Nama Kelompok:
1. Bella Vista Salsa Billa Yupitasari
2. Rita Tarwiyanti
3. Sri Puji Lestari
3. Etiologi
1. Faktor Infeksi
a. Infeksi Enteral: infeksi saluran pencernaan yang merupakan penyebab
utama diare pada anak, meliputi infeksi bakteri (vibrio, E.coli,
salmonella, shigella, campylobacter, Yersinia, Aeromonas, dsb),
infeksi virus (Enterovirus, Adenovirus, Rotavirus, Astrovirus, dll),
infeksi parasit (E.hystolytica, G.lamblia, T.hominis) dan Jamur (C.
albicans).
b. Infeksi parenteral, merupakan infeksi di luar system pencernaan yang
dapat menimbulkan diare seperti: otitis media akut, tonsillitis,
bronkopneumonia, ensefalitis dan sebagainya.
2. Faktor Malabsorpsi
Karbohidrat: Disakarida (intoleransi laktosa, maltose dan sukrosa),
monosakarida (intoleransi glukosa, fruktosa dan galaktosa). Intoleransi
laktosa merupakan penyebab diare yang terpenting pada bayi dan anak.
Disamping itu bisa terjadi malabsorpsi lemak dan protein.
3. Faktor Makanan
Diare dapat terajadi karena mengonsumsi makanan basi, beracun dan
alregi terhadap jenis makanan tertentu.
4. Faktor psikologis
Diare dapat terjadi karena faktor psikologis (rasa takut dan cemas),
jarang terjadi tetapi dapat ditemukan pada anak yang lebih besar.
5. Patofisiologi
Mekanisme dasar yang menyebabkan timbulnya diare ialah:
1. Gangguan osmotic
Adanya makanan atau zat yang tidak dapat diserap akan
menyebabkan tekanan osmotic dalam lumen usu meningkat sehingga
terjadi pergeseran air dan elektrolit kedalam lumen usus. Isi rongga
usus yang berlebihan akan merangsang usu untuk mengeluarkannya
sehingga timbul diare.
2. Gangguan sekresi
Akibat rangsangan tertentu (misalnya toksin) pada dinting
usus akan terjadi oeningkatan sekresi, air dan elektrolit kedalam
lumen usus dan selanjutnya timbul diare karena peningkatan isi lumen
usus.
3. Gangguan motilitas usus
Hiperperistaltik akan menyebabkan berkurangnya kesempatan
usus untuk menyerap makanan sehingga timbul diare. Sebaiknya
peristaltic usus menurun akan mengakibatkan bakteri tumbuh
berlebihan, selanjutnya dapat timbul diare pula.
6. Pemeriksaan penunjang
1. Pemeriksaan tinja
a. Makroskopis dan Mikroskopis
b. PH dan kadar gula dalam tinja
c. Bila perlu diadakan uji bakteri
2. Pemeriksaan gangguan keseimbangan asam basa dalam darah, dengan
menentukan pH dan cadangan alkali dan analisa gas darah.
3. Pemeriksaan kadar ureum dan kreatinin untuk mengetahui faal ginjal.
4. Pemeriksaan elektrolit terutama kadar Na, K, Kalsium dan Fosfat.
7. Komplikasi
Dehidrasi (ringan, sedang, berat, hipotonik, isotonic atau hipertonik).
Renjatan hipovolemik.
Hypokalemia (denagn gejala mekorismus, hiptoni otot, lemak,
bradikardi, perubahan pada elektro kardiagram).
Hipoglikemia.
Intoleransi laktosa sekunder, sebagai akibat defisiensi enzim laktase
karena kerusakan vili mukosa, usus halus.
Kejang terutama pada dehidrasi hipertonik.
Malnutrisi energi, protein, karena selain diare dan muntah, penderita
juga mengalami kelaparan.
8. Penatalaksanaan
Penatalaksaan diare akut adalah sebagai berikut :
1. Rehidrasi sebagai prioritas utama terapi.
Ada 4 hal yang penting diperhatikan agar dapat memberikan
rehidrasi yang cepat dan akurat, yaitu:
C. Konsep Keperawatan
1. Pengkajian
Pengkajian merupakan langkah pertama dari prioritas keperawatan
dengan pengumpulan data – data yang akurat dari klien sehingga akan
diketahui berbagai permasalahan yang ada. (Hidayat, 2004:98)
Adapun hal – hal yang dikaji:
a. Pengkajian Keperawatan
Tanggal Pengkaji : 4 Maret 2021
1. Data dasar Keluarga.
a. Nama Kepala Keluarga ( KK ) : M. Yunus
Umur : 52 tahun, Agama : Islam
Suku : Sunda, Pendidikan : SLTA
Pekerjaan : Karyawan PT PMU
Alamat : Rt 01/Rw 02 , Pasar Baru
b. Komposisi Keluarga
N Nama Hubunga L/ Usi Pendidika Imuisas Pekerjaa
o n K a n i n
Keluarga
1. M. Ayah L 52 SLTA Karyawa
Yunus n
2. Sri Ibu P 41 SLTA IRT
Umiyat
i
3. Nairah Anak ke- P 9 SD Pelajar
1
4. A. Anak ke- L 4 Belum -
Ilham 2 Sekolah
c. Genogram
Keterangan :
: Laki-laki
: Perempuan
: Pasien
d. Tipe Keluarga jelaskan : Keluarga bentukan kembali
(dyadic family), ibu sri umiyati pernah menikah memiliki seorang putra
kemudian bercerai dan tinggal bersama mantan suaminya, ibu sri umiyati
menikah dengan bapak yunus dan memiliki seorang putra dan seorang
putri.
d. Suku Bangsa
Latar Belakang budaya : Sunda.
bahasa yang di gunakan sehari-hari : Bahasa Indonesia.
Hubungan Keluarga dengan Lingkungan : jarang bersosialisasi, karena
sibuk mengurus kedua anaknya.
budaya yang ada di lingkungan rata – rata dari etnis : Sunda.
Kegiatan yang di lakukan keluarga : Kedua orang tua bekerja,
putrinya sekolah dan putranya bermain.
Keluarga mempunyai kebiasaan makan : Kebiaasaan makan sambil
menonton televisi.
Pantangan makan menurut budaya yang di anut : Tidak makan daging
babi dan daging anjing.
Dekorasi rumah : Tidak ada dekorasi rumah (hiasan dinding).
Kebiasaan Keluarga di pengaruhi oleh : Kebiasaan turun temurun
Keluarga memanfaatkan fasilitas kesehatan : Rumah Sakit dan
Puskesmas.
dapat di jangkau dengan : Jalan kaki dan angkutan kota.
Budaya keluarga yang bertentangan dengan kesehatan : Tidak ada.
e. Agama
Keluarga menganut agama : Islam
Ketaatan menjalankan ibadah : Dirumah
b. Denah Rumah.
11
3 4 5
1 2
6
7 8 9 10
Keterangan:
1. Dapur dan toko
2. Ruang tv keluarga
3. Kamar tidur milik keluarga Tn.Y
4. Kamar tidur milik keluarga Tn.Y
5. Tempat jemuran
6. Teras depan
7. Kamar kost milik keluarga Tn.Y
8. Kamar kost milik keluarga Tn.Y
9. Kamar kost milik keluarga Tn.Y
10. Kamar mandi kost milik keluarga Tn.Y
11. Kamar mandi pribadi milik keluarga Tn.Y
c. Pengelolaan Sampah.
Dibungkus plastik di letakkan didepan rumah/pagar agar diambil oleh
petugas kebersihan.
d. Sumber air
(kegunaan, kondisi, rasa, warna, bau)
Masak, mandi, kondisi air jernih tetapi keruh saat musim kemarau, tidak
berbau dan berwarna.
e. Jamban Keluarga
(sendiri/bersama, jarak dengan sumber air)
Menggunakan PAM
f. Pembuangan air limbah
(kelancaran, kebersihan)
Selokan lancar namun dulu sempat tersumbat dan menggenang.
g. Fasilitas Sosial dan fasilitas Kesehatan.
- Menggunakan fasilitas sosial (pasar,spbu)
- Menggunakan fasilitas BPJS,Puskesmas,Rumah Sakit.
h. Karakteristik Tetangga dan Komunitas
(etnis, tipe penduduk, status kepemilikan rumah, jalan, angkutan, tingkat
ekonomi, sarana umum, keamanan)
Tetangga kebanyakan kontrak, orang asli sunda/Tangerang, ada yang
pindah dan ada yang menetap, dekat dengan jalan raya,biasanya memakai
angkutan kota atau bus, untuk keamanan terjamin.
i. Mobilisasi Geografis Keluarga.
Menetap sudah 10 tahun.
j. Perkumpulan Keluarga Interaksi dengan Masyarakat.
Jarang/tidak pernah berinteraksi dengan masyarakat karena lebih
mementingkan merawat anaknya. Namun masih berinteraksi dengan
orang lain karena menyediakan kos atau kontrakan.
k. Sistem Pendukung Keluarga
Biasanya jika ada masalah yang muncul keluarga dari ibu yang slalu
mendukung dan saudara ipar yang tinggal di dekat rumah ibu.
3. Struktur Keluarga.
a. Pola komunikasi keluarga.
Hubungan komunikasi keluarga : Baik
Hubungan antara orangtua dan anak : Baik, namun anak keduanya
belum bisa berbicara secara jelas karena keterlambatan tumbuh dan
kembang.
c. Struktur Peran.
1). Formal.
Ayah : Berfungsi sebagai pencari nafkah dan seorang pendidik bagi
kedua anaknya.
Ibu : Sebagai seorang istri dan ibu yang bertugas mengurus kedua
anak dan suaminya, mencari nafkah tambahan dan mendidik
anaknya.
2). Peran Informal.
Keluarhga berperan sebagai sahabat, keluarga berperan sebagai
pengasuh, keluarga berperan sebagai motivator, keluarga berperan
sebagai penengah.
d. Nilai dan Norma Budaya.
Nilai dan norma budaya yang dianut oleh keluarga Tn.Y adalah budaya
islam. Keluarga Tn.Y mengatakan tidak ada yang bertentangan dengan
budaya yang ada di lingkungan masyarakat, keluarga Tn.Y selalu
mengajarkan dan menekankan akan pentingnya ajaran agama. Seperti
sholat lima waktu, hidup rukun dengan orang lain, saling menghormati.
Tidak ada nilai – nilai yang dianut yang diajarkan pada keluarga Tn.Y
yang bertentangan dengan kesehatan.
4. Fungsi Keluarga.
a. Fungsi Afektif.
Setiap anggota keluarga merasakan kebutuhan individu lain dalam
keluarga hal ini dapat dilihat dari, ketika anak pertama sedang ujian maka
orang tua membimbing dan mendukung untuk belajar lebih giat untuk
mendapatkan nilai yang maksimal.
Ketika anak kedua mengalami kejang maka Ny.S langsung membawa ke
sarana kesehatan untuk memeriksakannya.
b. Fungsi Sosialisasi.
Keluarga dari klien kurang bersosialisasi dengan tetangga sekitar karena
tidak saling mengenal dngan masyarakat.
c. Fungsi Reproduksi.
Ibu dari keluarga inti sudah memiliki 3 anak, yaitu anak pertama dari
pernikahan yang pertama dan 2 anak dari pernikahan yang kedua.
5. Sterss dan koping keluarga.
a. Stresor jangka pendek dan jangka panjang.
Stressor jangka pendek yang dialami keluarga bapak Yunus yaitu ketika
anak keduanya mengalami diare. Sedangkan stressor jangka panjang yang
dialami keluarga bapak Yunus yaitu ketika merawat anak keduanya yang
mengalami keterlambatan tumbuh kembang.
b. Kemampuan keluarga dalam berespon terhadap masalah.
Keluarga bapak Yunus terutama ibu Sri Umiyati segera membawa ke
sarana kesehatan apabila anak atau anggota keluarganya mengalami
masalah kesehatan.
c. Strategi Koping yang di gunakan
Strategi koping yang digunakan keluarga bapak Yunus adalah active
coping, keluarga klien akan bertanya kepada kakak ipar atau saudaranya
jika terjadi masalah kesehatan seperti; anaknya step, demam tinggi, atau
diare, kemudian setelah mendapat pertolongan pertama keluarga yang
menangani masalah tersebut.
d. Strategi adaptasi yang disfungsional
Biasanya jika ada masalah yang muncul keluarga dari ibu yang slalu
mendukung dan saudara ipar yang tinggal di dekat rumah ibu.
e. Pemeriksaan Fisik.
Daerah Nama Anggota Keluarga
pemeriksaan M.Yunus Sri Naira.H A.Ilham
fisik Umiyati
Keadaan Baik baik baik baik
umum
Kesadaran Cm cm cm cm
TB - BB Tb : 169 cm Tb : 169 Tb :138cm Tb : 105
Bb : 62 kg cm Bb : 43 kg cm
Bb : 75 Bb :18 kg
kg
Tanda vital Td: 130/80 Td : Td : - N : 90
Tekanan mmHg 100/70 N : 90 S : 36,3
darah mmHg S: 36,0 Rr : 22
Nadi N : 80 Rr : 22
Suhu S : 36,3
Respirasi Rr : 20
Kepala- Lurus Ikal Ikal Ikal
rambut
Mata Simetris Simetris Simetris juling
Hidung Simetris Simetris Simetris Simetris
Telinga Normal Normal Normal Normal
Mulut Terdapat
caries gigi,
lidah
bersih.
Leher Simetris Simestris Simetris Simetris
Dada Simetris Simetris Simetris Simetris
Abdomen Bising usus
: 20
Genital
Ekstremitas Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada
atas cacat cacat cacat cacat
Ekstremitas - Belum
bawah bisa
berjalan
dengan
lancar
- Belum
bisa
berdiri
denagn
tegak
- Belum
bisa
berlari
6. Harapan keluarga terhadap Asuhan keperawatan Keluarga.
Ibu berharap bagi kesehatan keluarganya dapat meningkat terutama pada
tumbung kembang anak.
7. Fungsi Perawatan Kesehatan (Penjajakan Tahap II)
Masalah kesehatan keluarga (tiap masalah kesehatan dalam keluarga)
1) Mengenal masalah Kesehatan.
Sudah mengenal penyakit putranya karena memiliki keturunan penyakit
yang sama.
2) Mengambil Keputusan
Jika terjadi masalah kedua orang tua dari pasien akan melakukan diskusi
untuk mengambil keputusan, namun pengambilan keputusan tetap ada di
tangan ayah.
3) Merawat Anggota Keluarga.
Kedua orang tua pasien dengan semaksimal mungkin merawat anak
mereka dan apabila ada salah satu anggota keluarga yang sakit akan
langsung dibawa ke sarana kesehatan.
4) Memodifikasi Lingkungan.
Keluarga bapak Yunus memelihara kebersihan rumahnya dengan
menyapu lantai dan halaman serta mengepel lantai rumah agar tetap
bersih. Pintu dan jendela dilap agar tidak ebrdebu dan selalu
membersihkan semua bagian rumah dan kontrakannya.
5) Memanfaatkan Fasilitas Kesehatan.
Apabila ada salah satu anggota keluarga yang sakit akan langsung dibawa
ke sarana kesehatan, seperti Rumah Sakit atau Puskesmas. Ibu pasien
akan bertanya kepada saudara iparnya jika mendapat gejala penyakit yang
selama ini di derita.
8. Analisa data
No Data Diagnosa Keperawatan
1. DS : Klien mengatakan ingin Kesiapan peningkatan
meningkatkan kesehatan bagi kesehatan b.d kesadaran akan
keluarganya terutama anaknya. pentingnya kesehatan.
DO : Setelah dilakukan observasi
anak klien memakan makanan kurang
bersih dan sehat.
4. Menonjolnya
1 2/2x1 = 1 Keluarga Tn.Y terutama Ny.S
masalah segera
sangat merasakan adanya masalah
di tangani ; 2
kesehatan dan Ny.S merasakan
Masalah yang
ada tapi tidak perubahan yang terjadi karena
perlu sgera di merawat putranya dan
tangani : 1 membutuhkan informasi lebih
Masalah tidak di tentang masalah kesehatan
rasakan : 0 putranya.
Jumlah 5
4 2/3
perlu sgera di
tangani : 1
Masalah tidak di
rasakan : 0
Jumlah 5 4 2/3
4. Menonjolnya
1 2/2x1 = 1 Menurut keluarga Tn.Y anaknya
masalah segera
yang ke 2 mengalami
di tangani ; 2
keterlambatan berbicara dan
Masalah yang
berjalan seperti anak pada
ada tapi tidak
umumnya.
perlu sgera di
tangani : 1
Masalah tidak di
rasakan : 0
5 3 1/3
Jumlah
EVALUASI KEPERAWATAN
No Tgl/ Diagnosa Evaluasi Keperawatan Paraf
waktu
1 6 Maret Defisit S = Klien mengatakan sudah mengerti cara
2021 pengetahuan mengolah makanan dengan baik,
11.00 tentang mengetahui informasi tentang makanan
makanan sehat
WIB sehat, mengetahui informasi tentang
b.d kurangnya
terpapar kebersihan makanan dan memahami cara
informasi. mengajarkan pola hidup bersih sehat pada
anak.
O=Klien dapat menjawab pertanyaan yang
diajukan dengan benar tentang cara
mengolah makanan yang baik dan benar,
dapat mempraktikkan 6 langkah mencuci
tangan
A= Masalah teratasi
P=Intervensi terpenuhi
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Kesiapan Setelah di Setelah di lakukan tindakan 1. Edukasi klien untuk 10.00 11.00
peningkatan lakukan 1x24 jam kunjungan rumah di menerapkan pola hidup WIB WIB
kesehatan b.d tindakan 1x24 harapkan keluarga Tn.Y bersih sehat
kesadaran akan jam memahami kesadaran akan 2. Edukasi klien untuk
pentingnya kunjungan pentingnya kesehatan. memakai masker
kesehatan. rumah di 3. Edukasi klien untuk
harapkan mencuci buah dan sayur
kesadaran sebelum di konsumsi
akan 4. Dorong klien untuk
pentingnya mengajarkan perilaku
kesehatan di hidup bersih sehat
keluarga 5. Edukasi klien untuk
Tn.Y semakin segera pergi ke fasilitas
meningkat. kesehatan jika terjadi
masalah kesehatan
Resiko
gangguan Setelah Setelah dilakukan kunjungan 1. Dengarkan apa yang 10.00 11.00
tumbuh dilakukan selama 1 x 24 jam diharapkan menjadi perhatian WIB WIB
kembang b.d tindakan 1x24 keluarga mengenal masalah dan keluarga, perasaan dan
keterlambatan jam mendapatkan dukungan dari pertanyaan.
tumbuh kunjungan keluarga tentang tumbuh 2. Dukung harapan yang
kembang. rumah di kembang anaknya realistis
harapkan 3. Tingkatkan hubungan
anak ke 2 terbuka, saling percaya
Tn.Y dengan keluarga
mengalami 4. Bentu keluarga dalam
meningkatan memprioritaskan
tumbuh kebutuhan kesehatan
kembang. keluarga
5. Bantu keluarga dalam
mengidentifikasi
kekuatan keluarga dan
kemampuan koping.