TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah mempelajari materi terkait pemeriksaan fisik pada ibu hamil diharapkan mampu
mendemonstrasikan pemeriksaan fisik pada ibu hamil dengan benar serta mendapatkan data
yang tepat dan akurat.
POKOK-POKOK MATERI
Untuk mencapai tujuan pembelajaran, pokok-pokok materi yang harus anda pelajari adalah
sebagai berikut :
URAIAN MATERI
Pemeriksaan fisik pada ibu hamil sama seperti pemeriksaan pada ibu lainnya yang
prosedurnya meliputi pengkajian, pembuatan diagnosis, perencanaan, implementasi, dan
evaluasi.
- Inspeksi muka ibu apakah ada kloasma gravidarum, pucat pada wajah dan
pembengkakan pada wajah (bila terdapat pucat pada wajah periksalah konjungtiva
dan kuku, pucat menandakan bahwa ibu menderita anemia, sehingga memerlukan
tindakan lebih lanjut. Jelaskan pada ibu bahwa dirinya sedang diperiksa untuk
mengetahui apakah ia kurang darah atau tidak. Infomasikan bahwa bila ibu tidak
kurang darah ia akan lebih kuat selama kehamilan dan persalian. Jelaskana pula
bahwa tablet tambah darah mampu mecegah kurang darah. Bila terdapat bengkak di
wajah, periksalah adanya bengkak pada tangan dan kaki. Daerah lain yang dapat
diperiksa adalah kelopak mata. Namun, apabila kelopak mata sudah udema, bisanya
keadaan pre-eklampsia sudah lebih berat).
- Meminta ibu mengganti baju dengan baju pemeriksaan.
- Mengajurkan ibu untuk buang air kecil terlebih dahulu.
- Melakukan penimbangan perat badan dan tinggi badan.
Timbanglah berat badan ibu pada setiap pemeriksaan kehamilan. Bila tidak tersedia
timbangan, perhatian apakah ibu bertambah berat badannya. Berat badan ibu hamil
biasanya naik sekitar 9-12 kg selama kehamilan. Kenaikan berat badan ini sebgian
besar diperoleh terutama pada trimester kedua dan ketiga kehamilan. Kenaikan berat
badan menunjukkan bahwa ibu mendapat cukup makanan. Berat badan ibu naik yang
secara normal menujukkan janinnya tumbuh dengan bak. Bila kenaikan berat badan
ibu kurang dari 5 kg pada kehamilan 28 minggu menandakan adanya
ketidaknormalan, maka ia perlu dirujuk.
Tinggi dan berat badan hanya diukur pada kunjungan pertama. Bila tidak tersedia alat
ukur tinggi badan makan bagian dari dinding dapat ditandai dengan ukuran
sentimeter. Pada ibu yang pendek perlu di perhatikan kemungkinan mempunyai
panggul yang sempit, sehingga nantinya dapat menyulitkan persalinan. Bila tinggi
badan ibu kurang dari 145 atau tampak pendek di bandingkan dengan rata-rata ibu,
maka persalinan perlu diwaspadai.
Rumus kenaikan berat badan ibu selama kehamilan adalah sebagaia berikut.
a. 10 minggu : minimal 400 g.
b. 20 minggu : minimal 4.000 g.
c. 30 minggu : minimal 8.000 g.
d. Mulai usia kehamialan trimester ke-2 (13 minggu) naik 500 gr per minggu.
- Ukuran lingkar lengan atas ibu dengan alat ukur yang khusus.
- Lakukan pengukuran tanda-tanda vital ibu yang meliputi tekanan darah, frekuensi
nadi, pernapasan, dan suhu. Pastikan bahwa ibu sudah istirahat minimal 30 menit
setelah kedatangan atau sebelum dilakukannya pemeriksaan tanda-tanda vital. Hal ini
bertujuan agar hasil yang didapatkan sesuai dengan kondisi ibu sebenarnya.
Tekanan darah pada ibu hamil biasanya normal, kecuali bila ada kelainan. Bila
tekanan darah mencapai 140/90 mmHg atau lebih, maka mintalah ibu berbaring
miring ke sebelah kiri dan meminta ibu bersantai sampai terkantuk. Setelah 20 menit
beristirahat, ukurlah tekanan darahnya. Bila tekanan darah tetap tinggi, maka hal ini
menunjukkan ibu menderita pre-eklampsia dan harus dirujuk, serta perlu diperiksa
kehamilannya lebih lanjut (tekanan darah diperiksa setiap minggu). Ibu dipantau
secara ketat dan anjurkan ibu merencanakan persalinan di rumah sakit.
Pada saat melakukan pemeriksaan daerh dada dan perut pemeriksaan inspkesi, palpasi
dan auskultasi dilakukan secara berurutan dan bersamaan sehingga tidak adanya kesan
membuka tutup baju ibu yang dapat membuat ibu malu. Berikut ini akan diuraikan
pemeriksaan obstetrik terhadap ibu hamil mulai dari kepala sampai kaki.
Bila terdapat bengkak juga pada tangan dan kaki. Sedikit bengkak pada mata kaki
dapat terjadi pada kehamilan normal, namun bengkak pada tangan dan atau wajah
menandakan terjadinya pre-eklampsia. Perhatikan wajah ibu apakah bengkak dan
tanyakan pada ibu apakah ia sulit melepaskan cincin atau gelang yang dipakainya.
Mata kaki yang bengkak dan menimbulkan cekungan yang tak cepat hilang bila
ditekan, maka ibu harus dirujuk ke dokter, dipantau ketat kehamilannya dan
tekanan darahnya, serta direncanakan persaliannya di rumah sakit.
b. Periksa dasar kulit kepala dan rambut ibu hamil (tektur, warna, kerontokan, dan
lesi). Memeriksa keadaan muka ibu hamil (udema, kuning atau memar,
hiperpigmentasi/kloasma gravidarum).
c. Inspeksi sklera dan konjungtiva ibu hamil (menyuruh ibu melihat ke atas saat dua
jari pemeriksaan menarik kelopak mata ke arah bawah).
d. Periksa lubang hidung ibu hamil menggunakan spekulum hidung (lihat apakan ada
septum deviasi, polip, pendarahan, dan sekret).
e. Periksa kondisi sinus dengan perkusi ringan di daerah sinus, menggunakn jari
(sambil menanyakan ke ibu apakah terasa sakit dan lihat permukaan muka di
bagian sinus apakah kemerehan).
f. Periksa liang telinga ibu dengan menggunakan senter (lihat kebersihan dan adanya
serumen) lakukan pemeriksaan ketajaman pendengaran dengan tes berbisik.
g. Periks rongga mulut, lidah, gigi, dan bibir ibu hamil.
Perhatian adakah tampak bibir pucat, bibir kering pecah-pecah, stomatitis,
gingivitis, gigi yang tanggal, gigi yang belubang, serta karies gigi. Selain dilihat
pemeriksa juga perlu mencium adanya bau mulut yang menyengat.
h. Periksa kelenjar getah bening di depan dan belakang telinga, bawah rahang, leher,
dan bahu (apakah teraba pembesaran).
i. Periksa kelenjar tiroid dengan 3 jari kedua tangan pada kedua sisi trakea sambil
berdiri dibelakan ibu. Anjurkan ibu menelan dan rasakan benjolan yang teraba
saat ibu menelan.
j. Dengarkan bunyi jantung dan napas ibu dengan menggunakan stetoskop
binokuler.
k. Periksa payudara ibu (ukuran simetris, puting menonjol/masuk, rektraksi, massa,
nodul aksila, hiperpigmentasi areola, dan kebersihan). Lihat dan raba payudara,
pada kunjungan pertama lakukan pemeriksaan payudara terhadap kemungkinan
adanya benjolan yang tidak normal. Lihatlah apakah payudara simetris atau tidak,
puting menonjol atau datar atau bahkan masuk. Puting susu yang masuk akan
mengganggu proses menyusui nantinya. Lalu perhatikan apakah ASI sudah keluar
atau belum. Lihatlah kebersihan areola mamae, adakah hiperpigmentasi areola
mamae.
l. Periksa kolostrum dengan menekan areola mamae sambil memegang puting
mamae dengan jari telunjuk dan ibu jari kemudian memencetnya (dengan tangan
menggunakan sarung tangan).
m. Letakkan tangan ibu ke arah kepala kemudian kelenjar di daerah aksila kanan dan
lanjutkan dengan aksila kiri dengan teknik yang sama untuk mengetahui
pembesaran kelenjar getah bening.
n. Memasang pakaian atas dan membuka pakaian daerah perut.
o. Lakukan inspeksi dan palpasi pada dinding abdomen.
Perhatikan apakah perut ibu simetris atau tidak, raba adanya pergerakkan janin,
apakah terjadi hiperpigmentasi pada abdomen/linea nigra atau tidak, dan apakah
terdapat luka bekas operasi, varises, jaringan parut atau tidak.
- Melakukan pemeriksan Leopold III untuk menentukan bagian janin yang berada pada
bagian terbawah. Cara melakukannya adalah sebagai berikut:
a. Lutut ibu dalam posisi fleksi.
b. Pemeriksaan ini dilakukan dengan hati-hati oleh karena dapat menyebabkan
perasaan tidaknyaman bagi ibu. Coba untuk menilai bagian janin apa yang berada
disana.
c. Bagian terendah janin dicekap diantara ibu jari dan telunjuk tangan kanan.
d. Tentukan apa yang menajdi bagian terendah janin dan apakah bagian tersebut
sudah mengalami enggagement atau belum.
e. Hasilnya adalah apabila bagian janin dapat digerakkan ke arah kranial ibu, maka
bagian terbawah janin belum melewati pintu atas panggul. Bila kepala yang
berada di bagian terbawah, coba untuk menggerakkan kepala. Bila kepala tidak
dapat digerakan lagi, maka kepala sudah engaged dan bila tidak dapat diraba
adanya kepala atau bokong, maka letak janin adalah melintang.
Selain genitalia luar, periksa juga kondisi genetalia interna ibu yang meliputi:
a. Serviks (lihat apakah ada cairan yang keluar, luka/lesi, kelunakan, posisi mobilitas
tertutup atau terbuka)
b. Vagina (cairan yang keluar, luka, dan darah)
c. Ukuran adneksa, bentuk posisi, nyari, kelunakan, massa (pada trimester pertama)
d. Uterus (ukuran, bentuk, mobilitas, kelunakan, serta adanya massa di trimester
pertama).
- Melakukan teknik PI setelah melakukan pemeriksaan fisik ibu dengan mendesinfeksi
pengalas yang digunakan.
- Menerapkan komunikasi terapeutik selama pemeriksaan.
- Memperhatikan keadaan ibu hamil selama pemeriksaan.
- Mencatat hasil pemeriksaan fisik ibu hamil.
Evaluasi
Untuk mengetahui apakah tindakan anda telah sesuai dengan prosedur, anda diharuskan
melakukan evaluasi dengan memastikan bahwa pemeriksaan fisik pada ibu hamil dapat
menghasilkan data yang diperlukan.
Dokumentasi
Setelah selesai melaksanakan prosedur, anda diwajibkan mendokumentasikan segala data
yang berkaiatan dengan pemeriksaan fisik yang anda lakukan pada ibu hamil mulai dari
kepala sampai ke kaki, tuliskan nama perawat dan disahkan dengan tanda tangan anda.
Nama Mahasiswa :
Tingkat :
Hari/Tanggal :
(..................................)
Evaluasi Pembimbing