Anda di halaman 1dari 4

SOP PEMERIKSAAN PAYUDARA KLINIS OLEH TENAGA

MEDIS TERLATIH (SADANIS) DAN INSPEKSI VISUAL


ASAM ASETAT (IVA)
No. Dokumen
No. Revisi
SOP
TanggalTerbit
Halaman : 1 dari 1

dr Sterly S Leatomu
NIP: 19821007 200904 2
1.Pemeriksaan Payudara Klinis Oleh Tenaga Medis Terlatih (SADANIS) adalah
pemeriksaan payudara yang dilakukan oleh petugas kesehatan untuk mengidentifikasi
kelainan payudara yang dapat mengarah kearah keganasan (KANKER) sehingga dapat
segera mendapat pengobatan dengan harapan pengobatan dapat lebih tuntas dan angka
1. Pengertian kesembuhan lebih tinggi.
2.Inspeksi Visual dengan Aplikasi Asam Asetat (IVA) adalah pemeriksaan dengan cara
mengamati dengan menggunakan speculum,melihat leher Rahim yang telah dipulas
dengan asam atau asam cuka (3-5%). Pada lesi prakanker akan menampilkan warna bercak
putih yang disebut acetowhite epitelium.

Sebagai pedoman / acuan penerapan langkah-langkah dalam melaksanakan deteksi dini kanker
2. Tujuan payudara dan kanker leher rahim

Keputusan Kepala Puskesmas Lateri nomor tahun 2019 tentang kebijakan


3. Kebijakan perencanaan,Akses,Evaluasi dan Pengelolaan upaya kesehatan
1.Permenkes Nomor 34 tahun 2015 tentang penanggulangan Kanker payudara dan Kanker Leher
Rahim
2 .Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor /MENKES/SK/-/2010 tentang
4. Referensi pedoman Teknis pengendalian kanker payudara dan kanker Leher Rahim
3.Buku Panduan program Nasional gerakan Pencegahan dan deteksi Dini kanker leher Rahim dan
Kanker payudara diterbitkan oleh Kementrian kesehatan republic Indonesia, Direktorat jenderal PP
dan PL,Direktorat Pengendalian penyakit Tidak Menular tahun 2015
5. Alat dan 1. Betadin
bahan 2. Baby oil
3. Spekulum cocor Bebek
4. Sarung tangan
5. kapas Lidi
6. Tampon Tang
7. Tempat Tidur gynecology
8. Tempat sampah medis dan Non medis
9. Format anamnesa IVA
10. Lampu Sorot
11. Larutan klorin untuk dekontaminasi peralatan
12. Larutan asam asetat 3-5 %
* Dapat digunakan asam cuka 25% yang dijial di pasaran kemudian diencerkan menjadi 5
% dengan pebandingan 1:4 ( 1 bagian asam cuka dicampur dengan 4 bagian air )
Contohnya : 10 ml asam cuka 25 % dicampur dengan 40 ml air akan menghasilkan 50 ml
asam asetat 5 %. Atau 20 ml asam cuka 25 % di campur dengan 80 ml air akan
menghasilkan 100 ml asam asetat 5 %
 Jika akan menggunakan asam asetat 3%, asam cuka 25 % diencerkan dengan air
dengan perbandingan 1:7 ( 1 bagian asam cuka di campur 7 bagian air )
Contohnya : 10 ml asam cuka 25 % di campur dengan 70 ml air akan
menghasilkan 80 ml asam asetat 3 %
 Campur asam asetat dengan baik
 Buat asam asetat sesuai keperluan hari itu. Asam asetat jangan disimpan untuk
beberapa hari

6. Prosedur PEMERIKSAAN SADANIS


1.PENILAIAN KLIEN :
a. Menyapa ibu dengan sopan dan ramah
b. Memastikan bahwa ibu sudah memahami mengapa dianjurkan menjalani pemeriksaan
sadanis dan memastikan bahwa ibu tidak hamil dan menyusui lebih dari 6 bulan.
c. Memastikan bahwa ibu sudah memahami kemungkinan temuan seperti apa yang
dihasilkan dan tindak lanjut atau pengobatan apa yang mungkin perlu dilakukan. .
2. PERSIAPAN
a. Memeriksa apakah peralatan dan bahan sudah tersedia
b. Meminta ibu untuk melepas bra dan meminta ibu menggunakan kain.
c. Mencuci tangan
3. PEMERIKSAAN SADANIS
a. Pada saat melakukan pemeriksaan harus diingat untuk selalu mengajarkan cara
melakukan SADARI.
b. Melihat payudara dan memperhatikan apakah ada perubahan :
- Bentuk
- Ukuran
- Putting atau kulit yang berlipat
- Kulit cekung
c. Memeriksa apakah terjadi pembengkakan, suhu tubuh yang meningkat atau rasa nyeri
pada salah satu atau kedua payudara.
d. Melihat putting payudara dan perhatikan ukuran,bentuk dan arahnya.memeriksa
apakah ada ruam atau luka dan keluar cairan dari putting payudara.
e. Meminta ibu mengangkat kedua lengannya keatas kepala dan lihat kedua payudaranya.
Memperhatikan apakah ada perbedaan.Melihat ibu untuk meletakan kedua tangan di
pinggang dan memperhatikan kembali payudaranya. Pada setiap posisi,periksa ukuran,
bentuk dan simetri, lekukan putting atau kulit payudara dan lihat apakah ada kelaian.
( Kedua posisi tersebut juga dapat terlihat jeruk atau lekukan pada kulit jika ada.)
f. Meminta ibu/klien membungkuk untuk melihat apakah kedua payudaranya mengantung
secara seimbang.
g. Meminta ibu/klien berbaring di meja periksa.
h. Meletakan bantal di bawah pundak kiri ibu/klien.Meletakan lengan kiri ibu di atas
kepalanya
i. Melihat payudara sebelah kiri dan memeriksa apakah ada perbedaan dengan payudara
sebelah kanan. Memeriksa apakah terdapat kerutan atau lekukan pada kulit payudara.
j. Mengoleskan baby oil ke telapak tangan.
k. Menggunakan telapak jari-jari telunjuk,tengah dan manis, mempalpasi seluruh
payudara, dimulai dari sisi atas paling luar dari payudara,menggunakan teknik spiral.
Perhatikan apakah terdapat benjolan atau rasa nyeri.
l. Mengunakan ibu jari dan jari telunjuk untuk menekan putting payudara,perhatikan
apakah keluar cairan bening, keruh atau berdarah dari putting.
m. Ulangi langkah-langkah tersebut di atas untuk payudara di sebelah kanan,jika
perlu.ulangi tindakan ini dengan posisi ibu duduk dan kedua lengan berada disamping
tubuh.
n. Meminta ibu/klien untuk duduk dan mengangkat kedua lengan setinggi bahu.
Mempalpasi pangkal payudara dengan menekan sepanjang sisi luar otot pectoral kiri
sambil secara bertahap menggerakan jari-jari kearah axial. Memeriksa apakah terjadi
pembesaran kelenjar getah bening ( lymph nodes ) atau rasa nyeri
o. Ulangi langkah tersebut untuk payudara sebelah kanan.
p. Membersihkan kedua payudara ibu dengan tissue.
q. Setelah selesai persilahkan ibu mengenakan kembali pakaiannya.
4. TUGAS/LANGKAH PASCA PEMERIKSAAN SADANIS
a. Meminta ibu untuk duduk,turun dari meja periksa dan berpakaian.
b. Mencuci tangan dengan air dan sabun sampai benar-benar bersih lalu di keringkan
dengan kain kering dan bersih atau dianginkan.
c. Mencatat temuan lain kedalam catatan medis ibu.
d. Membahas hasil pemeriksaan payudara bersama ibu dan menjawab pertanyaan.
* Jika hasil pemeriksaan payudara negative, sebutkan waktu kunjungan berikutnya
utnuk menjalani kembali pemeriksaan payudara
* Jika hasil pemeriksaan payudara positif atau dicurigai terdapat kanker, membahas
langkah-langkah selanjutnya.
e. Setelah memberi konseling, memberikan pengobatan atau merujuk
f. Petugas melaksanakan pencatatan dan pelaporan.
PEMERIKSAAN IVA
1.Memastikan identitas, memeriksa status dan kelengkapan informed consent klien
2.Klien diminta untuk menanggalkan pakaiannya dari pinggang hingga lutut dan
menggunakan kain yang sudah disediakan
3.Klien diposisikan dalam posisi litotomi
4. Tutup area pinggang hingga lutut klien dengan kain
5. Gunakan sarung tangan
6. Bersihkan genitalia eksterna dengan air DTT
7. Inspeksi/periksa genitalia eksternal dan lihat apakah terjadi discharge pada mulut uretra.
Palpasi kelenjar skene’s and bartholin’s jangan menyentuh klitoris.karena akan
menimbulkan rasa tidak nyaman pada ibu. Katakana pada ibu/klien bahwa speculum akan
dimasukan dan mungkin ibu akan merasakan beberapa tekanan.
8. Dengan hati-hati masukan speculum sepenuhnya atau sampai terasa ada
tahanan lalu secara perlahan buka bilah/daun speculum untuk melihat leher
Rahim
9. Amati leher Rahim apakah ada infeksi (cervicitis )seperti discharge/cairan
keputihan mucos ectopi (ectropion), kista nabothy atau kista nabothian,nanah,atau
lesi “strawberry” (infeksi trichomonas ).
10. Bersihkan serviks dari cairan,darah dan secret dengan kapas lidi bersih
11. Bersihkan serviks sesuai langkah-langkah berikut :
a. Terdapat kecurigaan kanker atau tidak :
* Jika ya,kliendirujuk,pemeriksaan IVA tidak dilanjutkan.jika pemeriksaan
adalah dokter ahli obstetric dan ginekologi,lakukan biopsy
b. Jika tidak dicurigai kanker, identifikasi sambungan skuamo kolumnar (SKK)
* Jika SSk tidak tampak maka : dilakukan pemeriksaan mata telanjang tanpa
asam asetat ,lalu beri kesimpulan sementara,misalnya hasil negative namun SSK
tidak tampak.klien disarankan untuk melakukan pemeriksaan selanjutnya lebih
cepat atau pap smear maksimal 6 bulan lagi
c. Jika SSK tampak, lakukan IVA dengan mengoleskan kapas lidi yang sudah
dicelupkan ke dalam asam asetat 3-5% ke seluruh permukaan serviks
d. Tunggu hasil IVA selama 1 menit, perhatikan apakah ada bercak putih
( acetowhite epithelium ) atau tidak
12. Keluarkan speculum
13. Buang sarung tangan,kapas dan bahan sekali pakai lainnya ke dalam container
( tempat sampah ) yang tahan bocor,sedangkan untuk alat-alat yang dapat digunakan
kembali,rendam dalam larutan klorin 0,5% selama 10 menit untuk dekontaminasi
14. Jelaskan hasil pemeriksaan kepada klien.
* Jika hasil tes IVA negative, beritahu ibu untuk dating menjalani tes kembali 5 tahun
kemudian,dan ingatkan ibu tentang factor-faktor resiko.
* Jika hasil tes IVA positif, jelaskan artinya dan pentingnya pengobatan dan tindak
lanjut dan diskusikan langkah-langkah selanjutnya yang dianjurkan.
* Jika telah siap menjalani krioterapi, beritahukan tindakan yang akan
dilakukan lebih baik pada hari yang sama atau hari lain bila klien inginkan.
* Jika tidak perlu merujuk , isi kertas kerja dan jadwal pertemuan yang perlu.

Anda mungkin juga menyukai