Anda di halaman 1dari 7

PEMERIKSAAN IBU NIFAS

Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Asuhan Pasca Bersalin dan Menyusui

Dosen Pengampu :

Andri Tri Kusumaningrum, S.SiT.,M.Keb

Oleh :

Nur Hayati 2002021799

PROGRAM STUDI DIII KEBIDANAN

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH LAMONGAN

2021
PEMERIKSAAN IBU NIFAS

A. Pengertian
Masa nifas adalah waktu yang dimulai setelah kelahiran placenta dan
berakhir ketika alat-alat kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil.
(Prawirohardjo, 2002:122)
Masa nifas berlangsung selama 6 minggu atau 42 hari, merupakan waktu
yang diperlukan untuk pulihnya alat kandungan pada keadaan normal.
Pemeriksaan fisik merupakan salah satu cara mengetahui gejala atau
masalah kesehatan yang dialami oleh ibu nifas dengan mengumpulkan data
objektif dilakukan pemeriksaan terhadap pasien.
B. Pemeriksaan
1) Pemeriksaan Tanda Vital
Ibu duduk atau berbaring dalam keadaan nyaman dan rileks. Sambil
mengukur sugu, lakukan :
 Pengukuran tekanan darah : batas normal sistolik 90-140 mmHg,
untuk diastoliknya <90 mmHg.
 Tanyakan apakah ada nyeri kepala hebat, pandangan mata kabur,
atau lihat kenaikan tekanan darah sebelumnya. Bila diastolik >110
mmHg, lakukan rapidassment.
 Suhu normal 37,5 – 38 C selama 24 jam post partum, dan akan
kembali normal hari ke3.
 Denyut nadi normal 60-90x/menit.
2) Pemeriksaan Kepala, Wajah dan Leher
Periksa ekspresi wajah ibu, palpasi apakah ada odema pada kepala dan
wajah, periksa sklera dan konjungtiva ibu, periksa mukosa mulut, periksa
leher apakah ada kelenjar limfe, kelenjar tiroid dan bendungan vena
jugularis.
3) Pemeriksaan Payudara
Lakukan inspeksi payudara : kontur tidak ada dimpling, tidak terlihat
benjolan, kulit licin, tidak ada kerutan, tidak kemerahan. Dan perhatikan
adakah kelainan, minta ibu untuk menempatkan lengan kirinya diatas
kepala :
 Palpasi payudara secara sistematis sampai ketiak, payudara normal
teraba lembut tidak ada nyeri tekan. Pada ibu menyusui, payudara
teraba padat. Pemeriksaan payudara pada hari kedua menunjukkan
payudara bengkak dan keras/tegang.
 Perhatikan apakah terdapat pembesaran kelenjar getah bening.
 Perhatikan puting, apakah menonjol, tidak ada luka/lecet, dan apakah
keluar kolostrum.
 Ulangi dengan cara yang sama untuk payudara kanan.
 Palpasi payudara menggunkan salah satu cara (metode) seperti yang
dijelaskan pada gambar. Setelah selesai bantu ibu memakai
pakainnya kembali.
 Posisi tangan saat palpasi payudara
Perhatikan cara menekan payudara dengan menggunakan 3 jari , jari
telunjuk, jari tengah dan jari manis.
 Palpasi payudara
Palpasi payudara didaerah seperti yang tertera pada gambar
dilakukan secara linear dari luar kedalam. Pada setiap titik palpasi,
jaringan harus dinilai dengan menekan pada bagian permukaan
dangkal, bagian pertengahan, dan bagian dalam. Setelah palpasi
payudara puting dipijat untuk mengetahui pengeluaran cairan tau
kolostrum.

 Palpasi payudara metode wheel-spoke


Palpasi payudara metode ini dimulai dari batas luas atas (aksila).
Papasi ke arah dalam areola seperti mengikuti roda, gerakkan searah
jarum jam mengitari payudara. Palpasi berakhir diantara puting.
 Palpasi payudara metode radial
Palpasi payudara metode radial dimulai dari bagian luas atas
payudara (aksila) yang diikuti gerakan sirkular searah jarum jam,
dengan lingkaran kearah sentral yang semakin mengecil dan berakhir
diantara puting.

4) Pemeriksaan Abdomen (TFU, Kontraksi Uterus, Rektus Abdominalis)


 Minta ibu untuk membuka baju bagian payudara
 Periksa bekas luka, jika terdapat operasi baru section caesarea,
periksa ada atau tidaknya luka yang terbuka atau nanah.
 Palpasi uterus untuk mengetahui fundus uteri (TFU), tinggi fundus
uteri akan turun 1 cm setiap hari sampai hari ke 9 atau 10, fundus
uteri sudah tidak teraba lagi. Hari keenam, TFU teraba dipertengahan
antara pusat dan simfisis.
 Pemeriksaan kontraksi uterus

5) Pemeriksaan Kandung Kemih


Lakukan palpasi diatas simfisis pubis, kandung kemih teraba atau tidak.
Bila teraba, tanyakan pada ibu sakit atau tidak, atau ibu ada dorongan untuk
berkemih atau tidak.
6) Pemeriksaan Punggung
Laukakan palpasi atau ketuk daerah kostrovertebal untuk mengetahui
adanya rasa nyeri atau tidak.
7) Pemeriksaan Kaki
 Pemeriksaan kaki dilakukan secara bergantian antara kanan dan kiri
 Inspeksi betis untuk melihat adanya kemerahan pada betis atau tidak
 Palpasi dilakukan untuk mengetahui adanya vena varises atau tidak
 Palpasi edema pada tibia dan pergelangan kaki. Perhatikan tingkat
edema jika ada.
 Dorsofleksikan setiap kaki untuk memeriksa ada tidaknya nyeri pada
betis (tanda human).
8) Pemeriksaan Daerah Perineum
Periksa :
 Apakah ada vena varises (di vulva dan anus)
 Cairan vagina (lochea) : periksa warna, jumlah, konsistensi, ada atau
tidaknya bekuan darah
 Luka /jahitan : edema, kemerahan, memar, hematoma, penyembuhan
dan laserasi atau episotomi
 Untuk memeriksa ujung jahitan dan anus, minta ibu untuk berbaribf
miring (posisi sim)
SUMBER

D . Ace Deqian. 2020. Pemeriksaan Fisik Ibu Nifas.


https://www.scribd.com/presentation/443963459/PEMERIKSAAN-FISIK-
IBU-NIFAS-ppt-1 (diakses pada 8 Desember 2020)

Hasviani. Eka. 2017. https://www.scribd.com/document/336609651/Contoh-Makalah-


Pemeriksaan-Fisik-Ibu-Nifas-II (diakses pada 8 Desember 2020)

Anda mungkin juga menyukai