OLEH
OKIVANA SAFITRI
PO.62.24.2.12.137
2015
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadiratan Tuhan Yang Maha Esa karena berkat kasih dan
Laporan tugas akhir ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat dalam
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan laporan tugas akhir ini tidak
lepas dari bantuan dan dukungan dari berbagai pihak, baik secara langsung
Palangka Raya dan penguji utama yang telah memberikan arahan, masukan
penulis.
5. Ibu Etik Lulut Amd,keb selaku pembimbing dan penguji lahan.
6. Seluruh dosen, staff tata usaha dan staff perpustakaan di lingkungan
kekurangan dan kesalahan, sehingga penulis mengharapkan kritik dan saran yang
dapat membangun dan memotivasi untuk berkarya lebih baik lagi dikemudian
hari. Semoga laporan tugas akhir ini dapat bermanfaat bagi perkembangan ilmu
OKIVANA SAFITRI
NIM. 62.24.2.12.137
v
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
HALAMAN PENGESAHAN......................................................................ii
KATA PENGANTAR...................................................................................iv
DAFTAR ISI................................................................................................vi
DAFTAR TABEL........................................................................................viii
BAB I
A. Latar Belakang.....................................................................1
B. Rumusan Masalah................................................................3
C. Tujuan...................................................................................3
D. Manfaat penulisan................................................................4
BAB II
vi
2.13 Partograf..................................................................61
3. Nifas
3.1Pengertian...................................................................6
3.2 Fisiologis Masa Nifas................................................64
3.3 Tujuan Asuhan Masa Nifas........................................68
3.4 Penanganan Masa Nifas.............................................71
3.5 Komplikasi Masa Nifas.............................................78
4. Bayi Baru Lahir
4.1 Pengertian..................................................................79
4.2 Penanganan Bayi Baru Lahir.....................................80
B. Konsep Dasar Asuhan Kebidanan( 7 Langkah varney)........88
BAB III
1. Asuhan kebidanan
1.1 Asuhan Kebidanan Pada Ibu Hamil................................95
1.2 Asuhan Kebidanan Pada Ibu Bersalin............................103
1.3 Asuhan Kebidanan Pada Ibu Nifas.................................114
1.4 Asuhan Kebidanan Pada Bayi Baru Lahir......................118
2. Catatan Perkembangan
2.1 Catatan Perkembangan Ibu Hamil..................................125
2.2 Catatan Perkembangan Ibu Nifas...................................112
2.3 Catatan Perkembangan Bayi Baru Lahir........................132
BAB IV
1. Hasil......................................................................................137
2. Pembahasan..........................................................................141
BAB V
1. Kesimpulan...........................................................................151
2. Saran.....................................................................................153
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
vii
DAFTAR TABEL
vii
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Berdasarkan penelitian WHO pada tahun 2012 diseluruh dunia terdapat
kematian ibu sebanyak 500.000 jiwa pertahun. Kematian ibu dan perinatal
Making Pregnancy Safer yaitu : (1) menurunkan AKI sebesar 75 % pada tahun
2015 menjadi 115/100.000 kelahiran hidup dan (2) menurunkan AKB menjadi
kurang dari 35/1000 kelahiran hidup pada tahun 2015 (Zuraidah, 2012).
Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) di Indonesia
yang masih tinggi telah lama mengundang perhatian pemerintah. Menurut SDKI
(2012) AKI di Indonesia saat ini berkisar antara 359 kematian ibu per 100.000
kelahiran hidup dan AKB 35 per 1.000 kelahiran hidup. Sedangkan di Negara
maju hanya sekitar 16 per 100.000 kelahiran hidup (Dinkes RI, 2012).
Kematian ibu atau kematian maternal adalah kematian sorang ibu sewaktu
hamil atau dalam waktu 42 hari sesudah berarhirnya kehamilan, tidak bergantung
ibu (Maternal Mortality Ratio) yaitu jumlah kematian ibu dalam 100.000
partus macet (8%), komplikasi aborsi tidak aman (13%), dan sebab-sebab lain
1
(Sarwono, 2008).
2
AKI Kalimantan Tengah masih mengikuti angka nasional yaitu hasil Survei
Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) Tahun 2007 sebesar 228 per 100.000
Tengah pada Tahun 2013 sebesar 75 kasus lebih besar bila dibandingkan dengan
tahun 2012 sebesar 63 kasus namun lebih sedikit bila dibandingkan dengan tahun
2011 sebesar 79 dan tahun 2010 adalah 80 kematian ibu. Jumlah kematian
terbanyak pada masa ibu bersalin dan penyebab terbanyak akibat komplikasi
dalam persalinan seperti perdarahan dan kelahiran yang sulit (Profil Kesehatan
Angka Kematian bayi (AKB) atau Infan Mortality Rate adalah banyak nya
bayi yang meninggal sebelum mencapai usia 1 tahun per 1000 kelahiran hidup
waktu 2002-2013. Menurut data dari Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia
Tengah pada tahun 2002 terdapat AKB sebesar 40/1000 kelahiran hidup kemudian
mengalami penurunan pada tahun 2007 sebesar 30/1000 kelahiran hidup dan
kembali mengalami penurunan yang signifikan pada tahun 2010 sebesar 23/1000
kelahiran hidup. Namun berdasarkan hasil SDKI tahun 2012 angka kematian bayi
kasus kematian bayi tahun 2013 berjumlah 400 kasus kematian jauh lebih tinggi
2013).
3
asuhan secara Komprehensif dari mulai hamil, persalinan, nifas dan bayi baru
lahir.
Berdasarkan Latar Belakang di atas, maka penulis akan melaksanakan
Asuhan Kebidanan Komprehensif Pada ibu hamil, ibu bersalin, ibu nifas, dan bayi
hamil, ibu bersalin, nifas, KB pasca salin dan Asuhan pada bayi baru lahir?
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
kehamilan 34 minggu, persalinan, nifas, dan asuhan bayi baru lahir sampai
2. Tujuan Khusus
yang terjadi pada Ny. H dalam masa kehamilan, persalinan, nifas dan
KB pasca salin.
pasca salin.
lahir.
hamil, bersalin, nifas & bayi baru lahir dengan 7 langkah varney.
D. Manfaat Penulisan
terutama asuhan pada ibu hamil, bersalin, nifas dan bayi baru lahir.
bersalin, nifas dan perawatan bayi baru lahir serta sebagai informasi dan
BAB II
KAJIAN TEORI
bahwa satu bulan sama dengan 28 hari. Kehamilan dianggap lewat bulan
peradaban manusia. Kehamilan baru bisa terjadi jika seorang wanita sudah
(Doppler), DJJ dapat didengar lebih awal lagi, sekitar minggu ke 12,
lain, seperti : bising tali pusat, bising usus dan nadi ibu.
b. Palpasi
Yang harus ditentukan adalah outline janin. Biasanya menjadi
biparietal diameter.
2) Rontgenografi
7
4) Tes Laboratorium
Tes yang sering dipakai adalah test inhibisi koagulasi. Tes ini
HCG).
1.3 Perubahan Anatomi dan Adaptasi Fisiologis pada Ibu Hamil
Trimester III
a. Uterus
Pada trimester 3 eatmus lebih nyata menjadi bagian korpus
menjadi lebih lebar dan tipis. Tampak batas yang nyata antara bagian
atas yang lebih tebal dan segmen bawah rahim yang tipis. Batas itu
memulai persalinan.
b. Sistem traktus Urinarius
Pada akhir kehamilan kepala janin mulai turun kepintu atas
berdilatasi dari pada pelvis kiri akibat pergesaran uterus yang berat
kesulitan bernapas.
d. Kenaikan Berat Badan
Terjadi kenaikan berat badan 5,5 kg, penambahan BB dari mulai
mengeluh sesak napas dan pendek napas. hal ini ditemukan pada
lebih besar dan posisi bahu yang bungkuk saat berdir akan semakin
menjadi lebih sulit. Struktur ligament dan otot tulang belakang bagian
tengah dan bawah mendapat tekanan berat. Wanita muda yang cukup
Trimester III
dirinya, wanita hamil tidak sabar untuk segera melihat bayinya. Ada
merasa canggung, jelek dan tidak rapi, dan memerlukan lebih besar
ibu hamil secara berkala untuk menjaga kesehatan ibu dan bayinya.
dengan ibu.
2) Mendeteksi komplikasi-komplikasi yang dapat mengacam jiwa.
3) Mempersiapkan kelahiran.
4) Memberikan pendidikan
Tujuan asuhan antenatal yang lain adalah sebagai berikut.
1) Memantau kemajuan kehamilan untuk memastikan kesehatan
mungkin .
5) Mempersiapkan ibu agar masa nifas berjalan normal dan
f) Pemeriksaan Kehamilan
1) Riwayat
2) Pemeriksaan Fisik
abdumen.
ditribusi.
(4) Wajah : Kaji edema dan pucat sianosis chloama gravidarum .
(5) Leher : Tiroid / gondok adakah pembesaran / tidak, adakah
colostrum.
(8) Abdomen : bekas luka operasi, strie gravidarum,linea
Perkembangannya.
a. Kebutuhan Fisik Ibu hamil Trimester I,II,III
1) Oksigen
udara yang bersih, tidak kotor atau polusi udara, tiidak bau, dsb.
merokok).
2) Nutrisi
15
untuk:
a) Pertumbuhan janin
b) Plasenta
c) Uterus
d) Buah dada
e) Organ lain
pertumbuhan janin cepat, ibu memerlukan kalori 285 dan protein lebih
tinggi dari biasanya menjadi 1,5 g/kg BB. Pada kehamilan trimester III
BB yang cukup baik. Kenaikan BB selama hamil rata -rata : 9-13,5 kg.
Kenaikan berat badan selama kehamilan.
a) Kenaikan BB selama TM I : min 0,7-1,4 kg
b) Kenaikan BB selama TM II : 4,1 kg
c) Kenaikan BB selama TM III : 9,5 kg
total protein 950 gram, Fe 0,8 gram, dan asam folik 300 pg perhari.
Kenaikan berat badan rata-rata antara 10-12 kg. kenaikan berat badan
3) Personal Hygiene
a) Mandi
berubah.
Manfaat mandi :
17
Pada ibu hamil gusi menjadi lebih peka dan mudah berdarah karena
Bersihkan gigi dan gusi dengan benang gigi atau sikat gigi dan
d) Payudara
(1) Puting susu harus dibersihkan
(2) Persiapan menyusui dengan perawatan putting dan
kebersihan payudara.
e) Perawatan vagina/vulva
(1) Celana dalam harus kering
(2) Jangan gunakan obat/menyemprot kedalam vagina
(3) Sesudah BAB/BAK dilap dengan lap khusus
(4) Vaginal touching
18
peredaran darah).
f) Perawatan kuku
g) Kebersihan kulit
h) Pakaian
Pakaian harus longgar, bersih dan tidak ada ikatan yang ketat
menghambat sirkulasi.
(2) Pakailah BH yang menyokong payudara, dan harus
pada bahu.
(3) Memakai sepatu dengan tumit yang tidak terlalu tinggi.
(4) Pakaian dalam yang selalu bersih.
4). Eliminasi
kandung kemih yaitu dengan minum dan menjaga kebersihan sekitar alat
kelamin.
5) Seksual
tubuh.
(1) Trimester I
Tidak ada kontra indikasi kecuali ada riwayar abortus berulang,
yang secara fisik bugar lebih dapat melakukan persalinan. Akan tetapi
meningkatkan suhu tubuh menjadi lebih tinggi dari ini, karena itu hati-
hati. Peningkatan suhu tubuh dapat dipicu oleh dehidrasi. Hindari latihan
beraerobik darah akan dialihkan ke otot atau kulit dan menjauh dari
olah raga pra kehamilan. Selama kehamilan jagalah agra denyut nadi
7) Exercise/Senam Hamil
sebagai berikut:
21
fungsi hati untuk dapat menahan berat badan yang semakin naik,
terpenuhi.
c) Memperkuat dan mempertahankan elastisitas otot-otot dinding
relaxsasi
f) Mendukung ketenangan fisik.
minggu)
b) Diutamakan kehamilan pertama, atau pada kehamilan berikutnya
8) Istirahat/Tidur
22
atas pembuluh darah yang penting (vena cava inferior) yang berjalan
yang lain antara lain diantara kedua tungkai atau ganjal kaki dengan
bantal.
9) Imunisasi
23
asing (infeksi).
mikroorganisme yang dibuat tidak aktif dengan panas atau bahn kimia.
Preparat imun globulin adalah protein yang terbuat dari darah manusia
kehamilan. Vaksin mati aman untuk ibu hamil, tidak ada bukti vaksin
primer polio hanya bila resiko terpajan sangat tinggi (POLIO TIDAK
AKTIF).
penting karena dengan persiapan dini ibu akan lebih baik dan siap untuk
menyusui bayinya. Untuk itu ibu hamil sebaiknya masuk dalam kelas
a) Penyuluhan
b) Dukungan psikologis pada ibu untuk menghadap persalinan dan
senam hamil.
anggora keluarganya dan bidan. Rencana ini tidak harus dalam bentuk
Rencana ini lebih hanya sekedar diskusi untuk mastikan bahwa ibu
kegawat daruratan.
c) Mempersiapkan system transportasi jika terjadi kegawatdaruratan.
d) Membuat rencana/pola menabung
e) Mempersiapkan pendonor darah apabila terjadi kegawadaruratan.
kapan waktu yang tepat untuk terminasi sehingga bayi dapat bertahan
a. Perdarahan Pervaginam
1). Batasan
rasa nyeri.
a) Plasenta previa
fundus uteri)
(4) Perdarahan disertai nyeri, juga di luar his karena isi rahim
1) Batasan
serius adalah sakit kepala yang menetap dan tidak hilang dengan
dari preklamsia.
c. Penglihatan Kabur
1) Batasan
normal.
dengan keluhan fisik yang lain. Hal ini merupakan pertanda anemia,
Batasan
persalinan berlangsung.
kala.
bulan ke-5 atau ke-6, beberapa ibu dapat merasakan gerakan bayinya
lebih awal. Jika bayi tidur, gerakannya akan melemah Gerakan bayi
akan lebih mudah terasa jika ibu berbaring untuk beristirahat dan jika
keselamatan jiwa adalah yang hebat, menetap dan tidak hilang setelah
infeksi lain.
2. PERSALINAN
2.1 PENGERTIAN
membran dari dalam rahim mclalui jalan lahir. Proses ini herawal clari
rahim ibu.
lengkap. 'lahap ini berlangsung jauh lebih lama daripada waktu yang
diperlukan untuk tahap kedua dan ketiga. Tahap ini juga merupakan kunci
kesuksesan persalinan.
bayi baru lahir. Dengan adanya program ini diharapkan tenaga kesehatan
Persalinan adalah suatu proses pengeluaran basil konsepsi dari rahim ibu
32
melalui jalan lahir atau dengan jalan lain, yang kemudian janin dapat
rangsang.
proses lahirnya bayi pada letak belakang kepala dengan tenaga ibu
sendiri tanpa bantuan alat- alat serta tidak melukai ibu dan bayi,
2.500 gram.
a. Estrogen.
rangsangan mekanis.
b. Progesteron.
a. Teori Keregangan.
tertentu.
buntu.
oksitosin,
d. Teori Prostagladin.
dikeluarkan.
36
multifaktor.
Persalinan kala I dibagi menjadi dua lase, yaitu lase laten dan fase
aktif.
jam.
(2) Fase aktif (pembukaan serviks 4-1 cm), berlangsung selama 6 jam
menjadi 4 cm.
a) Tekanan darah.
rata naik) 10-20 ramHg, diastol naik 5-10 mmHg. Antara kontraksi,
b) Metabolisme.
kchilangan cairan.
c) Suhu tubuh.
akan terjadi peningkatan, jaga agar peningkatan suhu tidak lebih dari
0,5-1C.
d) Detak jantung.
e) Pernapasan.
menyebabkan alkalosis.
f) Ginjal.
39
g) Gastrointestinal.
h) Hematologi.
(10 cm) dan berakhir dengan lahirnya bayi. Kala II pada primipara
40
vagina.
menunjukan:
detik atau lebih, tiga sampai empat kali per kontraksi. Meneran dengan cara
<jL 2000). Oleh karena cara ini berkaitan dengan buruknya keluaran janin,
Pada kala II, his terkoordinasi kuat, cepat, dan lebih lama; kira-kira 2-
3 menit sekali. Kcpala janin telah turun dan masuk ruang panggul, sehingga
seperti mau buang air besar, dengan tanda anus terbuka. Pada waktu
terjadinya his, kepala janin mulai kelihatan, vulva membuka, dan perineum
mcregang. Dengan his meneran yang terpimpin, maka akan lahir kepala
Kala III persalinan dimulai setelah lahirnya bayi dan berakhrr dengan
Oleh karena itu plasenta akan identik, menebal, keniudian terlepas dari
diluting uterus. Setelah lepas, plasenta akan turun kc bagian bawah uterus
(b) Merasa gembira, lega, dan bangga akan dirinya; juga nierasa
sangat lelah.
dijahit.
Kala IV dimulai setelah lahirnya plasenta dan bcrakhir dua jam setelah
proses tersebut.
1) Tingkat kesadaran.
3) Kontraksi uterus.
atau episiotomi).
kelahiran bayi. Karena alasan ini, penting sekali untuk memantau ibu secara
Hal-hal yang perlu dipantau selama dua jam pertama pasca persalinan.
menit dalam satu jam pertamadan setiap 30 menit dalam jam kedua
kala IV.
3) Pantau suhu ibu satu kali dalam jam pertamadan satu kali pada jam
44
kedua pascapersalinan.
lembek.
bersih dan aman dengan memperhatikan aspek sayang ibu dan sayang bayi.
dan memberikan derajat kesehatan yang tinggi bagi ibu dan bayinya,
melalui upaya yang terintegrasi dan lengkap tetapi dengan intervensi yang
normal harus mempunyai alasan dan bukti ilmiah yang kuat tentang manfaat
memadai.
optimal bagi ibu di setiap tahapan persalinan dan tahapan saat bayi
baru lahir.
lahir.
perdarahan pascapersalinan.
gejala bahaya pada masa nifas pada ibu dan bayi baru lahir.
bayi.
kesehatan terlatih.
tersedia 24 jam.
infeksi/penyulit.
tindakan pcnccgahan.
berikut.
teknologi canggih.
emosional.
pencegahan penyakit.
berikut.
1) Terjadi lightening.
karena kepala bayi sudah inasuk PAP. Iada multigravida, tanda ini tidak begitu
kelihatan.
menjelang persalinan. Bila bagian terbawah bayi telah turun, maka ibu akan
disebabkan karena adanya tekanan bagian terbawah pada struktur daerah pelvis,
(b) Meningkatnya tekanan oleh sebagian besar bagian janin pada saraf yang
kram kaki.
udema karena bagian terbesar dari janin menghambat darah yang kembali
(f) Perasaan sering atau susah buang air kecil karena kandung kemih
serviks.
a) Timbul rasa sakit oleh adanya his yang dalang lebih kuat, soring, dan
teratur.
karena robekan kccil pada serviks. Sumbatan niukus yang berasal dari
mcmbran yang normal terjadi pada kala 1 persalinan. Hal ini terjadi
pada 12% wanita, dan lebih dari 80% wanita akan memulai persalinan
1. Nulipara.
pembukaan.
2. Multipara.
Pada multipara sering kali serviks tidak menipis pada awal persalinan,
tetapi hanya membuka 1-2 cm. Biasanya pada multipara serviks akan
menit).
Rujuk ibu, apabila didapati salah satu atau lebih penyulit seperti berikut :
1) Riwayat bedah sesar,
2) Perdarahan pervaginam,
3) Persalinan kurang bulan (usia kehamilan kurang dari 37 minggu),
4) Ketuban pecah dengan mekonium yang kental,
5) Ketuban pecah lama (lebih dari 24 jam),
6) Ketuban pecah pada persalinan kurang bulan (kurang dari 37 minggu),
7) Ikterus,
8) Anemia berat,
9) Tanda/gejala infeksi,
10) Preeklampsia/hipertensi dalam kehamilan,
11) Tinggi fundus 40 cm/lebih,
53
masih 5/5,
14) Presentasi bukan belakang kepala,
15) Presentasi ganda,
16) Kehamilan gemelli,
17) Tali pusat menumbung,
18) Syok.
Peralatan :
1) Bak instrument
2) Nierbekken
3) Sarung tangan
8) Pinset anatomis
9) Pinset chirugis
Bahan :
1) Kasa steril
2) Cairan DTT
Pelaksanaan
3) Posisikan bokong ibu pada ujung tempat tidur, dengan posisi litotomi
9) Gunakan kasa steril untuk membersihkan daerah luka dari darah atau
bekuan darah dan nilai kembali luas dan dalamnya robekan pada
perineum
10) Beri tahu ibu untuk disuntik dan mungkin timbul rasa kurang nyaman
12) Aspirasi untuk memastika tidak ada darah yang terhisap. Bila ada
darah, tarik jarum sedikit dan kembali masukkan. Ulangi lagi aspirasi.
13) Suntikan cairan lidocain 1% sambil menarik jarum suntik pada tepi
14) Tanpa menarik jarum suntik keluar dari luka, arahkan jarum suntik
Bila robekan besar dan dalam, alur suntik anestesi akan berbentuk
anestesi
18) Jika ada perdarahan yang terlihat menutupi luka, pasang tampon atau
pemegang jarum.
24) Bila menggunakan benang plain catgut, buat simpul mati pada jahitan
25) Tusuk jarum pada mukosa vagina dari belakang lingkaran hymen
27) Jahit jaringan sub kutis kanan-kiri kearah atas hingga tepat dimuka
lingkaran hymen
dinding atas rectum (bila teraba jahitan, ganti sarung tangan dan
2.12 PARTOGRAF
Partograf adalah alat bantu untuk memantau kemajuan kala persalinan dan
d) Kondisi ibu dan janin harus dinilai dan dicatat secara seksama, yaitu :
Mekonium
lambang berikut :
mudah dipalpasi.
dapat dipisahkan.
(4) Pembukaan serviks dinilai setiap 4 jam dan diberi tanda (X).
(5) Penurunan bagian terbawah janin tulisan Turunnya kepala dan garis
tidak putus dari 0-5, tertera disisi yang sama dengan angka
yang sesuai.
b. Jam : catat jam yang sesungguhnya.
c. Waktu : menyatakan berapa jam waktu yang dijalani sesudah pasien
diterima.
d. Kontraksi uterus, catat setiap 30 menit. Lakukan palpasi untuk
3. NIFAS
Masa nifas atau puerperium dimulai sejak 2 jam setelah lahirnya plasenta
sampai dengan 6 minggu (42 hari) setelah itu (Vivian Nanny Lia Dewi, Tri
Sunarsih, 2011)
dan berjalan-jalan. Dalam agama lslam dianggap telah bersih dan boleh
1) Sistem reproduksi
a) Uterus
(1) Bayi lahir fundus uteri setinggi pusat dengan berat uterus 1000 gr
(2) Akhir kala lll persalinan tinggi fundus uteri teraba 2 jari bawah pusat
berbau busuk
(6) Locheastasis : lochea tidak lancar keluamya.
c) Serviks
Serviks mengalami involusi bersama-sama uterus. Setelah
terdapat spasine sfingter dan edema leher buli-buli sesudah bagian ini
persalinan.
Urin dalam jumlah yang besar akan dihasilkan dalam waktu 12 - 36
namun asupan makanan juga mengalami penurunan selama satu atau dua
hari, gerak tubuh berkurang dan usus bagian bawah sering kosong jika
4) Sistem Kardiovaskuler
estrogen, volume darah kembali kepada keadaan tidak hamil. Jumlah sel
selama masa nifas, namun kadamya masih tetap lebih tinggi daripada
5) Sistern Endokrin
(a) Kadar estrogen menurun 10% dalam waktu sekitar 3 jam post
proses involusi.
7) Sistem integumen
(a) Penurunan melanin umumnya setelah persalinan
bayi.
2) Pencegahan, diagnosa dini, dan pengobatan komplikasi pada
ibu.
3) Merujuk ibu ke asuhan tenaga ahli bila mana perlu.
4) Mendukung dan memperkuat keyakinan ibu, serta
Tabel 2.1
64
atonia uteri.
4. Pemberian asi awal.
5. Melakukan hubungan antara ibu dengan bayi
mencegah hypothermi.
7. Jika petugas kesehatan menolong persalinan,
stabil.
2 6 hari setelah 1. Memastikan involusi uterus berjalan normal:
persalinan
4 6 minggu setelah 1. Menanyakan pada ibu tentang kesulitan-
disetrika.
d) Sarankan ibu untuk mencuci tangan dengan sabun dan air
yang berlebihan.
66
bayi tidur.
5) Perawatan payudara
a) Menjaga payudara tetap bersih dan kering.
b) Menggunakan BH yang menyokong payudara.
67
sendok.
e) Untuk menghilangkan nyeri minum parasetamol 1 tablet
dan sel sperma tersebut. Kontrasepsi yang cocok untuk ibu nifas
pemdamping.
(2) Belum haid sejak masa nifas selesai.
(3) Umur bayi kurang dari 6 bulan.
Beberapa keuntungan kontrasepsi ini adalah sebagai berikut.
(1) Efektifitas tinggi (keberhasilan 98% pada 6 bulan pasca-
persalinan.
(2) Segera efektif.
(3) Tidak mengganggu senggama.
(4) Tidak ada efek samping secara sistem.
(5) Tidak perlu pengawasan medis.
(6) Tidak perlu obat atau alat.
(7) Tanpa biaya
Keterbatasan dari metode ini adalah sebagai berikut.
(1) Perlu persiapan sejak perawatan kehamilan agar segera
isapannya.
(3) Susui bayi anda juga pada malam hari karena menyusui
ASI.
(4) Bayi tetap disusukan walaupun ibu/bayi sedang sakit.
(5) Ketika ibu mulai dapat haid lagi, pertanda ibu sudah subur
KB lainnya.
b) Pil Progestin (Mini Pil)
Metode ini cocok untuk digunakan oleh ibu menyusui
berikutnya.
(4) Kesuburan kembali terlambat setelah penghentian
dari Deponya.
(5) Pada penggunaan jangka panjang dapat menimbulkan
seksual.
d) Kontrasepsi Implan
Efektif selama 5 tahun untuk norpalnt, 3 tahun untuk
implan dicabut.
e) AKDR
Alat Kontrasepsi dalam rahim (AKDR) memiliki beberapa
berikut.
(1) Efektifitas tinggi (0,6-0,8 kehamilan/100 kehamilan dalam
sebagai berikut.
(1) Efek samping yang umum terjadi, perubahan siklus haid
penyebab anemia.
(3) Tidak mencegah IMS termasuk HIV/AIDS
71
Nipple)
e. saluran Air susu tersumbat (Obstructive Ducl)
f. Mastitis
g. Abses Payudara
h. Air susu ibu kurang
i. Bayi bingung putting
j. Bayi enggan menyusu.
4.1 Pengertian
yang sedang bertumbuh dan baru saja mengalami trauma kelahiran serta
kehidupan ekstrauterin. Bayi baru lahir normal adalah bayi yang baru lahir
72
pada usia kehamilan 37-42 minggu dan berat badannya 2.500-4000 gram
(Vivian Nanny Lia Dewi, 2011). Ciri-ciri bayi baru lahir normal :
cukup.
9) Rambut lanugo tidak terlihat dan rambut kepala biasanya terlihat
sempurna.
10) Kuku agak panjang dan lemas.
11) Nilai APGAR >7.
12) Gerakan aktif.
13) Bayi lahir langsung menangis kuat.
14) Refleks rooting (mencari puting susu dengan rangsangan taktil pada
dengan baik.
17) Refleks grasping (menggenggam) sudah baik.
18) Genetalia :
(a) Pada laki-laki kematangan ditandai dengan testis yang berada
identifikasi rutin segera dilakukan, kecuali bayi dalam keadaan kritis dan
hangat.
(b) Gulung sepotong kain dan letakkan di bawah bahu sehingga
bayi kurang bulan, apabila bayi baru lahir tidak menangis, maka tali
resusitasi pada bayi, tali pusat diptong 5 cm dari dinding perut bayi
tetap hangat. Bayi baru lahir harus dibungkus hangat, suhu tubuh bayi
74
0,5 mg - 1 mg /hari.
5) Memberikan obat tetes/salep mata
Di daerah dimana prevalensi gonerea tinggi, setiap bayi baru lahir
perlu diberi salep mata sesudah 5 jam bayi baru lahir, pemberian obat
seksual).
6) ldentifikasi bayi
Apabila bayi dilahirkan di tempat bersalin yang persalinannya
mungkin lebih dari satu persalinan, maka sebuah alat pengenal yang
efektif harus diberikan kepada setiap bayi baru lahir dan harus tetap di
meliputi :
a) Persalinan bersih dan aman.
Melaksanakan persalinan selalu menerapkan upaya pencegahan
tepat.
b) Memulai Pernafasan Spontan
Segera lakukan penilaian awal 0 - 30 detik. Nilai kondisi bayi baru
hangat.
dalam waktu 1 jam pertama setelah bayi lahir. Upaya profilaksis untuk
gangguan pada mata tidak akan efektif jika tidak diberikan dalam
cermat agar tidak terjadi infeksi. Beberapa cara merawat tali pusat,
diantaranya:
(1) Usahakan setiap kali akan dan setelah merawat tali pusat harus
(2) mencuci tangan terlebih dahulu.
(3) Jaga kebersihan tali pusat dan sekitamya, dan diupayakan tali
sendirinya.
(6) Saat membersihkan, pastikan suhu kamar tidak terlalu dingin.
(7) Kenakan popok dan atasan dari bahan kaos yang longgar.
(8) Membersihkan tali pusat minimal 1-2 kali sehari.
14) Penilaian untuk tanda-tanda kegawatan
Semua bayi baru lahir harus dinilai adanya tanda-tanda kegawatan
sebagai berikut:
(1) Sesak napas
(2) Frekwensi pernafasan 60 kali/menit
(3) Gerak retraksi di dada
(4) Malas minum
(5) Panas atau suhu tubuh badan bayi rendah
(6) Kurang aktif
(7) Berat lahir rendah (1500-2500 gr) dengan kesulitan minum.
sebuah konsep yang dikembangkan oleh helen varney edisi ketiga, tahun
1997 yaitu :
1. Pengkajian
Pada langkah pertama ini dikumpulkan semua informasi yang akurat
dan lengkap dari semua sumber yang berkaitan dengan kondisi klien. Untuk
yang akan menentukan proses interpretasi yang benar atau tidak dalam tahap
data subyektif diperoleh bahwa si pasien mengatakan pusing, susah tidur dll.
Dari data obyektif diperoleh data kesehatan pasien dengan cara pemeriksaan
TTV. Kaji ulang data yang sudah dikumpulkan apakah sudah tepat, lengkap,
dan akurat.
2. Interprestasi Data
Pada langkah ini dilakukan identifikasi terhadap diagnose atau
oleh bidan sesuai dengan hasil pengkajian. Masalah juga sering menyertai
terhadap proses persalinan dan melahirkan yang sudah tidak dapat ditunda
3. Diagnosa Potensial
Pada langkah ini bidan mengidentifikasi masalah potensial atau
asuhan yang aman. Contoh: seorang wanita dengan pemuaian uterus yang
langkah yang bersifat antisipasi yang rasional atau logis. Kaji ulang apakah
periodic atau kunjungan prenatal saja tetapi juga selama wanita tersebut
bersama bidan terus menerus, misalnya pada waktu wanita tersebut dalam
persalinan.
penyakit jantung, diabetes atau masalah medic yang serius, bidan perlu
lain seperti pekerja social, ahli gizi atau seorang ahli perawatan klinis BBL.
82
Dalam hal ini bidan harus mampu mengevaluasi kondisi setiap klien untuk
menentukan kepada siapa konsultasi dan kolaborasi yang paling tepat dalam
manajemen askeb.
kolaborasi atau bersifat rujukan. Kaji ulang apakah tindakan segera ini
benar-benar dibutuhkan.
5. Intervensi
Pada langkah ini direncanakan asuhan yang menyeluruh ditentukan
diantisipasi. Pada langkah ini informasi data yang tidak lengkap dapat
dilengkapi.
sudah teridentifikasi dari kondisi klien atau dari setiap masalah yang
dibutuhkan penyuluhan, konseling, dan apakah perlu merujuk klien bila ada
83
sudah mencakup setiap hal yang berkaitan dengan setiap aspek asuhan
kesehatan. Setiap rencana asuhan haruslah disetujui oleh kedua pihak, yaitu
bidan dan klien agar dapat dilaksanakan dengan efektif karena klien juga
akan melaksanakan rencana tersebut. Oleh karena itu, pada langkah ini tugas
sebelum melaksanakannya.
yang up to date serta sesuai dengan asumsi tentang apa yang akan dilakukan
klien. Kaji ulang apakah rencana asuhan sudah meliputi semua aspek asuhan
6. Implementasi
Perencanaan ini bisa dilakukan seluruhnya oleh bidan atau sebagian lagi
oleh klien atau anggota tim kesehatan lainnya. Walau bidan tidak
meningkatkan mutu dan asuhan klien. Kaji ulang apakah semua rencana
7. Evaluasi
kembali dari awal setiap asuhan yang tidak efektif melalui manajemen untuk
berlangsung didalam situasi klinik dan dua langkah terakhir tergantung pada
klien dan situasi klinik, maka tidak mungkin proses manajemen ini
BAB III
TNJAUAN KASUS
1. Asuhan Kebidanan
1.1 Asuhan kebidanan pada Ibu Hamil
Ny. H umur 30 tahun, suku jawa, agama islam, pendidikan SMP dan
pekerjaan ibu rumah tangga. Nama suami Tn. A, umur 31 tahun, suku Jawa,
agama islam, pendidikan SMP, pekerjaan swasta, dan alamat rumah jalan
Pangeran Samudra III. Ibu mengeluh sering buang air kencing dan
dengan baik. Perasaan ibu tentang kehamilan ini sangat senang, emosional
ibu saat di lakukan pengkajian sangat stabil. Ibu mengatakan jenis kelamin
yang di harapakan yaitu laki-laki atau perempuan semuanya sama saja yang
penting sehat. Ibu mengatakan ini pernikahan yang pertama, pada saat
menikah usia ibu 24 tahun dan suaminya 25 tahun, lama menikah kurang
lebih 6 tahun.
Silsilah keluarga atau sesunan keluarga ibu adalah anak kempat dari
empat saudara, saudara ibu yang pertama adalah laki-laki, yang kedua
adalah laki-laki, yang ketiga adalah perempuan, dan yang keempat adalah
86
ibu. Dari susuanan keluarga suami, suami adalah anak kelima dari tujuh
saudara. Anak pertama adalah peremuan, dan anak kedua sampai ketujuh
anak yang kedua, dan anak nya yang pertama yaitu laki-laki, berat badan
lahir adalah 2450 gr, jenis persalinan spontan, umur kehamilan cukup bulan,
95
penyulit saat kehamilan tidak ada, penolong saat persalinan yaitu bidan,
anak ibu yang pertama sekarang dala, keadaan sehat. Perilaku kesehatan ibu
selama ini bisa dikatakan baik yaitu ibu tidak merokok, tidak meminum-
minuman yang berakohol, dan tidak memakai narkoba. Riwayat haid ibu,
ibu mengatakan haid pertama pada umur 12 tahun, siklusya biasa nya 28
hari dan tertatur, banyak nya dalam sehari 2-3 kali mengganti pembalut,
lamanya 7 hari dan sifat dan warna darah adalah encer dan merah. Riwayat
ibu pada saat trimester pertama adalah mual dan muntah, trimester kedua
trimester ketiga keluhan yang dirasakan sakit pada selangkangan dan sering
yaitu sekitar lebih dari 10-20 kali, dan tidak ada keluhan pada saat bayi
Riwayat kebiasaan selama hamil ibu seperti makan 4 kali dalam sehari
dengan porsi sedang, dengan menu nasi, sayur, lauk (ikan, tahu,tempe, telur,
dan daging). Ibu minum 6-7 kali sehari dan 1 gelas susu hamil. Ibu biasaya
buang air besar 1 kali sehari dan buang air kecil 9-10 kali sehari. Ibu mandi
2 kali sehari, keramas 3 kali seminggu, gosok gigi 2 kali sehari dan
mengganti pakaian dalam 2 kali sehari. Ibu istirhar siang biasanya 1 jam dan
malam 7-8 jam. Aktivitas ibu sehari-hari adalah ibu rumah tangga seperti
biasa. Saat hamil ibu melakukan hubungan suami istri sebanyak 1 minggu
imunisasi TT 2 kali yaitu TT1 pada tanggal 16 februari 2015 dan TT 2 pada
umum ibu compos mentis. Tanda-tanda vital ibu dalam batas normal, TD=
110/80 mmHg, N= 82 kali permenit, R=24 kali permenit, dam S= 36,6 oC.
Berat badan ibu sekarang adalah 68 kg, dan berat badan ibu sebelum hamil
adalah 55 kg. Tinggi badan ibu 150 cm, lingkar lengan 24 cm. Pemeriksaan
kepala dan rambut, warna rambut hitam, distribusi merata, bersih, kuat dan
tidak berketombe. Pemeriksaan muka, tidak ada oedema dan tidak ada
berlubang, gusi tidak bengkak dan berdarah, keadaan mulut lembab dan
leher tidak terdapat pembesaran kelenjar limfe, kelenjar tiroid, dan kelenjar
getah bening. Pada pemeriksaan dada, dada dalam bentuk simetris dan
leopold 4 kepala sudah masuk pintu atas panggul. DJJ 136 kali permenit.
Tapsiran berat badab janin adalah 3255 gram. Pada genetalia tidak
Pada ekstermitas tangan, kuku bersih dan tidak pucat, serta tidak ada
oedema. Pada ekstermitas kaki, kuku bersih dan tidak pucat, tidak ada
eodema, refleks patella ka(+) dan ki (+). Pada punggung dilakukan ketuk
Menteng pada tanggal 1 juli dengan hasil HB : 11.3 gr% dan protein urin(-).
Diagnosa kebidanan : Ny. H GII PIAO, hamil 37 minggu. Janin tunggal hidup
intra uterin.
selangkangan
- Ibumengatakan HPHT : 7 10 2014
N: 82 x/menit S : 36,6 oC
- BB sekarang : 68 kg
- BB sebelum hamil: 55 kg
LILA : 24 cm
L II : Pu ka
L IV : V PAP
90
6. Implementasi
1) Melakukan komunikasi interpersonal agar terciptasuasana yang
janin tunggal, janin dalam keadaan baik serta DJJ dalam batas normal.
karena pada trimester ketiga atau akhir, kandung kemih ditekan oleh
BAK yaitu dengan pada saat tidur usuhakan untuk tidur dengan posisi
miring untuk menguragi tekanan dari rahim, dan untuk mengatasi sakit
mudah lelah.
5) Menganjurkan untuk ibu olehraga ringan seperti jalan kaki di pagi hari
agar peredaran darah ibu lancar dan badan ibu menjadi segar
6) Menganjurkan ibu untuk mempersiapkan kebutuhan persalinan seperti
semakin sering dan teratur, keluar lender bercampur darah dari jalan
lahir, dan keluar air ketuban. Apabila ada tanda-tanda persalinan segera
Umum.
9) Memberikan ibu obat oral seperti Fe (3 x 1, 30 tablet), kalk (1 x 1 , 10
yaitu tidak menggunakan teh atau kopi maupun susu, karena dapat
7. Evaluasi
1) Tercipta hubungan saling percaya antara Ibu dan Bidan
2) Ibu sudah mengetahui hasil pemeriksaan dan keadaan bayinya.
3) Ibu sudah mengerti dengan penjelasan yang diberikan dan mau
antar oleh keluarganya dengan alasan ingin melahirkan, ibu mengeluh sakit
perut/mules dari pinggang menjalar keperut bagian bawah. Ibu mengatakan haid
93
terakhirnya 7 Oktober 2014 dan tafsiran melahirkan tanggal 14 Juli 2015. Ibu
mengatakan sakit perut/mules sejak tanggal 23.00 WIB dan keluar lendir
bercampur darah pukul 24.30 WIB. Kontraksi dengan frekuensi 2x/10 menit
lamanya 25 detik.
Ibu mengatakan ini kehamilan yang kedua dan tidak pernah keguguran. Ibu
jantung, tekanan darah tinggi, hepar, diabetes millitus, PHS, campak, malaria, dan
TBC baik dari dirinya sendiri maupun keluarganya dan ibu tidak mempunyai
Riwayat kebiasaan selama hamil ibu seperti makan 4 kali dalam sehari
dengan porsi sedang, dengan menu nasi, sayur, lauk (ikan, tahu,tempe, telur, dan
daging). Ibu minum 6-7 kali sehari dan 1 gelas susu hamil. Ibu biasaya buang air
besar 1 kali sehari dan buang air kecil 9-10 kali sehari. Ibu mandi 2 kali sehari,
keramas 3 kali seminggu, gosok gigi 2 kali sehari dan mengganti pakaian dalam 2
kali sehari. Ibu istirhar siang biasanya 1 jam dan malam 7-8 jam. Aktivitas ibu
sehari-hari adalah ibu rumah tangga seperti biasa. Saat hamil ibu melakukan
hubungan suami istri sebanyak 1 minggu sekali itu pun dilakukan secara berhati-
februari 2015 dan TT2 pada tanggal 16 maret 2015. Sebelum hamil ibu
N=80 x/menit, R=21 x/menit, S=36,7 oC, berat badan ibu sekarang 68 kg, tinggi
badan ibu 150 cm, lingkar lengan 24 cm. Kenaikan berat badan ibu selama hamil
adalah 13 kg.
94
Keadaan kepala ibu baik, tidak ada bekas luka dengan warna rambut hitam
distribusi merata, bersih dan tidak mudah rontok. Tidak ada oedema pada muka
dan tidak ada cloasmagravidarum. Konjungtiva tidak pucat, sklera tidak kuning,
dan kemampuan penglihatan baik. Gigi ibu tidak berlubang, gusi tidak berdarah,
dan keadaan bibir lembab. Keadaan letak telinga simetris, tidak ada pengeluaran
dan keadaan pendengaran baik dibuktikan ibi dapat dengan jelas mendengar suara,
perkataan ataupun pertanyaan darai pemeriksa. Tidak ada pengeluaran dari hidung
pembesran vena jugularis, dan pembesaran getah bening. Keadaan dada simetris
didapatkan hasil hiperpigmentasi sesuai warna kulit, tidak ada bekas luka,
terdapat linea alba dan striae albikan. Dilakukan pemeriksaan palpasi dengan
Leopold III= presentasi kepala, Leopold IV= kepala sudah masuk pintu atas
panggul. Tafsiran berat badan janin adalah 3255 gram dengan DJJ= 129 x/menit.
Supra pubik tidak teraba dan kandung kemih kosong. Pada ekstermitas tidak ada
oedema pada tangan dan kaki, tidak ada varises pada tungkai dan refleks patella
ka (+)/ki (-).
95
nyeri, oedema pada genetalia dan terdapat pengeluaran pervaginam berupa lendir
bercampur darah. Dilakukan pemeriksaan dalam (VT) pada tanggal 6 Juli 2015
pada pukul 02.30 WIB, terdapat pendataran pada serviks, pembukaan belum
lengkap ( 3 cm), keadaan selaput ketuban utuh dan menonjol, penurunan kepala
pada bidang H III, posisi kepala UUK kiri depan, tali pusat tidak teraba dan kesan
a. Kala 1
1. Pengkajian Data (terlampir)
2. Interprestasi Data
Diagnosa Kebidanan : Ny. H GIII PI AO, hamil 37 minggu, janin tunggal
kepinggang
5) Ibu mengatakan HPHT : 7-10-2014
K
Data Objektif : /U Ibu baik, kesadaran compos mentis
TTV : TD : 120/80 mmHg R : 21 X/Menit
N : 80 x/menit S : 36,7 oc
BB : 68 Kg
TB : 150 cm
LILA : 24 cm
TP : 14-7-2015
Inpeksi : Tidak ada kelainan
Palpasi : L I : TFU 1/2 PX-PST (MD:32 cm)
L II : PU-KA
L III : Pres-Kep
L IV : PAP
TBBJ : 3255 gram
96
depan
Masalah : ibu merasakan sakit pinggang hingga menjalar keperut
Kebutuhan : lakukan asuhan sayang ibu
3. Diagnosa Potensial
Tidak ada
4. Tindakan Segera
Tidak ada
5. Intervensi
1). Lakukan komunikasi interpersonal.
2). Informasikan hasil pemeriksaan.
3). Berikan dukungan emosional.
4). Anjurkan ibu untuk memilih posisi yang nyaman.
5). Beritahu ibu cara mengedan yang baik.
6). Anjurkan ibu untuk BAK dan BAB.
7). Siapkan kondisi lingkungan
8). Tulis kemajuan persalinan dilembar partograf.
6. Implementasi
1) Melakukan komunikasi interpersonal kepada Ibu, agar tercipta hubungan
keadaan Ibu dan janin baik, TTV dalam batas normal, TD : 120/80
menolong persalinan.
9) Menulis kemajuan persalinan dilembar protograf.
7. Evaluasi
1). Terjalin hubungan saling percaya antara ibu dan bidan
2). Ibu sudah mengetahui hasil pemeriksaan.
3). Ibu sudah diberikan dukungan emosional
4). Ibu sudah memilih posisi yang nyaman seperti miring kiri.
5). Ibu sudah mengetahui cara mengedan yang baik.
6). Ibu sudah BAK.
7). Ibu sudah makan dan minum
8). Lingkungan, alat-alat dan bahan sudah disiapkan.
9). Kemajuan persalinan sudah ditulis dilembar partograf dengan hasil
98
menonjol
Kepala 1/5
A : Ibu inpartu Kala II
menghadapi persalinan
6). Memasang celemek, masker, mamun tidak menggunakan alas
normal :
99
vul-ka.
b) Memastikan kelengkapan alat, bahan, dan obat-obatan.
c) Menggelar kain diatas perut ibu, diatas meja resusitasi,
spuit.
e) Melakukan vulva hygiene, kemudian VT memastikan
pembukaan lengkap
f) Mendektomanisasikan handscoon kedalam larutan kloin
handuk diatas perut ibu dan kain dilipat 1/3 bagian bawah
ibu.
k) Tangan kanan menahan penneum diatas kain dengan
defleksi maksimal..
l) Setelah Kepala lahir, cek apabila ada lilitan tali pusat.
m) Menunggu Kepala melakukan putaran paksi luar.
n) Memgang Kepala secara biparietal, tarik kebawah untuk
, caput .
bersih.
u) Menelungkup bayi diatas perut ibu dengan Kepala lebih
tiba.
A : Ibu inpartu kala III
P :1) Melahirkan plasenta
2) Memindahkan klem 5-10 dari vulva
3) Meletakan tangan kiri diatas symplsis untuk melakukan dorso
pendarahan.
h) Memastikan ibu dan bayi tetap melakukan IMD selama 1
jam.
d. Kala 4
S :1) Ibu mengatakan senang karena bayinya lahir dengan selamat.
2) Ibu merasakan lelah.
O : TTV : TD : 110/70 mmHg R : 22 X/Menit
N : 80 x/menit S : 36,8 oc
Palpasi :
sesuai.
4) Memberitahu ibu untuk memberi makan dan minum.
102
nifas 2 jam post partum. Ibu mengeluh perutnya mules dan kelelahan.
Ibu mengatakan ini adalah persalinan yang keduanya dan sebelumnya tidak
pernah keguguran. Haid terakhir pada tanggal 7 Oktober 2014 dan tafsiran
persalinan pada tanggal 14 Juli 2015. Selama hamil ibu pernah 5 kali di bidan
Praktik Mandiri pada tanggal 6 Juli 2015 pukul 08.00 WIB dengan spontan
pengkajian baik dan interaksi antara ibu bayi juga baik. Aktifitas ibu berupa
makan 4 kali sehari dan minum 6-7 gelas/hari. Ibu istrirahat 7-8 jam.
N= 83 x/menit, R=22 x/menit S=36,8oC. Keadaan kepala ibu baik, tidak ada bekas
luka dengan warna rambut hitam distribusi merata, bersih dan tidak mudah rontok.
Tidak ada oedema pada muka dan tidak ada cloasmagravidarum. Konjungtiva
tidak pucat, sklera tidak kuning, dan kemampuan penglihatan baik. Gigi ibu tidak
103
berlubang, gusi tidak berdarah, dan keadaan bibir lembab. Keadaan letak telinga
simetris, tidak ada pengeluaran dan keadaan pendengaran baik dibuktikan ibu
pemeriksa. Tidak ada pengeluaran dari hidung dan kemampuan penciuman baik.
pembesran vena jugularis, dan pembesaran getah bening. Keadaan dada simetris
puting susu menonjol dan ada pengeluaran ASI, memmae dalam keadaan bersih.
Tinggi fundus uteri ibu 2 jari dibawah pusat, kontraksi uterus baik, tidak
teraba suprapubik, ibu sudah BAK sebanyak 500 cc. Saat persalinan tidak
merah dan jenis lochea rubra. Pada ekstermitas atas tidak terdapat oedema dan
kuku tidak pucat. Sedangkan ekstermitas bawah juga tidak terdapat varises,
sekarang ibu dalam masa nifas atau masa yang diperlukan untuk pulihnya
minimal 2x sehari atau bila basah dan kotor, menganjurkan ibu untuk
membersihkan vulva dengan air dan sabun dimulai dari depan kebelakang,
pada waktu mandi, lakukan pijakan lembut dan sekapa yudara dengan air
ASI berfungsi untuk member kekebalan tubuh terhadap penyakit dan agar
tumbuh kembang bayi baik, mempererat hubungan ibu dan bayi, serta
kepala bayi dengan siku lengan bawah dan telapak tangan memegang
bokong dan panggung bayi, Kepala diangkat lebih tinggi dan badan, perut
dan badan bayi bersentuhan dengan perut ibu. Masukkan putting susu
sehingga daerah aerola masuk kedalam mulut bayi, susui bayi bergantian
antara payudara kiri dan kanan sampai merata kenyang, sendawakan bayi
setelah menyyusui dengan posisi tubuh bayi dipundak ibu kemudian tepuk
menerus dan banyak dari jalan lahir, demam tinggi, lochea berbau,
Bayi Ny. H, umur 1 jam, lahir pada tanggal 6 Juli 2015 pukul 08.00 WIB.
Pukul 09.00 WIB dilakukan pengkajian pada bayi baru lahir. Riwayat kehamilan
dan persalinan yang kedua, dan belum pernah mengalami keguguran. Selama
kenaikan berat badan sebanyak 13 kg dari sebelum hamil dan sesudah hamil.ibu
makanan yang bergizi, tidak mengkonsumsi obat-obatan atau jamu dan alkohol,
dengan lama persalinan 9 jam. Ketuban pecah spontan pukul 07.25 WIB berwarna
jernih dan tidak berbau. Ibu maupun bayi tidak mengalami komplikasi saat
persalinan.
Keadaan bayi baru lahir segera menangis dengan intensitas kuat. Warna
kulit kemerahan. Dilakukan IMD selama 60 menit, setelah 1 jam bayi lahir
diberikan Neo-K 0,5mg pada paha kiri 1/3 anterolateral dan salep mata
oksitetrasiklin 1%. Satu jam setelah diberikan Neo-K diberikan imunisasi hepatitis
Penampilan keseluruhan bayi baik, kepala normal, tidak ada caput dan
cephal, badan dan ekstermitas normal, tidak ada cacat. Tonus otot bayi aktif dan
bayi bergerak aktif. Warna kulit kemerahan, bibir lembab dan tidak pucat.
106
Laju pernafasan 42 x/menit, laju jantung 143 x/menit, suhu 36,8 oC, berat
badan bayi 3500 gram, panjang badan bayi 49 cm. Dari hasil pemeriksaan kepala
didapatkan ubun-ubun datar, sutura teraba dan tidak ada molase, tidak ada
dengan mata dan kepala simetris, pada mata tidak ada tanda-tanda infeksi,bibir
lembab, dan palatum teraba keras, tidak ada sumbing dan refleks mengisap baik,
tidak ada pembengkakan dan kelainan pada leher. Bentuk dada normal, puting
menonjol, bunyi nafas normal, dan tidak terdengar bunyi tambahan, serta bunyi
jantung normal.
Gerakan ekstermitas bayi normal dengan jumlah jari lengkap. Bentuk perut
simetris, tidak ada penonjolan sekitar tali pusat saat menangis, tidak ada
perdarahan pada tali pusat, lembek pada saat menangis, dan tidak ada
skrotum, dan penis berlubang. Lubang anus ada. Gerakan ekstermitas bawah
normal dengan jumlah jari yang lengkap. Pada punggung tidak ada
graphs, dan refleks tonick neck dalam keadaan baik. Setelah dilakukan anamnesa
S : 1) Ibu mengatakan bayinya lahir tanggal 6 juli 2015, pukul 08.00 wib.
2) Ibu mengatakan bayinya menagis kuat dan bergerak aktif
3) Ibu mengatakan bayinya menysu dan kuat
K
O : /Ubayi baik
S = 36,8 oC, JK =
kali sehari, mengganti popok dan baju bila basah dan kotor, membersihkan
setelah BAK/BAB>
6. Menjelaskan tanda bahaya pada baru lahir kepada ibu dan keluarga sepe
kebiruan. Bila ada salah satu tanda tersebut segera periksa bayi kebidan a
kesehatan lainnya
7. Memandikan bayi setelah 6 jam setelah lahir. Agar bayi tidak kehilangan su
8. Memberitahu ibu perawatan bayi sehari-hari :
a) Memandikan bayi 1x sehari dengan air hangat
b) Merawat tali pusat dengan kassa steril dan tidak membubuhkan apapu
pusat
c) Mengganti pakaian yang kotor sesegera mungkin
d) Menjaga kehangatan bayi dengan membedong bayi.
2.Catatan Perkembangan
2.1 Catatan Perkembangan Ibu hamil
Tanggal : 4 Juli 2015
selangkangan.
3) Ibu mengatakan HPHT : 7 10 2014
O : TP : 14 7 2015
N : 81 x/menit S : 36,9 oC
BBsekarang : 68 kg
BB sebelum hamil : 55 kg
1
1 1111 2 2
22 22
2
3
33
333 3
109
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
1. HASIL
A. Kehamilan
Asuhan kebidanan kehamilan diberikan pada Ny. H umur 30 tahun.
keguguran. Kenaikan ibu pada saat hamil adalah sebanyak 13 kg. Pada saat
keluhan sering BAK, sakit pada selangkangan dan sakit pada pinggang.
tanggal 1 Juli 2015 dan HB ibu dalam batas normal yaitu 11,3 gr%.
B. Persalinan
Sebelum proses persalinan Ny.H dengan usia kehamilan 37 minggu
137
mengeluh nyeri pinggang menjalar keperut bagian bawah dan adanya lendir
dengan kala 1 yaitu 8 jam 30 menit dimulai pukul 23.30 WIB-07.30 WIB,
110
kala 2 dimulai pukul 07.30 WIB- 08.00 WIB, kala 3 yaitu 10 menit, dan 2
jam observasi kala 4 sejak pukul 08.25 WIB- 10.10 WIB. Persalinan ini
Selama proses persalinan tidak terjadi gangguan his atau kontraksi uterus.
Air ketuban pecah pukul 07.25 WIB berwarna jernih. Tidak ada molase
pada kepala janin dan gangguan pada denyut jantung janin. Proses
partograf dan diberikan asuhan yang telah dibuat yaitu asuhan kebidanan
sesuai dengan rencana asuhan sayang ibu, memberitahu tentang posisi yang
uter, plasenta lahir lengkap dengan selaput ketuban dan kotiledonnya. Kala
C. Nifas
Asuhan kebidanan pada Ny. H pada masa nifas adalah 2 jam
pemeriksaan fisik khusus yaitu pada payudara dan putting susu, abdomen,
dan puting menonjol serta ada pengeluaran ASI, tinggi fundus 2 jari
dibawah pusat, tidak ada tanda-tanda infeksi, peradangan dan oedema pada
ekstermitas tidak ada oedema, varises, nyeri dan tidak ada hal abnormal
pertama, hari kedua, dan hari keenam. Pemeriksaan dilakukan seperti 2 jam
fundus uteri dan pengeluaran lochea. Pada hari pertama dan kedua tinggi
fundus uteri ibu 2 jari dibawah pusat dan pengeluaran lochea masih
berwarna merah dengan jenis lochea rubra, pada hari keenam tinggi fundus
mempunyai keluhan, ibu sudah bisa menyusui seperti biasanya, sudah dapat
beraktvitas, ibu juga telah mendapatkan penkes yang diberikan oleh penulis
selama 6 bulan, perawatan payudara, dan cara menyusui dengan benar agar
bayi dapat menyusu dengan baik tanpa mengalami komplikasi seperti puting
kebutuhan istirahat. Pada masa nifas ibu juga sudah mendiskusikan tentang
KB yang akan digunakan oleh ibu dan ibu memilih akan menggunakan KB
pil.
D. Bayi Baru Lahir
112
By. Ny. H lahir pada tanggal 6 Juli 2015 pukul 08.00 WIB berjenis
kelamin laki-laki dengan berat badan 3.500 gram, dan panjang badan 49 cm.
kehamilan, tafsiran berat badan janin adalah 3255 gram berdasarkan tinggi
fundus uteri saat pemeriksaan palpasi pada ibu. Bayi dalam keadaan baik
segera menangis. Tidak ada caput, cephal, atau cacat. Refleks-refleks pada
bayi baik, bayi sudah BAB dan BAK dalam 2 jam setelah lahir.
Penanganan bayi baru lahir dimulai setelah bayi lahir dengan
untuk selalu memberikan ASI ekslusif untuk bayinya. Asuhan setelah 1 jam
dipaha kiri bayi dan pemberian salep mata Oksitetrasiklin 1%. Kemudian
perawatan bayi sehari-hari, perawatan tali pusat sampai sampai tali pusat
regangan.
Perubahan fisiologis lain yang terjadi selama kehamilan
kehamilan
hamil
Komponen Jumlah
Jaringan ekstra uterin 1 kg
Janin 3-3,8 kg
Cairan amnion 1 liter
Plasenta 1-1,1 kg
Payudara 1,5-2
Tambahan darah 2-2,5 kg
Tambahan cairan jaringan 1,5-2,5 kg
Tambahan jaringam lemak 1-2,5 kg
Total 11,5-16 kg
Sumber : Ari Sulistyawati, 2009
Pemberian imunisasi TT ( tetanus toxoid) pada ibu hamil
Perlindungan
TT 1 Pada kunjungan ANC 0% Tidak ada
pertama
TT 2 4 minggu setelah TT 1 80 % 3 Tahun
TT 3 6 bulan setelah TT 2 95 % 5 Tahun
TT 4 1 tahun setelah TT 3 99 % 10 Tahun
TT 5 1 tahun setelah TT 4 99 % 25 tahun/ seumur
hidup
Sumber : Ika Pantikawati, Saryono,2010
Pada saat kehamilan Ny. H asuhan standar minimaln
urine.
Menurut kebijakan program pelayanan atau asuhan
B. Persalinan
1) Kala I
Pada saat usia kehamilan menginjak 37 minggu, Ny. H
2) Kala II
Selama kala II ibu dipimpin meneran ketika ada his dan
.
119
menit.
4) Kala IV
Dilakukan pemantauan 2 jam postpartum, dengan hasil
penyulit.
C. Asuhan Kebidanan Pada Masa Nifas
Dalam hal ini dilakukan kunjungan nifas sesuai dengan
lochea pada hari pertama dan kedua adalah rubra dan hari ke 6
lebih karena banyak hal yang dapat terjadi pad masa nifas
penyulit.
Dalam hal ini penuis melakukan kunjungan nifas selama
dada 33 cm. Asuhan segera yang dilakukan pada bayi baru lahir
Bayi baru lahir normal adalah bayi yang lahir pada usia
2011).
Asuhan kebidanan yang diberikan pada bayi baru lahir
baru lahir mulai dari 1 jam, 1 hari, dan 3 hari sampai tali pusat
perawatan bayi baru lahir, dan berat badan bayi normal sesuai
BAB V
PENUTUP
1. Kesimpulan
4) Asuhan kebidanan pada ibu nifas Ny. H kunjungan rumah pada ibu
149
post partum meliputi kunjungan 1 hari post partum, 2 hari
oleh Ny. H setelah masa nifas berakhir dan jenis kontrasepsi yang
5) Asuhan kebidanan pada bayi Ny.H keadaan umum bayi baik, tidak
sekali, menjaga personal hygiene, dan tanda bahaya bayi baru lahir.
2. Saran
2) Untuk kelengkapan APD, sesuai standar sangat penting pada saat APN
penolong.
lahan.
Daftar Pustaka
Bahiyatun. 2009. Buku Ajar Asuhan Kebidanan Nifas Normal. Jakarta : EGC
126
Depkes RI. 2008. Asuhan Persalinan Normal, Asuhan Esensial, Pencegahan dan
Penanggulangan Segera Komplikasi Persalinan dan Bayi Baru Lahir. Jakarta :
JPNK-KR
Dewi, Vivian Nanny Lia. 2010. Asuhan Kehamilan untuk Kebidanan. Jakarta
Salemba Medika
Dewi, Vivian Nanny Lia. 2011. Asuhan Kebidanan pada Bayi Baru Lahir. Jakarta
Salemba Medika
Ralph C. Benson, Martin. 2008. Buku Saku Obstetri dan Ginekologi. Jakarta :
EGC
Rohani, Reni saswita, Marisah. 2011. Asuhan Kebidanan Pada Masa Persalinan.
Jakarta : Salemba Medika
Saifudin, A.B. 2009, Buku panduan praktis pelayanan kesehatan maternal dan
neonatal. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo