Anda di halaman 1dari 7

PEMERIKSAAN IVA DAN

PEMERIKSAAN PAYUDARA

No.
:
Dokumen
No. Revisi : 00
SOP Tanggal PUSKESMAS
: HAURPANGGUNG
Terbit
Halaman : 1/7

PEMERINTAH
Rohmahalia M.Noor, SKM, MKM
KABUPATEN GARUT NIP. 19670101 198903 2 003

- Iva (Inspeksi Visual dengan Asam asetat) : merupakan


metode sederhana untuk deteksi dini kanker leher rahim
dengan menggunakan asam asetat.
- Deteksi Dini kanker payudara adalah pemeriksaan
1. Pengertian payudara untuk mengidentifikasi kelainan payudara yang
dapat mengarah ke arah keganasan (kanker) sehingga
dapat segera mendapat pengobatan dengan harapan
pengobatan dapat lebih tuntas dan angka kesembuhan
lebih tinggi.
1. Deteksi dini menggunakan metode IVA bertujuan
mengidentifikasi mereka yang mengalami lesi pra kanker
sehingga dapat memperoleh terapy segera untuk
memutus perjalanan hidup lesi pra kanker sebelum
menjadi kanker

2. Deteksi dini kanker payudara bertujuan:


- untuk memngidentifikasi masalah pada payudara
2. Tujuan sebelum ibu merasakan gejala dan memberi
kesempatan untuk pengobatan atau pencegahan sejak
dini.
- Memberikan pengetahuan pada perempuan di
masyarakat sehingga dapat lebih peduli dengan
adanya kemungkinan terhadap kanker,dan membekali
mereka dengan pengetahuan pemeriksaan dengan
metode SADARI,agar mereka dapat melakukan
pemeriksaan payudaranya sendiri. 5C 37,5C
SK Kepala Puskesmas No.19/PKM.NMD/I/2015 Tentang
3. Kebijakan Jenis-Jenis Pelayanan di Puskesmas Haurpanggung

1/3
Buku acuan Pencegahan Kanker Payudara dan Kanker
Leher Rahim diterbitkan oleh Kementrian Kesehatan
4. Referensi
Repubil Indonesia,Direktorat Jenderal PP & PL,Direktorat
Pengendalian Penyakit Tidak Menular tahun 2015
5. Prosedur 1. Handuk kering dan bersih 2 potong.
2. Termometer 1 buah.
3. 1 set pakaian bayi, selimut, sarung tangan dan kaki,
serta popok bayi.
4. Sarung tangan steril 1 pasang.
6. Langkah-langkah 1. PENILAIAN KLIEN:
2. Menyapa ibu dengan sopan dan ramah
3. Memastikan bahwa ibu sudah memahami
mengapa dianjurkan menjalani pemeriksaan
payudara dan tes IVA dan memastikan bahwa
ibu sudah mengerti prosedur pemeriksaan
yang akan dilakukan.
4. Memastikan bahwa ibu sudah memahami
kemungkinan temuan seperti apa yang
dihasilkan dan tindak lanjut atau pengobatan
apa yang mungkin perlu dilakukan.
5. PERSIAPAN:
6. Memeriksa apakah peralatan dan bahan
sudah tersedia:
7. Inspekulo
8. Lidi kapas
9. Asam asetat
10. Aquades
11. Kom steril dari plastik.
12. Handscoen.
13. Memeriksa lampu yang tersedia dan siap
digunakan.
14. Menanyakan apakah ibu sudah BAK dan
membersihkan serta membilas daerah
genitalnya bila perlu.
15. Meminta ibu untuk melepas pakaian dalam
baik bra maupun celana dan meminta ibu
menggunakan kain.
16. Mencuci tangan kemudian menggunakan
sarung tangan.
17. PEMERIKSAAN PAYUDARA
18. Pada saat melakuka pemeriksaan harus
diingat untuk selalu mengajarkan cara
melakukan SADARI.
19. Melihat payudara dan memperhatikan apakah
ada perubahan :
20. Bentuk
21. Ukuran
22. Puting atau kulit yang berlipat
23. Kulit cekung
24. Memeriksa apakah terjadi

2/3
pembengkakan,suhu tubuh yang meningkat
atau rasa nyeri pada salah satu atau kedua
payudara.
25. Melihat puting payudara dan perhatikan
ukuran,bentuk dan arahnya. Memeriksa
apakah ada ruam atau luka dan keluar cairan
dari puting payudara.
26. Meminta ibu mengangkat kedua lengannya
keatas kepala dan lihat kedua payudaaranya.
Memperhatikan apakah ada perbedaan.
Melihat ibu untuk meletakkan kedua tangan di
pinggang dan memperhatikan kembali
payudaranya.
27. Meminta ibu/klien membungkuk untuk melihat
apakah kedua payudaranya menggantung
secara seimbang.
28. Meminta ibu/klien berbaring di meja periksa.
29. Meletakkan bantal di bawah pundak kiri
ibu/klien. Meletakkan lengan kiri ibu di atas
kepalanya.
30. Melihat payudara sebelah kiri dan memeriksa
apakah ada perbedaan dengan payudara
sebelah kanan. Memeriksa apakah terdapat
kerutan atau lekukan pada kulit payudara.
31. Menggunakan telapak jari-jari telunjuk tengah
dan manis, mempalpasi seluruh payudara,
dimulai dari sisi atas paling luar dari payudara,
menggunakan teknik spiral. Perhatikan
apakah terdapat benjolan atau rasa nyeri.
32. Menggunakan ibu jari dan jari telunjuk untuk
menekan putting payudara. Perhatikan
apakah keluar cairan bening, keruh atau
berdarah dari putting.
33. Ulangi langkah-langkah tersebut di atas untuk
payudara di sebelah kanan. Jika perlu, ulangi
tindakan ini dengan posisi ibu duduk dan
kedua lengan berada di samping tubuh.
34. Meminta ibu/klien untuk duduk dan
mengangkat kedua lengan setinggi bahu.
Mempalpasi pangkal payudara dengan
menekan sepanjang sisi luar otot pectoral kiri
sambil secara bertahap menggerakkan jari-jari
kearah axial. Memeriksa apakah terjadi
pembesaran kelenjar getah bening (lymph
nodes) atau rasa nyeri.
35. Ulangi langkah tersebut untuk payudara
sebelah kanan.
36. Setelah selesai persilahkan ibu mengenakan
kembali pakaiannya sambil periksa mencuci
tangan dengan aur dan sabun dan

3/3
mengeringkannya.
37. MEMERIKSA ABDOMEN DAN LIPAT PAHA
38. Meminta ibu untuk berbaring di meja periksa
dengan kedua lengan di samping.
39. Memapar seluruh abdomen.
40. Perhatikan apakah ada benjolan pada
abdomen. Perhatikan letak dan bentuk pusar.
41. Memeriksa abdomen untuk melihat apakah
terdapat warna yang tak biasa, parut, guratan
atau ruam dan lesi.
42. Menekan dengan ringan menggunakan
permukaan jari-jari tanagn, mempalpasi
semua area abdomen. Mengidentifikasi
adanya masa, daerah yang nyeri atau
resistensi otot. Mencatat temuan.
43. Denagn menekan lebih dalam, tentukan
ukuran, bentuk, konsistensi, rasa nyeri,
mobilitas dan pergerakan massa. Mencatat
massa dan area nyeri yang ditemukan.
44. Mengidentifikasi area yang terasa nyeri. Jika
terdapat nyeri, periksa apakah terjadi nyeri
lepas.
45. Jika ada luka terbuka pada abdomen bagian
bawah atau lipat paha, memakai sarung
sepasang sarung tangan periksa yang baru
atau sarung tangan bedh yang telah di-DTT
sebelum memeriksa daerah tersebut.
Mempalpasi kedua area abdomen bawah
apakah terdapppat benjolan, atau bisul.
46. MEMERIKSA GENETALIA LUAR
47. Meminta ibu untuk menaruh kedua tumit pada
dudukan. Jika tidak ada dudukan, membantu
ibu menaruh kesua kakinya di tepi luar ujung
meja. Tutupi ibu dengan selimut atau kain.
48. Mencuci tangan dengan air sabun sampai
bersih dan dikeringkan denagn kain bersih
dan kering, atau dianginkan.
49. Menyalakan lampu/senter dan mengarahkan
ke daerah genetalia.
50. Memakai sepasang sarung tangan periksa
yang baru atau telah di-DTT.
51. Menyentuh pshs sebelah dalam sebelum
menyentuh daerah genital ibu.
52. Memperhatikan labia, klitoris dan perineum
apakah terdapat parut, lesi, inflamasi atau
retakan kulit.
53. Denagn memisahkan labia mayora dengan
dua jari, memeriksa labia mayora, klitoris,
mulut uretra dan mulut vagina.
54. Mempalpasi labia minora. Lihat apakah

4/3
terdapat benjolan, cairan, ulkus dan fistula.
Rasakan apakah ada ketidakberaturan atau
benjolan dan apakah ada bagian yang terasa
nyeri.
55. Memeriksa kelenjar skene untuk melihat
adanya keputihan dan nyeri. Dengan telapak
tangan menghadap ke atas, masukkan jari
telunjuk ke dalam vagina lalu dengan lembut
mendorong ke atas mengenai uretra dan
menekan kelenjar pada kedua sisi kemudian
langsung ke uretra.
56. Memeriksa kelenjar bartholin untuk melihat
apakah ada cairan dan nyeri. Masukkan jari
telinjuk ke dalam vagina di sisi bwah mulut
vagina dan meraba dasar masing-masing
labia mayora. Ddengan menggunakan jari dan
ibu jari, mempalpasi setiap sisi untuk mencari
apakah ada benjolan atau nyeri.
57. Meminta ibu untuk mengejan ketika menahan
labia dalam posisi terbuka. Periksa apakah
terdapat benjolan pada dinding anterior atau
posterior vagina.
58. PEMERIKSAAN VISUAL MENGGUNAKAN
ASAM ASETAT (INSPEKSI VISUAL DENGAN
ASAM ASETAT/IVA)
59. Memasang speculum dan menyesuaikannya
sehingga seluruh leher rahim dapat terlihat.
60. Memasang cocor bebek speculum dalam
posisi terbuka sehingga speculum tetap
berada di tempatnya agar leher rahim dapat
terliht.
61. Memindahkan lampu / senter sehingga dapat
melihat leher rahim denagn jelas.
62. Memeriksa leher rahim apakah curiga kanker
serviks atau terdapat servisistis, ektopion,
tumor, ovula naboti atau luka. Bila curiga
kanker serviks ppemeriksaan diakhiri,
langsung ke langkah 12 dan seterusnya tanpa
melakukan langkah ke 13.
63. Menggunakan swab kapas yang bersih untuk
menghilangkan cairan, darah, atau mukosa
dari leher rahim. membuang swab kapas yang
telah dipakai ke dalam wadah tahan bocor
atau kantung plastic.
64. Mengidentifikasi ostium uteri, SSK
(sambungan skuamo koloumnar) dan zona
transformasi. Bila SSK tidak bisa
ditampakkan, lanjutkan dengan prosedur
pemeriksaan test Pap. Bila tes Pap tidak
memungkinkan untuk dilakukan, lanjutkan ke

5/3
langkah 12, dan seterusnya.
65. Mencelupkan swab bersih ke dalam cairan
asam asetat lalu mengoleskan pada leher
rahim. membuang swab kapas ke dalam
kantung lastik.
66. Menunggu minimal 1 menit agar asam asetat
terserap dan tampak perubahan warna putih
yang disebut dengan lesi putih.
67. Memastikan SSK dengan teliti:
68. Memeriksa apakah leher rahim mudah
berdarah.
69. Mencari apakah terdapat plak putih yang tebal
dan meninggi atau lesi putih.
70. Bila perlu, oleskan kembali asam asetat atau
usap leher rahim dengan swab bersih untuk
menghilagkan mukosa, darah atau debris.
Membuang swab ke dalam kantung plastic.
71. Bila pemeriksaan visual telah selesai,
gunakan swab baru untuk menghilangkan sisa
cairan asam asetat dai leher rahim dan
vagina. Membuang swab ke dalam kantung
plastic.
72. Melepaskan speculum dan melakukan
dekontaminasi dengan meletakkan speculum
dalam larutan klorin 0,5% selama 10 menit.
73. Melakukan pemeriksaan bimanual.
74. TUGAS / LANGKAH PASCA TES IVA
75. Meminta ibu untuk duduk, turuun dari meja
periksa dan berpakaian.
76. Membersihkan lampu / senter dan alas tempat
duduk paisen berturut-turut dengan larutan
klorin 0,5% cairan deterjen dan air bersih.
77. Merendam sarung tangan dalam keadaan
dipakai ke dalam larutan klorin 0,5%. Melepas
sarung tangan dengan membalik sisi dalam
keluar.
78. Jika sarung tangan akan dibuang, buang ke
dalam kantung plastik.
79. Jika sarung tangan akan dipakai ulang,
dekontaminasi dengan merendam sarung
tangan dalam larutan klorin 0,5% selama 10
menit.
80. Mencuci tangan dengan air dan sabun sampai
benar-benar bersih lalu dikeringkan dengan
kain kering dan bersih atau dianginkan.
81. Mencatat hasil tes IVA dan temuan lain ke
dalam catatan medis ibu.
82. Jika didapatkan lesi putih, menggambar peta
leher rahim dan daerah lesi putih pada catatan
medis ibu.

6/3
83. Membahas hasil pemeriksaan payudara dan
tes IVA bersama ibu dan menjawab
pertanyaan.
84. Jika hasil pemeriksaan payudara dan tes IVA
negative, sebutkan waktu kunjungan
berikutnya untuk menjalani kembali
pemeriksaan payudara dan tes IVA.
85. Jika hasil pemeriksaan payudara atau tes IVA
positif atau dicurigai terdapat kanker,
membahas langkah-langkah selanjutnya.
86. Setelah member konseling, memberikan
pengobatan atau merujuk.

1. Bidan Puskesmas
7. Unit Terkait 2. Dokter Puskesmas

1. Lembar balik penyuluhan


2. SOP
8. Dokumen Terkait
3. Form pemeriksaan
4. Informed consent
Yang Tanggal Mulai
No Isi Perubahan
9..Rekaman Historis Diubah Diberlakukan
Perubahan

7/3

Anda mungkin juga menyukai