Anda di halaman 1dari 39

Asuhan Keperawatan Keluarga

“Keluarga Baru Menikah “

Nama kelompok :

1. Luluk Romsukhah (20144010001)


2. Sri Mulyani (20144010003)
3. Kholifatur Rosidah (20144010005)
4. Putri Wahyuni Hadiyanti (20144010007)
5. Shindy Tiara Sani (20144010030)
Asuhan Keperawatan Keluarga
A. Data Umum
1. Nama Kepala Keluarga : Masrukan
2. Alamat Kepala Keluarga : Rt 01/Rw 03 Dk. Kendal, Ds. Sidodadi, Kec. Sukosewu, Kabb. Bojonegoro
3. Pekerjaan Kepala Keluarga : Wiraswasta
4. Pendidikan Kepala Keluarga : SLTP
5.Komposisi keluarga

STATUS IMUNISASI

BCG POLIO DPT HEPATITIS CAMPAK


NAMA HUB DG
UMUR PENDIDIKAN
ANGGOTA JK KEPALA KET.
NO (th) TERAKHIR
KELUARGA KELUARGA                          

1. Ny. M P Istri 51 SMP                            

2. Sdr. Z L An. Kandung 28 SARJANA √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √  

3. Sdri. N P An. Kandung 20 SMA √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √  

4. Sdr. P L Menantu 25 SMP √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √  


06 Tipe Keluarga 07 Suku bangsa
Keluarga Tn.M termasuk
keluarga besar ( Extended semua anggota keluarga
Family ) yang terdiri dari berasal dari suku jawa
Kepala Keluarga,Istri, 2 anak indonesa
dan 1 menantu
09 Status sosial ekonomi keluarga

08 Agama Semua anggota keluarga memiliki penghasilan perbulannya, yaitu :


- Kepala Keluarga : 1.000.000,-/bln
Semua anggota keluarga - Istri ( Ibu M ) : 1.000.000,-/bln
menganut agama Islam dan - Anak ke-1 : 1.000.000,-/bln
- Anak ke-2 : 1.500.000,-/bln
mereka selalu taat beribadah - Menantu : 1.000.000,-/bln
dan menjalankan perintah
Tuhan Yang Maha Esa Untuk pendapatan KK dengan Istri, digabung atau dijadikan satu
sehingga menjadi Rp. 2.000.000,-/bln dengan rata-rata pengeluaran
Rp. 2.000.000,-/bln. Sedangkan untuk anak ke-1 rata-rata
pengeluaran perbulannya Rp. 500.000,-/bln. Untuk anak ke-2 dan
suami rata-rata pengeluaran perbulannya Rp. 1.000.000,-/bln.
Dilihat dari penghasilan masing – masing anggota keluarga yang
sudah bekerja dan harta benda yang dimiliki dalam keluarga,
keluarga tersebut mempunyai status social ekonomi cukup
10 Aktifitas rekreasi keluarga
Setiap hari klien dan keluarga dalam memenuhi
kebutuhan akan rekreasi dan hiburan biasanya
menonton TV, berkumpul keluarga, melepas lelah
bersama di ruang keluarga. Untuk anak ke-1
karena bekerja di Malang jarang bertemu
keluarga. Sedangkan untuk anak ke-2 dan suami,
mereka sering keluar untuk quality time.

11 Tahap perkembangan keluarga saat ini

Tahap perkembangan keluarga saat ini


Keluarga Tn.M mempunyai 2 orang anak, anak petama
laki-laki dengan umur 28 th, anak kedua perempuan
umur 20 th, dan menantu laki-laki umur 25 th, maka
keluarga Tn.M berada pada tahap perkembangan
keluarga dengan anak dewasa.
12.Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi
Tn.M sampai saat ini telah memenuhi tugas perkembangan yaitu memperluas keluarga inti
menjadi keluarga besar dengan anak pertama belum menikah dan anak kedua baru menikah
dan belum memiliki anak. Pembagian peran dan kegiatan rumah tanggapun telah terpenuhi.
Namun hanya sebagian tugas KK untuk membantu anak mandiri di masyarakat yang terpenuhi
sebab, anak kedua yang telah menikah belum tinggal sendiri atau terlepas dari KK yang dilatar
belakangi oleh keadaan materil.

13. Riwayat keluarga inti


- Kepala keluarga : Pernah mengalami luka pada tangan.
- Istri : Tidak ada riwayat sakit yang mengharuskan klien untuk berobat dan rawat inap di
Rumah Sakit.
- Anak ke-1: Tidak ada riwayat sakit yang mengharuskan klien untuk berobat dan rawat inap di
Rumah Sakit.
- Anak ke-2: Tidak ada riwayat sakit yang mengharuskan klien untuk berobat dan rawat inap di
Rumah Sakit.
-Menantu : Tidak ada riwayat sakit yang mengharuskan klien untuk berobat dan rawat inap di
Rumah Sakit.

14.Riwayat keluarga sebelumnya


Dari keluarga Tn.M tidak ada riwayat sakit
• Karakteristik tetangga dan komunitas RW
• Tetangga klien yang ada di sekitar rumah ramah-ramah. Klien tinggal di wilayah pedesaaan sehingga
jarak rumah satu dengan yang lain cukup dekat. Warga memiliki kebiasaan dan tradisi mengadakan tahlil
perempuan tiap malam kamis dan tahlil laki-laki setiap malam jum’at. Tahlil perempuan dilaksanakan di

16 mushola dan tahlil laki-laki ini berlangsung di rumah masing-masing warga secara bergantian, penduduk
setempat juga mempunyai kesepakatan apabila ada warga baru dan ada tamu yang menginap harap lapor
pada RT/RW. Diadakan kerja bakti sebulan sekali dan jika perlu 2 minggu sekali saat terjadi wabah
DBD, malaria dan diare.

• Mobilitas geografis keluarga

17 • Sejak Ny.N menikah dengan Tn.P, keluarga Ny.N tinggal di Kendal, Sidodadi dan tidak
pernah pindah.

• Perkumpulan keluarga dan Interaksi dengan Masyarakat.

18 • Setiap hari, baik itu siang, sore, malam klien dan keluarganya selalu meluangkan waktu
untuk berkumpul. Keluarga klien juga berinteraksi baik dengan masyarakat di sekitar.
19. Sistem pendukung keluarga
Semua anggota keluarga dalam kondisi sehat. Antar anggota keluarga saling
menyayangi satu sama lain. Keluarga klien memiliki fasilitas kesehatan meliputi :
sarana MCK, tempat tidur yang nyaman, sumber air bersih, motor sebagai sarana
transportasi. Sedangkan fasilitas sosialnya berupa mengikuti penyuluhan
kesehatan misalnya : penyuluhan tentang DBD, diadakannya imunisasi massal :
tetanus, campak polio dan lain-lain. Sedangkan dukungan psikologi dan spiritual
keluarga terpenuhi dengan baik

20.Pola Komunikasi Keluarga


Bahasa komunikasi yang digunakan dalam keluarga dan dengan masyarakat
adalah bahasa jawa dan Indonesia. Komunikasi antar keluarga lebih sering mulai
sore hari karena hampir semua anggota keluarga pulang kerja sore hari.

21. Struktur kekuatan keluarga


KK memberi nasehat kepada anak-anak dan menantunya bagaimana cara
berperilaku yang baik, sopan santun, tata krama, cara menjaga hubungan aik
dengan orang lain, cara berumah tangga yang baik dan mendidik anak.Untuk
kekuatan keluarga masih tetap berada pada Tn M, namun untuk anak kedua
karena sudah menikah, maka jika ada permasalahan selalu diselesaikan dengan
suaminya dan jika perlu tidak melibatkan orang tua
22.Struktur peran ( formal dan informal )
•Tn M :
- Peran formal : menjadi ketua rt
- peran informal : menjadi kepala keluarga, suami, ayah, dan mertua
• Ibu.M :
- Peran formal : menjadi ibu rt, masih aktif sebagai anggota masyarakat dan perkumpulan ibu ibu di lingkungan tempat tinggal
- Peran informal : sebagai ibu rumah tangga, istri, dan mertua
• Sdr.Z :
- Peran formal : -
• Peran informal : menjadi anak, dan kakak
• Sdri.N :
- Peran formal : -
- Peran informal : anak, adik, dan istri
• Sdr. P
- Peran formal : -
- Peran informal : suami, adik ipar, dan menantu
23.Nilai dan norma keluarga
Keluarga meyakini bahwa kesehatan sangat penting, sehingga mereka membiasakan cuci tangan sebelum makan, menjaga
kebersihan dan memperhatikan kecukupan gizi dalam keluarga.
E. Fungsi Keluarga
24.Fungsi afektif
Keluarga klien saling memberikan perhatian dan kasih sayang. Klien selalu mendukung apa yang dilakukan suami selama dalam batas
kewajaran dan tidak melanggar etika dan sopan santun. Diterapkannya demokrasi dalam mengatasi permasalahan keluarga.
25.Fungsi Sosial
Interaksi antar anggota keluarga terjalin baik, masing-masing anggota keluarga masih memperhatikan dan menerapkan etika atau sopan
santun dalam berperilaku
26.Fungsi Perawatan Kesehatan
a. Kemampuan keluarga dalam mengenal masalah kesehatan
Keluarga kurang mengetahui terkait bahayanya merokok dan penyait hipertensi.
b. Kemampuan keluarga mengambil keputusan mengenai tindakan kesehatan yang tepat :
-Keluarga belum mengerti tentang kesehatan pada anggota keluarganya
-Anggota keluarga belum peka terhadap anggota keluarga yang sakit.
-Keluarga tetap berusaha agar penyakit yang diderita tidak kambuh dan selalu mencari solusi jika keluarga sakit.
-Keluarga sangat cemas dengan kemungkinan penyakit yang menyerang anggota keluarga yang lain.
-Keluarga selalu menanggapi setiap masalah kesehatan secara positif.
-Keluarga kurang mendapat informasi yang tepat mengenai tindakan yang dilakukan jika masalah kesehatan muncul dalam keluarga.
c. Kemampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit.
-Pengetahuan keluarga mengenai penyakit terbatas
-Jika anggota keluarga ada yang sakit dan sekiranya perlu penanganan tenaga kesehatan, maka keluarga akan mempercayakan perawatan
dan penyembuhan kepada tenaga kesehatan.Namun bila sakitnya masih tergolong ringan, keluarga cukup menganjukan istirahat,
pemenuhan kebutuhan dan mengkonsumsi obat generic dari toko atau warung kepada angota keluarga yang sakit.
- Untuk berjaga – jaga, keluarga hanya menyediakan obat – obatan yang sering dikonsumsi dan cocok lagi masing –
masing anggota keluarga. Apabila penyakit yang diderita dirasa parah, keluarga langsung membawa ke tanaga
kesehatan.
- Setiap anggota keluarga mengerti akan fungsi dan tanggungjawab masing – masing sumber keuangan yang dimiliki
anggota keluarga, dan hubungan antara anggota keluarga dengan masyarakat terjalin baik.
- Keluarga memberikan perhatian, kasih sayang dan support agar dapat membantu proses penyembuhan.
d. Kemampuan keluarga memelihara lingkungan rumah yang sehat.
- Anggota keluarga mengerti potensi yang ada pada setiap angota keluarga dan megerti tenteng sumber-sumber keluarga
yang dmliki.
- Keluarga belum menyadari bahwa dengan menciptakan lingkungan yang bersih dapat mencegah penyebaran berbagai
jenis penyakit.
- Keluarga belum mengerti dan menyadari tentang pentingnya hygiene sanitasi untuk menciptakan rumah yang sehat.
- Keluarga, secara bersama-sama mempertahankan kondisi kesehatan mereka dengan cara makan teratur, memenuhi
gizi seimbang, menjaga kondisi fit tubuh, tidur teratur dan cukup, mengatur waktu antara bekerja, berkumpul
bersama keluarga, rekreasi atau berkumpul bersama teman, sana saudara dan bersilaturahmi
e..Kemampuan kleuarga menggunakan fasilitas / pelayanan kesehatan di masyarakat
- Keluarga mengetahui dengan jelas tantang segala fasilitas – fasilitas kesehatan yang ada di sekitar.
- Keluarga memahami dan mengerti keuntungan – keuntungan yang diperoleh jika mereka memanfaatkn pelayanan
kesehatan dengan optimal.
- Keluarga percaya terhadap tenaga dan fasilitas kesehatan.
- Fasilitas kesehatan yang ada sangat terjangkau oleh keluarga
• 27.Fungsi Reproduksi.

• Jumlah anak yang dimiliki Tn.M ada 2 orang yaitu 1 laki – laki dan 1 perempuan .

• .

• Keluarga merencanakan jumlah anggota keluarga dengan menjaga jarak kelahiran anak satu dengan anak yang lain .
.

. • Tn.M dan Ibu.M menggunakan metode program KB jenis suntik sejak tahun 1994 sampai 2022 .

• 28 Fungsi ekonomi.
• Keluarga mampu memenuahi kebutuhan sandang, pangan, dan papan dari pendapatan yang diterima perbulan serta
keluarga mampu menyisihkan pendapataannya untuk keperluan yang tidak terduga.

• Keluarga mampu memanfaatkan fasilitas kesehatan yang ada seperti puskesmas, poliklinik, dan lain – lain.
F.Stres dan Koping Keluarga
29 Stressor jangka pendek dan
jangka panjang Kemampuan keluarga berespon terhadap
Menurut Tn. P dirinya tidak tahu dari 30 situasi atau stressor
pihak istrinya apakah sedang Untuk menghadapi stressor Tn. P
mengalami beban pikiran atau tidak, lebih banyak belajar pada orang
tetapi dari dirinya yang jadi stressor tuanya tentang cara mengurus
adalah adaptasi dengan lingkungan rumah tangga
sekitar yang masih baru dan dirinya
nanti berencana tinggal di rumah orang
tua Sdri. N

32 Strategi adaptasi disfungsional


31 Strategi Koping yang Digunakan Keluarga tidak pernah menggunakan
kekerasan, perlakuan kejam terhadap anak,
Bila ada permasalahan dalam keluarga, sering
mengkambinghitamkan anak, memberikan
diselesaikan dengan musyawarah tapi untuk ancaman – acaman dalam menyelesaikan
permasalahan masing-masing anggota keluarga masalah
diselesaikan sendiri-sendiri selama bisa diatasi
sendiri.
G. Pemeriksaan Fisik -Inspeksi : Hidung simetris,
1. Tn.M ( kepala keluarga ) ada secret (-), tidak ada
TD : 120/70 mmHg pembesaran polip.
R : 24 x/mnt -Palpasi : Tidak ada nyeri
N : 80 x/mnt tekan.
S : 36,6˚C Mulut dan faring
a. Kepala -Inspeksi : Tidak ada
Rambut dan kulit kepala stomatitis, tidak ada karies
-Inspeksi : Rambut lurus, gigi, tidak ada gigi palsu tidak
beruban, kulit bersih. ada faringitis, lidah tidak
Mata kotor.
-inspeksi : Kedua mata -Palpasi : Lidah teraba lunak,
simetris, konjungtiva tidak tidak ada nyeri tekan.
pucat, kornea tidak ikterik, Telinga
sclera tidak jernih. -Inspeksi : Kedua telinga
-Palpasi : Tidak ada nyeri simetris, bersih dan tidak ada
tekan, tekanan bola mata tidak secret.
tinggi. -Palpasi : Tidak ada nyeri
b. Leher
Inspeksi : Tidak ada jejas,tidak ada luka, warna kulit kecoklatan.
Palpasi : Tidak ada pembesaran vena jugularis dan kelenjar tiroid.
c. Dada
Inspeksi : Dada simetris, tidak ada lesi, tidak ada luka.
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan, tidak ada fraktur pada tulang iga
Perkusi : Terdengar resonan pada paru dan redup pada jantung
Auskultasi : Terdengar vesikuler
d. Abdomen
Inspeksi : Simetris, warna normal, asites (-).
Auskultasi : Suara peristaltic terdengar 25x/menit
Perkusi : Terdengar timpani pada usus, dan redup pada hati, dan ginjal
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan,tidak ada pembesaran hati dan limpa.
e. Ekstremitas
Inspeksi : Ada luka bekas jatuh dari motor, tidak ada kelainan pada jari tangan dan kaki.
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan, tidak ada fraktur

2. Ibu.M
TD : 140/90 mmHg
R : 24 x/mnt
N : 76 x/mnt
S : 36
a. Kepala c. Dada
- Rambut dan kulit kepala Inspeksi : Dada simetris, tidak ada nodul tidak ada
Inspeksi :Rambut lurus, sedikit beruban, kulit bersih. sikatrik.
- Mata Palpasi : Tidak ada nyeri tekan, tidak ada fraktur pada
Inspeksi :Kedua mata simetris, , konjungtiva tidak pucat, tulang iga
kornea tidak ikterik. Perkusi : Terdengar resonan pada paru dan redup pada
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan,tekanan bola mata jantung
tidak tinggi. Auskultasi : Terdengar vesikuler
- Hidung d. Abdomen
Inspeksi : Hidung simetris, tidak ada secret, Inspeksi : Tidak ada nodul, tidak ada sikatrik.
tidak ada korpal, tidk ada pembesaran polip. Auskultasi : Suara peristaltic terdengar 24x/menit
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan. Perkusi : Terdengar timpani pada usus,dan redup pada
- Mulut dan faring hati, dan ginjal
Inspeksi : Tidak ada stomatitis, tidak ada karies gigi, Palpasi : Tidak ada nyeri tekan,tidak ada pembesaran hati
tidak ada gigi palsu tidak ada faringitis, dan limpa.
lidah tidak kotor. e. Ekstremitas
Palpasi : Lidah teraba lunak, tidak ada nyeri tekan Inspeksi : Tidak ada sikatrik, tidak ada luka,bekas jahitan,
- Telinga tidak ada kelainan pada jari tangan dan kaki.
Inspeksi : Kedua telinga simetris, tidak ada korpal. Palpasi : Tidak ada nyeri tekan, tidak ada fraktur
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan.
b. Leher
Inpeksi : Tidak ada sikatrik, tidak ada nodul
Palpasi :Tidak ada pembesaran vena jugularis dan
kelenjar tiroid.
3.Sdri.N b. Leher
TD : 100/70 mmHg Inpeksi : Tidak ada sikatrik, tidak ada nodul
R : 20 x/mnt Palpasi :Tidak ada pembesaran vena jugularis dan kelenjar
N : 88 x/mnt tiroid.
S : 36,2 c. Dada
a. Kepala Inspeksi : Dada simetris, tidak ada nodul tidak ada sikatrik.
- Rambut dan kulit kepala Palpasi : Tidak ada nyeri tekan, tidak ada fraktur pada
Inspeksi :Rambut lurus, sedikit beruban, kulit bersih. tulang iga
- Mata Perkusi : Terdengar resonan pada paru dan redup pada
Inspeksi :Kedua mata simetris, , konjungtiva tidak pucat, jantung
kornea tidak ikterik. Auskultasi : Terdengar vesikuler
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan. d. Abdomen
- Hidung Inspeksi : Tidak ada nodul, tidak ada sikatrik.
Inspeksi : Hidung simetris, tidak ada secret, tidak ada Auskultasi : Suara peristaltic terdengar 25x/menit
korpal, tidak ada pembesaran polip. Perkusi : Terdengar timpani pada usus,dan redup pada hati,
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan. dan ginjal
- Mulut dan faring Palpasi : Tidak ada nyeri tekan,tidak ada pembesaran hati
Inspeksi : Tidak ada stomatitis, tidak ada karies gigi, tidak dan limpa.
ada gigi palsu tidak ada faringitis, lidah tidak kotor. e. Ekstremitas
Palpasi : Lidah teraba lunak, tidak ada nyeri tekan. Inspeksi : Tidak ada sikatrik, tidak ada luka,bekas jahitan,
- Telinga tidak ada kelainan pada jari tangan dan kaki.
Inspeksi : Kedua telinga simetris, tidak ada korpal. Palpasi : Tidak ada nyeri tekan, tidak ada fraktur
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan.
4.Sdr.P Inspeksi : Dada simetris, tidak ada nodul tidak ada sikatrik.
TD :120/70 mmH R : 24 x/mnt Palpasi : Tidak ada nyeri tekan, tidak ada fraktur pada tulang iga
N : 80 x/mnt S : 36 Perkusi : Terdengar resonan pada paru dan redup pada jantung
a. Kepala Auskultasi : Terdengar vesikuler
- Rambut dan kulit kepala d. Abdomen
Inspeksi :Rambut lurus, kulit bersih. Inspeksi : Tidak ada nodul, tidak ada sikatrik.
- Mata Auskultasi : Suara peristaltic terdengar 20x/menit
Inspeksi :Kedua mata simetris, , konjungtiva tidak pucat, Perkusi : Terdengar timpani pada usus,dan redup pada hati, dan ginjal
kornea tidak ikterik. Palpasi : Tidak ada nyeri tekan,tidak ada pembesaran hati dan limpa.
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan,tekanan bola mata tidak tinggi. e. Ekstremitas
- Hidung Inspeksi : Tidak ada sikatrik, tidak ada luka,bekas jahitan, tidak ada
Inspeksi : Hidung simetris, tidak ada secret, tidak ada korpal, kelainan pada jari tangan dan kaki.
tidak ada pembesaran polip. Palpasi : Tidak ada nyeri tekan, tidak ada fraktur
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan.
- Mulut dan faring
Inspeksi : Tidak ada stomatitis, tidak ada karies gigi, tidak ada gigi
palsu tidak ada faringitis, lidah tidak kotor.
Palpasi : Lidah teraba lunak, tidak ada nyeri tekan.
- Telinga
Inspeksi : Kedua telinga simetris, tidak ada korpal.
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan.
b. Leher
Inpeksi : Tidak ada sikatrik, tidak ada nodul
Palpasi :Tidak ada pembesaran vena jugularis dan kelenjar tiroid.
H. Harapan keluarga terhadap petugas kesehatan
Keluarga berharap agar petugas kesehatan dapat berfungsi dengan baik, mampu memberikan pelayanan yang baik dan tepat
kepada siapa saja yang membutuhkan tidak hanya pasien di rumah Sakit tetapi juga warga masyarakat yang membutuhkan
bantuan pelayanan kesehatan. Jangan membeda – bedakan dalam memberikan pelayanan antara masyarakat yang miskin
dengan yang kaya
a) Pengkajian Fokus
- Karakteristik pasangan anak adalah perempuan
- Hubungan anak ke 2 dan menantu terhadap orang tua baik, hubungan anak pertama dan orang tua baik, jarak
memisahkan dan kontak bertemu antara mereka sedikit dan terbatas.
- Anak yang telah menikah masih tinggal serumah dengan orangtua.
- Hubungan anak yang telah menikah dengan kakanya baik, tetap terjaga, komunikai tetap berlangsung.
- Perasaan orang tua setelah anak menikah adalah senang karena anak sudah dewasa dan mereka punya cucu.
- Pelaksanaan tugas dan fungsi keluarga tugas dan fungsi keluarga sedikit berbeda dengan taraf perkembangan
sebelumnya. Hal ini lebih ditekankan pada anak, anak pertama kerja dimalang. Anak ke 2 tidak hanya menjadi anak
tetapi juga menjadi istri. Kedua orang tua memiliki tugas sebagai anak, ayah mereka.
Analisa Data
SIMPTOM ETIOLOGI PROBLEM
DO : Bibir berwarna kecoklatan, saat Ketidakmampuan keluarga mengenal Perilaku kesehatan cenderung beresiko
berbicara berbau rokok masalah kesehatan yang mengenai (Tn. S)
DS : Klien mengatakan suka merokok. Dan bahayanya merokok bagi Tn.M sendiri
perharinya habis 1 bungkus. maupun keluarganya.
 

DO : Kondisi rumah klien berantakan, Ketidakmampuan keluarga memelihara Hambatan pemeliharaan rumah
penataan perabot rumah tidak teratur lingkungan
DS : Klien mengatakan kondisi rumah kotor
DO : Klien tampak antusias dalam Ketidakmampuan keluarga mengambil Penurunan koping keluarga
menceritakan kesibukannya keputusan
DS : Klien mengatakan ingin segera
memiliki anak tetapi hal ini belum
sempat mereka diskusikan bersama,
karena suami jarang di rumah dan
Ny.N juga sibuk bekerja
SKORING
1.Perilaku kesehatan cenderung beresiko berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga mengenal masalah kesehatan yang mengenai
bahayanya merokok bagi Tn.M sendiri maupun keluarganya

No Kriteria Penghitungan Skor Pembenaran


.
Jika masalah tersebut tidak segera diatasi akan
1. Sifat masalah 2/3x1 2/3
membahayakan kesehatan Tn. M dan keluarganya, Karena
Skala : Tn. M setiap hari menghabiskan 1 bungkus rokok
Ancaman kesehatan
Karena merokok sudah menjadi kebiasaan Tn. M, maka
2. Kemungkinan masalah dapat 0/2x2 0
susah untuk dapat merubah kebiasaan Tn. M untuk tidak
diubah. merokok
Skala :
Tidak dapat
Tn. M dapat mencegah kebiasaan merokok dengan
3. Potensial masalah untuk dicegah. 1/3x1 1/3
mengunyah permen
Skala :
rendah
Keluarga bisa menjadi perokok pasif dan hal tersebut akan
4. Menonjolnya masalah 2/2x1 1
berbahaya
Skala :
Masalah berat harus ditangani
     
∑:2  
2. Hambatan pemeliharaan rumah berhubungan dengan Ketidakmampuan
keluarga memelihara lingkungan
No. Kriteria Penghitunga Skor Pembenaran
n
Karena klien mengatakan kondisi dalam rumah kotor dan
1. Sifat masalah 3/3 x 1 1
perabot-perabot rumah berceceran di ruang TV
Skala :
Tidak/kurang sehat
Karena kondisi dan situasi terkadang meskipun sudah
2. Kemungkinan masalah dapat diubah. 2/2x 2 1
dibersihkan dan dirapikan apabila ada anak-anak atau tamu
Skala : berkunjung tidak menutup krmungkinan perabot rumah
berceceran lagi
Mudah
 
Karena kondisi tersebut sudah berlangsung lama dan terjadi
3. Potensial masalah untuk dicegah. 3/1x 1 = 1 3
terus menerus
Skala :
Tinggi
Karena kondisi tersebut sudah berlangsung lama dan terjadi
4. Menonjolnya masalah 0/2 x 1 0
terus menerus
Skala :
Masalah tidak dirasakan

      ∑:5  
3.Penurunan koping keluarga berhubungan dengan ketidakmampuan
keluarga mengambil keputusan
No. Kriteria Penghitungan Skor Pembenaran
Karena klien inin segera memiliki anak tetapi hal ini
1. Sifat masalah 3/3 x 1 1
belum sempat mereka diskusikan bersama karena
Skala : suami jarang di rumah dan Ny. N sibuk bekerja
Tidak/kurang sehat
Karena Tn. P dan Ny. N terkendala waktu. Terkadang
2. Kemungkinan masalah dapat diubah. 2/2x 2 1
saat berkumpul pada sore hari Tn. P dan Ny. N tidak
Skala : sempat mendiskusikan tentang momongan
Mudah
Karena kondisi baru menikah
3. Potensial masalah untuk dicegah. 2/3 x 1 2/3
Skala :
Cukup
Karena keinginan untuk memiliki anak begitu besar
4. Menonjolnya masalah 1/2 x 1 1/2
Skala :
Ada masalah, tetapi tidak perlu
ditangani

      ∑ : 3 1/6  
PRIORITAS MASALAH
 
1. Hambatan pemeliharaan rumah berhubungan dengan Ketidakmampuan keluarga
memelihara lingkungan
2. Penurunan koping keluarga berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga
mengambil keputusan
3. Perilaku kesehatan cenderung beresiko berhubungan dengan ketidakmampuan
keluarga mengenal masalah kesehatan yang mengenai bahayanya merokok bagi
Tn.M sendiri maupun keluarganya
Perencanaan Asuhan Keperawatan
No Tanggal Diagnosa Tujuan
Intervensi Rasionalisasi
Panjang Khusus

1. 08 Juni 2022 Hambatan Setelah dilakukan tindakan 1. Keluarga mampu mengenal 1. Bina hubungan saling 1. terjalin hubungan saling
pemeliharaan rumah selama 2 x 24 jam diharapkan masalah kesehatan percaya percaya dengan klien
berhubungan dengan keluarga mampu dapat lingkungan 2. Kaji lingkungan rumah 2. mengetahui kondisi
Ketidakmampuan menjaga kebersihan 2. Keluarga mampu klien lingkungan rumah klien
keluarga memelihara lingkungan rumah memutuskan tindakan yang 3. Bantu ciptakan 3. klien merasa aman dan
lingkungan tepat untuk mengatasi lingkungan yang aman nyaman dengan lingkungannya
lingkungan rumah yang dan bersih 4. klien mampu mengetahui
kotor 4. Berikan informasi informasi dan memahami dengan
3. Keluarga mampu mengenai penataan baik
memelihara lingkungan lingkungan rumah yang  
fisik, psikis dan social baik 5. klien kooperatif dan mampu
untuk mempertahankan 5. Diskusikan dengan menata perabotan rumah dengan
derajat kesehatan. keluarga mengenai baik
4. Klien mampu menciptakan peletakan perabotan  
kebersihan lingkungan rumah yang baik  
5. Tidak ada yang berserakan    
di lantai derajat kesehatan.

 
 
No Tanggal Diagnosa Tujuan
Intervensi Rasionalisasi
Panjang Khusus

1. 08 Juni 2022 Penurunan koping Setelah dilakukan tindakan 1. Klien mampu untuk 1. Bina hubungan saling 1. terjalin hubungan saling
keluarga berhubungan selama 2x24 jam diharapkan menyeimbangkan aktivitas kerja percaya percaya dengan klien
dengan penurunan koping keluarga dan peran keluarga 2. Identifikasi penyesuaian 2. klien dapat menyesuaikan
ketidakmampuan berhubungan dengan 2. Klien mampu peran klien terhadap diri terhadap lingkungan
keluarga mengambil ketidakmampuan keluarga beradaptasi terhadap tanggung lingkungan
keputusan jawab peran ganda 3. Berikan dukungan 3.klien mampu mengatasi
kemampuan mengatasi situasi sesuai keadaan
situasi secara berangsur
– angsur
4. Berikan dukungan dalam 4.klien mengikuti aktifitas
aktivitas - aktivitas sosial dalam komunitas
sosial dan komunitas
agar bisa dilakukan
5. Berikan dukungan sikap 5.klien mampu mewujudkan
terkait dengan harapan harapan yang diinginkan
yang realistis sebagai dalam keluarganya
upaya untuk mengatasi
perasaan
ketidakberdayaan
No Tanggal Diagnosa Tujuan
Intervensi Rasionalisasi
Panjang Khusus

1. 08 Juni 2022 Perilaku kesehatan Setelah dilakukan tindakan 1.Tn. M dapat mengurangi 1. Kaji gaya hidup klien 1. mengetahui gaya hidup
cenderung beresiko selama 2 x 24 jam diharapkan kebiasaan merokok 2. Berikan edukasi klien
berhubungan dengan keluarga dapat mengenal 2.Tn. M mampu mengetahui mengenai bahaya merokok 2. klien mengetahui bahaya
ketidakmampuan bahaya merokok, klien dapat bahaya merokok 3. Berikan informasi merokok
keluarga mengenal mengenal masalah kesehatan 3. Klien mengetahui tentang mengenai zat-zat berbahaya 3.klien mengetahui dan
masalah kesehatan yang dialami zat-zat berbahaya dalam yang terkandung dalam rokok mengenai zat-zat berbahaya
yang mengenai merokok 4. Bantu pasien untuk yang terkandung dalam rokok
bahayanya merokok mengurangi konsumsi rokok 4.klien mampu untuk
bagi Tn.M sendiri secara bertahap mengurangi mengonsumsi
maupun keluarganya 5. Anjurkan pasien rokok secara bertahap
mengganti kebiasaan merokok 5. klien dapat mengganti
dengan mengkonsumsi permen kebiasaan merokok
Implementasi
tgl No Dx DIAGNOSA IMPLEMENTASI KET

8 Juni 2022 1 Hambatan pemeliharaan 1. Membina hubungan saling percaya 1. R: Klien dan keluarga mengatakan percaya
rumah berhubungan dengan   tehadap perawat
Ketidakmampuan keluarga 2. Mengkaji lingkungan rumah klien 2. R: Klien mengatakan kalau rumahnya
  
memelihara lingkungan. terkadang masih berantakan
3. Membantu ciptakan lingkungan yang aman dan
  3. R: Klien mengatakan mau berusaha untuk
bersih
menciptakan lingkungan yang aman dan
 
bersih
4. Memberikan informasi mengenai penataan
4. R: Klien mampu memahami informasi yang
lingkungan rumah yang baik
telah disampaikan perawat mengenai
 
penataan lingkungan rumah yang baik
5 Mendiskusikan dengan keluarga mengenai
5. R: Klien mau melakukan perubahan dengan
peletakan perabotan rumah yang baik
meletakkan perabotan rumah dengan baik
tgl No Dx DIAGNOSA IMPLEMENTASI KET

8 Juni 2022 2 Penurunan koping keluarga 1. Membina hubungan saling percaya 1. R: Klien mengatakan percaya terhadap perawat
berhubungan dengan 2. Mengidentifikasi penyesuaian peran klien terhadap 2. R: Tn. P dan Ny. N dapat menyesuaikan diri
ketidakmampuan keluarga lingkungan terhadap lingkungan dan masyarakat
mengambil keputusan 3. Memberikan dukungan kemampuan mengatasi 3. R: Klien maudan menerima dukungan kami dalam
situasi secara berangsur – angsur mengatasi situasi pada mereka yaitu ingin memiliki
4. Memberikan dukungan dalam aktivitas - aktivitas anak
sosial dan komunitas agar bisa dilakukan 4. R: Klien berusaha agar dapat menjalankan
5. Memberikan dukungan sikap terkait dengan harapan aktifitas sosial dan ikut serta dalam komunitas
yang realistis sebagai upaya untuk mengatasi perasaan 5. R: Klien setelah diberikan dukungan dari
ketidakberdayaan. perawat,klien merasa lega
3. Perilaku kesehatan cenderung 1. Kaji gaya hidup klien 1. R: Tn. M masih sulit untuk meninggalkan
beresiko berhubungan dengan 2. Berikan edukasi mengenai bahaya merokok kebiasaan merokoknya
ketidakmampuan keluarga 3. Berikan informasi mengenai zat-zat berbahaya yang 2. Tn.M dankeluarga mau menerima edukasi yang
mengenal masalah kesehatan terkandung dalam rokok diberikan perawat tentang bahaya merokok
yang mengenai bahayanya 4. Bantu pasien untuk mengurangi konsumsi rokok 3. Tn M dan keluarga paham akan zat-zat bahaya
merokok bagi Tn.M sendiri secara bertahap yang terkandung dalam rokok
maupun keluarganya 5. Anjurkan pasien mengganti kebiasaan merokok 4. R: Tn. M mengatakan sedikit membatasi merokok
dengan mengkonsumsi permen 5. R:Tn. M mulai mengonsumsi permen sebagai ganti
rokok
tgl No Dx DIAGNOSA IMPLEMENTASI KET

1. R: hubungan saling percaya klien terjalin


9 Juni 2022 1 Hambatan pemeliharaan 1. Membina hubungan saling percaya
dengan baik
rumah berhubungan dengan 2. Mengkaji lingkungan rumah klien 2. R: Klien mengatakan sudah mulai
membersihkan rumahnya walaupun
Ketidakmampuan keluarga 3. Membantu ciptakan lingkungan yang aman dan
terkadang masih sedikit berantakan
memelihara lingkungan. bersih 3. R: Klien mengatakan mau berusaha untuk
menciptakan lingkungan yang nyaman dan
  4. Memberikan informasi mengenai penataan
bersih
lingkungan rumah yang baik 4. R: Klien memahami informasi yang telah
disampaikan perawat mengenai penataan
5. Mendiskusikan dengan keluarga mengenai
lingkungan rumah yang baik
peletakan perabotan rumah yang baik 5. R:kllien melakukan perubahan dengan
meletakkan perabotan rumah dengan baik

Penurunan koping keluarga 1. R: Klien mengatakan percaya terhadap perawat


2. R: Tn. P dan Ny. N dapat menyesuaikan diri
2 berhubungan dengan 1. Membina hubungan saling percaya
terhadap lingkungan dan masyarakat sekitar
ketidakmampuan keluarga 2. Mengidentifikasi penyesuaian peran klien terhadap 3. R: Klien mau dan menerima dukungan kami
dalam mengatasi situasi pada mereka yaitu ingin
mengambil keputusan lingkungan
memiliki anak
3. Memberikan dukungan kemampuan mengatasi situasi 4. R: Klien berusaha agar dapat menjalankan
aktifitas sosial dan ikut serta dalam komunitas
secara berangsur – angsur
5. R: Klien setelah diberikan dukungan dari
4. Memberikan dukungan dalam aktivitas - aktivitas perawat,klien merasa lega dan tidak cemas.
sosial dan komunitas agar bisa dilakukan
5. Memberikan dukungan sikap terkait dengan harapan
yang realistis sebagai upaya untuk mengatasi perasaan
ketidakberdayaan.
tgl No DIAGNOSA IMPLEMENTASI KET
Dx
R: Tn. M masih sulit untuk
9 Juni 3 Perilaku kesehatan 1. Kaji gaya hidup klien
meninggalkan kebiasaan
2022 cenderung beresiko merokoknya
berhubungan dengan 2. Berikan edukasi mengenai bahaya
R: Tn.M dan keluarga menerima
ketidakmampuan merokok edukasi yang diberikan perawat
tentang bahaya merokok
keluarga mengenal
masalah kesehatan 3. Berikan informasi mengenai zat-zat R:Tn M dan keluarga paham akan
zat-zat bahaya yang terkandung
yang mengenai berbahaya yang terkandung dalam rokok
dalam rokok
bahayanya merokok 4. Bantu pasien untuk mengurangi
R: Tn. M mengatakan membatasi
bagi Tn.M sendiri konsumsi rokok secara bertahap
merokok
maupun keluarganya 5. Anjurkan pasien mengganti kebiasaan
R:Tn. M mengonsumsi permen
merokok dengan mengkonsumsi permen
sebagai ganti rokok
NO TANGGAL DIAGNOSA EVALUASI
1. 8 juni 2022 Hambatan pemeliharaan rumah S:
berhubungan dengan 1. Klien dan keluarga mengatakan percaya tehadap
Ketidakmampuan keluarga perawat
memelihara lingkungan. 2. Klien mengatakan kalau rumahnya terkadang
  masih berantakan
  3. Klien mengatakan mau berusaha untuk
menciptakan lingkungan yang aman dan bersih
O:
4. Klien tampak percaya dengan perawat
5. Klien berusaha menciptakan lingkungan yang
nyaman
A : masalah belum teratasi
P : lanjutkan intervensi
.
 
NO TANGGAL DIAGNOSA EVALUASI
1. 8 juni 2022  Penurunan koping keluarga  S :
berhubungan dengan ketidakmampuan 1.Tn. P dan Ny. N mengatakan mampu
keluarga mengambil keputusan menyesuaikan diri terhadap lingkungan dan
  masyarakat
2. Klien mengatakan mau dan menerima dukungan
kami dalam mengatasi situasi pada mereka yaitu
ingin memiliki anak
3. Klien mengatakan setelah diberikan dukungan
dari perawat,klien merasa lega
O:
1. Klien tampak berusaha menyesuaikan diri
terhadap lingkungan dan masyarakat
2. Klien merasa lebih tenang dengan adanya
dukungan dari perawat
A : masalah belum teratasi
P : intervensi dilanjutkan
NO TANGGAL DIAGNOSA EVALUASI
1. 8 juni 2022   Perilaku kesehatan cenderung  S :
beresiko berhubungan dengan 1. Tn.M dan keluarga mengtakan mau menerima
ketidakmampuan keluarga mengenal edukasi yang diberikan perawat tentang bahaya
masalah kesehatan yang mengenai merokok
bahayanya merokok bagi Tn.M sendiri 2. Tn. M mengatakan sedikit membatasi merokok
maupun keluarganya O:
1. Tn. M nampak mengontrol kebiasaan merokok
namun berupaya mengganti rokok dengan permen
2. Tn. M mampu mengetahui bahaya dari merokok
serta zat-zat berbahaya didalamnya.
A : masalah belum teratasi
P : intervensi dilanjutkan
NO TANGGAL DIAGNOSA EVALUASI
1. 9 juni 2022   Hambatan pemeliharaan rumah  S :
berhubungan dengan 1. Klien mengatakan sudah mulai membersihkan
Ketidakmampuan keluarga rumahnya walaupun terkadang masih sedikit
memelihara lingkungan. berantakan
2. Klien memahami informasi yang telah
disampaikan perawat mengenai penataan lingkungan
rumah yang baik
O:
1. Lingkungan klien nampak bersih walaupun sedikit
terdapat sampah di halamannya dan perabotan
rumah sudah tertata dengan baik
A : masalah sebagian teratasi teratasi
P : intervensi dilanjutkan
NO TANGGAL DIAGNOSA EVALUASI
1. 9 juni 2022 Penurunan koping keluarga  S:
berhubungan dengan ketidakmampuan 1. Tn. P dan Ny. N mengatakan dapat menyesuaikan
keluarga mengambil keputusan diri terhadap lingkungan dan masyarakat sekitar
2. Klien mengatakan mau dan menerima dukungan
kami dalam mengatasi situasi pada mereka yaitu ingin
memiliki anak
3. Klien mengatakan setelah diberikan dukungan dari
perawat,klien merasa lega dan tidak cemas.
O:
1.Klien tampak mampu menyesuaikan diri dengan
lingkungan sekitar
2.Klien menerima dukungan dari perawat mengenai
situasi pada mereka menginginkan buah hati dan klien
merasa lega
A: Masalah teratasi
P: Intervensi dihentikan
NO TANGGAL DIAGNOSA EVALUASI
1. 9 juni 2022 Perilaku kesehatan cenderung beresiko  S:
berhubungan dengan ketidakmampuan 1. Tn. M mengatakan masih sulit untuk meninggalkan
keluarga mengenal masalah kesehatan kebiasaan merokoknya
yang mengenai bahayanya merokok 2. Tn.M dan keluarga menerima edukasi yang
bagi Tn.M sendiri maupun keluarganya diberikan perawat tentang bahaya merokok
3. Tn. M mengatakan membatasi merokok
4. Tn. M mengatakan mengonsumsi permen sebagai
ganti rokok
O:
1. Tn. M nampak masih sulit mengontrol kebiasaan
merokok namun berupaya mengganti rokok dengan
permen
2. Tn. M mampu mengetahui bahaya dari merokok
serta zat-zat berbahaya didalamnya.
A: Masalah belum teratasi
P: Intervensi dilanjutkan
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai