DADA
NAMA : LAILA NADHIRA
NIM : 2011312043
KELAS : A3 2020
DOSEN PEMBIMBING :
Reny Prima Gusty, S.Kp., M.Kes
TUJUAN PRAKTIKUM
TUJUAN UMUM
Setelah mengikuti praktikum berikut diharapkan mahasiswa dapat melakukan
keterampilan dalam melaksanakan fisioterapi dada.
TUJUAN KHUSUS
Setelah mengikuti praktikum berikut diharapkan mahasiswa dapat:
a. Melaksanakan clapping dengan tepat
b. Melaksanakan vibrasi dengan tepat
c. Melaksanakan postural drainage dengan tepat
KONSEP TEORI
1. Defenisi
Fisioterapi dada adalah suatu rangkaian tindakan keperawatan yang terdiri atas perkusi dan
vibrasi, postural drainase, latihan pernapasan/napas dalam, dan batuk yang efektif. (Brunner &
Suddarth, 2002: 647). Tujuan: untuk membuang sekresi bronkial, memperbaiki ventilasi, dan
meningkatkan efisiensi otot-otot pernapasan.
Indikasi Kontraindikasi
•Pasien yang •Abses parutan pada drainase
menghasilkan banyak •Tumor paru
sputum •Pneumotoraks
•Pasien dengan resiko •Penyakit dinding dada
atelectasis •Perdarahan paru/hemoptysis
•Kondisi dimana dada sangat nyeri seperti pada
efusi pleura
•TBC
•Osteoporosis
•Tekanan intracranial yang meningkat
•Cedera medulla spinalis
3. Tujuan fisioterapi dada
Clapping/perkusi dada
Perkusi atau disebut clapping adalah tepukkan atau pukulan ringan pada dinding dada klien
menggunakan telapak tangan yang dibentuk seperti mangkuk, tepukan tangan secara berirama dan
sistematis dari arah atas menuju kebawah. Tujuan dilakukannya clapping untuk menolong pasien
mendorong / menggerakkan sekresi didalam paru-paru yang diharapkan dapat keluar dan
melepaskan atau melonggarkan secret yang tertahan
Vibrasi
Vibrasi adalah kompresi dan getaran kuat secara serial oleh tangan yang diletakan secara datar
pada dinding dada klien selama fase ekshalasi pernapasan. Vibrasi dilakukan setelah perkusi untuk
meningkatkan turbulensi udara ekspirasi sehingga dapat melepaskan mucus kental yang melekat
pada bronkus dan bronkiolus.
Postural Drainase
Postural drainase (PD) merupakan pembersihan sekret dengan gaya gravitasi dari bagian bronkus
tertentu dengan menggunakan satu atau lebih dari sepuluh posisi yang berbeda. Mengingat
kelainan pada paru bisa terjadi pada berbagai lokasi maka PD dilakukan pada berbagai posisi
disesuaikan dengan kelainan parunya.
ALAT DAN BAHAN
Bantal
Pot sputum dengan desinfektan
Kertas tissue
Ranjang yang dapat disetel
Bengkok
Stetoskop
Sarung tangan dan masker
PROSEDUR DAN LANGKAH KERJA
Prosedur Dikerjakan Tidak Dikerjakan
dikerjaka tidak
n sempurna
Pra-interaksi :
•Mengecek file (catatan medis/ keperawatan) pasien
•Mepersiapkan alat
Interaksi :
•Memberi salam dan memperkenalkan diri
•Melakukan identifikasi pasien
•Menjelaskan tujuan dan prosedur yang akan dilakukan
•Menjaga privasi pasien
Langkah Kerja :
•Dekatkan alat ke pasien
•Cuci tangan sesuai prosedur
•Memakai APD (sarung tangan, masker) bila perlu
•Instruksikan pasien untuk melakukan pernapasan diafragmatik
LANJUTAN…
•Hentikan vibrasi dan lepaskan tangan pada saat inspirasi
•Lakukan vibrasi selama 5 ekshalasi pada setiap area paru-paru yang sakit,
setelah 3-4 vibrasi, dorong pasien untuk batuk dan meniup dengan kencang dan
mengeluarkan sputum kedalam pot sputum
•Biarkan pasien beristirata selama beberapa menit
•Auskultasi dengan stetoskop untuk mendeteksi perubahan suara napas
•Ulangi siklus perkusi dan vibrasi sesuai toleransi daan kondisi klinis pasien,
biasanya 10-15 menit
•Rapikan alat-alat
•Bantu pasien kembali ke posisi nyaman
•Membuka APD
•Mencuci tangan
•Terminasi :
•Lakukan evaluasi subjektif dan sampaikan hasil pemeriksaan pada pasien
•Membuat kontrak selanjutnya
•Ucapkan salam dan terima kasih pada pasien atas kerja samanya
•Cuci tangan
•Mendokumentasikan tindakan keperawatan yang telah dilakukan
CONTOH SOAL DAN JAWABAN
1. Kapan waktu melakukan vibrasi yang tepat dan apa manfaat dilakukan vibrasi?
Jawaban :
Vibrasi dilakukan setelah perkusi untuk meningkatkan turbulensi udara ekspirasi sehingga dapat
melepaskan mucus kental yang melekat pada bronkus dan bronkiolus.Vibrasi dan perkusi dilakukan secara
bergantian.Vibrasi dilakukan hanya pada waktu pasien mengeluarkan nafas.Pasien disuruh bernafas dalam
dan kompresi dada dan vibrasi dilaksanakan pada puncak inspirasi dan dilanjutkan sampai akhir ekspirasi.