Anda di halaman 1dari 11

SOP PEMERIKSAAN PAYUDARA KLINIS

OLEH TENAGA MEDIS TRRLATIH


(SADANIS) dan INSPEKSI VISUAL ASAM
ASETAT (IVA)

A. Pengertian 1. Pemeriksaan Payudara Klinis Oleh Tenaga Medis Terlatih


(SADANIS) adalah pemeriksaan payudara yang
dilakukan oleh petugas kesehatan untuk
mengidentifikasi kelainan payudara yang dapat mengarah
kearah keganasan (kanker) sehingga dapat segera
mendapat pengobatan dengan harapan pengobatan dapat
lebih tuntas dan angka kesembuhan lebih tinggi.
2. Inspeksi Visual dengan Aplikasi Asam Asetat (IVA) adalah
Pemeriksaan dengan cara mengamati dengan
menggunakan spekulum, melihat leher rahim yang telah
dipulas dengan asam asetat atau asam cuka (3-5%). Pada
lesi prakanker akan menampilkan warna bercak putih yang
disebut acetowhite epitelium.
B. Tujuan Sebagai pedoman / acuan penerapan langkah-langkah dalam
melaksanakan deteksi dini kanker payudara dan kanker leher
Rahim.
C. Kebijakan
D. Referensi 1. Permenkes Nomor 29 Tahun 2017 tentang perubahan atas
Permenkes Nomor 34 Tahun 2015 tentang Penanggulangan
Kanker Payudara dan Kanker Leher Rahim.
2. Keputusan Mentri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 769/MENKES/SK/VII/2010 tentang Pedoman
Teknis Pengendalian Kanker Payudara dan Kanker Leher
Rahim.
3. Buku panduan Program Nasional Gerakan Pencegahan dan
Deteksi Dini Kanker Leher Rahim dan Kanker Payudara,
Diterbitkan oleh Kementrian Kesehatan Republik
Indonesia Tahun 2015.
E. Alat dan 1. Baby oil / minyak zaitun
Bahan 2. Tissue
3. Speculum cocor bebek
4. Sarung tangan
5. Kapas lidi
6. Larutan asam asetat 3-5% untuk pemeriksaan iva
7. Tampon tang
8. Tempat tidur gynecology
9. Tempat sampah medis dan non medis
10. Format anamnesa iva
11. Lampu sorot
12. Larutan klorin untuk dekontaminasi alat
F. Prosedur PEMERIKSAAN SADANIS
1. Persiapan
- Menyapa ibu dengan sopan dan ramah
- Menjelaskan cara memeriksa payudara yang dapat
dilakukan sendiri (SADARI)
- Meminta ibu untuk melepas bra dan meminta ibu
menggunakan kain
- Pasien duduk dimeja periksa dengan kedua lengan
disisi tubuhnya
2. Inspeksi
- Lihat bentuk dan ukuran payudara
- Lihat putting susu, perhatikan bentuk dan ukuran
seimbang/ tidak, keluar cairan atau ada nyeri pada kulit
sekitar payudara
- Meminta ibu mengangkat kedua lengannya keatas
kepala dan lihat kedua payudaranya. Perhatikan
apakah ada perbedaan. Meminta ibu untuk
meletakkan kedua tangan di pinggang dan
memperhatikan kembali payudaranya. Pada
setiap posisi periksa ukuran, bentuk dan simetri,
lekukan puting atau kulit payudara dan lihat
apakah ada kelainan. (Kedua posisi tersebut juga
dapat terlihat kerutan atau lekukan pada kulit jika
ada).
- Meminta ibu/klien membungkuk untuk melihat
apakah kedua payudaranya menggantung secara
seimbang.
3. Palpasi
- Klien berbaring di meja periksa.
- Letkkan bantal di bawah punggung.
- Letakkan kain bersih di atas perut ibu.
- Letakkan tangan kiri ibu di atas kepala dan perhatikan
ukuran payudara
- Mengoleskan baby oil / minyak zaitun ke telapak
tangan.
- Palpasi menggunakan 3 jari tengah dengan teknik
spiral, perhatikan apakah terdapat benjolan atau ada
rasa nyeri tekan.
- Menggunakan ibu jari dan jari telunjuk untuk
menekan putting payudara. Perhatikan apakah
keluar cairan bening, keruh atau berdarah dari
puting.
- Ulangi langkah-langkah tersebut di atas untuk
payudara di sebelah kanan. Jika perlu, ulangi
tindakan ini dengan posisi ibu duduk dan kedua
lengan berada di samping tubuh.
- Palpasi kedua pangkal payudara ada pembesaran
kelenjar getah bening atau atau rasa nyeri.
- Ulangi langkah tersebut untuk payudara sebelah
kanan.
- Membersihkan kedua payudara ibu dengan tissue.
- Setelah selesai persilahkan ibu mengenakan
kembali pakaiannya.
4. Tugas / langkah pasca pemeriksaan SADANIS
- Meminta ibu untuk duduk, turun dari meja periksa
dan berpakaian.
- Mencuci tangan dengan air dan sabun sampai
benar-benar bersih lalu dikeringkan dengan kain
kering dan bersih atau dianginkan.
- Mencatat temuan lain kedalam catatan medis ibu.
- Membahas hasil pemeriksaan payudara
bersama ibu dan menjawab pertanyaan.
- Jika hasil pemeriksaan payudara negative,
sebutkan waktu kunjungan berikutnya untuk
menjalani kembali pemeriksaan payudara.
- Jika hasil pemeriksaan payudara positif atau
dicurigai terdapat kanker, membahas langkah-
langkah selanjutnya.
- Setelah memberi konseling, memberikan
pengobatan atau merujuk
- Petugas melaksanakan pencatatan dan pelaporan.

PEMERIKSAAN IVA
1. Memastikan identitas, memeriksa status dan kelengkapan
inform consent klien.
2. Klien diminta untuk menanggalkan pakaiannya dari
pinggang hingga lutut`
3. Klien diposisikn dalam posisi litotomi.
4. Tutup area pinggang hingga lutut dengan kain.
5. Gunakan sarung tangan.
6. Bersihkan genetalia interna dengan air dtt.

7. Inspeksi/periksa genitalia eksternal dan lihat apakah


terjadi discharge pada mulut uretra. Palpasi kelenjar
Skene's and Bartholin's. Jangan menyentuh klitoris,
karena akan menimbulkan rasa tidak nyaman pada
ibu. Katakan pada ibu/klien bahwa spekulum akan
dimasukkan dan mungkin ibu akan merasakan
beberapa tekanan.
8. Masukkan speculum dan tampakkan servik hingga jelas
terlihat.
9. Amati leher rahim apakah ada infeksi (cervicitis)
seperti discharge/cairan keputihan mucous ectopi
(ectropion); kista Nabothy atau kista Nabothian,
nanah, atau lesi “strawberry“ (infeksi Trichomonas).
10. Bersihkan servik dari cairan, darah, dan secret dengan
kapas lidi bersih

11. Periksa serviks sesuai langkah-langkah berikut :

Terdapat kecurigaan kanker atau tidak :

a. Jika ya, klien dirujuk, pemeriksaan IVA tidak


dilanjutkan. Pemeriksaan dilakukan dokter ahli
obstetri dan ginekologi, dan dilakukan biopsy.

b. identifikasi Sambungan Skuamo Kolumnar (SSK) :

Jika SSK tidak tampak, maka dilakukan pemeriksaan


mata telanjang tanpa asam asetat, lalu beri kesimpuln
sementara, missal hasilnya negative namun SSK tidak
tampak. Klien disarankan untuk melakukan
pemeriksaan selanjutnya lebih cepat atau PAP Smear
maksimal 6 bulan lagi.

c. Jika SSK tampak, lakukan IVA dengan


mengoleskan kapas lidi yang sudah dicelupkan ke
dalam asam asetat 3-5% ke seluruh permukaan
serviks.

d. Tunggu hasil IVA selama 1 menit, perhatikan


apakah ada bercak putih ( acetowhite epithelium)
atau tidak.

e. Keluarkan speculum

f. Buang sarung tangan, kapas, dan bahan sekali


pakai lainnya ke dalam container (tempat
sampah) yang tahan bocor, sedangkan untuk alat-
alat yang dapat digunakan kembali, rendam
dalam larutan klorin 0,5% selama 10 menit untuk
dekontaminasi

g. Jelaskan hasil pemeriksaan kepada klien,


- Jika hasil tes IVA negatif, beritahu ibu untuk
datang menjalani tes kembali 5 tahun
kemudian, dan ingatkan ibu tentang faktor-
faktor risiko.
- Jika hasil tes IVA positif, jelaskan pentingnya
pengobatan dan tindak lanjut, dan diskusikan
langkah-lankah selanjutnya yang dianjurkan.
- Jika telah siap menjalani krioterapi,
beritahukan tindakan yang akan dilakukan
lebih baik pada hari yang sama atau hari lain
bila klien inginkan.
- Jika tidak perlu merujuk, isi kertas kerja dan
jadwal pertemuan yang perlu.
G. Bagan PEMERIKSAAN SADANIS

Cuci tangan Persiapan

Inspeksi

Palpasi

Selesai
PEMERIKSAAN IVA

Pastikan identitas pasien lengkapi


Cuci tangan dengan informd consent

Minta pasien melepas pakaian


bagian bawah

Posisikan ibu litotomi, tutup area


pinggang hingga lutut

Pakai sarung tangan bersihkan


genetalia interna dengan air dtt

Masukan speculum hingga tampak


serviks bersihkan dengan kapas lidi

Periksa serviks ada kecurigaan


kanke/tidak, ssk tampak oleskan
serviks dengan asam asetat selama
1 menit dan nilai hasilnya

Jika negative jelaskan untuk


pemeriksaan ulang

Keluarkan speculum dan lepas


sarung tangan, dekontaminasi
dalam laruran klorin 0,5%

Selesai Jelaskan hasil pemeriksaan dan


kapan harus di ulangi lagi
H. Unit Terkait Poli KIA KB
I. Dokumen Register IVA
Terkait
J. Rekam
Histori
Perubahan

Anda mungkin juga menyukai