Anda di halaman 1dari 6

FISIOTERAPI DADA

A. Pengertian
Fisioterapi dada merupakan salah sat program perawatan pada sistem respirasi
dengan membersihkan paru-paru dari akumulasi sekret. Fisioterapi dada adalah tindakan
yang dilakukan untuk melepaskan dan mengalirkan sekret dari saluran nafas dibagian
distal yang berdiameter kecil kesaluran nafas dibagian proksimal yang berdiameter besar,
sehingga sekret dapat dikeluarkan dengan cara dibatukkan atau dengan cara tindakan
penghisapan sekret (Suctioning). Fisioterapi dada terdiri dari tindakan clapiping/perkusi,
dan vibrating yang dapat dilakukan secara bersamaan dengan tindakan postural drainase.

Perkusi/clapping adalah pemberian tekanan pada dinding dada di area yang


merupakan tempat menumpuknya sekret. Tindakan ini dilakukan dengan menepuk-
nepuk dinding dada dengan menggunakan telapak tangan yang dibentuk seperti
mangkok, sedangkan tehnik vibrasi dilakukan dengan meletakan tangan dadalm posisi
rata diatas dada dan menggetarkannya. Perkusi dan vibrasi bertujuan untuk
meningkatkan gerakan udara disaluran nafas dan melepaskan sekret dari saluran nafas.
Setelah lepas sekret dialirkan kesaluran nafas yang lebih besar dengan tindakan
postural drainase.
Pada tehnik Postural drianage, klien dibaringkan dengan berbagai posisi spesifik
untuk memudahkan drainage mukus dan sekresi dari bidang paru.
Fisioterapi dada seimbangnya dilakukan pada pagi hari sebelum sarapan karena
pada saat tersebut jumlah sekret pada saluran nafas klien sangat banyak. Tindakan ini
juga dapat dilakukan pada malam hari sebelum tidur untuk melegakan jalan nafas klien
sehingga klien dapat tidur dengan baik. Fisioterapi dada dan postural drainase adalah
tindakan yang banyak menggunakan energi klien. Oleh karena itu sebelum dan sesudah
melakukan tindakan perawat perlu memperhatikan toleransi klien terhadap aktivitas
fisik. Selain itu fisioterapi dada melibatkan perubahan posisi tidur dan duduk yang
dapat menyebabkan muntah. Sehingga tindakan ini sebaiknya dilakukan 1 jam setelah
makan cair atau setelah 2 jam makan padat.
B. Tujuan
Tujuan dari tindakan postural drainase terdiri dari ;
1. Membersihkan saluran pernafasan dari sekret yang berlebihan sehingga kerja nafas
jadi berlebihan.
2. Mengurangi akumulasi sekret pada klien yang tidak sadar
3. Meningkatkan kemampuan klien untuk mengeluarkan sekret dengan cara batuk
4. Menurunkan resiko infeksi pada saluran pernafasan
C. Pengkajian
1. Pola dan karakteristik pernafasan
2. Bunyi nafas dan hasil pemeriksaan rongent untuk menentukan tempat
berkumpulnya sekret
3. Toleransi terhadap aktivitas dan masalah kesehatan yang mungkin merupakan
kontra indikasi bagi dilakukannya fisioterapi dada seperti peningkatan tekanan
intrakranial dan oesteoporosis.
4. Nyeri, benjolan atau bentuk abnormal pada dinding dada.
5. Tanda-tanda vital sebelum, selama dan sesudah tindakan
6. Waktu makan sebelumnya.
D. Idikasi
Fisiorterapi dada (FTD) di lakukan pada pasien yang:
1. Berbaring lama
2. Batuk tidak efektif
3. Atelektasis
4. Ronchi (+)
Sedangkan kontraindikasi dilakukan FTD adalah pada pasien
1. Fraktur tulang
2. Odema parau
3. Mengalami perdarahan paru
4. Terpasang WSD
5. Operasi pada daerah dada
6. Trombosytopeni
DAFTAR TILIK
FISOTERAPI DADA (FTD)

Nama Mahasiswa :
NIM :
Tanggal :

NO Item Penilaian Nilai Keterangan


Score
1 2 3
Pre Interaksi
1 Baca basmalah dan cek catatan keperawatan dan
2
catatan medis klien
2 Siapkan alat-alat
Stetoskop
Tempat Tidur yang dapat dinaikkan atau diturunkan
Handuk
2
Suction (jika diperlukan)
Kursi
Bantal
Pot sputum / bengkok berisi larutan desinfektan
3 Cuci tangan 2
Tahap orientasi
4 Berikan salam, panggil klien dengan namanya 2
5 Jelaskan tujuan, prosedur dan lamanya tindakan
2
pada klien/ keluarga
6 Berikan kesempatan klien bertanya sebelum
1
kegiatan dilakukan
Tahap Kerja
7 Hitung frekuensi pernafasan dan kaji kedalaman
serta pengembangan paru
8 Kaji area tempat menumpuknya sekret dengan cara
2
auskultasi bunyi paru
9 Cuci tangan dan gunakan sarung tangan bersih 2
10 Berikan bronkodilator atau ekspektoran jika di
-
indikasikan
Postural Drainage
11 Tempatkan pada posisi yang dapat membantu
mengalirkan sekret (sesuai dengan pengkajian),
bantu klien untuk menenpatkan diri pada posisi 2
yang diperlukan.

12 Minta klien mempertahankan posisi selama 10


2
sampai 15 menit
Clapping / perkusi dan Vibasi
13 Letakkan handuk diarea yang akan diperkusi 2
14 Lakukan tepukan pada satu lokasi menggunakan
2
telapak tangan di cekungkan selama 2-3 menit
Vibarasi
15 Intrusikan klien untuk nafas dalam dan lambat dan
menghembuskan melalui mulut dengan bibir 1
membentuk huruf O
16 Lakukan vibrasi, letakkan satu telapak tangan diatas 2
telapak tangan yang lain diarea yang akan
digetarkan
17 Berikan getaran secara berirama ketika klien
ekshalasi/menghembuskan nafas, ulangi vibrasi 2
hingga 3 kali.
18 Setelah satu sisi minta klien untuk duduk dan batuk,
jika klien tidak mampu batuk maka dilakukan 1
tindakan penghisapan sekret (suctioning).
19 Lanjutkan dengan posisi selanjutnya sesuai
pengkajian, seluruh proses baiknya tidak lebih dari 2
60 menit.
Tahap Terminasi
29 Evaluasi hasil kegiatan (subjektif dan objektif) 2
3 Akhiri pertemuan dengan cara yang baik 2
30 Dokumentasikan : suara nafas, karakteristik
pernafasan, perubahan tanda-tanda vital, warna
2
jumlah dan konsistensi sekret, kemampuan batuk,
toleransi terhadap tindakan yang dilakukan
Total 55

Keterangan
1 = tidak dilakukan sama sekali
2 = dilakukan tetapi tidak sempurna
3 = dilakukan dengan sempurna

Jumlah nilai yang didapat x Skore yang di peroleh


x 100 %
Jumlah aspek yang dinilai

Pekanbaru, 2021
Penguji,

(...............................................................)

Anda mungkin juga menyukai