1
20 April 2021 120/90 80 x/menit 22 x/menit 38⁰ c
Pukul 08.30 WIB mmHg
Pemeriksaan head to toe
Kepala Gerakan dada simetris
Tidak ada benjolan di area kepala Pergerakan sama
Mata Sonor di kedua lapang paru
Konjungtiva merah muda, tidak ada Jantung (inspeksi, palpasi, perkusi,
icterus auskultasi)
Hidung Terlihat kembang kempis dada
Hidung pasien bersih, tidak ada simetris
benjolan atau pembengkakan Iktus kordis normal (denyut apeks
Mulut dan gigi jantung)
Mulut tampak bersih,mukosa tampak Suara jantung normal
lembab, tidak ada karies pada gigi Abdomen
Telinga Tidak ada bekas operasi, tampak
Telinga bersih dan tidak ada serumen striae livide, linea nigra, TFU (Tinggi
Leher Fundus Uteri) 3jrbpst, tidak ada nyeri
tekan pada perut bagian
Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid
bawahAbdomen (inspeksi, auskultasi,
Tidak ada benjolan perkusi, palpasi)
Payudara Genital
Payudara ibu tampak merah, puting Tampak pengeluaran lochea
susu menonjol, hiperpigmentasi pada sanguenolenta, tidak tampak luka
areola mammae, tampak bengkak, jahitan, dan tidak ada varices
keras dan terasa nyeri ketika
Integument
dilakukan palpasi
Kulit kepala tampak bersih
Dada (inspeksi, palpasi, perkusi,
auskultasi) Ekstrimitas (pemeriksaan kekuatan otot,
ektrimitas atas dan bawah)
Diagnosis Keperawatan
Kemungkinan diagnosis keperawatan yang muncul adalah
(PPNI, 2016) :
Menyusui tidak efektif berhubungan dengan payudara
bengkak dibuktikkan dengan ASI tidak
menetes/memancar, nyeri dan/atau lecet terus menerus
setelah minggu kedua.
Rencana Tindakan Keperawatan
Menyusui tidak efektif berhubungan dengan payudara bengkak dibuktikkan
dengan ASI tidak menetes/memancar, nyeri dan/atau lecet terus menerus setelah
minggu kedua.
Kriteria hasil (PPNI, 2018) :
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 5x24 jam, maka menyusui tidak
efektif akan teratasi dengan kriteria hasil : status menyusui membaik, tingkat
nyeri menurun
Intervensi (PPNI, 2018) :
Konseling laktasi
Observasi
Identifikasi keadaan emosional ibu saat akan dilakukan konseling meyusui.
Identifikasi keinginan dan tujuan menyusui.
Identifikasi permasalahan yang ibu alami selama proses menyusui.
Terapeutik
Gunakan Teknik mendengarkan aktif (misal: duduk sama tinggi; dengarkan
permasalahan ibu).
Berikan pujian terhadap perilaku ibu yang benar.
Edukasi
Ajarkan Teknik menyusui yang tepat sesuai kebutuhan ibu.
Pemeriksaan payudara
Observasi
Identifikasi adanya keluhan nyeri, rasa tidak nyaman, pengeluaran,
perubahan bentuk payudara dan putting.
Inspeksi payudara (misal: ukuran, bentuk, tekstur, dan warna kulit
seperti kemerahan, retraksi kulit payudara).
Periksa apakah terdapat cairan yang keluar dari putting dengan
menempatkan jempol dan jari telunjuk di sekitar putting, lalu tekan
perlahan, dan perhatikan apakah ada cairan yang keluar.
Inspeksi dan palpasi nodus limfe, termasuk pada nodus
supraklavikular, infraklavikular, lateral, sentral, subscapular, dan
anterior.
Palpasi payudara dengan menggunakan 3 jari pada tangan
dominan pemeriksa.
Monitor adanya bekas masektomi, lesi, jaringan parut, kemerahan,
eritema.
Terapeutik
Atur posisi yang nyaman untuk pemeriksaan dan jaga privasi.
Lakukan pemeriksaan pada posisi supine.
Minta lepaskan pakaian atas.
Minta menggunakan 4 posisi saat dilakukan inspeksi payudara.
Catat jumlah, ukuran, lokasi, konsistensi, dan pergerakkan nodus.
Tempatkan gulungan handuk atau bantal kecil di bawah pundak
dan letakkan tangan bawah kepala di bawah kepala.
Lakukan pemeriksaan dengan gerakan memutar dan menekan
jaringan payudara melawan dinding dada.
Periksa 4 kuadran payudara sampai ke pangkal payudara dan
ulangi pada payudara yang lainnya.
Catat adanya massa (misal: lokasi, ukuran, pergerakkan,
konsistensi).
Catat kesimetrisan payudara.
Edukasi
Jelaskan prosedur sebelum pemeriksaan dilakukan.
Ajarkan memeriksa payudara sendiri.
Anjurkan melakukan pemeriksaan mammografi secara
rutin sesuai dengan usia, faktor risiko, dan kondisi
pasien
Implementasi Keperawatan
Implementasi merupakan tindakan yang sesuai dengan
yang telah direncanakan, mencangkup tindakan
mandiri dan kolaborasi. Tindakan mandiri adalah
tindakan keperawatan berdasarkan analisis dan
kesimpulan perawat, dan bukan atas petunjuk data
petugas kesehatan lain. Tindakan kolaborasi adalah
tindakan keperawatan yang didasarkan oleh hasil
keputusan bersama seperti dokter atau petugas
kesehatan lain.
Evaluasi Keperawatan
Merupakan hasil perkembangan ibu dengan berpedoman
kepada hasil dan tujuan yang hendak dicapai.