Anda di halaman 1dari 18

ASUHAN KEPERAWATAN JIWA PADA IBU HAMIL

Disusun Oleh :

Kelompok 1

Kelas 2A

Ade Budiyanto (16.1124.S)

Dwi Rustiningsih (16.1145.S)

Fuadah Aulia Rahma (16.1154.S)

Julia Nur Anjani Putri (16.1158.S)

Uun (16.1199.S)

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH

PEKAJANGAN PEKALONGAN

2017/2018

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT, atas segala rahmat dan hidayah-Nya. Sehingga
kami dapat menyelesaikan makalah “Asuhan Keperawatan Jiwa pada Ibu Hamil”
dengan baik tanpa halangan apapun.

Kami menyadari bahwa tiada manusia yang sempurna, karena manusia pasti
mempunyai kekurangan. Kami juga tidak lepas dari sifat kekurangan itu, sehingga
apa yang tertulis dalam makalah ini masih jauh dari kesempurnaan walaupun kami
usahakan semaksimal mungkin. Oleh karena itu, kami dengan senang hati menerima
kritik dan saran yang bersifat membangun demi menjadi lebih baik lagi.

Semoga Allah SWT memberikan balasan atas segala jasa, kebaikan-kebaikan, serta
bantuannya yang telah diberikan kepada kami.

Semoga makalah ini memberikan manfaat bagi kami khususnya dan bagi para
pembaca pada umumnya. Aamiin

Pekalongan, 14 Maret 2018

penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................................2
DAFTAR ISI............................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................................4
A. Latar Belakang.............................................................................................................4
B. Tujuan..........................................................................................................................4
BAB II KONSEP TEORI.........................................................................................................6
A. Pengertian....................................................................................................................6
B. Perubahan Pada Masa Kehamilan................................................................................6
C. Hubungan Episode Kehamilan Dengan Reaksi Psikologis...........................................7
D. Masalah emosi dan kejiwaan selama kehamilan..........................................................7
E. Penanganan masalah kejiwaan menurut tingkat riwayat kejiwaan.............................10
BAB III ASUHAN KEPERAWATAN..................................................................................12
A. Pengkajian..................................................................................................................12
B. Diagnosa Keperawatan...............................................................................................15
C. Intervensi Keperawatan..............................................................................................15
D. Implementasi Keperawatan........................................................................................16
E. Evaluasi......................................................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................18

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kehamilan merupakan episode dramatis terhadap kondisi biologis,
perubahan adaptasi dan sikologis dan adaptasi dari seorang wanita yang
pernah mengalaminya. Sebagian besar kaum wanita menganggap bahwa
kehamilan adalah peristiwa kodrati yang harus di lalui tetepi sebagian lagi
menganggap sebagia peristiwa khusus yang sangat menentukan kehidupan
selanjutnya.
Perubahan kondisi fisik dan emosional yang kompleks, memerlukan
adaptasi terhadap penyesuaian pola hidup dengan proses kehidupan yang
terjadi. Konflik antara keinginan prokreasi, kebanggaan yang di tumbuhkan
dari norma- norma sosio cultural dan persoalan dalam khamilan itu sendiri,
dapat merupakan pencetus berbagai reaksi psikologis, mulai darai reaksi
emosional ringan hingga ketingkat gangguan jiwa yang berat.
Dukungan psikologik dan perhatian akan member dampak terhadap pola
kehidupan social (keharmonisan, penghargaan, pengorbanan, kasih saying dan
empati) pada wanita hamil dan dari aspek teknis, dapat mengurangi aspek
sumber daya (tenaga ahli, cara penyelesaian persalinan normal, akselerasi,
kendali nyeri dan asuhan neonatal).

B. Tujuan
1. Tujuan umum
Makalah ini dibuat agar mahasiswa mampu memahami tentang asuhan
keperawatan gangguan jiwa pada ibu hamil.
2. Tujuan khusus
a. Untuk mengetahui pengertian kehamilan
b. Untuk mengetahui perubahan pada masa kehamilan

4
c. Untuk mengetahui hubungan episode kehamilan dengan reaksi
psikologis
d. Untuk mengetahui masalah emosi dan kejiwaan selama kehamilan.
e. Untuk mengetahui penanganan masalah kejiwaan menurut tingkat
riwayat kejiwaan

5
BAB II KONSEP TEORI

A. Pengertian
Kehamilan adalah pertumbuhan dan perkembangan janin intra uteri
mulai sejak konsepsi dan berakhir sampai permulaan persalinan. Pertumbuhan
dan perkembangan kehamilan menentukan derajat kesehatan ibu hamil dan
output kehamilannya. Selama masa kehamilan terjadi perubahan dalam
system tubuh yang menimbulkan respon bagi ibu hamil (Bartini, 2012).

B. Perubahan Pada Masa Kehamilan


1. Trimester 1
a) Kelelahan yang luar biasa
b) Payudara sakit, bengkak
c) Morning sicknes
d) Mood tidak stabil
e) Sembelit
f) Sering kencing
g) Sakit kepala
h) Mulas
i) Berat bertambah atau turun
2. Trimester 2
a) Mual muntah mulai mengilang
b) Janin berkembang pesat dan mulai bergerak
c) Badan terasa sakit
d) Stretch mark pada paha, perut, dada dan pantat
e) Putting dan ketiak berwarna lebih gelap
f) Muncul garis samar dari pusar kea rah kemaluan
g) Kesemutan
h) Kulit wajah tampak lebih gelap
3. Trimester 3
a) Sesak nafas

6
b) Mulas
c) Wasir
d) Sakit dada
e) Pusar menonjol
f) Susah tidur
g) Bayi bergerak lebih rendah (dropping)
h) kontraksi

C. Hubungan Episode Kehamilan Dengan Reaksi Psikologis


1. Trimester pertama: sering terjadi fluktuasi lebar aspek emosional sehingga
periode ini mempunyai resiko tinggi untuk terjadinya pertengkaran atau
rasa tidak nyaman.
2. Trimester kedua: fluktuasi emosional sudah mulai mereda dan perhatian
wanita hamil lebih terfokus pada berbagai perubahan tubuh yang terjadi
selama kehamilan, kehidupan seksual keluarga dan hubungan batiniah
dengan bayi yang di kandungnya.
3. Trimester ketiga: berkaitan dengan bayangan resiko kehamilan dan proses
persalinan sehingga wanita hamil sangat emosional dalam upaya
mempersiapkan atau mewaspadai segala sesuatu yang mungkin akan di
hadapi.

D. Masalah emosi dan kejiwaan selama kehamilan


1. Depresi
Depresi merupakan gangguan kesehatan mental yang paling umum pada
masa kehamilan. Hal ini sering menjadi pemicu, dan muncul bersamaan
dengan gejala gangguan kesehatan lainnya seperti gangguan kecemasan,
obsessive-compulsive disorder, dan gangguan pola makan. Depresi pada
ibu hamil memiliki pola yang bervariasi. Pada trimester pertama dan
ketiga, biasanya depresi akan terasa makin berat, namun cenderung lebih
rendah atau menurun pada trimester kedua.

7
Depresi pada wanita hamil, di tandai oleh perasaan sedih, tidak bergairah,
menyendiri, penurunan berat badan, insomnia, kelemahan, rasa tidak di
hargai dan pada kasus yang berat, ada keinginan untuk melakukan bunuh
diri.sulit melakukan komunikasi karena mereka cenderung menarik diri,
tidak mampu berkonsentrasi, kurang perhatian dan sulit untuk mengingat
sesuatu. Gunakan anti depresan amitryptyline 2 x 10 mg oral. Terapi
kejutan listrik (ECT) digunakan apabila psikofarmaka gagal dan reaksi
depresi membahayakan pasien.
2. Panic disorder
Gangguan yang dapat muncul saat masa kehamilan meskipun wanita
tersebut tidak memiliki riwayat pernah menderita panic disorder. Hal ini
dapat muncul dari rasa cemas dan stress yang di tandai dengan hormone
kortisol.
Jika tidak di tangani, peningkatan kortisol dapat mempengaruhoi
perkembangan janin dalam kandungan.
Ditandai dengan rasa takut dan gelisah yang hebat, terjadi dalam periode
yang relatif singkat dan tanpa sebab-sebab yang jelas. Pasien
mengeluhkan napas sesak atau rasa tercekik, telinga berdenging, jantung
berdebar, mata kabur, rasa melayang, takut mati atau merasa tidak akan
tertolong lagi. Pemeriksaan fisik menunjukkan pasien gelisah dan
ketakutan, muka pucat, pandangan liar, pernafasan pendek dan cepat dan
takhikardi. Tenangkan secara verbal, sebelum psikoterapi atau
medikamentosa. Sebaiknya pasien dirawat untuk observasi terhadap reaksi
panikulangan dan pemberian terapi. Karena reaksi panic hanya
berlangsung dalam waktu yang relative singkat, cukup diberikan dosis
tunggal diazepam 5 mg IV.
3. Obsessive-compulsive disorder (OCD)
Gangguan berupa obsesi dan kebiasaan berulang yang sulit di kendalikan,
yang dapat muncul di periode awal kehamilan, dan meningkat seiring
masa kehamilan hingga pasca melahirkan. Gambaran spesifik dari

8
gangguan ini adalah selalu timbulnya perasan, rangsangan ataupun pikiran
untuk melakukan sesuatu, tanpa objek yang jelas, diikuti dengan perbuatan
yang dilakukan secara berulang kali. Pengulangan perbuatan tersebut
dapat mencelakai dirinya, bayi yang dikandung atau orang lain. Adanya
potensi gawat darurat pada wanita hamil dengan reaksi obsesif-kompulsif
menjadi alasan untuk dirawat dirumah sakit atau dalam pengawasan tim
medis yang memadai. Psikoterapi cukup membantu untuk mengembalikan
wanita ini pada status emosional yang normal. Pada kasus yang berat, beri
diazepam 5 mg IV dan observasi ketat.
4. Gangguan pola makan
Gangguan pola makan bukan hanya dapat mempengaruhi kesiapan ibu
hamil untuk melahirkan normal, tapi juga dapat meningkatkan resiko
depresi pasca melahirkan serta dapat berdampk melahirkan bayi berat lahir
rendah.
5. Gangguan bipolar
Gangguan yang terjadi scara kambuhan oada ibu hamil, namun
kejadiannya sering terjadi pasca melahirkan, hal ini dapat di atasi dengan
menggunakan obat moodstabilizer, namun meerlukan pemeriksaan serta
pertimbangan resiko beserta manfaat.
6. Skizofrenia
Gangguan psikosis yang dapat meningkat atau menurun pada masa
kehamilan. Skizofrenia berdampak pada kesehatan ibu dan bayio akibat
mendapat perawatan yang tidak sesuai, bias memicu lahir premature dan
berat lahir rendah, hingga kematian janin dan ibu hamil, terapi
elektroconfulsif juga di perlukan untuk menangani gejala depresi pada
penderita.
Skizofrenia ditandai dengan gangguan proses berfikir, persepsi dan relaita.
Pada tingkat tertentu, dapat dijumpai halusinasi, waham kebesaran dan
kejaran, gangguan bicara dan hilangnya asosiasi dengan realita dan
lingkungan sekitarnya. Klorpromazine 12,5 mg atau hakoperidol 0,5 mg,

9
tidak berpengaruh pada janin tetapi dpada dosis antipsikotik
(klorpromazine 125-250 mg atau haloperidol 2 mg) dengan pemberian
multidosis dapat mempengaruhi kesehatan janin. Obat ini diekskresikan
melalui ASI sehingga tidak dianjurkan untuk menyusui bayinya. Bila
psekifarmaka tidak dapat digunakan, dapat digunakan terapi kejutan
listrik. Kejutan listrik (ECT).

E. Penanganan masalah kejiwaan menurut tingkat riwayat kejiwaan


Tanda dan gejala: ibu hamil dengan masalah atau gangguan kejiwaan yang
dapat mempengaruhi kesehatan/keselamatan ibu maupun janin yang di
kandungnya.
Dugaan: kehamilan dengan gejala cemas, panic, obsessive-kompulsif, depresi,
mania atau skizofrenia.
Kategori :
1. Cemas
a. Polindes: kenali rujuk observasi pascaterapi
b. Puskesmas: diagnosis terapi (psikoterapi sedative rujuk bila
gejala tetap/ memburuk observasi pascarujukan).
c. Rumah sakit : diagnosis psikoanalis dan terapi sedative
konsultasi psikolog/psikiater
2. Panik
a. Polindes: kenali rujuk observasi pascaterapi
b. Puskesmas: diagnosis terapi (psikoterapi sedative rujuk bila
gejala tetap/ memburuk
c. Rumah sakit: diagnosis psikoanalis dan terapi sedative
konsultasi psikolog/ psikiater
3. Obsesi
a. Polindes: kenali rujuk observasi pascaterapi
b. Puskesmas: diagnosis terapi (psikoterapi sedative rujuk bila
terdapat gejala yang berbahaya bagi ibu dan janin/ memburuk)

10
c. Rumah sakit: diagnosis psikoanalis dan terapi sedative
konsultasi psikolog/ psikiater ANC/ profil biofisik
4. Depresi
a. Polindes: kenali rujuk observasi pascaterapi
b. Puskesmas: diagnosis terapi: psikoterapi sedative rujuk bila
gejala tetap/ memburuk
c. Puskesmas: diagnosis psikoanalis dan terapi sedative AD
trisiklik ECT/TKL konsultasi psikolog/psikiater
5. Mania
a. Polindes: kenali rujuk observasi pascaterapi
b. Puskesmas: diagnosis terapi (psikoterapi sedative rujuk bila
gejala tetap/memburuk)
c. Rumah sakit: diagnosis psikoanalis dan terapi sedative Li-
karbonat konsultasi psikolog/psikiater ANC/profil biofisik
6. Skizo
a. Polindes: kenali rujuk observasi pascaterapi
b. Puskesmas: diagnosis terapi (psikoterapi sedative rujuk bila
gejala tetap/memburuk)
c. Rumah sakit: diagnosis psikoanalis dan terapi sedative
psikofarmaka/ECT konsultasi psikolog/psikiater.

11
BAB III

ASUHAN KEPERAWATAN

A. Pengkajian
a. Riwayat obstetri
Memberikan informasi yang penting mengenai kehamilan sebelumnya
agar dapat menentukan kemungkinan masalah pada kehamilan sekarang.
Riwayat obstetri:
a. Gravid, para-abortus, dan anak hidup (GPAH)
b. Berat badan bayi waktu lahir dan usia gestasi
c. Pengalaman persalinan, jenis persalinan, tempat persalinan, dan
penolong persalinan
d. Jenis anestesi dan kesulitan persalinan
e. Komplikasi maternal seperti diabetes, hipertensi, infeksi, dan
perdarahan
f. Komplikasi pada bayi
g. Rencana menyusui bayi
b. Riwayat kotrasepi
Beberapa bentuk kontrasepsi dapat berakibat buruk pada janin, ibu, atau
keduanya. Riwayat kontrasepsi yang lengkap harus di dapatkan pada saat
kunjungan pertama. Penggunaan kontrasepsi oral sebelum kelahiran dan
berlanjut.
c. Riwayat penyakit dan operasi
Kondisi kronis (menahun/terus menerus) seperti DM, hipertensi, dan
penyakit ginjal bias berefek buruk pada kehamilan, oleh karena itu adanya
penyakit infeksi, prosedur infeksi dan trauma pada persalinan sebelumnya
harus di dokumentasikan.
d. Riwayat kesehatan
Riwayat kesehatan meliputi:

12
a) Usia, ras, dan latar belakang etnik (berhubungan dengan kelompok
resiko tinggi untuk masalah genelis seperti anemia sickle sel,
talasemia).
b) Penyakit pada masa kanak-kanak dan imunisasi
c) Penyakit kronis (menahun/terus menerus) seperti asma dan jantung
d) Penyakit sebelumnya, prosedur operasi, dan cedera (pelvis dan
pinggang)
e) Infeksi sebelumnya seperti hepatitis, penyakit menular seksual, dan
tuberculosis
f) Riwayat dan perawalan anemia
g) Fungsi vesika urinaria dan bowel (fungsi dan perubahan)
h) Jumlah konsumsi kafein tiap hari seperti kopi, the, coklat, dan
minuman ringan
i) Merokok (jumlah batang per hari)
j) Kontak dengan hewan peliharaan seperti kucing dapat meningkatkan
resiko terinfeksi toxoplasma
k) Alergi dan sensitive terhadap obat
l) Pekerjaan yang berhubungan dengan resiko penyakit
m) Riwayat keluaraga
Memberikan informasi tentang kesehtan keluarga, termasuk penyakit
kronis (menahun/terus-menerus) seperti diabetes, dan jantung, infeksi
seperti tuberculosis dan hepatitis, serta riwayat congenital yang perlu
di kumpulkan
n) Riwayat kesehatan pasangan
Untuk menentukan kemungkinan masalah kesehatan yang
berhubungan dengan masalah genetic, penyakit kronis, dan infeksi.
Penggunaan obat-obatan seperti kokain dan alcohol akan
berpengaruh pada kemampuan keluarga untuk menghadapi
kehamilan dan persalinan. Rokok yang digunakan oleh ayah akan

13
berpengaruh pada ibu dan janin, terutama resiko mengalami
komplikasi.
Pernapasan akibat sebagai perokok pasif. Golongan darah dan tipe
rhesus ayah penting jika ibu dengan Rh negative dan kemungkinan
inkompabilitas darah dapat terjadi.
e. Pemeriksaan fisik
1) Pemeriksaan TTV
a) Tekanan darah
b) Nadi
c) Pernapasan
d) Suhu
2) System kardiovaskuler
a) Bendungan vena
b) Eedema
3) System musculoskeletal
a) Postur
b) Tinggi dan berat badan
c) Pengukuran pelviks
d) Abdomen
4) System neurologi
5) System integument
6) System endokrin
7) System gastrointestinal
a) Mulut
b) Usus
8) System urinarius
a) Protein
b) Glukosa
c) Keton
d) Bakteri

14
9) System reproduksi
a) Pemeriksaan payudara
b) Organ reproduksi eksternal
c) Organ reproduksi internal

B. Diagnosa Keperawatan
1. Gangguan citra tubuh b.d perubahan penampilan
2. Ketakukan b.d ketidakbiasaan
3. Gangguan pola tidur b.d faktor psikologis
4. Ansietas b.d ancaman terhadap knsep diri atau status peran sekunder akibat
kehamilan
5. Disfungsi seksual b.d perubahan struktur atau fungsi tubuh
6. Resiko ketidakefektifan proses kehamilan-melahirkan
7. Kesiapan meningkatkan pemberian ASI
8. Kesiapan meningkatkan menjadi orang tua

C. Intervensi Keperawatan
1. Bimbing dan kuatkan fokus klien pada aspek-aspek positif dari
penampilannya dan upayanya dalam menyesuaikan diri dengan perubahan
citra tubuhnya
2. Berikan informasi sesuai tingkat pemahaman atau penerimaan klien
3. Ciptakan lingkungan tenang yang kondusif
4. Berikan kenyamanan dan ketentraman hati klien
5. Hindari stimulasi yang berlebihan
6. Bicarakan dengan suami tentang perubahan yang terjadi selama hamil
7. Periksakan kehamilan secara teratur
8. Perhatikan penampilan fisik dengan menjaga kebersihan dan berpakaian
sesuai kondisi badan
9. Lakukan penyesuaian kegiatan dengan kondisi fisik saat hamil
10. Upayakan untuk mendengarkan music agar terhindar dari stress
11. Lakukan senam hamil

15
12. Lakukan latihan relaksasi dan latihan pernafasan secara teratur

Tujuan umum :
a. Untuk mendukung adaptasi dan kemajuan yang berkelanjutan
b. Mengurangi rasa cemas dan meyakinkan perasaan ibu tentang perubahan
yang terjadi
c. Memenuhi dukungan psikologis yang dibutuhkan ibu hamil
d. Melatih otot-otot yang diperlukan dalam proses persalinan dan
memberikan manfaat psikologis.

D. Implementasi Keperawatan
1. Membimbing dan menguatkan fokus klien pada aspek-aspek positif dari
penampilannya dan upayanya dalam menyesuaikan diri dengan perubahan
citra tubuhnya
2. Memberikan informasi seputar kehamilan
Pengetahuan atau informasi yang tepat akan membuat ibu merasa yakin
sekaligus mengurangi rasa cemas yang sering muncul karena
ketidaktahuan mengenai perubahan yang terjadi
3. Menciptakan lingkungan tenang yang kondusif
Tindakan ini dapat mendrng istirahat tidur.
4. Memberikan kenyamanan dan ketentraman hati klien
Hal ini dapat megurangi rasa khawatir klien
5. Hindari stimulasi yang berlebihan
Dengan berkurangnya stimulasi maka klien akan meras lebih tenang
6. Membicarakan dengan suami tentang perubahan yang terjadi selama hamil
Bicarakan perubahan yang terjadi selama hamil dengan sang suami,
sehingga ia juga tahu dan dapat memaklumi perubahan yang terjadi.
7. Memeriksakan kehamilan secara teratur
Cari informasi dari dokter atau bidan terpercaya mengenai kehamilan.
Jangan lupa ajak suami ketika berkonsultasi dengan dokter atau bidan.

16
8. Memperhatikan penampilan fisik dengan menjaga kebersihan dan
berpakaian sesuai kondisi badan
melakukan latihan fisik ringan, seperti berenang atau jalan kaki ringan
untuk memperlanar persalinan.
9. melakukan penyesuaian kegiatan dengan kondisi fisik saat hamil
Memasuki masa persalinan, ibu hamil dan suami harus sudah siap dengan
berbagai perubahan yang akan terjadi setelah kelahiran sang bayi.
10. Mengupayakan untuk mendengarkan music agar terhindar dari stress
Atasilah kecemasan maupun emosi dengan mendengarkan musik lembut,
belajar memusatkan perhatian, berzikir, yg atau relaksasi lainnya.
11. Melakukan senam hamil
Bergabunglah dengan kelompok senam hamil sejak kandungan menginjak
usia 5-6 bulan. Jangan lupa untuk berkonsultasi terlebih dahulu dengan
dokter kandungan. Senam hamil tidak hanya bermanfaat untuk melatih
otot-otot yang diperlukan dalam proses persalinan tetapi juga memberi
manfaat psikologis.
12. Melakukan latihan relaksasi dan latihan pernafasan secara teratur
Latihan ini bermanfaat untuk melatih ketenangan dan kenyamnana
sehingga kondisi psikologis bisa lebih stabil.

E. Evaluasi
Jika tujuan yang telah ditetapkan tercapai maka intervensi dapat dihentikan.
Namun, harus tetap memantau perkembangan klien dan dilakukan evaluasi
secara berkala agar tidak terjadi kekambuhan.

17
DAFTAR PUSTAKA

dr. Utama, Hendra. 2010. Buku Ajar Psikiatri. Jakarta : Fakultas


Kedokteran Universitas Indonesia.
Saifudin, Abdul Bari, dkk. 2002. Pelayanan Kesehatan Maternal dan
Neonatal. Jakarta : PT Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.
Dalami, Ermawati. 2010. Konsep Dasar Keperawatan Kesehatan Jiwa.
Jakarta : Trans Info Media.

18

Anda mungkin juga menyukai