Anda di halaman 1dari 72

ANAMNESIS, PEMERIKSAAN

FISIK, PEMERIKSAAN
PENUNJANG
M Iqbal Prayudijanto 030.15.119
Maria Suryani 030.15.108
Nabilla Ladyan F 030.15.125
Niar Chairun Nissa 030.15.138
Definisi
◦ Ginekologi : Ilmu yang mempelajari kesehatan wanita, khususnya organ
reproduksi pada wanita tidak hamil

◦ Pemeriksaan Ginekologik: Pemeriksaan organ reproduksi wanita, termasuk


payudara
Sikap dokter-pasien
◦ Dokter:
◦ Tenang, meyakinkan, sabar, empati
◦ Tidak berlebihan, timbulkan rasa kepercayaan pasien
◦ Ditemani oleh suster
◦ Pasien
◦ Rasa malu dan cemas
◦ Takut kepada dokter
◦ Rahasia terbuka
Unsur pemeriksaan ginekologik

◦ Salam dan mengenalkan diri

◦ Anamnesis (history taking).

◦ Inspeksi, palpasi, auskultasi, perkusi.

◦ Pemeriksaan ginekologik sebenarnya


◦ Inspeksi, palpasi, pemeriksaan in speculo dan
pemeriksaan bimanual
ANAMNESIS
◦ Autoanamnesis/
alloanamnesis
◦ Keluhan Utama • Riwayat Menstruasi
• Riwayat Pernikahan
◦ Riwayat Penyakit
• Riwayat Kehamilan: G…
Sekarang
P…A…Hidup:…
◦ Riwayat Penyakit • Riwayat Kontrasepsi
Dahulu • Riwayat Sosial-ekonomi
◦ Riwayat Penyakit
Keluarga
◦ Riwayat Kebiasaan
Anamnesis
Keluhan Utama

◦ Gangguan haid (bleeding problem)


◦ Keputihan (flour albus,leucorhhea)
◦ Nyeri panggul (pelvic pain)
◦ Pembengkakan (tumors)
◦ KB (family planning)
◦ Keluhan menopause
◦ Kelainan alat genital
 Menstruasi

◦ Seberapa sering pasien menstruasi?


◦ Berapa lama setiap periode menstruasi?
◦ Apakah menstruasi teratur/tidak teratur?
◦ Apakah banyak (menoragia) (tanyakan jumlah pembalut, tampon, dan adanya
bekuan? Apakah disertai nyeri?
 Menstruasi

◦ Adakah perdarahan diantara periode-periode menstruasi?


◦ Adakah perdarahan setelah senggama?
◦ Adakah sekret vagina? Jika iya, seperti apa?
◦ Kapan menstruasi yang terakhir?
◦ Pernakah ada perdarahan pascamenopause?
Aktivitas seksual/kontrasepsi/serviks

◦ Apakah pasien memiliki kehidupan normal seksual yang aktif?


◦ Adakah masalah dalam berhubungan seksual?
◦ Apakah nyeri terasa di dalam atau superfisial?
◦ Kontrasepsi apa yang sedang digunakan pasien?
◦ Alat kontrasepsi apa yang pernah digunakan pasien di masa lalu?
◦ Kapan terakhir kali pasien mengalami pemeriksaan apusan serviks?
Gejala saluran kemih

◦ Adakah frekuensi, disuria, hematuria, nokturia,urgensi, atau inkontinensia?


◦ Jika ada inkontinensia, kapan? Saat mengejan, batuk, atau urgensi?
◦ Apakah pasien merasakan adanya massa di vagina atau rasa seperti ada
beban(misalnya akibat prolaps)?
Riwayat penyakit dahulu
Pernakah pasien mengalami operasi ginekologis, PMS, atau kondisi medis lain
yang berat?

Riwayat obstetrik dahulu


◦ Pernakah pasien hamil? Jika iya, tanyakan riwayat persalinan,kesehatan
anaknya sekarang, bagaimana mereka dilahirkan, dan berapa berat lahirnya.
◦ Pernakah pasien mengalami keguguran atau terminasi kehamilan?
◦ Apakah pasien pernah mengalami komplikasi berat saat hamil atau bersalin?
Obat-obatan
◦ Adakah obat atau kontrasepsi yang dipakai pasien secara teratur?
◦ Apakah pasien memiliki alergi?

Riwayat keluarga
◦ Adakah riwayat kanker payudara atau kanker ovarium dalam keluarga?

Riwayat sosial
◦ Tanyakan hubungan yang terbaru
◦ Apakah pasien sudah menikah? Punya anak?
◦ Apa pekerjaan pasien?
PEMERIKSAAN
FISIK
Keadaan Umum
◦ Baik, tampak kesakitan, menderita • Tanda vital :
◦ Gemuk, kurus, kahektis • Tekanan darah
◦ Pucat, shock
• Nadi
• Pernafasan
◦ Kesadaran, baik atau koma
• Suhu badan
◦ Tampak pembesaran dll.
Pemeriksaan Abdomen
Inspeksi Palpasi Auskultasi
◦ pembesaran/cekungan • Kehamilan : DJJ
• Kosongkan K.kemih
◦ Pergerakan • Raba perut • Tumor : bising uterus
• Nyeri lepas • Peritonitis : bising usus
◦ Kondisi kulit
• Nyeri tekan
• Tumor

Perkusi
◦ Tumor : pekak
◦ Cairan : timpani
Pemeriksaan Ginekologik
◦ Meja ginekologis
◦ Posisi litotomi
◦ Alat
◦ Lampu sorot
◦ Sarung tangan
◦ Antiseptika
◦ Kain penutup
Inspeksi
• Mons pubis
• Labia minora dan
mayora:
• Kelenjar Bartholin
• Radang
• Benjolan
• Klitoris: klitoromegali
Uretra: nanah 
uretritis GO
• Himen
• Perineum
• Anus: hemoroid
◦ Inguinal: Massa
◦ Vulva: normal atau infantil
◦ Klitoris: normal, hipertrofi
◦ Labium majus: radang, ulkus,
hematom, ekskoriasi
◦ Vestibulum: radang, tumor,
massa
◦ Orificium urethrae
externum: radang, nanah
◦ Introitus: discharge: warna,
kekentalan, bahu, darah
◦ Himen: bentuk, utuh,
robekan baru, darah,
◦ Pangkal paha: bekas garukan
(jamur)
Palpasi
◦ Tinggi fundus uteri
Pemeriksaan tinggi fundus uteri
(menggunakan pita, ukur bila usia
kehamilan >20 minggu)
Leopold
Leopold 1 : TFU dan bagian
janin yang terletak di FU
(awal trimester 1)
Leopold 2 : bagian janin pd
sisi kanan kiri ibu (akhir
trimester 2)
Leopold 3 : bagian janin
bagian bawah uterus ( akhir
trimester 2)
Leopold 4 : berapa jauh
masuknya janin ke atas
panggul ( > 36 mg)
Auskultasi DJJ
◦ Frekuensi normal : 120-160 kali
permenit.
Cara:
• Paling jelas terdengaar di sisi
punggung bayi dekat kepala
• Dengarkan selama 3x5 detik
kemudian jumlahnya dikaliikan
dengan 4. Lakukan sebanyak 3x
• Nilai apakah DJJ teratur atau tiidak
dengan 3x pengukuran tersebut,
Kedudukan Janin Intrauterin
• Letak (Situs)
Merupakan hubungan antara sumbu panjang janin dengan sumbu panjang ibu.
Berdasarkan letak, kedudukan janin dibagi menjadi transversal (melintang),
longitudinal, dan obliq.
Presentasi
Untuk menentukan bagian janin yang terbawah, dan tiap presentasi terdapat 2 macam
posisi yaitu kanan dan kiri, dan tiap posisi terbagi menjadi 3 variasi, yaitu depan,
lintang, dan belakang.

Presentasi kepala (96%)


• Presentasi belakang kepala, degan penunjuk ubun-ubun kecil di segmen depan
(merupakan normoposisi)
• Presentasi puncak kepala : kepala defleksi ringan dengan penunjuk ubun-ubun besar
• Presentasi dahi : kepala defleksi sedang dengan penunjuk dahi/frontum
• Presentasi muka : kepala defleksi maksimal dengan penunjuk dagu
◦ Presentasi Bokong (3,6%) dengan penunjuk sakrum
o Frank breech (Bokong murni) : ekstremitas bawah flexi pada sendi panggul,
ekstensi pada sendi lutut
o Complete breech (Bokong sempurna) : ekstremitas bawah flexi pada sendi
panggul, satu/dua kaki dalam keadaan flexi
◦ Presentasi bokong kaki
◦ Presentasi kaki
◦ Presentasi lutut
◦ Presentasi Bahu (0,4 %), dengan penunjuk acromion atau skapula
Posisi
◦ Posisi pada pemeriksaan luar dengan palpasi, ditentukan dengan menentukan
letak punggung janin terhadap dinding perut ibu.
◦ Pada pemeriksaan dalam, posisi ditentukan dengan menentukan kedudukan
salah satu bagian janin yang terendah terhadap jalan lahir yang disebut
penunjuk.
Palpasi: genitalia eksterna dan
sekitarnya

◦ Inguinal: massa, nyeri tekan


◦ Vulva: Pembesaran kelenjar
Bartholini:
Nyeri tekan: abses,
tidak nyeri: kista
◦ Orificium urethrae externum
dan kelenjar Skene:
Pengurutan dari dinding dorsal
urethra, keluar nanah / tidak
◦ Pangkal paha: tumor, nyeri dll.
Pemeriksaan Dalam
Keadaan Serviks
◦ Mencucu, mendatar, tebal, tipis, kaku, lunak, tertutup atau terbuka, bila terbuka
berapa cm pembukaannya, adakah jaringan parut, Pembukaan 10 cm adalah
pembukaan lengkap
Keadaan Janin
◦ Presentasi bayi, jika presentasinya kepala ditentukan dimana ubun-ubun kecil,
sutura sagitalis, ubun-ubun besar, berapa jauh kepala sudah turun,
◦ bagaimana selaput ketuban (tebal, tipis, mengantong apa tidak, apa sudah
pecah).
◦ Ada kaput suksedaneum apa tidak, besar/kecil.
◦ Letak sutura sagitalis: anteroposterior, oblik atau transverse
◦ Ada sinklitisme atau tidak.
Pelvimetri
Taksiran Berat Janin
RUMUS JOHNSON TOSCHAK
◦ Rumus : tinggi fundus ( cm ) – N x 155
HODGE I:      N = 13 bila kepala belum melewati PAP
HODGE II:     N = 12 bila kepala berada diatas spina isciadika
HODGE III:    N = 11 bila kepala berada dibawah spina isciadika
Pemeriksaan In Speculo
 Pemeriksaan dengan menggunakan spekulum
 Hanya dikerjakan untuk wanita yang pernah melakukan hubungan seks
 Untuk virgo intakta: Hanya atas indikasi yang sangat kuat
 Tujuan: diagnostik dan terapi
 Visualisasi vagina dan serviks uteri (porsio)
 Biopsi, Pap’s smear, Pasang cabut IUD, Kauterisasi, Kuretase dll
Teknik Pemasangan Spekulum
Pemeriksaan In speculo Vagina
 dindingnya, licin, warna, rugae
 terlihat discharge (nanah), darah
 ulserasi mudah berdarah
 benjolan (kista Gardner, mioma pedunkulata)
 septum
 fornises: menonjol, robekan
In Speculo Serviks Uteri
 Bentuk, besar kecilnya, menghadapnya
 OUE: bentuk, ukuran, discharge
 Warna, permukaan (halus, berbenjol)
 Utuh atau menjadi tumor
 Mudah berdarah atau tidak
 Terlihat benang
Pemeriksaan Bimanual
 Dalam klinik: Periksa dalam
 Menggunakan dua tangan
 Empat jari kiri di atas perut (suprasimfisis)
 Dua jari kanan di dalam vagina
 Yang dinilai: vagina, serviks, korpus, adneksa, parametrium dan tumor panggul
Teknik Pemeriksaan Bimanual
 Buka vulva dengan ibu jari dan jari telunjuk
kiri
 Tangan kanan: ibu jari ekstensi ke atas, jari
telunjuk fleksi, jari tengah ekstensi ke depan
dan jari ke manis dan kelingking fleksi
 Basahi kedua jari dengan cairan pelumas
(sabun, jelly, betadin)
 Jari tengah masuk introitus, tekan dinding
dorsal vagina ke belakang, jari telunjuk ekstensi
kemudian masukkan, dorong ke kranial sampai
menyentuh serviks dan meraba fornises.
Penilaian Vagina
 Dinding: licin, rugae, benjolan
 Septum, transversal, longitudinal
 Bagian yang rapuh mudah berdarah
 Bagian yang kendor (sistokel, rektokel)
 Nyeri tekan, terutama di introitus
 Forniks posterior: menonjol, nyeri dll.
 Pemeriksaan kavum douglas
Penilaian Serviks
 Bentuk dan besar kecilnya
 Menghadapnya: lurus, ke depan, ke belakang
 Konsistensinya: kenyal lunak, keras, rapuh
 Permukaannya: licin, berbenjol, mudah berdarah
 Gerakan: bebas, kaku, menimbulkan nyeri
 Jarak dari introitus: menunjukkan adanya prolaps atau tidak
 OUE: terbuka, tertutup, teraba jaringan, radiks IUD dll
Cara penilaian Corpus Uteri
 Peranan tangan yang di luar sangat besar
 Kedua ujung jari di forniks posterior
 Ke empat ujung jari tangan kiri di atas suprasimfisis
 Kedua tangan bersama-sama menilai
Penilai Corpus Uteri
 Bentuk: membulat, bagian atas lebih besar (seperti buah jambu terbalik)
 Bentuk abnormal: uterus arkuatus, teraba dua korpus (dupleks)
 Posisi: ante atau retrofleksi
 Ukuran: setelur ayam bebek, angsa atau lebih besar
 Permukaan: rata atau berbenjol (mioma)
 Konsistensi: kenyal lunak, keras
 Gerakan: bebas atau terikat (fixed)
Penilai Parametrium
 Normal: teraba sebagai jaringan lunak yang lemas dan tidak nyeri tekan
 Penebalan: infiltrasi tumor
 seberapa jauh penebalan (mencapai dinding panggul, separoh dll)
 Nyeri : infeksi
Tuba dan Ovarium
 Normal, sulit diraba
 Pembesaran tuba: hidro, atau piosalping
 Nyeri tekan: adneksitis, kehamilan ektopik terganggu
 Tumor panggul: tentukan dari ovarium atau uterus
 Tumor ovarium: serviks digerakkan, tumor tidak ikut bergerak, dan bila tumor
digerakkan serviks tidak ikut bergerak
 Tumor uterus: serviks digerakkan, tumor ikut bergerak dan sebaliknya
Pemeriksaan lain
◦ Rectal Tource
Indikasi:
1. Virgin
2. Mengaku belum pernah bersetubuh
3. Kelainan bawaan (atresia himenalis atau atresia vaginalis)
4. Wanita usia 50 tahun
Pemeriksaan Rectovaginal tourche
◦ Pemeriksaan rectovaginal dikerjakan untuk menilai keadaan septum
rectovaginalis.
◦ Penebalan dinding vagina dan infiltrasi karsiona rektum lebih mudah
ditentukan dengan  pemeriksaan rectovaginal.
PEMERIKSAAN
PENUNJANG
Pemeriksaan Lab
◦ Pemeriksaan ini meliputi tes urin dan tes darah. Kedua tes ini sama-sama
mencari adanya hCG di dalam sampel yang diambil. Perbedaannya, tes darah
dilakukan di rumah sakit sedangkan tes urin bisa di lakukan sendiri di rumah.
◦ Tes Darah
◦ Tes Urine
Tes darah
◦ Dapat dilakukan sekitar sepuluh hari setelah ovulasi. Lebih sensitif, lebih
mahal dan tidak mudah untuk dilakukan.
◦ Ada dua jenis tes darah untuk memeriksa kehamilan yaitu kualitatif (hanya
akan menunjukkan apakah ada HCG atau tidak) dan kuantitatif (menunjukkan
berapa tepatnya kadar HCG dalam darah bahkan saat kadarnya masih sedikit).
◦ Tes darah dapat mendeteksi HCG lebih awal daripada tes urin.
◦ Tes darah dapat mendeteksi kehamilan sekitar enam sampai delapan hari
setelah terjadi ovulasi (pelepasan sel telur dari ovarium).
◦ Tidak beresiko terhadap bayi
◦ Melalui pemeriksaan darah, bisa diketahui:
◦ Kadar zat besi dalam darah.
◦ Golongan darah dan faktor Rhesus Ibu.
◦ Infeksi akibat virus Toxoplasma, Rubella, dan Cytomegalovirus yang
berbahaya bagi kesehatan bayi, pemeriksaan yang sering disebut pemeriksaan
TORCH ini perlu untuk melihat adanya antibodi dalam darah Ibu.
◦ Penyakit lain seperti HIV B, Syphilis, bahkan HIV/AIDS.
Tes urine
◦ Untuk mengetahui kadar HCG (Human Chorionic Gonadotropin) yaitu suatu
hormone yg dihasilkan embrio saat terjadinya kehamilan yg akan meningkat
dalam urine dan darah seminggu setelah konsepsi
◦ Bentuk alat tes urine kehamilan (test pack) ada 2 macam
◦ Bentuk strip harus dicelupkan ke urine yg telah ditampung pada waktu BAK
◦ Bentuk compact sudah ada tempat untuk menampung urine yg akan diteteskan
◦ Kemunculan satu atau dua garis mengisyaratkan kalau test pack dilakukan
dengan benar, karena test pack mendapatkan urine yang cukup.
◦ Kalau garis pertama sudah muncul, kemunculan garis kedua menyatakan
seseorang dikatakan hamil
◦ CARA KERJA tes kehamilan ini
◦ Alat tes kehamilan mendeteksi hormon khusus yang ada dalam urin atau darah
yang hanya ada ketika seorang perempuan sedang hamil. Hormon yang sering
disebut dengan hormon kehamilan ini adalah HCG atau human chorionic
gonadotropin. HCG diproduksi oleh plasenta dan hormon ini ada dalam tubuh
ketika sel telur yang telah dibuahi menempel ke rahim. Hal ini terjadi sekitar
enam hari setelah hubungan seksual. Tetapi pada beberapa perempuan,
lamanya bisa lebih dari enam hari. Kadar HCG akan meningkat secara drastis
seiring dengan bertumbuhnya janin
◦ Keakuratan tes ini
◦ Banyak merek alat tes kehamilan mengklaim memiliki akurasi 99% bahkan
satu minggu setelah berhubungan seksual. Sedangkan riset menunjukkan
bahwa semakin dini melakukan tes, semakin tidak akurat hasilnya. Sebaiknya
tunggu satu minggu setelah terlambat menstruasi sebelum melakukan tes. Bila
tidak sabar menunggu, lebih baik memeriksakan diri ke dokter
USG
◦ Pemeriksaan yang dilakukan sebagai salah satu diagnosis pasti kehamilan
◦ Gambaran yg terlihat yaitu adanya rangka janin dan kantong kehamilan
◦ Pemeriksaan USG tidak menimbulkan bahaya bagi ibu maupun bayi.
◦ Kemungkinan efek yang merugikan tersebut sudah sering diteliti dan terbukti
tidak pernah ditemukan masalah.
◦ Ultrasonografi adalah pemeriksaan yang memberikan hasil gambar tentang
janin atau embrio yang sedang berkembang di dalam perut ibu hamil secara
aman, praktis, dan hasil cukup akurat.
◦ Sudah sejak 1961 USG digunakan dalam dunia kedokteran kandungan.
◦ USG menggunakan gelombang suara yang dipantulkan untuk membentuk
gambaran bayi di layar komputer yang aman untuk bayi dan ibu. Ada 2 teknik
dalam pemeriksaan USG.
◦ a) Pemeriksaan USG Transabdominal
◦ b) Pemeriksaan USG Transvaginal
◦ a) Pemeriksaan USG Transabdominal
◦ Pemeriksaan USG Transabdominal adalah jenis linear atau konveks.
◦ Pemeriksaan ini dilakukan pada kehamilan trimester 2 dan 3.
◦ Sebelum memulai pemeriksaan, dinding abdomen luar ibu harus dilumuri jel
untuk lubrikasi dan menghilangkan udara diantara permukaan transduser dan
dinding abdomen
◦ Beberapa kerugian USG ini :
◦ kandung kemih yang penuh akan mengganggu kenyamanan pasien dan
pemeriksa.
◦ Uterus mengalami kontraksi
◦ b) Pemeriksaan USG Transvaginal
◦ Pemeriksaan USG TV ini harus dilakukan dalam keadaan kandung kemih yang
kosong .
◦ Dalam persiapan tranduser terlebih dahulu diberi jel pada permukaan
elemennya (untuk menghilangkan udara di permukaan tranduser) kemudian
dibungkus dengan alat pembungkus khusus atau kondom (berfungsi sebagai
alat pelindung).
◦ Sebelum dimasukkan ke dalam vagina, ujung pembungkus tranduser diberi jel
lagi (berfungsi sebagai lubrican dan menghilangkan udara diantara permukaan
elemen tranduser dan serviks uteri).
◦ Tranduser dimasukkan ke dalam vagina hingga mencapai daerah
Fungsi USG
◦ Konfirmasi kehamilan.
◦ Mengetahui usia kehamilan.
◦ Menilai pertumbuhan dan perkembangan bayi dalam kandungan.
◦ Ancaman keguguran.
◦ Masalah dengan plasenta.
◦ Kehamilan ganda/ kembar.
◦ Kelainan letak janin
RONTGEN
◦ Khusus foto rontgen alias sinar-X memang sangat tidak dianjurkan bagi ibu
hamil.
◦ sinar X yang dipaparkan kepada wanita hamil dapat berpotensi menimbulkan
keguguran, atau cacat janin, termasuk malformasi, pertumbuhan terlambat,
terbentuk kanker pada usia dewasanya, atau kelainan lainnya.
◦ bahwa janin hanya terpapar 0.5 - 1.5 rad setelah pemeriksaan rontgen perut
atau punggung bawah ibu, sementara bagian tubuh ibu yang jauh menerima
paparan 10-100x lebih rendah.
◦ Sinar x tidak aman
KARDIOTOGRAFI (CTG)
◦  Secara khusus CTG adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur DJJ pada saat
kontraksi maupun tidak.s
◦  Sedangkn Secara umum CTG merupakan suatu alat untuk mengetahui kesejahteraan
janin di dalam rahim, dengan merekam pola denyut jantung janin dan hubungannya
dengan gerakan janin atau kontraksi rahim.
◦ Pemeriksaan CTG dilakukan :
◦ Sebaiknya dilakukan 2 jam setelah makan.
◦ Waktu pemeriksaan selama 20 menit.
◦ Selama pemeriksaan posisi ibu berbaring nyaman dan tak menyakitkan ibu maupun bayi.
◦ Bila ditemukan kelainan maka pemantauan dilanjutkan dan dapat segera diberikan
pertolongan yang sesuai.
◦ Konsultasi langsung dengan dokter kandungan
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai