Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

PEMERIKSAAN TINGGI FUNDUS UTERI (TFU)


Untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah Keperawatan Maternitas
Dosen Pengampu : Siti Patonah, S.Kep., Ns., M.Kep

Disusun oleh:

1. LULUK ROMSUKHAH (20144010001)


2. SRI MULYANI (20144010003)
3. KHOLIFATUR ROSIDAH (20144010005)
4. PUTRI WAHYUNI HADIYANTI (20144010007)

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN RAJEKWESI
BOJONEGORO
2021/2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan karunia-
Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat waktu. Penyusunan makalah ini
dimaksudkan untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Keperawatan Maternitas.
Makalah ini juga bertujuan supaya pembaca dapat mengetahui dan memahami secara
jelas mengenai Pemeriksaan Tinggi Fundus Uteri.

Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini tidak mungkin dapat terselesaikan
dengan baik tanpa adanya dorongan dan bimbingan dari beberapa pihak. Ucapan terima kasih
kepada seluruh pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan makalah ini. Demikian
makalah ini kami susun, semoga dapat bermanfaat bagi penyusun khususnya dan pembaca
pada umumnya. Saran dan kritik yang membangun sangat kami harapkan demi
kesempurnaan makalah ini.

Bojonegoro, 14 Mei 2022

ii ii
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ............................................................................................................... i


KATA PENGANTAR ...............................................................................................................ii
DAFTAR ISI............................................................................................................................ iii
BAB I ......................................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN ..................................................................................................................... 1
A. LATAR BELAKANG .................................................................................................... 1
B. RUMUSAN MASALAH ................................................................................................ 2
C. TUJUAN PENULISAN .................................................................................................. 2
BAB II........................................................................................................................................ 3
PEMBAHASAN ........................................................................................................................ 3
A. Tinggi Fundus Uteri ........................................................................................................ 3
B. Perubahan Uterus di Masa Kehamilan ............................................................................ 3
C. Fungsi Pengukuran Tunggi Fundus Uteri ....................................................................... 4
D. Teknik Pengukuran Tinggi Fundus Uteri ....................................................................... 4
E. Tinggi Fundus Uteri ........................................................................................................ 7
BAB III ...................................................................................................................................... 8
PENUTUP.................................................................................................................................. 8
A. KESIMPULAN ................................................................................................................. 8
B. SARAN.............................................................................................................................. 8
LAMPIRAN ............................................................................................................................... 9

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Saat kontrol kehamilan, ada banyak pemeriksaan yang akan dilakukan oleh dokter
atau bidan, salah satunya pengukuran tinggi fundus uteri atau posisi tertinggi pada rahim.
Pengukuran ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui perkiraan ukuran tubuh bayi,
kecepatan perkembangan janin, serta posisi janin di dalam rahim saat memasuki trimester
kedua kehamilan.
Pada kondisi normal, ukuran tinggi fundus uteri tidak akan jauh berbeda dari usia
kehamilan. Sebagai contoh, pada usia kehamilan 20 minggu, tinggi fundus uteri normalnya
berkisar antara 17-23 cm.
Untuk mengetahui tinggi fundus uteri, dokter atau bidan akan mengukur jarak antara
tulang pubis yang berada sedikit di atas tumbuhnya rambut kemaluan, ke bagian atas dari
rahim. Pengukuran dilakukan menggunakan tali meteran dan dicatat dalam satuan sentimeter.
Tinggi fungsi uteri dikatakan terlalu kecil apabila ukurannya setidaknya 3cm lebih
kecil dari ukuran normal. Misalnya, usia kandungan adalah 20 minggu, tapi tinggi fundus
uteri adalah 15 cm. Saat fundus uteri terlalu pendek, dokter akan melakukan pemeriksaan
USG untuk memastikan usia kandungan. Bisa jadi, usia kandungan yang selama ini
diprediksi, ternyata lebih muda dari yang sebenarnya. Pemeriksaan USG juga akan dilakukan
agar dokter dapat memeriksa kemungkinan adanya pertumbuhan janin terhambat atau
intrauterine growth restriction, maupun cairan amniotik (air ketuban) yang terlalu sedikit.
Selain itu, beberapa kondisi di bawah ini juga bisa menjadi alasan pendeknya jarak
fundus uteri: postur tubuh kecil, otot perut yang kencang, posisi bayi sudah turun ke arah
pelvis, bayi sehat dan tidak mengalami gangguan apapun tapi berukuran kecil. Apabila
melihat ada gangguan yang menyebabkan ukuran fundus uteri kecil, maka dokter akan
meminta pasien untuk datang tiga minggu setelah pemeriksaan awal, untuk melihat
perkembangannya. Selanjutnya pasien juga akan disarankan untuk lebih sering kontrol.
Tinggi fundus uteri dikatakan terlalu besar apabila panjangya lebih dari 3cm, jika
dibandingkan dengan ukuran yang seharusnya. Misalnya pada usia kehamilan 20 minggu,
tinggi fundus uteri adalah 25 cm. Beberapa hal yang bisa menyebabkan tinggi fundus uteri
menjadi berlebihan adalah usia kandungan sudah melewati hari perkiraan lahir (HPL), otot
perut yang lebih kendur dari wanita kebanyakan, misalnya karena proses kehamilan
sebelumnya, obesitas, cairan ketuban terlalu banyak, bayi dalam posisi sungsang, panggul
yang kecil, hamil anak kembar, bayi berukuran jauh lebih besar dari ukuran rata-rata bayi
seusianya (makrosomia), bayi sehat hanya saja memang berukuran sedikit lebih besar, hasil
pengukuran tinggi fundus uteri tidak selalu akurat.
Hasil pengukuran tinggi fundus uteri bukanlah satu-satunya patokan untuk
mengetahui perkembangan janin. Sebab, pada kondisi-kondisi tertentu, hasil pemeriksaan ini
bisa menjadi tidak akurat. Beberapa hal yang berpotensi memengaruhi keakuratan tinggi

1
fundus uteri antara lain: kondisi ibu hamil yang obesitas, memiliki riwayat menderita fibroid,
mengandung anak kembar dua atau lebih, menderita diabetes serta tekanan darah tinggi,
mengalami intrauterine growth restriction atau makrosomia di kehamilan sebelumnya.
Selain pengukuran tinggi fundus uteri, dokter juga dapat merekomendasikan jenis
pemeriksaan lain untuk mengetahui perkembangan bayi. Jangan mencoba mengukur sendiri
di rumah, karena ada banyak faktor yang perlu diperhatikan dalam menentukan titik ukur
selama proses pengukuran.

B. RUMUSAN MASALAH
a) Apa yang dimaksud dengan tinggi fundus uteri?
b) Bagaimana perubahan uterus dimasa kehamilan?
c) Apa fungsi dari pengukuran tinggi fundus uteri?
d) Bagaimana teknik pengukuran tinggi fundus uteri?
e) Bagaimana menentukan tinggi fundus uteri berdasarkan usia kehamilan?

C. TUJUAN PENULISAN
a) Untuk mengetahui pengertian tinggi fundus uteri
b) Untuk mengetahui perubahan uterus dimasa kehamilan
c) Untuk mengetahui fungsi dari pengukuran tinggi fundus uteri
d) Untuk mengetahui teknik pengukuran tinggi fundus uteri
e) Untuk mengetahui tinggi fundus uteri berdasarkan usia kehamilan

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Tinggi Fundus Uteri


Fundus uteri merupakan titik tertinggi dari rahim. Sedangkan, tinggi fundus uteri
sendiri adalah jarak antara puncak tulang panggul hingga ke bagian paling atas perut saat
hamil. Salah satu cara untuk mengetahui kehamilan dan memantau perkembangan janin
di dalam rahim adalah dengan mengukur tinggi fundus. Normalnya, tinggi fundus uteri
menyesuaikan dengan usia kehamilan. Mengukur tinggi fundus uteri dapat mendeteksi
kondisi kehamilan ibu. Memperkirakan dalam menghitung usia kehamilan dapat Mama
lakukan dengan menghitung tinggi rahim.
Tinggi fundus uteri akan semakin meningkat seiring dengan usia kehamilan.
Biasanya peningkatan yang tinggi terjadi saat kehamilan trimester ketiga. Normalnya,
tinggi fundus uteri saat usia kehamilan 22-28 minggu adalah 24-25 cm, 30 minggu adalah
29,5 cm, 32 minggu adalah 30 cm, 34 minggu adalah 31 cm, dan usia kehamilan 35
minggu akan memiliki tinggi fundus uteri sekitar 31-32 cm. Berat badan mama juga akan
bertambah 0,5 kg per minggu atau sekitar 6,5 hingga 16 kg selama kehamilan. Jika
peningkatannya kurang dari 0,5 kg per minggu, pastikan Mama mendapat nutrisi yang
cukup. Tetapi jika peningkatan lebih dari 0,5 kg perminggu, periksakan kondisi
mama, dikhawatirkan adanya diabetes melitus, air ketuban terlalu banyak, atau ukuran
bayi yang terlalu besar.

B. Perubahan Uterus di Masa Kehamilan


Selama kehamilan uterus akan beradaptasi untuk menerima dan melindungi hasil
konsepsi (janin, plasenta, amnion) sampai persalinan. Pada perempuan tidak hamil uterus
memunyai berat 70 gram dan kapasitas 10 ml atau kurang. Selama kehamilan, uterus akan
berubah menjadi suatu organ yang mampu menampung janin, plasenta, dan cairan
amnion rata-rata pada akhir kehamilan volume totalnya mencapai 5 liter bahkan dapat
mencapai 20 liter atau lebih dengan berat rata-rata 1100 gram (Prawirohardjo, 2009; h.
175). Pembesaran uterus meliputi peregangan dan penebalan sel-sel otot, sementara
produksi miosit yang baru sangat terbatas. Bersamaan dengan hal itu terjadi akumulasi
jaringan ikat dan elastik, terutama pada lapisan otot luar. Kerja sama tersebut akan
meningkatkan kekuatan dinding uterus. Daerah korpus pada bulan-bulan pertama akan
menebal, tetapi seiring dengan bertambahnya usia kehamilan akan menipis. Pada akhir
kehamilan ketebalannya hanya berkisar 1.5 cm bahkan kurang.
Pada awal kehamilan penebalan uterus distimulasi terutama oleh hormon estrogen
dan sedikit oleh progesteron. Hal ini dapat dilihat dengan perubahan uterus pada awal
kehamilan mirip dengan kehamilan ektopik. Akan tetapi, setelah kehamilan 12 minggu
penambahan ukuran uterus didominasi oleh desakan dari hasil konsepsi.
Pada awal kehamilan, tuba fallopii, ovarium, dan ligamentum rotundum berada
sedikit di bawah apeks fundus, sementara pada akhir kehamilan akan berada sedikit di
atas pertengahan uterus. Posisi plasenta juga memegaruhi penebalan sel-sel otot uterus, di
mana bagian uterus yang mengelilingi tempat implantasi plasenta akan bertambah besar
3
lebih cepat dibandingkan bagian lainnya sehingga akan menyebabkan uterus tidak rata.
Fenomena ini dikenal dengan tanda Piscaseck.
Pada minggu-minggu pertama kehamilan uterus masih seperti bentuk aslinya
seperti buah avokad. Seiring dengan perkembangan kehamilannya, daerah fundus dan
korpus akan membulat dan akan menjadi bentuk sferis pada usia kehamilan 12 minggu.
Panjang uterus akan bertambah lebih cepat dibandingkan lebarnya sehingga akan
berbentuk oval. Ismus uteri pada minggu pertama mengadakan hipertrofi seperti korpus
uteri yang mengakibatkan ismus menjadi lebih panjang dan lunak yang dikenal dengan
tanda Hegar. Pada akhir kehamilan kehamilan 12 minggu uterus akan terlalu besar dalam
rongga pelvis dan seiring perkembangannya, uterus akan menyentuh dinding abdominal,
mendorong usus ke samping dan ke atas, terus tumbuh hingga hampir menyentuh hati
(Prawirohardjo, 2009; h. 175).

C. Fungsi Pengukuran Tunggi Fundus Uteri


Pengukuran tinggi fundus uteri di atas simfisis pubis digunakan sebagai salah satu
indikator untuk menentukan kemajuan pertumbuhan janin dan dapat dijadikan perkiraan
usia kehamilan. (Mufdlilah, 2009; h. 44).

D. Teknik Pengukuran Tinggi Fundus Uteri


1) Teknik Mc Donald

a) Definisi Pengukuran TFU dengan Teknik Mc Donald


Pengukuran tinggi fundus uteri dengan teknik Mc Donald adalah cara mengukur
tinggi fundus uteri menggunakan alat ukur panjang mulai dari tepi atas simfisis
pubis sampai fundus uteri atau sebaliknya (Mandriwati, 2007; h. 83).
b) Waktu Pengukuran TFU dengan Teknik Mc Donald
Pemeriksaan dilaksanakan setelah melakukan pemeriksaan inspeksi pada
abdomen dan jika umur kehamilan ibu sudah mencapai 22 minggu (Mandriwati,
2007; h. 84).
c) Cara Pengukuran TFU dengan Teknik Mc Donald
Berikut tata cara pengukuran tinggi fundus uteri menggunakan teknik Mc Donald:
 Menyiapkan alat:
1. Alat ukur yang tidak elastis.
2. Kalender kehamilan.
3. Alat – alat ditata pada tempat yang telah disediakan saat mempersiapkan
alat untuk pemeriksaan inspeksi.

4
 Menyiapkan ibu (dilaksanakan bersamaan dengan persiapan inspeksi):
1. Menjelaskan tujuan pemeriksaan.
2. Mengatur posisi ibu berbaring setengah duduk dengan mengganjal bantal
di bagian punggung bawah untuk kenyamanan ibu dan kedua kaki
diluruskan.
 Melaksanakan pemeriksaan
1. Pemeriksa berdiri di sebelah kanan ibu.
2. Meteran didekatkan sehingga mudah mengambil waktu pemeriksaan.
3. Tangan kiri dan tangan kanan menentukan bagian fundus uteri dan
memosisikan supaya fundus uteri berada tepat di tengah abdomen.
4. Setelah fundus uteri diposisikan tepat di tengah abdomen, tangan kiri
menahan fundus uteri, tangan kanan menempelkan meteran yang dibalik
tepat di tengah, mulai dari fundus uteri sampai tepi atas tulang simfisis
pubis, atau mulai dari tepi atas tulang simfisis pubis sampai fundus uteri.
5. Mengangkat meteran dan membalik, kemudian membaca hasil
pengukuran.
6. Menggulung pita meteran dengan rapi dan menempatkan pada tempatnya.
7. Mencatat hasil pemeriksaan pada status ibu.

2) Teknik palpasi abdominal


a. Definisi Palpasi Abdominal
Palpasi abdominal adalah suatu tindakan pemeriksaan yang dilakukan dengan
perabaan dan penekanan bagian perut dengan menggunakan jari atau tangan.
b. Fungsi Palpasi Abdominal
Palpasi dapat digunakan untuk mendeteksi suhu tubuh, adanya getaran,
pergerakan, bentuk, konsistensi dan ukuran.
c. Waktu Palpasi Abdominal
Pemeriksaan leopold dilakukan pada kehamilan cukup bulan, setelah pembesaran
uterus yang dapat membedakan bagian-bagian janin (Mufdlilah, 2009; h. 45).
d. Cara Palpasi Abdominal
Tangan bidan harus bersih dan hangat, tangan yang dingin tidak memiliki
kepekaan sentuhan yang dibutuhkan, tangan ini cenderung mengakibatkan
kontraksi abdomen dan otot uterus dan ibu merasakan palpasi ini tidak nyaman.
Teknik pelaksanaan palpasi menurut Leopold ada 4 tahap:

1. Leopold I

Tujuan Pemeriksaan dari pemeriksaan Leopold I :


a. Untuk mengetahui umur kehamilan berdasarkan TFU.
b. Menentukan bagian-bagian janin yang berada pada fundus uteri.

5
Cara Pemeriksaan Leopold I:
a) Kedua telapak tangan pemeriksa diletakan pada puncak fundus uteri
b) Tentukan tinggi fundus uteri untuk menentukan usia kehamilan.
c) Rasakan bagian janin yang berada pada bagian fundus (bokong atau kepala
atau kosong).

2. Leopold II

Tujuan Pemeriksaan dari pemeriksaan Leopold II:


a) Menentukan batas samping uterus.
b) Menentukan letak punggung janin yang membujur dari atas ke bawah
menghubungkan bokong dengan kepala.
Cara Pemeriksaan Leopold II:
a. Kedua telapak tangan pemeriksa bergeser turun ke bawah sampai di
samping kiri dan kanan umbilikus.
b. Tentukan bagian punggung janin untuk menentukan lokasi auskultasi
denyut jantung janin nantinya.
c. Tentukan bagian-bagian kecil janin.

3. Leopold III

Tujuan Pemeriksaan dari pemeriksaan Leopold III:


a. Menentukan bagian apa yang berada di uterus sebelah bawah.
b. Mengetahui apakah bagian tubuh janin yang berada pada bagian bawah
uterus sudah atau belum masuk ke pintu atas panggul ibu.
Cara Pemeriksaan Leopold III:
a. Bagian terendah janin dicekap diantara ibu jari dan telunjuk tangan kanan.
b. Tentukan apa yang menjadi bagian terendah janin dan tentukan apakah
sudah mengalami enggagement atau belum.

6
4. Leopold IV

Tujuan Pemeriksaan dari pemeriksaan Leopold IV:


a. Menentukan bagian janin mana yang terletak di bawah.
b. Menentukan berapa bagian dari kepala janin yang telah masuk dalam pintu
atas panggul.
Cara Pemeriksaan Leopold IV:
a. Pemeriksa mengubah posisinya sehingga menghadap ke arah kiri pasien.
b. Kedua telapak tangan ditempatkan di sisi kiri dan kanan bagian terendah
janin.

E. Tinggi Fundus Uteri

7
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Fundus uteri merupakan titik tertinggi dari rahim. Sedangkan, tinggi fundus uteri
sendiri adalah jarak antara puncak tulang panggul hingga ke bagian paling atas perut saat
hamil. Salah satu cara untuk mengetahui kehamilan dan memantau perkembangan janin di
dalam rahim adalah dengan mengukur tinggi fundus. Normalnya, tinggi fundus uteri
menyesuaikan dengan usia kehamilan. Mengukur tinggi fundus uteri dapat mendeteksi
kondisi kehamilan ibu. Memperkirakan dalam menghitung usia kehamilan dapat Mama
lakukan dengan menghitung tinggi rahim.
Teknik dalam pengukuran tinggi fundus uteri ada 2 yaitu dengan Mc Donald dan
dengan palpasi abdominal. Pengukuran tinggi fundus uteri dengan teknik Mc Donald adalah
cara mengukur tinggi fundus uteri menggunakan alat ukur panjang mulai dari tepi atas
simfisis pubis sampai fundus uteri atau sebaliknya. Palpasi abdominal adalah suatu tindakan
pemeriksaan yang dilakukan dengan perabaan dan penekanan bagian perut dengan
menggunakan jari atau tangan.

B. SARAN
Selain pengukuran tinggi fundus uteri, dokter juga dapat merekomendasikan jenis
pemeriksaan lain untuk mengetahui perkembangan bayi. Jangan mencoba mengukur sendiri
di rumah, karena ada banyak faktor yang perlu diperhatikan dalam menentukan titik ukur
selama proses pengukuran.

8
LAMPIRAN

 Video Pemeriksaan Tinggi Fundus Uteri Kelompok 4


 https://drive.google.com/file/d/1cx6PWLB7R3uWEy0-
q3316MrB3xzwwCLG/view?usp=drivesdk

Anda mungkin juga menyukai