Anda di halaman 1dari 42

LAPORAN TUGAS AKHIR

ASUHAN KEBIDANAN PADA NY”X“DENGAN ANEMIA SEDANG


DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH(RSUD)
KOTA MAKASSAR

Diajukan untuk memenuhi persyaratan Ujian Akhir


Program Pendidika Diploma III Kebidanan

Disusun Oleh :

NURWALIDA
PO713211181025

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLTEKKES KEMENKES MAKASSARJURUSAN KEBIDANAN
TAHUN 2021
PERNYATAAN PERSETUJUAN
LAPORAN TUGAS AKHIR

ASUHAN KEBIDANAN PADA NY “X” KEHAMILAN TRIMESTER III


DENGAN ANEMIA SEDANG DI RSUD KOTA MAKASSAR

Disusun Oleh :

NURWALIDA
PO713211181025

Telah memenuhi syarat dan disetujui untuk dipertahankan


dihadapan Tim Penguji Laporan Tugas Akhir tanggal 8 Februari 2021
pada Program Studi Diploma III Kebidanan

Makassar,1 Maret 2021

Pembimbing
Pembimbing I Pembimbing II

HJ.Indriani ,SKM, M.Kes WirawatiAmiin,S.S.T M.,Keb


NIP.195811021982092001 NIP.198004252002122001

ii
PENGESAHAN TIM PENGUJI

Laporan Tugas Akhir dengan Judul:

ASUHAN KEBIDANAN PADA NY ‘W’KEHAMILAN TRIMESTER III


DENGAN ANEMIA SEDANG DI RSUD KOTA MAKASSAR

Telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Laporan Tugas Akhir pada

tanggal 1 Maret 2021 dan dinyatakan telah memenuhi syarat untuk

mencapai Gelar Ahli Madya Kebidanan Pada Program Studi Diploma III

Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Makassar.

Tim Penguji:

Penguji I : Hj.Indriani, SKM, M. Kes

Penguji II :Wirawati Amiin, S.ST., M.Keb

Penguji III :Hj.Djuhsdiah saadong,SPd, M.Kes

Mengetahui;

Ketua Jurusan, Ketua Program Studi,

Hj. Suriani B, SKM.,M.Sc Maria Sonda, S.SiT.,M.Kes


NIP. 196312311984032006 NIP. 196005171981032002

iii
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : Nurwalida

Nim : PO.713.211.18025

Prodi/Jurusan : D.III Kebidanan

Dengan ini meyatakan bahwa Laporan Tugas Akhir (LTA) yang

telah saya buat dengan judul : ASUHAN KEBIDANAN PADA NY “X”

KEHAMILAN TRIMESTER III DENGAN ANEMIA SEDANG DI RSUD

KOTA MAKASSAR Adalah benar-benar hasil karya saya sendiri dan

bukan hasil menjiplak karya orang lain, kecuali yang saya nyatakan

sebagai kutipan.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya

tanpa ada paksaan dan pihak manapun juga. Apabila dikemudian hari

terbukti atau dapat dibuktikan bahwa sebagian atau keseluruhan isi LTA

adalah hasil karya orang lain, saya bersedia menerima sanksi atas

perbuatan tersebut.

Makassar, 1 Maret 2021

Penulis

iv
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah Subhana Wata’ala

atas segala rahmat dan karunianya yang berupa kesehatan, kekuatan,

keselamatan, serta kesempatan yang di anugerahkan kepada kami semua

sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Tugas Akhir yang dibuat

untuk memenuhi salah satu syarat dalam menyelesaikan program studi

D.III Kebidanan Politeknik Kesehatan Makassar, dengan Judul Asuhan

Kebidanan Ny W Kehamilan Trimester III Anemia sedang di RUSD Kota

Makassar. Berkat bantuan sebagai pihak, maka Laporan Tugas Akhir ini

dapat selesai pada waktunya. Penulis menyampaikan ucapan terima kasih

kepada Ibu HJ.Indriani,SKM, M.Kes, selaku Pembimbing I dan Ibu

Wirawati Amiin, S. ST.,M.Keb selaku pembimbing II yang telah banyak

meluangkan waktu untuk membimbing, memberikan arahan, dan saran

dalam penyusunan Laporan Tugas Akhir ini.

Ucapan terima kasih yang setulusnya juga penulis sampaikan

kepada yang terhormat :

1. Direktur Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Makassar

Ir. H. Agustian Ipa.,M.Kes.

2. Ketua Jurusan Kebidanan Kemenkes Politeknik Kesehatan Makassar

Hj. Suriani B, SKM.,SKM,.M.Sc

v
3. Ketua Prodi D.III Kebidanan Politeknik Kesehatan Makassar Maria

Sonda, S.ST.,M.Kes

4. Seluruh dosen beserta staf Jurusan Kebidanan Politeknik Kesehatan

Makassar yang telah memberikan ilmu serta bantuan selama

menempuh pendidikan.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan Laporan Tugas Akhir ini

jauh dari kesempurnaan, tapi penulis telah berusaha semaksimal

mungkin untuk memberikan yang terbaik, oleh sebab itu penulis

senantiasa menerima kritikan dan saran pembaca demi

penyempurnaan Laporan Tugas Akhir ini.

Akhir kata, semoga Allah subhanahu Wata’ala senantiasa

melimpahkan rahmat-Nya kepada kita semua ini, memberi imbalan

pahala kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan dan

semoga Laporan Tugas Akhir ini dapat memberikan manfaat.

Makassar,1 Maret - 2021

Penulis

vi
DAFTAR ISI

PROPOSAL LAPORAN TUGAS AKHIR .....................................................i


PERNYATAAN PERSETUJUAN .................................................................ii
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN..........................................................iii
KATA PENGANTAR ...................................................................................iv
DAFTAR ISI.................................................................................................v
DAFTAR TABEL.........................................................................................vi
DAFTAR BAGAN ......................................................................................vii
BAB I PENDAHULUAN
A..Latar Belakang ...................................................................................1
B.Rumusan Masalah...............................................................................3
C.Tujuan.................................................................................................4
D.Manfaat...............................................................................................4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA


A. Konsep Dasar Kasus…………………. ......................................6
1.Tinjauan Tentang Kehamilan.................................................6
2.Tanda dan Gejala Kehamilan.................................................6
3.Gejala Tanda Bahaya Selama Kehamilan...........................11
4.Perubahan –Perubahan Maternal........................................12

B. Standar Asuhan Kebidanan.....................................................14


1.Tinjauan Umum Tentang Anemia Pada Kehamilan.............14
2.Fisiologi Wanita Hamil..........................................................14
3.Patofisiologi Anemia pada Kehamilan...................................15
4. Penyebab Anemia................................................................16
5. Tanda dan Gejala Anemia...................................................17
6. Jenis-Jenis Anemia.............................................................17
7. Klasifikasi Anemia................................................................18
8. Bahaya dan Dampak Anemia Pada Kehamilan...................18

vii
9. Penanganan An emia ..........................................................20
C.Kerangka Pemecahan Masalah
1. Pengertian Asuhan Antenatal Care.......................................20
2. Tujuan Pelayanan Antenatal Care........................................20
3. Jadwal Kunjungan Asuhan Kehamilan.................................22
4.Standar Pelayanan Antenatal................................................22
D.Kerangka Konsep
1.Standar Asuhan Kebidanan...................................................24
2. Alur Pikir Asuhan Kehamilan.................................................24
BAB III.METODOLOGI LAPORAN KASUS
A. Desain LTA...............................................................................29
B. Lokasi dan Waktu LTA.............................................................29
C. Subjek LTA...............................................................................29
D .Instrumen Studi Kasus Pada LTA............................................29
E. Teknik Pengumpulan Data........................................................30
F. Triangulasi Data........................................................................30
G. Alat dan Bahan Studi Kasus.....................................................31
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................32

BAB I

viii
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kehamilan merupakan suatu peristiwa yang hampir sebagian

besar ibu mengalaminya. Hal ini membutuhkan perhatian yang

khusus di bidang kesehatan, karena kehamilan yang dianggap

sesuatu yang normal bisa saja menjadi sesuatu yang berisiko tinggi

yang dapat membahayakan ibu maupun janin yang ada dalam

kandungannya dan sering kali terjadi anemia pada ibu hamil secara

fisiologis karena terjadinya hemodilusi mulai pada umur kehamilan

sepuluh minggu dan puncaknya pada umur kehamilan 33 minggu

sehingga terjadi anemia dalam kehamilan. anemia merupakan

penyebab tidak langsung terjadinya kesakitan dan kematian ibu

sehingga persiapan selama proses tersebut harus dilakukan dengan

sebaik – baiknya untuk meningkatkan kualitas hidup (Proverawati &

Asfuah, 2016)

Tingginya angka kematian terhadap ibu disebabkan oleh

perdarahan, preeklampsia dan infeksi. World Health Organization

(WHO) melaporkan bahwa angka kematian ibu (AKI) di seluruh

dunia mencapai 62% per 100.000.

kelahiran hidup (KH) 99% terjadi di Negara berkembang. Di Asia

AKI mencapai 16.000 per 100.000.

ix
Berdasarkan Survey Demografi dan Data Kesehatan di

Indonesia (SDKI) tahun 2017 menunjukkan AKI yaitu 359 kematian

ibu per 100.000 kelahiran hidup (Kemenkes RI,2017)

Di Indonesia berdasarkan hasil Riset Kesehatan Dasar

(Riskesdas) tahun 2017, prevelensi anemia pada ibu hamil sebesar

37,1%. pemerintah sudah menjalankan program penanggulangan

anemia pada ibu hamil dengan pemberian 90 tablet Fe selama

periode kehamilan untuk menurunkan anemia, tetapi kejadian

anemia masih tergolong cukup tinggi ( Astriana, 2017). AKI di kota

makassar pada tahun 2018 sebanyak 6 kematian ibu dari 27, 189

kelahiran hdup AKI 20, 87 per 100.000 KH.

Menurut hasil penelitian Wahyuni (2017) bahwa anemia

dalam kehamilan memiliki risiko 28 kali untuk mengalami

perdarahan postpartum, sedangkan penelitian yang dilakukan oleh

Kafianti (2016) di Puskesmas Jetis Kota Yogyakarta, ada hubungan

antara ting kat pengetahuan tentang anemia dengan kejadian

anemia pada ibu hamil trimester III.

Di Sulawesi Selatan pada tahun 2018, ibu hamil yang

mengalami anemia ringan berjumlah 57.612 orang (50,38%),anemia

sedang 49.933 orang (43,67%) dan anemia berat berjumlah 6.759

orang (5,9%) (Profil Dinas Kesehatan Provinsi Tahun ,2018).

Di Kota Makassar angka kejadian Anemia pada ibu hamil

tahun 2016 sebesar 13,7% menjadi 14,2% pada tahun 2017 terjadi

x
peningkatan yaitu sekian 0,.5% (Data Dinas Kesehatan Makassar

2017).

Di RSUD Kota Makassar jumlah ibu hamil yang

memeriksakan kehamilannya sebanyak 1.548 orang sedangkan ibu

hamil yang mengalami anemia sebanyak 104 orang atau 6,72%

( KIA Di RSUD Kota Makassar 2019).

Berdasarkan uraian pada latar belakang bahwa kejadian

anemia pada ibu hamil masih memerlukan perhatian khusus

sehingga penulis ingin melaksanakan asuhan pada ibu hamil

trimester III dengan anemia sedang di RSUD Kota Makassar

B. Rumasan Masalah
Berdasarkan permasalahan pada latar belakang maka

penulis dapat merumuskan masalah yaitu: “Bagaimana menerapkan

asuhan kebidanan ibu hamil trimester III dengan anemia sedang di

RSUD Kota Makassar” dengan menggunakan standar asuhan

kebidanan.

C. Tujuan

1. Tujuan Umum

Mampu menerapkan asuhan kebidanan pada ibu hamil trimester III

dengan anemia sedang di RSUD Kota Makassar sesuai standar

pelayanan antenatal.

2. Tujuan Khusus

xi
a. Dapat Melaksanakan pengkajian data dasar pada ibu hamil trimester

III dengan anemia sedang.

b. Dapat merumuskan diagnosa kebidanan pada ibu hamil trimester III

dengan anemia sedang

c. Dapat membuat perencanaan ibu hamil trimester III dengan anemia

sedang.

d. Dapat mengimplementasikan sesuai perencanaan pada ibu hamil

trimester III dengan anemia sedang.

e. Dapat melakukan evaluasi dari tindakan pada ibu hamil trimester III

dengan anemia sedang.

f. Dapat mendokumentasikan hasil asuhan pada ibu hamil trimester III

dengan anemia sedang

D. Manfaat

1. Bagi institusi pendidikan

Sebagai bahan masukan institusi Jurusan Kebidanan Poltekkes

Kemenkes Makassar dalam rangka penyusunan laporan tugas akhir.

2. Bagi klien

Dapat dijadikan sebagai media informasi dan motivasi bagi klien dan

keluarganya bahwa pemeriksaan dan pemantauan kesehatan yang

sesuai standar sangat penting khususnya asuhan kebidanan pada

ibu hamil di trimester III dengan anemia sedang.

xii
3. Bagi penulis dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan

penulis, suatu tambahan pengalaman yang sangat berharga dalam

penyusunan laporan tugas akhir.

xiii
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Konsep Dasar Kasus


1. Tinjauan Tentang Kehamilan
a. Pengertian Kehamilan

Kehamilan merupaka masa yang di mulai dari konsepsi sampai

lahinya janin lamanya hamil normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9

bulan 7 hari). Pembagian kehamilan dibagi dalam 3 trimester. Trimester

pertama dimulai dari konsepsi sampai 3 bulan (0-12 minggu), trimester

kedua dari bulan keempat sampai 6 bulan (13-28 minggu), trimester

ketiga dari bulan ketujuh sampai 9 bulan (29-42 minggu) (Yuli,2017).

2. Tanda Dan Gejala Kehamilan, (Kuswanti, 2014)

b. Tanda tidak pasti kehamilan

Gejala ini sangat penting karena umumnya wanita hamil tidak dapat

haid lagi. Penting diketahui tanggal hari pertama haid terakhir

supaya dapat ditentukan tuanya kehamilan dan hari perkiraan

lahirnya.

b.) Mual dan muntah (nausea dan vomiting)

Biasanya terjadi pada bulan-bulan pertama kehamilan hingga

akhir triwulan pertama. Sering terjadi pada pagi hari disebut

morning sickness.

c.) Tidak tahan satu bau-bauan

d.) Mengidam (ingin makan khusus)

xiv
Sering terjadi pada bulan-bulan pertama kehamilan, akan tetapi

menghilang dengan makin tuanya kehamilan.

e.) Pingsan

Bila berada pada tempat-tempat ramai yang sesak dan padat.

Biasanya hilang sesudah kehamilan 16 minggu.

f.) Anoreksia (tidak ada selera makanan)

Hanya berlangsung pada triwulan pertama kehamilan. tetapi

setelah itu nafsu makan timbul lagi.

g.) Lelah (fatigue)

h.) Mamae menjadi tegang dan membesar.

Keadaan ini disebabkan pengaruh hormon estrogen dan

progesteron yang merangsang duktus dan alveoli payudara.

i.) Sering Miksi

Buang air kecil disebabkan karena kandung kemih tertekan oleh

uterus yang mulai membesar. Gejala ini akan hilang pada triwulan

kedua kehamilan karena uterus yang membesar keluar dari

rongga panggul. Pada akhir kehamilan. gejala ini kembali karena

kandung kemih ditekan oleh kepala janin.

j.) Konstipasi atau obstipasi Ini terjadi karena tonus otot usus

menurun yang disebabkan oleh pengaruh hormon steroid yang

dapat menyebabkan kesulitan untuk buang air besar.

k.) Pigmentasi (atau perubahan kulit)

xv
Pada areola mammae, genital. cloasma, linea alba yang berwarna

lebih tegas, melebar dan bertambah gelap terdapat pada perut

bagian bawah.

k.) Epulis

Suatu hipertrofi papilla ginggivae (gusi berdarah). Sering terjadi

pada triwulan pertama.

l.) Varises (pemekaran vena-vena)

Dapat terjadi pada kaki, betis dan vulva yang biasanya dijumpai

pada triwulan akhir. Biasanya didapat pada daerah genetalia

eksterna, fossa poplitea, kaki, dan betis. Pada kehamilan

multigravida kadang-kadang varises ditemukan pada kehamilan

yang terdahulu yang kemudian timbul kembali pada triwulan

pertama.

c. Tanda kemungkinan kehamilan

1.) Perut membesar

Terjadi pembesaran abdomen secara progresif dari kehamilan 7-28

minggu. Pada minggu 16-22 pertumbuhan terjadi secara cepat di

mana uterus keluar panggul dan mengisi rongga abdomen.

2.) Uterus membesar

Terjadi perubahan dalam bentuk, besar, dan konsistensi dari rahim.

Pada pemeriksaan dalam dapat diraba bahwa uterus membesar dan

bentuknya makin lama makin bundar.

xvi
3.) Tanda hegar

terutama daerah ismus uteri sedemikian lunaknya. hingga bila kita

letakkan 2 jari dalam forniks posterior dan tangan satunya pada

dinding perut atas symphysis, maka isthmus ini tidak teraba seolah-

olah corpus uteri sama sekali terpisah dari cerviks.

4.) Tanda chadwick

Perubahan warna menjadi kebiruan atau keunguan pada vulva,

vagina dan serviks. Perubahan warna ini disebabkan oleh pengaruh

hormon estrogen.

5.) Tanda piscaseck

Uterus mengalami pembesaran,kadang-kadang pembesaran tidak

rata tetapi di daerah telur bernidasi lebih cepat tumbuhnya. Hal ini

menyebabkan uterus membesar ke salah satu jurusan hingga

menonjol jelas ke jurusan pembesaran.

6.) Tanda Braxton-hicks

Bila uterus dirangsang mudah berkontraksi. Tanda khas untuk uterus

dalam masa hamil. Pada keadaan uterus yang membesar tetapi

tidak ada kehamilan misalnya pada mioma uteri, tanda Braxton-Hicks

tidak ditemukan.

7.) eraba ballotemen

Merupakan fenomena bandul atau pantulan balik. Ini adalah tanda

adanya janin di dalam uterus.

xvii
d. Tanda pasti kehamilan

Gerakan janin yang dapat dilihat, dirasa atau diraba. Gerakan

janin pada primigravida dapat dirasakan oleh ibu pada kehamilan 18

minggu. sedangkan pada multigravida pada 16 minggu.

1) Didengar dengan stetoskop-monoral Laennec

2) Dicatat dan didengar dengan alat doppler

3) Dicatat dengan feto-elektro kardiogram (pada kehamilan 12 minggu)

4) Dengan USG, akan dapat terlihat gambaran janin yang berupa

ukuran kantong janin, panjangnya janin dan diameter biparietalis

hingga dapat diperkirakan tuanya kehamilan

3. Gejala tanda bahaya selama Kehamilan

Menurut Saifuddin A.B dkk (2014), pada umumnya 80-90%

kehamilan akan berangsung normal dan hanya 10-12% kehamilan yang di

sertai dengan penyulit atau berkembang menjadi kehamilan patologis.

Kehamilan patologis tidak terjadi secara mendadak karena karena

kehamilan dan efeknya terhadap organ tubuh berlangsung secara

bertahap dan berangsur-angsur. Deteksi dini gejala dan tanda bahaya

selama kehamilan merupakan upaya terbaik untuk mencegah terjadinya

gangguan yang serius terhadap kehamilan ataupun keselamatan ibu

hamil gejala dan tanda bahaya selama kehamilan, yaitu:

Hiperrefleksia (iritabilitas susunan saraf pusat), sakit kepala atau sefalgia

(frontal atau oksipital) yang tidak membaik dengan pengobatan umum,

gangguan penglihatan (pandangan kabur, skotomata, silau atau

xviii
berkunang-kunang), nyeri epigastrik, oliguria (luaran kurang dari 500

ml/24 jam), tekanan darah sistolik 20 30 mmHg dan diastolik 10 20 mmHg

di atas normal, proteinuria (di atas positif 3), oedema menyeluruh.

a. Perdarahan

b. Preeklamsia

c. Nyeri hebat di daerah abdomenopelvikum

d. Muntah berlebihan yang berlangsung selama kehamilan

e. Disuria

f. Mengigil atau demam

g. Ketuban pecah dini atau sebelum waktunya

h. Uterus lebih besar atau lebih kecil dari usia kehamilan yang

sesungguhnya

4. Perubahan-Perubahan Maternal

Suatu kehamilan normal biasanya berlangsung 280 hari. Selama itu

terjadi perubahan yang menakjubkan baik pada ibu maupun

perkembangan janin. Janin berkembang dari dua sel ke suatu bentuk

yang mampu hidup di luar uterus. Badan ibu berubah untuk mendukung

perkembangan dari kehidupan baru dan untuk menyiapkan masuknya

janin di dunia luar (Rustam Mochtar, 2017).

a. Trimester Pertama

Tanda fisik pertama yang dapat dilihat pada beberapa ibu adalah

perdarahan sedikit atau spoting sekitar 11 hari setelah konsepsi pada saat

embrio melekat pada lapisan uterus. Jika seorang ibu mempunyai siklus

xix
menstruasi 28 hari, perdarahan ini terjadi beberapa hari sebelum ia akan

mendapat menstruasi. Perdarahan implantasi ini biasanya kurang dari

lamanya menstruasi yang normal. Setelah terlambat satu periode

menstruasi, perubahan fisik berikutnya biasanya adalah nyeri dan

pembesaran payudara diikuti oleh rasa kelelahan yang kronis / menetap

dan sering kencing. Ibu akan mengalami dua gejala yang terakhir selama

3 bulan berikutnya. “Morning sickness” atau mual dan muntah biasanya

dimulai sekitar 8 minggu dan mungkin berakhir sampai 12 minggu. Pada

usia kehamilan 12 minggu pertumbuhan uterus diatas simpisis pubis bisa

dirasakan. Ibu biasanya mengalami kenaikan berat badan sekitar 1-2 kg

selama trimester pertama. (PusdiknaKes, 2015 : 11)

b. Trimester Kedua

Uterus akan terus tumbuh. Pada usia kehamilan 16 minggu uterus

biasanya berada pada pertengahan antara simpisis pubis dan pusat.

Penambahan berat badan sekitar 0,4 – 0,5 kg/minggu. Ibu mungkin akan

mulai merasa mempunyai banyak energi. Pada usia kehamilan 20 minggu

fundus teraba dekat pusat. Payudara mulai mengeluarkan kolostrum. Ibu

merasakan gerakan bayinya. Ia juga mengalami perubahan yang normal

pada kulitnya meliputi adanya cloasma, linea nigra dan striae gravidarum.

c. Trimester Ketiga

Pada usia kehamilan 28 minggu fundus berada pada pertengahan

antara pusat dan xiphoid. Pada usia kehamilan 32 – 36 minggu fundus

mencapai proxesus xiphoid. Payudara penuh dan nyeri tekan. Sering

xx
kencing kembali terjadi sekitar usia kehamilan 38 minggu bayi masuk atau

turun ke dalam panggul. Sakit punggung dan sering kencing meningkat.

Ibu mungkin menjadi sulit tidur. Kontraksi braxton hicks meningkat.

B. Standar Asuhan Kebidanan

1. Tinjauan Umum Tentang Anemia Pada Kehamilan

1. Pengertian anemia

Anemia dalam kehamilan merupakan kondisi ibu dengan kadar

hemoglobin (HB ) yang lebih rendah dari 11 gr/dl pada trimester

pertama dan ketiga dan kurang dari 10,5 g/dl pada trimester kedua

(Leveno 2009).

2. Fisiologi terjadinya anemia pada wanita hamil

Tubuh mengalami perubahan yang signifikan saat hamil. Jumlah

darah dalam tubuh meningkat sekitar 20-30%, sehingga memerlukan

peningkatan kebutuhan pasokan besi dan vitamin unutuk membuat

hemoglobin. Hemoglobin adalah protein dalam sel-sel darah merah

yang membawa oksigen ke sel-sel lain dalam tubuh. Selama kehamilan

terjadi proses pertumbuhan dan pematangan janin dan placenta yang

menyebabkan terjadinya perubahan fisiologi peredaran darah selama

kehamilan.

Bertambah darah dalam kehamilan sudah di mulai sejak

kehamilan 10 minggu dan mencapai puncaknya dalam kehamilan

antara 32 dan 36 minggu. Resistensi perifer berkurang pula sehingga

tekanan darah tidak naik. Kedua, pada perdarahan waktu persalinan,

xxi
banyaknya unsur besi yang hilang lebih sedikit di bandingkan dengan

apabila darah itu tetap kental ( Prawirohardjo, 2006).

Volume plasma meningkat 45% di mulai pada trimester 3

kehamilan dan maksimum terjadi pada bulan ke 9 dan meningkatnya

sekitar 1.000 ml, menurun sdikit menjelang aterm serta kembali

normal 3 bulan setelah partus (Prawirohardjo, 2006).

3. Penyebab Anemia

Menurut Nurhidayati, (2013) penyebab anemia yaitu:

a. Sosial-ekonomi adalah kedudukan atau posisi seorang dalam

masyarakat.

b. Pengetahuan seseorang biasanya diperoleh dari pengalaman yang

berasal dari berbagai sumber misalnya media massa dan buku

sumber.

c. Pendidikan adalah proses perubahan perilaku menuju kedewasaan

dan penyempurnaan hidup.

d. Kunjungan antenatal care adalah pengawasan sebelum persalinan

terutama pada pertumbuhan dan perkembangan janin dalam rahim.

e. Umur ibu hamil pada usia terlalu muda (<20 tahun) tidak atau belum

siap untuk meperhatikan lingkungan yang diperlukan untuk

pertumbuhan janin.

f. Kecukupan konsumsi tablet besi

g. Jarak kehamilan yang hanya kurang dari 12 bulan, dapat

meningkatkan risiko kematian pada sang ibu.

xxii
h. Paritas adalah keadaan melahirkan anak baik hidup ataupun mati,

tetapi bukan aborsi,tanpa melihat jumlah anaknya.

i. Status gizi penyakit infekasi.

4. Tanda dan gejala anemia (Proverawati, 2011)

Tanda dan gejala anemia yaitu:

a.Warna biru hingga putih pada mata

b.Kuku rapuh

c. Penurunan nafsu makan

d.Kelelahan

e.Sakit kepala

f. Iritabek/mudah marah

g.Warna kulit pucat

h.Sesak napas

i. Sakit pada lidah

j. Nafsu memakan makanan yang tidak biasa (disebut pilih-pilih

makanan)

k. Kelemahan

l. Pusing

5. Klasifikasi Anemia

Klasifikasi anemia menurut WHO dan Kemenkes RI (2013) yaitu:

a. Normal 11 gram%

b. Anemia ringan Hb 9-10 gram%

c. Anemia sedang Hb 7-8 gram%

xxiii
d. Anemia berat Hb <7 gram%

6. Jenis – jenis anemia

Menurut prawihardjo ( 2006) anemia dapat di golongkan menjadi :

1. Anemia mengabloblastik yaitu anemia disebabkan asam folat.

2. Anema hipoplastik yaitu anemia disebabkan karena hipofungsi

sumsung tulang.

3. Anemia himolitik yaitu anemia disebabkan karena penghancuran

sel darah merah yang lebih cepat dari pembuatan

4. Anemia defisiensi besi (Fe) yaitu anemia disebabkan kekurangan

zat besi, anemia difisiensi besi adalah anemia yang terjadi akibat

kekurangan zat besi dalam darah berkurang karena terganggunya

pembentukan sel – sel darah merah akibat kurangya kadar zat besi

dalam darah (Masrizal:2016).

7. Bahaya dan dampak Anemia Pada Kehamilan (Prawirhardjo

2006):

Bahaya dan dampak anemia dalam kehamilan adalah:

a. Bahaya Dalam Kehamilan

1) Dapat terjadi abortus

2) Persalinan permaturitas

3) Partus lama karena inersia uteri

4) Pendarahan post partum karena Antonia uteri

5) Syok

6) Infekasi baik intrapartum maupun post partum.

xxiv
b. Bahaya Saat Persalinan

1) Gangguan his-kekuatan mengejan

2) Kala pertama dapat berlangsung lama dan terjadi pastus terlantar

3) Kala dua berlangsung lama sehingga dapat melelahkan dan sering

memerlukan tindakan operasi kebidanan.

4) Kala uri dapat diikuti retensio palcenta tidak terlepas dengan

spontan, dan pendarahan post partum (setelah melahirkan) karena

Antonia uteri Rahim tidak berkontraksi

5) Kala empat dapat terjadi pendarahan post partum sekunder dan

Antonia uteri.

c. Bahaya Pada Janin

Sekalipun tampaknya janin mampu menyerap berbagai kebutuhan

dari ibunya, tetapi dengan anemia akan mengurangi kemampuan

metaboisme tubuh sehingga menganggu pertumbuhan dan

perkembangan janin dalam rahim. Akibat anemia dapat terjadi gangguan

dalam bentuk:

1) Abortus.

2) Terjadi kematian intrauteri (dalam rahim).

3) Persalinan prematuritas tinggi.

4) Berat badan lahir rendah.

5) Kelahiran dengan anemia.

6) Dapat terjadi cacat bawaan.

7) Bayi mudah mendapatkan infeksi sampai kematian perinatal.

xxv
8) I ntelegensia rendah.

8. Penanganan Anemia (Masrizal, 2007).

a. Suplementasi tablet Fe

b. Fortifikasi makanan dengan besi

c. Mengubah kebiasaan pola makanan dengan menambahkan

konsumsi pangan yang memudahkan absorbs besi seperti

menambahkan Vitamin C.

d. Penurunan kehilangan Besi dengan pemberantasan cacng dalam

upaya mencegah dan menanggulangi anemia adalah dengan

mengonsumsi tablet tambah darah. Telah terbukti dari berbagai

penelitian bahwa supementasi, zat besi dapat meningkatkan kadar

hemoglobin.

C. Kerangka Pemecahan Masalah

1. Tinjauan Umum tentang Antenatal Care

1. Pengertian asuhan antenatal care

Asuhan antenatal adalah upaya preventif program pelayanan

kesehatan obstetrik untuk optimalisasi luaran maternal dan neonatal

melalui serangkaian kegiatan pemantauan rutin selama kehamilan

(Prawirohardjo, 2014: 277).

2. Tujuan pelayanan antenatal

Menurut Fraser M,Diane, dkk (2009. Hal: 248). tujuan

asuhan antenatal adalah memantau perkembangan kehamilan

dalam meningkatkan kesehatan ibu dan perkembangan janin normal.

xxvi
Penting bagi bidan secara kritis mengevaluasi dampak fisik,

psikologis, dan sosiologi kehamilan terhadap ibu dan keluarganya.

Bidan dapat melakukan hal ini dengan:

a. Mengembangkan hubungan kemitraan dengan ibu.

b. Melakukan pendekatan yang holistik.

c. Meningkatkan keasadaran terhadap masalah kesehatan

masyarakat bagi ibu dan keluarganya.

d. Bertukar informasi dengan ibu serta keluarga sehingga ibu dapat

mengambil keputusan sesuai dengan informasi yang telah

didapatkan tentang kehamilan dan kelahiran.

e. Menjadi advokat bagi ibu serta keluarganya.

f. Mengetahui kesulitan kehamilan dan merujuk ibu dengan tepat

dalam tim multidisiplin.

g. Memfasilitasi ibu dan keluarga dalam mempersiapkan kelahiran,

dan membuat rencana persalinan.

h. Memberikan penyuluhan tentang peran menjadi orangtua.

i. Bekerjasama dengan organisasi lain.

Menurut Prawirohardjo (2016,hal: 278) ada enam alasan penting

untuk mendapatkan asuhan antenatal, yaitu

a. Membangun rasa saling percaya antara klien dan petugas

kesehatan.

b. Mengupayakan terwujudnya kondisi terbaik bagi ibu dan bayi

yang dikandungnya.

xxvii
c. Memperoleh informasi dasar tentang kesehatan ibu dan

kehamilannya.

d. Mengidentifikasi dan menata laksana kehamilan risiko tinggi.

3. Jadwal kunjungan asuhan kehamilan

Bila kehamilan termasuk risiko tinggi perhatian dan jadwal

kunjungan harus lebih ketat. Namun, bila kehamilan normal jadwal

asuhan cukup empat kali. Dalam bahasa program kesehatan ibu dan

anak, kunjungan antenatal ini diberi kode K yang merupakan

singkatan dari kunjungan. Pemeriksaan antenatal yang lengkap

adalah K1, K2, K3 dam K4. Hal ini berarti, minimal dilakukan sekali

kunjungan antenatal hingga usia 28 minggu, sekali kunjungan

antenatal pada usia kehamilan 28-36 minggu dan sebanyak dua kali

kunjungan antenatal pada usia kehamilan diatas 36 minggu

(Prawirohardjo, 2014 Hal: 279).

Kunjungan antenatal bisa lebih dari 4 kali sesuai kebutuhan

dan jika ada keluhan, penyakit atau gangguan kehamilan. Kunjungan

ini termasuk pada K4 (Kemenkes, 2010)

4. Standar Pelayanan Antenatal

Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia

Nomor 43 Tahun 2016 tentang standar pelayanan minimal

Kebidanan, menetapkan standar pelayanan asuhan antenatal

sebagai berikut :

xxviii
a. Pernyataan Standar

Setiap ibu hamil mendapatkan pelayanan antenatal sesuai standar.

Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota wajib memberikan palayanan

kesehatan ibu hamil kepada semua ibu hamil diwilayah

kabupaten/kota tersebut dalam kurun waktu kehamilan.

b. Pengertian

1) Pelayanan antenatal sesuai standar adalah pelayanan yang

diberikan kepada ibu hamil minimal 4 kali selama kehamilan

dengan jadwal satu kali pada trimester pertama, satu kali pada

trimester kedua dan dua kali pada trimester ketiga yang dilakukan

oleh Bidan dan atau Dokter Spesialis Kebidanan baik yang

bekerja di fasilitas pelayanan kesehatan pemerintah maupun

swasta yang memiliki Surat Tanda Registrasi (STR).

2) Yang disebut dengan standar pelayanan antenatal adalah

pelayanan yang dilakukan kepada ibu hamil dengan memenuhi

kriteria 10 T yaitu :

a) Timbang berat badan dan ukur tinggi badan.

b) Ukur tekanan darah.

c) Nilai status gizi (Ukur Lingkar Lengan Atas/LILA)

d) Ukur tinggi puncak rahim (fundus uteri).

e) Tentukan presentasi janin dan Denyut Jantung Janin (DJJ).

f) Skrining status imunisasi tetanus dan berikan imunisasi

Tetanus Toksoid (TT) bila diperlukan.

xxix
g) , pemeriksaan hemoglobin darah (Hb), pemeriksaan golongan darah

(bila belum pernah dilakukan sebelumnya), pemeriksaan protein urin

Pemberian tablet tambah darah minimal 90 tablet selama kehmilan.

h) Tes laboratorium: tes kehamilan (bila ada indikasi) yang pemberian

pelayanannya disesuaikan dengan trimester kehamilan.

i) Tatalaksana/penanganan kasus sesuai kewenangan.

j) Temu wicara (konseling).

D. Kerangka Asuhan

1. Standar Asuhan Kebidanan

1) Pengertian Standar Asuhan Kebidanan

Standar Asuhan Kebidanan adalah acuandlam proses

pengambilan keputusan tindakan yang dilakukan oleh bidan sesuai

dengan wewenang dan ruanglingkup prakteknya berdasarkan ilmu

dan kiat kebidanan. Mulai dari pengkajian, perumusan diagnosa,

perencanaan, imolementasi, evaluasi, dan pencatatan asuhan

kebidanan berfokus padaklien (Kepmenkes RI No.938 / Menkes / SK

/ VIII / 2007).

2) Alur Pikir Standar Asuhan Kebidanan

Standar Asuhan Kebidanan menurut keputusan Menteri Kesehatan

Republik Indonesia Nomor 938 / Menkes / SK / VIII / 2007.

a. Standar I : Pengkajian

Bidan mengumpulkan semua informasi yang akurat, relevan dan

lengkap dari semua sumber yang berkaitan dengan kondisi klien.

xxx
Kriteria Pengkajian :

1) Data tetap akurat dan lengkap

2) Terdiri dari data Subjektif (hasil Anamnesa : biodata, keluhan

utama, riwayat obstetric, riwayat kesehatan dan latar belakang

social budaya)

3) Data Objektif (hasil pemeriksaan fisik, psikologis dan pemeriksaan

penunjang)

b. Standar II : Perumusan diagnosa dan atau masalah kebidanan

Bidan menganalisa data yang diperoleh pada pengkajian,

menginterpretasikannya secara akurat dan logis untuk menegakkan

diagnose dan masalah kebidanan yang tepat.

Kriteria perumusan diagnosa atau masalah :

1) Diagnosa sesuai dengan nomenklatur kebidanan

2) Masalah dirumuskan sesuai dengan kondisi klien

3) Dapat diselesaikan dengan asuhan kebidanan secara mandiri,

kolaborasi, dan rujukan

c. Standar III : Perencanaan

Bidan merencanakan asuhan kebidanan berdasarkan diagnose dan

masalah yang ditegakkan.

Kriteria Perencanaan :

1) Rencana tindakan disusun berdasarkan prioritas masalah dan

kondisiklien, tindakan Negara, tindakan antisipasi, dan asuhan

secarakomperhensif.

xxxi
2) Melibatkan klien / pasien dan atau keluarga.

3) Mempertimbangkan kondisi psikologi, social budaya klien /

keluarga.

4) Memilih tindakan yang aman sesuai kondisi dan kebutuhan klien

berdasarkan evidence based dan memastikan bahwa asuhan

yang diberikan bermanfaat bagi klien.

5) Pertimbangkan kebijakan dan peraturan yang berlaku, sumber

daya sertafasilitas yang ada

d. Standar IV : Implementasi

Bidan melaksanakan rencana asuhan kebidanan secara

komperhensif, efektif dan aman berdasarkan evidence based kepada

klien/pasien, dalam bentuk upayapromotif, preventif, kuratifdan

rehabilitative. Dilaksanakan secara mandiri, kolaborasi dan rujukan.

Kriteria :

1) Memperhatikan keunikan klien sebagai makhluk bio-psiko-sosial-

spiritual-kultural

2) Setiap tindakan asuhan harus mendapatkan persetujuan dari klien

dan atau keluarga (inform consent)

3) Melaksanakan tindakan asuhan berdasarkan evidence based

4) Melibatkan klien / pasien dalam setiap tindakan

5) Menjaga privasi klien / pasien

6) Melaksanakan prinsip pencegahan infeksi

7) Mengikuti perkembangan kondisi klien secara berkesinambungan

xxxii
8) Menggunakan sumberdaya, sarana, dan fasilitas yang ada dan

sesuai

9) Melakukan tindakan sesuai standar

10) Mencatat semua tindakan yang telah dilakukan

e. Standar V : Evaluasi

Bidan melakukan evaluasi dan berkesinambungan untuk melihat

keefektifan dari asuhan yang sudah diberikan sesuai dengan

perubahan perkembangan kondisiklien

Kriteria Evaluasi :

1) Penilian dilakukan segera setelah selesai melakukan asuhan

sesuai kondi siklien

2) Hasil evaluasi segera dicatat dan dikomunikasikan pada klien

dan keluarga

3) Evaluasi dilakukan sesuai dengan standar

4) Hasil evaluasi ditindak lanjuti sesuai dengan kondisi klien /

pasien

f. Standar VI : Pencatatan asuhan kebidanan

Bidan melakukan pencatatan secara lengkap, akurat, singkat dan

jelas mengenai keadaan / kejadian yang ditemukan dan dilakukan

dalam memberikan asuhan kebidanan.

Kriteria Pencatatan Asuhan Kebidanan

xxxiii
1) Pencatatan dilakukan segera setelah melaksanakan asuhan pada

formulir yang tersedia (Rekam medis / KMS / Status Pasien / Buku

KIA

2) Ditulis dalam bentuk catatan perkembangan SOAP.

3) S adalah data Subjektif, mencatat hasil anamnesa.

4) O adalah data Objektif, mencatat hasil pemeriksaan.

5) A adalah hasil Analisa, mencatat diagnose dan masalah

kebidanan.

6) P adalah Penatalaksanaan, mencatat seluruh perencanaan dan

penatalaksanaan yang sudah dilakukan seperti tindakan

antisipasi, tindakan segera, tindakan secara komperhensif;

penyuluhan, dukungan, kolaborasi, evaluasi / follow up dan

rujukan.

xxxiv
E. Kerangka Teori

Ibu hamil
trimester III

1. Kurang Gizi (Malnutrisi)


2. Kurang zat besi dalam
diet
3. Hyperemesis
Gravidarum
Kerangka
4. Konsep
Kehilangan darah yang
banyak : persalinan
yang lalu, haid, dan
lain-lain.
5. Penyakit-penyakit
kronis : TBC, paru,
cacing usus, malaria,
dan lain-lain.

Anemia ringan

Hb 9-10 gr%
Anemia Asuhan
Kebidanan
AnemiaSedang Sesuai
standar
Hb 7- gr%

Anemia Berat

Hb ˂7 gr%

1. Keadaan
ibu dan
janin baik
2. Kehamilan
normal
tanpa
komplikasi

xxxv
F. KERANGKA KONSEP

Anemia

Sedang

1. Pengkajian
2. Perumusan
diagnosa/masalah
kebidanan
3. Perencanaan sesuai Kesejahteraan ibu dan janin
dengan teori
4. Implementasi
5. Evaluasi
6. Laporan pelaksanaan
asuhan kebidanan.

xxxvi
BAB III

METODE LAPORAN KASUS

A. Desain LTA

Metode yang digunakan adalah studi kasus asuhan kebidanan

pada ibu hamil anemia sedang dengan penelaan kasus yang

berhubungan dengan permasalahan kasus itu sendiri .metode yang

digunakan adalah metode penelitian deskriptif dan jenis penelitian yang

digunakan adalah study penelaan kasus ( case study ).

B. Lokasi dan Waktu LTA

1. Lokasi studi kasus direncanakan akan dilaksanakan di RSUD Kota

Makassar.

2. WaktuPelaksanaan studi kasus ini pada bulan Desember s/d Januari

2019.

C. Subjek LTA

Subjek pada laporan tugas akhir ini adalah seorang ibu hamil trimester

III dengan anemia sedang yang kemudian diambil kasusnya untuk

ditelaah dalam laporan tugas akhir.

D. Instrumen Studi Kasus pada LTA

Instumen pengumpulan data adalah alat bantu yang dipilih dan

digunakan oleh peneliti dalam kegiatannya mengumpulkan data agar

kegiatan tersebut menjadi sistematis dan dipermudah, instrumen yang

digunakan adalah lembar observasi dan studi dokumentasi

xxxvii
dalam bentuk format standar asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan

anemia ringan sesuai dengan KEPMENKES Nomor

938/Menkes/SK/VIII/2007..

E. Teknik Pengumpulan data

Pengumpulan data dapat dilakukan dalam berbagai sumber dan

berbagai cara,maka maka pengumpulan data dapat menggunakan

sumber primer dan sumber sekunder. Sumber primer adalah sumber

data yang langsung memberikan data kepada pengumpul data dan

sumber sekunder merupakan sumber yang tidak langsung memberikan

data kepada pengumpul data misalnya lewat orang lain atau lewat

dokumen. Teknik pengumpulan data dapat dilakukan dengan cara

observasi (pengamatan) dan dokumentasidan gabungan ketiganya

(triangulasi).

F. Triangulasi Data

Triangulasi merupakan tehnik pengumpulan data yang bersifat

menggabungkan dari berbagai tehnik pengumpulan data dan sumber

data yang telah ada. Triangulasi data ada dua yaitu triangulasi data dan

sumber. Triangulasi tehnik berarti menggunakan tehnik pengumpulan

data yang berbeda-beda untuk mendapatkan data dari sumber yang

sama,Triangulasi sumber berarti untuk mendapatkan data dari sumber

yang berbeda-beda.

Alat dan bahan yang digunakan dalam laporan tugas akhir antara lain

G. Alat dan Bahan Studi Kasus

xxxviii
Alat dan bahan yang digunakan dalam laporan tugas akhir antara

lain :

1. Alat dan bahan yang digunakan untuk melakukan observasi dan

pemeriksaan fisik adalah :

1) tensimeter

2) Stetoskop

3) Dopler

4) Timbangan

5) berat badan

6) Pita ukur

2. Bahan yang digunakan wawancara yaitu :

1) format asuhan kebidanan pada ibu hamil.

2) Catatan medic atauu status pasien

3) Pulpen

4) Kertas

5) Buku KIA

6) Lembar pemeriksaan laboratorium

xxxix
DAFTAR PUSTAKA

Ariyani, Rizqi. 2016 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kejadian Anemi


Pada Ibu Hamil Trimester III Di Wilayah Kerja Puskesmas Mojolaba
Kabupaten Sukuharjo Tahun 2016, naskah publikasi, (online), (http:
eprints.ums.ac.id/42421/1/NASKAH%20PUBLIKASI.pdf diakses 25
september 2019.

Astute, Sri 2017. Asuhan Ibu Dalam Masa Kehamilan Penerbit Erlangga.
Jakarta.

Astriani, Willy. 2017. Kejadian Amnesia Pada Ibu Hamil Ditinjau Dari
Paritas dan Usia. Jurnal Ilmu Kesehatan,2(2):123-130. Yogyakarta:
Stikes Aisyah.

Azra, P.A. dan Rosha, B.C. 2015. Faktor-faktor yang berhubungan


dengan status anemia ibu hamil di wilayah kerja puskesmas air
dingin kecamtan koto tangah, kota padang, (online),
http://ejornal.litbang. depkes.go.id/index.php/kespro/artcle/view di
akses 25 septemeber 2019.

Dinas, Kesehatan Kota Makassar,2016, Profil Kesehatan Provinsi


Sulawesi Selatan Tahun 2014. Dinkes Provinsi Sulawesi Selatan,
Makassar.

Fitriasari, Indah . 2016. Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan


Kejadian Anemia Pada Ibu Hamil Trimester III Dipuskesmas
Tegalrejo Tahun 2016, naskah publikasi (online),
(http://www.scribd.com/document/ naskah-publikasi-indah-fitriasari di
akses 25 septemeber 2019.

Fraser, D.M Dan Cooper, M.A. 2011. Buku Ajar Bidan Myles, Edisi 14.
Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta.

Hidayati, Wiwit Dan Tri Anasari. 2012. Hubungan Kepatuhan Ibu Hamil
Mengkonsumsi Tablet Fe Dengan Kejadian Anemia Di Desa
Pangeraji Kecamatan Cilongok Kabupaten Byumas.Karya Tulis
Ilmiah Kebidanan Vol. 3 No 2.Akademi Kebidanan YLLP Purwokerto.
.
Herawati, C, Dan Astute, S. 2010. Faktor-Fakttor Yang Berhubungan
Dengan Anemia Gizi Pada Ibu Hamil Di Puskesmas Jalaksana
Kuningan Tahun 2010, (online), (http://www.stikesayani. Ac.id/e-
journal/filesx di akses 25 mei 2018).

xl
Kafiyanti,N. Dan Muhartati, M. (2016). Hubungan Tingkat Pengetahuan
Ibu Hamil Tentang Anemia Dengan Kejadian Anemia Pada Ibu
Hamil Trimester III Di Puskemas Jetis Kota Yogyakarta.
Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta.
Kuswanti, Ina 2014. Asuhan Kehamilan Pustaka Pelajar Yogyakarta.
Kemenkes RI. 2014 Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2013. Jakarta :
Kemenkes RI .

Kementrian . Kesehatan Republik Indonesia. 2013, Riset Kesehatan


Dasar Kemenkes RI, Jakarta.

Kementrian, kesehatan R.I. 2016. Profil Kesehatan Indonesi Tahun 2015.


kemenkes RI, Jakarta.

Kementrian, kesehatan RI, 2017, Profil Kesehatan Indonesia tahun


2016.kemenkes RI,Jakarta.

Masrizal, 2007, Anemia Defisiensi Besi Jurnal Kesehatan Masyarakat,


Him-140-144.

Manuaba. Ilmu Kebidanan Penyakit Kandungan Dan KB. Jakarta:


Karisman; 2010.

Manuaba. 2013. Ilmu Kebidanan , Penyakit Kandungan, Dan KB Untuk


Pendidikan Bidan , Edisi 2. Penerbit Buku Kedoketran EGC,
Jakarta.

Mengkuji, Betty.2013. Asuhan Kebidanan: 7 Langkah SOAP. Penerbit


Buku Kedoktean EGC,Jakarta.

Mochtar, R. 2015. Sinopsis Obstetri. Jakarta: EGC


Nurhidatati, Rohma Dyah, 2013 .Analisis Faktor Penyebab Terjadinya
Anemia Pada Ibu Hamil Di Wilayah Kerja Puskesmas Tawangan
Kabuapaten Sukohardjo. Sukarta. Karya Tulis Ilmiah Tidak Di
Tarbitkan. Program Studi S1 Keperawatan Fakultas Ilmu
Kesehatan Universitas Muhammadiyah Sukarta.

Noverstiti, Elsy. 2012. Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian


Anemia Pada Ibu Hamil Trimester III Di Wilayah Kerja Puskemas
Air Dingin Kota Padang Tahun 2012 (online), http://pdfrepository.
unand,ac.id di akses 25 september 2019).

Prawirohardjo Sarwono dkk. 2013. Ilmu Kebidanan. Yayasan Bina


Pustaka Jakarta

41
42

Anda mungkin juga menyukai