Anda di halaman 1dari 6

SOP

FISIOTERAPI DADA: DRAINASE POSTURAL,


PERKUSI DADA DAN VIBRASI DADA

No. Dokumentasi No. Revisi Halaman


SOP.KMB.018 ……………… ………………
STANDAR Tanggal Terbit: Unit : Laboratorium Keperawatan
PROSEDUR
OPERASIONAL
Pengertian Suatu tindakan yang dilakuka n untuk membantu
mengencerkan dan mengeluarkan sekret
Tujuan 1. Mengeluarkan sekresi di jalan napas
2. Mengalirkan dan mengeluarkan sekret yang berlebihan
3. Menurunkan akumulasi sekret pada klien yang tidak sadar
atau lemah
Persiapan 1. Obat bronkodilator/ekspektoran
2. Air hangat
3. Handuk besar (jika perlu)
4. Peralatan pengisapan
5. Waskom emesis atau tisu dan kantong kertas
6. Bantal sesuai kebutuhan
Prosedur kerja Prosedur Manajemen risiko/soft
skill
Fase Orientasi 1. Memberi salam Perkusi dada tidak boleh
2. Memperkenalkan diri dilakukan pada klien
3. Memvalidasi identitas klien dengan fraktur dada dan
penyakit jantung, kecuali
vibrasi dada

4. Menjelaskan maksud dan


tujuan tindakan
5. Menjelaskan prosedur
6. Mempersiapkan klien
7. Mengatur lingkungan

Fase Kerja 1. Mencuci tangan


2. Memberikan bronkodilator,
ekspektoran atau air hangat
sesuai dengan program dan
keinginan klien
3. Mengatur posisi klien untuk
mengalirkan sekret dari area
paru tertentu

Untuk mengalirkan sekret dari


lobus/segmen paru atas:
a. Meminta klien untuk duduk
tegak di tempat tidur atau
kursi, melakukan terapi pada
dada anterior kanan dan kiri
b. Melakukan terapi ke dada
posterior dengan posisi klien
agak membungkuk ke depan
pada posisi duduk
c. Melakukan terapi dada anterior
kanan dan kiri dengan posisi
klien berbaring datar terlentang
d. Melakukan terapi pada dada
posterior kanan dan kiri dengan
posisi klien berbaring telungkup,
agak miring ke kanan atau kiri

Untuk mengalirkan sekret dari lobus


tengah:
a. Melakukan terapi pada dada
anterior kanan dengan klien
berbaring telentang agak miring
ke
sisi kiri pada posisi
trendelenburg
b. Melakukan terapi pada dada
posterior kanan dengan klien
berbaring telungkup, agak
miring ke sisi kiri dan pinggul
elevasi

Untuk mengalirkan sekret dari lobus


basal/bagian bawah:
a. Melakukan terapi pada dada
anterior kanan dan kiri dengan
klien berbaring telentang pada
posisi trendelenburg
b. Melakukan terapi pada dada
posterior kanan dan kiri dengan
klien berbaring telungkup dalam
posisi trendelenburg
c. Melakukan terapi di dada
posterior dengan klien berbaring
miring ke kanan atau kiri dalam
posisi trendelenburg
d. Melakukan terapi di dada
posterior kanan dan kiri
dengan klien berbaring
telungkup

4. Mempertahankan klien pada


posisi dan lakukan perkusi dada
a. Memberikan handuk untuk
menutupi kulit, jika diinginkan
b. Merapatkan jari dan ibu jari
dan fleksikan, membuat seperti
bentuk mangkuk dengan
telapak tangan
c. Menepuk area target
menggunakan telapak tangan
yang berbentuk mangkuk,
menahan pergelangan tangan
kaku, dan menepuk bergantian
dengan tangan lain
( menghasilkan bunyi seperti
bergema)
d. Melakukan perkusi di seluruh
area target menggunakan pola
dan irama pergantian tangan
yang sistematis
e. Melanjutkan perkusi selama 1-
2 menit pada masingmasing
area target, jika dapat
ditoleransi

5. Melakukan vibrasi dada


a. Menginstruksikan klien untuk
mengambil napas dalam dan
mengeluarkannya secara
perlahan (atau menggunakan
teknik pursed-lip breathing)
b. Melakukan teknik vibrasi setiap
kali bernapas dengan cara
sebagai berikut:
1). Meletakkan satu tangan di
atas tangan lainnya pada
area target
2). Menginstruksikan klien
untuk mengambil napas
dalam
3). Saat klien mengeluarkan
nafas perlahan,
mengalirkan getaran pelan
dengan menggetarkan
lengan dan telapak
tangan,
sehingga menghasilkan
getaran tangan
4). Melanjutkan pengaliran
getaran selama fase
ekshalasi
5). Merelaksasikan lengan
dan tangan saat klien
inhalasi
6). Mengulangi proses
vibrasi selama 5-8 kali
napas, menggerakkan
tangan ke area target
yang lainnya
6. Membantu klien ke posisi
yang tepat untuk melakukan
batuk atau pengisapan trakea
7. Mengatur posisi klien untuk
mengalirkan sekret dari area
target lainnya dan mengulangi
tindakan perkusi dan vibrasi
8. Melanjutkan secara berurutan,
ulangi perkusi vibrasi, dan
batuk/pengisapan sampai
seluruh area target yang
terindentifikasi telah dilakukan
drainase.
9. Mengkaji bunyi napas di
lapang paru yang menjadi
target
10. Membantu klien melakukan
perawatan mulut
11. Mengatur posisi klien di
tempat tidur dengan kepala
tempat tidur dielevasikan 45°
atau lebih
12. Memposisikan klien dengan
menaruh bantal di punggung
13. Merapikan klien
14. Membersihkan alat
15. Mencuci tangan

1. Menanyakan respon klien


2. Menyampaikan kontrak
selanjutnya
3. Mendokumentasikan tindakan

Fase Terminasi
Rujukan DeLaune, Sue C., Ladner P.K. (2002). Fundamental of Nursing:
standards & Practice. Secon Edition. United States of
America: Delmar Thomson Learning, Inc.
Smith-Temple J., Johnson, Joyce Y. (2010). Buku Saku
Prosedur Klinis Keperawatan. Jakarta: EGC.

(https://drive.google.com/file/d/1-ITtjdKY-CfjS-GALhTOj7l1HW1op67F/view)

Anda mungkin juga menyukai