0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
48 tayangan3 halaman
Laporan analisis tindakan keperawatan meliputi latihan pernapasan dalam (deep breathing exercise) untuk pasien dengan diagnosis ADHF dan gangguan pola nafas. Tindakan ini bertujuan meningkatkan ventilasi dan mengurangi beban kerja pernapasan dengan melakukan inspirasi dan ekspirasi perlahan menggunakan otot diafragma. Tindakan ini dilakukan selama 30 menit, 6 kali sehari selama 4 hari untuk meningkatkan fungsi pernapasan.
Laporan analisis tindakan keperawatan meliputi latihan pernapasan dalam (deep breathing exercise) untuk pasien dengan diagnosis ADHF dan gangguan pola nafas. Tindakan ini bertujuan meningkatkan ventilasi dan mengurangi beban kerja pernapasan dengan melakukan inspirasi dan ekspirasi perlahan menggunakan otot diafragma. Tindakan ini dilakukan selama 30 menit, 6 kali sehari selama 4 hari untuk meningkatkan fungsi pernapasan.
Laporan analisis tindakan keperawatan meliputi latihan pernapasan dalam (deep breathing exercise) untuk pasien dengan diagnosis ADHF dan gangguan pola nafas. Tindakan ini bertujuan meningkatkan ventilasi dan mengurangi beban kerja pernapasan dengan melakukan inspirasi dan ekspirasi perlahan menggunakan otot diafragma. Tindakan ini dilakukan selama 30 menit, 6 kali sehari selama 4 hari untuk meningkatkan fungsi pernapasan.
1 Tindakan Deep breathing exercise merupakan latihan pernapasan dengan
keperawatan yang tehnik bernapas secara perlahan dan dalam, menggunakan otot dilakukan diafragma, sehingga memungkinkan abdomen terangkat perlahan dan dada mengembang penuh . Nama Pasien : Tn. H
Diagnosa Medis: ADHF
Tanggal tindakan :
2 Diagnosa Ganguan pola nafas
Keperawatan 3 Tujuan Tindakan a. Untuk mencapai ventilasi yang lebih terkontrol dan efisien serta mengurangi kerja pernapasan meningkatkan inflasi alveolar maksimal, relaksasi otot dan menghilangkan ansietas b. Mencegah pola aktifitas otot pernapasan yang tidak berguna, melambatkan frekuensi pernapasan, c. Mengurangi udara yang terperangkap serta mengurangi kerja bernafas 4 Prinsip-prinsip a. Persiapan alat : Bantal sesuai a. Dilakukan agar tidak Tindakan danr asional kebutuhan dan kenyamanan terjadi kekurangan klien, Tempat tidur IGD alat. dengan pengaturan sesuai, b. Untuk mendapatkan kenyamanan klien, Tissue, persetujuan pasien. Bengkok c. Meningkatkan b. Persiapan klien : perekenalan kepercayaan pasien. kontrak topik, waktu, d. Fase kerja tempatdan tujuan dilaksanakan 1. Pencegahan infeksi latihan nafas/ deep breathing 2. Agar tida terjadi exercise keadaan emergency. c. Persiapan lingkungan : 3. Mengetahui tingkat ciptakan lingkungan yang status pernafasan nyaman bagi pasien, jaga pasien. privacy klien 4. Meningkatkan d. Fase kerja keberhasilan tidakan. 1. Mencuci tangan sesuai 5. Agar pasien dapat dengan prosedur. mengikuti perintah. 2. Mengidentifikasi status 6. Posisi semi fowler pasien yang hemodinamik melancarkan jalan stabil, pasien CHF NYHA pernafasan. II dan III 7. Membantu dalam 3. Melakukan pemeriksaan kenyamanan pasien. terhadap status pernapasan. 8. Agar tidak terjadi 4. Mengidentifikasi klien adanya secret di jalan tidak dalam kondisi nyeri nafas berat, sesak nafas berat dan 9. Deep breathing emergency. exercise ini dilakukan 5. Memastikan klien dalam untuk meningkatkan kondisi sadar dan dapat kemampuan otot mengikuti perintah dengan pernafasan dan baik. memperbaiki 6. Mengatur posisi klien oksigenasi. berbaring di atas tempat 10. Latihan pernafasan tidur kepala lebih tinggi, dapat bila memungkinkan mengoptimalkan dengan posisi semi fowler penggunaan otot atau fowler/duduk. bantu pernafasan. 7. Mengatur posisi bantal Dengan melakukan sesuai kebutuhan untuk latihan pernafasan kenyamanan klien. secara teratur, maka 8. Apabila terdapat akumulasi fungsi pernafasan sekret. Mengajarkan batuk akan membaik efektif (dengan menarik 11. Agar berhasilnya nafas dalam dan secara tindakan ini perlahan melalui hidung 12. Mengetahui status dan mulut, tahan 1-5 pernafasan setelah hitungan, kemudian mulai dilakukan intervensi batuk dengan hentakan ini lembut, tampung dahak 13. Memberikan pada bengkok). Bila perlu kenyamanan pasien suction sesuai indikasi 14. Bentuk untuk membantu pertanggung jawaban mengeluarkan sekret dari dan mengetahui jalan nafas bawah. perkembangan pasien 9. Mengajarkan klien menghirup nafas secara perlahan dan dalam melalui mulut dan hidung, sampai perut terdorong maksimal/mengembang. Menahan nafas 1-6 hitungan, selanjutnya menghembuskan udara secara hemat melalui mulut dengan bibir terkatup secara perlahan. 10. Meminta klien untuk melakukan latihan secara mandiri dengan 30 kali latihan nafas dalam selama 30 menit dengan diselingi istirahat 30 menit. Latihan dilaksanakan sebanyak 6 kali sehari pada siang hari selama 4 hari. Setiap latihan dibagi dalam 3 fase masingmasing selama 10 menit sesuai toleransi klien dengan jeda batuk efektif. 11. Melakukan pengawasan keteraturan kemampuan latihan serta antisipasi terhadap toleransi kemampuan dan perkembangan kondisi klien. 12. Melakukan pemeriksaan status pernapasan. 13. Membereskan alat dan mencuci tangan sesuai prosedur. 14. Melaksanakan dokumentasi tindakan. 5 Bahaya yang mukin Deep breathing exercise tidak dianjurkan pada pasien dengan terjadi akibat tindakan nyeri berat dan sesak nafas berat, ini akan mengganggu tersebut dan cara hemodinamik pasien dan kondisi yang tidak stabil. pencegahan Pencegahan yang dilakukan adalah memeriksa hemodinamik pasien dan melakukan wawacancara dengan pasien terkait kondisi saat ini. 6 Hasil yang didapat Pernafasan yang lambat, rileks dan berira mamembantu dalam dan makna mengontrol klien saat mengalami dyspnea dan dapat meminimalkan penggunakan otot bantu nafas. 7 Identifikasi tindakan Tidakan lain yang dapat dilakukan keperawata lainnya 1. Mengobservasi pernafasan yang dapat dilakukan 2. Dapat mengajarkan batuk efektif untuk mengatasi 3. Menganjurkan untuk mengurangi aktivitas yang berlebihan masalah/ diagnose 4. Merikan posisi kepala lebih tinggi atau dengan posisi semo tersebut foler 8 Evaluasi diri tentang Evaluasi diri dapat dilakukan dengan menanyakan perasaan pelaksanaan tindakan pasien setelah dilakukan tindakan deep breathing exercise, tersebut tanyakan kesulitan yang dihadapi dan hambatan yang dirasakan oleh pasien.