Anda di halaman 1dari 25

MATA KULIAH

KEPERAWATAN MATERNITAS
Dosen Pengampu : Marsia, S.Kep,.M.Kes

NAMA KELOMPOK
AGUS SOPIANDI (2111213102)
RANDI (211121319)
PROSEDUR TINDAKAN
PADA IBU HAMIL
Proses kehamilan, persalinan, dan nifas merupakan suatu
tahapan perkembangbiakan manusia yang alamiah,
namun tetap harus diwaspadai dan dipantau agar tidak
menjadi berisiko. Setiap ibu hamil merupakan ibu hamil
dengan faktor risiko.

Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia sendiri


masih sangat tinggi jika dibandingkan dengan
negara-negara ASEAN lainnya. Menurut Survey
Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun
2015 jumlah AKI di Indonesia sebanyak
305/100.000 KH (Direktorat Kesehatan Keluarga,
2016).
Pengertian Pemeriksaan Fisik Pada Ibu Hamil

Dalam pemeriksaan kehamilan meliputi beberapa langkah antara lain :


1. Perhatikan tanda – tanda tubuh yang sehat
Pemeriksaan pandang dimulai semenjak bertemu dengan pasien. Perhatikan
bagaimana sikap tubuh, keadaan punggung dan cara berjalannya. Apakah
cenderung membungkuk, terdapat lordosis, kifosis, scoliosis atau pincang dsb.
Lihat dan nilai kekuatan ibu ketika berjalan, apakah ia tampak nyaman dan
gembira, apakah ibu tampak lemah.

2. Pengukuran tinggi badan dan berat badan


Berat badan ibu hamil biasanya naik sekitar 9-12 kg selama kehamilan. Yang
sebagian besar diperoleh terutama pada trimester kedua dan ketiga kehamilan.
Kenaikan berat badan menunjukkan bahwa ibu mendapat cukup makanan.
Tinggi berat badan hanya diukur pada kunjungan pertama. Bila tidak tersedia alat
ukur tinggu badan maka bagian dari dinding dapat ditandai dengan ukuran centi
meter. Pada ibu yang pendek perlu diperhatikan kemungkinan mempunyai
panggul yang sempit sehingga menyulitkan dalam pemeriksaan.
3. Pemeriksaan tekanan darah
Tekanan darah pada ibu hamil bisanya tetap normal, kecuali bila ada
kelainan. Bila tekanan darah mencapai 140/90 mmhg atau lebih mintalah ibu
berbaring miring ke sebelah kiri dan mintalah ibu bersantai sampai terkantuk.
Setelah 20 menit beristirahat, ukurlah tekanan darahnya. Bila tekanan darah
tetap tinggi, maka hal ini menunjukkan ibu menderita pre eklamsia dan harus
dirujuk ke dokter serta perlu diperiksa kehamilannya.
4. Pemeriksaan dari ujung rambut sampai ke ujung kaki
Pemeriksaan fisik pada kehamilan dilakukan melalui pemeriksaan pandang
(inspeksi), pemeriksaan raba (palpasi), periksa dengar (auskultasi),periksa
ketuk (perkusi). Pemeriksaan dilakukan dari ujung rambut sampai ke ujung
kaki, yang dalam pelaksanaannya dilakukan secara sistematis atau berurutan.
Pada saat melakukan pemeriksaan daerah dada dan perut, pemeriksaan
inspeksi, palpasi, auskultasi dilakukan secara berurutan dan bersamaan
sehingga tidak adanya kesan membuka tutup baju pasien yang mengakibatkan
rasa malu pasien
Dibawah ini akan diuraikan pemeriksaan obstetric yaitu dengan melakukan inspeksi,
palpasi, auskultasi, perkusi terhadap ibu hamil dari kepala sampai kaki.

Lihatlah wajah atau muka pasien


Bila terdapat bengkak diwajah, periksalah adanya bengkak pada tangan
dan kaki. Sedikit bengkak pada mata kaku dapat terjadi pada kehamilan
normal, namun bengkak pada tangn dan atau wajah tanda preeklamsi.

Lihatlah mulut pasien


Adakah tampak bibir pucat, bibir kering pecah-pecah adakah
stomatitis, gingivitis, adakah gigi yang tanggal, adakah gigi yang
berlobang, caries gigi. Selain dilihat dicium adanya bau mulut yang
menyengat.
5. Pemeriksaan leopold I, untuk menentukan 6. Pemeriksaan Leopold II, untuk menentukan
bagian janin yang berada dalam fundus bagian janin yang berada pada kedua sisi
uteri. uterus.
Petunjuk cara pemeriksaan : Petunjuk cara pemeriksaan :
Pemeriksa berdiri disebelah kanan pasien, Pemeriksa berdiri disebelah kanan pasien,
menghadap kearah kepala pasien. Kedua tangan menghadap kepala pasien. Kedua telapak tangan
diletakkan pada bagian atas uterus dengan diletakkan pada kedua sisi perut, dan lakukan
mengikuti bentuk uterus. Lakukan palpasi tekanan yang lembut tetapi cukup dalam untuk
secara lembut untuk menentukan bentuk, meraba dari kedua sisi. Secara perlahan geser jari-
ukuran konsistensi dan gerakan janin. Tentukan jari dari satu sisi ke sisi lain untuk menentukan
bagian janin mana yang terletak di fundus. pada sisi mana terletak pada sisi mana terletak
punggung, lengan dan kaki.
7. Pemeriksaan Leopold III, untuk menentukan bagian janin apa yang berada
pada bagian bawah.
Petunjuk cara pemeriksaan :
Lutut ibu dalam posisi fleksi, raba dengan hati-hati bagian bawah abdomen pasien
tepat diatas simfisis pubis. Coba untuk menilai bagian janin apa yang berada disana.
Bandingkan dengan hasil pemeriksaan Leopold.

8. Pemeriksaan Leopold IV, untuk menentukan presentasi dan “engangement”.


Petunjuk cara pemeriksaan :
Lutut ibu dalam posisi fleksi, raba dengan hati-hati bagian bawah abdomen pasien
tepat diatas simfisis pubis. Coba untuk menilai bagian janin apa yang berada disana.
Bandingkan dengan hasil pemeriksaan Leopold.

9. Pemeriksaan denyut jantung janin.


Denyut jantung janin menunjukkan kesehatan dan posisi janin terhadap ibu.
Dengarkan denyut jantung janin (DJJ) sejak kehamilan 20 minggu. Jantung janin
biasanya berdenyut 120-160 kali permenit
10. Pemeriksaan punggung dibagian ginjal.
Tepuk punggung di bagian ginjal dengan bagian sisi tangan yang dikepalkan. Bila ibu merasa
nyeri, mungkin terdapat gangguan pada ginjal atau salurannya.

11. Pemeriksaan genetalia Cucilah tangan, kemudian kenakan sarung tangan sebelum
memeriksa vulva.
Pada vulva terlihat adanya sedikit cairan jernih atau berwarna putih yang tidak berbau. Pada
kehamilan normal, tak ada rasa gatal, luka atau perdarahan. Rabalah kulit didaerah
selangkangan, pada keadaan normal tidak teraba adanya benjolan kelenjar. Setelah selesai
cucilah tangan dengan sarung tangan yang masih terpasang, kemudian lepaskan sarung tangan
dan sekali lagi cucilah tangan dengan sabun.
12. Distansia tuberan
Yaitu ukuran melintang dari pintu bawah panggul atau jarak antara tuber iskhiadikum kanan dan
kiri dengan ukuran normal 10,5-11cm.
13. Konjugata eksterna (Boudeloge)
Yaitu jarak antar tepi atas simfisis dan prosesus spinosus lumbal V, dengan ukuran normal
sekitar 18-20 cm. bila diameter bouldelogue kurang dari 16 cm, kemungkinan besar terdapat
kesempitan panggul.
14. Pemeriksaan panggul Pada ibu hamil terutama primigravida
Perlu dilakukan pemeriksaan untuk menilai keadaan dan bentuk panggul apakah terdapat
kelainan atau keadaan yang dapat menimbulkan penyulit persalinan.

15. Pemeriksaan ektremitas atas bawah


Memeriksa adanya oedema yang paling mudah dilakukan didaerah pretibia dan mata kaki dengan cara
menekan jari beberapa detik. Apabila terjadi cekung yang tidak lekas pulih kembali berarti oedem positif.
Oedem positif pada tungkai kaki dapat menendakan adanya pre eklampsia. Daerah lain yang dapat
diperiksa adalah kelopak mata. Namun apabila kelopak mata sudah oedem biasanya keadaan pre eklamsi
sudah lebih berat.

16. Pemeriksaan reflek lutut (patella)


mintalah ibu duduk dengan tungkainya tergantung bebas dan jelaskan apa yang akan dilakukan. Rabalah
tendon dibawah lutut/ patella. Dengan menggunakan hammer ketuklan rendon pada lutut bagian depan.
Tungkai bawah akan bergerak sedikit ketika tendon diketuk. Bila reflek lutut negative kemungkinan
pasien mengalami kekurangan vitamin B1. bila gerakannya berlebihan dan capat maka hal ini mungkin
merupakan tanda pre eklamsi.
Menghitung usia kehamilan
Masih banyak wanita yang tidak tahu cara menghitung usia kehamilan. Meskipun sulit
dipastikan secara akurat karena kita tidak bisa tahu kapan tepatnya pembuahan terjadi,
usia kehamilan dapat diperkirakan dengan beberapa cara.Untuk menghitung usia
kehamilan, metode yang banyak digunakan saat ini adalah dengan berpatokan kepada
tanggal menstruasi terakhir. Hari pertama haid terakhir (HPHT) dianggap sebagai hari
pertama usia kehamilan.
Biasanya seorang wanita akan menjalani kehamilan sekitar 280 hari atau 40 minggu
sejak
HPHT. Anggapan bahwa HPHT sebagai hari pertama kehamilan tetap dinilai cukup akurat,
meskipun biasanya pembuahan baru mulai terjadi sekitar 11 – 21 hari setelah tanggal
tersebut.
1. Berdasarkan hari pertama haid terakhir (HPHT)
Cara populer untuk menghitung usia kehamilan adalah dengan menentukan tanggal menstruasi
terakhir sebelum hamil. Metode ini dikenal dengan nama rumus Naegele. Cara ini dianggap terbaik
bagi para wanita yang memiliki siklus haid teratur 28 hari.
Mula-mula, tentukan tanggal HPHT kemudian tambahkan 40 minggu dari tanggal
tersebut untuk menentukan perkiraan hari persalinan. Hal ini didasari kepada asumsi bahwa
kehamilan biasanya dijalani selama 9 bulan alias 40 minggu atau 280 hari.Dengan
mengetahui perkiraan hari kelahiran bayi, maka usia kehamilan bisa diketahui.

Berikut simulasi perhitunganganya: Jadi, bila HPHT tanggal 22 Juli 2018,


• Tentukan hari pertama haid terakhir (HPHT) perhitungannya menjadi:
• Tambahkan satu tahun • 22 Juli 2018 + 1 tahun = 22 Juli 2019
• Tambahkan tujuh hari • 22 Juli 2019 + 7 hari = 29 Juli 2019
• Mundurkan tiga bulan • 29 Juli 2019 - 3 bulan = 29 April 2019

Meskipun mudah dan cukup akurat, metode ini tidak bisa


diterapkan pada wanita yang tidak ingat kapan HPHT-nya
atau yang memiliki siklus menstruasi tidak teratur.
2. Berdasarkan USG
Hasil USG dalam menghitung usia kehamilan lebih akurat jika dilakukan di
masa-masa awal kehamilan. Hal ini karena dalam beberapa minggu pertama, janin
cenderung berkembang dengan kecepatan yang sama.

Namun seiring bertambahnya usia kehamilan, tingkat pertumbuhan janin bisa


berbeda-beda. Pertumbuhan bisa cepat di bulan tertentu, namun bisa melambat di
bulan berikutnya. Oleh karena itu, pemeriksaan USG yang dilakukan di trimester
akhir kehamilan tidak ditujukan untuk menentukan usia janin, melainkan untuk
memantau apakah janin tumbuh dengan baik.
Menentukan Tafsiran Partus Melalui Tinggi Fundus
PENGUKURAN TINGGI FUNDUS UTERI

Metode I Metode II
Menentukan TFU dengan mengkombinasikan hasil pengukuran Metode ini menggunakan alat ukur Caliper. Caliper
dari memperkirakan dimana TFU berada pada setiap minggu digunakan dengan meletakkan satu ujung pada tepi atas
kehamilan dihubungkan dengan simfisis pubis wanita, simfisis pubis dan ujung yang lain pada puncak fundus.
umbilikus dan ujung dari proses xifoid dan menggunakan lebar Kedua ujung diletakkan pada garis tengah abdominal.
jari pemeriksa sebagai alat ukur. Keuntungan :
Keuntungan : - Lebih akurat dibandingkan pita pengukur terutama untuk
- Digunakan jika tidak ada alat ukur. kehamilan setelah 22-24 minggu.
- Cukup akurat untuk indikasi perlunya pemeriksaan lebih Kerugian :
lanjut jika ditemukan ketidaksesuaian hasil pemeriksaan. - Lebih mahal, lebih sulit dibawa dan digunakan, susah
Kerugian : dibaca dibandingkan pita pengukur
- Wanita bervariasi ukuran jarak simfisis pubis, prosesus xifoid
dan umbilikus.
- Jari pemeriksa bervariasi ukurannya
Metode III Metode IV
Menggunakan pita pengukur yang mungkin Garis nol pita pengukur diletakkan pada tepi atas simfisis
merupakan metode akurat kedua dalam pubis dengan 1 tangan, tangan yang lain diletakkan di
pengukuran TFU setelah 22-24 minggu batas atas fundus. Pita pengukur diletakkan diantara jari
kehamilan. Titik nol pita pengukur diletakkan telunjuk dan jari tengah, pengukuran dilakukan sampai
pada tepi atas simfisis pubis dan pita pengukur titik dimana jari menjepit pita pengukur. Hasil
ditarik melewati garis tengah abdomen sampai pengukuran menggunakan formula matematika yaitu :
puncak. Hasil dibaca dalam skala cm, ukuran 1. Sebelum fundus mencapai umbilikus ditambah 4 cm.
yang terukur sebaiknya diperkirakan sama 2. Sesudah fundus mencapai umbilikus ditambah 6 cm.
dengan jumlah minggu kehamilan setelah 22-24 Keuntungan :
minggu kehamilan. - Cukup akurat, mudah, murah, praktis
Keuntungan : Kerugian :
- Cukup akurat, mudah, murah, praktis - Rumit, dan kurang praktis
Kerugian :
- Kurang akurat dibandingkan caliper
Melakukan Tindakan Kesehatan Ibu Hamil
Menurut Kemenkes RI (2014), pendidikan kesehatan pada ibu hamil berupa konseling
(temu wicara) yang dilakukan pada setiap kunjungan antenatal yang meliputi :

Kebutuhan akan nutrisi


Selama kehamilan ibu membutuhkan tambahan asupan makanan untuk pertumbuhan janin dan
pertahanan dirinya sendiri.

Pakaian
Ibu hamil sebaiknya mengenakan pakaian yang nyaman, longgar dan tidak tebal.

Kebutuhan kebersihan diri (personal hygiene)


Seperti mandi, sikat gigi, keramas, perawatan kuku

Persiapan Laktasi
Mendorong setiap ibu untuk percaya dan yakin bahwa ibu dapat sukses dalam
menyusui bayinya.

Pengenalan tanda-tanda bahaya secara dini


Memberikan ibu pengetahuan tanda bahaya kehamilan meliputi : perdarahan
prevaginam, sakit kepala hebat, pengelihatan kabur, bengkak pada muka dan
tangan, nyeri abdomen hebat, gerakan janin tidak terasa.
Senam hamil
Senam hamil merupakan suatu usaha untuk mencapai kondisi yang
optimal dalam mempersiapkan proses persalinan dengan cara
dirancang latihan-latihan bagi ibu hamil (Maryuni & Sukaryati, 2011)

Manfaat atau tujuan senam hamil,


Alasan senam hamil :
- Menyesuaikan tubuh agar lebih baik dalam menyangga
- Untuk membuat ibu hamil nyaman dan
beban kehamilan.
mudah dalam persalinan.
- Memperkuat otot untuk menopang tekanan tambahan.
- Untuk meningkatan kadar norepineprin
- Membangun daya tahan tubuh.
di dalam otak, sehingga meningkatkan
- Memperbaiki sirkulasi dan respirasi.
daya kerja dan mengurangi rasa tegang.
- Menyesuaikan dengan adanya pertambahan berat badan
dan perubahan keseimbangan.
Kontra indikasi senam hamil
Ada kriteria ibu hamil yang tidak diperkenankan untuk mengikuti
latihan senam hamil. Ibu hamil tersebut adalah ibu hamil dengan :

KPD Kemungkinan
Preeklampsia Perdarahan trimester II Diabetes
(Ketuban Pecah Dini) lahir prematur
dan trimester III

Anemia Thyroid Aritmia, palpitasi Riwayat perdarahan Penurunan dan


kenaikan
BB berlebihan
KESIMPULA
N
Prosedur tindakan pada ibu hamil dilakukan untuk
menekan lajunya kematian bayi dan ibu dalam persalinan
dengan beberapa cara yaitu
1. Melakukan pemeriksaan fisik.
2. Menghitung usia kehamilan .
3. Menentukan partus memalui tinggi fundus.
4. Melakukan pendidikan kesehatan pada ibu hamil.
5. Dan melakukan senam hamil.

Dengan begitu bisa menekan lajunya angka kematian bayi


dan ibu dalam persalinan atau daalam masa hamil.
Mother and Baby Infographics

Baby
Skin to Skin
Mercury is the closest
Weight
Venus has a beautiful
planet to the Sun in the name, but is also hot,
Solar System even hotter than Mercury

Lactancy Baby Wash


Saturn is a gas giant, Despite being red, Mars is
composed mostly of a very cold place full of
hydrogen and helium iron oxide dust
Mother and Baby Infographics

Weighing Sleeping Bathing Eating Learning


Jupiter is the Despite being Saturn is a gas Neptune is the Mercury is the
biggest planet red, Mars is a giant and has farthest planet closest planet to
of them all very cold place several rings from the Sun the Sun
Mother and Baby Infographics

Mercury Venus
Mercury is the closest It’s the second planet
planet to the Sun from the Sun

Saturn Mars
It’s composed mostly of Despite being red, Mars is
hydrogen and helium actually a cold place

Jupiter Earth
It’s the biggest planet in It’s the planet where we
the Solar System all live on
Mother and Baby Infographics

Venus Earth Mercury Saturn


Venus is the Earth is the Mercury is the It’s composed of
second planet planet where we smallest planet hydrogen and
from the Sun all live on of them all also of helium
Mother and Baby Infographics

Listen him Comfort him Breastfeed him


Venus is the second Earth is the planet where Mercury is the closest
planet from the Sun we all live on planet to the Sun

Sleep him again Control him Feed him


It’s the biggest planet in Despite being red, Mars is It’s composed mostly of
the Solar System actually a cold place hydrogen and helium
THANK YOU 
Any Question?

Anda mungkin juga menyukai