Anda di halaman 1dari 5

CANDIDIASIS VULVOVAGINAL

1. Definsi

Candidiasis atau kandidiasis adalah infeksi jamur yang disebabkan oleh jamur Candida
albicans. Infeksi jamur ini biasanya terjadi di kulit, mulut, dan organ intim. Jika tidak
mendapatkan penanganan, infeksi akibat jamur ini bisa menyebar ke bagian tubuh lain,
seperti usus, ginjal, jantung, dan otak.

Kandidiasis vagina adalah infeksi pada vagina yang disebabkan oleh jamur Candida.
Terdapat lebih dari 20 jenis jamur Candida, namun yang paling sering menyebabkan infeksi
adalah Candida albicans. Jamur candida secara normal hidup pada vagina dalam jumlah
kecil. Namun pada kandidiasis vagina, terjadi pertumbuhan jamur Candida secara berlebihan.
Kandidiasis vagina bukan termasuk penyakit menular seksual.

2. Gejala
 Rasa gatal yang ekstrem di vagina
 Rasa nyeri dan terbakar saat buang air kecil
 Rasa tidak nyaman selama berhubungan seks
 Pembengkakan pada vagina dan vulva
 Keputihan yang menggumpal
3. Penyebab

Penyebab utama masalah ini adalah terjadinya pertumbuhan jamur Candida albicans yang
berlebihan. Pada dasarnya vagina memiliki flora normal berupa bakteri dalam jumlah yang
cukup banyak (sebagian besar Lactobacillus acidophilus) dan sejumlah kecil jamur. Bakteri
pada vagina berfungsi untuk menjaga jumlah jamur tetap terkontrol.

Ketika terjadi ketidakseimbangan, jamur dapat tumbuh terlalu banyak dan menyebabkan
munculnya gejala. Beberapa penyebab terjadinya ketidakseimbangan jumlah flora normal
pada vagina antara lain konsumsi antibiotik, tingginya kadar estrogen karena kehamilan
maupun terapi hormon, dan beberapa masalah kesehatan, seperti HIV dan diabetes.

4. Faktor resiko
 Aktif secara seksual
 Kebiasaan jarang mengganti pakaian dalam
 Kebiasaan menggunakan pakaian yang tidak menyerap keringat
 Kebersihan pribadi yang buruk
5. Pengobatan

Secara umum pengobatan candidiasis adalah dengan menggunakan obat antijamur seperti
nistatin, klotrimazol, mikonazol dan flukonazol.

Pada candidiasis vagina biasanya dapat digunakan obat yang dimasukkan langsung ke
dalam vagina seperti flukonazol ovula. Sementara candidiasis invasif diobati dengan obat
antijamur secara oral atau lewat pembuluh darah.

Beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mempercepat kesembuhan yaitu:

 Menggunakan pakaian dalam yang terbuat dari bahan katun.


 Tidak mengenakan pakaian dalam yang terlalu ketat.
 Menghindari penggunaan sabun yang mengandung pewangi pada organ intim.
 Memastikan organ intim tetap kering, khususnya setelah dibersihkan atau sehabis
mandi.

GRANULOMA INGUINAL

1. Definisi

Granuloma inguinale atau donovanosis adalah infeksi menular seksual yang disebabkan
oleh bakteri Klebsiella granulomatis. Penyakit ini biasanya terjadi pada orang berusia antara
20–40 tahun yang aktif secara seksual.

Granuloma inguinale bisa ditandai dengan munculnya benjolan merah berukuran kecil
yang tidak terasa nyeri di area kelamin. Benjolan ini membesar secara perlahan, kemudian
pecah dan membentuk luka. Jika dibiarkan tanpa pengobatan, luka ini dapat menjadi jaringan
parut permanen.

Granuloma inguinale merupakan salah satu jenis infeksi menular seksual yang cukup
jarang terjadi. Kondisi ini biasanya terjadi pada seseorang yang berusia 20–40 tahun yang
aktif secara seksual. Penyakit ini lebih sering terjadi pada pria dibanding wanita.
2. Gejala

Gejala granuloma inguinale muncul dan berkembang secara perlahan. Biasanya, waktu
antara terjadinya penularan sampai munculnya gejala adalah 1–12 minggu.

Gejala awal granuloma inguinale adalah benjolan kemerahan yang muncul di area
selangkangan. Benjolan ini berukuran kecil dan tidak menimbulkan nyeri, sehingga sering
kali tidak disadari oleh penderitanya. Pada penderita yang melakukan seks anal atau oral,
benjolan juga muncul di area anus atau wajah.

Gejala granuloma inguinale berkembang dalam tiga tahap, yaitu:

 Tahap pertama
Pada tahap ini, benjolan akan menyebar ke area di luar selangkangan. Benjolan akan
membesar dengan permukaan yang lembut bila diraba. Meski tidak terasa nyeri, benjolan
ini mudah berdarah bila tergesek.
 Tahap kedua
Pada tahap kedua, bakteri mulai merusak kulit, sehingga membentuk luka terbuka di
selangkangan yang menimbulkan bau tidak sedap. Pada pasien pria, luka terbuka ini
dapat muncul di penis, skrotum, dan pangkal paha. Sedangkan pada pasien wanita, luka
dapat terbentuk di vulva, vagina, dan area sekitarnya.
 Tahap ketiga
Pada tahap ketiga, luka yang terbentuk semakin dalam dan membentuk jaringan parut di
sekitar selangkangan.
Infeksi granuloma inguinale juga dapat menyebar ke kelenjar getah bening di lipat paha
dan menyebabkan area tersebut membengkak. Selain itu, infeksi juga dapat menyebar ke
tulang, sendi, dan hati, melalui aliran darah.
3. Penyebab

Granuloma inguinale disebabkan oleh bakteri Klebsiella granulomatis. Seseorang bisa


terinfeksi oleh bakteri ini melalui hubungan seks vaginal (melalui vagina) dan anal (melalui
anus). Pada kasus yang jarang terjadi, bakteri ini juga dapat menular melalui seks oral
(melalui mulut).
Mengingat bahwa granuloma inguinale menular melalui hubungan seksual, maka risiko
terserang penyakit ini lebih tinggi pada orang yang aktif berhubungan seks, terutama orang
usia 20–40 tahun.

Granuloma inguinale juga diketahui lebih sering terjadi pada pria dibanding wanita. Oleh
sebab itu, orang dengan perilaku LSL (lelaki seks lelaki) lebih rentan tertular granuloma
inguinale daripada kalangan heteroseksual.

Selain faktor tersebut di atas, granuloma inguinale juga lebih sering terjadi di wilayah
tropis dan subtropis.

4. Faktor resiko

Beberapa faktor risiko yang dapat meningkatkan seseorang terkena infeksi ini, meliputi:

 Melakukan hubungan intim yang tidak aman, seperti tidak memakai kondom, memiliki
banyak pasangan seks.
 Homoseksual, melakukan hubungan seks pria dengan pria memiliki risiko lebih tinggi
terkena penyakit ini dibanding dengan heteroseksual.
5. Pengobatan

Pengobatan dini dari Granuloma Inguinale bertujuan untuk membunuh bakteri penyebab
dan mencegah terjadinya komplilasi seperti terbentuknya jaringan parut dan pembengkakan
permanen di area genital, anus, dan lipat paha. Pengobatan penyakit ini menggunakan
antibiotik. Menurut Center for Disease Control and Prevention (CDC) antibiotik yang
direkomendasikan pertama kali untuk penyakit ini adalah Azithromycin. Antibiotik alternatif
lainnya dapat diberikan doxycycline, ciprofloksasin, erythromycin, dan kotrimoksazol.

Lama pengobatan dengan antibiotik tersebut minimal 3 minggu dan dilanjutkan sampai
luka sembuh sempurna dan semua gejala hilang. Kekambuhan dari penyakit ini dapat terjadi
dalam 6-18 bulan setelah terapi antibiotik dan terapi antibiotik ulangan dibutuhkan dengan
antibiotik yang lebih kuat dari sebelumnya. Sebaiknya diskusikan dengan dokter sebelum
menggunakan antibiotik tersebut diatas, agar diagnosis tepat dan penggunaan antibiotik ini
juga tepat.
Apabila telah terbentuk jaringan parut dan telah terjadi pembengkakan permanen dari
genital, anus, dan lipat paha, setelah infeksi sembuh, terapi pembedahan dapat dilakukan
untuk mengoreksi keadaan tersebut.

Anda mungkin juga menyukai