Anda di halaman 1dari 31

B.

IJUANs

METODE MENTORSHIP

Disusun Oleh :
Dosen Pengampu:
Dosen Pengampu:

Disusun oleh :
1. Dewi Nurahmayanti (2004018)
2. Novita Meliana Nubatonis (2004036)
3. Petronela R Bella Fernandez (2004038)
4. Rilensye A. Haumahu (2004042)
5. Riski Rahmawati (2004044)

PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN KEBIDANAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KARYA HUSADA
SEMARANG
2021
SKENARIO MENTORSHIP

A. Situasi:
Sebagai seorang bidan pelaksana di Puksesmas, selain kewajibannya
mengelola KIA, bidan juga memiliki tanggung jawab terhadap keberhasilan
program Posyandu. Sekelompok mahasiswa tingkat akhir yang terdiri dari 3
mahasiswa akan melakukan praktik klinik di Puskesmas, dimana bidan tersebut
menjadi mentornya. Pada kesempatan kali ini sekelompok mahasiswa diajak
dalam kunjungan Posyandu yang beragendakan Imunisasi
Mahasiswa (Mentee) melakukan praktik klinik selama 2 minggu. Kegiatan
sebagai mentorship telah dirancang dari mulai minggu pertama hingga minggu
terakhir. Karena disini Mentee merupakan mahasiswa tingkat akhir maka untuk
kegiatan mentor menggunakan metode mentorship dengan teknik bedside teaching
dimana sebelum melakukan tindakan maka akan dilakukan rangkaian seperti: Pre
conference, bedside teaching dan post conference.
B. Pemeran
Pembimbing Akademik : Riski Rahmawati
Mentorship klinik : Novita Meliana Nubatonis
Mentee : - Pertonela R Bella Fernandez
Dewi Nurahmayanti
Rilenye A. Haumahu
C. PROSES PERSIAPAN BIMBINGAN

1. Tetapkan jadwal dinas bidan/CI (mentorship klinik) pelaksana diruangan.

2. Jelaskan jadwal dinas CI lahan dan kaitannya dengan posisi mentee.

3. Bahas kompetensi yang harus dicapai oleh mentee di ruangan Ci lahan.


4. Menyusun program orientasi

5. Susun kasus sederhana mandiri yang akan di capai untuk ke 3 mentee

6. Susun kasus secara bersama-sama untuk ke 3 mentee

7. Tetapkan jadwal penilaian/evaluasi kompetensi dari mentee.

D. IMPLEMENTASI BIMBINGAN

1. Setiap pemeran melaksanakan perannya dengan sebaik-baiknya.

2. Laksanakan seluruh kegiatan yang dirancang sesuai dengan jadwal harian.

E. ASPEK YANG PERLU DIPERTIMBANGKAN

1. Kontrak belajar yang telah disepakati oleh mentorship mendasari kegiatan


yang dirancang oleh mentor.

2. Tanggung jawab kasus harus diberikan ketika mentee sudah merasa siap

3. Penilaian kompetensi dilakukan mentorship klinik selama proses bimbingan.


Peran Scenario Roleplay Mentorship

A. Tahap pra klinik:


1. Tahap Persiapan : (Pembimbing akademik- Mentorship klinik dan
Mentee)
a. Pembimbing akademik melakukan pertemuan dengan mentorship klinik
untuk menyepakati jadwal, kegiatan, peran dan tanggung jawab
b. Pembimbing akademik memberikan penjelasan pada mentee tentang tujuan,
program kegiatan, penggunaan alat praktik, target yang akan di capai serta
berbagai pedoman yang akan di jalankan.
c. Pembimbing akademik memperkenalkan mentor yang akan bertanggung
jawab terhadap mentee.
d. Mentor menyiapkan rencana kegiatan, kegiatan harian, kegiatan mingguan
dan jadwal dinas yang akan disampaikan saat orientasi pada mentee
e. Memberi kesempatan pada mentor dan mentee untuk saling mengemukakan
pendapat dan harapan yang selanjutnya
2. Tahap Pelaksanaan (Pembimbing akademik- Mentor klinik-mentee)
1. PA menyerahkan mahasiswa ke lahan klinik/Puskesmas sekaligus bertemu
dengan mentor klinik untuk orientasi (Ruangan, aturan/kebijakan, pedoman
yang berlaku, Kegiatan kerja, Sikap/perilaku yang sesuai kode etik profesi
bidan)
2. Mentor menyampaikan rencana kegiatan, kegiatan harian, kegiatan mingguan
dan jadwal dinas kepada preseptee
3. Mentee membawa kontrak belajar dan kegiatan harian yang sudah
dipersiapkan
4. Menjelaskan tentang kontrak belajar antara Mentee dan Mentor setelah itu
diakhiri dengan tanda tangan masing2

B. TAHAP KLINIK
1. Tahap Pelaksanaan (Mentor klinik-Mentee)
a. Mentor klinik mengelola pasien bersama Mentee.
b. Mentee mengikuti operan dinas dan ikut serta dalam berkontribusi menulis
laporan.
c. Akhiri dengan refleksi tentang kegiatan yang telah dijalankan tersebut.
d. Minggu ke 1 fokus kegiatan mentee terhadap kewenangan kegiatan serta
mentor klinik melakukan penilaian kompetensi yang dilakukan oleh
mentee
2. Tahap Pelaksanaan (Pembimbing akademik- Mentor klinik-Mentee)
PA mengevaluasi pelaksanaan bimbingan klinik yang dilakukan mentor dan
kompetensi yang telah dicapai oleh Mentee. PA mengecek pencapaian target
kompetensi mahasiswa ditengah-tengah mahasiswa praktek, kemudian Mentor
melaporkan target pencapaian Mentee dan kegiatan yang telah dilakukan. Jika
terdapat kompetensi mentee yang belum tercapai maka PA dan mentor
mencari solusinya
3. Tahap Evaluasi (Pembimbing akademik- Preceptor klinik-preseptee)
PA datang ke Puskesmas Kedungmundu untuk melakukan penarikan
mahasiswa diakhir praktek klinik
PERJANJIAN KERJASAMA

STIKES KARYA HUSADA SEMARANG


DENGAN
PUSKESMAS KEDUNGMUNDU SEMARANG

Nomor : 001/MOU/IP/2021
Nomor : 20

Yang bertanda tangan di bawah ini :


1. Nama : Dr. Fery Mendrifa, SKM, M.Kep, MSi.Med
Jabatan : Ketua STIKES Karya husada
Unit Kerja : STIKES Karya Husada Semarang
Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama STIKES Karya Husada
Semarang, selanjutnya disebut sebagai PIHAK PERTAMA.
2. Nama : dr. Susanto
Jabatan : Kepala Puskesmas Kedungmundu
Unit Kerja : Puskesmas Kedungmundu
Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama Puskesmas Kedungmundu
selanjutnya disebut PIHAK KEDUA.
Tanpa mengurangi ketentuan hukum yang berlaku, kedua belah pihak
sepakat mengadakan perjanjian kerjasama dengan ketentuan-ketentuan
yang diatur dalam pasal – pasal berikut :
KETENTUAN UMUM
Pasal 1

Pengajuan Praktik Klinik Mahasiswa semester VII diberikan oleh Pihak


pertama kepada Puskesmas Kedungmundu yang dikelola oleh Pihak Kedua
dengan ketentuan :
1. Antara Pihak Pertama dan Pihak Kedua telah sepakat dan menandatangani
Perjanjian Kerjasama Program Praktik Klinik Kebidanan.
2. Mahasiswa praktik merupakan mahasiswa semester VII .
3. Puskesmas adalah Puskesmas Kedungmundu
4. Institusi kesehatan adalah STIKES Karyahusada
5. Mahasiswa adalah mahasiswa yang terdaftar di STIKES Karyahusada

MAKSUD DAN TUJUAN


Pasal 2

1. Kerjasama ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan pengelolaan pasien


dan meningkatkan skill mahasiswa
2. Menjadikan Puskesmas dan Institusi kesehatan sebagai sarana pembinaan,
promosi kesehatan, konseling, pendidikan keterampilan praktik klinik,
pelayanan kesehatan serta rujukan.

TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB


Pasal 3

Pelaksanaan yang menjadi tugas dan tanggung jawab Pihak pertama adalah sebagai
berikut :

1. Memonitor pelaksanaan praktik klinik selama 2 minggu


2. Memberikan waktu kepada mahasiswa minimal 4 kali konsultasi kepada
pembimbing akademik selama 2 minggu.
3. Melakukan survey lapangan (supervisi) dua kali selama waktu praktik klinik
4. Melakukan penarikan pada hari terakhir pelaksanaan kegiatan.

Pasal 4

Jenis pelayanan dan kegiatan insidentil yang menjadi tanggung jawab pihak Pertama.

1. Memjadikan mahasiswa yang terampil dalam bidangnya


2. Menjadikan mahasiswa disiplin
3. Menjadikan mahasiswa yang sukses dan membanggakan nama institusi

Pasal 5

Pihak Kedua mempunyai tugas dan tanggung jawab sebagai berikut :

1. Memfasilitasi tempat praktik bagi mahasiswa


2. Mempersiapkan 1 pembimbing lahan (CI) yang sudah kompeten
3. Membimbing dan mengajarkan skill yang harus dicapai mahasiswa
4. Menyediakan waktu bimbingan kepada mahasiswa minimal 4 kali selama 2
minggu untuk konsultasi dokumentasi kasus
5. Memberikan jadwal dinas selama 2 minggu dengan aturan yang sudah ditetapkan
6. Jika mahasiswa bermasalah, keputusan ada pada pihak kedua.

TEMPAT PELAKSANAAN

Pasal 6
Tempat pelaksanaan praktik klinik kebidanan ini adalah di Puskesmas Kedungmundu
Semarang.

WAKTU PELAKSANAAN
Pasal 7

Waktu pelaksanaan dilakukan selama 2 minggu .

PEMBIAYAAN
Pasal 8

Segala biaya yang timbul akibat perjanjian kerjasama ini, dibebankan kepada Pihak
Pertama sesuai kesepakatan dan ketentuan yang berlaku.

1. Pembiayaan oleh Pihak Pertama meliputi :


a. Biaya kerjasama
b. Biaya bimbingan CI
c. Biaya konsumsi selama acara penerimaan sampai pencabutan Mahasiswa.

MASA BERLAKUNYA PERJANJIAN

Pasal 9
1. Perjanjian ini berlaku selama 1 (satu) tahun terhitung sejak ditetapkan.
2. Perjanjian ini sepakat diperpanjang selama tidak ada keberatan dari kedua belah
pihak.

PENYELESAIAN DAN PERSELISIHAN


Pasal 10

Apabila terjadi perselisihan dalam pelaksanaan perjanjian ini, kedua belah pihak
setuju menyelesaikan dengan musyawarah untuk mufakat.

ATURAN PERALIHAN
Pasal 11

Peninjauan Kembali Perjanjian ini sebelum batas waktu sebagaimana tersebut dalam
pasal 9, dapat dilakukan kedua belah pihak apabila ada perubahan kebijakan
pemerintah yang menyangkut kedua belah pihak.

ATURAN PENUTUP
Pasal 12

1. Perubahan terhadap ketentuan yang telah ditetapkan dalam perjanjian ini dapat
dilakukan atas persetujuan kedua belah pihak.
2. Hal – hal yang timbul pada pelaksanaan ini akan diatur kemudian atas
persetujuan kedua belah pihak.

Demikian perjanjian ini diketahui oleh Pihak Pertama dan Pihak Kedua.
Dibuat dan ditandatangani di : Semarang
Pada tanggal : 10 Februari 2021

Pihak Pertama Pihak Kedua

Dr. Fery Mendrifa, SKM, M.Kep,MSi.Med dr. Susanto


NIP. - NIP.-

JADWAL BIMBINGAN MENTORSHIP

TEMPAT : Puskesmas Kedungmundu

RUANGAN : Poli Kebidanan

MENTORSHIP : Riski Rahmawati

Kompetensi Rencana Kegiatan Tanggal Tanggal


Imunisasi BCG Bimbingan 10.02.2021
KB IUD Bimbingan 12.02. 2021
Anc Terpadu Bimbingan 16.02.2021
MTBS Bimbingan 19.02.2021
JADWAL KONTRAK DINAS

TEMPAT : Puskesmas Kedungmundu

RUANGAN : Poli Kebidanan

No Nama 10.02.2021 11.02.2021 12.02.2021 15.02.202 16.02.2021 17.02.2021


1
1. Novita Meliana P P P P P P
Nubatonis (Ci)
2. Petronela R Bella P P P P P P
Fernandez
3. Dewi P P P P P P
Nurahmayanti
4. Rilensye A P P P P P P
Haumahu

No Nama 18.02.202 19.02.2021 22.02.202 23.02.202 24.02.202 25.02.2021


1 1 1 1
1. Novita Meliana P P P P P P
Nubatonis (Ci)
2. Petronela R Bella P P P P P P
Fernandez
3. Dewi P P P P P P
Nurahmayanti
4. Rilensye A P P P P P P
Haumahu

RENCANA BIMBINGAN KLINIK

A. Identitas Mata Kuliah


Mata Kuliah : Asuhan Bayi
Kode Mata Kuliah : Bayi 508
Pokok Bahasan : Kebutuhan Dasar Bayi
Sub Pokok Bahasan : Memberikan Injeksi atau imunisasi BCG
Beban Studi : 2 sks
Waktu : 33 menit
Pertemuan ke : 1
Hari : 08 Februari 2021
Ruang : Puskessmas Kedung Mundu
Koordinator : Riski Rahmawati
Pembimbing : Novita Meliana Nubatonis
Mahasiswa Bimbingan : - Petronela R Bella Fernandez
Dewi Nurahmayanti
Rilensye A Haumahu
B. Tujuan Pembelajaran
1. Tujuan Umum
Setelah mengikuti pembelajaran klinik ini peserta didik mampu memberikan
asuhan Pemberian imunisasi BCG
2. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti proses pembelajaran klinik peserta didik mampu:
a. Memahami tentang pengertian imunisasi BCG
b. Memahami tujuan dari imunisasi BCG
c. Memahami persiapan imunisasi BCG
d. Memahami langkah-langkah Imunisasi BCG

C. Metode dan Tekhnik Bimbingan


1. Metode bimbingan klinik yang akan digunakan adalah mentorship
2. Teknik bimbingan yang digunakan adalah preconference, bedside teaching,
post conference.
D. Deskripsi Kasus
Mahasiswa Sarjana Terapan Kebidanan yang sedang menjalankan
praktek klinik kebidanan di Puskesmas Kedungmundu Kota Semarang di Ruang
KIA (Kesehatan Ibu dan Anak) dan mempunyai target memberikan asuhan pada
bayi dengan kebutuhan pemberian imunisasi BCG. Mahasiswa tersebut sudah
pernah melakukan tindakan tersebut. Untuk mencapai target asuhan yang
dibutuhkan, mahasiswa tersebut melakukan tindakan menggunakan metode
mentorship dengan teknik preconference, bedside teaching dan post conference.
E. Rincian Kegiatan
Jenis Metode/
No Kompetensi Waktu Hasil yang Diharapkan
Kegiatan Tekhnik
1 Mahasiswa a..Mahasiswa 1 mnt Mahasiswa mampu
mampu menjelaskan Preconfere memahami pengertian
mengetahui tentang nce imunisasi BCG merupakan
tujuan tindakan pengertian pemberian vaksin pada bayi
melakukan dari usia 0-2 bulan
imunisasi BCG imunisasi
BCG Mahasiswa mampu
b. Mahasiswa 1 mnt Preconfere memahami tujuan dari
menjelaskan nce imunisasi BCG: untuk
tujuan dari mencegah penularan
imunisasi Tuberkulosis (TBC)
BCG
Mahasiswa mampu
c. Mahasiswa 2 mnt Preconfere memahami persiapan untuk
menjelaskan nce imunisasi BCG
persiapan 1. Pasien
untuk 2. Alat-alat
imunisasi
BCG
d. Mahasiswa 5 mnt Mahasiswa mampu
mampu memahami langkah-langkah
menjelaskan imunisasi BCG.
langkah- Imunisasi BCG dilakukan
langkah dengan langkah-langkah:
Imunisasi 1. Cuci tangan dengan
BCG menggunakan air bersih
dan sabun sebelum
melakukan imunisasi
BCG
2. Siapkan pasien
3. Ambil imunisasi BCG.
4. Bebaskan lengan kanan
atas bayi dari baju.
5. Desinfeksi daerah yang
akan diimunisasi dengan
kapas air hangat.
6. Suntikan BCG diberikan
secara intrakutan pada
lengan kanan atas dengan
dosis 0,05 cc, disuntikkan
ke dalam lapisan dengan
pelan-pelan
7. Rapikan alat
8. Cuci tangan dengan
menggunakan air bersih
dan sabun setelah
melakukan imunisasi
BCG
2 Mahasiswa Mahasiswa 4 mnt Bedside Mahasiswa didik memahami
mampu mempersiap teaching persiapan untuk munisasi
mempersiap kan alat untuk BCG:
kan peralatan injeksi BCG 1. Persiapan:
yang Pasien
dibutuhkan a. Menjelaskan tujuan
dan prosedur
Imunisasi BCG
b. Melakukan Informed
consent
c. Memberikan posisi
yang nyaman pada
pasien
2. Alat-alat
a. Bak injeksi steril dan
jarum pendek (10 mm,
ukuran 26)
b. Kapas steril dalam
tempatnya
Mahasiswa Mahasiswa 10 mnt Bedside c. Imunisasi BCG
berhasil mampu teaching d. bengkok
melakukan melakukan Mahasiswa didik memahami
tindakan tindakan langkah-langkah tindakan
imunisasi BCG imunisasi BCG imunisasi BCG
dengan Pelaksanaan:
mandiri sesuai 1. Cuci tangan dengan
dengan menggunakan air bersih
prosedur yang dan sabun sebelum
telah diajarkan melakukan imunisasi
BCG.
2. Siapkan pasien
3. Ambilkan imunisasi BCG
4. Bebaskan lengan kanan
atas bayi dari baju.
5. Desinfeksi daerah yang
akan diimunisasi dengan
kapas air hangat.
6. Suntikan imunisasi BCG
pada lengan kanan atas
secara intrakutan .
7. Rapikan alat
8. Cuci tangan dengan
menggunakan air bersih
dan sabun setelah
melakukan imunisasi
BCG

III. Evaluasi
Mahasiswa 5 menit  Evaluasi respon
mampu pasien
mendokumenta
sikan tindakan IV. Dokumentasi
yang telah  Tindakan dan respon
dilakukan pasien
 Nama bidan yang
melakukan waktu
imunisasi BCG
 Keadaan umum
pasien.

3. Mahasiswa Mahasiswa 5 mnt Post Mahasiswa memahami


mampu mampu Conference penjelasan tentang prosedur
mereview melakukan imunisasi BCG
tindakan yang review
telah dilakukan tindakan yang
telah dilakukan

F. Evaluasi
Prosedur : Preconference , bedsite teaching, Postconference
Jenis test : Skill, attitude, cognitive
Bentuk : Mahasiswa yang sudah berpengelaman Melaksanakan /
melakukan
Alat test : SOP, checklist

LAMPIRAN

Materi
(Imunisasi BCG)

A. Pengertian
Imunisasi BCG berfungsi untuk mencegah penularan Tuberkulosis (TBC)
tuberkulosis disebabkan oleh sekelompok bakteria bernama Mycobacterium
tuberculosis complex. Pada manusia, TBC terutama menyerang sistem
pernafasan (TB paru), meskipun organ tubuh lainnya juga dapat terserang
(penyebaran atau ekstraparu TBC). Mycobacterium tuberculosis biasanya
ditularkan melalui batuk seseorang. Seseorang biasanya terinfeksi jika mereka
menderita sakit paru-paru dan terdapat bakteria didahaknya. Kondisi
lingkungan yang gelap dan lembab juga mendukung terjadinya penularan.
Penularan penyakit TBC terhadap seorang anak dapat terjadi karena
terhirupnya percikan udara yang mengandung bakteri tuberkulosis. Bakteri ini
dapat menyerang berbagai organ tubuh, seperti paru-paru (paling sering
terjadi), kelenjar getah bening, tulang, sendi, ginjal, hati, atau selaput selaput
otak (yang terberat). Infeksi primer terjadi saat seseorang terjangkit bakteri
TB untuk pertama kalinya. Bakteri ini sangat kecil ukurannya sehingga dapat
melewati sistem pertahanan mukosilier bronkus, dan terus berkembang.
Komplikasi pada penderitaan TBC, sering terjadi pada penderita stadium
lanjut. Berikut, beberapa komplikasi yang bisa dialami:
a. Hemomtasis berat (pendarahan dari saluran nafas bawah) yang dapat
mengakibatkan kematian karena syok hipofolemik atau tersumbatnya
jalan nafas.
b. Lobus yang tidak berfungsi akibat retraksi bronchial.
c. Bronkiektasis (pelebaranbronkus setempat) dan fibrosis
(pembentukan jaringan ikat) pada proses pemulihan atau retraksi
pada paru.
d. Pneumotorak spontan (adanya udara di dalam rongga pleura): kolaps
spontan karena kerusakan jaringan paru.
e. Penyebaran infeksi keorgan lainnya seperti otak, tulang, persendian,
ginjal dan sebagainya.
f. Insufiensi kardio pulmoner.
B. Cara Pemberian dan Dosis
Vaksin BCG merupakan bakteri tuberculosis bacillus yang telah
dilemahkan. Cara pemberiannya melalui suntikan. Sebelum disuntikan, vaksin
BCG harus dilarutkan terlebih dahulu. Dosis 0,05 cc untuk bayi dan 0,1 cc
untuk anak dan orang dewasa. Imunisasi BCG dilakukan pada bayi usia 0-2
bulan, akan tetapi biasanya diberikan pada bayi umur 2 atau 3 bulan. Dapat
diberikan pada anak dan orang dewasa jika sudah melalui tes tuberkulin
dengan hasil negatif.

Imunisasi BCG disuntikan secara intrakutan di daerah lengan kanan


atas. Disuntikan ke dalam lapisan kulit dengan penyerapan pelan-pelan.
Dalam memberikan suntikan intrakutan, agar dapat dilakukan dengan tepat,
harus menggunakan jarum pendek yang sangat halus (10 mm, ukuran 26).
Kerjasama antara ibu dengan petugas imunisasi sangat diharapkan, agar
pemberian vaksin berjalan dengan tepat.

C. Kontra indikasi

Imunisasi BCG tidak boleh diberikan pada kondisi:

a. Seorang anak menderita penyakit kulit yang berat atau menahun, seperti
eksim, furunkulosis, dan sebagainya.
b. Imunisasi tidak boleh diberikan pada orang atau anak yang sedang
menderita TBC
D. Efek Samping

Setelah diberikan imunisasi BCG, reaksi yang timbul tidak seperti pada
imunisasi dengan vaksin lain. Imunisasi BCG tidak menyebabkan demam.
Setelah 1-2 minggu diberikan imunisasi, akan timbul indurasi dan kemerahan
ditempat suntikan yang berubah menjadi pastula, kemudian pecah menjadi
luka. Luka tidak perlu pengobatan khusus, karena luka ini akan sembuh
dengen sendirinya secara spontan. Kadang terjadi pembesaran kelenjar
regional diketiak atau leher. Pembesaran kelenjar ini terasa padat, namun
tidak menimbulkan demam.

E. Peralatan dan Perlengkapan Dalam Pemberian Imunisasi BCG

a. Imunisasi BCG
b. Sarung tangan satu pasang
c. Sepuit seteril 1 cc (sepuit kecil) dan spuit 5 ml
d. Jarum pendek yang halus (10mm,ukuran 26)
e. Bak instrumen
f. Kom
g. Bengkok
h. Kapas basah (DTT)
i. Kapas kering
j. Waskom berisi larutan chlorin 0,5 %
k. Safety box
l. Wastafel/ tempat cucu tangan
m. Sabun biasa/ antiseptik
n. Handuk/ lap tangan
F. Prosedur pelaksanaan pemberian imunisasi BCG
a. Sapa ibu dan bayi dengan ramah dan menginformasikan bahwa
bayinya akan di suntik
b. Memeriksa status imunisasi alam buku KIA/KMS
c. Menanyakan keadaan bayi kapada orang tuanya (keadaan bayi
yang memungkinkan untuk diberikan imunisasi atau bila tidak
akan dirujuk ke ruang pengobatan)
d. Menimbang berat badan bayi
e. Melakukan Informed consent/ meminta persetujuan klien
f. Cuci tangan dengan sabun dan air yang mengalir, keringkan
dengan handuk
g. Menyiapkan alat (spuit 1 ml atau 0.05 ml, kapas air hangat/DTT)
h. Menyiapkan vaksin BCG (vaksin dimasukan ke dalam termos es)
i. Masukkan pelarut BCG kedalam spuit 5 ml, lalu larutkan kedalam
vaksin BCG
j. Menyiapkan pasien atau sasaran (memberitahu kepada orang tua
bayi tentang tempat lokasi penyuntikkan yaitu di 1/3 lengan kanan
atas)
k. Memberikan imunisasi (memasukkan vaksin ke dalam alat suntik
sebanyak 0,05 ml ke dalam spuit 1 ml, lalu desinfeksi tempat
suntikan dengan kapas air hangat/DTT dengan sekali usap,
selanjutnya memberikan suntikan secara intrakutan)
l. Melakukan KIE tentang efek samping pasca imunisasi BCG yaitu
setelah bebrapa minggu penyuntikan biasanya akan timbul
benjolan di bekas penyuntikkan
m. Buang sampah spuit ke dalam safety box dan bereskan lata-alat
n. Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir, keringkan dengan
handuk.
o. Memberitahu orang tua bayi mengenai jadwal imunisasi
berikutnya
p. Mencatat hasil imunisasi dalam buku KIA/KMS dan buku catatan
imunisasi

KONTRAK BELAJAR PRAKTIK BIMBINGAN KLINIK MENTORSHIP


Nama :
Tempat : Puskesmas Kedungmundu
Topik : Kebutuhan Dasar Bayi
Sub Topik : Imunisasi BCG
Tujuan Tujuan Sumber Strategi Kriteria
umum khusus pencapaian penilaian
Setelah Setelah a.Depkes a. Melakukan a. Penilaian
mengikuti mengikuti RI, 2010, study penampil
pembelajara proses Pedoman pustaka an
n klinik ini pembelajaran Penyeleng sebelum dengan
peserta didik klinik peserta garan terjun ke checklist
mampu didik mampu : Imunisasi, lahan b. Laporan
memberikan a. Memahami Direktorat praktek. penduko
asuhan tentang Promosi b. Diskusi mentasian
tentang cara pengertian Kesehatan, dengan .
memberikan imunisasi Jakarta dosen
imunisasi BCG b. PD IBI pembimbi
BCG b. Memahami Jawa ng dan
tujuan dari Barat. pembimbi
imunisasi 2019. ng klinik
BCG Standar c. Bed Side
c. Mamahami Operasion Teaching
persiapan al
untuk Prosedur
imunisasi (SOP). PT
BCG Islampos
d. Mamahami Global
langkah- Media
langkah c.Marmi,
tentang dan Kuku
cara R. 2015.
pemberian Asuhan
Imunisasi Neonatus,
BCG Bayi,
Balita dan
Anak
Prasekolah
.
Yogyakart
a: Pustaka
Pelajar

CHECKLIST PRE CONFERENCE

Nama : Petronela R Bella Fernandez


Dewi Nurahmayanti
Rilensye A Haumahu

NIM : 2004036
2004018
2004042

Metode : Mentorship dengan teknik Bed Side Teaching


Kasus : Memberikan imunisasi BCG

No Kegiatan YA TIDAK
1 Pembimbing menjelaskan kepada peserta didik
tentang pengertian imunisasi BCG
2 Pembimbing menjelaskan kepada peserta didik
tentang tujuan Pemberian imunisasi BCG
3 Pembimbing menjelaskan kepada peserta didik
tentang persiapan BCG
4 Pembimbing menjelaskan kepada peserta didik
tentang langkah-langkah Pemberian imunisasi
BCG
Nilai = Jumlah item yang dilakukan x 100
Total item

Keterangan: Isilah dengan tanda ( v ) bila dilakukan


Isilah dengan tanda (x) bila tidak dilakukan
Ya = dilakukan dengan benar
Tidak = tidak dilakukan

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)

IMUNISASI BCG

STANDAR Tanggal Terbit Ditetapkan Oleh


.................. Ketua STIKES karyaHusada Semarang

OPERASIONAL

PROSEDUR

.....................................
Imunisasi BCG adalah suatu upaya membentuk kekebalan tubuh dengan
PENGERTIAN menyuntikkan vaksin BCG kedalam tubuh untuk mencegah penyakit
tuberkulosa.
Sebagai acuan dalam pemberian imunisasi Bacillus Calmette Guerin
TUJUAN
(BCG).
2–6 minggu setelah imunisasi BCG daerah bekas suntikan timbul bisul
kecil (papula) yang semakin membesar dan dapat terjadi ulserasi dalam
EFEK SAMPING
waktu 2–4 bulan, kemudian menyembuh perlahan dengan menimbulkan
jaringan parut dengan diameter 2–10 mm.
INDIKASI Untuk pemberian kekebalan aktif terhadap tuberkulosis.
c. Seorang anak menderita penyakit kulit yang berat atau menahun,
seperti eksim, furunkulosis, dan sebagainya.
KONTRAINDIKAS
d. Imunisasi tidak boleh diberikan pada orang atau anak yang sedang
I
menderita TBC

PERSIAPAN ALAT 1. Vaksin BCG dan pelarutnya

2. Sarung tangan satu pasang

3. Sepuit seteril 1 cc (sepuit kecil) dan spuit 5 ml

4. Jarum pendek yang halus (10mm,ukuran 26)

5. Bak instrumen

6. Kom

7. Bengkok
8. Kapas basah (DTT)

9. Safety box

10. Wastafel/ tempat cuci tangan

11. Sabun biasa/ antiseptik

12. Handuk/ lap tangan


KEBIJAKAN Bayi dalam kondisi sehat
PETUGAS Mentee
PROSEDUR

PELAKSANAAN A. SIKAP

1. Petugas mencuci tangan


2. Siapkan vaksin dan ADS yang akan di gunakan.
3. Larutkan vaksin BCG dengan cairan pelarut BCG
4. Memastikan anak belum pernah di imunisasi BCG dengan
menanyakan pada orang tua anak tersebut.
5. Mengambil 0.05 cc vaksin BCG yang telah kita larutkan
menggunakan ADS 0,05 ml
6. Bersihkan lengan kanan atas dengan kapas yang telah dibasahi
air bersih, jangan menggunakan alkohol/desinfektan sebab akan
merusak vaksin tersebut.
7. Petugas menyuntikan vaksin tersebut sepertiga bagian lengan
kanan atas (tepatnya pada insertio musculus deltoideus) secara
intrakutan (didalam kulit).
8. Buang langsung ADS bekas tanpa menutupnya (non recapping)
kedalam safety box.
9. Petugas mencuci tangan
10. Petugas mencatat hasil imunisasi di buku KMS/KIA dan buku
pencatatan imunisasi (buku kuning).
B. TEKNIK

1. Teruji melaksanakan secara sistematis dan berurutan

2. Teruji sopan dengan penguji

3. Teruji melaksanakan tindkan dengan percaya diri dantidak


ragu – ragu

4. Teruji mendokumentasikan hasil

2. PD IBI Jawa Barat. 2019. Standar Operasional Prosedur (SOP).


PT Islampos Global Media
DOKUMEN
3. Marmi, dan Kuku R. 2015. Asuhan Neonatus, Bayi, Balita dan
TERKAIT
Anak Prasekolah. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

CHECKLIST BCG

No ASPEK YANG DINILAI SKOR


A SIKAP DAN PERILAKU YA TIDAK
1 Teruji komunikatif memperkenalkan diri dengan pasien
2 Teruji menyampaikan tujuan dan prosedur tindakan
3 Teruji bersikap sopan
4 Teruji bersikap cekatan
Score: 6
B PERALATAN
1 Bak Injeksi Steril berisi spuit dan sarung tangan
2 Kapas basah dalam tempatnya
3 Air hangat steril
4 Imunisasi BCG dan cairan pelarut
5 Bengkok
6 Spuit 5ml dan spuit 1 ml
Score: 5
C PROSEDUR KERJA
1 Cuci tangan dengan air yang mengalir dan sabun sebelum
melakukan tindakan

2 Menyiapkan dan mendekatkan obat alat disamping pasien


3 Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan pada
keluarga/pasien
4 Melakukan Informed consent

5 Memakai sarung tangan


6 Mengisap obat yang akan disuntikan kedalam spuit dan
pasang jarumnya
7 Meyakinkan bahwa jenis dan dosis obat yang diberikan
sudah tepat
8 Memilih daerah yang akan disuntik yaitu lengan kanan atas
9 Membebaskan daerah yang akan diinjeksi pada lengan
kanan atas dan membersihkan daerah suntikkan

10 Memberikan imunisasi (memasukkan vaksin ke dalam alat


suntik sebanyak 0,05 ml ke dalam spuit 1 ml, lalu
desinfeksi
tempat suntikan dengan kapas air hangat/DTT dengan

11 sekali usap, KIE


lMelakukan selanjutnya memberikan
tentang efek samping suntikan secara
pasca imunisasi
BCG yaitu setelah bebrapa minggu penyuntikan biasanya
akan timbul benjolan di bekas penyuntikkan

12 Merapikan pakaian bayi dan alat-alat yang telah digunakan

13 Melepas sarung tangan kemudian cuci tangan


14 Pendolumentasian
D. TEKNIK
1 Teruji melakukan secara sistematis dan berurutan
2 Teruji berkomunikasi dengan pasien secara baik
3 Teruji melakukan tindakan dengan percaya diri
4 Teruji mendokumentasikan hasil
Score: 4
Total
Nilai : Jumlah item yang dilakukan x 100

CHECKLIST POST CONFERENCE

Nama : Petronela R Bella Fernandez


Dewi Nurahmayanti
Rilensye A Haumahu
NIM : -2004038
-2004018
-2004042
Metode : Mentorsip dengan teknik Bed side teaching
Kasus : Memberikan Imunisasi BCG
No Kegiatan YA TIDAK
1 Pembimbing klinik menanyakan perasaan
peserta didik setelah bed site teaching.
2 Pembimbing klinik menanyakan peserta didik
tentang attitude saat contact pada pasien.
3 Pembimbing klinik memberikan kesempatan
kepada peserta didik untuk bertanya
Nilai: Jumlah item yang dilakukan x 100
Total item

Keterangan: Isilah dengan tanda ( v ) bila dilakukan


Isilah dengan tanda (x) bila tidak dilakukan
Ya = dilakukan dengan benar
Tidak = tidak dilakukan

Anda mungkin juga menyukai