Anda di halaman 1dari 4

FISIOTERAPI DADA

POSTURAL DRAINAGE, PERKUSI DAN VIBRASI DADA


( Keperawatan Medikal Bedah )

No. Dokumen No. Revisi Halaman


OT.02.02/1/ 9951 /2018 01 1/4
Ditetapkan Oleh :
Direktur
Poltekkes Kemenkes Pontianak
STANDAR
PROSEDUR Tanggal Terbit :
OPERASIONAL 23 SEPTEMBER 2018

Didik HarIyadi, S.Gz, M.Si


NIP. 197112311992031010
PENGERTIAN Salah satu intervensi untuk melepaskan sekresi dari berbagai segmen paru dengan menggunakan
pengaruh gaya gravitasi.
1. Postural Drainage : Merupakan cara klasik untuk mengeluarkan secret dari paru dengan
mempergunakan gaya berat (gravitasi) dari secret.
2. Vibrasi : merupakan kompresi dan getaran manual pada dinding dada dengan
tujuan menggerakkan secret ke jalan napas yang besar.
3. Perkusi adalah tepukan dilakukan pada dinding dada atau punggung dengan tangan dibentuk
seperti mangkok untuk melepaskan sekret yang tertahan atau melekat pada bronkhus.
TUJUAN 1. Membantu klien untuk mengencerkan secret & memudahkan untuk mengeluarkannya.
2. Memperbaiki satus respirasi klien.
3. Mencegah infeksi pada paru pada klien yg immobilisasi dalam waktu lama.
4. Meningkatkan efisiensi pernapasan dan ekspansi paru.
5. Memperkuat otot pernapasan.
6. Klien dapat bernapas dengan bebas dan tubuh mendapatkan oksigen yang cukup.
PERSIAPAN Persiapan Alat :
1. Bantal.
2. Pot sputum dengan larutan desinfektan (Lysol 2%).
3. Handuk
4. Apron
5. Handscoon bersih
6. Tempat tidur yg dapat diatur ketinggian & posisinya (apabila perlu).
7. Tissue.
8. Nierbeken / bengkok.
9. Masker
10. Oksigen & suction (apabila butuh).
Persiapan pasien :
1. Longgarkan seluruh pakaian terutama daerah leher dan pinggang.
INDIKASI DAN Indikasi :
KONTRA 1. Mencegah penumpukan secret yaitu pada:
INDIKASI a. Pasien yang memakai ventilasi
b. Pasien yang melakukan tirah baring yang lama
c. Pasien yang produksi sputum meningkat seperti pada fibrosis kistik, bronkiektasis
2. Mobilisasi secret yang tertahan :
a. Pasien dengan atelektasis yang disebabkan oleh secret
b. Pasien dengan abses paru
c. Pasien dengan pneumonia
d. Pasien pre dan post operatif
3. Pasien neurology dengan kelemahan umum dan gangguan menelan atau batuk

Kontra Indikasi :
1. Tension pneumothoraks
2. Hemoptisis
3. Gangguan system kardiovaskuler seperti hipotensi, hipertensi, infarkniokard, aritmia
4. Edema paru
5. Efusi pleura
6. Tekanan tinggi intracranial
7. Skin graf yang baru
PENILAIAN YA TIDAK
PROSEDUR Pra Interaksi
KERJA 1. Memberi salam dan memperkenalkan diri
(KALIMAT 2. Memvalidasi identitas klien
KERJA) 3. Menjelaskan maksud dan tujuan tindakan
4. Mempersiapkan klien dan mengatur lingkungan
5. Siapkan peralatan dan persediaan yang dibutuhkan
6. Tutup pintu atau gorden
7. Handhygine
8. Pakai Sarung tangan bersih

Tahap Kerja
A. Postural drainase
1. Pilih area yang tersumbat yang akan didrainase.
2. Baringkan klien dalam posisi untuk mendrainase area yang
tersumbat.
3. Letakkan bantal sebagai penyangga.
4. Minta klien untuk mempertahankan posisi selama 10 – 15 menit.
5. Selama dalam posisi ini, lakukan perkusi dan vibrasi dada di atas
area yang didrainase.
6. Setelah drainase pada posisi pertama, minta klien duduk dan
batuk efektif. Tampung sekresi dalam sputum pot.
7. Istirahatkan pasien, minta klien minum sedikit air.
8. Ulangi untuk area tersumbat lainnya.
9. Tindakan tidak lebih dari 30 – 60 menit.
B. Perkusi
1. Tutup area yang akan diperkusi dengan menggunkan handuk.
2. Anjurkan klien untuk tarik napas dalam dan lambat untuk
meningkatkan relaksasi.
3. Jari dan ibu jari berhimpitan dan fleksi membentuk mangkuk
4. Secara bergantian, lakukan fleksi dan ekstensi pergelangan
tangan secara cepat menepuk dada
5. Perkusi pada setiap segmen paru selama 1-2 menit, jangan pada
area yang mudah cedera

C. Vibrasi Dada :
1. Letakkan tangan, telapak tangan menghadap ke bawah di area
yang didrainase, satu tangan di atas tangan yang lain dengan jari-
jari menempel bersama dan ekstensi.
2. Anjurkan klien inspirasi dalam dan ekspirasi secara lambat lewat
mulut ( pursed lip breathing )
3. Vibrasi dilakukan hanya pada waktu klien ekspirasi.
4. Selama ekspirasi, tegangkan seluruh otot tangan dan lengan, dan
gunakan hamper semua tumit tangan, getarkan tangan, gerakkan
ke arah bawah. Hentikan getaran saat klien inspirasi
5. Letakkan tangan, telapak tangan menghadap ke bawah di area
yang didrainase, satu tangan di atas tangan yang lain.
6. Instruksikan klien untuk napas lambat dan dalam melalui hidung
hembuskan melalui mulut dengan bibir dimonyongkan selama
proses vibrasi, tujuannya memperpanjang fase ekspirasi.
7. Ketika klien menghembuskan napas getarkan telapak tangan,
hentikan saat klien inspirasi. Lakukan vibrasi 5 kali ekspirasi

Fase Terminasi :
1. Rapikan klien dan berikan posisi yang nyaman bagi pasien
2. Kembalikan alat ke tempatnya
3. Handhygine
4. Mengevaluasi respon klien dan keluarga
5. Berikan reinforcement positif kepada keluarga
6. Menyampaikan kontrak selanjutnya
7. Mendokumentasikan tindakan

UNIT TERKAIT 1. Boyd, Nihart. (1998). Psychiatric Nursing & Contemporary Practice.  1st      edition.
Lippincot- Raven     Publisher: Philadelphia.
2. Carpenito, Lynda Juall. (2003). Buku Saku Diagnosa Keperawatan.   Jakarta. EGC

Keterangan :
YA NILAI 1 TIDAK NILAI 0

PENILAIAN PENGUJI

Jumlah item X bobot nilai Pontianak,………………….


------------------------------ X 100
Total Skor
=
(…………………………..)

NILAI BATAS LULUS (NBL) = 75

Anda mungkin juga menyukai