Anda di halaman 1dari 15

1

JOB SHEET
PRAKTEK SISTEM PENGISIAN SEPEDA MOTOR
TUJUAN :
Setelah selesai praktik sistem pengisian pada sepeda motor diharapkan
mahasiswa dapat :
1. Mengetahui cara kerja sistem pengisian sepeda motor
2. Mampu memeriksa komponen sistem pengisian sepeda motor
3. Mampu menganalisa kerusakan sistem pengisian sepeda motor
4. Mampu memperbaiki kerusakan pada sistem pengisian sepeda motor

ALAT DAN BAHAN


1. Sepeda motor ( Karisma, Grand, Vega – R, Mio, Shogun ) sesuai pembagian
kelompok
2. Multimeter (analog atau digital)
3. Tool set
4. Kabel jumper

KESELAMATAN KERJA
1. Lakukan pekerjaan praktik sesuai instruksi dan gunakan job sheet ini sebagai acuan
pekerjaan secara berurutan

2. Baca dan pahami langkah demi langkah urutan pekerjaan

3. Lakukan praktik dengan sungguh – sungguh supaya hasil belajar bisa maksimal dan
tidak terjadi kerusakan pada alat dan bahan

4. Hati – hati dalam penggunaan alat ukur multimeter karena sangat rawan rusak
ketika salah penggunaan, terjatuh, terinjak dll. Posisikan alat ukur pada tempat yang
aman ketika tidak digunakan maupun saat digunakan

5. Pastikan yang saudara lakukan benar ketika menggunakan multimeter. Satu


kesalahan bisa menyebabkan kerusakan alat

- Bertanya pada instruktur bila ragu dan didampingi terutama ketika pengukuran
tegangan

- Jangan tergesa – gesa dalam melakukan pengukuran. Pastikan setting selector


multimeter telah sesuai, posisi probe serta kondisi rangkaiannya

Workshop Otomotif Teknik Mesin Unnes


2

- Pilihan selector sesuai pengukurannya dan ketika memindah / memutar selector


lakukan dengan perlahan supaya alat tidak cepat rusak

- Ketika mengukur tahanan rangkaian tidak boleh ada arus yang mengalir dalam
rangkaian tersebut

- Perhatikan kalibrasinya

- Saat pengukuran tegangan DC probe multi meter jangan sampai terbalik

LANGKAH KERJA :
1. Tempatkan sepeda motor pada area praktik sesuai pembagian masing – masing

2. Mengambil kelengkapan alat dan bahan. Tempatkan pada tempat yang aman
3. Pelajari dasar teori sistem pengisian

4. Amati rangkaian system pengisian pada sepeda motor dengan menggunakan


wiring
5. Selesaikan job sistem pengisian.

6. Setelah selesai pastikan semua soket rangkaian terpasang dengan baik dan
sepeda motor dapat dihidupkan dengan normal

A. DASAR TEORI SISTEM PENGISIAN SEPEDA MOTOR


Sistem pengisian merupakan sumber tersedianya listrik pada sepeda motor.

SKEMA SISTEM PENGISIAN SEPEDA MOTOR

LAMPU
DEPAN
KUNCI
KONTAK
KIPRO ON KELIST
K . BODY

FUSE OFF

+ BATT -

SPULL PENGAPIAN
SPULL (KHUSUS TIPE CDI –
PENERANGAN AC)

SPULL PENGISIAN /
CHARGING COIL

Workshop Otomotif Teknik Mesin Unnes


3

Komponen pendukung sistem pengisian adalah alternator (spull pengisian), kiprok,

fuse dan battery

1. ALTERNATOR / AC MAGNETO
Fungsinya menghasilkan arus AC dengan menggunakan putaran dari mesin.

Alternator terdiri dari :

1) Stator / kumparan / spull

Berupa : spull pengisian ( semua tipe sepeda motor ada ), spull penerangan
(hanya sepeda motor dengan lampu depan tipe AC), spull pengapian ( khusus
sepeda motor dengan .pengapian tipe AC )

2) Rotor / magnet / fly wheel

Berupa : magnet permanen berselang seling kutup utara dan selatan

cara kerja alternator


Ketika sepeda motor distater maka magnet
akan berputar sehingga terjadi induksi listrik
OUT PUT
di kumparan yang berupa arus AC 1 fasa : AC 1 +
+
FASA
- -
polaritas positif = saat magnet utara melintasi
spull

polaritas negative = saat magnet selatan


melintasi spull

semakin cepat putaran mesin maka induksi


yang dihasilkan semakin besar

Gambar diatas adalah alternator dengan tipe :

1) Spull tipe batang sehingga menghasilkan tegangan AC 1 fasa

2) Magnet berjumlah 2 pasang sehingga menghasilkan 2 siklus dalam 1 putaran poros


engkol

Catatan : jenis alternator SM sekarang ada yang memakai spull tipe


melingkar dan jumlah magnet yang lebih dari 2 pasang

Prosedur Pembongkaran Alternator


Workshop Otomotif Teknik Mesin Unnes
4

pada beberapa sepeda motor oli mesin harus dikeluarkan dulu karena ruang
alternator terisi oli mesin. contoh : tiger , dll

1. Melepas Baut Tutup Bak


Mesin Sebelah Kiri Dengan
Pola Bersilang Dan
Bertahap

2. Tahan magnet dengan SST


kemudian lepas baut dan
ring

3. Lepas magnet dari poros


engkol dengan SST

pada proses pemasangan magnet perhatikan alur pada magnet dengan spi di
poros engkol

2. KIPROK / REGULATOR / RECTIFIER


Fungsinya :
1) Menyearahkan arus AC dari alternator menjadi arus DC (supaya dapat
digunakan untuk mengisi battery)
2) Sebagai regulator / mengatur tegangan pada skala yang telah ditentukan

Kiprok pada sepeda motor terbagi menjadi 2 tipe berdasarkan metoda rektifikasi

Metoda
Bentuk gel. AC input Metoda arus balik tegangan Metoda regulasi
Rektifikasi

½ gelombang Single phase Internal voltage feedback


SCR shorted
1 gel. Penuh Single phase Battery voltage feedback

Workshop Otomotif Teknik Mesin Unnes


5

1) WIRING PENGISIAN ½ GELOMBANG / HALF WAVE

SAKLAR LAMPU DEPAN LAMPU DEPAN

KUNCI
KONTAK
ON KELIST
.
D1
BODY
D2 OFF
A
FUSE
R2
ZD SCR

]
G
K
+ -
[
R1
BATTER
Y
SPULL SPULL
PENERANGAN PENGISIAN KIPROK ½
GEL

misalkan spesifikasi pada honda supra


pengaturan tegangan pengisian : 14,0 – 16,0 volt pada 5000 RPM
pengaturan tegangan penerangan : 10,5 – 14,0 volt pada 5000 RPM

cara kerja sistem pengisian ½ gelombang


terjadinya sistem pengisian saat mesin hidup dan dipengaruhi rpm mesin

KK ON kemudian mesin dihidupkan  magnet berputar sehingga spull pengisian


menghasilkan arus AC (bolak – balik) menuju ke kiprok. Didalam kiprok arus AC dengan
polaritas positif melewati diode 1 (D1) sedang polaritas negatifnya tidak, sehingga arus
AC tadi berubah menjadi DC ½ gelombang kemudian arus ini diteruskan ke terminal +
battery sehingga terjadilah pengisian battery. Ketika RPM mesin dinaikkan maka
tegangan yang dihasilkan spull pengisian bertambah tinggi. Diode zener akan aktif
ketika tegangan menginjak 16 volt sehingga ada arus spull pengisian yang dilewatkan
diode 2 (D2)  ZD  R1 dan SCR sehingga SCR menjadi ON. Ketika SCR ON maka

Workshop Otomotif Teknik Mesin Unnes


6

arus dari spull pengisian yang tadinya mengisi battery di bypass menuju SCR lalu ke
massa sehingga tidak terjadi pengisian di battery. Siklus ini terjadi dengan cepat sekali
sehingga bila kita ukur tegangan pengisiannya pada putaran rendah sampai tinggi maka
akan berkisar antara 14 – 16 volt

pengaturan arus penerang lampu depan tipe AC


kiprok ini juga mengatur tegangan yang mengalir pada lampu kepala tipe AC yaitu ketika
motor hidup dan lampu depan dinyalakan maka arus AC dari spull penerangan akan
menuju ke rangkaian lampu dan sebagian dimasukkan ke kiprok. Didalam kiprok,
sebagian arus tadi dilewatkan hambatan (R1) menuju massa dengan tujuan mengatur
tegangan yang masuk ke rangkaian lampu depan antara 10,5 – 14 volt terutama ketika
RPM tinggi agar lampu tidak putus
Digunakan pada sepeda motor : Grand, Supra, Shogun, dll
2) WIRING PENGISIAN GELOMBANG PENUH / FULL WAVE

DIODE
BRIDGE

D4 D1
KUNCI
KONTAK
ON KELIST. BODY
(termasuk
Lampu Depan)
OFF
FUSE
D2 D3

+ -
SPULL PENGISIAN BATTERY

misalkan spesifikasi pada honda Tiger


pengaturan tegangan pengisian : 13,5 – 14,5 volt pada 5000 RPM

Gambar wiring diatas tidak menunjukkan kiprok secara total (karena SCR tidak
ditampilkan) hanya menunjukkan proses terjadinya system pengisian full wave
cara kerja sistem pengisian
terjadinya sistem pengisian saat mesin hidup dan dipengaruhi rpm mesin
KK ON kemudian mesin dihidupkan  magnet berputar sehingga spull pengisian
menghasilkan arus AC (bolak – balik) menuju ke kiprok. Arus AC ada 2 polaritas yaitu
positif dan negative yang di pakai untuk pengisian full wave

Workshop Otomotif Teknik Mesin Unnes


7

polaritas positif (saat magnet utara melintasi spull pengisian ) = spull pengisian 
D3  fuse  + battery  - battery  D4  spull pengisian

polaritas negative (saat magnet selatan melintasi spull pengisian ) = spull pengisian
 D1  fuse  + battery  - battery  D2  spull pengisian

Sehingga tipe pengisian lebih maksimal dalam proses chargingnya. Pengaturan


tegangannya dilakukan oleh SCR antara 13,5 – 14,5 volt
Digunakan pada sepeda motor : Honda Tiger, ..
3. FUSE / SEKRING
Fungsinya sebagai pengaman dari arus yang berlebihan / konsleting. Penggantian
fuse harus sesuai spesifikasinya
4. BATTERY
Fungsinya : 1) Sumber arus kelistrikan
2) Menyimpan arus DC dari sistem pengisian
Sepeda motor sekarang umumnya memakai battery 12 volt

B. JOB PENGAMATAN SISTEM PENGISIAN PADA SEPEDA MOTOR


perhatian : Gunakan wiring dibawah sebagai pedoman sesuai dengan sepeda motor
yang dipakai
1. Identifikasi letak komponen sistem pengisian pada sepeda motor masing – masing
mulai dari spull pengisian, kiprok, fuse dan battery
2. Urutkan dan pelajari hubungan kabel body pada sistem pengisian sesuai warna
kabelnya dimulai dari spull pengisian  battery (diskusikan dengan teman
kelompok)

SISTEM PENGISIAN DAN PENGAPIAN (CDI-DC) HONDA KARISMA

LAMPU
Y DEPAN

R ON R/B
KIPROK
FUSE FUSE
15 A OFF 10 A
G
+
+BATT - KELIST
. BODY
R/B
W

B/Y
G CDI KOIL

R
THROTTLE G
BUSI
Bu/Y G B SWITCH

PULSER /
PICK UP COIL

Workshop Otomotif Teknik Mesin Unnes


Y – Yellow (kuning)R – Red (merah)B – Black (hitam)G - Green
(hijau)W – White (putih)Bu – Blue (Biru)O - (Orange)Br – Brown
SPULL PENGISIAN / (coklat)
CHARGING COIL
8

SISTEM PENGISIAN DAN PENGAPIAN (CDI-AC) YAMAHA VEGA – R

B
LAMPU
DEPAN

R ON Br KELIST
KIPROK . BODY
FUSE
OFF
B
+ BATT -

B/W
Y/R W B
Br

G CDI O
KOI
L
B BUSI
W

R
PULSER /
PICKUP COIL

SPULL PENGAPIAN /
SOURCE COIL
Y – Yellow (kuning)R – Red (merah)B – Black (hitam)G - Green
(hijau)W – White (putih)Bu – Blue (Biru)O - (Orange)Br – Brown
SPULL PENGISIAN / (coklat)
CHARGING COIL

SISTEM PENGISIAN DAN PENGAPIAN (CDI-AC) HONDA GRAND


G
LAMP
U
DEPAN
R ON B KELIST
KIPROK . BODY
FUSE
OFF
G
+ BATT -

Y W G B/W

B/R
CDI B/Y KOIL

G G BUSI
Bu/Y

PULSER /
GENERATOR
PULSA

SPULL PENGAPIAN /
SOURCE COIL
Y – Yellow (kuning)R – Red (merah)B – Black (hitam)G - Green
Workshop Otomotif Teknik Mesin Unnes
(hijau)W – White (putih)Bu – Blue (Biru)O - (Orange)Br – Brown
SPULL PENGISIAN / (coklat)
CHARGING COIL
9

SISTEM PENGISIAN DAN PENGAPIAN (CDI-DC) SUZUKI SHOGUN


110
LAMP
U
DEPAN
R ON O KELIST
KIPROK . BODY
FUSE
OFF
B/
W
+ BATT -

Y/W O
W/
R
CDI W/Bu KOIL

B/ B/
Bu/Y W W
PULSER /
PICK UP COIL

Y – Yellow (kuning)R – Red (merah)B – Black (hitam)G - Green


SPULL PENGISIAN / (hijau)W – White (putih)Bu – Blue (Biru)O - (Orange)Br – Brown
CHARGING COIL (coklat)

SISTEM PENGISIAN DAN PENGAPIAN (CDI-DC) YAMAHA MIO

LAMPU
DEPAN

R ON Br KELIST
KIPROK . BODY
FUSE B
OFF
B
+ BATT -

W B
Y/R Br

SOKET SPULL CDI O KOI


L
B BUSI
B
W/R

W/L
PULSER /
PICKUP COIL

SPULL PENGISIAN / Y – Yellow (kuning)R – Red (merah)B – Black (hitam)G - Green


CHARGING COIL (hijau)W – White (putih)Bu – Blue (Biru)O - (Orange)Br – Brown
(coklat)

Workshop Otomotif Teknik Mesin Unnes


10

C. JOB PEMERIKSAAN KOMPONEN SISTEM PENGISIAN


Sebelumnya hidupkan mesin sepeda motor beberapa saat untuk memastikan
kondisi mesin normal. Baca dan lakukan langkah pemeriksaan dibawah ini secara
berurutan
1. Spull Pengisian dan Penerangan

a) Posisikan KK off dan lepas konektor negative battery


b) Lepas konektor spull dengan cara menekan bagian penguncinya kemudian
tarik sambil di goyang, yang di pegang konektornya bukan kabelnya.
c) Ukur tahanan spull pengisian dan penerangan menggunakan OHM tester
skala X 1 ohm (kalibrasi)

NO TYPE SPULL PENGISIAN (Ohm) SPULL PENERANGAN (Ohm)


1 GRAND ( W - G )  0,1 – 1,0 ( Y – G )  0,1 – 0,6
2 VEGA - R ( W – B )  0,32 – 0,48 ( Y/R – B )  0,24 – 0,36
( W/R – massa body ) ( Y/W – massa )
3 SHOGUN
 0,6 – 1,2  0,5 – 1,0
4 MIO ( W – B )  0,32 – 0,48 ( Y/R – B )  0,24 – 0,36
5 KARISMA ( W – G )  0,3 – 1,1 Tidak ada spull penerangan
6

d) Catat hasil pengukuran = ….


e) Konektor spull jangan dipasang dulu.
Beri kesimpulan = …

2. Kiprok (hanya grand dan shogun)


a) Posisikan KK off dan lepas konektor negative battery
b) Kiprok tidak perlu dilepas dari chasis
c) Lepaskan konektor kiprok.
d) Ukur nilai tahanan pada terminal kiprok menggunakan Ohm tester skala x 1 K
ohm (kalibrasi)
SUZUKI SHOGUN

Workshop Otomotif Teknik Mesin Unnes


11

HONDA GRAND Satuan : K Ω

PUTIH KUNING MERAH HIJAU

PUTIH ~ 8,5 ~

KUNING ~ ~ 30 - 40

MERAH ~ ~ ~

HIJAU ~ 30 - 40 ~ c) Catat hasil


pengukuran = ….
d) Konektor kiprok jangan dipasang dulu
Beri kesimpulan =…

Catatan : kiprok yang tidak genuine / asli kadang nilainya tidak sama dengan
spesifikasi tetapi belum tentu tidak bagus sebelum dilakukan pemeriksaan
tegangan pengisiannya

3. Fuse / Sekring
a) Posisikan KK off dan lepas konektor negative battery
b) Lepas fuse dengan hati-hati
c) Ukur kontinuitas fuse dengan Ohm tester pastikan tidak putus
d) Periksa dan perbaiki konektor terminal fuse dari kemungkinan berkarat atau
kendor (mengikatnya fuse kurang kuat)
e) Pasang kembali fuse
Beri kesimpulan =….

Catatan : Penggantian fuse harus sesuai spesifikasinya atau ampere nya


4. Battery
a) Posisikan KK off dan lepas konektor negative battery
b) Terminal battery tidak perlu dilepas
c) Amati secara visual kondisi battery
d) Pada tipe battery basah cairan elektrolit harus diantara lower dan upper.
Pengisian tambahan menggunakan air aki biasa bukan air zuur sampai batas
upper.
e) Periksa kekencangan terminal positif dan negative
f) Bersihkan karat yang menempel pada terminal dengan amplas. Beri sedikit
grease pada terminalnya
Berikan kesimpulan = …

Workshop Otomotif Teknik Mesin Unnes


12

Catatan : pada aki basah bila jumlah elektrolit kurang dari batas lower maka
akan menyebabkan plat selnya berkarat putih (sulfasi) sehingga fungsi
menyimpan arusnya berkurang ( battery rusak)

5. Kontinunitas Kabel Body Antar Komponen Sistem Pengisian


a) Posisikan KK off dan lepas konektor negative battery
b) Konektor spull dan kiprok dalam kondisi
terlepas
c) Ukur kontinuitas kabel body antar
komponen tersebut dengan Ohm tester
skala x 1 ohm
d) Setelah selesai pasang kembali semua
konektor tersebut termasuk konektor
negative batterynya (pastikan kencang)
Berikan kesimpulan =…

Catatan : bila terdapat hubungan yang kurang baik / putus pada rangkaian maka
akan menyebabkan system pengisian tidak bekerja. Masalah sering terjadi pada
hubungan konektor yang kendor.

6. Pemeriksaan Kapasitas Battery dan Tegangan Pengisian


(wajib didampingi instruktur untuk menghindari kerusakan multimeter)
a) Perhatikan dengan baik – baik gambar disamping. Kesalahan prosedur bisa
merusak alat ukur
b) Rangkaian system pengisian dan pengapian dalam kondisi terpasang
(negative battery telah terpasang)
c) Periksa kapasitas battery dalam kondisi terpasang pada sepeda motor
dengan cara :
1) KK posisi off

2) Setting multimeter pada selector 50 DC


Volt (pilihan selector DC V harus diatas
50 DC V
tegangan yang akan diukur)
3) Tunjukkan setting multimeter pada
instruktur agar di cek
4) Arahkan probe merah ke positif battery
5) Probe hitam ke negative battery /
massa body
6) Baca hasil ukur =……volt

Catatan = Bila hasil pengukuran kurang dari 12 volt berarti kapasitasnya


kurang / lemah (belum tentu battery rusak). Untuk memastikan perlu di
charger terlebih dahulu

d) Periksa tegangan pengisian dengan cara :


1) Pasang alat multimeter 50 DCV sama seperti diatas (gambar)
2) Hidupkan sepeda motor pada putaran 5000 rpm
3) Baca hasil ukur =…….volt

KARISMA &
VEGA - R SHOGUN MIO
GRAND
Workshop Otomotif Teknik Mesin Unnes
Spesifikasi teg.
pengisian pada 14,0 – 15,0 v 14,5 v 13,0 – 16,0 v 14,0 v
put. 5000 rpm
13

Catatan : Secara umum bila tegangan pengisian kurang dari 13 volt atau
terlalu tinggi dari spesifikasi maka system pengisian sepeda motor tersebut
bermasalah. Pada sepeda motor tipe pengapian CDI – DC / konvensional DC
kerusakan pada system pengisian bisa menyebabkan sepeda motor mogok

Berikan kesimpulan = …

7. Pemeriksaan Arus Pengisian


(Wajib didampingi instruktur untuk menghindari kerusakan multimeter)

a) Rangkaian system pengisian dan pengapian dalam kondisi terpasang


(negative battery terpasang)
b) Set alat multimeter (Pilihan selector amper harus diatas arus yg akan diukur)
Tipe analog : 1) putar selector (pelan – pelan) pada 2,5 A
2) pindah kabel merah multimeter pada terminal 2,5 A
Tipe digital : 1) putar selector (pelan – pelan) pada 10 A
2) pindah kabel merah multimeter pada terminal 10 A
c) Tunjukkan setting multimeter pada instruktur agar dicek
d) Lepas fuse sepeda motor
e) Pasang alat seperti pada gambar (hati- hati, kesalahan memasang / terbalik
bisa menyebabkan multimeter rusak)

1) Arahkan probe merah ke terminal


fuse yang ke rangkaian

2) Probe hitam ke terminal fuse yang


ke positif battery

f) KK ON kemudian hidupkan motor


pada putaran 5000 rpm
g) Baca hasil ukur =…………A
e) Setting selector multimeter (2,5 A) jangan dirubah dulu untuk pengukuran
selanjutnya
Catatan : Biasanya pekerjaan pemeriksaan pengukuran arus jarang dilakukan
karena system pengisian bisa dikatakan baik ketika tegangan pengisian sesuai
spesifikasi

8. Pemeriksaan Kebocoran Arus


a) Rangkaian system pengisian dan pengapian dalam kondisi terpasang
b) Posisi KK OFF dan selama pengukuran dilarang menghidupkan KK karena
bisa merusak amperemeter
c) Setting multimeter (analog 2.5 A, digital 10 A) seperti pada pengukuran arus
pengisian diatas
d) Lepas konektor negative battery
e) Pasang alat seperti pada gambar
(perhatian : hati- hati, kesalahan
memasang / terbalik bisa
menyebabkan multimeter rusak)

Workshop Otomotif Teknik Mesin Unnes


14

1) Arahkan probe merah ke kabel


massa / massa body
2) Probe hitam ke Negatif battery
f) Hasil ukur =………
Kebocoran arus max 1 mA
g) Jika pengukuran telah selesai putar
pelan – pelan selector multitester pada
posisi off dan pindah kabel merah
terminal 2,5A / 10 A ke tempat semula
(positif multimeter)

Beri kesimpulan : …….

Catatan : Bila terjadi kebocoran arus melebihi spesifikasi kemungkinan ada


hubungan singkat pada rangkaian listrik. Tentukan hubungan singkat dengan
melepas hubungan satu - persatu

D. TROUBLE SHOOTING SISTEM PENGISIAN


Indikasi sistem pengisian normal / baik secara umum ditunjukkan dengan
tegangan pengisian berkisar 13 – 16 volt dan semua komponen serta sambungan
dalam keadaan baik. Sistem pengisian sepeda motor dikatakan bermasalah
ditunjukkan gejala :
1. Battery mengalami penurunan tegangan (saat KK on engine mati  klakson,
lampu sein menjadi redup)
2. Khusus pada sepeda motor dengan pengapian tipe CDI – DC kerusakan sistem
pengisian bisa menyebabkan sepeda motor mogok

SKEMA SISTEM PENGISIAN SEPEDA MOTOR

LAMPU
DEPAN
KUNCI
KONTAK
KIPRO ON KELIST
K . BODY

FUSE OFF

+ BATT -

SPULL PENGAPIAN
SPULL (KHUSUS TIPE CDI –
PENERANGAN AC)

SPULL PENGISIAN /
CHARGING COIL

Workshop Otomotif Teknik Mesin Unnes


15

pemeriksaan ini dilakukan secara berurutan :

1. Cek dahulu kekencangan setiap konektor dari kemungkinan kendor / berkarat

2. Cek kondisi fuse dan terminalnya (pastikan baik)

3. Periksa tegangan pengisian ke battery harus antara 13 – 16 volt

a) Bila baik = - cek terminal battery dari kemungkinan kendor / karat

- Periksa kondisi battery (perbaikan sampai penggantian)

b) Bila tidak sesuai maka periksa percikan api pada spull pengisian
(besar/kecil/tidak ada)

Api Besar  Periksa kiprok (cek sambungan sampai


penggantian)

Api kecil/tidak ada  Periksa spull pengisian (tahanan sampai


penggantian)

Workshop Otomotif Teknik Mesin Unnes

Anda mungkin juga menyukai