Anda di halaman 1dari 3

SKENARIO IV

Seorang perempuan P6A0 usia 40 tahun mengeluh haid lama dan banyak. Siklus haid
teratur, setiap bulan pasti haid dan biasanya maju 7 hari dari haid bulan yang lalu.
Menarche terjadi usia 12 tahun, semula lamanya haid 7-8 hari tanpa disertai nyeri. Sejak 6
bulan terakhir lamanya haid menjadi 15-20 hari, darah banyaj bergumpal gumpal dan
disertai nyeri. Perutnya terasa tidak nyaman seperti ada yang mengganjal dan tampak
membesar. Kadang disertai mual muntah dan akhir-akhir ini sering sulit buang air kecil dan
buang air besar. Sudah menikah sejak 20 tahun yang lalu, sudah dikaruniai anak. Selama 20
tahun pernikahannya menggunakan KB suntik 3 bulanan.

KLARIFIKASI ISTILAH
1. P6A0
 Paritas/ melahirkan sebanyak 6x dan tidak pernah abortus.
 Tidak dalam keaadaan hamil/ grandemultigravida (melahirkan lebih dari 5x).
2. Mual
 Merupakan mekanisme pertahanan diri yang menyebabkan sesuatu yang tidak
nyaman dalam perut dan menyebabkan ingin muntah.
 Sering disertai peningkatan sistem saraf pusat (pucat, takikardi, penurunan tingkat
pernapasan).
3. Nyeri saat haid
 Dikenal dismenorea (nyeri menstruasi) berupa kram dan terpusat di perut bagian
bawah. Ada 2 : primer (nyeri mens yang diasosiasikan siklus ovulasi tanpa
teridentifikasi kelainan, sekunder (kelaianan pelvis).
4. Bergumpal
 Ketika lapisan rahim meluruhkan darah banyak, tubuh akan melepaskan protein
koagulasi dalam darah dan menyebabkan/ menghasilkan gumpalan darah.

RUMUSAN MASALAH
1. Apakah ada hubungan riwayat obstetric dgn keluhan pasien?
2. Apakah ada hubugan usia pasien dengan keluhan?
3. Apakah ada hubungan anatar lamanya haid dgn penggunaan KB?
4. Apa penyebab pasien sulit BAB dan BAK?
5. Apakah kemungkinana perut pasien yang menganjal dan membesar karena
gangguan mens yang lama dan banyak?
6. Mengapa perut pasien terasa tidak nyaman, mengajal, membesar, mual, muntah?
7. Bagaimana langkah penegakan dx?

ANALISIS MASALAH
1. Apakah ada hubungan riwayat obstetric dgn keluhan pasien?
 Ada hubungan karena ada hubungan dengan estrogen. Banyak kelahiaran lebih
sedikit terkana mioma karena besarnya hormon estrogen. dilhat faktor- pasien
(nutrisi, pola hidup).
 Pada wanita nulipara lebih sering ditemui mioma.
 Pada kelahiran grandemultigravida sering terjadi pembukaan rahim dan
menyeyabkan lesi prekanker yang dapat memicu kanker pada lesi tersebut.
2. Apakah ada hubugan usia pasien dengan keluhan?
 Ada. Usia lebihdari 35 merupakan masa wanita mengalami penurunan fungsi
organ. Semakin tua semakin beresiko. Keluhan tersebut menjadi klinis karena
usia diatas 35 merupakan puncak dari hormon estrogen dan progesteron.
 Ada. Hormon esterogen dapat berkurang jumlahnya seiring bertambah usia
dan menyebabkan gangguan sistem reproduksi, riwayat kehamilan
mempengaruhi jumlah ini.
3. Apakah ada hubungan anatar lamanya haid dgn penggunaan KB?
 Kb 3 bulanan adalah suntikan berupa progesteron/hipoprofera (efek samping
menyebabkan pendarahan tidak teratur) sehingga keseimbangan hormon
terganggu yang menyebabkan endometrium menebal.
4. Apa penyebab pasien sulit BAB dan BAK?
 Karena terjadi pembesaran uterus (menyebabkan terjadinya penekan pada
anterior-mendesak VU- gangguaan BAK, posterior-menekan usus besar-
menyeyabkan konstipasi, penekana pada ureter menyebabkan hidronefrasis).
5. Apakah kemungkinana perut pasien yang menganjal dan membesar karena
gangguan mens yang lama dan banyak?
 Adanya pembesaran karena massa tumor yang menyebabkan gangguan
pengeluaran darah haid, massa menyebabkan permukaan endometrium
melebar. Pendarah dan nyeri karena adanya ulkus dan lesi di permukaan
mioma/mukosa. Massa dapat menggangu kontraktifitas peluruhan
endometrium saat haid, serta adanya pelebarn pembuluh darah, pengaruh
estrogen yang mempengaruhi gangguna siklus mens (lbh dari 35 tahun),
estrogen dpt berpangaruh adanya hiperplasi (perkembangan massa).
 DD : mioma uteri, sarkoma uteri, kehamilan (karena ada
pendarahan ,pembesaran abdomen, mual-muntah), tumor padat ovarium
(karena perut tdk nyaman dan mengganjal), adenomiosis (adanya menorragi,
dismenoria, pembesaran uterus), kista ovarium.
6. Mengapa perut pasien terasa tidak nyaman, mengajal, membesar, mual, muntah?
 Tidak nyaman : ada nyeri (dismenore primer karena reaksi prostaglandin,
saluran servix sempit sedangkan dismenore sekunder karena penyakit pelvis,
polip, kista).
 Membesar : diduga ada massa dlm uterus karena pendarahan yang lama.
 Pendarahan : hormon estrogen yang meningkat (rongga endometrium
melebar).
 Mual-muntah : produksi prostaglandin, pengaruh KB suntik, maningkatnya
estrogen (karena faktor hamil, neoplasma, ademiosis).
7. Bagaimana langkah penegakan dx?
 Anamnesi, pemeriksaan fisik head-toe (palpasi abdomen dan bimanual),
pemeriksaan penunjang (MRI karena lebih kecil radiasi daripada CT scan; lebih
baik dari USG karena dpt menentukan ukuran-lokasi-jarak massa, TVS, TVA,
USG pd bagian VU dan rahim, tes laboratorium darah lengkap (Hb dan Hct
turun karena kehilangan darah), pemeriksaan massa, pemerikassan genital,
tes kehamilan (menghilangkan dd kehamilan).
Triger 2
Pemeriksaan fisik
Keadaan umum : Baik, CM
Vital Sign
T 110/70 mmHg
Nadi 90x/mnt
R 20x/mnt
Suhu 36
Mata : Conjungtiva anemis
Abdomen
Distended
NT (-)
Teraba massa padat, permukaan rata, mobile, dengan batas atas pertengahan pusat
dan xyphoideus, batas kanan dan kiri LMC, batas bawah kesan masuk panggul
Genital
Vulva dan uretra tenang
Dinding vagina dbn
Portio kenyal
OUE tertutup
Teraba pool bawah massa tumor, permukaan rata, mobile, ketika massa digerakkan
portio ikut bergerak, darah (+)
Ultrasonography
Vesika urinaria terisi cukup
Uterus tampak membesar dengan diameter ukuran 15x12x10
Tampak gamparan hiperechoik, whorle like apperance

LO
1. Interpretasi triger
2. Menjelaskan DD yang telah disampaikan (point-point utama)
3. Dx
4. Faktor resiko
5. Epidemologi
6. Etiologi
7. Penatalaksanaan
8. Komplikasi
9. Prognosis
10. PSKI terkait ibadah dengan mens yang panjang

Anda mungkin juga menyukai