Anda di halaman 1dari 31

MPI.

2
DETEKSI DINI
KANKER PAYUDARA

Senin, 14 Februari 2022


BIODATA

Nama : dr. Junita Rosa Tiurma, M. Epid

Unit Kerja : Dit. P2PTM

Jabatan : Epid. Kesehatan Ahli


Tujuan Pembelajaran :
a. Hasil Belajar (TPU) :
Setelah mengikuti mata pelatihan ini, peserta mampu melakukan deteksi
dini kanker payudara
b. Indikator Hasil Belajar :
Setelah mengikuti mata pelatihan ini, peserta mampu :
1.Melakukan deteksi dini kanker payudara dengan metode Pemeriksaan
Payudara Sendiri (SADARI)
2.Melakukan deteksi dini kanker payudara dengan metode Pemeriksaan
Payudara Klinis (SADANIS)
Deteksi Dini
• Upaya deteksi dini kanker payudara adalah upaya untuk mendeteksi
dan mengidentifikasi secara dini adanya kanker payudara, sehingga
diharapkan dapat diterapi dengan Teknik yang dampak fisiknya kecil
dan punya peluang lebih besar untuk sembuh.

• Upaya ini sangat penting, sebab apabila kanker payudara dapat


dideteksi pada stadium dini dan diterapi secara tepat maka tingkat
kesembuhan yang cukup tinggi (80-90%).
SADARI
(pemerikSAan payuDAra sendiRI)

SADARI sebaiknya dilakukan setiap bulan pada hari ke 7 hingga hari ke 10


setelah hari pertama haid.
Berdirilah di depan cermin dengan tangan
di sisi tubuh

 Lihat apakah ada perubahan pada kedua


payudara.

Lihat perubahan dalam hal ukuran, bentuk


atau warna kulit, benjolan atau jika ada
kerutan lekukan seperti lesung pipi pada kulit
dan puting.
Meletakkan kedua tangan di pinggang sambil
menekan agar otot dada berkontraksi

Perhatikan kembali kedua payudara sambil


mengangkat kedua tangan di atas kepala
Bungkukkan badan untuk melihat apakah
kedua payudara menggantung seimbang

Lihat perubahan dalam hal ukuran, bentuk


atau warna kulit, atau jika ada kerutan
lekukan seperti lesung pipi pada kulit
Angkat lengan kiri ke atas kepala.

Gunakan tangan kanan untuk menekan


payudara kiri dengan ketiga jari tengah
(ujung jari telunjuk, tengah, manis).
1. Lakukan perabaan payudara.
Pemeriksaan ini dapat dilakukan
sambil berdiri dengan arah vertikal
atau radial atau spiral
2. Sebaiknya saat mandi atau memakai
lotion, atau sabun.
3. Dengan lembut tekan masing-masing
puting dengan ibu jari dan jari telunjuk
untuk melihat apakah ada cairan yang
keluar
 Memeriksa payudara sambil berbaring

 Letakan sebuah bantal di bawah


pundak sisi payudara yang akan
diperiksa.
 Pastikan untuk memeriksa daerah yang
berada di antara payudara, di bawah
lengan dan dan di bawah tulang selangka.

 Angkat lengan ke atas kepala dan ulangi


pemeriksaan untuk payudara sebelah
kanan dengan menggunakan tangan kiri.
SADANIS
(pemerikSAan payuDAra kliNIS)
Sebelum pemeriksaan
● Peka terhadap kekhawatiran klien Beri kesempatan
klien bicara
● Hargai privasi klien
● Jika klien gelisah, diskusikan langkah-langkah
pemeriksaan dan apa tujuan pemeriksaan
● Jangan terburu-buru
● Pertimbangkan faktor budaya
● Dorong klien untuk bertanya
Inspeksi
● Minta pasien untuk membuka baju

● Meletakkan kedua tangan di


pinggang sambil menekan agar
otot dada berkontraksi

● Perhatikan kembali kedua


payudara sambil mengangkat
kedua tangan di atas kepala
 Bungkukkan badan untuk melihat apakah
kedua payudara menggantung seimbang

 Lihat perubahan dalam hal ukuran, bentuk


atau warna kulit, benjolan atau jika ada
kerutan lekukan seperti lesung pipi pada
kulit dan puting.
Palpasi
○ Minta klien untuk berbaring di meja periksa.
○ Dengan meletakkan sebuah bantal di bawah
punggung pada sisi yang akan diperiksa akan
membuat jaringan ikat payudara menyebar
sehingga dapat membantu pemeriksaan payudara.
○ Letakkan kain bersih di atas perut pasien
● Letakkan lengan kiri Ibu ke atas kepala.

● Perhatikan payudaranya untuk melihat


apakah tampak sama dengan payudara
sebelah kanan dan apakah terdapat
lipatan atau lekukan.
● Dengan menggunakan
permukaan tiga jari tengah anda,
lakukan palpasi payudara dengan
menggunakan teknik spiral.

● Mulai pada sisi terluar payudara


 Tekan jaringan ikat payudara dengan kuat pada
tulang rusuk setelah selesai tiap satu putaran
dan secara bertahap pindahkan jari-jari Anda
menuju areola.

 Lanjutkan sampai semua bagian selesai


diperiksa.

 Perhatikan apakah terdapat benjolan atau nyeri


● Dengan menggunakan ibu jari dan jari telunjuk,
tekan puting payudara dengan lembut

● Lihat apakah keluar cairan: bening,keruh, atau


berdarah. Cairan keruh atau berdarah yang keluar
dari puting harus ditulis dalam catatan Ibu/klien.
 Ulangi langkah tersebut pada payudara sebelahnya

 Jika ada keraguan tentang temuan (misalnya


apakah terdapat benjolan) ulangi kembali
pemeriksaan
● Minta klien untuk duduk di pinggir
meja periksa

● Mengangkat lengan kirinya setinggi


bahu. Bila perlu, minta Ibu
meletakkan tangannya di bahu Anda.
 Tekan sisi luar dari otot dada sambil bertahap
menggerakkan jari-jari ke pangkal ketiak untuk
memeriksa

 Apakah terdapat pembesaran kelenjar getah


bening

 Ulangi langkah tersebut untuk payudara


sebelahnya
○ Setelah selesai melakukan
pemeriksaan, minta Ibu untuk
memakai pakaian kembali.

○ Jelaskan temuan kelainan dan,


jika ada, hal yang perlu dilakukan
 Jika pemeriksaan sepenuhnya normal, katakan
bahwa semua normal dan sehat dan waktunya
untuk kembali melakukan pemeriksaan (misalnya
tiap tahun atau jika Ibu menemukan adanya
perubahan pada pemeriksaan payudara sendiri).
Pencatatan hasil temuan

 Perubahan ukuran dan bentuk


payudara, lipatan atau cekungan
(dimple) pada kulit payudara,
Jika terdapat benjolan atau kelainan pada payudara maka catat
berapa banyak benjolan yang teraba dan lokasinya, ada atau
tidak cairan dari puting yang tampak seperti darah atau nanah
dan temuan-temuan lainnya.
Tanda(+) ----- Dokter Bedah Onkologi
Harus diingat
● Peran dokter umum dan bidan adalah menemukan benjolan di
payudara.
● Bila ditemukan benjolan  pasien dirujuk ke yang
berkompeten
● Jangan membuat diagnosis atas pasien hanya dari pemeriksaan
klinis karena untuk menegakkan diagnosis kanker payudara
masih dibutuhkan alat bantu diagnosis yang lain.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai