Anda di halaman 1dari 23

Masalah Gangguan Sistem

Reproduksi
Kelompok 6 (Kandidiasis dan Trikomonas vaginalis)
Nita Yuniar
Yuli Yulyani
Kandidiasis ( candidiasis )
Candidiasis atau kandidiasis adalah infeksi jamur yang disebabkan oleh
jamur candida albicans.
Candidiasis biasanya terjadi di kulit, mulut, dan kelamin. Jika tidak
ditangani infeksi ini bisa menyebar ke organ tubuh lain, seperti usus,
ginjal, jantung dan otak.
Candidiasis bisa dialami oleh siapa saja. Namun, orang dengan daya
tahan tubuh yang lemah lebih berisiko terkena infeksi ini.
Penyebab candidiasis
Pertumbuhan dan perkembangan yang tidak terkendali dari jamur candida
paling sering disebabkan oleh daya tahan tubuh yang lemah.
Faktor yang bisa melemahkan daya tahan tubuh lemah:
- Menderita diabetes, HIV/AIDS, kanker, atau menjalani kemoterapi
- menggunakan obat kortikosteroid dalam jangka waktu yang lama
- Menggunakan antibiotic dalam jangka waktu yang lama
- Menderita obesitas atau malnutrisi
Pada keadaan normal, jamur candida memang hidup dikulit dan beberapa
bagian tubuh, seperti mulut, tenggorokan, saluran cerna dan vagina, tanpa
menyebabkan gangguan Kesehatan. Namun jamur ini bisa membahayakan
tubuh bila berkembang biak tidak terkendali atau masuk ke aliran darah,
ginjal, jantung dan otak.
Gejala candidiasis
Penderita candidiasis dapat mengalami gejala yang berbeda-beda
tergantung pada lokasi infeksinya.
Candidiasis mulut ( oral trush )
Candidiasis mulut adalah salah satu infeksi pada mulut yang disebabkan
oleh sejenis jamur yang disebut candida. Candidiasis pada mulut dan
tenggorokan disebut juga dengan kandidiasis mulut atau orofaringeal.
Kondisi ini dapat menular jika melakukan kontak secara langsung dengan
orang yang terinfeksi, terkecuali jika system kekebalan tubuh dalam
keadaan baik.
Gejala candidiasis mulut
Bercak putih yang muncul pasa bagian
mulut ( lidah bagian atas, pipi bagian
dalam, gusi, bibir bagian dalam, dan
tenggorokan)
Kemerahan pada beberapa bagian
Terasa nyeri pada saat mengunyah dan
menelan
Fungsi indra perasa berkurang
Kesulitan berbicara
Saat tergores benda bercak dapat
berdarah
Timbul luka pada sudut bibir
Candidiasis vulvoganinal
kandidiasis vulvovaginalis (KVV) merupakan infeksi mukosa vagina
dan atau vulva akibat jamur spesies kandida. Sebanyak 70-75%
wanita setidaknya sekali selama masa hidupnya pernah terinfeksi, paling
sering terjadi pada wanita usia subur
Gejala candidiasis vulvovaginal
Rasa gatal yang ekstrem di vagina
Rasa nyeri dan terbakar saat buang air kecil
Rasa tidak nyaman selama berhubungan seks
Pembengkakan dibagian vulva ( luar vagina )
Keputuhan yang menggumpal
Candidiasis kulit ( cutaneous candidiasis )
Gejala
Ruam yang gatal dilipatan kulit, seperti
ketiak, selangkangan, sela jari atau dibawah
payudara
Kulit yang kering dan pecah-pecah
Kulit melepuh dan bernanah. Jika terjadi
infeksi sekuner yaitu infeksi kuman lain,
termasuk bakteri.
Pemeriksaan penunjang
• Tes kalium hidroksida (KOH), untuk melihat jenis jamur yang tumbuh di kulit
dengan meneliti sampel kerokan kulit
• Tes darah, untuk mendeteksi infeksi di tubuh dengan memeriksa sampel darah
• Kultur jamur, untuk mendeteksi jenis jamur yang menginfeksi tubuh dengan
memeriksa sampel darah dan jaringan tubuh
• Tes cairan vagina, untuk mendeteksi pertumbuhan jamur dan jenis jamur yang
menyebabkan infeksi di vagina, dengan memeriksa sampel cairan keputihan di
vagina
• Tes urine, untuk mendeteksi pertumbuhan jamur Candida dengan meneliti
sampel urine
Pengobatan candidiasis
Tujuan pengobatan candidiasis adalah untuk mengatasi infeksi dan mencegah terjadinya komplikasi
Obat antijamur yang dapat digunakan antara lain:
• Amphotericin B
• Butoconazole
• Caspofungin
• Clotrimazole
• Fluconazole
• Miconazole
• Itraconazole
• Micafungin
• Nystatin
• Tioconale
• Voriconazole
Pencegahan candidiasis
• jaga kebersihan mulut dan gigi, dengan rutin menggosok gigi dan melakukan pemeriksaan ke
dokter gigi minimal 6 bulan sekali.
• Hentikan kebiasaan merokok
• Gunakan pakaian yang nyaman, tidak ketat, dan menyerap keringat.
• Ganti pakaian, pakaian dalam, dan kaos kaki, secara teratur.
• Ganti pembalut secara rutin saat menstruasi.
• Konsumsilah makanan bergizi seimbang dan probiotik.
• Bersihkan area vagina dengan air mengalir, serta hindari penggunaan panty liner dan sabun
pembersih kewanitaan tanpa anjuran dokter.
• Lakukan kontrol rutin ke dokter jika Anda menderita penyakit yang bisa melemahkan daya
tahan tubuh, seperti diabetes, kanker, atau HIV/AIDS
• Lakukan kontrol rutin bila Anda menjalani kemoterapi atau menggunakan obat kortikosteroid
untuk waktu yang lama.
• Jangan menggunakan obat kortikosteroid dan antibiotik di luar anjuran dokter.
Trichomonas vaginalis
Trikomoniasis adalah penyakit menular seksual yang
disebabkan oleh parasit bernama Trichomonas
vaginalis (TV).
Tingkat infeksi pada wanita bergejala, sementara
infeksi pada pria umumnya tidak bergejala.
Penyebaranya terjadi melalui kontak langsung kulit-
ke-kulit dengan individu yang terinfeksi, Parasit ini
ditularkan melalui hubungan intim yang dilakukan
tanpa menggunakan Alat bantu kontrasepsi.
Infeksi ini biasanya tidak bersifat fatal. Namun, trikomoniasis
berisiko memicu beberapa komplikasi, seperti ketidak suburan pada
wanita dan tersumbatnya uretra pada pria.
Selain itu, penyakit ini juga berpotensi mengakibatkan komplikasi
kehamilan bila terjadi pada ibu hamil.
Menurut WHO, trikomoniasis pada wanita mencapai sekitar 5,3%,
dan pria sebanyak 0,6%. Selain itu, penyakit ini paling banyak
terjadi pada wanita berusia 16-35 tahun.
Namun, kasus kejadian sesungguhnya kemungkinan bisa melebihi
angka statistik di atas karena penyakit ini sulit dideteksi, terutama
pada pasien laki-laki.
Tanda dan Gejala Trikomoniasis
Pada Wanita
Pada Laki-laki
Bau tidak sedap pada vagina.
Pria biasanya tidak menunjukkan
Strawberry Cervik
gejala.ketika terjadi, gejala seperti:
Cairan vagina berwarna (hijau 
Kesulitan buang air kecil.
atau kekuningan) dan memiliki 
Rasa sakit atau panas saat
tekstur berbuih.
ejakulasi.
Rasa gatal, bengkak, atau panas
Rasa gatal atau iritasi di penis.
pada vagina.
Sakit saat berhubungan seksual.
Sakitmemiliki
Perempuan saat buang airlebih
prevalensi kecil.
tinggi terkena kanker serviks ketika mereka memiliki trichomoniasis
(Seodoko,2008).
Faktor-faktor Risiko Trikomoniasis
Memiliki pasangan seksual lebih dari satu.
Pernah terkena trikomoniasis sebelumnya.
Tidak menggunakan kondom saat berhubungan seksual.
Memiliki sistem imun tubuh yang lemah.
Komplikasi
1. Komplikasi kehamilan
 Pada ibu hamil yang seperti melahirkan Prematur, (BBLR).
 trikomoniasis pada ibu berpotensi ditularkan ke bayi selama proses persalinan
2. Colpitis macularis
 Colpitis macularis atau strawberry cervix adalah kondisi saat terjadi peradangan dan muncul
bintik-bintik merah di dalam leher rahim.
 Kondisi ini ditemukan pada hampir 50% pasien wanita yang terkena trikomoniasis.
3. Epididimitis
 peradangan pada saluran epididimis. Saluran ini berfungsi sebagai tempat penyimpanan dan
penyaluran sperma pada pria.
4. HIV/AIDS
 Trikomoniasis juga menyebabkan 2-3 kali lebih rentan untuk terkena penyakit menular seksual
lainnya, terutama HIV/AIDS.
Siklus Trichomonas Vaginalis
Trichomonas vaginalis hanya mempunyai bentuk
trophozoite dan menyelesaikan daur hidupnya pada satu
host (parasit monoksen), baik laki laki maupun wanita.
Trophozoite membelah diri dengan cara longitudinal binary
fission. Trichomonas vaginalis tidak mempunyai
mitochondria sehingga membutuhkan enzim dan
cytochromes untuk proses oxidative phosphorylation.
Nutrient yang berasal dari host ditranspor langsung melalui
membrane maupun dengan proses fagositosis. Meskipun
tidak mempunyai kista, parasit ini dapat hidup hingga 24
jam pada urine, cairan semen dan air (Arroyo, 2010)
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan mikroskop
Vaginal Swab
Rapid Test
Pemeriksaan pH (. Pada pasien dapat ditemukan
Vaginosis bakteri: pH 5,0 – 6,0
Kandidiasis vaginalis: pH kurang dari 4,5
Trikomoniasis: pH 5,0 – 7,0)
Pengobatan
1. Metronidazole: 2 gram (gr) diminum 1 kali, atau 500 mg diminum 2 kali
sehari selama 7 hari
2. Nystatin Dengan dosis 100 mg/hari selama 7 hari.
3. Pada ibu hamil dapat diberikan Clotrimazol 100 mg/hari sebagai
suportoria vagina selama 7 hari (Akhsin 2010, h. 58-60).

*jika ada salah satu pasangan terkena trikomoniasis, maka di obatin dua-
duanya
Pencegahan
1. Setia Terhadap Pasangan
2.Menggunakan bantuan alat kontraspsi kondom
3. Melakukan skrining penyakit menular seksual
4. Mengetahui cara penularan trikomoniasis
TERIMAKASIH
Sampai jumpa dilain kesempatan..

Anda mungkin juga menyukai