sperma sehingga mampu mengadakan fertilisasi.

c. Nidasi atau implantasi

Setelah pertemuan kedua inti ovum dan spermatozoa

terbentuklah zigot kemudian beberapa jam zigot membelah

dirinya menjadi dua bagian dan bersamaan dengan

pembelahan hasil konsepsi terus berjalan menuju uterus. Hasil

pembelahan ini disebut morula dan terjadi pembentukan sel di

bagian luar morula yang berasal dari korona radiata yang

disebut sel trofoblas dan dalam pertumbuhannya sel trofoblas

mengeluarkan hormon korionik gonadotropin yang

mempertahankan korpus luteum gravidarum.


12

d. Pembentukan plasenta

Nidasi atau implantasi terjadi pada bagian fundus uteri di

dinding depan atau belakang. Pada blastula penyebaran sel

trofoblas yang tumbuh tidak rata sehingga blastula dengan inner

cell mass akan tertanam ke dalam endometrium. Sel trofoblas

yang akan menghancurkan endometrium sampai terjadi

pembentukan plasenta yang berasal dari primer vili korialis.

4. Perubahan anatomi dan fisiologi pada kehamilan

Perubahan anatomi dan fisiologi pada perempuan hamil

sebagian besar sudah terjadi segera setelah fertilisasi dan terus

berlanjut selama kehamilan. Kebanyakan perubahan ini merupakan

respons terhadap janin. Satu hal yang menakjubkan adalah bahwa

hampir semua perubahan ini akan kembali seperti keadaan

sebelum hamil setelah proses persalinan dan menyusui selesai.

perubahan tubuh atau organ-organ sistem reproduksi wanita yang

disebabkan oleh kehamilan menurut ( Prawirohardjo, 2018) yaitu :

a. Uterus

Selama kehamilan uterus akan beradaptasi untuk menerima

dan melindungi hasil konsepsi (janin, plasenta, amnion) sampai

persalinan. Uterus mempunyai kemampuan yang luar biasa

untuk bertambah besar dengan cepat selama kehamilan dan

pulih kembali seperti keadaan semula dalam beberapa minggu

setelah persalinan. Pada perempuan tidak hamil uterus


13

mempunyai berat 70 g dan kapasitas 10 ml atau kurang. Selama

kehamilan, uterus akan berubah menjadi suatu orga yang

mampu menampung janin, plasenta dan cairan amnion rata-rata

pada akhir kehamilan volume totalnya mencapai 5 | bahkan

dapan menjadi 20 | atau lebih dengan berat rata-rata 1100 g.

b. Serviks

Satu bulan setelah konsepsi serviks akan menjadi lebih

lunak dan kebiruan. Perubahan ini terjadi akibat vaskularisasi

dan terjadi odema pada seluruh serviks, bersamaan dengan

terjadinya hipertropi dan hyperplasia pada kalenjar-kalenjar

serviks, berbeda kontras dengan korpus, serviks hanya memiliki

10-15 % otot polos.

Serviks manusia merupakan organ yang komplek dan

heterogen yang mengalai perubahan yang luar biasa selama

kehamilan dan persalinan. Bersifat seperti katup yang

bertanggung jawab menjaga janin dalam uterus sampai akhir

kehamilan dan selama persalinan.

c. Ovarium

Proses ovulasi selama kehamilan akan terhenti dan

pematangan folikel baru juga ditunda. Hanya satu corpus luteum

yang dapat ditemukan di ovarium. Folikel ini akan berfungsi

maksimal selama 6-7 awal kehamilan dan setelah itu akan


14

berperan sebagai penghasil progesteron dalam jumlah relatif

minimal.

d. Vagina dan perineum

Selama kehamilan peningkatan vaskularisasi dan hiperemia

terlihat jelas pada kulit dan otot-otot perineum dan vulva, sehingga

pada vagina akan terlihat berwarna keunguan yang dikenal

dengan tanda Chadwick. Perubahan ini meliputi penipisan mukosa

dan hilangnya sejumlah jaringan ikat dan hipertropi dari sel-sel

otot polos. Volume sekresi vagina akan mengalami peningkatan,

dimana sekresi akan berwarna keputihan, menebal, dan pH antara

3,5-6 yang merupakan hasil dari peningkatan produksi asam laktat

glikogen yang dihasilkan oleh epitel vagina sebagai aksi dari

lactobacillus acidophilus.

e. Kulit

Pada kulit dinding perut akan terjadi perubahan warna

menjadi kemerahan, kusam, dan kadang-kadang juga akan

mengenai daerah payudara dan paha. Perubahan ini dikenal

dengan nama striae gravidarum. Pada multipara selain striae

kemerahan itu seringkali ditemukan garis berwarna perak berkilau

yang merupakan sikatrik dan striae sebelumnya.

Pada banyak perempuan kulit di garis pertengahan perutnya

(linea alba) akan berubah menjadi hitam kecokelatan yang disebut

dengan linea nigra. Kadang-kadang akan muncul dalam ukuran


15

yang bervariasi pada wajah dan leher yang disebut dengan

chloasma atau melisma gravidarum.

f. Payudara

Pada awal kehamilan perempuan akan merasakan

payudaranya menjadi lebih lunak. Setelah bulan kedua payudara

akan bertambah ukurannya dan vena-vena di bawah kulit akan

lebih terlihat. Puting payudara akan lebih besar, kehitaman, dan

tegak. Setelah bulan pertama suatu cairan berwarna kekuningan

yang disebut kolustrum dapat keluar. Kolustrum ini berasal dari

kelenjar-kelenjar asinus yang mulai bersekreasi.

5. Perubahan psikologis dalam kehamilan

Adapun perubahan psikologis dalam kehamilan menurut

Walyani, ( 2015) adalah sebagai berikut :

a. Trimester I

Trimester pertama sering dianggap sebagai periode

penyesuaian yang dilakukan wanita terhadap kenyataan bahwa ia

sedang mengandung. Penerimaan kenyataan ini dan arti semua ini

bagi dirinya merupakan tugas psikologis yang paling penting pada

trimester pertama kehamilan.

Sebagian besar waniata merasa sedih dan ambivalen

tentang kenyataan bahwa ia hamil. Kurang lebih 80% wanita

mengalami kekecewaan , penolakan, kecemasan, depresi dan

kesedihan. Hingga kini masih diragukan bahwa seorang wanita


16

yang lajang bahkan telah merencanakan dan mengingingkan

kehamilan atau telah berusaha keras untuk tidak hamil

mengatakan pada dirinya sendiri sedikitnya satu kali bahwa ia

sebenarnya berharap tidak hami.

b. Trimester II

Trimester kedua sering dikenal sebagai periode kesehatan

yang baik, karena pada periode ini wanita merasa nyaman dan

bebas dari ketidaknyamanan yang normal dialami saat hamil.

Trimester kedua terbagi atas dua fase : pra-quickening dan pasca

quickening. Quickening menunjukkan adanya kehidupan yang

terpisah yang menjadi dorongan bagi wanita dalam

melaksanakan tugas psikologis utamanya pada trimester kedua,

yakni mengembangkan identitas sebagai ibu bagi dirinya sendiri,

yang berbeda dari ibunya.

Timbulnya quickening, muncul sejumlah perubahan karena

kehamilan telah menjadi jelas dalam pikirannya seperti kontak

sosialnya berubah. Ia lebih banyak bersosialisasi dengan wanita

hamil atau ibu baru lainnya, dan minat serta aktivitasnya berfokus

pada kehamilan, cara membesarkan anak dan persiapan untuk

menerima peran yang baru.

b) Trimester III

Trimester ketiga sering disebut periode penantian dengan

penuh kewaspadaan. Pada periode ini wanita mulai menyadari


17

kehadiran bayi sebagai makhluk yang terpisah sehingga ia

menjadi tidak sabar menanti kehadiran sang bayi. Pada trimester

ketiga sejumlah ketakutan muncul dimana wanita mungkin

merasa cemas dengan kehidupan bayi dan kehidupannya sendiri

bahwa apakah bayinya akan lahir dengan tidak normal. Selain itu

ia juga mengalami proses duka dimana perpisahan antara ia dan

bayinya yang tidak dapat dihindari, dan perasaan kehilangan

karena uterusnya yang penuh secara tiba-tiba akan mengempis

dan ruang tersebut menjadi kosong.


18

B. Tinjauan Umum Kekurangan Energi Kronis (KEK)

1. Definisi

Kekurangan Energi Kronis KEK adalah keadaan dimana

seseorang mengalami kekurangan gizi (kalori dan protein) yang

berlangsung lama atau menahun. Cara untuk mengetahui resiko

KEK pada ibu hamil dengan pengukuran LILA dan IMT. Namun

pengukuran LILA tidak dapat digunakan untuk memantau

perubahan status gizi dalam jangak pendek. Pada ibu hamil dengan

KEK pada batas 23,5 cm mempunyai resiko 2,0087 kali untuk

melahirkan BBLR dibandingkan dengan ibu yang mempunyai lila

lebih dari 23,5 cm (yuliastuti E. 2014 ).

Kekurangan energi kronis KEK merupakan suatu kondisi

dimana ibu hamil menderita kekurangan asupan makan yang

berlangsung dalam jangka waktu lama (menahun atau kronis) yang

mengakibatkan timbulnya gangguan kesehatan, sehingga

peningkatan kebutuhan gizi pada saat kehamilan tidak dapat

terpenuhi. KEK biasanya terjadi pada wanita usia subur yaitu

wanita yang berusia 15-45 tahun (Kemenkes RI, 2015).


19

2. Faktor penyebab KEK

a. Faktor pendapatan keluarga

Masyarakat makin lama makin tumbuh dan kompleks.

Faktor ekonomi keluarga berhubungan dengan tingkat

pendapatan dan melahirkan daya beli seseorang atau

sekolompok orang apabila tingkat pendapatan tersebut

seimbang dengan jumlah anggota keluarga yang menjadi

bebannya (Muliawati. 2013 ).

b. Faktor pendidikan Ibu

Pendidikan formal dari ibu rumah tangga sering kali

mempunyai asosiasi yang positif dengan pengembangan pola-

pola konsumsi makanan dalam keluarga. Beberapa studi

menunjukkan bahwa jika tingkat pendidikan ibu meningkat

maka pengetahuan nutrisi dan praktik nutrisi bertambah baik.

Usaha-usaha untuk memilih makanan yang bernilai nutrisi

makin meningkat. Ibu rumah tangga yang mempunyai

pengetahuan nutrisi akan memilih makanan yang bergizi dari

pada yang kurang bergizi ( Muliawani.2013 ).

c. Ibu bekerja terlalu berat

Aktivitas sehari-hari yang dilakukan oleh ibu hamil

memengaruhi status gizinya. Setiap aktivitas membutuhkan

energi, jika ibu hamil melakukan aktivitas yang terlalu berat

setiap hari, lalu asupan hariannya juga kurang, maka ibu hamil
20

tersebut rentan mengalami kondisi KEK (S.Fatimah, A Ulfa

Fatmasanti, 2017).

d. Faktor umur ibu

Umur ibu merupakan salah satu faktor penting dalam

proses kehamilan hingga persalinan, karena kehamilan pada

ibu yang berumur muda menyebabkan terjadinya kompetisi

makanan antara janin dengan ibu yang masih dalam masa

pertumbuhan (Mahirawati. 2014 ).

e. Infeksi saat hamil

Ibu hamil yang mengalami infeksi atau gangguan

kesehatan lainnya sangat mudah kehilangan berbagai zat gizi

yang diperlukan.

Tanpa disadari penyakit infeksi yang dialami bisa

menyebabkan tubuh kekurangan energi kronis . Kondisi KEK

pada ibu hamil jika dibiarkan terus-menerus dapat menyerap

zat gizi, sehingga akan semakin menurun dan nafsu makan

akan hilang ( Kesehatan Prima, 2019).

f. Terlalu banyak mengkonsumsi makanan cepat saji

Makanan cepat saji atau junk food pasti selalu identik

dengan rasa yang enak. Padahal jenis makanan ini

dikategorikan sebagai makanan yang tidak baik untuk


21

kesejatan tubuh, terlebih ketika harus dikonsumsi terus

menerus.

Ibu hamil seringkali merasa mual dan nafsu makannya

berkurang, sehingga demi ada asupan ke dalam tubuh tak

jarang makanan cepat saji pun dikonsumsi. Kategori makanan

ini memang memiliki cita rasa yang lezat, namun lemak dan

gula berlebih dapat meningkat akibat mengonsumsi makanan

cepat saji (Journal of Holistic and Health Sciences, 2018).

3. Tanda dan gejala KEK

Adapun tanda dan gejala Kekurangan Energi kronik yaitu:

a. Lingkar lengan atas (LILA) kurang dari 23,5 cm

b. Badan kurus

c. Konjungtiva pucat

d. Tensi kurang dari 100 mmHg

e. Hb kurang dari normal (<11 gr%)

f. Nafsu makan kurang

g. Mual

h. Badan lemas

i. Mata berkunang-kunang.

4. Dampak KEK pada ibu hamil

Ibu yang mengalami KEK akan berdampak negatif pada siklus

kehidupan keturunanya. Ibu dengan KEK umumnya memiliki

kenaikan berat badan hamil yang rendah (tidak memadai untuk


22

mendukung kehamilannya). Akibatnya Berat badan bayi yang

dilahirkannya rendah atau bisa disebut dengan Bayi Berat Lahir

Rendah (BBLR) yang ditandai dengan berat badan lahir kurang dari

2.500 gram.

Pada saat remaja tersebut menikah dan kemudian hamil

dalam kondisi kurang gizi maka remaja tersebut akan menjadi ibu

yang KEK dan siklus ini akan berlanjut kembali. Pengaruh status

gizi kurang yang dialami ibu terhadap hambatan pertumbuhan

janin diawali dengan menurunnya ekspansi volume darah pada ibu

yang kurang gizi. Akibat rendahnya ekspansi volume darah

tersebut maka peningkatan curah jantung yang terjadi pada masa

kehamilan menjadi tidak normal.

Curah jantung yang tidak optimal membuat aliran darah yang

membawa zat-zat gizi ke plasenta menjadi berkurang dan lemah

sehingga akibatnya transfer zat-zat makanan ke janin

sedikit/kurang. Aliran darah yang lemah bisa mengakibatkan ukuran

plasenta mengecil karena aliran darah tersebut tidak membutuhkan

saluran yang besar untuk dilewati.

Lingkungan gizi yang buruk pada masa janin akan

mengakibatkan hambatan pertumbuhan yang berdampak

permanen pada janin. Dampak buruk akibat gagal tumbuh janin

bukan hanya peningkatan risiko mortalitas dan morbiditas pada


23

bulan pertama kehidupan namun juga berdampak pada penurunan

fungsi kognitif, gangguan pertumbuhan dan peningkatan risiko

penyakit degeneratif di usia dewasa. Oleh karena itu penting untuk

memperhatikan status gizi sebelum dan selama proses kehamilan

(Fikawati S,2015).

Selain itu ada juga dampak yang akan ditimbulkan baik pada

ibu maupun bayinya yaitu:

a. Terhadap ibu

Dapat menyebabkan risiko dan komplikasi seperti anemia,

pendarahan, berat badan tidak bertambah secara normal, serta

terkena penyakit infeksi.

b. Terhadap persalinan

Pengaruhnya dapat mengakibatkan persalinan sulit dan

lama, persalinan sebelum waktunya prematur, serta pendarahan.

c. Terhadap janin

Menimbulkan keguguran atau abortus, bayi lahir mati,

kematian neonatal, cacat bawaan, anemia pada bayi, dan berat

badan lahir rendah ( BBLR).

5. Kebutuhan Gizi Selama Kehamilan

Ibu hamil hendaknya memperhatikan benar asupan gizi bagi

tubunya yang sangat dibutuhkan bagi janin yang sedang

dikandungnya seperti kebutuhan akan karbohidrat, protein,ion,


24

asam folat, kalsium, dan sederetan vitamin yang penting bagi

perkembangan janin.Berikut dibawah ini tabel angka kecukupan

gizi ibu hamil:

Tabel 2.1 Angka Kecukupan Gizi Ibu Hamil dalam Sehari

No Zat Gizi Sumber Makanan Kebutuhan


Tak Hamil Hamil
Hamil Trimester I Trimester
II dan III
1 Protein Daging sapi, ayam, ikan, telur, 56 g +20 g +20 g
susu, biji-bijian, kacang-
kacangan.
2 Karbohidrat Nasi, roti, kentang jagung, 309 g + 25 g + 20 g
singkong, ubi
3 Lemak Daging, ikan, telur, susu 75 g +6g +10 g
4 Kalsium Bersama tulangnya (ikan teri), 1100 + 200 mg + 200 mg
biji-bijian utuh mg
5 Fosfor Susu, ikan yang dikomsumsi 700 mg + 0 mg + 0 mg
bersama tulangnya (ikan teri),
keju, daging
6 Zat Besi Sayuran hijau, kacang- 26 g +0 mg + 20 mg
kacangan, daging sapi, daging
ayam, ikan
7 Zinc Daging merah, ayam, kacang- 10 mg + 2 mg +4 mg
kacangan, serelia, dan hasil
laut
8 Yodium Garam beryodium, ikan dan 150µg +70 µg +70 µg
hasil laut
9 Magnesium Kacang-kacangan, tahu, hasil 310 mg +40 mg + 40 mg
laut,beras utuh
10 Vitamin A Sayuran hijau, buah berwarna 500 RE +300 RE +350 RE
orange dan merah, mentega
11 Vitamin D Susu,kacang-kacangan , sinar 15 µg +0 +0
matahari
12 Vitamin E Minyak sayur, sayuran, 15 µg +0 +0
gandum, telur, susu
13 Vitamin C Tomat, jeruk, jambu biji, melon, 75 mg +10 mg +10 mg
dan sayuran
14 Vitamin K Kuning telur, hati, brokoli, 55 µg +0 µg +0 µg
asparagus, dan bayam
15 Asam Folat Hati, gandum, roti, sayuran 400 µg +200 µg + 200 µg
hijau
16 Niasin Daging, biji-bijian, kacang utuh, 12 mg +4 mg +4g
17 Riboflavin Susu, hati, beras utuh 1,4 mg +0,3 mg + 0,3 mg
18 Tiamin (B 1) Daging, hati, beras utuh 1,1 mg +0,3 mg + 0,3 mg
19 Pridoksin (B6) Gandum, jagung, hati, daging 1,3 mg + 0,4 mg + 0,4 mg
20 Metionin (B12) Susu, telur, daging, hati keju 2,4 µg +0,2 µg +0,2µg
Total Energi 2250 +180 +300
Sumber :AKG, 2013
25

6. Menu Gizi Seimbang Pada Ibu Hamil

Menu adalah susunan makanan atau hidangan yang

dimakan oleh seseorang untuk sekali waktu makan atau untuk

sehari menurut waktu makan. Menu untuk ibu hamil berupa 3 kali

makanan utama dan 2 kali makanan selingan atau makanan

jajanan. Berikut dibawah ini tabel yang menjelaskan tentang

susunan menu makanan ibu hamil.

Tabel 2.2. Ukuran Makanan Lengkap untuk satu hari bagi ibu hamil

No Jenis Makanan Jumlah Komsumsi


1 Nasi/pengganti (100 g) 4-5,5 piring
2 Laut hewani (40 g) 4-5 potong
3 Laut nabati (50 g) 2-4 potong
4 Sayuran (100 g) 2-3 mangkuk
5 Buah-buahan (100 g) 3 potong
6 Minyak Goreng (10 g/l sdm) 3 sendok makan (sdm)
Sumber :Fathonah, S. 2016

Agar selama kehamilan ibu dan janinnya sehat, maka ibu

perlu memperhatikan aturan makan sesuai dengan piramida

makanan. Piramida makanan adalah aturan jumlah makanan yang

dikomsumsi setiap harinya yang menggambarkan jenis menu dan

makanan secara berperingkat yang diperbolehkan untuk

dikomsumsi lebih banyak, lebih sedikit, atau perlu dibatasi.

Susunan piramida sehat mulai dari bagian dasar berturut-turut

sampai bagian puncak piramida dijelaskan sebagai berikut:


26

a. Menu padi-padian setiap kali makan ditambah minyak nabati

(canola, minyak jagung, dan minyak zaitun).

b. Porsi besar sayur-sayuran dan buah-buahan 2-3 kali sehari.

Selain itu dianjurkan pula komsumsi suplemen multivitamin.

c. Kacang-kacangan dan polong-polongan 1-3 kali sehari, serta

ikan unggas, telur 2 kali sehari, produk susu atau suplemen

kalsium 1-2 kali sehari, dan daging merah (daging sapi,

kambing), mentega, gula pasir, makanan yang manis-manis,

kentang, beras putih, roti putih, pasta.(Fathonah, S. 2016)

7. Indeks Massa Tubuh

Kenaikan berat badan selama hamil merupakan salah satu

hal yang perlu diperhatikan. Pada prinsinya penambahan berat

badanditunjukkan untuk pertumbuhan janin selama kurang lebih 40

minggu dan persiapan menyusui. Penambahan berat badan

terbesar terjadi pada trimester ketiga. Penambahan berat badan ibu

hami yang normal adalah 9-12 kg selama masa kehamilan.

Penambahan tersebut dapat bervariasi tergantung berat badan

sebelum hamil.Berikut dibawah ini tabel penambahan berat badan

per trimester yaitu:

Tabel 2.3 Penambahan Berat Badan Per Trimester

No Kategori Berat Badan


1 Trimester Pertama 0,5 kg/bulan
2 Trimester Kedua 0,5 kg/minggu
27

3 Trimester ketiga 0,5-1 kg/minggu


Sumber Fathonah, S. 2016

Tabel 2.4 Variasi Penambahan Berat Badan Ibu hamil

No Kategori Berat Badan


1 Berat Badan <45 kg 12,5-18 kg
2 Berat Badan (45-65 kg) 12-15 kg
3 Berat Badan(> 65 kg) 7,5- 11,5 kg
Sumber Fathonah, S. 2016

Selain menggunakan kriteria berat badan diatas

penambahan berat badan ibu hamil dapat ditentukan berdasarkan

status gizi ibu sebelum hamil. Status gizi ditentukan dengan

menggunakan Indeks Massa Tubuh (IMT). Berikut ini cara

menentukan status gizi ibu dengan menghitung IMT :

IMT = BB
TB2
Keterangan :
BB : Berat Badan (Kg)
TB :Tinggi Badan (m)

Gambar 2.3 Rumus Indeks Massa Tubuh (IMT)


Sumber : Fathonah, 2016

Berdasarkan perhitungan di atas maka dapat dilihat tabel

dibawah ini :

Tabel 2.5. Penambahan berat badan ibu hamil yang diharapkan


Berdasarkan Nilai IMT Sebelum Hamil

N IMT Penambahan Berat Badan (Kg)


o
1 <18,50 12-18
2 18,50-24,99 11-15
3 25,00-29,99 6-11
4 >30,00 5-9
Sumber : Fathonah,S. 2016
28

C. Standar Asuhan Kebidanan

Standar asuhan kebidanan adalah acuan dalam proses

pengambilan keputusan dan tindakan yang dilakukan yang oleh bidan

sesuai dengan wewenang dan ruang lingkup praktik berdasarkan ilmu

dan kiat kebidanan. Mulai dari pengkajian, perumusan diagnose

dan/atau masalah kebidanan, perencanaan, implementasi, evaluasi

dan pencatatan asuhan kebidanan. Standar Asuhan Kebidanan dalam

panduan ini berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan Republik

Indonesia no938/Menkes/SK/VIII/2007 tentang standar Asuhan

Kebidanan.

1. Standar I : Pengkajian

a. Pernyataan standar

Bidan mengumpulkan semua informasi yang akurat, relevan,

dan lengkap

dari semua sumber yang berkaitan dengan kondisi klien.

b. Kriteria pengkajian.

1. Data tepat, akurat dan lengkap

2. Terdiri dari data subyektif (hasil anamnesa;

biodata,keluhan utama, riwayat obstetric, riwayat

kesehatan dan latar belakang social budaya).


29

3. Data obyektif (hasil pemeriksaan fisik, psikologi dan

pemeriksaan penunjang).

2. Standar II: Perumusan diagnose dan atau masalah kebidanan.

a. Pernyataan standar.

Bidan menganalisa data yang diperoleh pada pengkajian,

menginterpretasikan secara akurat dan logis untuk

menegakkan diagnose dan masalah kebidanan yang tepat.

b. Kriteria perumusan diagnose dan atau masalah kebidanan.

1. Diagnose sesuai dengan nomenklatur kebidanan

2. Masalah dirumuskan sesuai dengan kondisi klien.

3. Dapat diselesaikan dengan asuhan kebidanan secara

mandiri, kolaborasi dan rujukan.

3. Standar III: perencanaan

a. Pernyataan standar.

Bidan merencanakan asuhan kebidanan berdasarkan

diagnose dan masalah yang ditegakan.

b. Kriteria perencanaan

1. Rencana tindakan disusun berdasarkan prioritas masalah

dan kondisi klien, tindakan segera, tindakan antisipasi

dan asuhan secara komperehensif.

2. Melibatkan klien/pasien dan atau keluarga


30

3. Mempertimbangan kondisi psikologi social budaya

klien/keluarga

4. Memilih tindakan yang aman sesuai kondisi dan

kebutuhan klien berdasarkan evidence based dan

memastikan bahwa asuhan yang diberikan bermanfaat

untuk klien.

5. Mempertimbangkan kebijakan dan peraturan yang

berlaku, sumber daya serta fasilitas yang ada.

4. Standar IV: implementasi

a. Pernyataan standar.

Bidan melaksanakan rencana asuhan kebidanan secara

komperehensif, efektif, efisien dan aman berdasarkan

evidence based kepada klien/pasien, dalam bentuk upaya

promotif, preventif kuratif dan rehabilitataif. Dilaksanakan

secara mandiri, kolaborasi dan rujukan.

b. Kriteria implementasi

1. Memperhatikan keunikan klien sebagai makhluk bio-spiko-

sosial-spiritual kultural.

2. Setiap tindakan asuhan harus mendapatkan persetujuan

dari klien dan/atau keluarganya (inform consent).

3. Melaksanakan tindakan asuhan berdasarkan evindence

based.

4. Melibatkan klien/pasien dalam setiap tindakan.


31

5. Menjaga privacy klien/pasien.

6. Melaksanakan prinsip pencegahan infeksi.

7. Mengikuti perkembangan kondisi klien secara

berkesinambungan.

8. Menggunakan sumber daya, sarana dan fasilitas yang

ada dan sesuai.

9. Melakukan tindakan sesuai standar.

10. Mencatat semua tindakan yang telah dilakukan.

5. Standar V :Evaluasi

a. Pernyataan standar.

Bidan melakukan evaluasi secara sistematis dan

berkesinambungan untuk melihat keefektifan dari asuhan

yang sudah diberikan, sesuai dengan perubahan

perkembangan kondisi klien.

b. Kriteria evaluasi.

1. Penilaian dilakukan segera setelah melaksanakan

asuhan sesuai kondisi klien.

2. Hasil evaluasi segera di catat dan dikomunikasikan

kepada klien/ keluarga

3. Evaluasi dilakukan sesuai dengan standar.

4. Hasil evaluasi ditindak lanjuti sesuai dengan kondisi

klien/pasien.

6. Standar VI: Pencatatan asuhan kebidanan.


32

a. Pernyataan standar

Bidan melakukan pencatatan secara lengkap, akurat singkat

dan jelas mengenai keadaan /kejadian yang ditemukan dan

dilakukan dalam memberikan asuhan kebidanan.

b. Kriteria pencatatan asuhan kebidanan

1. Pencatatan dilakukan segera setelah melaksanakan

asuhan pada formulir yang tersedia (rekam

medis/KMS/status pasien/buku KIA).

2. Ditulis dalam bentuk catatan pengembangan SOAP

a. S adalah data subjektif, mencatat hasil anamnesa.

b. O adalah data obyektif, mencatat hasil pemeriksaan.

c. A adalah hasil analisa, mencatat diagnose dan

masalah kebidanan.

d. P adalah penatalaksanaan, mencatat seluruh

perencanaan dan pelaksanaan yang sudah dilakukan

seperti tindakan antisipatif , tindakan segera, tindakan

secara komperehensif, penyuluhan, dukungan,

kolaborasi, evaluasi, follow up dan rujukan.


33

D. KERANGKA TEORI

Ibu Hamil KEK

Faktor penyebab Kebutuhan gizi ibu


Penetapan KEK
KEK hamil KEK

1. Pendapatan 1. Protein
keluarga 2. Karbohidrat
2. Pendidikan ibu 3. lemak 1. IMT
3. Bekerja terlalu 4. Kalsium 2. LILA
berat 5. fosfor 3. Berat

4. Umur ibu 6. Zat besi badan


5. Infeksi saat 7. zinc
hamil 8. Yodium
6. Terlalu banyak 9. Magnesium
mengkomsum 10. Vitamin
si makanan A,D,E,C,K,
cepat saji 11. Asam folat

Kerangka Konsep
34

INPUT

Ibu hamil dengan KEK

PROSES

Standar Asuhan Kebidanan


1. Standar I : Pengkajian
2. Standar II: Perumusan
diagnose dan masalah
kebidanan
3. Standar III: Perencanaan
4. Standar IV: Implementasi
5. Standar V: Evaluasi
6. Satndar VI: Pencatatan
Asuhan Kebidanan

OUPUT

KEK teratasi
35
35
BAB III

METODOLOGI LAPORAN TUGAS AKHIR

A. Desain LTA
Metode yang digunakan dalam asuhan pada ibu hamil dengan

kekurangan energi kronis adalah metode penelitian deskriptif dan jenis

penelitian yang gunakan adalah studi penelaahan kasus (Case Study),

yakni dengan cara meneliti suatu permasalahan yang berhubungan

dengan kasus itu sendiri

B. Lokasi dan Waktu LTA

1. Lokasi studi kasus

Studi kasus ini direncanakan dan akan dilaksanakan di RSIA Sitti

Khadijah I Makassar.

2. Waktu

Pelaksanaan studi kasus ini yaitu bulan Januari sampai April 2021

C. Subyek LTA

Subjek yang dimaksud adalah pihak-pihak yang menjadi sasaran

dalam pengumpulan data. Data yang dikumpul selama praktek di RS

yang akan ditempati pada saat praktek. Subjek pada laporan tugas

akhir ini adalah seorang ibu hamil dengan kekurangan energi kronis

yang kemudian diambil kasusnya untuk di teliti dalam laporan tugas

akhir .
36

D. Instrumen Studi Kasus pada LTA

Instrumen pengumpulan data adalah alat bantu yang dipilih dan

digunakan oleh penulis dalam kegiatannya mengumpulkan data agar

kegiatan tersebut menjadi sistematis dan dipermudah olehnya, dan

instrument yang digunakan adalah lembar observasi, wawancara dan

studi dokumentasi dalam bentuk format asuhan kebidanan pada ibu

hamil sesuai dengan KEPMENKES Nomor 938/Menkes/SK/VIII/2007.

E. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam Laporan Tugas

Akhir ini berasal dari data primer dan data sekunder. Data primer

adalah data yang didapat dari pasien melalui anamnesa

danpemeriksaan fisik sedangkan data sekunder adalah data yang

didapatkan melalui orang lain atau dokumen misalnya keluarga pasien,

status pasien dan buku KIA.

F. Triangulasi Data

Triangulasi data yang digunakan dalam kasus ini adalah

triangulasi tehnik yaitu observasi partisipatif data, wawancara mendalam,

dan dokumentasi dengan mendapatkan data dari wawancara ibu dan

keluarganya, melakukan pemeriksaan fisik, pemeriksaan tanda-tanda

vital. Dari sumber yang sama maka data yang diperoleh akan lebih

lengkap, tajam dan mengetahui bagaimna kekurangan energi kronis ibu


37

G. Alat dan bahan studi kasus LTA

Berikut ini alat dan bahan yang digunakan dalam Laporan Tugas

Akhir antara lain :

1. Alat dan bahan yang digunakan atau disiapkan sebelum melakukan

tindakan : masker, hand sanitiser, pelindung mata, gaun medis atau

hasmat, sarung tangan medis, penutup kepala.

2. Alat dan bahan yang digunakan untuk melakukan observasi dan

pemeriksaan fisik: tensimeter, stetoskop, termometer, jam,

handschoen, doopler, pita ukur, pita LILA, reflex patella dan

timbangan berat badan.

2. Alat dan bahan yang digunakan untuk melakukan wawancara :

Format asuhan kebidanan pada ibu hamil dan format pemantauan

gizi dalam sehari pada ibu hamil.

3. Alat dan bahan yang digunakan untuk melakukan studi

dokumentasi : catatan medik atau status pasien, buku KIA.


35
38

BAB IV

TINJAUAN KASUS DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Lokasi

Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA) Sitti Khadijah 1 Makassar merupakan

rumah sakit khusus ibu dan anak dengan pelayanan kesehatan mulai dari

yang bersifat spesialistik dengan pelayanan penunjang medis. Berlokasi di

Jl. R. A. Kartini No. 15-17, Baru, Kec. Ujung Pandang, Kota Makassar,

Sulawesi Selatan 90174.

B. Tinjauan Kasus

Pada bab ini dibahas tentang asuhan kebidanan kehamilan dengan

Kekurangan Energi Kronis (KEK) pada Ny.’’H’’ di Rumah Sakit Sitti

Khadijah 1 Makassar dengan menggunakan standar asuhan

kebidanan menurut Keputusan Menteri Kesehatan Republik

Indonesia No 938/Menkes/SK/VII/2007.
39

No. Register : 0120xx

Tanggal kunjungan : 25 Januari 2021 jam : 09.00 Wita

Tanggal pengkajian : 25 Januari 2021 jam : 09.25 Wita

Nama pengkaji : PUTRI

1. Standar I : Pengkajian

a. Identitas istri /suami

Nama :Ny.”H” / Tn. “F”

Umur :32 tahun / 25 tahun

Nikah :1 x ±1 tahun / 1 x ±1 tahun

Suku :Makassar / Makassar

Agama :Islam / Islam

Pendidikan :SMA / SMP

Pekerjaan :IRT / Wiraswasta

Alamat : Jl.Kerung-kerung Makassar

b. Keluhan Utama

1) Ibu mengeluh kurang nafsu makan

c. Riwayat keluhan utama

1) Ibu mengalami emesis pada trimester pertama dirasakan

pada pagi, dan siang hari sehingga membuat ibu merasa

tidak nyaman, dan kehilangan nafsu makan akibat sensitif


40

terhadap bau makanan dan cara mengatasinya jika bangun

pagi ibu makan biskuit sebelum berdiri lalu minum air putih.

2) Kurang nafsu makan sejak memasuki usia kehamilan 1

bulan dan mengeluh kurang nafsu makan karna kecapean

dan setiap mencium aroma makanan membuatnya tidak

berselera untuk makan dan ini dirasakan sejak usia

kehamilan 1 bulan sampai sekarang. Untuk mengatasi hal

tersebut ibu dengan istirahat yang cukup, minum vitamin,

dan menggangti menu makanan setiap hari.

d. Riwayat kehamilan sekarang

1) Kehamilan ibu sekarang adalah kehamilan kedua .

2) Hari pertama haid terakhir tanggal 17-08-2020.

3) Tafsiran persalinan tanggal 24-05-2021.

4) Usia kehamilan saat melakukan pemeriksaan 23 minggu.

5) Pergerakan janin mulai dirasakan sejak bulan Januari usia

kehamilan 22 minggu 2021 sampai sekarang. sudah

memeriksakan kehamilannya sebanyak 4 kali di RSIA Sitti

Khadijah 1 Makassar.
41

2.6 Tabel Riwayat Kunjungan ANC

No Tgl Kelu TB/BB TD Pemerik DJJ Usia Pemeriks Tindakan


han saan Kehami aan Terapi/ nasehat
Abdome lan Lab
n
1. 26/10/2020 Pusi TB:155 120/80 Belum - 4-8 Hb : - Pemberian SF
ng cm 0 Teraba minggu 12,gr% 60 mg 1x1 per
Mual BB:43 mmHg Reduksi hari
Kura
: (-) - B6 75 mg 1x1
ng
nafsu Negatif per hari
maka Albumin - Pemberian B
n : (-) com
Negatif - Menjelaskan
tentang
kebutuhan gizi
seimbang ibu
hamil

2. 2/01/2021 Kura BB: 45 100/ 70 Belum - 16-20 - Sf 60 mg 1x1


ng kg mmHg teraba minggu perhari
Nafs - Kalk 500 mg 1x1
u
per hari
maka
n - B comp 50 mg
1x1 per hari
- As,folat 400 mg
1x1 per hari

3 01/03/2021 Nyeri BB: 48 100/70 LI: 132x/ 24-26


pung kg mmHg setinggi i minggu - Sf 60 mg 1x1
gung pusat perhari
TFU 24
- Kalk 1x1
cm
- B comp 1x1

4. 29/03/2021 Nyeri BB: 53 100/80 LI : 3 jari 135x/ 28-30 - Sf 60 mg 1x1


pung kg mmHg di atas i minggu per hari
gu pusat - Kalk 500 mg 1x1
TFU : 29
per hari
cm
LII - B com 50 mg
Punggun 1x1 per hari
g kanan
LIII:
Presenta
si kepala
LIV:
Kepala
belum
masuk
Panggul
42

Sumber : Buku KIA Ny, H 2020-2021


6) Ibu telah mendapatkan suntikan TT sebanyak 2 kali.

7) Ibu tidak pernah mengonsumsi obat-obatan dan jamu selain

resep dari dokter.

8) ibu berharap semoga kehamilan dan persalinannya kelak

berlangsung normal.

c. Riwayat kesehatan sekarang dan yang lalu

Ibu memiliki riwayat penyakit asma sejak usia 15 tahun.

d. Riwayat psikologi, sosial, ekonomi dan spiritual

1) Kehamilan saat ini direncanakan sebelumnya dengan suami

dan keluarga.

2) Ibu dan keluarganya sangat senang dan menerima

kehamilannya.

3) Ibu dan keluarga berharap agar kehamilan dan persalinannya

berlangsung normal.

4) Hubungan ibu dengan keluarga baik.

5) Pengambilan keputusan dalam keluarga adalah suami yang

dimusyawarahkan bersama keluarga.

6) Ibu berserah diri kepada Allah SWT untuk menghadapi

persalinan.

7) Kebutuhan ibu selama kehamilan hingga persalinannya

ditanggung oleh suami.

8) Ibu berencana untuk melahirkan di RSIA Sitti Khadijah 1

Makassar .
43

9) Penghasilan per bulan ± Rp. 1.500.000.

e. Riwayat Keluarga Berencana

Ibu pernah menggunakan suntik KB 3 bulan sejak satu

bulan setelah melahirkan, alasannya karna ingin menunda

kehamilannya.

f. Riwayat Kebutuhan Dasar

1) Nutrisi

Ibu makan dengan frekuensi 2 kali sehari, jenis makanan yang

dikonsumsi nasi 5 sendok makan , telur ikan dan sayur ibu

minum 6-8 gelas perhari, porsi 1 piring ibu mengatakan

terkadan habis dan tidak

2) Eliminasi

(a) Buang Air Kecil 6-7 kali setiap hari, warna: kuning terang, bau

amonia, tidak ada gangguan

(b) Buang Air Besar 1 kali dalam sehari, warna: kecoklatan

konsistensi, tidak ada gangguan

3) Istirahat

Ibu tidur siang ±1 jam/hari dan tidur malam 5-6 jam/hari

dikarenakan janin yang bergerak aktif.

4) Personal hygiene

Ibu mandi 2 kali sehari pada pagi dan sore hari, keramas 2 kali

seminggu, sikat gigi setiap kalimandi, mengganti pakaian setiap

selesai mandi dan tiap kali berkeringat, kotor dan basah.


44

g. Pemeriksaan fisik

1) Kesadaran komposmentis

2) berat badan sebelum hamil 45 kg berat dan berat badan

sekarang 54 kg.

3) Tinggi badan 155 cm

4) Indeks Massa Tubuh (IMT) : 45 / 1,55 cm 2 = 18,7kg/m2

5) LILA 22 cm

6) Tanda-tanda vital : tekanan Darah 100/70 mmhg, nadi

80 kali/menit, suhu 36,50C, pernafasan 22 kali/menit.

7) Kepala: Kulit kepala bersih, rambut tidak mudah rontok, tidak

ada benjolan dan tidak ada nyeri tekan.

8) Wajah : Tampak pucat, lemas, tidak ada cloasma gravidarum

dan tidak ada oedema.

9) Mata: Konyungtiva merah mudahdan sklera putih.

10) Hidung :Tidak ada secret, tidak ada polip dan tidak ada nyeri

tekan

11) Gigi dan mulut :Tidak ada caries, mulut bersih, dan bibir

tampak kering.

12) Telinga:Tidak ada serumen.

13) Leher : Tidak terjadi pembesaran pada kelenjarlimfe, kelenjar

tiroid dan vena jugularis.


45

14) Payudara : Simetris kiri dan kanan, putting menonjol, tampak

adanya hyperpigmentasi pada areola mammae, tidak teraba

adanya massa, tidak ada nyeri tekan dan tidak ada retraksi.

15) Abdomen :Tidak ada luka bekas operasi, nampak linea nigra

Palpasi Leopold :,TFU 23 cm, Lingkar perut 77 cm, TBJ : 23 x

77 = 1.771 gram,setinggi pusat, punggung kiri, DJJ 132 kali/

menit , bagian terendah kepala ,BAP

16) Genetalia : tidak ada kelainan pada genitalia ibu .

17) Eskremitas :Tidak ada oedema dan varisespada tungkai,

reflex patella (+/+).

18)Pemeriksaan laboratorium pemeriksaan laboratorium

dilakukan pada tanggal 26 Oktober 2020 oleh petugas lab

dengan hasil:

(a) Hb 12 gr%

(b) golongan darah B

(c) albumin negatif

(d) reduksi negatif

(e) HIV/AIDS negatif

(f) sifilis negatif.

19) Obat-obatan yang diberikan

(a) Fe 60 mg 1x1 per hari

(b) Vitamin C 80 mg 1x1 per hari

(c) Vitamin B6 75 mg 1x1 per hari


46

2. Standar II : Perumusan Diagnosa/ Masalah kebidanan

G2P1A0, gestasi 23 minggu , situs memanjang, BAP, intrauterin,

tunggal, hidup,kurang nafsu makan, bahkan tidak ada keinginan

untuk makan dan ibu dengan kehamilan kekurangan energi kronis.

3. Standar III : Perencanaan

1. Jelaskan hasil pemeriksaan kepada ibu

2. Jelaskan tentang ketidaknyamanan pada kehamilannya

3. Jelaskan tentang tanda-tanda bahaya KEK

4. Berikan Ibu Makanan tambahan (PMT) b erupa biskuit dengan

kandungan gizi yang tinggi. 

5. Berikan HE (Health Education) pada ibu tentang :

a. Pentingnya gizi seimbang pada ibu hamil

b. Pentingnya istirahat dan tidur yang cukup

c. Kebersihan diri (Personal Hygiene)

6. Anjurkan ibu untuk melakukan kunjungan ulang seminggu

kemudian
47

4. Standar IV : Implementasi

Tanggal 25 Januari 2021 jam 10.00 WITA

1. Menjelaskan hasil pemeriksaan pada ibu

a TTV

1) TD : 110/70 mmHg

2) N : 80 x/m

3) S : 36,5oC

4) P : 20 x/m

b Denyut jantung janin 132 x/i

2. Menjelaskan pada ibu tentang ketidaknyamanan KEK.

3. Menjelaskan Tanda-tanda bahaya KEK.

4. Memberikan Ibu Makanan tambahan (PMT)

5. Memberikan HE (Health Education) pada ibu.

6. Menganjurkan ibu untuk memeriksakan kehamilannya jika

ada masalah atau datang kapan saja jika ada keluhan dan

meminta persetujuan ibu untuk dilakukan kungjungan rumah.


48

Standar V : Evaluasi

Tanggal 25 Januari 2021, Jam 10.15 Wita

1. TTV dalam batas normal

TD : 110/70 mmHg

N : 80 kali/menit

S : 36,5ºC

P : 20 kali/menit

2. Ibu mengerti ketidaknyamanan pada kehamilannya yaitu ibu akan

mengalami kekurangan gizi, tubuh mudah lelah, pucat, lemas, dan

mengalami kesulitan dalam proses persalinan . 

3. Ibu mengerti tentang tanda bahaya kehamilan KEK seperti

Keguguran Pertumbuhan janin tidak maksimal menyebabkan bayi

lahir dengan BBLR, Perkembangan semua organ janin terganggu,

hal ini mempengaruhi kemampuan belajar, kognitif, serta anak

berisiko mengalami kecacatan, dan Kematian bayi saat lahir

4. Ibu bersedia menerima makanan tambahan berupa biskuit dengan

kandungan gizi yang tinggi. Makanan tambahan yang diberikan

kepada ibu hamil tersebut dapat dikonsumsi untuk membantu

memperlancar proses kehamilan dan menghindari berbagai macam

gangguan kehamilan yang tidak diinginkan. 


49

5. Ibu mengerti dengan apa yang di jelaskan bidan tentang healt

eduacation (HE) seperti

a. Pentingnya gizi seimbang dianjurkan untuk mengonsumsi

beberapa jenis makanan yaitu : buah-buahan dan sayur-

sayuran, berbagai macam karbohidrat (roti gandum, sereal,

kentang, dan nasi), susu, dan berbagai makanan yang

kaya protein (daging, ikan, telur, kacang-kacangan, tahu

dan tempe.

b. Pentingnya istirahat yang cukup.karena dapat meningkatkan

kesehatan jasmani dan rohani untukk pertumbuhan dan

perkembangan janin. Istirahat dan tidur dianjurkan pada malam

hari yaitu ± 8 jam pada malam hari dan pada siang hari 1-2 jam.

c. Kebersihan diri (Personal Hygiene). Pada masa kehamilan ibu

danjurkan untuk tetap menjaga kebersihan dirinya

6. Ibu bersedia datang kembali ke rumah sakit jika ada keluhan dan

ibu bersedia kunjungan rumah.


50

PENDOKUMENTASIAN HASIL ASUHAN KEHAMILAN NY. ”H”


No. Register : 0120xx

Tanggal kunjungan : 25 Januari 2021 jam : 09.00 Wita

Tanggal pengkajian : 25 Januari 2021 jam : 09.25 Wita

Nama pengkaji : PUTRI

5. Standar I : Pengkajian

h. Identitas istri /suami

Nama :Ny.”H” / Tn. “F”

Umur :32 tahun / 25 tahun

Nikah :1 x ±1 tahun / 1 x ±1 tahun

Suku :Makassar / Makassar

Agama :Islam / Islam

Pendidikan :SMA / SMP

Pekerjaan :IRT / Wiraswasta

Alamat : Jl.Kerung-kerung Makassar

Data Subjektif

G2P1A0 Umur kehamilan sudah 5 bulan tidak pernah keguguran , HPHT

17-08-2020 mengeluh kurang nafsu makan bahkan terkadang tidak ada

keinginan untuk makan, mudah lelah .


51

Data Objektif

Keadaan umum kurang baik, kesadaran komposmentis, tampak lemah,

pucat, BB 45 kg, LILA 22 cm, IMT =18,7 kg/m tanda-tanda TD 110/70

mmHg, nadi 80x/ menit, pernapasan 22 kali/ menit, suhu 36,50C, palpasi

Leopold TFU 23 cm,lingkar perut 77 cm, TBJ= 1771 gram setinggi pusat

DJJ 132x/i , bagian terendah kepala, BAP.

Analisa

G2P1A0 gestasi 23 Minggu intrauterine, tunggal, hidup, situs

memanjang,kurang nafsu makan, bahkan tidak ada keinginan untuk

makan keadaan janin baik dan ibu dengan kekurangan energi kronis.

Pelaksanaan

Tanggal 25 Januari 2021 pukul 09.30 wita

1. Menyampaikan hasil pemeriksaan yaitu tanda-tanda vital dalam batas

normal, BB ibu sekarang 45 kg, LILA 22 cm dan keadaan ibu masih

dalam kondisi KEK ; ibu telah mengetahui keadaanya bahwa

kehamilan dengan kekurangan energi kronis.

2. Memberitahu ibu bahwa rasa lemas yang dialaminya disebabkan

karena kurangnya asupan energi dari makanan yang masuk ke dalam

tubuhnya; Ibu akan berusaha untuk makan meskipun tidak ada

keinginan untuk makan.

3. Memberitahu ibu bahwa kehamilan dengan KEK dapat mengakibatkan

ibu mengalami anemia, BB tidak bertambah secara normal,


52

pendarahan, persalinan lama dan persalinan sebelum waktunya, bayi

lahir dengan cacat bawaan, BBLR dan kematian bayi.

4. Memberi HE tentang pentingnya pengaturan pola makan yang bergizi

yaitu 3 kali makanan utama dan 2 kali makanan selingan, dengan

jenis makanan yang mengandung:

a. Karbohidrat seperti nasi. Karbohidrat yang harus dikomsumsi ibu

hamil yaitu 100-200 gram setara dengan 1 piring nasi dengan porsi

4-5,5 piring / hari.

b. Protein dibagi menjadi 2 jenis yaitu hewani dan nabati.

1) Protein hewani seperti ikan. Protein hewani yang harus

dikonsumsi ibu hamil yaitu 40 gram setara dengan 2 potong kecil

daging atau 1/3 potong ikan atau dengan 4-5 porsi/ hari

2) Protein nabati :tempe, tahu, kacang-kacangan dan lain- lain.

Protein nabati yang harus dikomsumsi ibu hamil yaitu 50 gram

setara dengan 2 potong sedang tempe atau tahu dengan porsi 2-

4 potong/hari

c. Sayuran seperti bayam, kangkung, kelor dan lain-lain. Jumlah

sayuran yang harus dikomsumsi ibu hamil yaitu 100 gram setara

dengan 1 mangkok atau 1 gelas atau 1 piring yang sudah ditiriskan

dengan porsi 2-3 mangkok/hari.

d. Vitamin dapat ditemukan pada buah-buahan seperti pisang, apel,

pir, melon, dan lain-lain. Jumlah buah-buahan yang harus

dikonsunsi ibu hamil yaitu 100 gram setara dengan 3 potong/hari.


53

e. Mineral didapatkan pada air yaitu 2-3 liter per hari atau setara

dengan 8-12 gelas dalam 1 hari.

Ibu akan mengatur pola makanannya dengan mengkomsumsi

makanan yang bergizi demi pertumbuhan dan perkembangan

janinnya

f. Memberitahu ibu untuk tetap mengkonsumsi obat-obatan yang

diberikan pada kunjungan sebelumnya yaitu pemberian Fe 60 mg 1x1

per hari , vitamin C 80 mg 1x1 per hari dan vitamin B6 75 mg 1X1

per hari , pemberian Fe diminum pada malam hari untuk

mengurangi rasa mual dan muntah dan diminum dengan air putih atau

jus buahuntuk membantu proses penyerapan; Ibu mengerti dan akan

melanjutkan untuk meminum tablet Fe 1x1 pada malam hari dengan

air putih.

g. Mengingatkan ibu untuk mengonsumsi makanan tambahan berupa

biskuit yang diberikan dari Posyandu.

h. Menganjurkan ibu untuk memeriksakan kehamilannya segera ke

fasilitas kesehatan jika ada masalah atau keluhan serta meminta

persetujuan kepada ibu untuk dilakukan kunjungan rumah pada

tanggal 24 Februari 2021.


54

Tabel 2.8. Catatan perkembangan asuhan kehamilan Ny. ”H”


Nama : Ny. ”H”
Umur : 32 tahun Tempat : Rumah Ny. “H” Nama dan
Paraf
Waktu Catatan Perkembangan (SOAP)
24 Februari Data Subyektif
2021 Umur kehamilan sudah 27 minggu 2 hari, mengeluh sering
Pukul 16.30 wita buang air kecil dan mudah lelah ,ibu sudah merasakan
pergerakan janinnya bergerak kuat, nafsu makan ibu sudah
cukup baik dan ibu tidak rutin minum obat yang diberikan.

Data Obyektif
Keadaan umum cukup baik, kesadaran komposmentis,
penampilan tampak segar,tidak pucat,BB 49 kg, LILA : 22,5
cm, tanda-tanda vital dalam batas normal yaitu TD 100/70 PUTRI
mmHg, nadi 80 kali/menit, pernapasan 20 kali/ menit, suhu
36,70C, Palpasi Leopold I : TFU 25 cm , lingkar perut 87 cm,
TBJ : = 2175 gram, 2 jari diatas pusat ,punggung kanan, DJJ
135 kali/ menit, bagian terendah kepala, BAP.

Analisa
G2P1A0 gestasi 27 minggu 2 hari intrauterine, tunggal, hidup,
situs memanjang, punggung kanan, presentasi kepala,
BAP,tidak rutin meminum obat yang diberikan,keadaan janin
baik dan ibu dengan kekurangan energi kronis.

Pelaksanaan
Tanggal 24 Februari 2021 pukul 16.30 – 17.00 wita
1. Menyampaikan hasil pemeriksaan kepada ibu dan
keluarga tanda tanda vital dalam batas normal yaitu TD
100/70 mmHg, Nadi 80 kali/menit, S 36,70C, P 20
kali/menit, DJJ 135 kali/menit ; Ibu telah mengetahui
keadaanya dan janinya
2. Melakukan pemantaan status gizi ibu dengan
pengukuran LILA dan BB dengan hasil LILA 22,5 cm dan
BBS 49 kg. Dari hasil pemeriksaan tersebut terjadi
peningkatan BB 4 kg dari kunjungan sebelumnya begitu
juga dengan LILA mengalami peningkatan 0,5 cm : ibu
sudah mengetahui perubahan status gizinya dari hasil
pemeriksaannya.
3. Menjelaskan penyebab ketidaknyamanan yang dialami
yaitu sering buang air kecil pada kehamilan Trimester II
disebabkan karena uterus yang semakin membesar
dikarenakan janin yang terus tumbuh sehingga bagian
terendah janin menekan kandung kemih. Hal tesebut
yang membuatibu merasa ingin buang air kecil ;Ibu telah
mengetahui penyebab sering buang air kecil.
4. Memantau dan mengingatkan kembali ibu untuk tetap
55

mengonsumsi tablet Fe 1x1 per hari dan diminum pada


malam hari dengan air putih atau jus buah; Ibu mengerti
dan akan melanjutkan kembali untuk meminum tablet
Fe1x1 pada malam hari dengan air putih.
5. Memantau pengaturan pola kebutuhan nutrisi ibu
mengingatkan ibu untuk tetap mempertahankan
pengaturan pola makannya dengan 3 kali makanan
utama dan 2 kali makanan selingan; ibu bersedia untuk
mempertahankan pengaturan pola makannya.
6. Memberikan support pada ibu agar terus semangat dan
optimis menjalani kehamilanya hingga bersalin; ibu
terlihat optimis dan lebih semangat menjalani
kehamilanya hingga persalinan.
7. Menganjurkan ibu untuk memeriksakan kehamilannya ke
fasilitas kesehatan jika ada keluhan dan memberitahu ibu
bahwa akan dilakukan kunjungan rumah pada tanggal 11
April 2021 ; Ibu akan memeriksakan kehamilannya jika
terdapat tanda-tanda bahaya yang terjadi dan ibu
bersedia untuk dikunjungi kembali.
56

Tabel 2.9. Catatan perkembangan asuhan kehamilan Ny. ”H”


Nama : Ny. ”H” Nama dan
Umur : 32 Tempat : Rumah Ny .“H” Paraf
tahun
Waktu Catatan Perkembangan (SOAP)
11 April 2021 Data Subyektif
Pukul 16.00 Umur kehamilan sudah 33 minggu 6 hari, mengeluh sering
wita sesak nafas, dan buang air kecil,ibu merasakan pergerakan
janinnya bergerak kuat, dan ibu sudah rutin meminum obat yang
diberikan.

Data Obyektif
Keadaan umum baik, kesadaran komposmentis, penampilan
tampak segar, tidak pucat, BB 54 kg, LILA 23 cm, tanda-tanda
vital dalam batas normal tekanan darah 100/70 mmHg, nadi
80x/ menit, pernapasan 20 kali/ menit, suhu 370C, Palpasi
Leopold teraba bokong, TFU 28cm), lingkar perut 88 cm, TBJ = PUTRI
= 2.376 gram, punggung kiri, DJJ 138 kali/ menit, bagian
terendah kepala, BAP,

Analisa
G2P1A0 gestasi 32 minggu 4 hari, intrauterine, tunggal, hidup,
situs memanjang, punggung kanan, kepala, BAP,keadaan janin
baik dan ibu dengan kekurangan energi kronis.

Pelaksanaan
Tanggal 11 April 2021 pukul 16.00 – 17.00 wita
1. Menyampaikan hasil pemeriksaan kepada ibu dan keluarga
bahwa tanda tanda vital dalam batas normal yaitu tekanan
darah 100/70 mmHg, Nadi 80 kali/menit, Suhu 370C,
Pernafasan 20 kali/menit , DJJ 138 kali/menit ; Ibu telah
mengetahui keadaanya dan janinya dan ibu merasa senang.
2. Menganjurkan ibu untuk tidak tidur dalam posisi terlentang >
10 menit agar tidak mengganggu sirkulasi oksigen ke janin
begitu juga dengan aliran darah. Sebaiknya ibu tidur miring
kekiri: ibu mengerti dan bersedia tidak tidur terlentang > 10
menit dan akan mencoba miring kekiri.;ibu tidak akan tidur
terlentang lebih dari 10 menit.
3. Memantau status gizi ibu dengan pengukuran LILA dan
penimbangan BB dengan hasil LILA 23 cm dan BB 54kg ; ibu
sudah dalam kondisi lebih baik dari sebelumnya dengan hasil
perhitungan IMT: 54 / 1,552= 22,5 kg/m2..
4. Memantau pola pengaturan nutrisi ibu, mengingatkan
kembali tentang pentingnya pengaturan pola makan yang
bergizi yaitu 3 kali makanan utama dan 2 kali makanan
selingan serta menganjurkan ibu untuk tetap mengkonsumsi
makanan tambahan berupa biskuit yang diberikan dari
Posyandu dan pemberian tablet fe 1x1
57

5. Memberitahu ibu tanda-tanda persalinan yaitu keluar lendir


bercampur darah dari jalan lahir dan sakit perut tembus
kebelakang yang semakin sering dan semakin kuat ; ibu
mengetahui informasi yang disampaikan dan ibu bisa
mengulangi apa yang disampaikan mengenai tanda-tanda
persalinan.
6. Menyampaikan tentang persiapan dalam menghadapi
persalinan dengan ibu yaitu tempat persalinan, penolong
persalinan, SURGA (Serahkan Urusan Keluarga), DOA
(Donor, Ongkos, Angkut), pakaian ibu dan bayi, sarung dan
perlengkapan lainnya yang dibutuhkan; Ibu berencana
melahirkan di RSIA Sitti Khadijah 1 Makassar dan ingin
ditolong oleh bidan, ibu telah mempersiapkan segala hal
yang diperlukan untuk menghadapi persalinannya terdiri dari
pakaian ibu dan bayi, pengambil keputusan,pemdamping
persalinan,pendonor,biaya persalinan, dan kendaraan.
7. Memberikan support pada ibu agar terus semangat dan
optimis menjalani kehamilanya hingga persalinannya; ibu
terlihatlebih semangat menjalani kehamilanya.
8. Menganjurkan ibu untuk memeriksakan kehamilannya jika
ada keluhan dan segera ke fasilitas kesehatan jika sudah ada
tanda-tanda persalinan; Ibu akan segera ke RSIA Sitti
Khadijah 1 jika terdapat tanda-tanda persalinan seperti keluar
lendir campur darah dari jalan lahir dan sakit perut tembus
kebelakang yang semakin sering dan semakin kuat.
58

C. Pembahasan

Pembahasan ini disusun menggunakan standar asuhan

kebidanan, dalam proses pengambilan keputusan dan tindakan yang

dilakukan oleh bidan sesuai dengan wewenang dan ruang lingkup

praktiknya berdasarkan ilmu dan kiat kebidanan. Standar asuhan

tersebut dimulai dari pengkajian, perumusan diagnosa atau masalah

kebidanan, perencanaan, penatalaksanaan, evaluasi dan

pendokumentasian asuhan kebidanan sesuai dengan standar

pelayanan kebidanan menurut Kepmenkes nomor 938/Menkes/

SK/VIII/2007.

1. Asuhan Kebidanan Kehamilan dengan Kekurangan Energi

Kronis pada Ny. “H” G2P1A0 tanggal 25 Januari 2021.

Pada kasus Ny. “H” melalui data penkajian dilakukan

pemeriksaan anamnesis dan pemeriksaan fisik. Hal ini dilakukan

untuk mengetahui kondisi kesehatan ibu serta mengetahui

kemungkinan adanya riwayat kesehatan yang dapat

mempengaruhi kehamilan ibu.

Pengumpulan data dasar ini dilakukan melalui anamnesis

meliputi identitas ibu dan suami, keluhan utama, riwayat

kehamilan sekarang, persalinan dan nifas yang lalu, riwayat

kesehatan yang lalu dan sekarang, riwayat psikologi, ekonomi

dan spiritual, riwayat keuarga berencana, riwayat kebutuhan

dasar, data tersebut masih merupakan data- data yang bersifat


59

subyektif dilanjutkan dengan data obyektif yang diperoleh melalui

pemeriksaan fisik untuk memudahkan dalam menentukan

diagnosa/masalah dan mengetahui kebutuhan klien.

Pada tahap ini, pengkaji tidak menemukan hambatan

karena baik klien maupun keluarganya terbuka untuk

memberikan informasi yang dibutuhkan sehingga memudahkan

dalam pengkajian. Data yang diperoleh dari hasil anamnesis

yaitu Ny. “H” umur 32 tahun dan merupakan kehamilan kedua,

usia kehamilan 23 minggu, saat pengkajian ibu mengeluh kurang

nafsu makan dan terkadang tidak ada keinginan untuk makan

serta ibu selalu merasa lemas.

Data obyektif yang diperoleh dari pemeriksaan fisik yaitu

keadaan umum kurang baik, kesadaran composmentis, berat

badan sekarang 45 kg, IMT : 45 / 1,552 = 18,7 kg/m2 ,LILA 22 cm,

TD 110/70 mmHg, nadi 80 kali/menit, suhu badan 36,5˚C dan

pernapasan 22 kali/menit. Leopold 1 Teraba bokong, TFU 23 cm,

Lingkar perut 77 cm, TBJ 23 x 77 = 1.771 gram, setinggi pusat,

punggung kiri, DJJ 132 kali/ menit , bagian terendah kepala

,BAP

Berdasarkan data dari pengkajian dapat dirumuskan

diagnosa bahwa kasus Ny. “H” usia kehamilan 23 minggu

dengan KEK. Hal tersebut secara teoritis mengacu pada

beberapa gejala yang mengindikasikan pada kasus tersebut.


60

Sesuai dengan teori KEK adalah suatu keadaan dimana

sesorang mengalami kekurangan gizi (kalori dan protein) yang

berlangsung lama atau menahun, dengan ditandai berat badan

kurang dari 40 kg atau tampak kurus dan dengan LILA kurang

dari 23,5 cm (Winarsih, 2018).

Perencanaan pada kasus tersebut berdasarkan diagnosa

yang telah dilakukan yaitu mengukur LILA , timbang berat

badan dan menyampaikan hasil pemeriksaan pada ibu mengenai

rasa lemas yang dirasakan disebabkan karena kurangnya

asupan energi dari makanan yang masuk ke tubuhnya.

Selain itu perlu disampaikan risiko kehamilan dengan

KEK yaitu dapat me ngakibatkan ibu mengalami anemia, BB

tdiak bertambah secara normal, pendarahan, persalinan lama,

persalinan sebelum waktunya, bayi lahir dengan cacat bawaan,

BBLR dan kematian bayi.

Ny. “H” mengalami KEK sehingga untuk mengatasi hal

tersebut perlu dibantu dengan pemenuhan nutrisi yang

seimbang. Pengkaji pun memberikan HE tentang

kebutuhannutrisi selama kehamilan, pengaturan pola makan

yang bergizi yaitu 3 kali makanan utama dan 2 kali makanan

selingan, dengan jenis makanan yang mengandung karbohidrat

seperti nasi, kentang, roti, mie, gandum, jagung dan lain-lain.


61

Karbohidrat yang harus dikonsumsi ibu hamil yaitu 100-200 gram

setara dengan 1 piring nasi dengan porsi 4-5 piring / hari.

Protein dibagi menjadi 2 jenis yaitu hewani dan nabati.

Protein hewani : daging, ikan, ayam dan lain - lain. Protein

hewani yang harus dikonsumsi ibu hamil yaitu 40 gram setara

dengan 2 potong kecil daging atau 1/3 potong ikan atau dengan

4-5 porsi/hari. Protein nabati : tempe,tahu,kacang-kacangan dan

lain-lain. Protein nabati yang harus dikomsumsi ibu hamil yaitu

50 gram setara dengan 2 potong sedang tempe atau tahu

dengan porsi 2-4 potong/hari

Sayuran seperti bayam, kangkung, kelor dan lain-lain.

Jumlah sayuran yang harus dikonsumsi ibu hamil yaitu 100 gram

setara dengan 1 mangkok atau 1 gelas atau 1 piring yang sudah

ditiriskan dengan porsi 2-3 mangkok/hari.Vitamin dapat

ditemukan pada buah-buahan seperti pisang, apel, melon, dan

lain-lain. Jumlah buah-buahan yang harus dikonsumsi ibu hamil

yaitu 100 gram setara dengan 3 potong/hari. Mineral didapatkan

pada air yaitu 2-3 liter per hari atau setara dengan 8-12 gelas

dalam 1 hari.

Memberitahu ibu untuk tetap mengonsumsi tablet Fe 60

mg per hari 1x1 , vitamin C 80 mg per hari 1x1 dan vitamin B6

75 mg 1x1 per hari yang telah diberikan pada kunjungan

sebelumnya. Pemberian obat-obatan pada klien harus disertai


62

dengan penjelasan mengenai cara minum yang tepat sehingga

obat dapat terabsorpsi dengan baik untuk itu diberikan edukasi

pada Ny. “H” cara meminum tablet Fe yang benar dan efek

samping yang bisa terjadi setelah mengonsumsi, cara meminum

tablet Fe yaitu diminum dengan air putih atau jus buah untuk

membantu penyerapan, menghindari minum dengan teh, susu,

atau kopi karena akan menganggu penyerapan obat, diminum

pada malam hari sebelum tidur untuk mengurangi rasa mual.

Mengingatkan ibu untuk mengonsumsi makanan tambahan

berupa biskuit ibu hamil.

Selain itu Ny. ”H” dianjurkan untuk melakukan kunjungan

ulang di Puskesmas jika ada indikasi atau keluhan serta meminta

kesediaan ibu untuk dilakukan kunjungan rumah tanggal 24

Februari 2021.

Pada tahap pelaksanaan penulis melaksanakan atau

memberikan asuhan kebidanan kepada ibu sesuai dengan

rencana asuhan tindakan kebidanan.

Pada tahap ini penulis melakukan evaluasi untuk melihat

keefektifan asuhan yang telah diberikan. Berdasarkan asuhan

dengan keadaan yang telah diberikan pada Ny. “H” yaitu ibu

sudah mengetahui kondisi kehamilannya dengan KEK dan sudah

mengetahui risiko kehamilan dengan KEK, serta mengetahui

segala informasi mengenai cara penanganan kehamilan dengan


63

KEK seperti penyebab rasa lemas yang dialami, pengaturan

nutrisi selama kehamilan, cara mengonsumsi Tablet Fe, serta

pemberian makanan tambahan (PMT) untuk menunjang

kebutuhan nutrisinya.

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan pada

kunjungan ini dalam penegakan dignosa tidak terjadi kesenjangan

antara teori dengan praktik yaitu LILA ibu 22 cm dan nilai IMT 18,7

kg/m2 sehingga ibu masuk dalam kategori KEK. Namun jika dilihat

dari pelaksanaan tindakan palpasi Leopold didapatkan

kesenjangan antara teori dengan praktik dimana terdapat

perbedaan teknik antara teori dengan praktik yaitu pemeriksaan

DJJ dilakukan setelah Leopold II padahal dalam teori dilakukan

setelah palpasi Leopold I-IV telah dilaksanakan. Hal tersebut

dilakukan oleh pihak rumah sakit dengan alasan sesuai dengan

SOP yang berlaku dan sekaligus untuk mengefisienkan waktu

pemeriksaan.

2. Asuhan Kebidanan Kehamilan dengan Kekurangan Energi

Kronis (KEK) pada Ny. “H” G2P1A0 tanggal 24 Februari 2021.

Dari data yang diperoleh pada anamnesis tanggal 24

Februari 2021 yaitu umur kehamilan 27 minggu 4 hari, ibu

mengeluh pusing, dan nyeri punggung, pergerakan janinnya

bergerak kuat dan ibu tidak rutin meminum obat yang diberikan

sedangkan data obyektif yang diperoleh yaitu keadaan umum


64

cukup baik, kesadaran composmentis, berat badan sekarang 49

kg, LILA 22,5 cm, pemeriksaan tanda-tanda vital TD 100/70

mmHg, nadi 80 kali/menit, suhu badan 36,7˚C dan pernapasan 20

kali/menit, Leopold 1 Teraba bokong dalam fundus, TFU 25 cm,

Lingkar perut 87 cm, TBJ 25X87 = 2175 gram, palpasi leopold

punggung kiri, BAP, DJJ 135 kali/menit.

Dari kunjungan ini diagnosa penulis dapat menegakkan

bahwa kehamilan tersebut mengalami kekurangan energi kronis

dengan usia 26 minggu 4 hari.

pada kunjungan ini penulis melakukan perencanaan

tindakan asuhan kebidanan yang akan diberikan kepada ibu yaitu

menyampaikan hasil pemeriksaan, pemantauan LILA dan BB,

menjelaskan pada ibu mengenai keinginan untuk selalu buang air

kecil.

Sesuai dengan keluhan yang dirasakan ibu yaitu sering

buang air kecil, hal ini disebabkan karena bagian terendah janin

mulai turun sehingga menekan kandung kemih. Oleh karena itu,

ibu sering buang air kecil dan kondisi ini masih dalam batas

normal karena berdasarkan teori menurut (Varney H, 2007) bahwa

sering buang air kecil disebabkan oleh kepala janin akan menurun

masuk ke dalam panggul dan menimbulkan tekanan langsung

pada kandung kemih di mana tekanan ini menyebabkan wanita

merasa perlu berkemih.


65

Ibu mengatakan tidak rutin mengonsumsi obat yang

diberikan sehingga pengkaji memberitahu ibu untuk tetap

mengkomsumsi tablet Fe 60 mg 1 x 1 per hari , vitamin C 80 mg

1x1 per hari , dan vitamin B6 75 mg 1x1 per hari yang telah

diberikan pada kunjungan sebelumnya dan diminum pada malam

hari sebelum tidur dengan air putih atau jus buah agar membantu

proses absorpsi dalam tubuh. Memantau dan mengingatkan

kembali ibu tentang nutrisi selama kehamilan, pengaturan pola

makan yang bergizi yaitu 3 kali makanan utama dan 2 kali

makanan selingan dengan menggunakan format pemantauan gizi

dalam sehari pada ibu hamil KEK (terlampir).

Selain itu pengkaji mendiskusikan dengan klien tentang

persiapan dalam menghadapi persalinannya yaitu tempat

persalinan, penolong persalinan, SURGA (Serahkan Urusan

Keluarga), DOA (Donor, Ongkos, Angkut), pakaian ibu dan bayi,

Ibu berencana melahirkan di RSIA Sitti Khadijah 1 Makassar dan

ingin ditolong oleh bidan, ibu akan mempersiapkan segala hal

diperlukan untuk menghadapi persalinannya terdiri dari pakaian

ibu dan bayi, pendonor, biaya persalinan, pengambil keputusan,

dan kendaraan. Pengkaji juga memberikan support pada ibu agar

terus semangat dan optimis menjalani kehamilanya hingga

bersalin.
66

Menganjurkan Ny. “H” untuk memeriksakan kehamilannya

ke fasilitas kesehatan jika ada keluhan dan memberitahu ibu

bahwa akan dilakukan kunjungan rumah pada tanggal 11 April

2021

Pada tahap pelaksanaan penulis melaksanakan atau

memberikan asuhan kebidanan kepada ibu sesuai dengan

rencana asuhan tindakan kebidanan.

Dari tahap ini penulis melakukan evaluasi untuk melihat

keefektifan asuhan yang telah diberikan. Berdasarkan asuhan

yang telah diberikan pada Ny. “H” yaitu ibu sudah mengetahui

kondisi kehamilannya dengan KEK, akan tetapi keadaan

umumnya sudah cukup baik dilihat dari kenaikan BB menjadi 49

kg dan LILA 22,5 cm.Ibu juga sudah mengerti dengan segala

informasi yang telah disampaikan oleh pengkaji mengenai

keluhannya.

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan pada

kunjungan ini dalam penegakan dignosa, perencanaan dan

penerapan tindakan tidak terjadi kesenjangan antara teori

dengan praktik.
67

3. Asuhan Kebidanan Kehamilan dengan Kekurangan Energi

Kronis (KEK) pada Ny. “H” G2P1A0 tanggal 11 April 2021.

Dari data pengkajian pada tanggal 11 April 2021 usia

kehamilan ibu 33 minggu 3 hari, pergerakan janinnya bergerak kuat

dan ibu rutin meminum obat yang diberikan, ibu mengalami sesak

nafas sedangkan data objektif yang diperoleh yaitu keadaan umum

ibu baik, kesadaran composmentis, berat badan sekarang 54 kg,

Lingkar lengan Atas (LILA) 23 cm, pemeriksaan tanda-tanda vital

TD 100/80 mmHg, nadi 80 kali/menit, suhu badan 37˚C dan

pernapasan 20 kali/menit, Leopold 1 Teraba bokong, TFU 27 cm,

Lingkar perut 89 cm, TBJ 27x89 = 2403 gram, palpasi leopold

punggung kanan, bagian terendah Kepala dan 4 BAP, DJJ 138

kali/menit,

Pada kunjungan ini diagnosa yang dapat ditegakkan

penulis yaitu kehamilan dengan umur 32 minggu 4 hari dengan

kekurangan energi kronis. Namun berdasarkan hasil pengkajian

nilai IMT sudah normal yaitu 22,5kg/m2,tetapi hasil pengukuran

LILA yaitu 23 cm. Hal ini belum mencapai batas normal yaitu 23,5

cm sehingga dapat disimpulkan bahwa masih perlu penambahan

ukuran LILA.

Melalui kunjungan ini penulis melakukan perencanaan

tindakan asuhan kebidanan yang akan diberikan kepada ibu yaitu

menyampaikan hasil pemeriksaan.


68

Menjelaskan pada ibu mengenai sesak nafas yang

dirasakannya sehingga penulis menganjurkan ibu untuk tidak

terlentang >10 menit agar tidak mengganggu sirkulasi oksigen ke

janin begitu juga dengan aliran darah dan sebaiknya ibu tidur miring

kekiri.

Selain itu, penulis juga melakukan pemantauan status

gizi dengan pengukuran LILA dan BB serta pemantauan gizi

dengan menggunakan format pemantauan gizi dalam sehari pada

ibu hamil KEK yang bertujuan untuk menilai apakah pola asupan

ibu sudah sesuai dengan kebutuhan nutrisi dalam kehamilan.

Berdasarkan hasil perhitungan umur kehamilan ibu

sudah memasuki aterm sehingga penulis memberitahu ibu

mengenai tanda-tanda persalinan yaitu keluar lendir bercampur

darah dari jalan lahir dan sakit perut tembus kebelakang yang

semakin sering dan semakin kuat. Selain itu pengkaji

mendiskusikan kembali dengan klien tentang persiapan dalam

menghadapi persalinannya yaitu tempat persalinan, penolong

persalinan, SURGA (Serahkan Urusan Keluarga), DOA (Donor,

Ongkos, Angkut), pakaian ibu dan bayi. Ibu berencana melahirkan

di Puskesmas Mamajang Makassar dan ingin ditolong oleh bidan,

ibu akan mempersiapkan segala hal diperlukan untuk menghadapi

persalinannya terdiri dari pakaian ibu dan bayi, pendamping


69

persalinan, pendonor, pengambil keputusan,biaya persalinan dan

kendaraan.

Pengkaji juga memberikan support pada ibu agar terus

semangat dan optimis menjalani kehamilanya hingga bersalin. Ny.

“H” dianjurkan untuk memeriksakan kehamilannya ke fasilitas

kesehatan jika ada keluhan dan segera ke fasilitas kesehatan jika

terdapat tanda-tanda persalinan.

Pada tahap pelaksanaan penulis melaksanakan atau

memberikan asuhan kebidanan kepada ibu sesuai dengan rencana

asuhan tindakan kebidanan.

Pada tahap ini penulis melakukan evaluasi untuk melihat

keefektifan asuhan yang telah diberikan. Berdasarkan asuhan yang

telah diberikan pada Ny. “H” yaitu ibu mengetahui hasil

pemeriksaan bahwa kondisi sudah baik dilihat dari hasil

pemeriksaan fisik meskipun dari pemantauan LILA 23 cm .Hal ini

masih dalam keadaan tidak normal. Namun jika dihitung nilai IMT

ibu sudah dalam batas normal yaitu sebesar 54/1,552 = 22,5kg/m2.

Ibu juga sudah mengerti dengan informasi yang telah disampaikan

oleh penulis.

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan pada

kunjungan ini dalam penegakan dignosa, perencanaan dan

penerapan tindakan tidak terjadi kesenjangan antara teori dengan


70

praktik karena semua perencanaan telah dilakukan sesuai dengan

prosedur asuhan kebidanan.


BAB V

PENUTUP

Setelah membahas dan menguraikan tentang asuhan kebidanan pada

Ny. “H” dengan Kekurangan Energi Kronis RSIA Sitti Khadijah 1 Makassar,

selama 3 kali kunjungan mulai tanggal 24, 25, sampai 11 april 2021, maka dalam

bab ini penulis mengambil kesimpulan dan saran sebagai berikut :

A. Kesimpulan

1. Pengkajian data dasar melalui anamnesa dan pemeriksaan fisik .

didapatkan keluhan kurang nafsu makan bahkan tidak ada

keinginan untuk makan, sering BAK. Dari hasil pemeriksaan fisik

di dapatkan BB 54 Kg, TB 155, LILA 23 cm serta pemeriksaan

laboratorium (pemeriksaan penunjang) didapatkan kadar Hb : 12

gr/dl.

2. Perumusan diagnosa ditegakkan berdasarkan data hasil

pengkajian selama 3 kali kunjungan yaitu G2P1A0 mulai dari umur

kehamilan 23 minggu, 27 minggu 4 hari, dan 33 minggu 6 hari,

situs memanjang,presentasi kepala, BAP, intrauterin, tunggal,

hidup, keadaan janin baik dan ibu masih dalam keadaan KEK

3. Perencanaan asuhan mengacu pada diagnosa yang ditegakkan

yaitu pemberian HE tentang kebutuhan gizi pada ibu hamil, dan

pemantauan BB dan LILA.


4. Implementasi yang dilakukan mengacu pada rencana asuhan

yang telah dibuat. Semua asuhan yang dibuat sudah terlaksana

tanpa hambatan dikarenakan ibu yang kooperatif dalam menerima

semua saran dan tindakan yang diberikan.

5. Evaluasi pada asuhan kebidanan didapatkan kehamilan dengan

KEK belum teratasi tetapi sudah mengalami peningkatan BB 9 kg

selama 3 kali kunjungan dan IMT ibu sudah dalam batas normal

yang sebelumnya 18,7 kg/m menjadi 22,5 kg/m, peningkatan LILA

1 cm yang sebelumya 22 cm menjadi 23 cm selama pelaksanaan

asuhan yang telah diberikan.

6. Pendokumentasian sangat penting dilaksanakan pada setiap

tahap proses asuhan kebidanan karena hal ini merupakan bukti

tanggung jawab dan tanggung gugat bidan terhadap asuhan yang

diberikan kepada klien dan ditulis dalam bentuk catatan

perkembangan SOAP.
B. SARAN

1. Dalam pengkajian diharapkan untuk meningkatkan

komunikasi antar ibu serta keluarga untuk mempermudah

asuhan yang diberikan.

2. Diharapkan setiap asuhan kebidan dilakukan secara

sistematis agar mudah dalam mengindentifikasi

masalah/diagnosa dapat lebih cepat.

3. Dapat melakukan perencanaan diharapkan lebih berfokus

pada masalah.

4. Melakukan asuhan dan tindakan sehingga hasil yang

diinginkan sesuai dengan rencana asuhan.

5. Evaluasi pada asuhan dengan adanya peranan pasien dan

keluarga diharapkan dapat memberikan asuhan sesuai

dengan harapan.

6. Dalam pendokumentasian diharapkan memperhatikan

prinsip, manfaat dan syarat-syarat dalam dokumentasi agar

data pasien tepat dan akurat.


DAFTAR PUSTAKA

AKG, 2013. Angka Kecukupan Gizi Ibu Hamil dalam Sehari. Jakarta.
Kemenkes RI.
Allen and Gillespie, 2001. United Nations Adminstrative Committee
OnCoordinations On Nutrision Series No.5.
Fathonah, Siti, 2016. Gizi dan Kesehatan untuk Ibu Hamil, Jakarta:
Erlangga.
Green, Carol.2012. Rencana Asuhan Keperawatan Maternal dan
Neonatal, Jakarta: ECG.
Kementerian Kesehatan RI, 2010, Pedoman Pelayanan Antenatal
Terpadu, Jakarta: Kemenkes RI.
Kemenkes RI, 2017. Laporan Kinerja Ditjen Kesehatan Masyarakat Tahun
2016. Jakarta: Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat
Kementerian Kesehatan (depkes.go.id).
Kemenkes RI, 2017. Buku Kesehatan Ibu dan Anak. Jakarta :
Kementerian Kesehatan RI dan JICA.
Manuaba, I.A.C., 2013. Ilmu Kebidanan Penyakit Kandungan dan KB.
Jakarta: EGC.
Prawirohardjo. S., 2016. Ilmu Kebidanan. Jakarta: PT Bina Pustaka
Sarwono Prawirohardjo.
Riskesdas, 2018, Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan RI,
Jakarta : Kemenkes RI.
Sandra, Fikawati., dkk, 2018. Gizi Ibu dan Bayi, Depok : PT. Raja
Grafindo Persada.
Varney H, 2007. Buku Ajar Asuhan Kebidanan. Jakarta: EGC.
Winarsih, 2018. Pengantar Imu Gizi dalam Kebidanan, Yogyakarta: PT.
Pustaka Baru
Aritonang, E, 2010, Kebutuhan Gizi pada Ibu Hamil. Bogor : PT Penerbit
IPB.
Fathonah, Siti, 2016. Gizi dan Kesehatan untuk Ibu Hamil, Jakarta:
Erlangga.
Hunter, Dodds, Makanan yang Aman untuk Kehamilan. Jakarta : Arcan
Infodatin. 2016 Pusat Data dan Informasi Kementrian Kesehatan RI.
Journal of Holistic and Health Sciences, 2018.
Kemenkes RI, 2017. Laporan Kinerja Ditjen Kesehatan Masyarakat Tahun
2016. Jakarta:Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat
Kementerian Kesehatan (depkes.go.id). Persada.

Manuaba, I.A.C., 2013. Ilmu Kebidanan Penyakit Kandungan dan KB.


Jakarta:
Muliawati, siti. 2013 faktor penyebab ibu hamil kurang energi kronis di

Puskesmas Samba Kecamatan Samba Kabupaten Bowali tahun 2012.

Nugroho, Taufan.,dkk. 2014 Buku Ajar Askeb Kehamilan. Yogjakarta,


nuha medika. Cetakan pertama. 2014
Prawirohardjo, S., 2018. Ilmu Kebidanan. Jakarta: PT Bina Pustaka
Sarwono Prawirohardjo.

Riskesdas, 2018, Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan


RI,Jakarta : Kemenkes RI.

Sandra, Fikawati., dkk, 2018. Gizi Ibu dan Bayi, Depok :PT.Raja Grafindo

Varney H, 2007. Buku Ajar Asuhan Kebidanan. Jakarta:EGC.

Walyani, E, 2015, Asuhan Kebidanan pada Kehamilan. Yogtakarta : PT.


Pustaka Baru.

Winarsih, 2018. Pengantar Imu Gizi dalam Kebidanan, Yogyakarta: PT.


Pustaka Baru.

Yuliastuti, Erni, 2014. Faktor-faktor yang berhubungan dengan


Kekurangan Energi Kronis pada Ibu Hamil di Wilayah Kerja
Puskesmas Sungai Bilu Banjarmasi.vol1.2, No.3, 2014

Anda mungkin juga menyukai