Anda di halaman 1dari 13

Makalah Psikologi Umum

WANITA HAMIL DAN KELAHIRAN


Dosen Pengampu : Mardiah Rubani.S.Ag, M.Si

Di susun Oleh Kelompok 8:

Duta Arya Sukmo (12140311821)

Sephia Lana Anita (12140323831)

Rayhan Almufid Versi (12140313074)

JURUSAN ILMU KOMUNIKASI

FAKULTAS DAKWAH & KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAU

PEKANBARU

2021
KATA PENGANTAR

Assalamu'alaikum Wr.Wb

Puji syukur diucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan hidayah-Nya
sehingga kami diberikan kesehatan untuk dapat menyelesaikan tugas makalah ini dengan
baik. Shalawat salam senantiasa tercurah kepada Nabi Muhammad SAW berserta para
keluarga dan sahabatnya.

Makalah ini disusun sebagai salah satu tugas kelompok di Semester I mata kuliah
Psikologi Umum Prodi Ilmu Komunikasi Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Sultan
Syarif Kasim makalah ini membahas tentang Psikologi Wanita Hamil Dan Kelahiran
dengan bimbingan ibuk Mardiah Rubani S,Ag,M,Si selaku dosen mata kuliah psikologi
umum. Dalam penyusunan laporan ini, kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari
kata sempurna.

Sehingga kami selaku penyusun sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari
pembaca sekalian. Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat untuk
kelompok kami khususnya, dank e pada teman-teman pembaca sekalian.

Wassalamu’alaikum Wr.Wb

Pekanbaru, November 2021

Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................................. i

DAFTAR ISI............................................................................................................................ ii

BAB I PENDAHULUAN........................................................................................................ 1

A. Latar Belakang............................................................................................................. 1

B. Rumusan Masalah......................................................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN.......................................................................................................... 2

A. Kesuburan terhadap wanita......................................................................................... 2

B. Masa Persalinan............................................................................................................ 3

C. Peristiwa pasca melahirkan........................................................................................... 4

D. Hiper Maskulin Dalam Menghadapi Kehamilan.......................................................... 5

E. Aksi Wanita Total Pasif Dalam Menghadapi Kelahiran............................................... 6

BAB III PENUTUP.................................................................................................................. 7

A. Kesimpulan................................................................................................................... 7

B. Saran............................................................................................................................. 7

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................... 8
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kehamilan adalah pertumbuhan dan perkembangan janin intra uteri mulai sejak
konsepsi dan berakhir sampai permulaan persalinan. Kehamilan,persalinan. Nifas, bayi baru
lahir dan pemilihan alat kontrasepsi merupakan proses fisiologis dan berkesinambungan
wanita akan mengalami berbagai masalah kesehatan agar kehamilan persalinan serta masa
nifas seorang ibu berjalan normal, ibu membutuhkan pelayanan kesehatan yang baik
pelayanan kesehatan tersebut sangat di butuhkan oleh ibu hamil karena pelayanan asuhan
kebidanan yang bersifat berkelanjutan dan dengan asuhan kebidanan tersebut tenaga
kesehatan seperti bidan, dapat memantaudan memastikan kondisi ibu dari masa kehamilan,
bersalin , serta sampai masa nifas

Kelahiran bayi merupakan saat yang membahagiakan orang tua terutama bayi yang lahir
sehat, bayi adalah usia 0 bulan hingga 1 tahun dengan pembagian masa neonatal lanjut yaitu
usia 0-28 hari, masa neonatal dini yaitu usia 0-7 hari, masa n. Bayi merupakan manusia yang
baru lahir sampai umur 1 tahun namun tidak ada batasan pasti, pada masa ini manusia sangat
lucu dan menggemaskan tetapi juga rentan terhadap kematian. Bayi yang nantinya tumbuh
menjadi anak dewasa yang melalui proses pankjang dengan tidak mengsampingkan
faktorlingkungan keluarga, terpenuhinya kebutuhan dasar anak akan mempengaruhinya anak
atau bayi tumbuh sehat dalam hal ini mempengaruhi tumbuh kembang bayi menuju dewasa .
perawatan dari orang tua sangat penting bagi bayi untuk terus tumbuh sehat, menagani dan
mengantisipasi hal yang tidak diinginkan salah satunya bayi terkena dehidrasi, dehidrasi
adalah kondisi ketika tubuh kehilangan lebih banyak cairan.

B.Rumusan Masalah

1.Apa itu kesuburan terhadap wanita?

2. Apa yang di maksud masa persalinan?

3.Peristiwa apa saja yang terjadi saat lahir?

4.Apa itu hiper maskulin dalam menghadapi kehamilan

5.Apa yang di maksud aksi wanita total pasif dalam menghadapi kelahiran
BAB II

PEMBAHASAN

A.Kesuburan Wanita

Kesuburan wanita merupakan suatu unit fisikhosomatis yang selalu dipengaruhi oleh
bermacam-macam faktor psikhis dan faktor organik (fisik). Dengan kata lain, fungsi daripada
hormon-hormon seks dalam tubuh wanita selaku “kurir-kurir” itu selalu dipengaruhi oleh
faktor-faktor psikis.Kesuburan wanita dipengaruhi oleh Kesuburan wanita sangat dipengaruhi
oleh faktor fisiologis dan anatomis. Kesuburan wanita juga dipengaruhi oleh faktor psikis
(psikologi). Kesuburan wanita dipengaruhi oleh usia berlangsung pada periode tertentu yaitu
pada usia14-50 tahun

1.1 Penyebab Kemandulan atau Sterilitas

Ketakutan-ketakutan yang tidak disadari (yang berada di bawah sadar), dalam hal ini dapat
dilihat dari beberapa type wanita:

a. Type wanita yang erotik-feminin, yang menjadi takut kalau relasi erotiknya yang hangat
itu akan pudar kalau dian menjadi hamil dan mempunyai anak, ia lebih menyalurkan
sifat kewanitaannya pada kegiatan seksual.
b. Type wanita yang punya gangguan emosional kronis Pada type ini kemandulan
disebabkan oleh ketakutan sekali bertambahnya beban hidup jika mereka jadi hamil,
dan melahirkan anak.
c. Type wanita yang memiliki sifat keibuan sejati
Type wanita ini pada umumnya wanita-wanita yang berprestasi dalam berbagai bidang,
wanita type ini bukan tidak mau punya anak, tapi secara sadar atau tidak mereka
menghindari konflik antara profesinya dengan fungsi keibuan
d. Type agresif-maskulin (agresif dan kejantanan)
Type ini menolak sama sekali feminitasnya; sekaipun sifat-sifat kewanitaannya
sempurna. Oleh karena itu mereka secara psikis menjadi mandul. Dan akhirnya secara
fisik juga lambat laun jadi mandul.

1.2 Pada awal kehamilan

Terdapat tanda dan gejala-gejala dini yang terjadi, diantaranya adalah sebagai berikut :

a. Tidak mendapat haid/menstruasi, karena dinding rahim dipersiapkan untuk


kehamilan. Sebaiknya Anda mengetahui hari pertama haid terakhir, untuk
menentukan usia kehamilan dan perkiraan persalinan. Meski demikian, tidak
mendapat haid juga dapat disebabkan hal lain.
b. Mual dan muntah, terjadi karena adanya perubahan hormonal. Ini biasa juga disebut
sebagai "morning sickness", karena sering terjadi pada pagi hari pada bulan-bulan
pertama kehamilan.
c. Sering kencing/buang air kecil. Terjadi karena kandung kencing tertekan oleh rahim
yang membesar. Keluhan biasanya akan berkurang pada kehamilan setelah 12 minggu
dan timbul kembali setelah kehamilan 28 minggu.
d. Mengidam. Menginginkan makanan tertentu, terjadi pada bulan-bulan pertama.
e. Tanda lainnya, seperti pembesaran payudara kencang, puting membesar, berwarna
lebih gelap kadang-kadang terasa gatal da sakit.
Gejala dan keluhan kehamilan ini bervariasi. Tidak semua wanita hal yang sama ada
yang ada yang mengeluh luar biasa ada juga yang tidak mempunyai keluhan

B. Masa Persalinan
Banyak dokter psikolog,dan ahli lain yang berpendapat bahwa proses kelahiran
adlah suatu proses keluarnyajanin dalam kehangatan kandungan ibunya baik
menggunakan alat maupun secra alami yang di sertai dengan perubahan-perubahan
kondisi fisik maupun psikologis yang dialami oleh bayi. Semenjak keluar dari rahim
sang ibu, bayi harus beradaptasi dengan lingkungan luar dan belajar dengan
kemampuan sendiri untuk hidup, untuk menghirup udara dan menghisap air susu ibu,
dengan katalain bayi harus melatih semua kemampuan fisik dan psikologisnya agar
dapat mandiri dan beradaptasi dengan lingkungan barunya.

Teori megenai peristiwa kelahiran ini untuk selama-lamanya akan merupakan teka-teki yang
tidak mungkin bisa dijawab secara memuaskan. Namun yang jelas ialah anak bayi yang baru
dilahirkan itu sangat tidak sempurna dan banyak memiliki kekurangan. Misalnya, pusat otak,
system syaraf dan kemampuan-kemampuan psikis lain hampir semuanya belum berkembang
secara penuh. Oleh karena itu kelahiran itu merupakan satu bagian dari pada proses yang
lebih lama dan lebih panjang dari eksistennsi manusia, yang akan dilanjutkan dengan
pertumbuhan serta perkembangan daripada macam-macam fungsi fisik dan psikis yang
berlangsung sepanjang hayat.

Sang bayi yang baru lahir itu terlentang dalam tempat tidurnya, dilingkupi oleh berbagai
perasaan, fikiran, sikap hidup, harapan-harapan dan dambaan dari ayah ibunya serta anggota
keluarganya yang lain. Dalam masa ini lingkungan sangat mempengaruhi kondisi sang bayi.

Jika lingkungan tersebut positif sifatnya, maka semua kombinasi pikiran dan perasaan dan
perbuatan dari lingkungannya akan menyajikan pada bayi tadi bermacam-macam
kenyamanan dan kesenangan. Sebaliknya jika lingkungan tadi tidak menguntungkan,
beriklim suasana yang negative dan kehadiran sang bayi tidak dikehendaki ditengah keluarga
itu, maka semua efek dari emosi-emosi yang kurang menyenangkan dan sentiment-sentimen
itu akan segera dirasakan oleh sang bayi.

Selain itu kondisi sang ibu juga mempengaruhi bayi, apabila ibunya mengalami ketakutan,
ketegangan batin, kebingungan, kecemasan, maka interaksi antara ibu dan anak juga
terganggu, ini ditandai dengan tangis bayi yang berelangsung lama. Hal ini disebabkan
karena adanya hubungan batin yang sangat kuat antara bayi dan sang ibu.Keadaan emosi
bayi yang kurang stabil Ini bisa meengganggu berlangsungnya fungsi-fungsi yang norma
pada sang bayi. Bahkan bayi yang mengalami colik (kesakitan dan kekejangan usus perut)
sehingga terus menerus menagis, dan sering kali menjerit-jerit kesakitan, pada
umumnya merasakan bahwa ibunya kurang suka menerima peranannya sebagai ibu,
sehingga sang ibu juga tidak menyukai kehadiran sang bayi. Biasanya ibu yang seperti
ini akan mengekspresikan sikap yang ragu-ragu erhadap diri sendiri dan mempunyai relasi
yang kurang harmonis dengan orang lain. Maka pada umumnya tangis bayi yang luar biasa
dan berlangsung terus-menerus merupakan akibat dari kurang harmonisnya hubungan
ibu dengan bayinya.

2.1 Beberapa Adat Kebiasaan dalam Peristiwa Kelahiran

Peristiwa kelahiran bukan hanya merupakan proses fisiologis saja tetapi banyak pula
diwarnai dengan komponen-komponen psikologis. Hal ini dapat dibuktikan dengan
kenyataan selama ini proses kelahiran yang lancar juga sangat didukung oleh proses
psikilogis sang ibu. Ibu yang menghadapi proses persalinan dengan tenang maka sang ibu
cenderung bisa melalui proses persalinan dengan lancar.

Banyak masyarakat berpendapat bahwa mudah atau sulitnya aktivitas melahirkan bayi itu,
dengan membandingkan prosesnya diantara berbagai suku bangsa yang mempunyai
bermacam-macam kebudayaan.

Ada beberapa faktor penyebab dari mudah atau sulitnya proses melahirkan diantaranya
adalah:

a. Perbedaan iklim dan lingkungan sosial, yang mempengaruhi fungsi-fungsi


kelenjer endokrin. Dan kelenjer endokrin sangat penting fungsinya pada saat
melahirkan
b. Cara hidup yang baik, atau cara hidup yang ceroboh dari wanita yang
bersangkutan. Sebab cara hidup tersebut (cara hidup seksual) mempengaruhi kondisi
rahim dan organ genital (alat kelamin)
c. Kondisi otot pangul wanita. Banyak penelitian menyatakan, bahwa otot-otot
panggul dari wanita primitif lebih mempermudah wanita dalam proses melahirkan
dibandingkan wanita moderen, karena wanita dengan kebudayaan primitif itu
hidupnya lebih aktif dan bekerja jauh lebih berat dibandingkan dengan wanita
moderen yang hidup dengan kemudahan dan fasilitas yang lengkap. Banyak peneliti
menyatakan bahwa otot-otot panggung wanita-wanita yang primitive itu lebih
efisien daripada otot panggul wanita modern yang manja. Sebab wanita primitive
hidupnya lebih aktif dan kerjanya jauh lebih berat guna mengatasi tantangan alam,
jika dibandingkan dengan wanita modern yang hidup dalam kebudayaan tinggi
dengan macam-macam kenyamanan dan fasilitas. Kerja berat dan kehidupan aktif
itu memperkuat otot-otot panggulnya, sehingga memudahkan proses kelahirannya.
Wanita-wanita primitive ini memiliki toleransi yang lebih besar terhadap
penderitaan dan rasa sakit ketika melahirkan bayinya. Dengan demikian secara
sepintas tampaknya wanita-wanita primitive proses kelahirannya lebih mudah dan
cepat.
Biasanya proses kelahiran itu banyak dipengaruhi oleh proses identifikasi wanita yang
bersangkutan dengan ibunya. Jika ibunya mudah melahirkan anak-anaknya, maka pada
umumnya anak-anak gadisnya kelak juga mudah melahirkan bayinya. Dengan demikian
pengaruh-pengaruh psikologis itu ikut memainkan perannan dalam fungsi reproduksi.
Dan sebaliknya, jika ibunya banyak mengalami kesulitan sewaktu melahirkan anaknya,
maka anak gadisnya biasanya juga mengembangkan mekanisme “sulit melahirkan
bayinya”.

Fakta menunjukkan bahwa baik dikalangan wanita primitive maupun wanita dari kalangan
modern dikota-kota besar, sering kali kita jumpai peristiwa-peristiwa sebagai berikut: kaum
wanita itu dihadapkan pada gangguan yang cukup serius dan macam-macam kesulitan
sewaktu mereka melahirkan anak-anak mereka. Kesulitas tersebut adakalanya mengakibatkan
wanita tadi menjadi invalid ataupun meninggal dunia. Proses persalinan inilah yang
mendorong orang untuk lebih mengembangkan ilmu kebidanan dan ilmu kedokteran.

2.2 Emosi pada saat hamil dan proses melahirkan

Lancar tidaknya proses kelahiran itu banyak bergantung pada kondisi biologis yang khusus
dari wanita yang bersangkutan. Namun tidak dapat dipungkiri bahwa hampir tidak ada
tingkah laku manusia dan proses biologisnya yang tidak dipengruhi oleh psikisnya. Maka
dapatlah dimengerti bahwa membesarnya janin dalam kendungan itu mengakibatkan calon
ibunya mudah lelah, tidak enak badan, tidak biasa tidur nyenyak, sering mendapatkan sesak
nafas, dan beban jasmaniah dllnya.Semua pengalaman ini pastilah mengakibatkan timbulnya
rasa-rasa tegang, kecemasan, konflik-konflik batin dan materil psikisnya.

Kelahiran sang bayi biasanya didahului oleh beberapa tanda-tanda sebelum adanya
kontarksi yang lebih serius. Beberapa minggu sebelum kelahiran bayi, uterus atau rahim ibu
itu menurun. Pada setiap luapan emosi yang disebabkan oleh rangsangan kuat dari luar,
timbullah kontraksi-kontraksi dalam kandungan yang mirib dengan kontraksi mau
melahirkan. Dalam keadaan ini ibu merasakan kondisi yang tidak menyenangkan, tidur tidak
nyenyak, makan tidak enak, duduk salah, berdiri juga salah. Letih dan lesu, dan perasan
lainnya Bayi yang semula sangat diharapkan dan mulai dicintai kini dirasakan sebagai beban.
Penderitaan fisik dan beban jasmani selama berminggu-minggu terakhir masa
kehamilan itu banyak menimbulkan banyak gangguan psikologis. Perubahan-perubahan
fisik selama minggu-minggu terakhir ini menimbulkan perasaan yang tidak nyama. Maka
beban fisik ini menjadi pemicu timbulnya gangguan psikologis

Pada proses kelahiran spontan terdapat reaksi psikologis yang sangat luar biasa yang
dirasakan oleh ibu, adapun reaksi psikis yang dialami adalah: kebahagiaan karena
mendapatkan pengalaman selama proses kelahiran berlangsung dimana sang ibu mengalami
rasa sakit yang memuncak, tetapi setelah bayinya lahir maka semua sakit yang dirasakan
hilang dengan sendirinya karena melihat keadaan sang bayi.

Hal ini berbeda keadaanya dengan bayi yang dilahirkan prematur. Pada bayi yang
prematur sang ibu merasakan kondisi fisik dan psikologis yang luar biasa. Ada bebrapa
kondisi psikologis yang dialami oleh sang ibu dari bayi prematur: (1) ibu merasa belum
mampu memikul tanggungjawab sebagai seorang ibu. (2) Ada kecemasan dalam diri ibu
kalau bayinya tidak mendapatkan jaminan keamanan jika sudah berada di luar rahim ibunya.
(3) Ketakutan kalau-kalau sianak tidak sehat atau mengalami gangguan.
2.3 Kegelisahan dan ketakutan menjelang proses persalinan.

Pada setiap wanita, baik yang bahagia maupun yang tidak bahagia, pasti akan dihinggapi
campuran perasaan. Yang menjadi sebab segala ketakutan dan kegelisahan dalam proses
persalinan adalah:

1. Sekalipun peristiwa kelahiran itu adalah fenomena fisiologis yang normal, namun
peristiwa tersebut tidak lepas dari resiko-resiko dan bahaya kematian, bahkan pada
proses kelahiran normal pun senantiasa disertai dengan pendarahan dan kesakitan-
kesakitan. Peristiwa inilah yang menimbulkan ketakutan-ketakutan khususnya takut
mati.baik kematian dirinya sendiri maupun diri anak yang akan dilahirkan.
2. Berkaitan dengan perasaan takut mati para wanita pada saat melahirkan bayinya
adalah ketakutan lahir pada anak bayi yang dikenal dengan “trauma kelahiran”.
Ketakutan ini berupa ketakutan akan terpisahnya diri sang bayi dari rahim ibunya.
Yaitu ketakutan hypothesis untuk dilahirkan kedunia ini, takut terpisah dengan
ibunya. Perasaan berdosa dan bersalah terhadap ibuya. Pada setiap fase perkembangan
menuju pada fase perkembangan menuju feminitas yang sejati yaitu sejak masa
kanak-kanak, masa gadis cilik, periode pubertas sampai pada usia adolescence selalu
saja diliputi oleh emosi-emosi cinta pada ibunya.
3. Pada setiap wanita yang hamil, ketakutan untuk melahirkan bayinya itu bias
diperkuat oleh sebab-sebab konkrit lainnya. Misalnya takut bayinya itu akan lahir
tidak normal baik fisik maupun psikisnya.

C. Peristiwa Peristiwa Kelahiran

Proses persalinan bayi tidak saja melibatkan proses fisik, tetapi juga proses psikologis.
Banyak elemen-elemen psikis mempengaruhi kelancaran ataupun hambatan-hambatan proses
persalinan tersebut disebabkan oleh faktor psikologis diantaranya ketakutan, keteganggan,
kecemasan dan emosi-emosi penting lainnya. puncak rasa sakit terjadi ketika tanda-tanda
kelahiran sudah mulai mendekat. Rasa sakit pada fisik sangat luar biasa terutama pada bagian
perut, maka sakit yang luar biasa ini memuncak semua konflik batin dan keresahan hati itu
semakin terasa. Hal ini akan berefek bisa memperlambat proses kelahiran maupun
mempercepat proses kelahiran. Dengan kata lain fungsi biologis dari reproduksi itu amat
dipengaruhi kehidupan psikologis dan keadaan emosional dari wanita yang bersangkutan.

Dengan kata lain sejak pertama sikap wanita sangat ditentukan oleh kesiapan dan kesediaan
dalam mempersiapkan diri sendiri baik secara fisik maupun secara psikologis yaitu antara
lain dengan antisipasi kebahagiaan dan harapan ataupun ketidaksabaran untuk cepat-cepat
untuk melahirkan. Ada beberapa peristiwa periode terakhir masa kehamilan dapat
digambarkan sebagai berikut:

a. Proses melebar atau mengembang, Proses pengem-bangan atau melebarnya


saluran vagina dan ujung uterus pada tahap pertama berlangsung selama beberapa
hari, yang disertai dengan kontraksi lemah beberapa hari dari otot-otot uterus
(rahim) yang dibarengi pula dengan rasa sakit yang berkepanjangan. Dalam
kondisi ini, secara psikologis wanita yang mau melahirkan tersebut harus
mempersiapkan dirinya secara fisik maupun psikologis.
b. Proses persalinan, Selama fase kelahiran, kontraksi-kontraksi dari uterus
berlangsung terus. Ini diakibatkan oleh otot-otot pada ujung uterus yang bergerak
memanjang yang dibarengi oleh otot yang bergerak melingkar. Pada saat itu juga
bagian-bagian bawah uterus dan vagina kini semakin melonggar dan lembut,
sehingga memudahkan keluarnya kepala bayi yang disebabkan oleh kontraksi-
kontraksi otot-otot dan sebagian lagi oleh tekanan dari perut. Kelancaran dari
proses kelahiran ini sangat tergantung dari interaksi yang harmonis dari
rangsangan-rangsangan syaraf yang bergerak secara bersamaan.
c. Proses Post-Natal (sudah lahir), Periode ini biasanya ber-langsung diantara 15-
30 menit sesudah kelahiran bayi. Pada fase ini, semua sisa-sisa flasenta dan darah
dikelurkan.

Periode Post-Natal dan Arti Kelahiran Bayi

Kelahiran bayi itu biasanya dianggap sebagai peristiwa klimaks yang didahului oleh
peristiwa unitas–sel (bersatunya sperma dengan sel telur) yang kemudian dilanjutkan dengan
proses perkembangan janin dalam rahim ibu dan akhirnya terjadinya proses kelahiran. Proses
ini tidak hanya melibatkan fisiologis belaka, tatapi juga melibatkan pengalaman-pengalaman
psikis dan pengalaman emosional. Jika semua kesulitan pada proses kelahiran itu bisa diatasi
seperti: rasa sakit, kecemasan, ketakutan, kelainan lainnya, maka melahirkan bayi merupakan
pengalaman yang paling besar dan paling mengesankan bagi seorang wanita.

Ada dua peristiwa yang menyebabkan pengalaman melahirkan menjadi sangat


mengesankan yaitu:

1. Rasa bangga seorang wanita karena ia merasa bisa mengatasi semua kesulitan ,
kesakitan, dan penderitaan dengan usaha dan tenaga sendiri.
2. Relasi dan hubungan yang sangat membahagiakan antara ibu dan bayinya. Tidak
ada kebahagiaan wanita yang lebih besar yang bisa menyamai kebahagiaannya
ketika ia mengandung untuk pertama kali.

D. Reaksi wanita hipermaskulin dalam menghadapi kehamilan

Wanita hipermaskulin termasuk tipe wanita yang dengan kesadaran penuh menolak
sama sekali feminitasnya sekalipun siifat-sifat kewanitaannya sempurna. Oleh karena itu
mereka secara ppsikis menjadi mandul dan lambat laun secara jasmaniah mereka juga jadi
steril dan mandul. Dengan sadar mereka akhirnya memang tidak menghendaki seorang anak.
Akan tetapi ada kalanya bahwa oleh sifat-sifat yang agresif aktif itu wanita tersebut justru
melampiaskan agresiviitasnya dengan melahirkan anak banyak-banyak setiap tahun berturut-
turut.

Wanita yang memiliki kompleks maskulinitas yang sangat kuat akan melakukan
reaksi yang khas yaitu: ia menganggap kehamilan dan kelahiran bayi itu sebagai
satu tugas penghinaan yang dipaksakan oleh alam kepada dirinya atau kepada
kaum wanita. Hal ini dianggapnya sebagai satu ketidakadilan yang harus dituntut
dan diperjuangkan pembalasannya. Dengan sendirinya mereka itu biasanya
bersikap menolak untuk menolak menanggung penderitaan/kesakitan sewaktu
melahirkan dan menolak memberikan partisipasi terhadap kelahiran bayinya

E.Reaksi wanita total pasif dalam menghadapi kelahiran

Wanita yang bersifat total pasif ini sejak mula sudah mempunyai pra anggapan bahwa
mereka tidak perlu takut dan cemas sebab tidak akan banyak menderita (sesuai dengan
sugesti dan nasehat dari bidan dan dokter). Namun setelah merasakan kesakitan yang
semakin bertubi-tubi dan semakin menghebat mereka menjadi sangat marah dan tidak sabar.
Lalu mereka menuntut hadirnya dokter, menuntut diberikan obat-obat penenang dan sama
sekali menolak kooperasi aktif pada proses kelahiran bayinya.
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Kesuburan wanita merupakan suatu unit fisikhosomatis yang selalu
dipengaruhi oleh bermacam-macam faktor psikhis dan faktor organik (fisik).
Kesuburan wanita dipengaruhi oleh faktor fisiologis dan anatomis. Kesuburan wanita
juga dipengaruhi oleh faktor psikis (psikologi). Kesuburan wanita dipengaruhi oleh
usia berlangsung pada periode tertentu yaitu pada usia14-50 tahun. proses kelahiran
adlah suatu proses keluarnyajanin dalam kehangatan kandungan ibunya baik
menggunakan alat maupun secra alami yang di sertai dengan perubahan-perubahan
kondisi fisik maupun psikologis yang dialami oleh bayi. Semenjak keluar dari rahim
sang ibu, bayi harus beradaptasi dengan lingkungan luar dan belajar dengan
kemampuan sendiri untuk hidup, untuk menghirup udara dan menghisap air susu ibu,
dengan katalain bayi harus melatih semua kemampuan fisik dan psikologisnya agar
dapat mandiri dan beradaptasi dengan lingkungan barunya.

Beberapa peristiwa periode terakhir masa kehamilan diantaranya Proses


melebar atau mengembang, Proses persalinan, Proses Post-Natal (sudah lahir), Wanita
hipermaskulin termasuk tipe wanita yang dengan kesadaran penuh menolak sama
sekali feminitasnya sekalipun siifat-sifat kewanitaannya sempurna. Oleh karena itu
mereka secara ppsikis menjadi mandul dan lambat laun secara jasmaniah mereka juga
jadi steril dan mandul. Wanita yang bersifat total pasif ini sejak mula sudah
mempunyai pra anggapan bahwa mereka tidak perlu takut dan cemas sebab tidak akan
banyak menderita (sesuai dengan sugesti dan nasehat dari bidan dan dokter). Namun
setelah merasakan kesakitan yang semakin bertubi-tubi dan semakin menghebat
mereka menjadi sangat marah dan tidak sabar. Lalu mereka menuntut hadirnya
dokter, menuntut diberikan obat-obat penenang dan sama sekali menolak kooperasi
aktif pada proses kelahiran bayinya.

B. SARAN

Semoga makalah ini dapat menjadi referensi bagi semua pihak untuk dapat
lebih mengembangkan ilmu pengetahuan dan dapat pula mengerti dan paham akan
Psikologi Wanita Hamil dan Kelahiran. Penulis menyadari makalah ini jauh dari
kesempurnaan, untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran demi penyempurnaan
makalah.

Anda mungkin juga menyukai