KEHAMILAN
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Psikososial dan Budaya Dalam Keperawatan
Disusun Oleh :
KARAWANG
KATA PENGANTAR
Makalah ini dapat diselesaikan berkat bantuan, bimbingan, dan dukungan dari berbagai
pihak. Untuk itu penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Ns. Abdul Gowi. M. Kep., Sp. Kep. J selaku dosen pengampu mata kuliah
Psikososial dan Budaya dalam Keperawatan
2. Seluruh anggota kelompok kami yang telah memberikan motivasi dan bantuan saat
menyusun makalah ini.
Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman
bagi para pembaca, serta seluruh Masyarakat Indonesia khususnya para mahasiswa.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...................................................................................................................2
DAFTAR ISI..................................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN..............................................................................................................3
1.3 Tujuan....................................................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN................................................................................................................5
3.1 Kesimpulan............................................................................................................................9
3.2 Saran.......................................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................................10
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
1. Mengetahui pengertian ibu hamil
2. Mengetahui proses terjadinya kehamilan
3. Mengetahui periode yang terjadi pada kehamilan
4. Mengetahui factor yang mempengaruhi kehamilan
5. Mengetahui tanda dan gejala pada ibu hamil
BAB II
PEMBAHASAN
1. Ovulasi
Setiap bulan, sekelompok telur mulai tumbuh di ovarium wanita dalam kantung kecil
berisi cairan yang disebut folikel. Kemudian salah satu sel telur yang matang keluar dari
folikel (ovulasi). Proses ini biasanya berlangsung sekitar 2 minggu sebelum periode
berikutnya. Penting bagi mereka yang merencanakan kehamilan untuk mengetahui kapan
ovulasi terjadi.
Setelah telur dilepaskan, folikel berkembang menjadi apa yang disebut sel luteal. Luteum
kemudian melepaskan hormon yang membantu menebalkan lapisan rahim untuk
mempersiapkan sel telur.
Setelah sel telur yang matang meninggalkan folikel, ia bergerak ke tuba falopi, yang
menghubungkan indung telur (ovarium) dan rahim. Telur tetap berada di tuba falopi
selama sekitar 24 jam, menunggu sperma membuahinya. Proses kehamilan ini
berlangsung sekitar 2 minggu sebelum haid berikutnya. Jika tidak ada sperma untuk
pembuahan, sel telur dipindahkan ke rahim dan dihancurkan. Kadar hormon wanita
kembali normal. Kemudian lapisan dinding rahim yang menebal (endometrium)
ditumpahkan oleh tubuh sehingga menyebabkan menstruasi.
4. Pemupukan
Setelah berhubungan seks, jutaan sperma masuk ke dalam vagina. Namun, hanya ratusan
sperma yang bisa masuk ke tuba falopi. Dari ratusan sperma itu, hanya satu yang bisa
menembus sel telur, dan kemudian terjadilah pembuahan. Sel telur berubah untuk
mencegah masuknya sperma lain. Saat lahir, gen dan jenis kelamin bayi mulai
ditentukan. Jika sperma memiliki kromosom Y, janin adalah laki-laki. Jika memiliki
kromosom X, janinnya adalah perempuan. Meski jarang, indung telur atau indung telur
bisa menghasilkan dua sel telur yang matang. Ketika dua sel telur berhasil dibuahi oleh
dua sperma, terjadilah kehamilan kembar fraternal. Kembar identik lahir ketika sperma
berhasil membuahi sel telur. Sel telur yang telah dibuahi kemudian membelah menjadi
dua dan menghasilkan gen (DNA) yang sama.
5. Implantasi
Telur yang telah dibuahi tetap berada di tuba falopi selama sekitar 3-4 hari. Namun dalam
waktu 24 jam setelah pembuahan, sel telur dengan cepat mulai membelah menjadi
banyak. Itu terus membelah menjadi lebih dari 100 sel saat perlahan-lahan bergerak ke
bawah tuba falopi ke rahim. Setelah menempel di dinding rahim, sel telur menjadi zigot
dan kemudian berkembang menjadi embrio selama 5-10 hari setelah pembuahan. Setelah
tiga minggu, sel mulai tumbuh berkelompok dan neuron pertama bayi telah terbentuk.
Beberapa wanita mungkin mengalami bercak atau pendarahan ringan selama 1-2 hari
selama implantasi. Setelah implantasi, kantung ketuban dan plasenta terbentuk, yang
menyediakan sumber makanan bagi janin. Embrio tetap berada di dalam rahim sampai
bayi siap dilahirkan.
6. Hormon
Kehamilan Hormon kehamilan yang disekresikan oleh plasenta, yang dikenal sebagai
hCG (human chorionic gonadotropin), sudah ada dalam darah wanita sejak implantasi.
Ini adalah hormon yang terdeteksi dalam urin selama tes kehamilan. Beberapa tes
kehamilan di rumah dapat mendeteksi hCG sedini 7 hari setelah ovulasi.
1. Faktor ibu
Faktor ibu hamil diantaranya :
1. Keadaan Kesehatan ibu saat hamil
2. Penyakit yang menyertai kehamilan
3. Penyulit kehamilan
4. Kelainan pada uterus
5. Kehamilan tunggal atau ganda atau triplet
6. Kebiasaan ibu, merokok, alcohol, kecanduan.
2. Faktor Janin
Factor yang mempengaruhi perkembangan janin diantaranya :
1. Jenis Kelamin Janin
2. Penyimpangan genetik: Kelainan kongenital, Pertumbuhan abnormal
3. Infeksi instrauterine
3. Faktor Plasenta
Plasenta adalah akarnya janin untuk dapat tumbuh dan berkembang dengan baik dalam
Rahim. Karena itu plasenta sangat penting artinya untuk menjamin Kesehatan janin
dalam Rahim, yang ditetapkan dengan indeks plasenta. Indeks plasenta = Berat plasenta.
1. Tanda-Tanda Presumptive
a. Amenorhea (terlambat haid)
b. Mual dan muntah
c. Mastodina (Rasa kencang pada payudara disebabkan oleh payudara yang membesar)
d. Quickening (Persepsi adanya gerakan janin pertama)
e. Mengidam (Ingin makan sesuatu)
f. Tidak tahan sesuatu yang berubau-bauan
g. Pingsan
h. Tidak selera makan
i. Mudah Lelah
j. Miksi karena kandung kemih tertekan oleh rahim yang membesar
k. Konstipasi karena tonus otot-otot usus menurun oleh pengaruh hormone steroid
l. Pigmentasi kulit oleh perngaruh hormone kortikosteroid plasenta
m. Perubahan berat badan
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kehamilan adalah fase kehidupan yang penting. Seorang ibu hamil harus
mempersiapkan diri semaksimal mungkin agar tidak terjadi gangguan terhadap kesehatan
ibu, bayi dan saat melahirkan (Mamuroh,2019). Sebagian besar wanita yang sudah
menikah mungkin tidak mengetahui tanggal pasti kehamilan. Dokter biasanya
menghitung awal kehamilan dari hari pertama haid terakhir. Ini sekitar 2 minggu sebelum
konsepsi. Berikut adalah beberapa proses kehamilan yaitu : ovulasi, Peningkatan kadar
hormone, sel telur menuju tuba falopi, fertilisasi, implantasi, dan hormone kehamilan.
Biasanya wanita mengalami gejala di awal kehamilannya, tetapi calon ibu lainnya
mungkin tidak memiliki gejala sama sekali. Tanda dan gejala kehamilan yang umum dan
mungkin terjadi, meliputi: Telah haid. Payudara membengkak atau lunak. Mual atau
muntah. Kembung. Merasa lelah. Sembelit. Buang air kecil lebih sering dari biasanya.
3.2 Saran
Kami menyadari bahwa kekurangan dalam makalah yang kami buat di atas
merupakan kelemahan dari pada kami, karena terbatasnya kemampuan kami untuk
memperoleh data dan informasi karena terbatasnya pengetahuan kami. Jadi yang kami
harapkan kritik dan saran yang membangun agar kami dapat membuat makalah yang
lebih baik lagi. Dengan segala pengharapan dan keterbukaan, kami menyampaikan rasa
terima kasih dengan setulus-tulusnya. Akhir kata, kami berharap agar makalah ini dapat
membawa manfaat kepada pembaca.
DAFTAR PUSTAKA