Anda di halaman 1dari 23

MPI.

2
Deteksi dini kanker payudara

PELATIHAN DETEKSI DINI KANKER PAYUDARA DAN KANKER LEHER
RAHIM
Hasil Pembelajaran
Setelah mengikuti mata pelatihan ini, peserta
mampu
1. Melakukan deteksi dini kanker payudara
dengan leher rahim dengan metoda
pemeriksaan payudara sendiri
2. Melakukan deteksi dini kanker payudara
dengan metoda pemeriksaan payudara klinis
(SADANIS)
Deteksi dini

❑ Upaya deteksi dini kanker payudara adalah upaya untuk mendeteksi
dan mengidentifikasi secara dini adanya kanker payudara, sehingga
diharapkan dapat diterapi dengan Teknik yang dampak fisiknya kecil
dan punya peluang lebih besar untuk sembuh.
❑ Upaya ini sangat penting, sebab apabila kanker payudara dapat
dideteksi pada stadium dini dan diterapi secara tepat maka tingkat
kesembuhan yang cukup tinggi (80-90%).

Pemeriksaan payudara klinis
(SADANIS)
Pemeriksaan klinis payudara

 Dapat mendeteksi sampai 85% kanker payudara
 Dianjurkan 3 tahun sekali untuk wanita usia 20-30 tahun
 Dianjurkan 1 tahun sekali untuk wanita usia di atas 40 tahun
Sebelum pemeriksaan


Peka terhadap kekhawatiran klien→ Beri kesempatan klien
bicara
▪ Hargai privasi klien
▪ Jika klien gelisah, diskusikan langkah-langkah pemeriksaan dan
apa tujuan pemeriksaan
▪ Jangan terburu-buru
▪ Pertimbangkan faktor budaya
▪ Dorong klien untuk bertanya
Pemeriksaan

1. Inspeksi
2. Palpasi
3. Pencatatan hasil pemeriksaan
Inspeksi

▪ Kedua lengan klien di samping tubuh.
▪ Lihat bentuk dan ukuran payudara
▪ Adakah perbedaan bentuk, ukuran,
kerutan/ lekukan pada kulit
Inspeksi

Lihat perubahan pada putting
: ukuran, ruam, krusta, keluar
cairan ?
Inspeksi

▪ Minta klien untuk membuka pakaian
▪ Meletakkan kedua tangan di pinggang sambil menekan untuk
mengencangkan otot dada,
▪ Minta klien mengangkat kedua lengan di atas kepala
▪ Minta klien untuk membungkuk ke depan
▪ Pada setiap posisi, periksa ukuran, bentuk, warna kulit, kelainan
kulit. simetri. benjolan, atau kerutan lekukan seperti lesung pipi
pada kulit dan pipi,
▪ Lihat apakah payudara tergantung seimbang
Inspeksi

Inspeksi

▪ Minta klien berbaring di meja periksa
▪ Letakkan bantal di bawah punggung pada sisi yang akan
diperiksa
▪ Letakkan tangan klien di bawah kepala, lihat adanya
perubahan pada payudara
▪ Perhatikan payudaranya untuk melihat apakah tampak
sama dengan payudara sebelah kanan dan apakah
terdapat lipatan atau lekukan
Palpasi
▪ Menggunakan permukaan

tiga jari tengah, laukan
palpasi payudara dengan
teknik spiral mulai dari sisi
terluar menuju areola
▪ Tekan jaringan ikat
payudara dengan kuat
pada tulang rusuk setelah
selesai tiap satu putaran
dan secara bertahap
pindahkan jari-jari Anda
menuju areola.
Palpasi

▪ Dengan menggunakan ibu jari dan telunjuk,
tekan puting payudara dengan lembut.
▪ Lihat apakah keluar cairan: bening,keruh,
atau berdarah. Cairan keruh atau berdarah
yang keluar dari puting harus ditulis
dalam catatan Ibu/klien.
▪ Ulangi langkah tersebut pada payudara
sebelahnya
Palpasi KGB aksila

▪ Penting untuk mempalpasi pangkal
payudara untuk mendeteksi benjolan
atau pembesaran KGB aksila.
▪ Minta klien untuk duduk di pinggir
meja periksa
▪ Mengangkat lengan kirinya setinggi
bahu. Bila perlu, minta Ibu
meletakkan tangannya di bahu Anda

▪ Tekan sisi luar dari otot dada sambil
bertahap menggerakkan jari-jari ke
pangkal ketiak untuk memeriksa
▪ Apakah terdapat pembesaran kelenjar
getah bening
▪ Ulangi langkah tersebut untuk payudara
sebelahnya
Pencatatan temuan

 Contoh hasil pencatatan:

 Payudara tampak normal. Tidak ada cairan dari puting.. Tidak


ada benjolan atau nyeri saat palpasi. Aksila normal.
 Jika pemeriksaan sepenuhnya normal, katakan bahwa
semua normal dan sehat dan waktunya untuk kembali
melakukan pemeriksaan (misalnya tiap tahun atau jika
Ibu menemukan adanya perubahan pada pemeriksaan
payudara sendiri).
Tindak lanjut yang harus diingat

▪ Peran dokter umum dan bidan adalah menemukan benjolan
di payudara.
▪ Bila ditemukan benjolan → pasien dirujuk ke yang
berkompeten
▪ Jangan membuat diagnosis atas pasien hanya dari
pemeriksaan klinis karena untuk menegakkan diagnosis
kanker payudara masih dibutuhkan alat bantu diagnosis
yang lain.

Sadari (periksa payudara sendiri)
SADARI (pemeriksaan payudara sendiri)

▪ SADARI sebaiknya dilakukan setiap bulan
pada hari ke 7 hingga hari ke 10 setelah
hari pertama haid.
▪ Sebaiknya saat mandi atau memakai
lotion, atau sabun.
Pemeriksaan payudara sendiri

▪ Mendorong wanita untuk mau melakukan pemeriksaan
payudara sendiri.
▪ Sebagian besar benjolan ditemukan sendiri
▪ Waktu terbaik : 7-10 hari setelah hari pertama menstruasi
▪ Tetap periksa sebulan sekali walaupun telah berhenti haid
(menopause)
SADARI dalam 3
langkah
1
2 
3

Anda mungkin juga menyukai