Nama kelompok :
STATUS IMUNISASI
16 mushola dan tahlil laki-laki ini berlangsung di rumah masing-masing warga secara bergantian, penduduk
setempat juga mempunyai kesepakatan apabila ada warga baru dan ada tamu yang menginap harap lapor
pada RT/RW. Diadakan kerja bakti sebulan sekali dan jika perlu 2 minggu sekali saat terjadi wabah
DBD, malaria dan diare.
17 • Sejak Ny.N menikah dengan Tn.P, keluarga Ny.N tinggal di Kendal, Sidodadi dan tidak
pernah pindah.
18 • Setiap hari, baik itu siang, sore, malam klien dan keluarganya selalu meluangkan waktu
untuk berkumpul. Keluarga klien juga berinteraksi baik dengan masyarakat di sekitar.
19. Sistem pendukung keluarga
Semua anggota keluarga dalam kondisi sehat. Antar anggota keluarga saling
menyayangi satu sama lain. Keluarga klien memiliki fasilitas kesehatan meliputi :
sarana MCK, tempat tidur yang nyaman, sumber air bersih, motor sebagai sarana
transportasi. Sedangkan fasilitas sosialnya berupa mengikuti penyuluhan
kesehatan misalnya : penyuluhan tentang DBD, diadakannya imunisasi massal :
tetanus, campak polio dan lain-lain. Sedangkan dukungan psikologi dan spiritual
keluarga terpenuhi dengan baik
• Jumlah anak yang dimiliki Tn.M ada 2 orang yaitu 1 laki – laki dan 1 perempuan .
• .
• Keluarga merencanakan jumlah anggota keluarga dengan menjaga jarak kelahiran anak satu dengan anak yang lain .
.
. • Tn.M dan Ibu.M menggunakan metode program KB jenis suntik sejak tahun 1994 sampai 2022 .
• 28 Fungsi ekonomi.
• Keluarga mampu memenuahi kebutuhan sandang, pangan, dan papan dari pendapatan yang diterima perbulan serta
keluarga mampu menyisihkan pendapataannya untuk keperluan yang tidak terduga.
• Keluarga mampu memanfaatkan fasilitas kesehatan yang ada seperti puskesmas, poliklinik, dan lain – lain.
F.Stres dan Koping Keluarga
29 Stressor jangka pendek dan
jangka panjang Kemampuan keluarga berespon terhadap
Menurut Tn. P dirinya tidak tahu dari 30 situasi atau stressor
pihak istrinya apakah sedang Untuk menghadapi stressor Tn. P
mengalami beban pikiran atau tidak, lebih banyak belajar pada orang
tetapi dari dirinya yang jadi stressor tuanya tentang cara mengurus
adalah adaptasi dengan lingkungan rumah tangga
sekitar yang masih baru dan dirinya
nanti berencana tinggal di rumah orang
tua Sdri. N
2. Ibu.M
TD : 140/90 mmHg
R : 24 x/mnt
N : 76 x/mnt
S : 36
a. Kepala c. Dada
- Rambut dan kulit kepala Inspeksi : Dada simetris, tidak ada nodul tidak ada
Inspeksi :Rambut lurus, sedikit beruban, kulit bersih. sikatrik.
- Mata Palpasi : Tidak ada nyeri tekan, tidak ada fraktur pada
Inspeksi :Kedua mata simetris, , konjungtiva tidak pucat, tulang iga
kornea tidak ikterik. Perkusi : Terdengar resonan pada paru dan redup pada
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan,tekanan bola mata jantung
tidak tinggi. Auskultasi : Terdengar vesikuler
- Hidung d. Abdomen
Inspeksi : Hidung simetris, tidak ada secret, Inspeksi : Tidak ada nodul, tidak ada sikatrik.
tidak ada korpal, tidk ada pembesaran polip. Auskultasi : Suara peristaltic terdengar 24x/menit
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan. Perkusi : Terdengar timpani pada usus,dan redup pada
- Mulut dan faring hati, dan ginjal
Inspeksi : Tidak ada stomatitis, tidak ada karies gigi, Palpasi : Tidak ada nyeri tekan,tidak ada pembesaran hati
tidak ada gigi palsu tidak ada faringitis, dan limpa.
lidah tidak kotor. e. Ekstremitas
Palpasi : Lidah teraba lunak, tidak ada nyeri tekan Inspeksi : Tidak ada sikatrik, tidak ada luka,bekas jahitan,
- Telinga tidak ada kelainan pada jari tangan dan kaki.
Inspeksi : Kedua telinga simetris, tidak ada korpal. Palpasi : Tidak ada nyeri tekan, tidak ada fraktur
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan.
b. Leher
Inpeksi : Tidak ada sikatrik, tidak ada nodul
Palpasi :Tidak ada pembesaran vena jugularis dan
kelenjar tiroid.
3.Sdri.N b. Leher
TD : 100/70 mmHg Inpeksi : Tidak ada sikatrik, tidak ada nodul
R : 20 x/mnt Palpasi :Tidak ada pembesaran vena jugularis dan kelenjar
N : 88 x/mnt tiroid.
S : 36,2 c. Dada
a. Kepala Inspeksi : Dada simetris, tidak ada nodul tidak ada sikatrik.
- Rambut dan kulit kepala Palpasi : Tidak ada nyeri tekan, tidak ada fraktur pada
Inspeksi :Rambut lurus, sedikit beruban, kulit bersih. tulang iga
- Mata Perkusi : Terdengar resonan pada paru dan redup pada
Inspeksi :Kedua mata simetris, , konjungtiva tidak pucat, jantung
kornea tidak ikterik. Auskultasi : Terdengar vesikuler
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan. d. Abdomen
- Hidung Inspeksi : Tidak ada nodul, tidak ada sikatrik.
Inspeksi : Hidung simetris, tidak ada secret, tidak ada Auskultasi : Suara peristaltic terdengar 25x/menit
korpal, tidak ada pembesaran polip. Perkusi : Terdengar timpani pada usus,dan redup pada hati,
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan. dan ginjal
- Mulut dan faring Palpasi : Tidak ada nyeri tekan,tidak ada pembesaran hati
Inspeksi : Tidak ada stomatitis, tidak ada karies gigi, tidak dan limpa.
ada gigi palsu tidak ada faringitis, lidah tidak kotor. e. Ekstremitas
Palpasi : Lidah teraba lunak, tidak ada nyeri tekan. Inspeksi : Tidak ada sikatrik, tidak ada luka,bekas jahitan,
- Telinga tidak ada kelainan pada jari tangan dan kaki.
Inspeksi : Kedua telinga simetris, tidak ada korpal. Palpasi : Tidak ada nyeri tekan, tidak ada fraktur
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan.
4.Sdr.P Inspeksi : Dada simetris, tidak ada nodul tidak ada sikatrik.
TD :120/70 mmH R : 24 x/mnt Palpasi : Tidak ada nyeri tekan, tidak ada fraktur pada tulang iga
N : 80 x/mnt S : 36 Perkusi : Terdengar resonan pada paru dan redup pada jantung
a. Kepala Auskultasi : Terdengar vesikuler
- Rambut dan kulit kepala d. Abdomen
Inspeksi :Rambut lurus, kulit bersih. Inspeksi : Tidak ada nodul, tidak ada sikatrik.
- Mata Auskultasi : Suara peristaltic terdengar 20x/menit
Inspeksi :Kedua mata simetris, , konjungtiva tidak pucat, Perkusi : Terdengar timpani pada usus,dan redup pada hati, dan ginjal
kornea tidak ikterik. Palpasi : Tidak ada nyeri tekan,tidak ada pembesaran hati dan limpa.
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan,tekanan bola mata tidak tinggi. e. Ekstremitas
- Hidung Inspeksi : Tidak ada sikatrik, tidak ada luka,bekas jahitan, tidak ada
Inspeksi : Hidung simetris, tidak ada secret, tidak ada korpal, kelainan pada jari tangan dan kaki.
tidak ada pembesaran polip. Palpasi : Tidak ada nyeri tekan, tidak ada fraktur
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan.
- Mulut dan faring
Inspeksi : Tidak ada stomatitis, tidak ada karies gigi, tidak ada gigi
palsu tidak ada faringitis, lidah tidak kotor.
Palpasi : Lidah teraba lunak, tidak ada nyeri tekan.
- Telinga
Inspeksi : Kedua telinga simetris, tidak ada korpal.
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan.
b. Leher
Inpeksi : Tidak ada sikatrik, tidak ada nodul
Palpasi :Tidak ada pembesaran vena jugularis dan kelenjar tiroid.
H. Harapan keluarga terhadap petugas kesehatan
Keluarga berharap agar petugas kesehatan dapat berfungsi dengan baik, mampu memberikan pelayanan yang baik dan tepat
kepada siapa saja yang membutuhkan tidak hanya pasien di rumah Sakit tetapi juga warga masyarakat yang membutuhkan
bantuan pelayanan kesehatan. Jangan membeda – bedakan dalam memberikan pelayanan antara masyarakat yang miskin
dengan yang kaya
a) Pengkajian Fokus
- Karakteristik pasangan anak adalah perempuan
- Hubungan anak ke 2 dan menantu terhadap orang tua baik, hubungan anak pertama dan orang tua baik, jarak
memisahkan dan kontak bertemu antara mereka sedikit dan terbatas.
- Anak yang telah menikah masih tinggal serumah dengan orangtua.
- Hubungan anak yang telah menikah dengan kakanya baik, tetap terjaga, komunikai tetap berlangsung.
- Perasaan orang tua setelah anak menikah adalah senang karena anak sudah dewasa dan mereka punya cucu.
- Pelaksanaan tugas dan fungsi keluarga tugas dan fungsi keluarga sedikit berbeda dengan taraf perkembangan
sebelumnya. Hal ini lebih ditekankan pada anak, anak pertama kerja dimalang. Anak ke 2 tidak hanya menjadi anak
tetapi juga menjadi istri. Kedua orang tua memiliki tugas sebagai anak, ayah mereka.
Analisa Data
SIMPTOM ETIOLOGI PROBLEM
DO : Bibir berwarna kecoklatan, saat Ketidakmampuan keluarga mengenal Perilaku kesehatan cenderung beresiko
berbicara berbau rokok masalah kesehatan yang mengenai (Tn. S)
DS : Klien mengatakan suka merokok. Dan bahayanya merokok bagi Tn.M sendiri
perharinya habis 1 bungkus. maupun keluarganya.
DO : Kondisi rumah klien berantakan, Ketidakmampuan keluarga memelihara Hambatan pemeliharaan rumah
penataan perabot rumah tidak teratur lingkungan
DS : Klien mengatakan kondisi rumah kotor
DO : Klien tampak antusias dalam Ketidakmampuan keluarga mengambil Penurunan koping keluarga
menceritakan kesibukannya keputusan
DS : Klien mengatakan ingin segera
memiliki anak tetapi hal ini belum
sempat mereka diskusikan bersama,
karena suami jarang di rumah dan
Ny.N juga sibuk bekerja
SKORING
1.Perilaku kesehatan cenderung beresiko berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga mengenal masalah kesehatan yang mengenai
bahayanya merokok bagi Tn.M sendiri maupun keluarganya
∑:5
3.Penurunan koping keluarga berhubungan dengan ketidakmampuan
keluarga mengambil keputusan
No. Kriteria Penghitungan Skor Pembenaran
Karena klien inin segera memiliki anak tetapi hal ini
1. Sifat masalah 3/3 x 1 1
belum sempat mereka diskusikan bersama karena
Skala : suami jarang di rumah dan Ny. N sibuk bekerja
Tidak/kurang sehat
Karena Tn. P dan Ny. N terkendala waktu. Terkadang
2. Kemungkinan masalah dapat diubah. 2/2x 2 1
saat berkumpul pada sore hari Tn. P dan Ny. N tidak
Skala : sempat mendiskusikan tentang momongan
Mudah
Karena kondisi baru menikah
3. Potensial masalah untuk dicegah. 2/3 x 1 2/3
Skala :
Cukup
Karena keinginan untuk memiliki anak begitu besar
4. Menonjolnya masalah 1/2 x 1 1/2
Skala :
Ada masalah, tetapi tidak perlu
ditangani
∑ : 3 1/6
PRIORITAS MASALAH
1. Hambatan pemeliharaan rumah berhubungan dengan Ketidakmampuan keluarga
memelihara lingkungan
2. Penurunan koping keluarga berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga
mengambil keputusan
3. Perilaku kesehatan cenderung beresiko berhubungan dengan ketidakmampuan
keluarga mengenal masalah kesehatan yang mengenai bahayanya merokok bagi
Tn.M sendiri maupun keluarganya
Perencanaan Asuhan Keperawatan
No Tanggal Diagnosa Tujuan
Intervensi Rasionalisasi
Panjang Khusus
1. 08 Juni 2022 Hambatan Setelah dilakukan tindakan 1. Keluarga mampu mengenal 1. Bina hubungan saling 1. terjalin hubungan saling
pemeliharaan rumah selama 2 x 24 jam diharapkan masalah kesehatan percaya percaya dengan klien
berhubungan dengan keluarga mampu dapat lingkungan 2. Kaji lingkungan rumah 2. mengetahui kondisi
Ketidakmampuan menjaga kebersihan 2. Keluarga mampu klien lingkungan rumah klien
keluarga memelihara lingkungan rumah memutuskan tindakan yang 3. Bantu ciptakan 3. klien merasa aman dan
lingkungan tepat untuk mengatasi lingkungan yang aman nyaman dengan lingkungannya
lingkungan rumah yang dan bersih 4. klien mampu mengetahui
kotor 4. Berikan informasi informasi dan memahami dengan
3. Keluarga mampu mengenai penataan baik
memelihara lingkungan lingkungan rumah yang
fisik, psikis dan social baik 5. klien kooperatif dan mampu
untuk mempertahankan 5. Diskusikan dengan menata perabotan rumah dengan
derajat kesehatan. keluarga mengenai baik
4. Klien mampu menciptakan peletakan perabotan
kebersihan lingkungan rumah yang baik
5. Tidak ada yang berserakan
di lantai derajat kesehatan.
No Tanggal Diagnosa Tujuan
Intervensi Rasionalisasi
Panjang Khusus
1. 08 Juni 2022 Penurunan koping Setelah dilakukan tindakan 1. Klien mampu untuk 1. Bina hubungan saling 1. terjalin hubungan saling
keluarga berhubungan selama 2x24 jam diharapkan menyeimbangkan aktivitas kerja percaya percaya dengan klien
dengan penurunan koping keluarga dan peran keluarga 2. Identifikasi penyesuaian 2. klien dapat menyesuaikan
ketidakmampuan berhubungan dengan 2. Klien mampu peran klien terhadap diri terhadap lingkungan
keluarga mengambil ketidakmampuan keluarga beradaptasi terhadap tanggung lingkungan
keputusan jawab peran ganda 3. Berikan dukungan 3.klien mampu mengatasi
kemampuan mengatasi situasi sesuai keadaan
situasi secara berangsur
– angsur
4. Berikan dukungan dalam 4.klien mengikuti aktifitas
aktivitas - aktivitas sosial dalam komunitas
sosial dan komunitas
agar bisa dilakukan
5. Berikan dukungan sikap 5.klien mampu mewujudkan
terkait dengan harapan harapan yang diinginkan
yang realistis sebagai dalam keluarganya
upaya untuk mengatasi
perasaan
ketidakberdayaan
No Tanggal Diagnosa Tujuan
Intervensi Rasionalisasi
Panjang Khusus
1. 08 Juni 2022 Perilaku kesehatan Setelah dilakukan tindakan 1.Tn. M dapat mengurangi 1. Kaji gaya hidup klien 1. mengetahui gaya hidup
cenderung beresiko selama 2 x 24 jam diharapkan kebiasaan merokok 2. Berikan edukasi klien
berhubungan dengan keluarga dapat mengenal 2.Tn. M mampu mengetahui mengenai bahaya merokok 2. klien mengetahui bahaya
ketidakmampuan bahaya merokok, klien dapat bahaya merokok 3. Berikan informasi merokok
keluarga mengenal mengenal masalah kesehatan 3. Klien mengetahui tentang mengenai zat-zat berbahaya 3.klien mengetahui dan
masalah kesehatan yang dialami zat-zat berbahaya dalam yang terkandung dalam rokok mengenai zat-zat berbahaya
yang mengenai merokok 4. Bantu pasien untuk yang terkandung dalam rokok
bahayanya merokok mengurangi konsumsi rokok 4.klien mampu untuk
bagi Tn.M sendiri secara bertahap mengurangi mengonsumsi
maupun keluarganya 5. Anjurkan pasien rokok secara bertahap
mengganti kebiasaan merokok 5. klien dapat mengganti
dengan mengkonsumsi permen kebiasaan merokok
Implementasi
tgl No Dx DIAGNOSA IMPLEMENTASI KET
8 Juni 2022 1 Hambatan pemeliharaan 1. Membina hubungan saling percaya 1. R: Klien dan keluarga mengatakan percaya
rumah berhubungan dengan tehadap perawat
Ketidakmampuan keluarga 2. Mengkaji lingkungan rumah klien 2. R: Klien mengatakan kalau rumahnya
memelihara lingkungan. terkadang masih berantakan
3. Membantu ciptakan lingkungan yang aman dan
3. R: Klien mengatakan mau berusaha untuk
bersih
menciptakan lingkungan yang aman dan
bersih
4. Memberikan informasi mengenai penataan
4. R: Klien mampu memahami informasi yang
lingkungan rumah yang baik
telah disampaikan perawat mengenai
penataan lingkungan rumah yang baik
5 Mendiskusikan dengan keluarga mengenai
5. R: Klien mau melakukan perubahan dengan
peletakan perabotan rumah yang baik
meletakkan perabotan rumah dengan baik
tgl No Dx DIAGNOSA IMPLEMENTASI KET
8 Juni 2022 2 Penurunan koping keluarga 1. Membina hubungan saling percaya 1. R: Klien mengatakan percaya terhadap perawat
berhubungan dengan 2. Mengidentifikasi penyesuaian peran klien terhadap 2. R: Tn. P dan Ny. N dapat menyesuaikan diri
ketidakmampuan keluarga lingkungan terhadap lingkungan dan masyarakat
mengambil keputusan 3. Memberikan dukungan kemampuan mengatasi 3. R: Klien maudan menerima dukungan kami dalam
situasi secara berangsur – angsur mengatasi situasi pada mereka yaitu ingin memiliki
4. Memberikan dukungan dalam aktivitas - aktivitas anak
sosial dan komunitas agar bisa dilakukan 4. R: Klien berusaha agar dapat menjalankan
5. Memberikan dukungan sikap terkait dengan harapan aktifitas sosial dan ikut serta dalam komunitas
yang realistis sebagai upaya untuk mengatasi perasaan 5. R: Klien setelah diberikan dukungan dari
ketidakberdayaan. perawat,klien merasa lega
3. Perilaku kesehatan cenderung 1. Kaji gaya hidup klien 1. R: Tn. M masih sulit untuk meninggalkan
beresiko berhubungan dengan 2. Berikan edukasi mengenai bahaya merokok kebiasaan merokoknya
ketidakmampuan keluarga 3. Berikan informasi mengenai zat-zat berbahaya yang 2. Tn.M dankeluarga mau menerima edukasi yang
mengenal masalah kesehatan terkandung dalam rokok diberikan perawat tentang bahaya merokok
yang mengenai bahayanya 4. Bantu pasien untuk mengurangi konsumsi rokok 3. Tn M dan keluarga paham akan zat-zat bahaya
merokok bagi Tn.M sendiri secara bertahap yang terkandung dalam rokok
maupun keluarganya 5. Anjurkan pasien mengganti kebiasaan merokok 4. R: Tn. M mengatakan sedikit membatasi merokok
dengan mengkonsumsi permen 5. R:Tn. M mulai mengonsumsi permen sebagai ganti
rokok
tgl No Dx DIAGNOSA IMPLEMENTASI KET