R USIA 24 TAHUN
DI PMB.D JL. IBRAHIM ADJIE NO. 38 KELURAHAN INDIHIANG
KECAMATAN INDIHIANG KOTA TASIKMALAYA
Disusun oleh :
RISA RAHMAH
NIM: E1815401049
Disusun oleh :
RISA RAHMAH
NIM: E1815401049
Menyetujui,
Laporan Asuhan Praktek Klinik Kebidanan II A (PKK II A) ini telah diperiksa dan
disahkan oleh Tim Penguji Ujian Laporan Asuhan Praktek Klinik Kebidanan II A
(PKK II A) Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya guna melengkapi syarat
menyelesaikan Praktik Klinik Kebidanan II A (PKK II A)
Penguji I Penguji II
Mengetahui:
Ketua Program Studi DIII Kebidanan
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat
Komprehensif pada Ny. R usia 24 tahun di PMB.D Jl. Ibrhaim Adjie No. 38
tidak dapat terselesaikan tanpa bimbingan, arahan, bantuan dan kerjasama semua
pihak, baik dalam bentuk moral maupun material. Untuk itu penulis mengucapkan
Tasikmalaya.
Muhammadiyah Tasikmalaya.
3. Sri Wahyuni Sundari SST.,M.Keb selaku Ketua Program Studi DIII Kebidanan
terselesaikan.
6. Bidan Dian Roslina, Amd.Keb, Bidan Fitria Anggraeni, Amd.Keb, Bidan Suci
proses asuhan.
7. Pasien beserta keluarga yang telah banyak memberikan informasi atas kerjasama
8. Kedua orang tua tercinta yang telah mencurahkan kasih sayang yang tiada henti-
hentinya dan selalu memberikan semangat dan dorongan baik moril maupun
materil.
10. Semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian Laporan ini yang tidak
Laporan Asuhan kebidanan komprehensif ini, masih jauh dari kesempurnaan dan
banyak kekurangan. Oleh karena itu saran dan kritikan yang membangun sangat
penulis harapkan, semoga Laporan Asuhan Praktik Klinik Kebidanan II A ini dapat
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.............................................................................. i
LEMBAR PERSETUJUAN.................................................................. ii
KATA PENGANTAR............................................................................ iv
DAFTAR TABEL.................................................................................. ix
DAFTAR LAMPIRAN.......................................................................... x
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang......................................................................... 1
B. Tujuan Penulisan...................................................................... 3
C. Manfaat Penulisan.................................................................... 4
D. Ruang Lingkup......................................................................... 6
BAB IV PEMBAHASAN
A. Kesimpulan.................................................................................. 107
B. Saran............................................................................................ 108
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
1. Partograf
2. Lembar Observasi
3. Dokumentasi
4. Lembar konsultasi
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
maternal adalah kematian ibu sewaktu hamil atau dalam waktu 42 hari
sesudah berakhirnya kehamilan, akibat semua sebab yang terkait dengan atau
cedera/ kecelakaan.
mencapai 359 per 100.000 kelahiran hidup. Angka tersebut tiga kali lipat lebih
tinggi dari target Millenium Development Goals (MDG’s) 2015 yakni 102 per
Indonesia yaitu sebesar 23 per 1000 kelahiran hidup, tetapi tercatat mengalami
penurunan yaitu sebesar 35 per 1000 kelahiran hidup menjadi sebesar 34 per
1000 kelahiran hidup dan terakhir menjadi 32 per 1000 kelahiran hidup
AKI Di Indonesia pada tahun 2015 sampai tahun 2030 adalah 70 kematian per
(SDKI) sebelumnya pada tahun 2012 yaitu 359 per 100.000 kelahiran hidup
dan penurunan AKN pada tahun 2015 menjadi 12 kematian per 1.000
sebelumnya pada tahun 2012 yaitu 19 per 1.000 kelahiran hidup (pemerintah
mengakhiri kematian bayi dan balita yang dapat dicegah, dengan seluruh
Di wilayah Jawa Barat tahun 2016 ratio kematian ibu dibawah capaian
target, yaitu target yang harus dicapai sebesar 89/100.000 KH, Pada tahun
AKI tahun 2017 yang ditargetkan maka AKI di Provinsi Jawa Barat sudah
berada dibawah target nasional (MDG)s tahun 2015, dengan realisasi sebesar
86,97/100.000 KH hal ini baik sekali karena ada penurunan kematian ibu
AKB 2013, BPS melakukan publikasi berdasarkan SDKI 2012, di mana Provinsi
Jawa Barat mempunyai AKB sebesar 30/1.000 kelahiran hidup. Dibandingkan AKB
2009, maka terjadi penurunan sebesar 6 poin, yaitu dari 36/1.000 kelahiran hidup
Jawa Barat tahun 2016, terdapat 3702 bayi meninggal, menurun 343 orang dibanding
tahun 2015 yang tercatat 4.045 kematian bayi. Range pelaporan kematian bayi
periode 2009 s/d 2016 antara 3.982 - 5719 kematian bayi, dengan rata rata
0,58% sedangkan untuk AKB pada taun 2017 tercatat sebanyak 116,8% (jabar, 2018)
Berbagai upaya yang aman dan efektif untuk mencegah dan mengatasi
persalinan yang bersih dan aman. Salah satu caranya adalah dengan
2011).
Berdasarkan uraian diatas, dalam upaya meningkatkan kemampuan
Tasikmalaya”
B. Tujuan penulisan
1. Tujuan umum
kehamilan, persalinan, nifas, bayi baru lahir dan keluarga berencana Pada
2. Tujuan khusus
C. Manfaat penulisan
1. Bagi penulis
2021.
penulis dapat menambah bahan kajian dan referensi untuk menjadi bahan
Kebidanan Komprehensif
D. Ruang Lingkup
1. Lingkup Masalah
2. Lingkup Metode
a. Anamnesis
1) Auto Anamnesis
2) Allo Anamnesis
b. Pemeriksaan Fisik
d. Partisipasi Aktif
e. Home Visite
f. Studi Kepustakaan
diambil.
3. Lingkup Sasaran
Tasikmalaya.
Tasikmalaya.
BAB II
TINJAUAN TEORI
1. Definisi Kehamilan
antara spermatozoa (sel mani) dengan sel telur (ovum) yang menghasilkan
atau penyatuan dari spermatozoa dan ovum dan dilanjutkan dengan nidasi
pemeriksaan dan atau gejala untuk mengetahui suatu keadaan atau penyebab.
menggambarkan tidak adanya haid pada waktu usia subur atau pada
masa reproduksi.
pembuahan.
pemeriksaan speculum.
5) Ballottement
b. Pemeriksaan hormonal
kehamilan, hormon ini tidak terdeteksi pada wanita yang tidak hamil
dan laki-laki.
2) Progesterone, pada awal kehamilan sebagian besar progesterone
3. Asuhan Kehamilan
edukasi dan penanganan medik pada ibu hamil, untuk memperoleh suatu
a. Pelayanan Antenatal
bidan dan perawat bidan) untuk ibu selama masa kehamilannya, sesuai
menurut IMT:
12,5 kg. kenaikan berat badan ini terjadi terutama dalam kehamilan
20 minggu terakhir.
≥140/90 mmHg.
(BBLR)
jantung janin
ada masalah lain. Bila denyut jantung janin < 120 kali/menit atau >
Vaksin tetanus teksoid diberikan pada ibu hamil trimester III atau
2.4 Imunisasi TT
Masa
TT Interval % Perlindungan
Perlindungan
Langkah awal
TT 1 - 0% pembentukan
kekebalan tubuh
Seumur hidup
TT 5 1 tahun setelah TT 4 99%
(>25 tahun)
7) Pemberian tablet tambah darah
8) Tes laboratorium
tanda-tanda preelampsi.
diabetes gestasional
kesehatan fisik mental sosial ibu dan bayi dengan pendidikan kesehatan,
Prinsip merupakan dasar atau azaz atau kebenaran yang menjadi pokok
profesi bidan.
hari.
2005) :
Keterangan :
TFU: dalam satuan cm
kanan ibu, jika satu sisi dirasakan bagian kecil irregular yang
dan apakah bagian bawah ini sudah atau belum masuk ke pintu atas
panggul.
b) Protein urin
Nilai Deskripsi
Negati
Tetap biru atau sedikit kehijau-hijaun
f
Positif
Hijau kekuning-kuningan dan keruh (0,5-1% glukosa)
+
Positif
Kuning keruh (1-1,5% glukosa)
++
Positif
Jingga atau warna lumpur keruh (2-3,5% glukosa)
+++
Positif
Merah keruh (>3,5% glukosa)
++++
4. Ketidaknyamanan kehamilan
a. Pada trimester I
1) Mual muntah
merasa mual.
2) Hipersaliva / sialorrehea / ptyalism atau air liur berlebih adalah
peningkatan sekresi air liur yang berlebihan (1-2 L/hari). Keadaan ini
3) Pusing
4) Mudah lelah
trimester 1.
5) Heartburn
system pencernaan.
7) Konstipasi
b. Pada trimester II
1) Pusing
2) Sering berkemih
kandung kemih.
4) Nyeri punggung
kaki kanan didepan dan kiri sedikit kebelakang, pegang beban dan
7) Konstipasi
uterus, berkembang nya plasenta, janin dan cairan ketuban, selain itu
selama kehamilan.
9) Pergerakan janin
1) Sering berkemih
2) Varises
panggul saat duduk atau berdiri dan penekanan pada vena kava
3) Wasir
yang lebih dari biasanya. Akibatnya, ketika massa dari rectum akan
III. Terjadi karena adanya perubahan pada volume paru yang terjadi
1. Definisi Persalinan.
pengeluaran janin yang terjadi pada kehamilan cukup bulan (37-42 minggu),
jam, tanpa komplikasi baik pada ibu maupun pada janin (Nurasiah &
Rukmawati, 2013)
derajat kesehatan yang tinggi bagi ibu dan bayinya melalui berbagai upaya
prinsip keamanan dan kualitas pelayanan dapat terjaga pada tingkat yang
optimal.
3. Tanda Menjelang Persalinan
a. Lightening atau settling atau dropping yaitu kepala turun memasuki pintu
kelihatan.
c. Perasaaan sering atau susah buang air kecil (polakisuria) karena kandung
mulai muncul.
i. Sulit untuk tidur karena adanya beberapa faktor yang sedang dirasakan
4. Tanda dan Gejala Inpartu
a. Timbulnya kontraksi uterus Biasa juga disebut dengan his persalinan yaitu
pembukaan servix.
lahir. Hal ini terjadi akibat ketuban pecah atau selaput janin robek.
dan dalam hal ini keluarnya cairan merupakan tanda yang lambat sekali.
ketuban keluar.
(Rosyati, 2017)
5. Proses Persalinan
Kala I disebut juga kala pembukaan karena pada kala ini terjadi
yaitu :
sampai dengan 10 cm. Fase aktif dibagi menjadi 3 fase lagi yaitu :
4 cm.
menjadi 9 cm.
atau 10 cm.
b. Kala II
(10 cm) dan berakhir dengan lahirnya bayi. Kala II juga disebut sebagai
dan multipara rata-rata 0.5 jam Gejala dan tanda kala dua persalinan
adalah :
3) Perineum menonjol.
Pada persalinan kala II jika bayi belum lahir dalam waktu 120
menit/2 jam dipimpin meneran untuk ibu primipara dan 60 menit/1 jam
dapat mengurangi kecemasan dan juga rasa sakit yang dialami ibu.
(b) Anjurkan ibu untuk ditemani suami dan anggota keluarga lainnya.
kelahiran bayinya.
(e) Anjurkan ibu untuk mencoba berbagai posisi selama persalinan dan
kelahiran bayi.
(f) Anjurkan ibu untuk minum cairan dan makan-makanan ringan bila ia
menginginkannya.
kelahiran bayi.
c. Kala III
berubah maka plasenta akan terlipat, menebal dan kemudian lepas dari
dinding uterus. Setelah lepas, plasenta akan turun ke bagian bawah uterus
pusat selama 15 menit. Jika selama 15 menit plasenta tidak lepas setelah
IM, meminta keluarga untuk menyiapkan rujukan jika plasenta tidak lahir
1) Suntik oksitosin
3) Masase uterus
1) Derajat I
Pada derajat I ini tidak perlu dilakukan penjahitan, kecuali jika terjadi
perdarahan
2) Derajat II
3) Derajat III
4) Derajat IV
Pada derajat III dan IV segera lakukan rujukan karena laserasi ini
d. Kala IV
plasenta lahir :
1) Lakukan rangsangan taktil (masase) uterus untuk merangsang uterus
episiotomi) perineum
Hal-hal yang harus dilakukan selama 2 jam post partum ada 7 langkah :
1) Kontraksi rahim
Masase uterus untuk membuat kontraksi uterus menjadi baik setiap 15
menit selama 1 jam pertama dan setiap 30 menit selama 1 jam kedua
kala IV.
2) Perdarahan
3) Kandung kemih
4) Luka jahitan
setiap 30 menit pada jam kedua setelah persalinan jika kondisi itu
dan setiap 30 menit selama 1 jam kedua kala IV. Jika ada temuan
pasca persalinan.
2019), yaitu :
1) Melihat tanda dan gejala persalinàn kala dua, seperti : Ibu mempunyai
pada rektum dan vagina, perineum menonjol, vulva vagina dan sfingter
ani membuka.
5) Memakai satu sarung dengan DTT atau steril untuk semua pemeriksaan
dalam.
amniotomi.
masih memakai sarung tangan yang kotor ke dalam larutan klorin 0,5%
10) Memeriksa Denyut Jantung Janin (DJJ) Setelah kontraksi berakhir untuk
11) Memberi tahu ibu pembukaan sudah lengkap dan keadaan janin baik.
keinginannya.
12) Meminta bantuan keluarga untuk menyiapkan posisi ibu untuk meneran.
13) Melakukan pimpinan meneran saat ibu mempunyai dorongan yang kuat
untuk meneran.
14) Jika kepala bayi telah membuka vulva dengan diameter 5 -6 cm, letakkan
15) Meletakkan kain yang bersih yang dilipat 1/3 bagian, di bawah bokong
ibu
17) Memakai sarung tangan DTT atau steril pada kedua tangan.
18) Saat kepala bayi membuka vulva dengan diameter 5-6 cm, lindungi
perineum dengan satu tangan yang dilapisi kain tadi, letakkan tangan
yang lain di kepala bayi dan lakukan tekana yang lembut dan tidak
lahan.
19) Dengan lembut menyeka muka, mulut, dan hidung bayi dengan kain atau
20) Memeriksa lilitan talu pusat dan mengambil tindakan yang sesuai jika hal
21) Menunggu hingga kepala bayi melakukan outaran paksi luar secara
spontan.
22) Setelah kepala melakukan putaran paksi luar, tempatkan kedua tangan di
arah luar hungga bahu anterior muncul di bawah arcus pubis dan
kemudian dengan lembut menarik ke arah atas dan ke arah luar untuk
23) Setelah kedua bahu dilahirkan, geser tangan ke bawah kearah perineum
ibu untuk menyanggah kepala, lengan dan siku sebelah bawah. Gunakan
tangan atas untuk meneslusuri dan memegang lengan dan siku sebelah
atas.
24) Setelah tubuh dari lengan lahir, penelusuran tangan atas berlanjut ke
punggung, bokong, tungkai dan kaki. Pegang kedua mata kaki (masukkan
telunjuk diantara kaki dan pegang masing-masing mata kaki ibu jari dan
jari-jari lainnya pada satu sisi dan jari-jarinya pada sisi yang lain agar
25) Menilai bayi dengan cepat (dalam 30 detik), kemudian meletakkan bayi
di atas perut ibu dengan posisi kepala bayi sedikit lebih rendah dari
tubuhnya (bila tali pusat terlalu pendek, meletakkan bayi di tempat yang
26) Segera membungkus kepala dan badan bayi dengan handuk dan biarkan
27) Periksa kembali uterus untuk memastikan hanya satu bayi yang lahir.
28) Beritahu ibu bahwa ia akan disuntik oksitosin agar uterus berkontraksi
dengan baik
29) Dalam waktu 1 menit setelah bayi lahir, suntikan oksitosin 10 unit IM di
Melakukan urutan pada tali pusat mulai dari klem ke arah ibu dan
31) Memegang tali pusat dengan satu tangan, melindungi bayi dari gunting
32) Mengganti handuk yang basah dan menyelimuti bayi dengan kain atau
selimut yang bersih dan kering, menutupi bagian kepala, membiarkan tali
34) Meletakkan satu tangan di atas kain yang ada di perut ibu, tepat di atas
bawah pada tali pusat dengan lembut. Lakukan tekanan yang berlawanan
arah pada bagian bawah uterus dengan cara menekan uterus ke atas dan
terjadinya inversio uteri. Jika plasenta tidak lahir setelah 30 -40 detik,
mulai. Jika uterus tidak berkontraksi, meminta ibu atau seotang anggota
pusat ke arah bawah dan kemudian ke arah atas, mengikuti kurva jalan
selama 15 menit :
(5) Merujuk ibu jika plasenta tidak lahir dalam wakti 30 menit sejak
kelahiran bayi.
37) Jika plasenta terlihat di introitus vagina, lahirkan plasenta dengan kedua
38) Segera setelah plasenta dan selaput ketuban lahir, lakukan masase
40) Evaluasi adanya laserasi pada vagina dan perineum dan segera menjahit
42) Celupkan kedua tangan yang memakai sarung tangan ke larutan klorin
0,5 % Bilas kedua tangan yang masih bersarung tangan tersebut dengan
air desinfeksi tingkat tinggi dan mengeringkan dengan kain yang bersih
dan kering.
48) Tempatkan semua peralatan bekas pakai dalam larutan klorin 0,5%
50) Bersihkan ibu dengann air DTT. Bantu ibu memakai pakaian kembali.
51) Pastikan ibu nyaman dan bantu untuk memulai pemberian ASI.
bagian dalam ke luar dan rendam dalam larutan klorin 0,5% selama 10
menit.
58) Lepaskan sarung tangan dalam keadaan terbalik dan rendam dalam
1. Definisi Nifas
seperti sebelum hamil dengan dimulai sejak 2 jam setelah plasenta lahir
nutrisi, cara dan menyusui yang baik , imunisasi, serta perwatan bayi
sehari – hari .
Masa segera setelah plasenta lahir sampai dengan 24jam. Pada masa ini
Pada fase ini bidan memastikan involusi uteri dalam keadaan normal,
mendapatkan makanan dan cairan serta ibu dapat menyusui dengan baik.
2018), yaitu:
polos uterus. Pada tahap ketiga persalianan uterus berada pada garis
pada promontorium sakralis. Pada saat ini kira-kira uterus sama besarnya
Diameter
Involusi Tinggi fundus Berat uterus
bekas melekat Keadaan
uteri
plasenta serviks
2 jari dibawah
Uri lahir 750 gr 12.5 Lembek
pusat
Satu Pertengahan
500 gr 7,5
minggu pusat simpisis
Delapan Sebesar
minggu normal 30 R
Dengan cepat luka ini mengecil pada akhir minggu ke 2 hanya sebasar
4-3 cm dan pada akhir nifas 1-2 cm . penyembuhan luka bekas plsenta
c. Luka- luka pada jalan lahir apabila tidak disertai infeksi akan sembuh
d. Lochea
berbau busuk.
ciut dan pulih kembali sehingga tidak jarang uterus jatuh kebelakang
mukosa vagina dan hilanya rugae. Vagina yang semula dapat teregang
akan kembali secara bertahap pada ukuran sebelum hamil selama 6-8
minggu setelah bayi lahir. Rugae akan kembali terlihat pada minggu
fungsi ovarium.
1) suhu tubuh
satu hari (24jam) postpartum suhu badan akan naik sedikit (37,5-
biasa. Biasanya pada hari ke3 naik lagi karena ada pembentukan
ASI dan payudara menjadi bengkak. bila suhu tidak turun
2) nadi
3) tekanan darah
4) pernapasan
1) Volume darah
stimulus vasodilatasi.
wanita hamil.
2) Curah Jantung
sel darah putih dapat mencapai 15000 selama persalinan akan tetap
tinggi dalam bebrapa hari pertama dari masa postpartum. Jumlah sel
darah putih tersebut masih bisa naik 2500-30.000 tanpa adanya kondisi
1) Nafsu makan
2) Motilitas
normal
3) Pengosongan Usus
karena tonus otot usus menurun selama proses persalinan dan pada
kembali normal. Pola makan ibu nifas tidak akan seperti bisa
1) Diuresis postpartum
Pada masa nifas masalah diet perlu mendapat perhatian yang serius,
karena dengan nutrisi yang baik dapat mempercepat penyembuhan ibu dan
sangat memengaruhi susunan air susu. Diet yang diberikan harus bermutu,
cairan.
Ibu yang menyesui harus memenuhi kebutuhan akan gizi sebagai berikut:
a) Mengkonsumsi tambahan 500 kalori tiap hari.
d) Pil zat besi harus diminum untuk menambah zat gizi, setidaknya
2) Ambulasi
3) Eliminasi
a) Buang Air Kecil
Ibu diminta buang air kecil 6 jam postpartum. Jika dalam 8 jam
kateterisasi.
Ibu postpartum diharapkan dapat buang air besar setelah hari kedua
postpartum. Jika hari ketiga belum juga BAB, maka perlu diberi obat
c) Personal Higiene
infeksi.
membersihkan vulva setiap kali selesai buang air kecil atau besar.
(4) Sarankan ibu untuk mencuci tangan dengan sabun dan air sebelum
(1) Anjurkan ibu agar istirahat cukup untuk mencegah kelelahan yang
berlebih.
perdarahan.
(c) Menyebabkan depresi dan ketidakmampuan untuk merawat
e) Aktivitas Seksual
Aktivitas seksual yang dapat dilakukan oleh ibu nifas harus memenuhi
(1) Secara fisik aman untuk memulai hubungan suami istri begitu
jarinya kedalam vagina tanpa rasa nyeri, maka ibu aman untuk
normal, karena hal ini akan membuat ibu merasa lebih kuat dan ini
juga menjadikan otot perutnya menjadi kuat, sehingga mengurangi
(2) Jelaskan bahwa latihan tertentu beberapa menit setiap hari sangat
membantu.
(a) Sengan tidur terlentang dan lengan disampingm tarik otot perut
10 kali.
(b) Untuk memperkuat tonus otot jalan lahir dan dasar panggul
sebanyak 5 kali.
sebanyak 30 kali.
postpartum :
a. Sakit kepala yang terus menerus, nyeri ulu hati, ada gangguan penglihatan
b. Pembengkakan pada muka dan tangan
e. Payudara terasa berat, sakit, bengkak, merah, panas dan putting pecah-
pecah/lecet
g. Terasa sakit atau panas pada saat buang air kecil (kencing)
bau
istirahat
mencegah putting susu lecet, dan mastitis serta infeksi nifas lainnya.
Polio 1)
Menurut Rudolph, 2015 Neonatus adalah bayi yang baru lahir 28 hari
pertama kehidupan. Bayi merupakan manusia yang baru lahir sampai umur 1
tahun /tidak ada batasan yang pasti, pada masa ini manusia sangat lucu dan
Asuhan pada bayi baru lahir yaitu asuhan yang diberikan pada bayi
b. Panjang badan : 48 – 52 cm
c. Lingkar dada : 30 – 38 cm
d. Lingkar kepala : 33 – 35 cm
j. Genetalia:
1) Labia mayora menutupi labia minora pada bayi perempuan.
k. Reflek hisap dan menelan, reflek moro, gerak reflek sudah baik.
2. Reflek-reflek fisiologis
a. refleks glabela
Ketukan halus pada dahi antara 2 alis mata yang menyebabkan mata
b. refleks moro
c. refleks sucking
ketika bagian atas atau langit-langit mulut bayi disentuh , bayi akan mulai
menghisap.
d. refleks rooting
e. refleks swallowing
puting susu ibu dan bayi akan berusaha menghisap lalu menelan.
f. grafing refleks
g. refleks babinski
refleks ini muncul ketika menggaruk telapak kaki bayi, jempol bayi akan
sesudah lahir, diambil dari hasil metabolisme asam lemak sehingga kadar
menit. Keadaan ini sangat berbahaya untuk neonatus, terlebih bagi BBLR,
dari susunan saraf pusat dan perifer yang dibantu oleh beberapa
aliran darah dari placenta melalui vena cava superior dan foramen ovale
atrium kiri menjadi lebih tinggi daripada tekanan atrium kanan,hal ini
interkostal, serta rintihan hanya berlangsung 10-15 menit. Bayi yang sehat
tampak kemerahan, aktif, tonus otot baik, menangis keras, minum baik,
Dalam dua minggu pertama, berat bayi mungkin turun dahulu baru
kemudian naik lagi dan pada usia 2 minggu umumnya telah mencapai
berat lahirnya. Penurunan berat badan maksimal untuk bayi baru lahir
cukup bulan maksimal 10%, untuk bayi kurang bulan maksimal 15%
(Kemenkes, 2010).
Segera lakukan penilaian awal pada bayi baru lahir secara tepat dan
jalan nafas.
Tali pusat dipotong 2 cm dari dinding perut bayi dengan gunting steril
dan diikat dengan pengikat steril. Sebelum memotong tali pusat, pastikan
Pada waktu baru lahir, bayi belum mampu mengatur tetap suhu
tetap hangat. Bayi baru lahir harus diselemuti sama kain bersih, lembut
e. Memberikan vitamin K
tetrasiklin 1%) dan harus dikerjakan setelah bayi selesai perawatan tali
Tujuan pemantauan bayi baru lahir adalah untuk mengetahui aktivitas bayi
normal atau tidak dan identifikasi masalah kesehatan bayi baru lahir yang
Hal-hal yang dinilai pada waktu pemantauan bayi pada jam pertama
sesudah bayi lahir meliputi kemampuan menghisap kuat atau lemah, bayi
Yang perlu dipantau pada bayi baru lahir adalah suhu badan dan
6. Pemberian ASI
susu ibu dengan keuntungan yaitu rangsangan puting susu ibu memberikan
plasenta akan dapat dipercepat dan kepuasan serta kesejahteraan ibu dan janin
TINJAUAN KASUS
I. DATA SUBJEKTIF
A. Identitas
Tasikmalaya
Ibu mengeluh nyeri dan pegal-pegal pada punggung serta ingin memeriksakan
kehamilannya.
C. Riwayat Obstetri
1. Riwayat Menstruasi
Ibu pertama kali haid pada umur 13tahun. Siklus haid 28 hari, lama haid 7
hari, banyaknya darah haid 2-3 kali ganti pembalut/hari, terkadang suka
asam folat dan kalsium selama kehamilan. dan tidak ada kekhawatiran
3. Riwayat Perkawinan
4. Riwayat Kesehatan
5. Riwayat Ginekologi
7. Riwayat KB
8. Rencana persalinan
Ibu berencana bersalin di Praktek Mandiri Bidan (PMB) dan ditolong oleh
disiapkan.
9. Riwayat psikososial
dinantikan oleh suami dan keluarga. Serta selalu mendapat dukungan dari
frekuensi 10 gelas air putih/hari. Eliminasi frekuensi BAK 8-9 kali / hari,
warna urin jernih. Frekuensi BAB 1 kali / hari, warna kuning konsistensi
lembek. Istirahat malam 7-8 jam, siang 1 jam. Aktivitas hanya di rumah
lain. Pola hubungan seksual semenjak usia kehamilan 9 bulan ibu tidak
dalam 2x/hari.
A. Keadaan umum
Kesadaran : composmentis
B. Antropometri
TB : 150 cm
BB sekarang : 70 kg
BB sebelum hamil : 61 kg
LILA : 29 cm
D. Pemeriksaan fisik
1. Kepala
Rambut lurus, warna rambut hitam, kulit kepala bersih tidak ada nyeri
Alis mata simetris, tidak ada oedema, warna kulit sawo matang tidak
3. Mata
4. Hidung
Rongga hidung simetris dan tidak ada kotoran, tidak ada nyeri saat di
5. Mulut
Bibir tidak ada kelainan, tidak kering, warna merah, gigi ada yang
berlubang, warna nya putih, tidak ada caries, tidak ada radang pada
gusi
6. Leher
Tidak ada benjolan, warna kulit sawo matang, tidak ada nyeri saat
bening
7. Dada
Kiri kanan simetris, warna kulit sawo matang, tidak ada mengik
8. Payudara
Kiri kanan simetris, puting menonjol, tidak ada luka bekas operasi,
Tidak ada luka bekas operasi, terdapat linea nigra dan streetchmark
TFU mc donald : 31 cm
teraba bagian bulat lunak tidak melenting yaitu sensasi bokong janin
di bagian perut kiri ibu teraba bagian keras memanjang ada tahanan
DJJ : 144x/menit
Kedua tangan simetris, tidak ada benjolan, oedema (-/-), Kuku jari
tidak pucat
Kedua kaki simetris, tidak ada benjolan, oedema (-/-), tidak ada
E. Pemeriksaan penunjang
a. HB : 12 gr/dL
b. Protein urin : negatif (-)
IV. PENATALAKSANAAN
keadaan baik dengan letak normal dan kepala janin sudah masuk panggul
mengetahui)
a. Nutrisi, bahwa ibu harus memakan makanan yang gizi nya seimbang,
melaksanakan)
beban atau mau berdiri dengan melakukan posisi kaki kuda-kuda, kaki
kanan didepan dan kiri sedikit kebelakang, pegang beban dan berdiri
bersedia).
5. Memfasilitasi KIE kepada ibu tentang tanda bahaya persalinan dan tanda-
tanda persalinan seperti ibu ingin mengedan, ada mules yang teratur,
keluar cairan campur darah, ibu harus segera pergi ke bidan (Ibu mengerti)
I. DATA SUBJEKTIF
Ibu mengeluh mules-mules sejak kemarin jam 12.00 WIB. Sudah keluar lendir
campur darah. Belum keluar air-air terasa ada tekanan pada perut bagian bawah.
Kesadaran : Composmentis
B. Tanda-tanda Vital
C. Pemeriksaan Fisik
1. Mata
2. Payudara
Kanan dan kiri simetris, puting menonjol, tidak ada luka bekas operasi,
Tidak ada luka bekas operasi, terdapat linea nigra dan streechmark
TFU mc donald : 31 cm
difundus teraba bagian bulat lunak tidak melenting yaitu sensasi bokong
janin
bagian perut kiri ibu teraba bagian keras memanjang ada tahanan yaitu
Leopold 3: dibagian bawah perut ibu teraba bagian bulat keras melenting,
His : 4x10’50”
DJJ : 148x/menit
Vulva vagina tidak ada kelainan, portio tebal lembek, pembukaan 4-5cm,
ketuban belum pecah (+), presentasi belakang kepala, posisi UUK kanan
anterior, tidak ada moulage, penurunan kepala Hodge II . Pada anus tidak
terdapat haemoroid.
mengerti)
b. Tempat resusitasi
belum pecah (+), presentasi kepala UUK kanan anterior, tidak ada moulage,
P:
mengerti)
7. Memenuhi kebutuhan makan dan minum saat tidak ada kontraksi (ibu
bersedia)
Bayi lahir spontan, menangis kuat, tonus otot kuat, warna kulit kemerahan, jenis
S : Ibu mengatakan senang bayinya telah lahir dan ibu sedikit lelah juga masih
merasakan mules.
O : keadaan umum sedang, kesadaran composmentis, palpasi tidak ada janin kedua,
TFU sepusat, kontraksi uterus baik, kandung kemih tidak penuh dan adanya tanda-
P:
plasenta lengkap
KALA IV 12.45
Kontraksi uterus baik, kandung kemih tidak penuh, perdarahan sedang. Terdapat
laserasi di mukosa vagina, kulit perineum dan otot perineum (laserasi perineum
derajat II)
P:
6. Bersihkan ibu dengan menggunakan air DTT dan bantu memakai pakaian
kembali
I. DATA SUBJEKTIF
Ibu merasa sedikit lemas, masih terasa mules, ibu belum bisa menyusui bayinya.
Kesadaran : Composmentis.
B. Tanda-tanda vital
C. Pemeriksaan fisik
1. Mata
Kedua mata simetris, tidak juling, respon mata baik, konjungtiva berwarna
Kedua payudara simetris, puting menonjol, tidak ada luka bekas operasi,
3. Abdomen
Tidak ada luka bekas operasi, terdapat linea nigra dan streetchmark
TFU 2jari di bawah pusat, kandung kemih tidak penuh, kontraksi baik
4. Ekstremitas atas
Kedua tangan simetris, tidak ada benjolan, oedema (-/-), Kuku jari tidak
pucat
5. Ekstremitas bawah
Kedua kaki simetris, tidak ada benjolan, oedema (-/-), tidak ada varises,
kuku jari tidak pucat, reflek patella (+/+), tanda human (-/-)
6. Anogenital
IV. PENATALAKSANAAN
mengerti)
d. Mobilisasi dini
h. ASI Eksklusif, bahwa pemberian ASI ekslusif pada bayi setiap 2 jam
j.
ASUHAN KEBIDANAN POST NATAL CARE PADA NY.R
I. DATA SUBJEKTIF
Ibu tidak mengeluh apapun, sudah bisa BAK dan BAB, ASI lancar.
Kesadaran : Composmentis
B. Tanda-tanda Vital
C. Pemeriksaan Fisik
1. Wajah
Alis mata simetris, tidak ada oedema, warna kulit sawo matang, tidak ada
3. Payudara
Kedua payudara simetris, puting menonjol, tidak ada luka bekas operasi,
4. Abdomen
Tidak ada luka bekas operasi, terdapat linea nigra dan streetchmark.
TFU pertengahan antara pusat dan simpisis, kandung kemih tidak penuh,
kontraksi baik
5. Ekstremitas atas
Kedua tangan simetris, tidak ada benjolan, oedema (-/-), kuku jari tidak
pucat
6. Ekstremitas bawah
Kedua kaki simetris, tidak ada benjolan, oedema (-/-), tidak ada varises,
kuku jari tidak pucat, reflek patella (+/+) , tanda human (-/-)
7. Anogenital
mengerti)
tanda penyulit
mengerti)
I. DATA SUBJEKTIF
A. Identitas
Usia : 6 jam
Anak ke : Dua
B. Keluhan Utama
B. Tanda-tanda Vital
Pernafasan : 46x/menit
Suhu : 37,0ᵒC
C. Antropometri
31 cm
D. Pemeriksaan fisik
5. Kulit : Kemerahan
tyroid.
10. Dada : Bentuk simetris, areola sudah coklat, bunyi nafas
11. Perut : Tampak tali pusat masih basah dan tidak berbau,
penonjolan tali pusat saat menangis tidak ada, perdarahan tali pusat
tidak ada
14. Ekstremitas
15. Refleks
IV. PENATALAKSANAAN
BAB)
6. Memberitahukan kepada ibu tentang tanda bahaya pada bayi baru lahir
(ibu mengerti)
I. DATA SUBJEKTIF
Bayi nya sudah bisa menetek dengan baik dan kuat, BAK 3 kali dalam sehari,
BAB 2 kali dalam sehari konsistensi agak cair, mandi 1 kali dalam sehari di pagi
hari. Tali pusat sudah lepas 1 jam yang lalu. Dan bayi nya tidak ada keluhan
A. Antropometri
B. Tanda-tanda Vital
Pernafasan : 52x/menit
Suhu : 36,50C
C. Pemeriksaan Fisik
Tonus otot : Aktif
Sklera : Putih
IV. PENATALAKSANAAN
bulan
I. DATA SUBJEKTIF
masih kecil dan berkeinginan untuk menggunakan alat kontrasepsi yang tidak
Kesadaran : Composmentis.
B. Tanda-tanda vital
C. Pemeriksaan fisik
1. Wajah
Alis mata simetris, tidak ada oedema, warna kulit sawo matang, tidak ada
2. Mata
3. Payudara
Kedua payudara simetris, puting menonjol, tidak ada luka bekas operasi,
4. Abdomen
Tidak ada luka bekas operasi, terdapat linea nigra dan streetchmark.
8. Ekstremitas atas
Kedua tangan simetris, tidak ada benjolan, oedema (-/-), kuku jari tidak
pucat
9. Ekstremitas bawah
Kedua kaki simetris, tidak ada benjolan, oedema (-/-), tidak ada varises,
kuku jari tidak pucat, reflek patella (+/+) , tanda human (-/-)
10. Anogenital
Vulva vagina tidak ada kelainan, lokea sudah tidak ada, tidak terdapat
tanda-tanda infeksi pada luka perineum, bersih dan sudah kering, juga
V. PENATALAKSANAAN
mengerti)
sedang menyusui
kerugian serta kapan bisa memulainya dan kapan harus kembali untuk
suntikan berikutnya
PEMBAHASAN
hal ini penulis dapat Jabarkan dengan bentuk Pendokumentasian SOAP yang
1. Subjektif
anamnesis diperoleh data subjektif yang sesuai dengan keadaan ibu seperti
riwayat kb dan segala hal tentang data subjektif yang penulis butuhkan demi
kelancaran asuhan yang diberikan pada kasus tersebut Ny.R yang mengeluh
Pada keluhan yang saat ini ibu rasakan terdapat kesamaan teori bahwa
rasa nyeri pada bagian punggung dimulai pada usia kehamilan 12 minggu dan
Maret 2021 adalah 38 minggu 2 hari. Hal ini sesuai dengan perhitungan usia
tahun, itu merupakan usia produktif wanita yaitu 20-35 tahun. Karena pada
usia 20-an wanita memiliki 98% kemungkinan untuk hamil (irianti bayu, erda,
2013).
bulan sekali, atau jika ada keluhan. serta suka mengkonsumsi tablet Fe rutin
setiap hari, ibu mengatakan sudah mengkonsumsi sekitar 90 tablet. Hal ini
2. Objektif
overwight yaitu 31,1 kg/m2. Hal ini sesuai dengan teori menurut IOM (2009)
bahwa IMT di atas sekitar ≥30,0 kg/m² (obese), maka ibu disarankan untuk
kadar HB dalam darah 12, gr/dl dan didapat data yang mendukung penegakan
anemia. Menurut WHO dalam buku (irianti bayu, erda, 2013) yang
menyatakan bahwa ibu hamil dikatakan anemia apabila kadar Hb ibu dibawah
11 gr/dl pada trimester I dan III atau <10,5 gr/dl. Hal tersebut menunjukan
3. Analisa
dapat menyimpulkan bahwa G2P0A1 hamil 38-39 minggu janin tunggal hidup
4. Penatalaksanaan
konsep teori. Asuhan yang diberikan adalah mengacu kepada upaya Gerakan
Sayang Ibu dari Saiffudin pada buku (irianti bayu, erda, 2013) pada Ny. R ibu
persalinan,
Menurut (irianti bayu, erda, 2013) Peran bidan dalam membantu ibu
1. Subjektif
keluar lendir campur darah. Hal ini ada kesamaan teori dalam buku
timbul his dan mengeluarkan lendir yang bersemu darah atau bloody show,
lendir yang bersemu darah ini berasal dari kanalis servikalis karena serviks
terdapat tekanan pada anus. Hal ini telah sesuai dengan teori (Nurasiah &
Rukmawati, 2013) bahwa gejala tanda kala II yang akan ibu alami yaitu Ibu
Pada kala III telah dilakukan penatalaksanaan aktif kala III meliputi
pemberian oksitosin, penegangan tali pusat terkendali. Hal ini ada kesamaan
mules dan ngilu disamping itu ia juga merasa senang atas kelahiran bayinya.
2. Objektif
dalam pembukaan 5 cm. Data objektif hal ini ada kesamaan teori dalam
bila timbul his dan mengeluarkan lendir yang bersemu darah atau bloody
show, lendir yang bersemu darah ini berasal dari kanalis servikalis karena
Perubahan bentuk dan tinggi fundus (uterus globuler), Tali pusat memanjang,
sedang, tanda-tanda vital normal, kontraksi uterus baik, kandung kemih tidak
penuh, terdapat laserasi grade 2, dan perdarahan sedang. Data tersebut meiliki
kesamaan dengan teori bahwa pada kala IV harus dilakukan observasi karena
pendarahan post partum paling sering terjadi pada 2jam pertama (Nurasiah &
Rukmawati, 2013).
3. Analisa
Pada kala I Ny. R G2P0A1 38-39 minggu inpartu kala I fase aktif fisiologis.
Pada kala III Ny. R P0A1 38-39 minggu inpartu kala III fisiologis.
4. Penatalaksanaan
Tahap pelaksanaan asuhan kebidanan pada kala I, II, III, dan IV,
penulis dapat melakukan asuhan sesuai dengan prosedur dan standar yang
berlaku dengan tetap memperhatikan asuhan sayang ibu dan sayang bayi.
Setelah plasenta lahir asuhan yang diberikan pada Ny. N antara lain : segera
setelah plasenta lahir lakukan masase uterus, kemudian lakukan cek plasenta,
Selama 2 jam post partum (Nurasiah & Rukmawati, 2013) Untuk pencegahan
dalam larutan klorin 0,5% selama 10 menit, kemudian dicuci dengan air
1. Subjektif
Hasil pengkajian pada 6 jam post partum, ibu mengatakan perut masih
terasa mules. Rasa mules setelah melahirkan adalah akibat dari kontraksi
uterus, biasanya berlangsung selama 2-4 hari post partum. Keadaan ini akan
2. Objektif
jumlah dan warnanya salah satunya adalah lochea sanguilenta yaitu lochea
yang keluar 4 sampai 7 hari, berwarna merah kekuningan, terdiri dari darah
3. Analisa
4. Penatalaksanaan
menjaga kebersihan diri, perawatan luka jahitan, nutrisi bagi ibu menyusui,
cara menyusui, dan memberikan konseling tentang KB. Asuhan yang penulis
1. Subjektif
kuat segera setelah lahir. Hal ini sesuai dengan teori dalam buku (kementrian
kesehatan republik, 2017) tanda bayi baru lahir sehat yaitu apakah bayi
tersebut, berat lahir, dan bagaimana cara bayi menyusu pada payudara ibu.
Hal ini ada kesamaan dengan teori bahwa, bila bayi menangis kuat segera
setelah lahir, berwarna kemerahan, bergerak aktif, berat lahir 2500-4000 gram
dan bayi menyusu pada payudara ibu dengan kuat maka dapat dipastikan
bahwa bayi dalam kondisi sehat. Pada hari ke 7 dikatakan tali pusat sudah
terlepas sebagaimana pernyataan Saifuddin (2007), bahwa tali pusat bayi akan
2. Objektif
Pemeriksaan tali pusat ditemukan bahwa tali pusat masih basah, tidak
berbau, tidak ada pengeluaran cairan serta tidak ada perdarahan. Hal ini sesuai
dengan Saiffudin (2008) tanda bahaya yang harus diwaspadai pada bayi baru
lahir adalah tali pusat merah, bengkak, keluar cairan, bau busuk dan berdarah.
3. Analisa
diperoleh pada bayi Ny. R. Maka penulis dapat menulis diagnosa yaitu bayi
4. Penatalaksanaan
bayi antara lain dengan cara membungkus bayi dengan kain yang bersih dan
bayinya dengan air hangat. Hal ini sesuai dengan kompetensi inti bidan
kepada keterampilan dasar point kedua yaitu tentang menjaga kehangatan dan
selama 6 bulan dan mengajarkan ibu teknik menyusui yang benar. Hal ini
sesuai dengan kompetensi inti bidan pada keterampilan dasar point ke enam
yaitu memulai dan mendukung pemberian ASI eksklusif serta mengatur posisi
1. Subjektif
yang tidak menggangu pada kelancaran ASI karena ibu lagi menyusui
anaknya. Alasan ibu ingin ber kb yaitu untuk menjaga jarak kehamilan yang
dekat, resiko terhadap bayi dan ibu serta ketidak tersediaan kontrasepsi. Hal
ini sejalan dengan teori menurut (Bingan, 2019) bahwasanya ibu yang
2. Objektif
Hasil pemeriksaan Ny. R didapat keadaan secara umum dalam keadaan baik,
tanda-tanda vital dalam batas normal, tidak terdapat janin, TFU sudah tidak
teraba, kandung kemih tidak penuh. Sesuai dengan syarat untuk ber KB yaitu
pastikan ibu yang mau di KB sedang tidak hamil atau tidak adanya janin dan
3. Analisa
Berdasarkan hasil pengkajian yang telah didapat dari data subjektif dan data
objektif penulis dapat menyimpulkan bahwa diagnose nya yaitu Ny. R usia 24
4. Penatalaksanaan
adanya janin dan tekanan darah dalam batas normal, memberikan informed
choice seputar KB terutama KB yang aman untuk ibu yang sedang menyusui,
memberikan KIE mengenai suntik 3 bulan tentang keuntungan dan kerugian
serta kapan bisa memulainya dan kapan harus kembali untuk suntikan
A. Kesimpulan
Berdasarkan pada asuhan yang telah diberikan oleh penulis, maka dapat
disimpulkan bahwa :
3. Penulis mampu melaksanakan asuhan nifas pada Ny. R P2A0 di PMB.D Jl.
4. Penulis mampu melaksanakan asuhan kebidanan pada bayi baru lahir pada
B. Saran
1. Bagi Mahasiswa
teori yang sudah ada dan sesuai standar pelayanan kebidanan juga untuk
nantinya.
2. Bagi Bidan
masyarakat.
4. Bagi Klien dan Keluarga
dan bayi sehingga komplikasi yang mungkin terjadi dapat terdeteksi serta
Irianti bayu, erda, fitra. (2013). asuan kehamilan berbasis bukti ( husin farid (ed.);
edisi ke 1). sagung seto.
Melorose, J., Perroy, R., & Careas, S. (2015). Buku Data Penduduk Sasaran Program
Pembangunan Kesehatan 2011-2014. Statewide Agricultural Land Use Baseline
2015, 1. buku-data-penduduk-sasaran-program-pembangunan-kesehatan-2011-
Mutmainnah, annisa U., Johan, H., & Llyod, S. S. (2017). Asuhan Persalinan
Normal & Bayi Baru Lahir ( ratih indah Utami (ed.); I). CV. ANDI OFFSET.
Nurasiah, A., & Rukmawati, A. (2013). Asuhan Persalinan Normal Bagi Bidan (3rd
ed.). Refika Aditama.
Putri, R. P., & Oktaria, D. (2016). Efektivitas Intra Uterine Devices (IUD) Sebagai
Alat Kontrasepsi. Fakultas Kedokteran Universitas Lampung, 5(4), 138.
2014.pdf
Pemerintah provinsi jawa barat, dinas kesehatan. (2016). Pemerintah provinsi jawa
barat dinas kesehatan provinsi jawa barat (Issue 25).
Saleha, S. (2011). Asuhan Kebidanan Pada Masa Nifas (Rida Anggi). Salemba
Medika.