Anda di halaman 1dari 39

SADARI & SADANIS

dr Siti Salima, SpOG(K)


Divisi Onkologi Ginekologi
Dept. Obstetri Ginekologi
RSHS/FK Universitas Padjadjaran
•  Pemeriksaan payudara
SADARI sendiri

•  Pemeriksaan payudara
klinis
SADANIS •  Dilakukan oleh tenaga
kesehatan
Kanker Payudara
Sel di payudara tumbuh
tidak terkontrol, menginvasi
jaringan sekitar atau
menyebar ke organ lain

Tanpa disertai invasi ke


jaringan sekitar atau di luar
payudara à bukan
keganasan

Benjolan à faktor
risiko terjadinya kanker
payudara à observasi
Insidensi Kanker Payudara 2012

33,9 – 45,8 per 100.000 perempuan di Indonesia


menderita kanker payudara
Mortalitas Kanker Payudara 2012

15,2 – 18,1 per 100.000 perempuan di Indonesia


meninggal karena kanker payudara
Faktor Risiko
Stadium
Menurunkan Risiko Menaikkan Risiko

•  BMI normoweight •  BMI overweight atau obese


•  Berolahraga secara teratur •  Konsumsi daging merah dan
•  Asupan serat yang cukup daging olahan
•  Mengurangi konsumsi daging •  Kurang konsumsi kacang2an,
merah dan daging olahan buah2an dan sayuran
•  Menghindari alkohol •  Tidak berolahraga
•  Menghindari minuman tinggi •  Konsumsi alkohol
gula •  Konsumsi minuman tinggi gula
•  Mengurangi asupan garam •  Mengkonsumsi makanan tinggi
•  Tidak merokok garam, lemak dan gula
•  Menyusui •  Merokok
•  Tidak menyusui
Kurang
Obesitas
Olah Raga

Kurang
Nuli paritas Risiko Asupan Sayur
Kanker & Buah
Payudara

Konsumsi Tidak
Alkohol Menyusui

Genetik
Gejala
Cari Adanya
Benjolan Perubahan
Tanda-tanda Tekstur Kulit

Puting Tertarik Perubahan


Ke Dalam Warna Kulit

Berkerut Seperti Sekret/Darah


Kulit Jeruk Dari Puting
Pembesaran & Retraksi Puting Aerola Seperti Kulit Berkerut
Bentuk Asimetris Eksim

Nodul-nodul Ulserasi P’Eau D’Orange Keluar Cairan


(Kulit Jeruk) Dari Puting
Pencegahan
SADARI
(periksa payudara sendiri)

Mamografi SADANIS (pemeriksaan


Ultrasonografi payudara klinis)
Pemeriksaan Payudara Sendiri
•  Dilakukan sendiri.
•  Deteksi dini kelainan
pada payudara.
•  Dikonfirmasi dengan
pemeriksaan payudara
klinis dan mamografi.
•  Kekurangan :
•  Klien harus tahu anatomi
normal.
•  Kompetensi dan
kepatuhan klien.
Target Pemeriksaan
Ketepatan Pemeriksaan SADARI
Ukuran benjolan yang dapat diraba oleh wanita yang sudah
melakukan mamografi secara berkala

Ukuran benjolan yang dapat dideteksi oleh mamografi pertama

Ukuran benjolan yang dapat diraba oleh wanita yang sudah


melakukan SADARI secara teratur

Ukuran benjolan yang dapat diraba oleh wanita yang sudah


melakukan SADARI secara tidak teratur

Ukuran benjolan yang dapat diraba oleh wanita yang


belum pernah melakukan SADARI
Ketepatan Pemeriksaan SADARI
•  Ke 2 pundak datar
dengan ke 2 tangan di
pinggang, perhatikan ke
2 payudara dan putting
di depan cermin.
•  Nilai bentuk, ukuran,
kontur dan warna kulit,
simetris atau tidak,
bengkak atau tidak,
adakah benjolan atau
tidak.
Langkah 1
•  Angkat ke 2 tangan
sejajar dengan kepala.
•  Lakukan penilaian
yang sama untuk ke 2
payudara dan putting.
•  Nilai bentuk putting,
luka, perubahan
warna, dan adanya
retraksi

Langkah 2
•  Nilai apakah ada
produksi cairan dari
ke 2 puting :
•  Cairan jernih.
•  Air susu.
•  Nanah.
•  Darah.

Langkah 3
•  Dalam posisi berbaring, raba
payudara kanan dengan
tangan kiri, dan sebaliknya.
•  Dengan seluruh permukaan
jari (kecuali ibu jari), raba
seluruh bagian payudara
dengan gerakan memutar
dari luar ke arah putting,
atau dimulai dari atas ke
bawah dan dari luar ke
dalam.
•  Nilai kontur, adanya
benjolan dan nyeri.
Langkah 4
•  Rabalah payudara saat
berdiri atau duduk.
•  Kadang lebih mudah
untuk melakukan
pemeriksaan saat kulit
basah dan licin, jadi
pemeriksaan bisa
dilakukan saat mandi.
•  Lakukan pemeriksaan
seperti langkah 4.

Langkah 5
Arah Perabaan Payudara
Dari atas ke bawah (atau
sebaliknya)

Dari luar memutar ke arah


puting

Dari luar ke arah puting


Pemeriksaan Payudara Klinis

•  Dilakukan setiap tahun.


•  Dilakukan saat klien
sedang tidak haid.
•  Dilakukan oleh tenaga
medis.
•  Untuk mengkonfirmasi
hasil pemeriksaaan
payudara yang
dilakukan sendiri
Tindakan Lanjutan?
Pemeriksaan Payudara
Klinis

Mamografi

USG atau MRI


Pemeriksaan Payudara Klinis
Pemeriksaan Payudara Klinis
•  Minta klien untuk berdiri
dengan ke 2 tangan di
samping, dengan ke 2
tangan diangkat ke atas
kepala, dan dengan ke 2
tangan di pinggang sambil
membungkuk.
•  Nilai bentuk, ukuran,
warna, kontur, adanya
benjolan atau retraksi ke 1
sisi, dan apakah simetris
atau tidak.
Pemeriksaan Payudara Klinis
•  Dengan telunjuk, jari
tengah dan jari manis,
lakukan palpasi ke
seluruh permukaan
payudara dengan arah
dari atas ke bawah.
•  Nilai apakah ada
benjolan dan nyeri
atau tidak.
Pemeriksaan Payudara Klinis
•  Posisikan tangan klien
di belakang kepala.
•  Rabalah ketiak klien
dari arah siku ke
payudara.
•  Nilai apakah ada
benjolan dan nyeri
atau tidak.
Pemeriksaan Payudara Klinis
•  Nilai puting dan aerola.
•  Pijat aerola untuk
melihat apakah ada
cairan keluar dari
putting :
•  Cairan jernih.
•  Air susu.
•  Nanah.
•  Darah.
Mamografi
Mamografi

Masa Di Payudara
Mamografi
USG PAYUDARA

Fibroadenoma
Cystic mass

Tumor Jinak
USG PAYUDARA
Batas tidak tegas Heterogen
iirreguler

Tumor Ganas
Mengapa Perlu Pemeriksaan Lanjutan?
Mengapa Perlu Pemeriksaan Lanjutan?
Mengapa Perlu Pemeriksaan Lanjutan?
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai