Disusun oleh:
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan karunia-
Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat waktu. Penyusunan makalah ini
dimaksudkan untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Keperawatan Maternitas.
Makalah ini juga bertujuan supaya pembaca dapat mengetahui dan memahami secara
jelas mengenai Pemeriksaan Tinggi Fundus Uteri.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini tidak mungkin dapat terselesaikan
dengan baik tanpa adanya dorongan dan bimbingan dari beberapa pihak. Ucapan terima kasih
kepada seluruh pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan makalah ini. Demikian
makalah ini kami susun, semoga dapat bermanfaat bagi penyusun khususnya dan pembaca
pada umumnya. Saran dan kritik yang membangun sangat kami harapkan demi
kesempurnaan makalah ini.
ii ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Saat kontrol kehamilan, ada banyak pemeriksaan yang akan dilakukan oleh dokter
atau bidan, salah satunya pengukuran tinggi fundus uteri atau posisi tertinggi pada rahim.
Pengukuran ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui perkiraan ukuran tubuh bayi,
kecepatan perkembangan janin, serta posisi janin di dalam rahim saat memasuki trimester
kedua kehamilan.
Pada kondisi normal, ukuran tinggi fundus uteri tidak akan jauh berbeda dari usia
kehamilan. Sebagai contoh, pada usia kehamilan 20 minggu, tinggi fundus uteri normalnya
berkisar antara 17-23 cm.
Untuk mengetahui tinggi fundus uteri, dokter atau bidan akan mengukur jarak antara
tulang pubis yang berada sedikit di atas tumbuhnya rambut kemaluan, ke bagian atas dari
rahim. Pengukuran dilakukan menggunakan tali meteran dan dicatat dalam satuan sentimeter.
Tinggi fungsi uteri dikatakan terlalu kecil apabila ukurannya setidaknya 3cm lebih
kecil dari ukuran normal. Misalnya, usia kandungan adalah 20 minggu, tapi tinggi fundus
uteri adalah 15 cm. Saat fundus uteri terlalu pendek, dokter akan melakukan pemeriksaan
USG untuk memastikan usia kandungan. Bisa jadi, usia kandungan yang selama ini
diprediksi, ternyata lebih muda dari yang sebenarnya. Pemeriksaan USG juga akan dilakukan
agar dokter dapat memeriksa kemungkinan adanya pertumbuhan janin terhambat atau
intrauterine growth restriction, maupun cairan amniotik (air ketuban) yang terlalu sedikit.
Selain itu, beberapa kondisi di bawah ini juga bisa menjadi alasan pendeknya jarak
fundus uteri: postur tubuh kecil, otot perut yang kencang, posisi bayi sudah turun ke arah
pelvis, bayi sehat dan tidak mengalami gangguan apapun tapi berukuran kecil. Apabila
melihat ada gangguan yang menyebabkan ukuran fundus uteri kecil, maka dokter akan
meminta pasien untuk datang tiga minggu setelah pemeriksaan awal, untuk melihat
perkembangannya. Selanjutnya pasien juga akan disarankan untuk lebih sering kontrol.
Tinggi fundus uteri dikatakan terlalu besar apabila panjangya lebih dari 3cm, jika
dibandingkan dengan ukuran yang seharusnya. Misalnya pada usia kehamilan 20 minggu,
tinggi fundus uteri adalah 25 cm. Beberapa hal yang bisa menyebabkan tinggi fundus uteri
menjadi berlebihan adalah usia kandungan sudah melewati hari perkiraan lahir (HPL), otot
perut yang lebih kendur dari wanita kebanyakan, misalnya karena proses kehamilan
sebelumnya, obesitas, cairan ketuban terlalu banyak, bayi dalam posisi sungsang, panggul
yang kecil, hamil anak kembar, bayi berukuran jauh lebih besar dari ukuran rata-rata bayi
seusianya (makrosomia), bayi sehat hanya saja memang berukuran sedikit lebih besar, hasil
pengukuran tinggi fundus uteri tidak selalu akurat.
Hasil pengukuran tinggi fundus uteri bukanlah satu-satunya patokan untuk
mengetahui perkembangan janin. Sebab, pada kondisi-kondisi tertentu, hasil pemeriksaan ini
bisa menjadi tidak akurat. Beberapa hal yang berpotensi memengaruhi keakuratan tinggi
1
fundus uteri antara lain: kondisi ibu hamil yang obesitas, memiliki riwayat menderita fibroid,
mengandung anak kembar dua atau lebih, menderita diabetes serta tekanan darah tinggi,
mengalami intrauterine growth restriction atau makrosomia di kehamilan sebelumnya.
Selain pengukuran tinggi fundus uteri, dokter juga dapat merekomendasikan jenis
pemeriksaan lain untuk mengetahui perkembangan bayi. Jangan mencoba mengukur sendiri
di rumah, karena ada banyak faktor yang perlu diperhatikan dalam menentukan titik ukur
selama proses pengukuran.
B. RUMUSAN MASALAH
a) Apa yang dimaksud dengan tinggi fundus uteri?
b) Bagaimana perubahan uterus dimasa kehamilan?
c) Apa fungsi dari pengukuran tinggi fundus uteri?
d) Bagaimana teknik pengukuran tinggi fundus uteri?
e) Bagaimana menentukan tinggi fundus uteri berdasarkan usia kehamilan?
C. TUJUAN PENULISAN
a) Untuk mengetahui pengertian tinggi fundus uteri
b) Untuk mengetahui perubahan uterus dimasa kehamilan
c) Untuk mengetahui fungsi dari pengukuran tinggi fundus uteri
d) Untuk mengetahui teknik pengukuran tinggi fundus uteri
e) Untuk mengetahui tinggi fundus uteri berdasarkan usia kehamilan
2
BAB II
PEMBAHASAN
4
Menyiapkan ibu (dilaksanakan bersamaan dengan persiapan inspeksi):
1. Menjelaskan tujuan pemeriksaan.
2. Mengatur posisi ibu berbaring setengah duduk dengan mengganjal bantal
di bagian punggung bawah untuk kenyamanan ibu dan kedua kaki
diluruskan.
Melaksanakan pemeriksaan
1. Pemeriksa berdiri di sebelah kanan ibu.
2. Meteran didekatkan sehingga mudah mengambil waktu pemeriksaan.
3. Tangan kiri dan tangan kanan menentukan bagian fundus uteri dan
memosisikan supaya fundus uteri berada tepat di tengah abdomen.
4. Setelah fundus uteri diposisikan tepat di tengah abdomen, tangan kiri
menahan fundus uteri, tangan kanan menempelkan meteran yang dibalik
tepat di tengah, mulai dari fundus uteri sampai tepi atas tulang simfisis
pubis, atau mulai dari tepi atas tulang simfisis pubis sampai fundus uteri.
5. Mengangkat meteran dan membalik, kemudian membaca hasil
pengukuran.
6. Menggulung pita meteran dengan rapi dan menempatkan pada tempatnya.
7. Mencatat hasil pemeriksaan pada status ibu.
1. Leopold I
5
Cara Pemeriksaan Leopold I:
a) Kedua telapak tangan pemeriksa diletakan pada puncak fundus uteri
b) Tentukan tinggi fundus uteri untuk menentukan usia kehamilan.
c) Rasakan bagian janin yang berada pada bagian fundus (bokong atau kepala
atau kosong).
2. Leopold II
3. Leopold III
6
4. Leopold IV
7
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Fundus uteri merupakan titik tertinggi dari rahim. Sedangkan, tinggi fundus uteri
sendiri adalah jarak antara puncak tulang panggul hingga ke bagian paling atas perut saat
hamil. Salah satu cara untuk mengetahui kehamilan dan memantau perkembangan janin di
dalam rahim adalah dengan mengukur tinggi fundus. Normalnya, tinggi fundus uteri
menyesuaikan dengan usia kehamilan. Mengukur tinggi fundus uteri dapat mendeteksi
kondisi kehamilan ibu. Memperkirakan dalam menghitung usia kehamilan dapat Mama
lakukan dengan menghitung tinggi rahim.
Teknik dalam pengukuran tinggi fundus uteri ada 2 yaitu dengan Mc Donald dan
dengan palpasi abdominal. Pengukuran tinggi fundus uteri dengan teknik Mc Donald adalah
cara mengukur tinggi fundus uteri menggunakan alat ukur panjang mulai dari tepi atas
simfisis pubis sampai fundus uteri atau sebaliknya. Palpasi abdominal adalah suatu tindakan
pemeriksaan yang dilakukan dengan perabaan dan penekanan bagian perut dengan
menggunakan jari atau tangan.
B. SARAN
Selain pengukuran tinggi fundus uteri, dokter juga dapat merekomendasikan jenis
pemeriksaan lain untuk mengetahui perkembangan bayi. Jangan mencoba mengukur sendiri
di rumah, karena ada banyak faktor yang perlu diperhatikan dalam menentukan titik ukur
selama proses pengukuran.
8
LAMPIRAN