Anda di halaman 1dari 38

DETEKSI DINI

KANKER PAYUDARA

JUMAT, 18 NOVEMBER 2022


BIODATA

Nama : dr. Sairawati Sulaiman

Unit Kerja : Puskesmas Bantimurung, Dinkes


Kab. Maros

Jabatan : Dokter madya


Tujuan Pembelajaran :
a. Hasil Belajar (TPU) :
Setelah mengikuti mata pelatihan ini, peserta mampu melakukan deteksi
dini kanker payudara
b. Indikator Hasil Belajar :
Setelah mengikuti mata pelatihan ini, peserta mampu :
1.Melakukan deteksi dini kanker payudara dengan metode Pemeriksaan
Payudara Sendiri (SADARI)
2.Melakukan deteksi dini kanker payudara dengan metode Pemeriksaan
Payudara Klinis (SADANIS)
3.Mengetahui tantangan dan perilaku kunci dalam penanggulangan kanker
Deteksi Dini
• Upaya deteksi dini kanker payudara adalah upaya untuk mendeteksi
dan mengidentifikasi secara dini adanya kanker payudara, sehingga
diharapkan dapat diterapi dengan Teknik yang dampak fisiknya kecil

dan punya peluang lebih besar untuk sembuh.

• Upaya ini sangat penting, sebab apabila kanker payudara dapat


dideteksi pada stadium dini dan diterapi secara tepat maka tingkat
kesembuhan cukup tinggi (80-90%).
Normal female
breast
Breast
asymmetry
Necrosis/ ulcer, nipple
retraction
SADARI
(pemerikSAan payuDAra sendiRI)

SADARI sebaiknya dilakukan setiap bulan pada hari ke 7 hingga hari ke 10


setelah hari pertama haid.
🠶Berdirilah di depan cermin dengan tangan di sisi
tubuh

🠶 Lihat apakah ada perubahan pada kedua


payudara.

🠶Lihat perubahan dalam hal ukuran, bentuk atau


warna kulit, benjolan atau jika ada kerutan
lekukan seperti lesung pipi pada kulit dan puting.
🠶Meletakkan kedua tangan di pinggang sambil menekan
agar otot dada berkontraksi

🠶Perhatikan kembali kedua payudara sambil mengangkat


kedua tangan di atas kepala
Bungkukkan badan untuk melihat apakah
kedua payudara menggantung seimbang

Lihat perubahan dalam hal ukuran, bentuk atau


warna kulit, atau jika ada kerutan lekukan
seperti lesung pipi pada kulit
Angkat lengan kiri ke atas kepala.

Gunakan tangan kanan untuk menekan


payudara kiri dengan ketiga jari tengah
(ujung jari telunjuk, tengah, manis).
1. Lakukan perabaan payudara. Pemeriksaan
ini dapat dilakukan sambil berdiri dengan
arah vertikal atau radial atau spiral
2. Sebaiknya saat mandi atau memakai lotion,
atau sabun.
3. Dengan lembut tekan masing-masing
puting dengan ibu jari dan jari telunjuk
untuk melihat apakah ada cairan yang
keluar
🠶 Memeriksa payudara sambil berbaring

🠶 Letakkan sebuah bantal di bawah pundak


sisi payudara yang akan diperiksa.
🠶 Pastikan untuk memeriksa daerah yang berada
di antara payudara, di bawah lengan dan dan di
bawah tulang selangka.

🠶 Angkat lengan ke atas kepala dan ulangi


pemeriksaan untuk payudara sebelah kanan
dengan menggunakan tangan kiri.
SADANIS
(pemerikSAan payuDAra kliNIS)
Sebelum pemeriksaan
►Peka terhadap kekhawatiran klien🡪 Beri
kesempatan klien bicara
►Hargai privasi klien
►Jika klien gelisah, diskusikan langkah-langkah
pemeriksaan dan apa tujuan pemeriksaan
►Jangan terburu-buru
►Pertimbangkan faktor budaya
►Dorong klien untuk bertanya
Inspeksi
► Minta pasien untuk membuka baju

► Meletakkan kedua tangan di pinggang sambil


menekan agar otot dada berkontraksi

► Perhatikan kembali kedua payudara sambil


mengangkat kedua tangan di atas kepala
🠶 Bungkukkan badan untuk melihat apakah
kedua payudara menggantung seimbang

🠶 Lihatperubahan dalam hal ukuran,


bentuk atau warna kulit, benjolan atau
jika ada kerutan lekukan seperti lesung
pipi pada kulit dan puting.
Palpasi
►Minta klien untuk berbaring di meja periksa.
►Dengan meletakkan sebuah bantal di bawah punggung
pada sisi yang akan diperiksa akan membuat jaringan
ikat payudara menyebar sehingga dapat membantu
pemeriksaan payudara.
►Letakkan kain bersih di atas perut pasien
►Letakkan lengan kiri Ibu ke atas
kepala.

►Perhatikan payudaranya untuk


melihat apakah tampak sama dengan
payudara sebelah kanan dan apakah
terdapat lipatan atau lekukan.
►Dengan menggunakan
permukaan tiga jari tengah anda,
lakukan palpasi payudara dengan
menggunakan teknik spiral.

►Mulai pada sisi terluar payudara


🠶 Tekan jaringan ikat payudara dengan kuat pada tulang rusuk
setelah selesai tiap satu putaran dan secara bertahap pindahkan
jari-jari Anda menuju areola.

🠶 Lanjutkan sampai semua bagian selesai diperiksa.

🠶 Perhatikan apakah terdapat benjolan atau nyeri


►Dengan menggunakan ibu jari dan jari telunjuk,
tekan puting payudara dengan lembut

►Lihat apakah keluar cairan: bening,keruh, atau


berdarah. Cairan yang keluar dari puting harus
ditulis dalam catatan Ibu/klien.
🠶 Ulangi langkah tersebut pada payudara sebelahnya

🠶 Jika ada keraguan tentang temuan (misalnya apakah


terdapat benjolan) ulangi kembali pemeriksaan
►Minta klien untuk duduk di pinggir
meja periksa

► Mengangkat lengan kirinya setinggi


bahu. Bila perlu, minta Ibu meletakkan
tangannya di bahu Anda.
🠶 Tekan sisi luar dari otot dada sambil bertahap menggerakkan jari-jari ke
pangkal ketiak untuk memeriksa

🠶 Apakah terdapat pembesaran kelenjar getah bening

🠶 Ulangi langkah tersebut untuk payudara sebelahnya


►Setelah selesai melakukan
pemeriksaan, minta Ibu untuk
memakai pakaian kembali.

►Jelaskan temuan kelainan dan, jika


ada, hal yang perlu dilakukan
🠶 Jika pemeriksaan sepenuhnya normal, katakan bahwa semua
normal dan sehat dan waktunya untuk kembali melakukan
pemeriksaan (misalnya tiap tahun atau jika Ibu menemukan
adanya perubahan pada pemeriksaan payudara sendiri).
Pencatatan hasil temuan

🠶Perubahan ukuran dan bentuk


payudara, lipatan atau cekungan
(dimple) pada kulit payudara,
Jika terdapat benjolan/tumor, catat:
1. Letak tumor
2. Jumlah benjolan
3. Ukuran (dalam cm)
4. Konsistensi
5. Permukaan
6. Batas dengan jaringan sekitar
7. Mobilitas
8. Nyeri
9. Temuan lain bila ada
Tanda(+) -----🡪 Dokter Bedah Onkologi
Harus diingat
►Peran dokter umum dan bidan adalah menemukan benjolan di
payudara.
►Bila ditemukan benjolan 🡪 pasien dirujuk ke yang berkompeten
►Hindari menegakkan diagnosis kanker payudara pada pasien
hanya dari pemeriksaan klinis saja karena untuk menegakkan
diagnosis kanker payudara masih dibutuhkan alat bantu
diagnosis yang lain.
ALUR DETEKSI DINI DAN TINDAK
LAJUT SKRINING KANKER DI FKTP
TANTANGAN

►Sekitar 60% kanker datang berobat pada stadium lanjut


►Aksesibilitas penunjang dignostik belum merata
►Sosial Budaya
►Masih ada para suami yang tidak mengijinkan istrinya
melakukan skrining/ deteksi dini
►Keamanan pangan belum optimal, pemicu faktor resiko 30-
35% oleh rokok dan makanan
APA YANG DAPAT DILAKUKAN NAKES DI FKTP?

►Tingkatkan keterampilan skrining kanker payudara khususnya


(SADANIS)
►Penyebarluasan informasi dan edukasi, ajak, sarankan perempuan usia
30-50 tahun untuk melakukan SADANIS secara berkala paling kurang
1x/ tahun
►Memastikan pasien yang dirujuk ke FKTL ditindaklanjuti sesuai
indikasi
►Dukung cakupan deteksi dini kanker melalui upaya pencapaian SPM
layanan kesehatan usia produktif
PERILAKU KUNCI

CERDIK
Link video SADARI dan SADANIS

►https://drive.google.com/drive/folders/1rsJ
nEj1AflEiwWEeva8Xz3qm29e-yKE6?usp
=sharing
► 
Terima Kasih
Semoga bermanfaat

Anda mungkin juga menyukai