Anda di halaman 1dari 33

KATA PENGANTAR

Puji Syukur penulis panjatkan pada Tuhan YME yang telah memberikan kasih dan
karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Buku Ajar Poltekkes Kemenkes
Pontianak.

Penulis menyadari sepenuh hati bahwa dalam penulisan ini masih terdapat
kekurangan dan masih jauh dari kesempurnaan, oleh sebab itu kritik dan saran yang
membangun sangat penulis harapkan untuk kesempurnaan laporan klinik ini. Penulis
menyampaikan limpahan terima kasih kepada :

1. Didik Haryadi, S. Gz, M. Kes selaku Direktur Poltekkes Kemenkes Pontianak


2. Ns. Nurbani M.Kep, selaku Ketua Jurusan Keperawatan
3. Marsia, S.ST., M.Kes selaku Ketua Program Studi Sarjana Terapan Keperawatan
Singkawang.
4. Teman-teman Dosen, Instruktur dan Pengelola Sarjana Terapan Keperawatan
Singkawang yang sangat luar biasa
Akhir kata, penulis mengucapkan banyak terima kasih dan semoga buku ajar ini
dapat bermanfaat bagi penulis dan instansi terkait serta ilmu pengetahuan.

Singkawang, Februari 2022

TIM Penyusun
Pengantar

Buku ajar ini merupakan panduan mahasiswa program studi Sarjana Terapan
Keperawatan melaksanakan praktikum manajemen keperawatan di laboratorium. Buku
ajar ini memuat tentang informasi umum, tata tertib praktik, tujuan pembelajaran,
kompetensi yang akan dicapai, metode bimbingan dan Standar Prosedur Operasional
selama praktik.

Pelaksanaan praktik laboratorium manajemen keperawatan mengacu pada bidang


keilmuan Kepemimpinan dan Manajemen Keperawatan kurikulum Pendidikan Ners
yang disusun oleh Tim AIPNI tahun 2016. Dalam melaksanakan praktik, penekanan
dilakukan pada penerapan fungsi-fungsi dan prinsip-prinsip kepemimpinan dan
manajemen keperawatan dalam tatanan pelayanan kesehatan nyata di rumah sakit.

Pembelajaran praktik laboratorium manajemen keperawatan yang dilakukan bertujuan


agar mahasiswa dapat menerapkan konsep-konsep yang berhubungan dengan
manajemen dan kepemimpinan dalam pelayanan keperawatan yang telah didapatkan
pada tahap akademik, dan disesuaikan dengan tuntutan saat ini. Selain itu, praktik
manajemen keperawatan ini memberikan pengalaman belajar kepada praktikan untuk
dapat memprakarsai perubahan yang efektif dalam sistem asuhan keperawatan.

Singkawang, 02 Februari 2022

Koordinator,

Ns. Suhariyanto, S.Kep, M.Kep


NIP. 198607202011011007
TIM TEACHING
MANAJEMEN KEPERAWATAN
A. Nama Dosen
1. Ns. Suhariyanto, S.Kep., M.Kep (koor)
2. Sarliana Zaini, SKM., M.Kep
3. Ns.Tri Widiyaningsih, S.Kep., M.Kep

B. Nama Instruktur
1. Ns. Astuti Lestari, S.ST

“Mampu bekerja sama membantu klien mengintergrasikan makna kehidupannya,


membimbing melakukan perubahan yang lebih baik sesuai dengan tujuan perawatan.
Kamu adalah pemimpin layanan perawatan”

(Hildegard E Peplau, 1909-1999)


Professor keperawatan jiwa korps militer Angkatan darat
Konsultan Kesehatan Mental di World Health Organization (WHO)
Program Studi Sarjana Terapan Keperawatan
Jurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Pontianak

VISI
Menjadi Institusi Pendidikan Ners yang Bersinergi, Bermutu dan Unggul dalam Bidang
Keperawatan Gawat Darurat dan Keperawatan Perioperatif sebagai Rujukan
Nasional Berkualitas Global

MISI
1. Menyelenggarakan kegiatan Tridharma Perguruan Tinggi Pendidikan Sarjana
Terapan Keperawatan dibidang Keperawatan Gawat Darurat dan
Keperawatan Perioperatif yang berkualitas global.

2. Menghasilkan lulusan Sarjana Terapan Keperawatan yang berintelektualitas


tinggi, berbudi luhur dan mampu bersaing secara global.
3. Mengembangkan tata kelola perguruan tinggi dibidang keperawatan vokasi dan
Pendidikan Sarjana Terapan Keperawatan yang mandiri, transparan dan
akuntabel.
4. Berperan aktif dalam kerjasama pengembangan dan peningkatan sistem
pendidikan Sarjana Terapan Keperawatan di tingkat global.
DAFTAR ISI
1. Fungsi Pengorganisasian: Praktik berperan sebagai Kepala Ruang
2. Fungsi Pengorganisasian: Praktik berperan perawat primer
3. Fungsi Pengarahan: Supervisi klinis Asuhan Keperawatan
4. Fungsi Pengarahan: Hand Over di Bed Pasien dengan Metode Komunikasi SBAR
5. Fungsi Pengarahan: Memimpin Jalannya Ronde Keperawatan
6. Fungsi Pengarahan: Memimpin Pre dan Post Confrence
7. Fungsi Pengarahan: Manajemen Konflik dengan Handling Complain
TATA TERTIB PRAKTIKUM SKILLS LAB

A. Penjelasan Umum
Praktikum Skills Lab dilakukan di Laboratorium skill lab Jurusan
keperawatan singkawang sesuai jadwal yang telah ditentukan. Mahasiswa akan
dibimbing secara intensif oleh instruktur praktikum dengan fasilitas yang
tersedia di Laboratorium skill lab. Mahasiswa dituntut untuk berperan aktif
dalam proses praktikum dan diharapkan semua mahasiswa mampu
mendemonstrasikan skill yang sedang dipraktikumkan. Selain kegiatan
praktikum di bawah bimbingan instruktur, mahasiswa juga mempunyai
kesempatan untuk belajar mandiri sesuai jadwal yang telah ditentukan. Di akhir
kegiatan praktikum, mahasiswa wajib untuk mengikuti ujian skills (OSCE).

B. Ujian Skills Lab


Ujian praktikum blok dilakukan pada akhir masa praktikum. Ujian ini
bertujuan untuk mengetahui penyerapan mahasiswa tentang praktikum yang
telah dijalankan dan mengetahui kemampuan mahasiswa dalam melakukan
praktikum. Bahan–bahan ujian terutama dari bahan praktikum dan teori.

C. Tata Tertib Skills Lab


Sebelum praktikum, mahasiswa:
1. Datang 15 menit sebelum praktikum dimulai
2. Menyiapkan alat-alat sesuai topik praktikum.
3. Tidak Membawa Handphone di skill lab
4. Memakai seragam putih-putih.
5. Memakai name tag.
6. Baju atasan menutupi pantat dan tidak ketat.
7. Bagi mahasiswa putri:
a. Baju bawahan longgar dan menutupi mata kaki.
b. Memakai sepatu tertutup dan berhak rendah, bukan sepatu aret, warna
sepatu hitam, memakai kaos kaki.
c. Tidak berkuku panjang dan tidak menggunakan pewarna kuku.
d. Tidak memakai cadar. Bagi mahasiswa putra:
a. Memakai seragam putih-putih.
b. Celana longgar, bukan celana pensil.
c. Rambut rapi, tidak melebihi krah baju, tidak menutupi mata dan
telinga.
d. Tidak beranting dan bertato.
e. Memakai sepatu tertutup berwarna hitam dan memakai kaos kaki.
f. Tidak berkuku panjang dan memakai perhiasan dalam bentuk
apapun.
8. Mahasiswa sudah siap didalam ruangan maksimal 15 menit sebelum
praktikum dimulai.
9. Apabila alat, bahan, dan mahasiswa belum siap dalam 15 menit
setelah jam praktikum berjalan, maka mahasiswa tidak diijinkan
untuk mengikuti praktikum.
 Selama praktikum, mahasiswa:
1. Menyiapkan Laporan Pendahuluan.
2. Mengikuti praktikum dari awal sampai akhir dengan aktif dan baik.
3. Melakukan postes.
4. Apabila mahasiswa terlambat lebih dari 15 menit, maka tidak
diperkenankan mengikuti praktikum.
 Setelah praktikum, mahasiswa:
1. Mengembalikan dan merapikan alat, bahan dan ruangan dengan rapi pada
tempatnya.
2. Mengisi daftar presensi mahasiswa.
3. Memberikan evaluasi terhadap proses berjalannya praktikum melalui
instruktur.
PRAKTIKUM 1
PRAKTIK BERPERAN SEBAGAI KEPALA RUANG
A. MATA KULIAH
Kepemimpinan dan Manajemen Keperawatan
B. CAPAIAN PEMBELAJARAN
1. Mahasiswa mampu melakukan praktik fungsi pengorganisasian dengan model
praktik keperawatan professional (MPKP).
2. Mahasiswa mampu memainkan peran sebagai kepala ruang
C. TEORI
Model praktik keperawatan profesional (MPKP) adalah suatu sistem (struktur,
proses dan nilai-nilai profesional), yang memfasilitasi perawat profesional, mengatur
pemberian asuhan keperawatan, termasuk lingkungan tempat asuhan tersebut
diberikan (Ratna Sitorus & Yuli, 2006). Kepala ruang perawatan adalah seorang
yang ditunjuk melakukan fungsi manajemen keperawatan untuk meningkatakan
nursing service management dengan nursing care management

D. KASUS
Mahasiswa saat bertugas di Ruang Y di berikan tugas mengelola 1 Kamar yang
berisi 4 pasien. Mahasiswa bermain peran sebagai kepala ruangan, ketua Tim dan
pelaksana mengelola pasien sesuai perannya masing-masing.
E. METODE
Role play
F. PETETUNJUK KERJA MAHASISWA
1. Mahasiswa melakukan persiapan dua hari sebelum praktikum dengan
menjalankan skenario yang ada.
2. Mahasiswa membagi tugas sesuai peran
3. Mahasiswa memperagakan peran sebagai kepala ruang

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL


BERPERAN KEPALA RUANG PERAWATAN
No. Dokumen No. Revisi Halaman
OT.02.02/1/ /2022 01 1
Ditetapkan Oleh : Direktur
Poltekkes Kemenkes Pontianak

STANDAR Didik Haryadi, S.Gz, M.Si


PROSEDUR Tanggal Terbit : NIP. 197112311992031010
OPERASIONAL 10 April 2022

PENGERTIAN Kepala ruangan adalah seorang tenaga keperawatan yang diberi tanggung
Jawab dan wewenang dalam mengatur dan mengendalikan kegiatan
Pelayanan keperawatan pelayanan di ruang pelayanan keperawatan
TUJUAN Menjelaskan dan memberikan tanggung jawab kepada ketua tim/perawat primer
1. Mengucapkan salam
PROSEDUR 2. Berdoa bersama tim
TINDAKAN 3. Menjelaskan kegiatan kepala ruang
Waktu Kegiatan Keterangan
07.00 Hand over
Pre conference (jika jumlah tim lebih dari 1),
mengecek SDM dan sarana prasarana.
08.00 Mengecek kebutuhan pasien (pemeriksaan, kondisi
dll)
09.00 Melakukan interaksi dengan pasien baru atau pasien
yang memerlukan perhatian khusus
10.00 Melakukan supervisi pada ketua tim/perawat
pelaksana
Perawat 1 :………………………..(nama)
……………………………………(tindakan)
Perawat 2 :………………………..(nama)
……………………………………(tindakan)
Perawat 3 :………………………..(nama)
……………………………………(tindakan)
11.00 Hubungan dengan bagian lain terkait rapat-rapat
terstruktur/insidentil
12.00 Mengecek ulang keadaan pasien, perawat,
lingkungan yang belum teratasi
Ishoma
13.00 Mempersiapkan dan merencanakan kegiatan asuhan
keperawatan untuk sore, malam dan esok hari sesuai
tingkat ketergantungan pasien
Mengobservasi post conference
14.00 Operan
*Diimplemtasikan setiap hari.
Kegiatan didokumentasi serta dilampirkan pada laporan
4.
Menutup pertemuan dengan salam
DAFTAR PUSTAKA

PRAKTIKUM 2
PRAKTIK BERPERAN SEBAGAI PERAWAT PRIMER
(PRIMARY NURSE)
A. MATA KULIAH
Kepemimpinan dan Manajemen Keperawatan
B. CAPAIAN PEMBELAJARAN
1. Mahasiswa mampu melakukan praktik fungsi pengorganisasian dengan model
praktik keperawatan professional (MPKP).
2. Mahasiswa mampu memainkan peran sebagai kepala ruang pada model MPKP
C. TEORI
Model praktik keperawatan profesional (MPKP) adalah suatu sistem (struktur,
proses dan nilai-nilai profesional), yang memfasilitasi perawat profesional, mengatur
pemberian asuhan keperawatan, termasuk lingkungan tempat asuhan tersebut
diberikan. Perawat primer bertanggung jawab terhadap perencanaan, pengelolaan
dan pengorganisasian asuhan keperawatan pasien mulai dari masuk sampai pulang.
D. KASUS
Ners Bunga adalah perawat primer (PP) ruang perawatan syaraf. Ners Bunga
mempunyai 5 perawat asosiate (PA) dengan satu orang perawat klinis level 3, dua
orang perawat klinis level 2 dan dua orang perawat klinis level 1. Ners bunga
sebagai penanggung jawab kelolaan perawatan pasien mulai pasien masuk sampai
pulan. Ners Bunga saat bertugas di Ruang Y mengelola 1 Kamar yang berisi 8
pasien dengan 1 ketergantungan total, 3 ketergantungan parsial dan 4
ketergantungan minimal.
E. METODE
Role play
F. PETETUNJUK KERJA MAHASISWA
1. Mahasiswa melakukan persiapan dua hari sebelum praktikum dengan
menjalankan skenario yang ada.
2. Mahasiswa membagi tugas sesuai peran
3. Mahasiswa memperagakan peran sebagai perawat primer bersama perawat
asosiate

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL


BERPERAN PERAWAT PRIMER (PRIMARY NURSE/PN)
No. Dokumen No. Revisi Halaman
OT.02.02/1/ /2022 01 1 dari 2
Ditetapkan Oleh : Direktur
Poltekkes Kemenkes Pontianak
STANDAR
PROSEDUR Tanggal
OPERASIONAL Terbit : 10
April 2022
Didik Haryadi, S.Gz, M.Si
NIP. 197112311992031010
PENGERTIAN Kepala ruangan adalah seorang tenaga keperawatan yang diberi tanggung
Jawab dan wewenang dalam mengatur dan mengendalikan kegiatan
Pelayanan keperawatan pelayanan di ruang pelayanan keperawatan
Kepala ruangan adalah seorang tenaga keperawatan yang diberi tanggung
Jawab dan wewenang dalam mengatur dan mengendalikan kegiatan
Pelayanan keperawatan pelayanan di ruang pelayanan keperawatan
Perawat primer bertanggung jawab melakukan perencanaan, pengorganisasian,
pengelolaan, pengarahan dan pengontrolan asuhan keperawatan pada
sekelompok pasien sejak pasien masuk sampai pulang dengan melibatkan
perawat asosiate (PA)

TUJUAN Kebutuhan pasien dan keluarga dapat terpenuhi serta keselamatan pasien dapat
terjaga selama proses pemberian asuhan.

1. Mengucapkan salam
PROSEDUR 2. Berdoa bersama tim
TINDAKAN 3. Perawat primer menjelaskan kegiatan
Waktu Kegiatan Keterangan
07.00 handover
Pre conference (jika jumlah anggota tim lebih
dari 1 orang)

08.00 Pasien 1…………………………(tindakan)


Pasien 2…………………………(tindakan)
Pasien 3…………………………..(tindakan)
09.00 Supervisi perawat (dapat diatur sesuai kondisi
dan kebutuhan)
Perawat 1.......................................(nama)
…………………………………..(tindakan)
Perawat 2.......................................(nama)
.......................................................(tindakan)
10.00 Memimpin intervensi

11.00 Pasien 1…………………………(tindakan)


Pasien 2…………………………(tindakan)
Pasin 3…………………………..(tindakan)
12.00 Ishoma

13.00 Post conference dan menulis dokumentasi


Memeriksa kelengkapan dokumentasi askep
Alokasi pasien sesuai dengan perawat yang
dinas
14.00 Hand over

* Diimplemtasikan setiap hari.


Kegiatan didokumentasi serta dilampirkan pada laporan

Menutup kegiatan
and nursing care management. W.B. Saunders Company
DAFTAR
. (2010). Organizational PUSTAKA
Behavior. In 9th Ed. (Ed.), . USA: McGraw_Hill.
C. J. (2014). Leadership roles and management functions in nursing: Theory and application (8th ed.). New York: Lippincott williams

isation behaviors. New jersey: Upper Saddle River


Effective Leadership and Management in Nursing 6 th Edition, New Jersey : Paerson Prentice Hall

Management and leadership for nurse administration. Boston: Jones and bartlert Pub
PRAKTIKUM 3
FUNGSI PENGARAHAN: SUPERVISI KLINIS ASUHAN KEPERAWATAN

A. MATA KULIAH
Kepemimpinan dan Manajemen Keperawatan
B. CAPAIAN PEMBELAJARAN
1. Mahasiswa mampu melakukan praktik fungsi pengarahan supervise klinis asuhan
keperawatan.
2. Mahasiswa mampu memainkan peran sebagai supervisor klinis asuhan
keperawatan
C. TEORI
Supervisi keperawatan adalah kegiatan fungsi pengarahan dengan mempelajari,
memperbaiki tugas dengan sumber-sumber yang dibutuhkan dalam rangka mencapai
tujuan organisasi dan layanan asuhan bersama anggota tim.
D. KASUS
Ners S selaku perawat primer akan melakukan supervise kepada perawat asosiate,
terkait standar prosedur operasional (SPO) penggunaan dan edukasi gelang identitas
pasien.
E. METODE
Role play
F. PETETUNJUK KERJA MAHASISWA
1. Mahasiswa melakukan persiapan dua hari sebelum praktikum dengan
menjalankan skenario yang ada.
2. Mahasiswa membagi tugas sesuai peran
3. Mahasiswa memperagakan peran sebagai kepala ruang
SUPERVISI KEPERAWATAN
(MANAJEMEN KEPERAWATAN)

No. Dokumen No. Revisi Halaman


OT.02.02/1/ /2022 01 1/2
Ditetapkan Oleh :
Direktur
Poltekkes Kemenkes Pontianak
STANDAR
PROSEDUR Tanggal Terbit :
OPERASIONAL

Didik Haryadi, S.Gz, M.Si


NIP. 197112311992031010
PENGERTIAN Adalah supervisi keperawatan adalah kegiatan pengawasan pembinaan yang dilakukan
secara berkesinambungan oleh supervisor mencakup pelayanan keperawatan, masalah
ketenagaan dan peralatan agar pasien mendapat pelayanan yang bermutu setiap hari
(Nursalam, 2016)
TUJUAN 1. Menjamin bahwa pekerjaan dilaksanakan sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan
dalam tempo yang diberikan dengan menggunakan sumber daya yang tersedia
2. Memungkinkan pengawas menyadari kekurangan para petugas kesehatan dalam hal
kemampuan, pengetahuan, dan pemahaman serta mengatur pelatihan yang sesuai
3. Memungkinkan para pengawas mengenali dan memberi penghargaan atas pekerjaan
yang baik dan mengenali perawat yang layak diberikan kenaikan jabatan dan pelatihan
lebih lanjut
4. Memungkinkan manajemen bahwa sumber yang disediakan bagi petugas telah cukup
dan dipergunakan dengan baik
5. Memungkinkan manajemen menentukan penyebab kekurangan pada kinerja tersebut

KEBIJAKAN 1. Kepala Bagian Keperawatan


2. Kepala Ruang
3. Ketua Tim
PENILAIAN YA TIDAK
PROSEDUR 1 Persiapan :
a. Form Supervisi dan ballpoint
b. Rencana harian, rekam medis pasien
c. Perawat yang akan dilibatkan dalam supervisi

2 Pelaksanaan
a. Identifikasi perawat jaga yang akan dilakukan supervise
b. Buat kontrak waktu, tempat dan kegiatan yang akan
disupervisi dan jenis supervisi yang akan dilakukan
c. Jelaskan langkah-langkah supervisi: perawat melakukan
kegiataan pemberian arahan dan menyusun rencana tindak
lanjut
d. Minta perawat membaca SPO tindakan tersebut dan indikator
penilaian yang akan diamati
e. Berikan kesempatan perawat melakukan tindakan keperawatan
atau kegiatan yang akan disupervisi
f. Lakukan check list kegiatan yang sudah dilakukan sesuai SPO
tindakan tersebut dan lakukan rekapitulasi
g. Minta perawat menyampaikan perasaanya setelah melakukan
tindakan
h. Minta perawat mengungkapkan jenis langkah tindakan yang
termasuk dalam indicator penilaian yang sudah dilakuan
i. Minta Perawat menyimpulkan berapa persen tindakan tersebut
sudah sesuai SPO
j. Berikan reinforcement positif atas elemen penilaian atau
indikator tindakan yang telah dilakukan
k. Meminta perawat mengungkapkan elemen indicator tindakan
yang belum dilakukan
l. Sampaikan hal positif atau element tindakan yang telah
dilakukan dan yang belum dilakukan
m. Berikan arahan untuk perbaikan pelaksanaan tindakan sesuai
standar SPO pada waktu yang akan dating
n. Buat kontrak untuk supervisi berikutnya untuk
kegiataan/tindakan yang sama atau kegiatan yang berbeda

3 Penutup
Catat hasil supervisi pada form catatan hasil supervisi (isi, no,
tanggal dan jam), nama yang di supervisi, kedudukan/jabatan
sepervisi di ruangan, nama yang disupervisi, kegiatan supervisi,
pencapaian target dari langkah-langkah dalam SPO, rencana
tindak lanjut yang harus dilakukan oleh supervisi maupun yang
disupervisi, target waktu pembenahan/perbaikan, tanda tangan
berupa paraf dan nama terang yang disupervisi dan supervisor

4 Hal-hal yang harus diperhatikan


a. Supervisi dilakukan sesuai dengan job description atau uraian
tugas ketua tim dan perawat pelaksana
b. Ketua tim mensupervisi perawat pelaksana yang berada di
dalam timnya dan supervisi dilakukan untuk memastikan
c. apakah uraian tugas perawat pelaksana dilakukan sesuai
standar operasional prosedur atau tidak
d. Supervisi dilakukan sesuai jadwal, case manager dilakukan
minimal 3 kali seminggu dan ketua tim dilakukan 4 kali dalam
seminggu
DAFTAR 1. Azrul Azwar (1997). Peran Perawat Profesional dalam Sistem Kesehatan di Indonesia.
PUSTAKA Makalah Seminar. UI. Jakarta
2. Nursalam (2016). Manajemen Keperawatan. Penerapan dalam Praktik Keperawatan
Profesional. Salemba Medika. Jakarta
3. Nursalam (2007). Manajemen Keperawatan. Edisi 2. Penerapan dalam Praktik
Keperawatan Profesional. Jakarta: Salemba Medika.
4. Sri Werdati., (2018). Pengantar Manajemen Keperawatan
5. Diah Meisinta., (2018). Sop Manajemen Keperawatan
PRAKTIKUM 4
FUNGSI PENGARAHAN: HAND OVER DI BED PASIEN DENGAN
METODE KOMUNIKASI SITUATION-BACKGROUND-ASSESSMENT-
RECOMMEDATION (SBAR).

A. MATA KULIAH
Kepemimpinan dan Manajemen Keperawatan
B. CAPAIAN PEMBELAJARAN
1. Mahasiswa mampu melakukan praktik fungsi pengarahan hand over di bed pasien
dengan metode SBAR
2. Mahasiswa mampu memainkan peran sebagai perawat primer yang melakukan
hand over di bed pasien dengan metode SBAR
C. TEORI
Hand over di bed pasien merupakan kegiatan proses komunikasi antara 2
shift perawat untuk memberikan informasi yang berkaitan dengan kondisi pasien
dan memfasilitasi kelanjutan proses perawatan pasien dengan metode komunikasi
efektif SBAR
D. KASUS
Ners Bunga dinas diruang perawatan perinatologi sebagai perawat primer (PP). Ners
bunga memimpin hand over di samping pasien antara shif pagi dan sore bersama
perawat asosiate (PA).
E. METODE
Role play
F. PETETUNJUK KERJA MAHASISWA
1. Mahasiswa melakukan persiapan dua hari sebelum praktikum dengan
menjalankan skenario yang ada.
2. Mahasiswa membagi tugas sesuai peran
3. Mahasiswa memperagakan peran sebagai kepala ruang

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL


MEMIMPIN LAPORAN ANTAR SHIFT
No. Dokumen No. Revisi Halaman
OT.02.02/1/ /2022 01 1/3
Ditetapkan Oleh : Direktur
Poltekkes Kemenkes Pontianak

STANDAR
PROSEDUR Tanggal
OPERASIONAL Terbit : 10
April 2022
Didik Haryadi, S.Gz, M.Si
NIP. 197112311992031010
PENGERTIAN Proses yang dilakukan kepala ruang/ ketua tim dalam memimpin dan
mengkoordinasikan asuhan keperawatan saat serah terima antar shift

TUJUAN Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk memimpin serah terima


antar shift jaga perawat
1. Menggunakan metode komunikasi SBAR
PRINSIP DASAR
2. Waktu serah terima untuk setiap pasien tidak lebih dari 5 menit
kecuali pada kondisi yang memerlukan penjelasan lebih lengkap dan
jelas
3. Bukti serah terima dibuat dalam bentuk SOAP

Dilaksanakan setiap pergantian shift


INDIKASI
PERSIAPAN ALAT 1. Rekam medik
2. Alat tulis
3. Stemple serah terima asuhan

1. Ketua tim pemberi laporan memberi arahan kepada timnya untuk


PROSEDUR bersiap di Nurse Station/ ruang jaga
TINDAKAN 2. Ketua tim pemberi laporan mengecek kelengkapan rekam medik yang
dipersiapkan oleh timnya
3. Ketua tim pemberi laporan memimpin dan mendampingi serah terima
pasien oleh tim diawali dengan salam dan memimpin doa
4. Ketua tim pemberi operan menyebutkan karakteristik pasien secara
umum seperti jumlah pasien, pasien observasi, pasien infeksius, isolasi,
pasien yang mempunyai resiko (resiko jatuh, alergi obat, dan lain-lain),
kelompok pasien berdasarkan tingkat ketergantungannya serta hal- hal
penting lainnya seperti obat- obatan emergency, alat- alat Kesehatan dan
lain- lain
5. Ketua tim pemberi operan mempersilahkan tim pemberi operan untuk
melaporkan yang menjadi tanggung jawabnya dengan komunikasi
SBAR:
S (Situation) berisi mengenai nama pasien, tanggal lahir, nomor rekam
medik, tanggal masuk, hari perawatan, dokter penanggungjawab, nomor
bed, diagnose medis, keluhan utama pasien, dan keadaan umum pasien
saat ini
B (Background) menjelaskan tentang Riwayat medis, Riwayat alergi,
hasil pemeriksaan penunjang, tindakan yang sudah dilakukan dan obat-
obatan yang digunakan saat ini
A (Assesment) berisi tentang masalah keperawatan yang muncul
R (Recommendation) berisi tentang intervensi yang telah dilakukan dan
intervensi yang akan di lakukan
6. Ketua tim pemberi operan memverifikasi asuhan keperawatan yang
dilakukan oleh timnya serta mempersilahkan kepada tim penerima
laporan untuk mengkonfirmasi asuhan.
7. Ketua tim pemberi laporan mengajak timnya untuk melanjutkan bedside
handover ke ruang perawatan
8. Ketua tim pemberi laporan mengucapkan salam dan menyapa pasien
serta keluarga
9. Ketua tim pemberi laporan menginformasikan kepada pasien dan
keluarga bahwa tugasnya telah selesai dan diganti oleh tim perawat shift
selanjutnya
10. Ketua tim pemberi Laporan mengenalkan tim penerima laporan kepada
pasien
11. Ketua tim mengawasi proses klarifikasi, tanya jawab validasi terhadap
hal-hal yang kurang jelas yang dilakukan oleh timnya
12. Ketua tim pemberi laporan mengarahkan untuk kembali ke nurse station
13. Tim Perawat kedua belah pihak melakukan serah terima dengan
membubuhkan tanda tangan dan nama pada stemple serah terima
dibawah SOAP pada lembar evaluasi rekam medis
14. Ketua tim pemberi laporan memberikan reinforcement kepada timnya
15. Ketua tim pemberi laporan menutup serah terima dengan ucapan terima
kasih dan salam

Stewart, K. R. (2016). SBAR, Communication, And Patient Safety : An


DAFTAR PUSTAKA Integrated Literature Review.University Of Tennese At
Chattanooga.Available from:
Blom L, et.al (2015) The Situation, Background, Assesment And
Recomendation (SBAR) Model For Communication Between Health Care
Profesionals : A Clinical Intervention Pilot Study, International Journal Of
Caring Sciences.Available from
Pedoman komunikasi Efektif di Rumah Sakit oleh Standar Nasional
Akreditasi Rumah Sakit tahun 2017

PRAKTIKUM 5
FUNGSI PENGARAHAN: MEMIMPIN JALANNYA RONDE KEPERAWATAN
A. MATA KULIAH
Kepemimpinan dan Manajemen Keperawatan
B. CAPAIAN PEMBELAJARAN
1. Mahasiswa mampu melakukan praktik fungsi pengarahan (actuating) dengan
melakukan ronde keperawatan
2. Mahasiswa mampu melakukan role play melakukan ronde keperawatan
C. TEORI
Fungsi Pengarahan adalah fase kerja manajemen yang memantu sesuai
perencanaan,proses dan sumber yang efektif dan efesien mencapai tujuan (huber,
2000). Kegiatan fungsi manajemen pengarahan seorang manajer keperawatan
memberikan motivasi, membina komunikasi yang efektif, menajemen konflik.
Ronde keperawatan adalah kegiatan yang bertujuan untuk mengatasi masalah
keperawatan pasien yang dilaksanakan oleh perawat selain melibatkan pasien untuk
membahas dan melaksanakan asuha keperawatan.
D. KASUS
Ners Bunga sebagai perawat primer (PP) bertugas di ruang perawatan perinatologi.
Ners Bunga diberi tanggung jawab merawat bayi berat badan lahir rendah. Selama
dirawat bayi tidak mengalami peningkatan berat badan, dan adanya infeksi dengan
demam dan peningkatan kadar leukosit.
E. METODE
Role play
F. PETETUNJUK KERJA MAHASISWA
1. Mahasiswa melakukan persiapan dua hari sebelum praktikum dengan
menjalankan skenario yang ada.
2. Mahasiswa membagi tugas sesuai peran
3. Mahasiswa memperagakan peran sebagai kepala ruang

RONDE KEPERAWATAN
(MANAJEMEN KEPERAWATAN)
No. Dokumen No. Revisi Halaman
OT.02.02/1/ /2022 01 1/2
Ditetapkan Oleh :
Direktur
Poltekkes Kemenkes Pontianak
STANDAR
PROSEDUR Tanggal Terbit :
OPERASIONAL
Didik Haryadi, S.Gz, M.Si
NIP. 197112311992031010
PENGERTIAN Adalah Suatu kegiatan yang bertujuan untuk mengatasi masalah keperawatan klien yang
dilaksanakan oleh perawat, dengan melibatkan klien dan keluarga untuk membahas dan
melaksanakan asuhan keperawatan
TUJUAN 6. Mendapatkan data klien
7. Mendapatkan tindakan keperawatan yang actual sesuai masalah klien
8. Memodifikasi rencana keperawatan
9. Menumbuhkan cara berpikir secara kritis

KEBIJAKAN 1. Dilakukan minimal sebulan sekali untuk meningkatkan kemampuan kognitif, afektif, dan
psikomotor perawat
2. Perawat pelaksana membantu mengembangkan kemampuan ketua tim dan perawat pelaksana
meningkatkan kemampuan mengatasi masalah
3. Melibatkan tim kesehatan lain

PERSIAPAN 1. Catatan keperawatan dan medis klien


2. Kasus pasien diambil minimal satu hari sebelum pelaksanaan ronde keperawatan
3. Inform consent untuk klien / keluarga
4. Literature / referensi terkait dengan penyakit klien
5. Buku notulen ronde keperawatan dan alat tulis

PENILAIAN YA TIDAK
PROSEDUR 5 Menentukan topik kasus yang akan dibahas dalam ronde keperawatan
paling lambat satu hari sebelum pelaksanaan
6 Menentukan tugas dan peran
a. Peran ketua tim dan perawat pelaksana
 Menjelaskan keadaan dan data demografi klien
 Menjelaskan masalah keperawatan utama
 Menjelaskan intervensi yang dilakukan
 Menjelaskan hasil yang didapat
 Menjelaskan tindakan selanjutnya
 Menjelaskan alasan ilmiah tindakan yang diambil
b. Peran kepala ruangan
 Memberikan justifikasi
 Memberikan reinforcement
 Menilai kebenaran dari masalah dan intervensi keperawatan serta
rasional tindakan
 Mengarahkan dan koreksi
 Mengintegrasikan teori dan konsep yang telah dipelajari
7 Langkah-langkah Kegiatan
d. Tahap Pra Interaksi :
 Cek catatan keperawatan dan medis klien
 Tetapkan kasus minimal satu hari sebelum waktu pelaksanaan ronde
 Memberikan informed consent kepada klien dan keluarga
 Membuka kegiatan ronde dengan mengucapkan salam
 Menjelaskan tentang hasil yang diharapkan dari ronde
 Menjelaskan tentang klien oleh perawat primer yang difokuskan
pada masalah keperawatan dan rencana tindakan yang akan
dilaksanakan dana tau telah dilaksanakan serta memilih prioritas
yang perlu didiskusikan
 Memberikan kesempatan anggota tim untuk diskusi dan mengajukan
pendapat/pertanyaan
 Mengajak peserta menuju ruang klien

e. Tahap Orientasi
 Lakukan five moment
 Lakukan 4 S (Senyum, Salam, Sapa, Sopan) dan memperkenalkan
diri
 Beri salam dan panggil klien dengan namanya
 Jelaskan tentang kegiatan yang akan dilakukan (oleh ketua tim atau
perawat primer)

f. Tahap Kerja :
 Memberikan kesempatan klien untuk bertanya sebelum kegiatan
dimulai
 Mulai dengan cara yang baik dan sopan
 Jaga privasi klien
 Mempersilahkan tim untuk validasi, intervensi dan edukasi sesuai
dengan kebutuhan klien
 Memberi kesempatan klien dan keluarga untuk menyampaikan
permasalahannya

g. Tahap Terminasi
 Evaluasi perasaan klien
 Simpulkan kegiatan ronde keperawatan tidak didepan klien
 Beri reinforcement positif pada tim
 Buat rencana tindak lanjut setelah kegiatan ronde keperawatan
 Kontrak pertemuan selanjutnya (kegiatan, waktu dan tempat)
 Menutup kegiatan ronde keperawatan
 Doa
 Dokumentasi
 Catat dalam notulen ronde keperawatan
DAFTAR 1. Huber. (2010). Leadership and nursing care management. W.B. Saunders Company
PUSTAKA 2. Kreitner, R., & Kinicki, A. (2010). Organizational Behavior. In 9th Ed. (Ed.), . USA:
McGraw_Hill.
3. Marquis, B. L., & Huston, C. J. (2014). Leadership roles and management functions in
nursing: Theory and application (8th ed.). New York: Lippincott williams & Wilkins

4. Robbins, S. (2013). Organisation behaviors. New jersey: Upper Saddle River


5. Sullivan E.J., Decker P.J. (2005), Effective Leadership and Management in Nursing 6 th
Edition, New Jersey : Paerson Prentice Hall
6. Swansburg, R. C. (2006). Management and leadership for nurse administration. Boston .

PRAKTIKUM 6
FUNGSI PENGARAHAN: MEMIMPIN PRE DAN POST CONFRENCE

A. MATA KULIAH
Kepemimpinan dan Manajemen Keperawatan
B. CAPAIAN PEMBELAJARAN
1. Mahasiswa mampu melakukan praktik fungsi pengarahan (actuating) dengan
memimpin pre dan post confrence
2. Mahasiswa mampu melakukan role play melakukan ronde keperawatan
C. TEORI
Fungsi Pengarahan adalah fase kerja manajemen yang memantu sesuai
perencanaan,proses dan sumber yang efektif dan efesien mencapai tujuan (huber,
2000). Kegiatan fungsi manajemen pengarahan seorang manajer keperawatan
memberikan motivasi, membina komunikasi yang efektif, menajemen konflik.
Komunikasi antara perawat primer / ketua tim dengan perawat asosiate setelah
selesai hand over. Untuk rencana kegiatan tersebut dipimpin oleh perawat primer
atau ketua tim pada pre confrence rencana harian, memberikan masukan dan tindak
lanjut sedangkan post conference menanyakan kendala dalam asuhan pasien dan
tindak lanjut.
D. KASUS
Ners Bunga dinas diruang perawatan perinatologi sebagai perawat primer (PP). Ners
bunga memimpin jalannya pre conference sebelum dinas berlangsung dan post
conference setelah shift.
E. METODE
Role play
F. PETUNJUK KERJA MAHASISWA
1. Mahasiswa melakukan persiapan dua hari sebelum praktikum dengan
menjalankan skenario yang ada.
2. Mahasiswa membagi tugas sesuai peran
3. Mahasiswa memperagakan peran sebagai kepala ruang

PEDOMAN PRE CONFERENCE


Waktu Kegiatan : Setelah operan
Tempat : meja masing-masing tim
Penanggung jawab: Ketua Tim/Perawat primer
Kegiatan:
1. Katim/perawat primer membuka acara
2. Katim/Perawat primer menanyakan rencana harian masing-masing perawat pelaksana
3. Katim/Perawat primer memberikan masukan dan tindak lanjut terkait dengan asuhan yang telah
direncanakan oleh perawat pelaksana
4. Katim/Perawat primer memberikan reinforcement
5. Katim/Perawat primer menutup acara
PEDOMAN POST CONFERENCE
Waktu Kegiatan : sebelum hand overke dinas berikut
Tempat : meja masing-masing tim
Penanggung jawab: Ketua Tim/Perawat primer
Kegiatan:
1. Katim/Pj membuka acara
2. Katim/Pj Tim menanyakan hasil asuhan masing-masing pasien
3. Katim/Pj Tim menanyakan kendala dalam asuhan yang telah diberikan
4. Katim/Pj Tim menanyakan tindak lanjut asuhan pasien yang harus dioperkan kepada perawat
shift berikutnya
5. Katim/Pj Tim menutup acara

PRE CONFERENCE
(MANAJEMEN KEPERAWATAN)

No. Dokumen No. Revisi Halaman


OT.02.02/1/ /2022 01 1/2
Ditetapkan Oleh :
Direktur
Poltekkes Kemenkes Pontianak
STANDAR
PROSEDUR Tanggal Terbit :
OPERASIONAL Didik Haryadi, S.Gz, M.Si
NIP. 197112311992031010
PENGERTIAN Pre conference adalah komunikasi ketua tim dan perawat pelaksana setelah selesai operan
untuk rencana kegiatan tersebut yang dipimpin oleh ketua tim atau penanggung jawab tim
dan sebelum melaksanakan asuhan keperawatan kepada klien
TUJUAN 1. Membantu mengidentifikasi masalah-masalah klien, merencanakan asuhan keperawatan
dan merencanakan evaluasi hasil
2. Mempersiapkan hal-hal yang akan ditemui di lapangan
3. Memberikan kesempatan untuk berdiskusi tentang keadaan klien
KEBIJAKAN 1. Kepala Bagian Keperawatan
2. Kepala Ruang
3. Ketua Tim
PENILAIAN YA TIDAK
PROSEDUR 8 Persiapan :
a. Ruangan
b. Staff

9 Pelaksanaan
a. Melakukan konferensi setiap hari segera setelah dilakukan
pergantian dinas pagi atau sore sesuai dengan jadwal
pelaksana
b. Dipimpin oleh ketua tim atau penanggung jawab tim
Isi conference :
Rencana tiap asuhan (rencana harian)
Tambahan rencana dari ketua tim atau penanggung jawab tim
c. Konferensi dihadiri oleh perawat pelaksana dan PA dalam
timnya masing-masing
d. Menyampaikan perkembangan dan masalah pasien
berdasarkan hasil evaluasi kemarin dan kondisi pasien
dilaporkan oleh dinas malam
e. Perawat pelaksana menyampaikan hal-hal meliputi:
 Keluhan pasien
 TTV dan kesadaran pasien
 Hasil pemeriksaan laboratorium atau diagnosis terbaru
 Masalah keperawatan
 Rencana keperawatan hari ini
 Perubahan keadaan terapi medis
f. Perawat pelaksana mendiskusikan dan mengarahkan perawat
asosiat tentang masalah yang terkait dengan perawatan pasien
yang meliputi:
 Pasien yang terkait dengan pelayanan seperti:
keterlambatan, kesalahan pemberian makan, kebisingan
pengunjung lain, kehadiran dokter yang dikonsulkan
 Ketepatan pemberian infuse
 Ketepatan pemantauan asupan dan pengeluaran cairan
 Ketepatan pemberian obat/injeksi
 Ketepatan pelaksanaan tindakan lain
 Ketepatan dokumentasi
g. Mengingatkan kembali standar prosedur yang ditetapkan
h. Mengingatkan kembali kedisiplinan, ketelitian, kejujuran dan
kemajuan masing-masing perawat asosiate
i. Membantu perawat asosiate menyelesaikan masalah yang
tidak dapat diselesaikan

10 Hal-hal yang harus diperhatikan


a. Pre conference dilaksanakan sebelum pemberian asuhan
keperawatan
b. Waktu efektif yang diperlukan 10 – 15 menit
c. Topik yang dibicarakan harus dibatasi, umumnya tentang
keadaan pasien, perencanaan intervensi dan data tambahan
yang diperlukan
d. Yang terlibat dalam conference adalah kepala ruangan, ketua
tim dan anggota tim
DAFTAR 6. Huber. (2010). Leadership and nursing care management. W.B. Saunders Company
PUSTAKA 7. Kreitner, R., & Kinicki, A. (2010). Organizational Behavior. In 9th Ed. (Ed.), . USA:
McGraw_Hill.
8. Marquis, B. L., & Huston, C. J. (2014). Leadership roles and management functions in
nursing: Theory and application (8th ed.). New York: Lippincott williams & Wilkins
9. Robbins, S. (2013). Organisation behaviors. New jersey: Upper Saddle River
10. Sullivan E.J., Decker P.J. (2005), Effective Leadership and Management in Nursing 6th
Edition, New Jersey : Paerson Prentice Hall
11. Swansburg, R. C. (2006). Management and leadership for nurse administration. Boston.

PRAKTIKUM 7
FUNGSI PENGARAHAN: MANAJEMEN KONFLIK DENGAN
HANDLING COMPLAIN
A. MATA KULIAH
Kepemimpinan dan Manajemen Keperawatan
B. CAPAIAN PEMBELAJARAN
1. Mahasiswa mampu melakukan praktik fungsi pengarahan (actuating) dengan
melakukan manajemen konflik melalui handling complain
2. Mahasiswa mampu melakukan praktik handling complain
C. TEORI
Fungsi Pengarahan adalah fase kerja manajemen yang memantu sesuai
perencanaan,proses dan sumber yang efektif dan efesien mencapai tujuan (huber,
2000). Kegiatan fungsi manajemen pengarahan seorang manajer keperawatan
memberikan motivasi, membina komunikasi yang efektif, menajemen konflik.
Manajemen konflik adalah suatu proses aksi dan reaksi yang dilakukan oleh oihak
ketiga yang secara rasional dan seimbang mengendalikan situasi kondisi perselisihan
yang terjadi antara beberapa pihak. Cara yang tepat untuk melakukan manajemen
konflik antara perawat dan klien melalui handling complain. Handling Complain
adalah strategi rumah sakit untuk menerima segala keluhan dari pelanggan berkaitan
dengan penggunaan produk layanan keperawatan yang dterima oleh klien.

D. KASUS
Ners Bunga perawat primer di ruang perinatology memperoleh laporan dari kepala
ruang adanya keluhan dari ibu bayi atas perlakuan yang kasar olehperawat asosiate
saat melakukan pemeriksaan tanda vital. Apa yang harus perawat primer lakukan
untuk handling complain ibu bayi tersebut.
E. METODE
Role play
F. PETETUNJUK KERJA MAHASISWA
1. Mahasiswa melakukan persiapan dua hari sebelum praktikum dengan
menjalankan skenario yang ada.
2. Mahasiswa membagi tugas sesuai peran
3. Mahasiswa memperagakan peran sebagai kepala ruang

PRAKTIK HANDLING COMPLAIN


(MANAJEMEN KEPERAWATAN)

No. Dokumen No. Revisi Halaman


OT.02.02/1/ /2022 01 1/2
Ditetapkan Oleh :
Direktur
Poltekkes Kemenkes Pontianak
STANDAR
PROSEDUR Tanggal Terbit :
OPERASIONAL Didik Haryadi, S.Gz, M.Si
NIP. 197112311992031010
PENGERTIAN Teknik keterampilan mendengar diperlukan, dengarkan dengan penuh perhatian semua
keluhan dan hadapi dengan penuh suasanakeakraban.
TUJUAN 1. Menyambut komplain
2. Memudahkan pelanggan untuk komplain
3. Menangani komplain secara cepat

KEBIJAKAN
PENILAIAN YA TIDAK
PROSEDUR 1. Persiapan :
Ruangan khusu menerima pengaduan customer dengan kursi
dan meja serta dilengkapi kipas angina tau air conditionen
2. Pelaksanaan
a. Perkenalkan diri
b. Compose yourself: tunjukan sikap tubuh yang terbuka,
relax dan bahasa tubuh yang terbuka, perlihatkan bahwa
anda siap dan tertarik untuk mendengarkan.
c. Attend: berikan perhatian, jangan bingung apa yang
harus dilakukan, tetap ditempat. Biasanya ketika akan
menghadapi yangkeluhan petugas merasa bingung dan
takut, hal itu harus dihindari.
d. Listen: Dengarkan. Sebenarnya pasien tidak nyaman
terhadap komplain nya sendiri. Coba identifikasi pesan
intinya – Jangan menginterupsi biarkan pasien
menyampaikan keluhannya tanpa diinterupsi
e. Moving on: berikan respon positif, pertama ucapkan maaf,
bukan berarti kita salah,tetapi meminta maaf atas
ketidaknyamanan yang dirasakan pasien, jika situasi
makin kompleks- catat- sampaikan ke atasan anda. Jangan
memaksakan anda menyelesaikannya sendiri.
3. Hal-hal yang harus diperhatikan
a. Waktu efektif yang diperlukan 10 – 15 menit
b. Topik yang dibicarakan harus dibatasi umumnya terkait
masalah dan mencari solusi atas permasalahan
c. Siapkan SPO terkait dan rekam medis pasien

DAFTAR 1. Huber. (2010). Leadership and nursing care management. W.B. Saunders Company
PUSTAKA 2. Kreitner, R., & Kinicki, A. (2010). Organizational Behavior. In 9th Ed. (Ed.), . USA:
McGraw_Hill.
3. Marquis, B. L., & Huston, C. J. (2014). Leadership roles and management functions in
nursing: Theory and application (8th ed.). New York: Lippincott williams & Wilkins
4. Robbins, S. (2013). Organisation behaviors. New jersey: Upper Saddle River
5. Sullivan E.J., Decker P.J. (2005), Effective Leadership and Management in Nursing 6th
Edition, New Jersey : Paerson Prentice Hall
6. Swansburg, R. C. (2006). Management and leadership for nurse administration. Boston.
KELOMPOK ROLE PLAY
M.A. KEPEMIMPINAN DAN MANAJEMEN KEPERAWATAN
PRODI SARJANA TERAPAN SEMESTER IV TAHUN AKADEMIK
2021/2022

KELOMPOK 1 KELOMPOK 2
Fungsi Pengorganisasian: Praktik Fungsi Pengarahan: Supervisi klinis
berperan perawat primer Asuhan Keperawatan
1. AFIZZAL 1. KASIANA MANDA
2. AMANDA ABIGAIL AZARIA 2. KRISTIN YEMI
ADIM 3. LAURAREZKI MAHARANI
3. AUFA RAHMI
4. HAEKAL ALAM MUZAKI

KELOMPOK 3 KELOMPOK 4
Fungsi Pengarahan: Hand Over di Bed Fungsi Pengarahan: Memimpin Jalannya
Pasien dengan Metode Komunikasi Ronde Keperawatan
SBAR 1. MIRANTI
2. PRABAWATI SAPTA
1. AYU LEA PRATAMA RAMADHANI
2. BENEDIKTA SAVIRA JORA 3. ISTIQOMAH
LOVA 4. TESYA NATALIA
3. CAESAR NANDA PUTRA
4. SITI MAIMUNA

KELOMPOK 5 KELOMPOK 6
Fungsi Pengarahan: Memimpin Pre dan Fungsi Pengarahan: Manajemen Konflik
Post Confrence dengan Handling Complain
1. DIAN 1. RANDI
2. EVA SELVIANA 2. SARAH
3. FEBRY PUTRI OSAMANITA 3. SITI AISYAH
4. YADI FAHRUL RAZI

Singkawang , 1 Maret 2022


Koordinator Mata Ajar Manajemen Keperawatan

(Ns. Suhariyanto, S.Kep, M.Kep)


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PONTIANAK
JURUSAN KEPERAWATAN SINGKAWANG
Jl.Dr. Soetomo No.46 Singkawang Telp (0562) 631917

LOOG BOOK HARIAN


SEMESTER............... / TAHUN AJARAN...................
PRAKTIK KLINIK : .........................................................
Tempat Praktek : ………………………………………….
Tanggal : ……………………s/d…………………
Nama/NIM : ...................................................................
MINGGU I
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
Kegiatan karu/PP Kegiatan supervisi Kegiatan handover Kegiatan pre post Kegiatan ronde Kegiatan handling
confrence keperawatan complain

Paraf bagian lab Paraf bagian lab Paraf bagian lab Paraf bagian lab Paraf bagian lab Paraf bagian lab

(……………..) (……………..) (……………..) (……………..) (……………..) (……………..)

Anda mungkin juga menyukai