DEFINISI
• Fisioterapi dada merupakan sekumpulan tindakan yang disusun
untuk meningkatkan efisiensi pernapasan, meningkatkan
pengembangan paru, kekuatan otot pernapasan, dan mengeliminasi
sekret yang berasal dari sistem pernapasan (Saputra, 2013).
• Fisioterapi dada (chest physiotherapy) merupakan suatu kelompok
terapi yang digunakan untuk memobilisasi secret pulmonal. Terapi
tersebut termasuk drainase postural, perkusi dada, dan vibrasi
(Potter dan Perry, 2010)
• Fisioterapi dada (chest physioterapy / CPT) (perkusi dan
memosisikan) adalah metode lain yang efektik untuk mencegah
pneumonia dan menjaga jalan nafas tetap bersih. CPT membantu
klien mendrainase dan mengeluarkan secret (Potter dan Perry,
2010)
JENIS FISIOTERAPI DADA
Perkusi (Clapping)
Pukulan kuat, bukan berarti sekuat,- sekuatnya, pada dinding dada dan
punggung dengan tangan dibentuk seperti mangkuk
Vibrasi (Vibrating)
Getaran kuat secara serial yang dihasilkan
perawat yang diletakkan datar pada dinding dada klien.
Postural Drainage
Salah satu intervensi untuk melepaskan sekresi dari berbagai segmen
paru-paru dengan menggunakan pengaruh gaya gravitasi
TUJUAN :
Mengeluarkan
sekresi di jalan
nafas
Mengalirkan dan
mengeluarkan sekret
yang berlebihan.
Menurunkan akumulasi
sekret pada klien yang
tidak sadar atau lemah.
• Indikasi Fisioterapi
Dada
• Kontra Indikasi
Dewasa Kontra indikasi relatif seperti
infeksi paru berat, patah tulang
Bayi iga atau luka baru bekas operasi,
tumor paru dengan kemungkinan
Anak-anak adanya keganasan serta adanya
kejang rangsang
PROSEDUR TINDAKAN FISIOTERAPI DADA
PERKUSI
Tujuan : Secara mekanik dapat melepaskan sekret yang melekat
pada dinding bronkus.
Prosedur :
1. Tutup area yang akan dilakukan perkusi dengan handuk atau
pakaian untuk mengurangi ketidaknyamanan.
2. Anjurkan klien tarik nafas dalam dan lambat untuk
meningkatkan relaksasi.
3. Perkusi pada tiap segmen paru selama 1-2 menit.
4. Tidak boleh dilakukan pada daerah dengan struktur yang
mudah terjadi cedera. Seperti : mammae, sternum dan ginjal.
Vibrasi
Tujuan:
Vibrasi digunakan setelah perkusi untuk meningkatkan turbulensi udara
ekspirasi dan melepaskanmukus yang kental. Seringdilakukan bergantian
dengan perkusi.
Prosedur
1. Letakan tangan, telapak tangan menghadap ke bawah di area dada yang akan
di drainage.Satu tangan diatas tangan yang lain dengan jari-jari menempel
bersama dan ekstensi. Cara yang lain bisa di letakan secara bersebelahan.
2. Anjurkan klien untuk menarik nafas dalam melalui hidung dan
menghembuskan nafas secara lambat lewat mulut.
3. Selama masa ekspirasi, tegangkan seluruh otot tangan dan lengan dan
gunakan hampir semua tumit tangan. Getarkan(kejutkan) tangan, gerakan kea
rah bawah. Hentikan getaran jika klien melakukan inspirasi.
4. Setelah tiap kali vibrasi, anjurkan klien batuk dan keluarkan secret.
Postural drainage
Hal yang harus diperhatikan dalam melakukan postural drainage antara lain :
1. Batuk 2 atau 3 kali setelah setiap kali berganti posisi
2. Minum air hangat setiiap hari 2 liter
3. Jika harus menghirup bronkodilator, lakukanlah 15 menit sebelum
melakukan postural drainage.
4. Melakukan latihan nafas dan latihan lain yang dapat membantu
mengencerkan lendir.
Peralatan :
1. Bantal 2 atau 3
2. Papan pengatur posisi
3. Tisu wajah
4. Segelas air
5. Sputum pot
Prosedur :
1. Cuci tangan
2. Pilih area yang tersumbat yang akan di drainage berdasarkan pengakajian semua
area paru, data klinis, dan chest X-ray.
3. Baringkan klien dalam posisi duduk untuk mendrainage area yang tersumbat
4. Minta klien mempertahankan posisi tersebut selama 10-15menit
5. Selama 10-15 menit drainage pada posisi tersebut, lakukan perkusi dan vibrasi
dada di atas area yang di drainage.
6. Setelah drainage pada posisi pertama, minta klien duduk dan batuk, bila tidak
bisa batuk, lakikan suction. Tampung sputum di pot.
7. Minta klien istirahat sebentar bila perlu
8. Anjurkan klien minum sedikit air
9. Ulangi langkah 3-8, sampai semua area tersebut telah ter-drainage.
10. Ulangi pengkajian dada pada bidang paru
11. Cuci tangan
12. Dokumentasikan