Anda di halaman 1dari 14

TUGAS

ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS

Oleh :
Feby Ragiliana 201304099
D3 Keperawatan Semester 3 Tingkat 2

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN


AKPER BINA SEHAT PPNI
KABUPATEN MOJOKERTO
2014
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

A.   Data Umum


1.  Nama Kepala Keluarga          : Tn. A
2. Umur Kepala Keluarga           : 37 tahun
3. Alamat Kepala Keluarga         : Jln. Baji minasa, Kel.tamarunang, Kec.Mariso
4. Pekerjaan Kepala Keluarga    : Pedagang
5. Pendidikan Kepala Keluarga  : SLTP
6. Komposisi Keluarga                :
N Nam J Hub. U Pen STATUS IMUNISASI
o a K Dg. mu d. B POLIO DPT HEPAT CAM

Ang Kep. r tera C ITIS PAK


G 1 2 3 4 1 2 3 1 2 3
gota Kelu (th khir
kelu arga n)
arga
1 Ny.K P ISTR 35 SMP ü   
2 An. P I 12 SMP
3 M L Anak 9 SD
An.N 1
Anak
2

6. Tipe Keluarga :
Keluarga Tn. A termasuk keluarga kecil yang terdiri dari Kepala Keluarga, istri, 2 orang anak
7. Suku Bangsa :
Seluruh Anggota Keluarga berasal dari suku Makassar, Indonesia
8. Agama :
Semua anggota keluarga menganut agama Islam dan mereka taat beribadah dan menjalankan
perintah Allah SWT
9. Status Sosial Ekonomi keluarga :
Kepala Keluarga           : 500.000,-/bln
Istri (ibu K)                    : 250.000,-/bln
Anak ke-1                      : -
Anak ke-2                      : -
Untuk pendapatan KK dengan Istri, dijadikan satu sehingga menjadi Rp.750.000,-/bln dengan
rata-rata pengeluaran Rp.600.000,-/bln. Dilihat dari penghasilan anggota keluarga dan harta
benda yang dimiliki dalam keluarga, keluarga tersebut mempunyai status social ekonomi
rendah
10. Aktivitas rekreasi keluarga :
Setiap hari  KK dan keluarga dalam memenuhi kebutuhan akan rekreasi dan hiburan biasanya
menonton TV, berkumpul dengan keluarga dan melepas lelah diruang keluarga, untuk anak
ke-1 dan ke-2  sering keluar bermain dengan teman-temannya disore hari.
B.   Riwayat Tahap Perkembangan Keluarga
11. Tahap Perkembangan Keluarga saat ini
Keluarga Tn.A mempunyai 2 orang anak, anak pertama perempuan dengan umur 14 thn, anak
kedua laki-laki dengan umur 12 thn, maka keluarga Tn.A berada pada tahap perkembangan
keluarga dengan anak usia sekolah.
12. Tahap Perkembangan Keluarga Yang Belum Terpenuhi
Adanya masalah kesehatan yang dihadapi oleh Ny.K menderita   gastritis, dan  adanya
stress/trauma keluarga yang mengganggu anak-anaknya.
13. Riwayat Keluarga Inti
Dalam keluarga tidak ada riwayat penyakit menular, menahun, dan menurun. Riwayat
kesehatan masing-masing anggota keluarga adalah sebagai berikut :
·         Kepala Keluarga        : Klien pernah sakit apendisitis sehingga harus operasi dan rawat
inap selama 8 hari di Rumah Sakit dan sekarang sudah sembuh.
·          Istri     : Klien memiliki penyakit magh/gastritis, namun jika penyakitnya kambuh tidak
mengharuskan klien berobat dan rawat inap di RS akan tetapi cukup membeli obat diapotek
·         Anak ke-1       : tidak ada riwayat sakit yang mengharuskan klien untuk berobat dan rawat
inap di RS
·         Anak ke-2       : klien pernah mengalami cedera di kepala dan pergelangan tangan dislokasi
akibat jatuh pada saat bermain, tapi tidak dibawa ke RS untuk berobat akan tetapi hanya
diberi obat gosok dan diurut saja pergelangan tangannya dan kepala yang cedera hanya
diberikan antiseptic yang dibeli sendiri dari apotek. Namun klien masih terkadang
mengeluhkan tangannya terasa nyeri apabila banyak digerakkan saat bermain. Biasanya saat
kambuh, klien cukup diberi minyak gosok pada daerah yang terasa sakit yang kemudian
digunakan untuk istirahat sampai sembuh dengan sendirinya.
14. Riwayat Keluarga Sebelumnya
Dari keluarga Tn.A tepatnya anak ke-2 (kakak KK) pernah mengidap sakit DBD, sedangkan
dari keluarga Ny.K tepatnya anak ke-2 (adik Ny.K) mengidap penyakit diare.
C.   Pengkajian Lingkungan
15. karakteristik rumah
Luas tanah      : 5 x 6 m2                                Luas Rumah : 4 x 5 m2
Tipe Rumah : Rumah panggung/rumah kayu dengan jumlah ruang 1 kamar tidur, 1 ruang
tamu sekaligus ruang keluarga, 1 dapur, kamar mandi diluar rumah, dan WC umum. Jumlah
jendela 3, setiap ruangan dimanfaatkan sebagaimana fungsinya secara optimal. Peletakan
perabot rumah tangga tidak tertata dengan rapi. Tidak ada septic tank, pembuangan langsung
ke selokan besar, jarak antara wc dengan sumber air kurang lebih 10 meter, sumber air
minum PAM.
16. Karakteristik Tetangga Dan Komunitas RW
Tetangga klien yang ada di sekitar rumah ramah-ramah. Klien tinggal di wilayah perkotaan
sehingga jarak rumah satu dengan yang lain cukup dekat. Penduduk setempat juga
mempunyai kesepakatan apabila ada warga baru dan ada tamu yang menginap harap lapor
pada RT/RW. Saat terjadi wabah DBD, malaria, atau pun diare diadakan kerja bakti.
17. Mobilitas Geografis Keluarga
Sejak Tn.A menikah dengan Ny.K, keluarga Tn.A sudah 2 kali pindah pertama di Panampu
dan yang kedua di kecamatan Mariso dan tidak pernah pindah lagi.
18. Perkumpulan Keluarga Dan Interaksi Dengan Masyarakat
Setiap hari, pada saat sore dan malam hari klien dan keluarganya selalu meluangkan waktu
untuk berkumpul. Keluarga klien juga berinteraksi baik dengan masyarakat disekitar.
19. Sistem Pendukung Keluarga
Semua anggota keluarga dalam kondisi sehat. Antara anggota keluarga saling menyayangi
satu sama lain keluarga klien memiliki fasilitas kesehatan MCK, tempat tidur, sumber air
bersih, dan sepeda sebagai sara transportasi, sedangkan fasilitas sosialnya berupa mengikuti
penyuluhan kesehatan diposyandu misalnya : penyuluhan tentang DBD,diadakannya
imunisasi, sedangkan dukungan psikologi dan spiritual keluarga terpenuhi dengan baik.
Struktur keluarga
20. Pola Komunikasi Keluarga
Bahasa komunikasi yang digunakan dalam keluarga dan dengan masyarakat adalah bahasa
makassar dan Indonesia. Komunikasi antara keluarga lebih sering mulai sore hari karena
hampi semua anggota keluarga pulang kerja disore hari.
21. Struktur Kekuatan Keluarga
Klien memberi nasehat kepada anak-anaknya bagaimana cara berperilaku yang baik , sopan
santun, tata karma, cara menjaga hubungan baik dengan orang lain. Untuk kekuatan keluarga
masih tetap berada pada Tn.A jika ada masalah diselesaikan dengan baik oleh Tn.A dan
istrinya beserta kedua anaknya.
22. Struktur Peran
Tn.A :
-          peran informal : hanya sebagai anggota masyarakat
-          peran formal : menjadi kepala keluarga, suami, ayah
Ny.K :
-          peran informal : hanya sebagai anggota masyarakat dan perkumpulan ibu-ibu
dilingkungan tempat tinggal
-          peran formal : sebagai ibu rumah tangga, istri. Ibu
Anak ke-1 :
-          peran informal : sebagai anggota masyarakat dan pelajar
-          peran formal : sebagai anak
Anak ke-2 :
-          peran informal : sebagai anggota masyarakat dan pelajar
-          peran formal : sebagai anak
23. Nilai dan Norma keluarga
Keluarga kurang  menyadari pentingnya menjaga kesehatan, mereka membiasakan cuci
tangan sebelum makan, akan tetapi kebersihan lingkungan disekitarnya tidak dijaga dengan
baik, kecukupan gizi dalam keluarga juga kurang terpenuhi dilihat dari makanan yang sering
dikonsusmsi tiap harinya dikarenakan ekonomi rendah (tidak memenuhi 4 sehat 5 sempurna).
E.   Fungsi Keluarga
24. Fungsi Afektif
Keluarga klien saling memberikan perhatian dan kasih saying. Klien selalu mendukung apa
yang dilakukannya selama dalam batas kewajaran dan tidak melangga etika dan sopan
santun. Diterapkannya demokrasi dalam mengatasi permasalahan keluarga.
25. Fungsi Sosial
Interaksi antara anggota keluarga terjalin baik, masing-masing anggota keluarga masih
memperhatikan dan menerapkan etika sopan santun dalam berperilaku.
26. Fungsi Perawatan Kesehatan
a.       kemampuan keluarga dalam mengenal masalah kesehatan
keluarga cukup mengetahui mengenai penyakit, namun pengetahuan mengenai penanganan
jika mengalami kekambuhan penyakit kurang. Terbukti saat Ny.K kambuh penyakitnya dia
hanya membeli obat di apotek tanpa berobat ke dokter dulu, dan juga ketika anaknya
mengalami cedera hanya diberi minyak gosok di area yang sakit, lalu digunakan untuk
istirahat sampai terasa baik.
b.      Kemampuan keluarga memelihara lingkungan rumah yang sehat
-          anggota kelurga mengerti potensi yang ada pada setiap anggota kelurga dan mengerti
tentang sumber-sumber kelurga yang dimiliki
-          keluarga kurang menyadari bahwa dengan menciptakan lingkungan yang bersih dapat
mencegah penyebaran berbagai jenis penyakit. Terbukti dari lingkungan sekitar banyak
terdapat tumpukan sampah, tidak terdapat juga empat sampah.
-          Keluarga kurang mengerti dan menyadari tentang pentingnnya hygien sanitasi untuk
menciptakan rumah yang sehat. Terbukti jendela rumah jarang dibuka.
-          Keluarga secara keseluruhan kurang mampu mempertahankan kondisi kesehatan mereka.
Terbukti pemenuhan gizi seimbang kurang, tidur tidak teratur, mengatur waktu antara bekerja
dan berkumpul dengan keluarga kurang baik, terbukti keluarga mengutamakan pekerjaan.
c.       Kemampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit
-          pegetahuan keluarga mengenai penyakit terbatas, keluarga sedikit mengerti mengenai hal-
hal yang dapat menyebabkan kekambuhan dan yang perlu dilakukan untuk mencegah
kekambuhan
-          jika anggota keluarga ada yang sakit dan sekiranya perlu penanganan tenaga kesehatan,
maka keluarga akan mempercayakan perawatan dan penyembuhan pada tenaga kesehatan.
Namun bila sakitnya masih tergolong ringan, keluarga cukup menganjurkan istirahat,
pemenuhan kebutuhan dan konsumsi obat antiseptic, generic, dll dari apotek atau warung
kepada anggota keluarga yang sakit.
-          Untuk berjaga-jaga, keluarga hanya menyediakan obat-obatan yang sering dikonsumsi dan
cocok bagi masing-masing anggota keluarga. Apabila penyakit yang diderita dirasa parah,
keluarga langsung membawa ke tenaga kesehatan.
-          Keluarga memberikan perhatian, kasih saying dan support agar dapat membantu proses
penyembuhan.
d.      Kemampuan keluarga mengambil keputusan mengenai tindakan kesehatan yang tepat :
-          keluarga cukup mengerti tentang kesehatan pada anggota keluarganya
-          anggota keluarga cukup peka terhadap anggota keluarga yang sakit. Namun, terkadang
maslah kesehatan tersebut dianggap sepele atau tidak begitu diperhatikan secara lebih lanjut.
-          Keluarga tetap berusaha agar penyakit yang diderita tidak kambuh dan selalu mencari
solusi jika keluarga sakit.
-          Keluarga sangat cemas dengan kemungkinan penyakit yang menyerang anggota keluarga
yang lain.
-          Keluarga selalu menanggapi setiap masalah kesehatan secara positif
-          Keluarga kurang mendapat informasi yang tepat mengenai tindakan yang dilakukan jika
maslah kesehatan muncul dalam keluarga, sehingga tidak dapat mengambil keputusan.
27. fungsi reproduksi
a.       jumlah anak yang dimiliki Tn.A ada 2 orang  yaitu 1 perempuan dan 1 laki-laki
b.      keluarga merencanakan jumlah anggota keluarga dengan menjaga jarak kelahiran anak
yang satu dengan yang lainnya.
c.       Tn.A dan Ny.K menggunakan metode program KB alami
28. fungsi ekonomi
-          keluarga mampu memenuhi kebutuhan sandang, pangan dan papan dari pendapatan yang
diterima per bulan, namun keluarga kurang mampu menyisihkan pendapatannya untuk
keperluan yang tidak terduga
-          keluarga kurang mampu memanfaatkan fasilitas kesehatan yang ada, seperti posyandu,
puskesmas dll.
F.   Stress dan Koping Keluarga
29. stressor jangka pendek dan jangka panjang
-          stressor jangka pendek : kerusakan rumah akibat banjir dan trauma adanya banjir susulan
-          stressor jangka panjang : kekambuhan penyakit magh/gastritis pada Ny.K
30. Kemampuan keluarga berespon terhadap situasi atau stressor
Untuk stress jangka pendek, keluarga mengaku sedikit cemas karena tidak dapat tenang  dan
nyaman beristirahat dirumahnya.meskipun demikian keluarga telah berusaha memperbaiki
rumahnya sehingga layak untuk dihuni dan tetap waspada dengan adanya banjir susulan yang
bisa datang lagi. Untuk stressor jangka panjang keluarga (terutama Ny.K) berusaha mencegah
kekambuhan penyakitnya. Namun terkadang Ny.K tetap mengkonsumsi makanan yang
menjadi pantangannya misalnya makanan pedas dan asam.
31. strategi koping yang digunakan
Bila ada permasalahan dalam keluarga, sering diselesaikan dengan musyawarah.
32. strategi adaptasi disfungsional
Keluarga tidak pernah melakukan kekerasan, perlakuan kejam terhadap anak,
mengkambinghitamkan anak, memberikan ancaman dalam menyelesaikan masalah.
Pemeriksaan Fisik
1.      Tn.A (kepala keluarga)
TD        : 120/70 mmHg
R           : 24 x/menit
N           : 80 x/menit
S            : 36 0C
Ø  KEPALA
-          Rambut dan kulit kepala
Inspeksi : rambut lurus, kulit sawo matang
-          Mata
Inspeksi : kedua mata simetris, konjungtiva tidak pucat
-          Hidung
Inspeksi : hidung simetris, tidak ada pembesaran polip
-          Mulut dan faring
-          Telinga
Inspeksi : kedua telinga simetris
Ø  LEHER
Inspeksi : tidak ada nodul
Ø  DADA
Pergerakan dada terlihat saat inspirasi, Suara jantung S1 dan S2 tunggal, tidak terdapat
palpitasi, suara mur – mur tidak ada ronchi (-), wheezing (-), nafas cuping hidung (-).
Ø  ABDOMEN
Pada pemeriksaan abdomen tidak didapatkan adanya pembesaran hepar, pergerakan
peristaltik usus baik.
Ø  EKSTREMITAS
Inspeksi : anggota gerak lengkap, tidak ada luka, bekas jahitan, tidak ada kelainan pada jari
tangan dan kaki.
2.      Ny.K (Istri)
TD        : 120/80 mmHg
R           : 26 x/menit
N           : 80 x/menit
S            : 36 0C
Ø  KEPALA
-          Rambut dan kulit kepala
Inspeksi : rambut lurus, kulit putih bersih
-          Mata
Inspeksi : kedua mata simetris, konjungtiva tidak pucat
-          Hidung
Inspeksi : hidung simetris, tidak ada pembesaran polip
-          Mulut dan faring
-          Telinga
Inspeksi : kedua telinga simetris
Ø  LEHER
Inspeksi : tidak ada nodul
Ø  DADA
Pergerakan dada terlihat saat inspirasi, Suara jantung S1 dan S2 tunggal, tidak terdapat
palpitasi, suara mur – mur tidak ada ronchi (-), wheezing (-), nafas cuping hidung (-).
Ø  ABDOMEN
Pada pemeriksaan abdomen tidak didapatkan adanya pembesaran hepar, pergerakan
peristaltik usus baik.
Ø  EKSTREMITAS
Inspeksi : anggota gerak lengkap, tidak ada luka, bekas jahitan, tidak ada kelainan pada jari
tangan dan kaki.

H.  Harapan Keluarga Terhadap Petugas Kesehatan


Keluarga berharap agar mampu memberikan pelayanan yang baik dan tepat pada siapa saja
yang membutuhkan tidak hanya pasien yang di RS tetapi juga warga masyarakat yang
membutuhkan bantuan pelayanan kesehatan. Jangan membeda-bedakan dalam memberikan
pelayanan antara masyarakat miskin dengan kaya.
I.     Pengkajian Fokus
-          Hubungan anak terhadap orang tua baik, walau pun sibuk bekerja ibu dan ayah selalu
meluangkan waktu disela- sela pekerjaan untuk pulang kerumah memberi makan dan melihat
keadaan anaknya
-          Hubungan anak dengan adiknya sangat baik, selalu bermain bersama meski orang tua
pergi bekerja (saling menjaga satu sama lain)
-          Orang tua membentuk jaringan dengan anak dengan cara tiap hari selalu meluangkan
waktu disela-sela pekerjaan menjenguk anaknya dirumah, tetap memberikan kasih sayang,
perhatian kepada seluruh keluarga dan tetap menjaga komunikasi dengan baik.
-          Pelaksanaan tugas dan fungsi keluarga tetap terjaga dengan baik kedua orang tua memiliki
tugas sebagai kepala keluarga, isri, ayah dan juga ibu.

J.     Analisa Data


SIMPTOM ETIOLOGI PROBLEM
DO: bila lelah dan Ketidak mampuan keluarga untuk Nyeri Akut
makannya tidak teratur mengenal mengenai masalah kesehatan (Ny.K)
Ny.K nampak menahan yang meliputi pengertian, tanda dan
nyeri gejala, factor penyebab yang
DS: pasien mengatakan mempengaruhinya serta persepsi keluarga
bila lelah dan makan terhadap masalah
tidak teratur perutnya
terasa nyeri. Lalu
biasanya cukup minum
obat magh (antasida),
tidak pernah ke dokter
periksa
Skala nyeri : 4 (1-5)
DO: keluarga tampak Ketidak mampuan keluarga dalam Sindrom
sering tiduran dan mengambil keputusan mengenai tindakan pasca
berkumpul diruang yang tepat atas kecemasan atau trauma trauma
tamu. yang dirasakan.
DS: keluarga mengaku
masih sedikit cemas dan
keluarga tidak dapat
berada didalam rumah
dengan nyaman dan
tenang. Keluarga tetap
waspada dengan adanya
banjir susulan akibat
cuaca yang tidak
menentu dan tidak
disangka-sangka.
K.  Skoring
1.     Nyeri akut pada Ny.K pada keluarga Tn.A berhubungan dengan ketidak mampuan keluarga
untuk mengenal masalah kesehatan anggota keluarga.

No Kriteria Penghitungan Skor Pembenaran


1 Sifat masalah: 3/3x1 = 3/3 3/3=1 Masalah sudah terjadi
aktual
2 Kemungkinan 1/2x2 = 1 1 Kebiasaan klien yang dapat
masalah dapat mendorong kekambuhan
diubah: akan terulang kembali saat
sebagian klien merasakan dalam
keadaan sehat
3 Potensial 2/3x1 = 2/3 2/3 Sumber-sumber dan
masalah untuk tindakan yang mencegah
dicegah : cukup kekambuhan dapat
dijangkau oleh klien
4 Menonjolnya 0/2x1 = 0 0 Kebiasaan dalam mengatasi
masalah: masalah yang sedederhana
masalah tidak menyebabkan masalah tidak
dirasakan dianggap serius oleh klien
dan keluarga
2/3
∑     :2

2.     Sindrom pasca trauma pada keluarga Tn.A berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga
dalam mengambil keputusan mengenai tindakan yang tepat atas kecemasan atau trauma yang
dirasakan.

No Kriteria Penghitungan Skor Pembenaran


.
1 Sifat masalah: 3/3x1 = 1 1 Masalah actual karena
aktual mekanisme koping
keluarga kurang adekuat
dan stressor sangat
dirasakan keluarga
2 Kemungkinan 1/2x2 = 1 1 Semakin lama, stressor
masalah dapat makin sedikit sehingga
diubah: sebagian trauma dapat diatasi
sebagian.
3 Potensial masalah 2/3x1 = 1 2/3 Penerimaan dan keikhlasan
untuk dicegah: terhadap suatu peristiwa
cukup dapat mengurangi trauma
4 Menonjolnya 2/2x1 = 1 1 Trauma merupakan salah
masalah: masalah satu tanda keadaan
berat, perlu psikologis yang terganggu
penanganan
serius
∑     :32/3

L.   Prioritas Masalah


1.      Sindrom pasca trauma pada keluarga Tn.A berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga
dalam mengambil keputusan mengenai tindakan yang tepat atas kecemasan atau trauma yang
dirasakan
2.      Nyeri akut pada Ny.K pada keluarga Tn.A berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga
untuk mengenal masalah kesehatan anggota keluarga.

PERENCANAAN ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA Tn.A


N Hari/ Diagnosa Tujuan Intervensi Rasional
o Tangg
al
1. Rabu/ Sindrom pasca Setelah 1. Anjurkan keluarga 1. Dengan
trauma pada dilakukan untuk mengungkapkan mengungkapkan apa
22/12/ kecemasannya yang dirasakan kepada
keluarga Tn.A tindakan
10 berhubungan dengan selama 2 2. Anjurkan keluarga perawat, dapat
untuk mengurangi mengurangi beban yang
ketidakmampuan hari
stressor yang dirasakan.
keluarga dalam diharapkan menyebabkan 2. Dengan tidak selalu
mengambil keluarga kecemasan seperti mengingat dan
keputusan mengenai mampu anjurkan keluarga mengenang masa lalu
tindakan yang tepat mengatasi untuk tidak berfokus yang menyedihkan dan
atas kecemasan atau sindrom terhadap kejadian menakutkan, keluarga
trauma yang pasca banjir yang paling dapat mengurangi
dirasakan trauma berkesan dan merusak trauma.
harta benda.
2. Rabu Nyeri akut pada Ny.K Setelah 1.   Jelaskan tentang 1. Klien mampu
pada keluarga Tn.A dilakukan memahami penyakit
/ penyakit gastritis,
berhubungan dengan tindakan gastritis,  meliputi:
22/1 ketidakmampuan selama 2 meliputi: pengertian, pengertian, tanda dan
gejala, penyebab,
2/10 keluarga untuk hari tanda dan gejala,
penanganan dan
mengenal masalah diharapkan penyebab, pencegahan serta
kesehatan anggota Ny.K mampu akibat  bila
penanganan dan
keluarga. mengatasi penanganan tidak
nyeri pencegahan serta tepat atau tdk segera
ditangani.
akibat bila
2. Keluarga mampu
penanganan tidak memberikan tindakan
yang tepat bagi klien
tepat atau tdk segera
ditangani dengan
bahasa yang mudah
dipahami.
2. Jelaskan kepada
keluarga mengenai
hal-hal yang dapat
dilakukan saat
penyakit Ny.K kambuh

IMPLEMENTASI
Hari/T Dx Implementasi
anggal
Kamis 1 1. Menganjurkan keluarga untuk mengungkapkan kecemasannya
/ Hasil : keluarga mengungkapakan kecemasannya
23/12 2.   Menganjurkan keluarga untuk mengurangi stressor yang menyebabkan
/2010 kecemasan seperti anjurkan keluarga untuk tidak berfokus terhadap kejadian
banjir yang paling berkesan dan merusak harta benda.
Hasil ; keluarga mendengarkan dengan baik apa yang disrankan, dan ingin
mencoba melaksanakan apa yang telah dingajurkan perawat
Kamis 2 1. Menjelaskan tentang penyakit gastritis, meliputi: pengertian, tanda dan
/ gejala, penyebab, penanganan dan pencegahan serta akibat bila penanganan
23/12 tidak tepat atau tdk segera ditangani dengan bahasa yang mudah dipahami.
/2010 Hasil : klien tampak mendengarkan dan dengan seksama dan klien mengatakan
agak mengerti dengan penjelasan yang diberikan.
2.      Menjelaskan kepada keluarga mengenai hal-hal yang dapat dilakukan saat
penyakit ny.x kambuh.
Hasil : klien tampak mengerti dengan penjelasan yang diberikan perawat, dan
klien mengatakan akan melaksanakan apa yang disarankan.

EVALUASI
No. Hari/tgl DIAGNOSA EVALUASI

1 sabtu / Sindrom pasca S : keluarga mengatakan kini sudah tidak


25/12/2010 trauma pada keluarga secemas hari-hari kemarin karena rumah
Tn.A berhubungan yang rusak sudah diperbaiki, danada info
dengan bahwa akan ada perbaikan selokan dan
ketidakmampuan pembuangan air bah oleh pemerintah
keluarga dalam setempat secepatnya.
mengambil keputusan O : keluarga tampak lebih tenang
mengenai tindakan A : masalah teratasi sebagian (intervensi 1
yang tepat atas dan 5 = berhasil/ intervensi 2, 3, 2 = belum
kecemasan atau berhasil)
trauma yang P: lanjutkan intervensi : 2, 3,dan 4
dirasakan
2 sabtu / Nyeri akut pada Ny.K S : Ny.x mengatakan kini telah memahami
25/12/2010 pada keluarga Tn.A penyakitnya dan apa saja yang perlu
berhubungan dengan dilakukan untuk mencegah kekambuhan
ketidakmampuan dan yang perlu dilakukan saat kambuh
keluarga untuk O :  -  klien tampak mengangguk saat
mengenal masalah diberi penjelasan
kesehatan anggota -    klien mengatakan mengerti dengan
keluarga. penjelasan perawat
A : masalah teratasi
P : pertahankan intervensi

Anda mungkin juga menyukai