Perlu Diketahui
Fundus uteri merupakan puncak tertinggi pada rahim. Sementara itu tinggi fundus uteri adalah
jarak antara tulang kemaluan hingga perut atas secara vertikal. Selain untuk mengetahui
perkembangan janin, mengukur tinggi fundus uteri dapat mengetahui usia kehamilan.
Pengukuran tinggi fundus uteri dilakukan jika Bunda ingin mengetahui perkembangan janin,
posisi janin di dalam rahim, serta memperkirakan ukuran tubuh bayi saat usia kehamilan
memasuki trimester kedua.
Umumnya, ukuran tinggi fundus normal akan sesuai dengan usia kehamilan, perbedaannya pun
tidak akan terlalu jauh.
Daftar Isi
Mengukur tinggi fundus uteri tidak hanya dilakukan untuk mengetahui perkembangan janin.
Beberapa manfaat yang bisa Bunda peroleh saat mengukur tinggi fundus.
Meski begitu, mengukur tinggi fundus untuk mengetahui perkembangan janin tidak memiliki
ketepatan mencapai 100 persen. Mengukur tinggi fundus dapat membantu mendeteksi adanya
masalah pada janin.
Mengukur tinggi fundus uteri bisa dilakukan sendiri di rumah. Namun, jika Bunda membutuhkan
hasil yang lebih akurat maka perlu melakukan pemeriksaan oleh dokter.
Bunda bisa melakukan pemeriksaan lanjutan jika hasilnya tidak normal sehingga bisa mendapat
penanganan yang lebih tepat sedini mungkin.
Kapan Waktu yang Tepat Mengukur Tinggi Fundus Uteri?
Mengukur fundus uteri biasanya dilakukan pada usia kehamilan memasuki 20 minggu.
Tingginya pun umumnya sesuai dengan usia kehamilan. Jika Bunda memasuki usia kehamilan
22 – 28 minggu maka tinggi fundus uteri sekitar 23 – 25 cm.
Jika Bunda ingin mengetahui perkembangan janin, pengukuran hasil tinggi fundus bukan satu-
satunya cara yang dapat dilakukan.
Pada kondisi tertentu, bisa saja hasil pemeriksaan menjadi tidak akurat. Pada prinsipnya,
peningkatan secara ideal tinggi fundus uteri akan tercapai jika berat badan ibu hamil setiap
minggunya bertambah 0,5 kg.
Terdapat beberapa faktor yang bisa menyebabkan tinggi fundus berlebihan, seperti:
Pengukuran tinggi fundus bisa dilakukan saat kehamilan memasuki usia 20 minggu.
Pengukurannya pun dapat dilakukan oleh dokter, dengan beberapa langkah, seperti:
Mengosongkan kantung kemih terlebih dahulu. Hal ini karena jika kantong kemih
mempengaruhi tinggi fundus uteri.
Mencari letak sendi tulang rawan antara tulang kemaluan (simfisis pubis) dan bagian atas rahim
(fundus uteri).
Rentangkan tali pengukur dari simfisis pubis hingga fundus uteri.
Jika telah diukur maka Bunda bisa mencocokkan hasil pengukuran dengan usia kehamilan
Bunda.
Pemeriksaan tinggi fundus uteri dapat dilakukan sendiri di rumah namun disarankan untuk
dilakukan oleh dokter.
Jika tinggi fundus uteri tidak sesuai dengan usia kehamilan maka kondisi ini bisa menandakan
masalah kesuburan atau janin. Kondisi fundus uteri yang terlalu kecil atau pendek bisa jadi
menandakan sejumlah kondisi, seperti:
Masalah pada pertumbuhan janin.
Ukuran janin yang lebih kecil daripada normal.
Posisi janin sudah turun ke panggul.
Air ketuban lebih sedikit dalam rahim.
Sementara itu, jika tinggi fundus uteri lebih besar dari usia kehamilan bisa menandakan beberapa
kondisi, seperti:
Jika Bunda ingin mengetahui perkembangan bayi yang lebih akurat maka dapat melakukan
pemeriksaan ultrasonografi (USG). Meski cara menghitung fundus uteri bisa dilakukan sendiri di
rumah namun disarankan untuk melakukan pemeriksaan tersebut oleh dokter.
Hal ini lantaran banyak faktor yang perlu diperhatikan pada saat menentukan titik ukur selama
proses pengukuran/pemeriksaan dilakukan.