Anda di halaman 1dari 37

MPI.

2
DETEKSI DINI
KANKER PAYUDARA
BIODATA

Nama : dr. Rezki Yulianti

Unit Kerja : UPTD Puskesmas Ballaparang

Jabatan : Dokter Fungsional


Sebutkan hewan yang ada dalam gambar di bawah ini
Tujuan Pembelajaran :
a. Hasil Belajar (TPU) :
Setelah mengikuti mata pelatihan ini, peserta mampu melakukan deteksi
dini kanker payudara
b. Indikator Hasil Belajar :
Setelah mengikuti mata pelatihan ini, peserta mampu :
1.Melakukan deteksi dini kanker payudara dengan metode Pemeriksaan
Payudara Sendiri (SADARI)
2.Melakukan deteksi dini kanker payudara dengan metode Pemeriksaan
Payudara Klinis (SADANIS)
Deteksi Dini
• Upaya deteksi dini kanker payudara adalah upaya untuk mendeteksi
dan mengidentifikasi secara dini adanya kanker payudara, sehingga
diharapkan dapat diterapi dengan teknik yang dampak fisiknya kecil

dan punya peluang lebih besar untuk sembuh.

• Upaya ini sangat penting, sebab apabila kanker payudara dapat


dideteksi pada stadium dini dan diterapi secara tepat maka tingkat
kesembuhan yang cukup tinggi (80-90%).
SADARI
(pemerikSAan payuDAra sendiRI)

SADARI sebaiknya dilakukan setiap bulan pada hari ke 7 hingga hari ke 10


setelah hari pertama haid.
🠶Berdirilah di depan cermin dengan tangan di sisi
tubuh

🠶 Lihat apakah ada perubahan pada kedua


payudara.

🠶Lihat perubahan dalam hal ukuran, bentuk atau


warna kulit, benjolan atau jika ada kerutan
lekukan seperti lesung pipi pada kulit dan puting.
🠶Meletakkan kedua tangan di pinggang sambil menekan
agar otot dada berkontraksi

🠶Perhatikan kembali kedua payudara sambil mengangkat


kedua tangan di atas kepala
Bungkukkan badan untuk melihat apakah
kedua payudara menggantung seimbang

Lihat perubahan dalam hal ukuran, bentuk atau


warna kulit, atau jika ada kerutan lekukan
seperti lesung pipi pada kulit
Angkat lengan kiri ke atas kepala.

Gunakan tangan kanan untuk menekan


payudara kiri dengan ketiga jari tengah
(ujung jari telunjuk, tengah, manis).
1. Lakukan perabaan payudara. Pemeriksaan
ini dapat dilakukan sambil berdiri dengan
arah vertikal atau radial atau spiral
2. Sebaiknya saat mandi atau memakai lotion,
atau sabun.
3. Dengan lembut tekan masing-masing
puting dengan ibu jari dan jari telunjuk
untuk melihat apakah ada cairan yang
keluar
🠶 Memeriksa payudara sambil berbaring

🠶 Letakan sebuah bantal di bawah pundak sisi


payudara yang akan diperiksa.
🠶 Pastikan untuk memeriksa daerah yang berada
di antara payudara, di bawah lengan dan dan di
bawah tulang selangka.

🠶 Angkat lengan ke atas kepala dan ulangi


pemeriksaan untuk payudara sebelah kanan
dengan menggunakan tangan kiri.
SADANIS
(pemerikSAan payuDAra kliNIS)
SEBELUM PEMERIKSAAN
• Peka terhadap kekhawatiran klien🡪 Beri kesempatan
klien bicara
• Hargai privasi klien
• Jika klien gelisah, diskusikan langkah-langkah pemeriksaan
dan apa tujuan pemeriksaan
• Jangan terburu-buru
• Pertimbangkan faktor budaya
• Dorong klien untuk bertanya
INSPEKSI
• Minta pasien untuk membuka baju

• Meletakkan kedua tangan di pinggang


sambil menekan agar otot dada
berkontraksi

• Perhatikan kembali kedua payudara


sambil mengangkat kedua tangan di
atas kepala
🠶Bungkukkan badan untuk melihat apakah kedua
payudara menggantung seimbang

🠶Lihat perubahan dalam hal ukuran, bentuk atau


warna kulit, benjolan atau jika ada kerutan
lekukan seperti lesung pipi pada kulit dan puting.
PALPASI
• Minta klien untuk berbaring di meja periksa.
• Dengan meletakkan sebuah bantal di bawah punggung
pada sisi yang akan diperiksa akan membuat jaringan
ikat payudara menyebar sehingga dapat membantu
pemeriksaan payudara.
• Letakkan kain bersih di atas perut pasien
• Letakkan lengan kiri Ibu ke atas kepala.

• Perhatikan payudaranya untuk melihat


apakah tampak sama dengan
payudara sebelah kanan dan apakah
terdapat lipatan atau lekukan.
• Dengan menggunakan permukaan tiga
jari tengah anda, lakukan palpasi
payudara dengan menggunakan
teknik spiral.

• Mulai pada sisi terluar payudara


🠶Tekan jaringan ikat payudara dengan kuat pada
tulang rusuk setelah selesai tiap satu putaran dan
secara bertahap pindahkan jari-jari Anda menuju
areola.

🠶 Lanjutkan sampai semua bagian selesai


diperiksa.

🠶Perhatikan apakah terdapat benjolan atau nyeri


• Dengan menggunakan ibu jari dan jari telunjuk,
tekan puting payudara dengan lembut

• Lihat apakah keluar cairan: bening,keruh, atau


berdarah. Cairan keruh atau berdarah yang keluar
dari puting harus ditulis dalam catatan Ibu/klien.
🠶Ulangi langkah tersebut pada payudara sebelahnya

🠶Jika ada keraguan tentang temuan (misalnya apakah


terdapat benjolan) ulangi kembali pemeriksaan
• Minta klien untuk duduk di pinggir meja
periksa

• Mengangkat lengan kanannya setinggi


bahu. Bila perlu, minta Ibu meletakkan
tangannya di bahu Anda.
🠶Tekan sisi luar dari otot dada sambil bertahap
menggerakkan jari-jari ke pangkal ketiak untuk
memeriksa

🠶Apakah terdapat pembesaran kelenjar getah bening

🠶Ulangi langkah tersebut untuk payudara sebelahnya


• Setelah selesai melakukan
pemeriksaan, minta Ibu untuk
memakai pakaian kembali.

• Jelaskan temuan kelainan dan, jika


ada, hal yang perlu dilakukan
🠶Jika pemeriksaan sepenuhnya normal, katakan bahwa semua
normal dan sehat dan waktunya untuk kembali melakukan
pemeriksaan (misalnya tiap tahun atau jika Ibu menemukan
adanya perubahan pada pemeriksaan payudara sendiri).
PENCATATAN HASIL
TEMUAN

🠶Perubahan ukuran dan bentuk


payudara, lipatan atau cekungan
(dimple) pada kulit payudara,
Jika terdapat benjolan atau kelainan pada payudara maka
catat berapa banyak benjolan yang teraba dan lokasinya, ada
atau tidak cairan dari puting yang tampak seperti darah atau
nanah dan temuan-temuan lainnya.
TANDA(+) -----🡪 DOKTER BEDAH ONKOLOGI
HARUS DIINGAT
• Peran dokter umum dan bidan adalah menemukan benjolan di
payudara.
• Bila ditemukan benjolan 🡪 pasien dirujuk ke yang berkompeten
• Jangan membuat diagnosis atas pasien hanya dari pemeriksaan
klinis karena untuk menegakkan diagnosis kanker payudara
masih dibutuhkan alat bantu diagnosis yang lain.
KESIMPULAN
1.Upaya deteksi dini kanker payudara adalah upaya untuk mendeteksi
dan mengidentifikasi secara dini adanya kanker payudara, sehingga
diharapkan dapat diterapi dengan teknik yang dampak fisiknya kecil

dan punya peluang lebih besar untuk sembuh.


2. Kanker payudara dapat dicegah dengan cara :
- Sadari (PemerikSAan PayuDAra SendiRI)
- Sadanis oleh tenaga Kesehatan yang terlatih
- Pemeriksaan USG dan Mamografi
3. Pemeriksaan payudara dilakukan pada hari ke 7 – 10 yang
dihitung sejak hari ke-1 mulai haid atau bagi yang menopause
pemeriksaan dilakukan dengan memilih tanggal yang sama
setiap bulannya.
4. Sadari dilakukan setiap bulan dimulai pada usia 20 tahun
atau sejak menstruasi
5. Sadanis sebaiknya dilakukan pada perempuan berusia
30 – 50 tahun setiap 1 tahun sekali,kecuali bagi mereka yang
memiliki faktor risiko
6. Pemeriksaan USG payudara dilakukan pada perempuan berusia
< 35 tahun sedangkan Mammografi pada perempuan berusia
> 35 tahun. Dilakukan 2 tahun sekali dan 1 tahun sekali pada
perempuan > 50 tahun kecuali yang mempunyai factor risiko .
7. Gejala yang harus diperhatikan saat melakukan sadari/sadanis :
• Teraba benjolan
• Penebalan kulit
• Perubahan bentuk dan ukuran
• Nyeri
• Penarikan puting susu ke dalam
• Luka yang tidak kunjung sembuh
• Terdapat cekungan kulit seperti lesung pipit
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai