Anda di halaman 1dari 23

PEMERIKSAAN FISIK

PADA IBU NIFAS


Lailatulfaz & Turianta S
PEMERIKSAAN
UMUM
1.KEADAAN UMUM IBU :
Observasi tingkat energi dan keadaan emosi ibu
-Keadaan umum :cara berjalan dan bergerak
-Ekspresi: wajah
-Perilaku: tampak sesuai budaya Ibu
-Kebersihan: bersih tidak bau badan
-Kulit: adakah tampak luka atau memar bekas kekerasan
dalam rumah tangga
-Kesadaran ibu : Compos mentis / coma
2.TANDA-TANDA VITAL :
A.Tekanan darah
Tekanan darah normal yaitu <140/90 mmHg. Tekanan darah tersebut
bisa meningkat dari pra persalinan pada 1-3 hari post partum, setelah
persalinan sebagian besar wanita mengalami peningkatan tekanan
darah sementara waktu. Keadaan ini akan kembali normal selama
beberapa hari. Bila tekanan darah menjadi rendah menunjukkan
adanya perdarahan post partum. sebaliknya bila tekanan darah tinggi
merupakan petunjuk kemungkinan adanya pre-eklampsi yang bisa
timbul pada masa nifas. Namun hal itu seperti itu jarang terjadi
2.TANDA-TANDA VITAL :
B.Suhu
Suhu tubuh normal yaitu kurang dari 38C. Pada hari ke 4 setelah
persalinan suhu Ibu bisa naik sedikit kemungkinan disebabkan dari
aktivitas payudara. Bila kenaikan mencapai lebih dari 38C pada hari
kedua sampai hari-hari berikutnya, harus diwaspadai adanya infeksi
atau sepsis nifas.
2.TANDA-TANDA VITAL :
C.Nadi
Nadi normal pada ibu nifas adalah 60-100. Denyut nadi ibu akan
melambat sampai sekitar 60 x/menit yakni pada waktu habis
persalinan karena ibu dalam keadaan istirahat penuh. Ini terjadi
utamanya pada minggu pertama post partum. Pada ibu yang nervus
nadinya bisa cepat, kira-kira 110 x/menit. Bisa juga terjadi gejala shock
karena infeksi khususnya bila disertai peningkatan suhu tubuh
2.TANDA-TANDA VITAL :
D.Pernapasan
Pernapasan normal yaitu 20-30x/menit. Pada umumnya respirasi
lambat atau bahkan normal. Mengapa demikian, tidak lain karena ibu
dalam keadaan pemulihan atau dalam kondisi istirahat. Bila ada
respirasi cepat post partum (> 30x/menit) mungkin karena adanya
ikutan dari tanda-tanda syok
PEMERIKSAAN
FISIK-HEAD
TO TOE
1.KEPALA

A. Memeriksa mata : Pucat pada kelopak bagian


bawah, berwarna kuning pada skelra
B. Memeriksa dan meraba leher : Untuk mengetahui
kelenjar Tiroid membesar dan pembuluh Limfe
2.PAYUDARA
Tujuan:
Untuk mengidentifikasi akan pemeriksaan tindak lanjut dari pemeriksan
prenatal dan segera setelah melahirkan apakah ada komplikasi pada post
partum misalnya adanya bendungan payudara, mastitis pada payudara, dan
abses pada payudara

a. Inspeksi Payudara : warna kemerahan atau tidak, ada atau tidak


vaskularisasi,ada atau tidak oedem ada atau tidak puting susu lecet, apakah
puting susu menonjol atau tidak,adakah pengeluarancairan seperti kolostrum, ASI

b. Palpasi Payudara: Ibu tidur telentang dengan lengan tangan kiri dan lengan
tangan kanan ke atas secara sistematis lakukan perabaan payudara sebelah kiri
sampai axila, lalu ulangi pemeriksaan yang sama pada payudara kanan
perhatikan apakahada benjolan. pembesaran kelenjar getah bening, abses pada
payudara kemudian kaji nyeri tekan,
Cara Kerja :
3.ABDOMEN
a. Inspeksi Lihat apakah ada luka
operasi, jika ada maka kaji apakah
ada tanda-tanda perdarahan, atau
apakah ada tanda- tanda infeksi

b. Palpasi Pada TFU periksa apakah


sesuai dengan involusio uteri dan
apakah kontraksi uterus baik atau
tidak
3.ABDOMEN
Cara Kerja :
c. Pemeriksaan Kandung Kemih
Lakukan palpasi di atas simfisis pubis, pada kandung kemih di periksa
apakah kandung kemih ibu penuh atau tidak, jika penuh minta ibu untuk
berkemih dan jika ibu tidak bisa maka lakukan kateterisasi

d. Pemeriksaan diastasis recti (pemeriksaan dilakukan > 48 jam nifas


normal, 5-6 hr pada post sc)
Ibu dalam posisi sedikit mengangkat kepala. Palpasi derajat peregangan
otot abdomen dengan cara menempatkan 2 jari (jari tengah dan jari
telunjuk) di bawah pusat sampai simfisis pubis. Hasilnya normal bila celah
tidak lebih dari lebar 2 jari
cara melakukan diastasis recti
4.EKTREMINITAS BAWAH
Pemeriksaan kaki dilakukan secara bergantian antara kanan dan kiri. Lakukan
pemeriksaan pada satu kaki terlebih dahulu.

• Inspeksi betis untuk melihat adanya kemerahan pada betis.


• Palpasi untuk mengetahui vena varises.
• Periksa edema pada tibia dan pergelangan kaki. Perhatikan tingkat edema
jika ada.
• Dorsofleksikan setiap kaki untuk memeriksa ada tidaknya nyeri pada betis
(tanda Homan) metode ini digunakan untuk mengetahui adanya
tromboflebitis. Tanda Hooman positif menunjukan adanya tromboflebitis
sehingga dapat menghambat sirkulasi ke organ distal.
cara melakukan tanda homan
5.GENITALIA
Pemeriksaan daerah perineum memerlukan visualisasi yang
baik, seperti sinar atau cahaya. Ibu dalam posisi berbaring
dengan lutut sedikit ditekuk (posisi dorsal recumbent). Gunakan
senter atau lampu sorot atau cermin besar yang diletakkan di
depan daerah tersebut sehingga ibu dapat melihat
perineumnya sendiri bila menginginkan. Hal ini dapat
mengurangi kekhawatiran ibu dan persepsi yang salah. Siapkan
pembalut untuk ganti, minta ibu membuka pakaian bagian
dalam dan jaga privasi ibu.
5.GENITALIA
Cara Kerja :
1. Melakukan Vulva Hygine
2. Luka/jahitan: edema, kemerahan, memar, hematoma,
penyembuhan dari Laserasi/episiotomi.
3. Vena varises (di vulva dan anus).
4. Cairan vagina (lochea): warna, jumlah, konsistensi,
ada/tidaknya bekuan darah.
5. Bau: ada/tidak, apakah berbau busuk.
6. Untuk memeriksa ujung jahitan dan anus, minta ibu untuk
berbaring miring (posisi sim).
7. Memeriksa ada tidak adanya Hemoroid
MENILAI HASIL PENGKAJIAN
Bidan menganalisis data yang diperoleh pada pengkajian,
menginterpretasikan secara akurat dan logis untuk menegakka
diagnosis dan masalah kebidanan yang tepat.
1. Menilai hasil anamnesis dan pemeriksaan fisik untuk
mengetahui ada tidaknya masalah kesehatan ibu.
Tanggapan psiko emosional masa nifas.
Keadaan yang tidak menyenangkan
Komplikasi yang mengancam.
MENILAI HASIL PENGKAJIAN
2.Kemajuan involusi
Membandingkan lokasi, ukuran, dan konsistensi uterus.
Menilai warna, jumlah, dan konsistensi lochea yang normal. Di
sini bidan menentukan apakah hasil pemeriksaan sesuai antara
aga yang ditemukan dengan keadaan yang normal..
3. Bila tidak sesuai dengan keadaan, maka bidan melakukan
kolaborasi atau merujuk untuk penanganan lebih lanjut.
MEMBERITAHUKAN HASIL
Hasil pemeriksaan dan penilaian. Sampaikan hasil
pemeriksaan kepada ibu, termasuk bila ada kelainan,
dan langkah selanjutnya yang akan dilakukan.
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai