Dosen Pembimbing :
Chandra Buana,Mph
Disusun Oleh:
Tingkat 2B keperawatan
PRODI KEPERAWATAN
2018/2019
A. DEFINISI FISIOTERAPI DADA
Fisioterapi dada adalah salah satu dari pada fisioterapi yang sangat berguna bagi
penderita penyakit respirasi baik yang bersifat akut maupun kronis. Fisioterapi dada ini
dapat digunakan untuk pengobatan dan pencegahan pada penyakit paru obstruktif
menahun, penyakit pernafasan restriktif termasuk kelainan neuromuskuler dan penyakit
paru restriktif karena kelainan parenkim paru seperti fibrosis dan pasien yang mendapat
ventilasi mekanik.
Fisioterapi dada adalah suatu rangkaian tindakan keperawatan yang terdiri atas
perkusi dan vibrasi, postural drainase, latihan pernapasan/napas dalam, dan batuk yang
efektif. Tujuan: untuk membuang sekresi bronkial, memperbaiki ventilasi, dan
meningkatkan efisiensi otot-otot pernapasan.
2. Vibrasi
a. Pengertian
Vibrasi adalah kompresi dan getaran kuat secara serial oleh tangan yang
diletakan secara datar pada dinding dada klien selama fase ekshalasi
pernapasan.Vibrasi dilakukan setelah perkusi untuk meningkatkan turbulensi
udara ekspirasi sehingga dapat melepaskan mucus kental yang melekat pada
bronkus dan bronkiolus. Vibrasi dan perkusi dilakukan secara bergantian.
(ilustrasi vibrasi pada fisioterapi dada)
Vibrasi dilakukan hanya pada waktu pasien mengeluarkan nafas. Pasien
disuruh bernafas dalam dan kompresi dada dan vibrasi dilaksanakan pada puncak
inspirasi dan dilanjutkan sampai akhir ekspirasi. Vibrasi dilakukan dengan cara
meletakkan tangan bertumpang tindih pada dada kemudian dengan dorongan
bergetar. Kontra indikasinya adalah patah tulang dan hemoptisis.
b. Tujuan
Vibrasi digunakan setelah perkusi untuk meningkatkan turbulensi udara ekspirasi
dan melepaskan mukus yang kental. Sering dilakukan bergantian dengan perkusi.
c. Indikasi Klien Yang Mendapat Vibrasi
Kontra indikasinya adalah patah tulang dan hemoptisis yang tidak diobati.
3. Postural Drainase
Postural drainase adalah pengaliran sekresi dari berbagai segmen paru dengan
bantuan gravitasi. Postural drainase menggunakan posisi khusus yang memungkinkan
gaya gravitasi membantu mengeluarkan sekresi bronkial. Sekresi mengalir dari
bronkiolus yang terkena ke bronki dan trakea lalu membuangnya dengan
membatukkan dan pengisapan.
NAMA : ………………………….
TINGKAT : …………………………
NILAI KET
NO. TINDAKAN 0 1 2
I PERSIAPAN
1. Informed Consent
a. Menyapa klien
b. Menjelaskan tujuan
c. Menjelaskan keuntungan dan kerugian
tindakan
d. Menjelaskan resiko yang mungkin terjadi
selama tindakan
e. Pastikan keluarga atau klien mengerti
dengan penjelasan yang telah diberikan
f. Persetujuan tindakan.
2. Alat
a. Sputum pot berisi cairan desinfektan lisol
2%.
b. Kertas tissue.
c. Bengkok.
d. Tabung oksigen dan perlengkapannya.
e. Suction (Bila diperlukan).
f. Handuk.
g. Masker.
3. Pasien
a. Atur posisi pasien duduk.
4. Perawat
a. Cuci tangan.
b. Pasang masker.
5. Lingkungan
a. Memasang sampiran.
b. Mengatur pencahayaan.
c. Menciptakan suasana ruangan yang
nyaman.
II PROSEDUR TINDAKAN
1. Tangan dibentuk seperti mangkuk dengan
merefleksikan jari dan meletakkan ibu jari
bersentuhan dengan jari telunjuk,kedua tangan
penolong menepuk punggung dan dada pasien
secara bergantian.
2. Lakukan cara ini selama 3-5 menit preposisi
(lobus dan tempat secret menumpuk.)
3. Bila ada rangsangan batuk pasien
dianjurkan untuk membatukkan lendir dan
mengeluarkannya dengan ditampung dalam pot.
4. Bila lendir sulit dibatukkan,isap dengan
menggunakan suction.
5. Bila pasien tampak sesak beri oksigen.
6. Ulangi sampai sputum bersih dan pasien merasa
lega.
7. Rapikan pasien.
8. Bereskan alat-alat.
III DEKONTAMINASI
1. Lepaskan sarung tangan dan meletakan pada
tempat sampah medis.
2. Cuci tangan.
IV EVALUASI DAN DOKUMENTASI
1. Mencatat jumlah dan jenis sekresi.
2. Mencatat waktu pelaksanaan tindakan.
3. Mencatat respon klien selama prosedur.
Ket :
1 : Tidak di lakukan.
2 : Dilakukan tidak sempurna.
3 : Dilakukan sempurna.
Jumlah nilai : ………………….
Komentar penguji :
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
Curup,………….
Mahasiswa praktikum Penguji
(…………………..) (……………….)
Nim……………… Nip…………….