Anda di halaman 1dari 16

ASUHAN KEPERAWATAN

POSTPARTUM PATOLOGIS GANGGUAN



PAYUDARA (BENDUNGAN ASI)
Disusun oleh :
Novita Putri Wulandari 1903001
Abu Rizal Bakerye 1903003
Agustina Noor Aini 1903005
Dian Ayu Puspitasari 1903021
Nurul Ita Anggiyanti 1903045
Utami Mardianingsih 1903063
Pengertian Bendungan ASI

 Bendungan ASI adalah pembendungan air susu
karena penyempitan duktus lakteferi atau oleh
kelenjar-kelenjar tidak dikosongkan dengan
sempurna atau karena kelainan pada puting susu
( Manuaba, 2010).
 Bendungan air susu adalah terjadinya
pembengkakan pada payudara karena peningkatan
aliran vena dan limfe sehingga menyebabkan
bendungan ASI dan rasa nyeri disertai kenaikan
suhu badan (Sarwono, 2010).
Penyebab / Faktor Predisposisi

 Pengosongan Mamae Yang Tidak Sempurna
 Faktor Hisapan Bayi Yang Tidak Aktif
 Faktor Posisi Menyusui Bayi Yang Tidak Benar
 Puting Susu Terbenam
 Puting Susu Terlalu Panjang
Patofisiologi Bendungan Asi

Sesudah ibu melahirkan dan bayi keluar kemudian plasenta juga keluar, kadar
estrogen dan progesteron turun dalam 2-3 hari. Dengan ini faktor dari
hipotalamus yang menghalangi keluarnya pituitary lactogenic hormone
(prolaktin) waktu hamil, dan sangat dipengaruhi oleh estrogen, tidak
dikeluarkan lagi, dan akan mengakibatkan sekresi prolaktin oleh hipofisis.
Dimana itu merupakan Hormon yang menyebabkan alveolus-alveolus kelenjar
mammae terisi dengan air susu,akan tetapi dalam proses pengeluaranya
dibutuhkan refleks yang berakibat pada kontraksi sel-sel mioepitelial yang
mengelilingi alveolus dan duktus kecil kelenjar-kelenjar tersebut. Refleks ini
akann timbul jika bayi menyusu. Pada permulaan nifas apabila bayi belum
menyusu dengan baik, atau kemudian apabila kelenjar-kelenjar tidak
dikosongkan dengan sempurna, maka akan terjadi pembendungan air susu.
Kadang-kadang pengeluaran susu juga terhalang sebab duktus laktiferi
menyempit karena pembesaran vena serta pebuluh limfe.
Proses Keperawatan
Pengkajian Keperawatan

Pengkajian adalah tahap awal dari proses keperawatan dan
merupakan suatu proses pengumpulan data yang
sistematis dari berbagai sumber untuk mengevaluasi dan
mengidentifikasi status kesehatan pasien.
 Identitas umum, meliputi nama, umur, jenis kelamin,
suku/bangsa, alamat, tanggal dan jam masuk rumah
sakit, dan lain-lain.
 Riwayat kesehatan, meliputi keluhan utama, riwayat
penyakit sekarang, riwayat penyakit terdahulu, riwayat
penyakit keluarga, dan riwayat seksualitas.
 Pemeriksaan fisik
 Kesadaran umum
 Kesadaran umum : composmentis
 BB / TB : 60 /168
 Tanda-tanda Vital 
NO Tanggal Tanda-tanda vital
TD NADI RR SUHU

1
20 April 2021 120/90 80 x/menit 22 x/menit 38⁰ c
Pukul 08.30 WIB mmHg

Pemeriksaan head to toe
 Kepala  Gerakan dada simetris
 Tidak ada benjolan di area kepala  Pergerakan sama
 Mata  Sonor di kedua lapang paru


 Konjungtiva merah muda, tidak ada  Jantung (inspeksi, palpasi, perkusi,
icterus auskultasi)
 Hidung  Terlihat kembang kempis dada
 Hidung pasien bersih, tidak ada simetris
benjolan atau pembengkakan  Iktus kordis normal (denyut apeks
 Mulut dan gigi jantung)
 Mulut tampak bersih,mukosa tampak  Suara jantung normal
lembab, tidak ada karies pada gigi  Abdomen
 Telinga  Tidak ada bekas operasi, tampak
 Telinga bersih dan tidak ada serumen striae livide, linea nigra, TFU (Tinggi
 Leher Fundus Uteri) 3jrbpst, tidak ada nyeri
tekan pada perut bagian
 Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid
bawahAbdomen (inspeksi, auskultasi,
 Tidak ada benjolan perkusi, palpasi)
 Payudara  Genital
 Payudara ibu tampak merah, puting  Tampak pengeluaran lochea
susu menonjol, hiperpigmentasi pada sanguenolenta, tidak tampak luka
areola mammae, tampak bengkak, jahitan, dan tidak ada varices
keras dan terasa nyeri ketika
 Integument
dilakukan palpasi
 Kulit kepala tampak bersih
 Dada (inspeksi, palpasi, perkusi,
auskultasi)  Ekstrimitas (pemeriksaan kekuatan otot,
ektrimitas atas dan bawah)
Diagnosis Keperawatan
Kemungkinan diagnosis keperawatan yang muncul adalah
(PPNI, 2016) :

 Menyusui tidak efektif berhubungan dengan payudara
bengkak dibuktikkan dengan ASI tidak
menetes/memancar, nyeri dan/atau lecet terus menerus
setelah minggu kedua.
Rencana Tindakan Keperawatan
Menyusui tidak efektif berhubungan dengan payudara bengkak dibuktikkan
dengan ASI tidak menetes/memancar, nyeri dan/atau lecet terus menerus setelah
minggu kedua.
Kriteria hasil (PPNI, 2018) :

Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 5x24 jam, maka menyusui tidak
efektif akan teratasi dengan kriteria hasil : status menyusui membaik, tingkat
nyeri menurun
Intervensi (PPNI, 2018) :
Konseling laktasi
Observasi
 Identifikasi keadaan emosional ibu saat akan dilakukan konseling meyusui.
 Identifikasi keinginan dan tujuan menyusui.
 Identifikasi permasalahan yang ibu alami selama proses menyusui.
Terapeutik
 Gunakan Teknik mendengarkan aktif (misal: duduk sama tinggi; dengarkan
permasalahan ibu).
 Berikan pujian terhadap perilaku ibu yang benar.
Edukasi
 Ajarkan Teknik menyusui yang tepat sesuai kebutuhan ibu.
 Pemeriksaan payudara
Observasi
 Identifikasi adanya keluhan nyeri, rasa tidak nyaman, pengeluaran,


perubahan bentuk payudara dan putting.
 Inspeksi payudara (misal: ukuran, bentuk, tekstur, dan warna kulit
seperti kemerahan, retraksi kulit payudara).
 Periksa apakah terdapat cairan yang keluar dari putting dengan
menempatkan jempol dan jari telunjuk di sekitar putting, lalu tekan
perlahan, dan perhatikan apakah ada cairan yang keluar.
 Inspeksi dan palpasi nodus limfe, termasuk pada nodus
supraklavikular, infraklavikular, lateral, sentral, subscapular, dan
anterior.
 Palpasi payudara dengan menggunakan 3 jari pada tangan
dominan pemeriksa.
 Monitor adanya bekas masektomi, lesi, jaringan parut, kemerahan,
eritema.
Terapeutik
 Atur posisi yang nyaman untuk pemeriksaan dan jaga privasi.


 Lakukan pemeriksaan pada posisi supine.
 Minta lepaskan pakaian atas.
 Minta menggunakan 4 posisi saat dilakukan inspeksi payudara.
 Catat jumlah, ukuran, lokasi, konsistensi, dan pergerakkan nodus.
 Tempatkan gulungan handuk atau bantal kecil di bawah pundak
dan letakkan tangan bawah kepala di bawah kepala.
 Lakukan pemeriksaan dengan gerakan memutar dan menekan
jaringan payudara melawan dinding dada.
 Periksa 4 kuadran payudara sampai ke pangkal payudara dan
ulangi pada payudara yang lainnya.
 Catat adanya massa (misal: lokasi, ukuran, pergerakkan,
konsistensi).
 Catat kesimetrisan payudara.
Edukasi

 Jelaskan prosedur sebelum pemeriksaan dilakukan.
 Ajarkan memeriksa payudara sendiri.
 Anjurkan melakukan pemeriksaan mammografi secara
rutin sesuai dengan usia, faktor risiko, dan kondisi
pasien
Implementasi Keperawatan

Implementasi merupakan tindakan yang sesuai dengan
yang telah direncanakan, mencangkup tindakan
mandiri dan kolaborasi. Tindakan mandiri adalah
tindakan keperawatan berdasarkan analisis dan
kesimpulan perawat, dan bukan atas petunjuk data
petugas kesehatan lain. Tindakan kolaborasi adalah
tindakan keperawatan yang didasarkan oleh hasil
keputusan bersama seperti dokter atau petugas
kesehatan lain.
Evaluasi Keperawatan


Merupakan hasil perkembangan ibu dengan berpedoman
kepada hasil dan tujuan yang hendak dicapai.

Anda mungkin juga menyukai