Anda di halaman 1dari 3

Definisi

Donovanosis adalah suatu penyakit infeksi bakteri Gram negatif yang menahun,
progresif dan destruktif yang disebabkan oleh kuman Calymmatobacterium granulomatis,
donovanosis dikenal juga sebagai ulkus sepinious selangkangan, lupoid dari ulkus
selangkangan, ulkus granuloma kemaluan, granuloma inguinale tropik, granuloma venereum
genitoinguinale atau granuloma venereum. Pada jaman dahulu, penyakit ini sering
dibingungkan antara granuloma inguinale atau lymphogranuloma. Marmel dan Santora
merekomendasikan nama donovanosis sebagai nama penyakit ini.
Penyakit ini pertama kali dideskripsikan oleh seorang Profesor Bedah, McLeod pada
tahun 1892 di Madras India sebagai serpiginious ulceration dengan pembentukan jaringan
sikatrik yang tidak sempurna yang melibatkan jaringan skrotum dan penis pada laki-laki dan
elephantiasis sepanjang klitoris dan labia pada wanita. Kasus yang lain melaporkan di Guinea
Inggris dan Inggris. Donovan mendeskripsikan agen penyebab pada tahun 1895 berupa
mikroorganisme intraseluler berukuran 1,5 x 0,7 ɥm di dalam makrofag dan sel epitel
stratum malphii dari ulkus di mulut, dan tahun 1926 Goldzeiher dan Peck menyebut
mikroorganisme intraseluler tersebut sebagai badan Donovan, Punt dan Grenblatt
tahun 1937 mendeskripsikan patognomonik sel granuloma inguinale yang terdiri dari
sel mononukleus besar yang berisi kista intrasitoplasmik yang di dalamnya
mengandung badan-badan Donovan yang tercat. Kesulitan membiakkan kuman ini
menyebabkan kuman penyebab penyakit ini menjadi perdebatan.

Etiologi atau Penyebab


Donovanosis disebabkan oleh mikroorganisme Klebsiella granulomatis yang
sebelumnya disebut dengan Calymmatobacterium granulomatis, merupakan bakteri
pleomorfik Gram negatif, obligat intraselular, tidak berspora, immobile, berkapsul pada
bentuk matur dan tidak berkapsul pada bentuk imaturnya, berbentuk ovoid atau bentuk
bean bervariasi. Patogen ini dikaitkan dengan genus Klebsiella karena secara fenotip
dan antigeniknya bereaksi silang dan kemiripannya dengan lesi rinoskleroma (penyakit
ulkus menahun yang mendestruksi hidung, disebabkan oleh K. Rhinoscleromatis) tetai
bukti filogenetiknya menunjukkan bahwa bakteri ini seharusnya diklasifikasikan ulang
sebagai Klebsiella granulomatis comb nov. Dikeluarkan dari Genus Klebsiella. Kharsany
melakukan analisis filogenetik C. granulomatis berdasar pada sekuensing gene 16SrRNA
menemukan bahwa strain memiliki kemiripan dengan genus Klebsiella dan
Enterobacter berturut-turut sebesar 95% dan 94%. Mereka menyimpulkan bahwa C.
granulomatis merupakan spesies yang unik yang berbeda dengan organisme lain yang
termasuk subkelas Protobacteria.
Infeksi ini dapat disebarkan melalui hubungan seksual. Oleh karena itu, risiko
terbesar menderita penyakit infeksi menular seksual ini ada pada orang-orang yang
aktif melakukan hubungam seksual. Umumnya, granuloma inguinale menimpa pria dan
wanita yang berusia 20-40 tahun dengan jumlah penderita pria lebih banyak dari
wanita. Lelaki seks dengan lelaki (LSL) Merupakan kelompok yang rentan. Selain faktor
tersebur, para penduduk di wilayah tropis dan subtropis, seperti Indonesia, juga lebih
berisiko mengalami infeksi ini.
Epidemiologi
Pada era pra antibiotika, Donovanosis ditemukan prevalen di lokasi geografi
yang berbeda. Rajam dan Rangiah menyebutkan bahwa penyakit ini terdistribusi di
kedua hemisfer dan endemik di daerah China Tenggara, India Timur. Australia Barat,
dan beberapa negara di Amerika Tengah, Selatan, dan Utara, serta India Barat. Di USA
Grenblatt memperkirakan pervalensi donovanosis 5000-1000 kasus pada tahun 1947.
Sekarang ini ditemukan secara sporadik di negara-negara berkembang di Papua, Papua
Nugini, Afrika Selatan-Kwazulu-Natal dan Transvaal Timur, bagian India dan Brazil, dan
komunitas Aborigin di Australia. Epidemi besar tercatat di Papua Nugini yaitu 10.000
kasus dari 15.000 penduduk selama 1922-1952, sedangkan epidemi kecil sekitar 20
kasus dilaporkan di USA pada tahun 1984.
Puncak insidens infeksi donovanosis ini terjadi pada usia dekade 3,70% kasus
terjadi pada usia 20-40 tahun. Beberapa peneliti mengatakan angka donovanosis pada
laki-laki dan perempuan berbeda, ada yang melaporkan banyak ditemukan pada laki-
laki daripada pada perempuan (dengan rasio 0,13:1), tetapi ada yang melaporkan
banyak ditemukan pada perempuan (dengan rasio 7:1). Perbedaan ini mungkin
disebabkan adanya perbedaan proses seleksi pasien dalam penelitian tersebut.

Patofisiologi
Gejala terkena penyakit ini akan muncul setelah 10-40 hari terinfeksi bakteri
Calymmatobacterium granulomatis yang ditandai dengan munculnya nodul subkutan
yang berdaging (benjolan-benjolan) yang akan membentuk luka di kulit pada bagian
kemaluan yang akan menyebar. Infeksi bakteri akan berlanjut hingga merusak dan
menghancurkan jaringan yang bisa menyebabkan kerusakan berat pada organ-organ
kemaluan.
a. Pada lelaki luka dapat terjadi di daerah anus, penis, skrotum (buah zakar),
dan atau pada glans penis.
b. Pada wanita luka dapat terjadi di daerah anus, labia minora, dinding vagina,
jaringan lemak di bagian luar vagina (mons veneris), dan pada serviks.
Granuloma inguinale terlihat seperti tumor kecil yang membengkak, berwarna
merah, dan biasanya muncul pada batang penis, vagina, dan selangkangan.
Tumor ini tidak menimbulkan rasa sakit. Namun, ketika tumor membesar,
daerah yang dihinggapinya akan menjadi kemerahan dan mengalami luka. Dalam
beberapa kasus, warna kulit akan memudar di area genital dan sekitarnya.

Tanda dan Gejala


Gejala penyakit kelamin ini terjadi dalam rentang waktu 1-12 minggu setelah
kontak bakteri. Gejala penyakit ini yang terlihat meliputi:
1. Luka pada daerah anal
2. Benjolan daerah kecil yang tumbuh
3. Hilangnya pigmen kulit pada alat kelamin dan daerah sekitarnya

Gejala donovanosis pada tahap awal akan sulit dibedakan dengan gejala
pada penyakit Chanoroid, sementara jika sudah memasuki tahap akhir maka
akan terlihat seperti kanker genital. Terdapat 3 tahap perkembangan luka pada
kulit, yaitu:
1. Tahap pertama
Benjolan merah kecil yang tampak seperti jerawat kemudian membesar
dengan permukaan yang lembut. Meski tidak terasa sakit, perdarahan mudah
terjadi saat terluka.
2. Tahap kedua
Infeksi mulai merusak kulit. Dalam tahap ini, luka (ulkus) berkembang
menjadi tukak kering yang besar, sehingga tampak seperti kutil kelamin
(hypertrophic atau verrucos type). Tukak tersebut disertai bau tidak sedap.
3. Tahap ketiga
Tukak berkembang lebih dalam, sehingga membentuk jaringan parut pada
area tersebut.
Terkadang penyakit donovanosis dapat menyebar hingga kelenjar getah
bening di lipat paha, sehingga timbul benjolan di lipat paha. Donovanosis juga
dapat menyebar hingga ke tulang, sendi, serta hati melalui aliran darah. Jika
dibiarkan tanpa pengobatan, maka dapat terjadi anemia atau bahkan dapat
menyebabkan kematian.

Deteksi dini
Penyakit granuloma inguinale atau donovanosis merupakan penyakit
yang menyebar melalui hubungan seksual, maka dari itu beberapa prilaku
seksual yang aman, dapat membuat terhindar dari penyakit tersebut, antara lain:

 Gunakan kondom
 Hindari berhubungan seksual dengan pekerja seksual
 Tidak berganti-ganti pasangan
 Pendidikan dan konseling bagi orang yang berisiko untuk
memotivasi adopsi prilaku seksual yang lebih aman
 Identifikasi orang yang terinfeksi baik tanpa gejala atau dengan
gejala untuk mencari layanan diagnostik dan pengobatan
 Diagnosis dan pengobatan orang yang terinfeksi dengan cepat dan
efektif
 Memutuskan rantai IMS

Anda mungkin juga menyukai