penelitian, fokus studi, definisi operasional, teknik pengumpulan data, analisis data
Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis penelitian
studi kasus deskriptif. Studi kasus deskriptif adalah suatu metode penelitian yang
terjadi pada masa kini. Deskripsi peristiwa dilakukan secara sistematis dan lebih
menekankan pada data faktual daripada penyimpulan. Fenomena disajikan secara apa
adanya tanpa manipulasi dan peneliti tidak mencoba menganalisis bagaimana dan
mengapa fenomena tersebut bisa terjadi, oleh karena itu penelitian jenis ini tidak
Studi kasus dilakukan dengan cara meneliti suatu permasalahan melalui satu
kasus yang terdiri dari unit tunggal. meskipun didalam studi kasus ini yang diteliti
hanya berbentuk unit tunggal, namun dianalisis secara mendalam, meliputi berbagai
aspek yang cukup luas, serta penggunaan berbagai teknik secara integratif
penurunan tekanan darah dengan hidroterapi dan relaksasi nafas dalam pada lansia
sumber informasi yang dibutuhkan dalam pengumpulan data penelitian. Istilah lain
yang digunakan untuk menyebut subjek penelitian adalah responden, yaitu orang yang
memberi respon atas suatu perlakuan yang akan diberikan kepadanya (Nursalam,
2013).
Subjek penelitian pada studi kasus ini menggunakan dua responden lansia
sebagai subjek dalam penelitian atau subjek yang menjadi pusat perhatian atau
3.3. Kriteria
populasi target yang terjangkau dan akan diteliti. Pertimbangan ilmiah harus menjadi
Kriteria inklusi subjek penelitian yang diteliti dalam studi kasus ini adalah
hipertensi
memenuhi kriteria inklusi dari studi karena berbagai sebab, antara lain:
1. Responden pada kakinya sedang mengalami luka yang terbuka dan terjadi
Fokus studi identik dengan variabel penelitian yaitu perilaku atau karakteristik
yang memberikan nilai beda terhadap sesuatu (Nursalam, 2011). Fokus studi adalah
operasionalisasi dari suatu konsep agar dapat diteliti secara empiris atau ditentukan
Fokus studi kasus pada penelitian ini adalah penurunan tekanan darah dengan
hidroterapi (rendam kaki menggunakan air hangat) dan relaksasi napas dalam pada
dijelaskan secara padat mengenai unsur penelitian yang meliputi bagaimana caranya
Definisi operasional pada penelitian studi kasus ini yaitu penurunan tekanan
darah dengan hidroterapi (rendam kaki menggunakan air hangat) dan relaksasi napas
dalam pada lansia penderita hipertensi adalah setelah dilakukan tindakan hidroterapi
(rendam kaki menggunakan air hangat) dan relaksasi napas dalam selama 14 hari atau
2 minggu dengan frekuensi 1 kali sehari dan dalam waktu 20-30 menit tekanan darah
(observasi), adalah suatu hasil perbuatan jiwa secara aktif dan penuh perhatian untuk
yang berencana, yang antara lain melputi melihat, mendengar, dan mencatat sejumlah
dan taraf aktivitas tertentu atau situasi tertentu yang ada hubungannya dengan
masalah yang diteliti. Jadi dalam melakukan observasi bukan hanya mengunjungi,
“melihat” atau “menonton” saja, tetapi disertai keaktifan jiwa atau perhatian khusus
yang disengaja dan sistematik tentang fenomena sosial dan gejala-gejala pshycis
hidroterapi (rendam kaki menggunakan air hangat) dan relaksasi napas dalam pada
Kabupaten Malang.
Langkah pengumpulan data yang peneliti lakukan untuk studi kasus ini adalah
sebagai berikut:
Tahap awal:
Malang
4. Setelah peneliti mendapatkan surat izin dari Kepala Desa Sumber Porong
Malang
Tahap Pelaksanaan
kaki menggunakan air hangat) dan relaksasi napas dalam sesuai dengan SOP.
(rendam kaki menggunakan air hangat) dan relaksasi napas dalam pada
responden selama 2 minggu dengan frekuensi 1 kali sehari dan dalam waktu
20-30 menit.
1. Metode Wawancara
secara lisan dari responden atau bercakap-cakap berhadapan muka dengan responden
perubahan dari hidroterapi (rendan kaki menggunakan air hangat) dan relaksasi napas
dalam terhadap responden. Selama wawancara bahasa yang digunakan adalah bahasa
indonesia namun pada saat responden tidak mengerti dengan pertanyaan bahasa
responden sehari-hari.
2. Metode Observasi
perubahan atau hal-hal yang akan diteliti. Pengumpulan data dengan cara observasi ini
dapat digunakan jika objek penelitian dan perilaku manusia, proses kerja, responden
pendahuluan dengan cara mengukur tekanan darah responden yang diteliti untuk
mengetahui apakah benar responden mengalami tekanan darah tinggi atau hipertensi.
Peneliti melakukan observasi disaat penelitian dengan cara mengukur tekanan darah
menggunakan air hangat) dengan mneggunakan air yang bersuhu 40,5-43℃ selama
20-30 menit dengan ketinggian air diatas mata kaki yang juga di kombinasi dengan
relaksasi napas dalam yaitu menarik nafas dalam dari hidung dan mengisi paru-paru
dengan udara melalui hitungan 1,2,3 kemudian tahan 5-10 detik kemudian perlahan-
lahan udara dihembuskan melalui mulut sambil merasakan ekstrimitas atas dan bawah
rileks. Setelah itu melakukan kembali pengukuran tekanan darah pada responden
setelah dilakukan hidroterapi dan relaksasi napas dalam. Hidroterapi (rendam kaki air
hangat) dan relaksasi napas dalam dilakukan selama 2 minggu dengan frekuensi 1 hari
sekali dan dilakukan dua kali pengukuran tekanan darah yaitu sebelum dan sesudah
wawancara dan observasi untuk mengukur tekanan darah dan juga untuk mencatat
hasil observasi yang dilakukan dua kali sehari dalam dua minggu waktu penelitian.
tekanan darah.
6. Termometer air
Dalam suatu penelitian, pengolahan data merupakan salah satu langkah yang
penting. Hal ini disebabkan karena data yang diperoleh langsung dari penelitian masih
mentah, belum memberikan informasi apa-apa dan belum siap disajikan. Untuk
memperoleh penyajian data sebagai hasil yang berarti dan kesimpulan yang baik,
disesuaikan dengan pendekatan studi kasus. Pada umumnya, jenis pengolahan data
secara alternatif bersumber dari fokus studi dan sesuai dengan tujuan yang telah
ditetapkan.
yaitu:
b) Penyajian data secara narasi adalah penyajian data hasil penelitian dalam
bentuk uraian kalimat atau berupa tulisan , hanya dipakai untuk data yang
pengambilan keputusan untuk memecahkan masalah penelitian. Dalam arti luas yaitu
interpretasi yang berguna untuk mencari makna hasil penelitian dan tidak hanya
yang telah mendapatkan hidroterapi (rendam kaki mengguakan air hangat) dan
relaksasi napas dalam. Observasi dilakukan sebanyak 14 kali selama 2 minggu dengan
Data yang diperoleh dari wawancara dan observasi disajikan dalam narasi
kuantitatif, data ditulis dalam benuk narasi atau textuler. Narasi atau textuler adalah
penyajian data hasil penelitian kalimat (Notoatmodjo, 2010). Pada penelitian setudi
kasus “Menurunkan Tekanan Darah dengan Hidroterapi dan Relaksasi Napas Dalam
berikut:
1. Prinsip manfaat
air hangat) dan relaksasi napas dalam dalam upaya menurunkan tekanan darah tinggi
Partisipasi subjek dalam penelitian, harus dihindarkan dari keadaan yang tidak
informasi yang telah diberikan, tidak dipergunakan dalam hal-hal yang dapat
merugikan subjek dalam bentuk apapun (Nursalam, 2008). Dalam penelitian ini,
akan berakibat kepada subjek pada setiap tindakan (Nursalam, 2008). Dalam
menggunakan air hangat) dan relaksasi napas dalam dalam upaya menurunkan
memutuskan apakah mereka bersedia menjadi subjek atau tidak, tanpa adanya sangsi
apapun atau akan berakibat terhadap kesembuhannya, jika mereka seorang klien
(Nursalam, 2008). Dalam penelitian ini, responden memiliki hak untuk memutuskan
apakah mereka bersedia atau tidak menjadi suatu subjek atau responden yang akan di
berikan suatu tindakan hidroterapi (rendam kaki menggunakan air hangat) dan
relaksasi napas dalam dengan cara memberikan surat persetujuan untuk menjadi
responden.
b) Hak untuk mendapatkan jaminan dari perlakuan yang diberikan (right to full
dislosure)
jawab jika ada sesuatu yang terjadi kepada subjek (Nursalam, 2008). Dalam penelitian
ini, peneliti memberikan jaminan informasi secara rinci dan bertanggung jawab jika
terjadi sesuatu setelah diberikan tindakan hidroterapi (rendam kaki menggunakan air
hangat) dan relaksasi napas dalam untuk menurunkan tekanan darah tinggi.
c) Informed consent
yang akan dilaksanakan, mempunyai hak untuk bebas berpartisipasi atau menolak
menjadi responden. Dalam informed consent juga perlu dicantumkan bahwa data
yang diperoleh hanya akan digunakan untuk pengembangan ilmu (Nursalam, 2008).
Dalam penelitian ini, responden mendapatkan informasi secara lengkap tentang tujuan
Subjek harus diperlakukan secara adil baik sebelum, selama dan sesudah
tidak bersedia atau dikeluarkan dari penelitian (Nursalam, 2008). Dalam penelitian
ini, peneliti harus adil dalam memperlakukan responden baik sebelum selama dan
sesudah diberikan tindakan hidroterapi (rendam kaki menggunakan air hangat) dan
Subjek mempunyai hak untuk meminta bahwa data yang diberikan harus
dirahasiakan, untuk itu perlu adanya tanpa nama (anonymity) dan rahasia
indentitas responden dengan hanya menulis inisial nama dalam data penelitian yang
dilakukan.