Varney Helen, JanM. Kriebs, carolyn l. Gegor : 2001 buku Saku Bidan., Jakarta EGC,
Riwayat umum
Identifikasi informasi
Keluhan umum
Riwayat sosial
Riwayat keluarga
Riwayat Menstruasi
Riwayat Obstetrik
Riwayat Ginekologik
Riwayat Seksual
Riwayat kontrasepsi
Kepala
Mata, telinga, gidung, mulut dan kerongkongan.
Leher
Jantung
Paru-paru
Sistem genitourinaria
Sistem muskuloskeletal
Sistem vaskular
Pemeriksaan Payudara
Riwat terkait
Umur
Tumor putting
Rabas susu
suara
Riwayat Kehamilan
Riwayat Laktasi
Riwayat Hormonal
Lain-lain
Ooforektomi
Konsumsi alcohol
Inspeksi payudara dan puting susu; palpasia payudara dan area nodus limfe
Temuan normal
Jaringan aksesoris payudara saja atau kombinasi dari puting susu, areola dan kelenjar
parenkim ekstra
Pada daerah melintang, agak nyeri bila ditekan, pada tepi kaudal payudara.
Terdapat benjolan-benjolan halus diseluruh payudara terjadi selama fase pramenstruasi atau
Deviasi atau retaksi puting susu, dengan atau tanpa puting susu yang rata dan melebar.
Payudara mengecil/menyusut
Pada wanita yang tidak dalam tahap pascaprtum terjadi peningkatan suhu atau kemerahan
pada kulit
Terjadi perlukaan
Ukuran payudara yang meningkat secara berlebihan dan asimetris pada saat terjadi kontraksi
otot-otot dada
Puting susu mengalami erosi, ulserasi penebalan, atau kasar yang tidak lazim
Puting susu kemerahan pada wanita yang tidak menyusui atau puting telah dimanipulasi
secara seksual
Pada wanita yang tidak hamil, pascaprtum, atau menyusui, puting susu yang berkerak
Jaringan payudara atau puting susu kehilangan elastisitasnya, sering dengan pengerasan atau
Lokasi
Ukuran
Mobilitas
Berlawanan dengan pemeriksaan pada umumnya, maka tidak terlalu penting untuk
mengeluarkan rabas dari puting susu sebagai bagiab dari pemeriksaan payudara rutin. Rabas
yang didapat biasanya tidak mempunyai makna patologis. Rabas yang keluar secara spontan
Pencatatan temuan
Temuan dikatan normal apabila: Payudara simetris, lunak, dan tidak massa. Puting susu
simetris, bersih, dan tidak mengalami retaksi. Tidak teraba benjolan di nodus aksila
Sketsa tersebut dapat sederhana. Seperti permukaan sebuah jam dengan puting susu
dibagaian tengahnya. Tuliskan apakah payudara kiri atau kanan. Jelaskan ukuran,
2. catat setiap nodus sopraklavikular atau nodus aksila yang dapat disertai jumlah,
3. Deskripsikan setiap tanda retaksasi atau asimetris, lokasinya, posisi saat tanda
Akibat teerjadi perubahan fisiologis pada payudara selama kehamilan, maka temuan
1. Ukuran kedua payudara meningkat, sering disertai rasa kesemutan, tegang dan nyeri
tekan.
2. Nodular dan lobulur payudara semakin teraba, kasar dan merasa akibat hipertrofi
alveoli mamae.
3. Muncul rabas kolostrum dari puting susu. Rabas timbul paling awal pada gestasi
7. Dilatasi vena-vena subkutan, biasanya terlihat seperti garis-garis biru dibawah kulit.
8. Pada dada bagian atas terdapat gambaran vaskuler (terdapat juga dilengan atas, lehar
dan wajah)
1. Periksa keadekutan sokongan, jaga payudara dengan usuran bra yang pas dan tepat.
2. Palpasi kedua payudara untuk memastikan kondisinya lunak. Penuh-tegang, lebih
3. Bila ibu masih menyusui, inspeksi epitel puting susu terhadap adanya: tanda iritasi-
Kemerahan, nyeri tekan. Tanda-tanda awal pecah-pecah-titik lepu yang kecil atau
Pemeriksaan panggul.
Pemeriksaan Spekulium
Pemeriksaan bimanual
Pemeriksaan rektrovaginal
Jika diindikasikan dapat disertakan pelvimetri klinis sebagai bagian dari pemeriksaan
bimanual
Jenis-jenis spekulum
Virginal
Digunakan untuk para gadis muda, wanita yang belum atau mengalami koitus ringan
Graves,ukuran standar
Panjang 3 ½” dan lebar ¾”, bilah-bilah melebar melengkung membentuk ruang konfak
di antara bilah tersebut, dengan bilah posterior lebih panjang 1/4 ” dari bilah anterior.
Umumnya spekulum ini paling banyak dipakai; digunakan pada wanita subur (paraous
Panjang 5” dan lebar 1 1/4 ”, bentuk bilah seperti pada ukuran standar
Digunakan pada wanita dengan kolaps dinding vagina, terutama grandmultipara atau
Pederson
Panjangnya seperti garves ukuran standar, tetapi lebih sempit, berbilag datar
Digunakan untuk wanita yang aktif secara seksual namun jarang atau nulipara, atau
Uretrokel
Dinding anterior distal vagina menonjol kebawah dan masuk kedalam introitus.
Sistokel
Derajat pertama: dinding anterior vagina menonjol; dianggap sebagaia temuan normal
Derajat kedua; Tojolan mencapai orifisium vagina atau introitus; jika asimtomatik, tidak
perlu penanganan
Terjadi pada dinding posterior vagina bagian bawah, yang menonjol masuk kedalam
Pada derajat kedua dan ketiga, yanyakan apabila wanita mengalami kesulitan dalam
Enteerokel
Penurunan uterus
Uji laboratorium Dan studi Terekait untuk Wanita Yang tidak Hamil
Uji dan studi dilakukan sebagai bagian dari berbagai skrining rutin, didasarkna pada
umur dan status resiko wanita tersebut, mis., apabila ia perna terpajan penyakit menular
seksual (PMS) atau tuberkolosis. Paling sedikit uji dan studi terkait yang dilakukan pada
1. hemoglobin/hemotrokit
3. Urinalis
4. Pap smear
5. Nilai laboratorium untuk wanita hamil dan tidak hamil diperlihatkan pada tabel 3-1
Folat
Sel darah merah 150 – 450 mg/mL sel 100 – 400 ng/ml sel
Studi koagulasi
Ginjal
Kalsium
The institute of medicine’s subcommittee on Nutritioal Status and weight gain During
pregnancy Menyatakan bahwa pertambahan berat badan pada kehamilan dapat diperkirakan
dari indeks masa tubuh (BMI, atau ‘weight for heigt” Lihat table 8-1)
Metode untuk menuntukan pertumbuhan berat badan yang optimal selama masa kehamilan
pertambahan berat badan total selama kehamilan ditentukan BMI prakehamilan. Wanita
harus mencapai paling sedikit batas terendah dari pertambahan berat badan BMInya. Total
pertambahan berat badan pada kehamilan kembar dua adalah 16 sampai 20 kg. Pertambahan
berat badan mingguan yang dianjurkan pada trisemester 2 dan 3 adalah 0.75 kg/minggu.
Asupan kalori ditentukan dengan cara mengalikan berat badan optimal wanita tidak hamil
dalam kg dengan 35 kkal dan kemudian ditambahkan 300 kkal kejumlah total.
Untuk menentukan kebutuhan berat ibu yang berusia 20 tahun atau lebih, tinggi dan
kerangka tubuh klien dapat dilihat pada table 8-3 dan berta badan ideal dapat diketahui pada
Berat badan ideal klien dan tingkat aktifitasnya tercantum dalam standar diet Canada, 1948
Setelah usia gestasi 20 minggu, kebutuhan kalori dan protein pada diet sehari-hari wanita
yang tidak hamil harus ditambah 500 kalori dan 25 gram protein, seperti yang telah
ditentukan diatas. Angka ini merupakan nilai normal dari kebutuhan protein dan kalori
selama kehamilan.
Jika teerjadi kehamilan gestasi multipel, harus ditambahkan 500 kalori dan 25 gram protein
Untuk menentukan berat badan normal yang diperlukan pada ibu dengan usia 19 tahun atau
kurang, usia klien tercantum pada kebutuhan kalori dan protein wanita dibawah usia 19
tahun menurut U.S Recommended Daily Allowance (RDA), 1958. Data ini menentukan
Kebutuhan koreksi kalori dan protein tambahan diberikan pada 3 kategori kondisi nutrisi
yang teridentifikasi, apabila tidak diperhatikan akan berakibat merugikan terhadap hasil
kehamilan.
1. Kurang gizi
3. Stres nutrisi.
Kurang gizi didefinisikan sebagai defisit protein anatar kebutuhan protein normal kehamilan
untuk wanita secara individu dan diet asupan protein aktualnya, yang ditentukan
darikalkulasi data yang diperoleh dari riwayatnya diet klien. Kebutuhan koreksi adalah
sebagai berikut.
harian
Kalori- Untuk setiap gram defisit protein, tambahakna 10 kalori kedalam kebutuhan kalori
normal yang diperlukan pada kehamilan (mis, 10 kalori x jumlah defisit protein dalam gram
Berat badan rendah didefinisikan sebagai berat badan ibu sebelum hamil sebanyak 5% atau
lebih berada dibawah berat badan ideal seperti yang tercantum pada tabel berat badan ideal
seperti yang tercantum pada tabel berat badan yang diharapkan. Kebutuhan koreksi adalah
sebagai berikut :
Kedua koreksi protein dan kalori ditambahakan kedalam kebutuhan protein dan kalori
kehamilan normal harian. Kebutuhan koreksi protein dan kalori ini akan menambah berat
badan sebanyak 0.5 kg tiap minggu dan harus dilanjutkan samapai bebereapa minggu
hinggu jumlahnya sama degan berat badan ibu yang kurang sebelum konsepsi. Kebutuhan
dapat diberikan sebagaian untuk menambah berat badan sebanyak 0.5 kg tiap minggu dan
harus dilanjutkan sampai beberapa minggu hingga jumlahnya sama dengan berat badan ibu
yang kurang sebulum konsepsi. Kebutuhan dapat diberikan sebagian untuk menambah berat
badan sebanyak 0.25 kg tiap minggu atau ditingkatkan pada tambahan maksimal 1000
kalori dan 40 gram protein setiap hari, jika pertumbuhan berat badan badan 1 kg tiap
Stres nutrisi didefinisikan sebagai adanya satu atau lebih dari kondisi berikut
Kebutuhan koreksi adalah menambah 2000 kalori dan 20 gram protein untuk setiap kondisi
stres hingga mencapai jumlah maksimal yaitu 400 kalori dan 40 gram protein) kedalam
Wanita yang :
Mengkonsumsi tembakau
Mengkonsumsi marijuana
Gestasi multipel
Vegetarian ketat
Suplemen Zat besi
Jika perlu pada klehamilan, 30 mg elemen besi setiap (150 mg besi sulfa, 300 mg besi
Zat besi paling baik dikonsumsi diantara diantara waktu makan bersama dengan jus jeruk
Mengurangi resiko defek tabung neural jika dikonsumi sebelum konsepsi dan selama 6
Suplemen Vitamin C
1 lapis roti
Sayuran
Buah-buahan
¾ cangkir jus
42 sampai 56 mg keju
Hitung ½ mangkuk buncis yang matang, atau 1 butir telur, atau 2 sendok makan mentega
kacang kira-kira sama dengan 28 mg daging yang mengandung lemak (1/3 porsi)
Batasi jumlah kalori dari bahan-bahan ini, khususnya jika berat badan perlu diturunkan.
Remaja pria dan pria dewasa aktif memerlukan jumlah porsi yang lebih banyak. Wanita dan
beberapa orang dewasa tua memerlukan porsi sedikit dari yang ditampilkan. Anak-anak
remaja putri, wanita aktif, dan beberapa pria memerlukan jumlah porsi setengah dari porsi
yang ditampilkan.
LATIHAN SELAMA KEHAMILAN
Masalah keamanan.
1. waspada terhadap keperhatinan teoritis, seperti pengalihan aliran darah uterus untuk
olahraga, resiko hipertemia, respon stres dan iritabilitas uterus, dan efek fisik dari
5. Konsumsi kelelahan kalori secara adekuat dengan selang waktu yang teratur
8. Jika ada seseorang penari profesional atau atletit kompetisi, pantau reaksi anda dan
Aborsi spontan
Kemungkinan sedikit
Manajemen
Segera beritahu bidan jika terdapat Perdarahan meningkat, Kram dan nyeri
mirip-flu
3. jika pemeriksaan fisik dan ultrasuara negatif, tenangkan wanita, kaji ulang gejala
4. Konsultasikan kedokter jika terjadi pendarahan hebat, kram meningkat, atau hasil
6. Teerjadi ketika aborsi spontan dapat dipastikan melalui diagnosis dilatasi servik,
Terjadi ketika aborsi spontan dapat dipastikan melalui diagnosis dilatasi servik, ketuban
Manajemen
Usia getasi
Jumlah pendarahan
Status emosi
Tanda-tanda visual
Aborsi spontan secara tuntas dapat terjadi dengan D&C atau secara tiba-tiba dirumah.
Wanita menginginkannya
Tidak ada demam (ukur suhu tiap 4 jam, harus kurang dari 37,7 oC)
Jika telah mengalami abortus spontan sebanyak 2 kali atau lebih, simpan
Dokter menginginkanya.
Tindak lanjut
Konseling konsetrasepsi
Jika telah mengalami aborsi dua kali atau lebih, rujuk untuk dilakukan konseling
Missed aborsi
Beercak dan perdarahan vagina, dengan atau tanpa kram, tidak atau dapat terjadi
Amenore persisten
Manajemen
Kadar fibrinogen
Tindak lanjut
Mola Hidatidosa
kariokarsinoma
Perdarahan uterus (bercak darah atau lebih parah0 pada usia 12 minggu
Napas pendek
Diagnosis
Serum hCG sangat tinggi atau meningkat sepat 100 hari setelah HPHT
Manajemen
Kehamilan Ektopik
uterus
Kehamilan Tuba
Nyeri abdomen bagian bawah yang hebat, tajam seperti tertusuk dan tersayat
Rasa penuh pada fornik posterior, mungkin disebabkan oleh darah di area
kavum Douglas
Manajemen
1. uji laboratorium
Serum hCG rendah untuk usia gestasi atau uji urine pada kehamilan mingkin
negatif
Sel darah putih (SDP) normal atau dalam rentang hinggga 30.000
Hemoglobin/hemotokrit
2. Ultrasuara
TUBERKULOSIS.
Uji Skrining
Uji skrining mendeteksi hipersensitivitas terhadap protein tuberkolosis. Uji yang sering
digunakan adalah uji mantoux, dikenal dengan PPD (purified protein derivative).
Uji mountoux terdirir dari 0,1 mL tuberkulin PPD yang mengandung 5 unit tuberkulin,
diberikan secara intradermis dilengan bawah. Reaksi PPD harus diperiksa 48 sampai 72 jam
setelah injeksi. Jika reaksi klien tidak terbaca sampai 72 jam atau lebih dan hasilnya adalah
negatif, uji harus diulangi. Raksi positif dapat diukur 1 minggu setelah dilakukan uji.
Reaksinya berupa lingkaran bengkak (idurasi) yang dapat diraba dan dapat diukur
milimeter. Pengukuran tidak termasuk eritema. Berdasarkan pada faktor resiko berikut,
1. Idurasi ≥ 5mm
tuberkolosis
diketahui
2. Idurasi ≥ 10 mm
Orang asing-lajir dari suatu tempat di dunia dimana sering terjadi tuberkolosis
Anggota dari suatu ras atau kelompok etnik yang beresiko tinggi (Ms., suku asli
rendah
3. Idurasi ≥15 mm
memberitahukan hala-hal ini kepada dokter. Selama tindakan sinar-X, abdomen wanita
harus ditututp.
Hapatitis
Radang hati yang disebabakan oleh beberapa infeksi virus yang dikenal sebagai hepatitis
A,B,C,D dan E yang merupakan teridentifikasi melalui riwayat klien, pemeriksaan fisik, dan
data laboratorium berikut ini. Bukti atau kecurigaan hepatitis maternal mengharuskan
wanita dirujuk untuk konsultasi dokter. Hepatitis adalah kondisi yang dapat dilaporkan, oleh
Riwayat
Pekerjaan
Hemolia
Perlu dialisis
Pemeriksaan Fisik
Nyeri tekan dan pembesaran hati
Pembesaran limpa
Evaluasi laboratorium
Uji skrining hepatitis positif atau identifikasi antigen dan antibodi spesifik untuk
hepatitis
Hasil funsi hati meningkat : AST, (SGOT), ALT (SPGT), LDH dan bilirubin
Virus Hepatitis A
Alu transmisi
Fekal oral
UMUM
Anorexia
Malaise
Kelemahan
Kelelahan
Mual
Demam ringan
Khusus
Urtikaria
Artritis
Artralgia
Mialgia
Ikterik
Pruritas
Spenomegali
Nyeri otot
Perjalanan penyakit
Awitan cepat
Profilaksasai
Keluarga dan orang-orang terdekat harus diberikan globulin imun (IG), yang dahulu
Rute penularan
Saliva
Sekresi vagina
Semen
Mual, muntah
Demam, mengigil
Lemah
Lelah
Sakit kepala
Gejala non hepatik (kemerahan demam, artralgia, mialgia, artritis) biasa mendahului
ikterik
Perjalanan penyakit
Infeksi material
karsinoma hepatoseluler
Dapat terjadi pada saat ke;ahiran melalui kontak dengan darah maternal yang
terkontaminasi
Viris hepatitis B terdapat pada semua cairan tubuh klien yang terinfeksi kecuali air
susu
ACOG dan CDC merekomendasikan skrining rutin virus hepatitus B untuk semua
wanita hamil
Harus mendapatkan HBIG sebanyak 0,5 ml IM satu jam setelah lahir dana 2 atau 3
Antepartum
Pakai sarung tangan dikedua tangan dan gunakan tekhnik yang cermat pada
Persalinan
Kelahiran
Pascaprtum
Waspada terhadap darah dan feses
Rubela
Titer antibodi rubela untuk kekebalan, idealnya harus dilakukan sebelum kehamilan.
Katarak
Cacat jantung
Glaukoma
Mikrosefali
Demam ringan
Merasa ngantuk
Sakit tenggorokan
Kemerahan-merah terang atau pucat, menyebar secara cepat dari wajah keseliruh
Manajemen
Jika wanita belum di imunisasi dan diketahui atau terduga terpajan, kumpulkan uji
Pengaturan Vaksin
Jika tidak diimunisasi dan tidak hamil: Berikan vaksinasi, anjurkan untuk tidak
Jika tidak diimunisasi dan sedang hamil: anjurkan untuk menghindari pajanan
Jika wanita menjadi hamil dalam 3 bulan setelah menerima vaksin: kehamilan
Varisela.
Varisela (cacar air) adalah bentuk herves virus yang sangat menular
Lebih dari 90% orang dewasa memiliki riwayat varisela pada masa kanak-
25 samapai 40% janin yang terpajan virus ini, mengalami sindrom varisela
konginetal (hanya jika ibu mengidap penyakit ini, bukan yang baru saja terpajan)
Resiko terbesar adalah pada 20 minggu pertama.
Katarak
Korioretinitis
Hipoplasia ekstremitis
Hidronefrosis
Mikrosefali
Retardasi mental
Lesi dermatom
Dapat ditularkan ke bayi baru lahir jika terjadi 6 hari sebelum sampai 2 hari
menjelang kelahiran
Tidak ada waktu bagi ibu untuk membentuk dan mengembangkan imunitas
meninggal
pneumonia varisela.
Pada 40%kasus pada kehamilan, pneumonia varisela mengakibatkan kematian
ibu
Penularan
Kontak langsung
gejala pertama
Ditularkan 2 hari samapi terjadi lesi dan sampai seluruh lesi menjadi krusta (7
samapi 10 hari)
Wanita yang terpajan atau terinfeksi harus diperiksa sebelumatau setelah jam
Demam
Menggigil
Artralgia
Lesi dimulai kepala dan leher; kemudian menyebar ke badan dan ekstrimitis;
Batuk nonproduktif
Dispnea
Vaksin
Skrin wanita selama kunjugan prekonsepsi; anjurkan uji serologi varesele apabila
vaksinasi
Manajemen asuhan wanita dengan varisela berdasarkan rute atau pajanan terhadap infeksi
3. Hindari wanita kintak dengan anggota keluarga yang terpajan samapi periode
atau negatif.
2. Jika wanita mengalami penyakit fulmina disertai demam tinggi, kemerahan yang
intravena
4. Mungkin diperlukan isolasi bayi dari ibunya, meskipun tidak ada kemerahan
maternal.
5. Jika mungkin lakukan pompa ASI untuk bayi, agar kontak langsung dengan lesi
internal minimal.
4. Pompa ASI untuk bayi, agar kintak dengan lesi maternal minimal
1. Tentukan serologi ibu (kekebalan ibu lewat antibodi masuk kejanin/bayi baru lahir)
2. rawat bayi dan ibu tanapa imunisasi dengan VZIG atau rujuk bayi ketenaga
kesehatan
3. Hindarai kontak anatar ibu dan bayi dengan individual yang terinfeksi.
Adanya bakteri dalam urin adalah bermakana jika spesimen tangkap-bersih (Clean-catch
Kontaminasi spesimen merupakan indikasi, dan wanita tidak perlu dirawat, jika hasilnya
Pasien asma mengalami perburukan gejala selama kehamilan hanya karena menghentikan
Tujuan terapai : Mendapatkan pembebasan yang total dari gejala, sehingga gaya hidup
Dasar terapi obat untuk asama pada kehamilan tidak berbeda dari terapai asama pada wanita
tidak hamil.
peningkatan ventilasi
Perburukan 22%
Perbaikan 25%
2. Teofilin
3. Cromolin
4. Corticosteroid
5. Cholineergik antagonis
A. Agonis β Adenergik
albuterol.
B teofilin
Teofilin dan aminofilin mudah melintasai plasenta dan konsentrasi teofilin janin sama
Teofilin tebukti teratogen kardiovaskuler pada binatang, tapi tidak ada bukti pada janin
manusia
Obat telah digunakan secara luas selama berpuluh-puluh tahun dan dianggap aman
Prefarat aerosol salbutamol dan terbutalin terapi inisial pilihan pengangan asma dalam
kehamilan.
Artinya perubahan efek obat akibat pemberian obat bersamaan dengan obat lain
B. Cromolin
Sebagai agen profilaksis, bekerja sebagai stabilisator membran mest cell, sehingga
C. Aerosol solution
Pemberian sebelum serangan dengan cromilin akan memblok serangan ashma yang
Pemberian steroid jangka pendek diperlukan untuk eksaserbasi yang gagal memberi respon
terhadap penambahan dosis steroid inhalasi dan untuk serangan berat akut.
Prednisolon dimetabolisme oleh plasma dan hanya sedikit (10%) obat aktif
D. Costikosteroid
Antihistamin
Α adrenergic agonis
Costicosteroid
Cromolin
A. antihistamin
B. Alfa adrenergik
Nasal dekongestan
C. cortikosteroid
Agen antitusif :
batuk di CNS
- nyeri uluh hati akibat refluks gastro-esafagus sangat sering terjadi selama kehamilan,
- anjuran makan sedikit tetapi sering yang kaya karbohidrat dan diman untuk tidak
- Dispepsia pada kehamilan paling baik memberi pengertian dan nasehat tentang
Strategi
- Histamin
- Gastrin
- Prostaglandin
Ikatan mediator reseptor di sel parietal lambung aktifitas pompa proton sekresi
- Jika obat menempati reseptor histamin, akan terjadi sekresi asam lambung (efek
Cimitidine punya efek hormon sebagai anti androgen hati-hati pemberianya pada
pria.
- prreparat omeprazole
- Pemberian 1kali/hari
- Jarang digunakan pada kehamilan karena efek teratogenik perna dilaporkan dalam
manusia
B. Antasida
1. Antasida sistemik
- Sudah jarang
- NaHC03
- Bahaya alkolisis.
2.Antasida nonsistemik
Mg(OH)2+2HCl Mgcl2+2H20
1. Sucralfat
alumunium sukrosa sulfat secara selektif berikatan dengan jaringan ulkus yang
antasid tidak diabsorpsi secara sistemik efektis untuk penyembuhan ulkus peptik.
2. Koloid Bismut
- intoleransi makanan
- kehamilan
- nyeri
- radiasi
Penanganan :
1. Non farmakologis
2. Farmakologis
- antihistamin
- antikolinergik
- fenotiazin
- metoklopamid
- kanabinoid
Sering pada kehamilan dini, mual dan muntah umumnya berlangsung singkat
- Antihistamin :
Dimenhidrat (Antimo)
Dipenhidramin
- Anthikolinergik :
Scopolamin
Efek samping mulut kering, penglihatan kabur (dilatasi pupil) takikardi dan konstipasi
- Fenothiazin
Sering digunakan pada mual dan muntah berat akibat pembedahan, anestetik, neoplastik,
akibat radiasi.
- Peningkatan dari tekanan darah yang berlangsung lama dan tidak terkontrol dapat
- Definisi :
- Belum ada definisi yang tepay mengenai hipertyensi
- WHO normal adalah 140/90 mmHG, dan tekanan darah ≥160/95 mmHg hipertensi
- Hypertensiona
kehamilan, setelah umur kehamilan 20 mg atau lebih atau segeera setelah persalinan
Eklamsia ialah kelaianan akut pada wanita hamil, dalam persalinan atau nifas yang
ditandai dengan timbulnya kejang dan atau koma, sebelumnya menunjukan gejala
preeklamsia.
Kriteria diagnostik :
Oedema proteinuri yang melebihi 3000 mg/ 24 jam, hipertensi, pada eklam,si ada kejang
Hipertensi kronik : Hipertensi yang menetap oleh sebab apapun, yang sudah ditemukan
Preeklamsi/eklamsi atas dasar hipertensi kronis adala timbulnya preeklamsi atau eklamsi
Sistem Renin-Angiostensin-Aldosteron
-pelepasan renin
# Sistem Vasopresin
Dosis awal
Dosis pemeliharaan
Obat antihipertensi yang aman dan efektik untuk hipertensi pada kehamilan
Metildopa
-Melalui plasenta, menurunkan td sistolik neonatus tapi tidak ada laporan tentang efek
- Kerja sentral pada batang otak, melawan kerja adrenalin, noradrenalin dan dopamin
Efek camping depresan saraf pusat, mengantuk, depresi dan hipotensi potural
- Melintasi presenta dan menyebabkna penurunan denyut jantung janin tapi tidak
berbahaya.
Prasozin
- Penghambat adrenoreseptor α
Hidralazin
- Merupakan vasodilator
- Curah jantung tida mencukupi untuk mempertahankan aliran darah ke organ dan
jeringan
Digoksin
- Dosis terapuetik dekat dengan dosis toksok sehingga penetuan dosisa harus tepat
Digitalis
Thalidomid adalah: salah satu obat yang digunakan untuk ibu hamil yang mengalami
Penelitian epidemiologi pada kehamilan di Amerika utara dan ereopa selama jangka waktu
Di Inggris penelitian prosfektif memberi kesan sekitar 10% wanita minum obat pada awal
kehamilan.
Cacat terjadi pada sekitar 2% hingga 3% bayi pada saat lahir, 255 beresifat genetik dan 655
tidak diketahui sebabbnya. Sekitar 2-3% cacat diperkirakan akibat terpai obat.
2. vagina
3. Ovarium(Indung telur)
4. payudara
5. Sirkulasi darah
6. sistem respirasi
7. Sistem pencernaan
8. Traktus urinarius
9. Perubahan kulit
Plasenta
- Plasenta terdiri dari dua bagian yaitu bagian fetus (korion) dan bagian ibu (desidu
basalis)
- Sawar plasenta terdiri: endotel dari kapiler fetus dan lamina basal kapiler ini,
sitotofrablas)
Fungsi plasenta
1. Sebagai alat nutritif Penyaluran bahan nutrisi dengan jalan difusi, enzimatik dan
pipositosis
2. Sistem ekskresi
5. Penyalur antibodi Kekebalan pasif janin samapai 4 bulan, antibodi yang dibentuk
6. sebagai barier sel trofoblas cukup kuat untuk bertindak sebagai barier terhadap
bakteri dan virus. Demikian juga obat yang dapat membahayakn pertunbuhan dan
- Fase Praembrional dari saat konsepsi sampai 17 hari (yakni sekitar 3 hari setelah
terlamabt haid)
- Terjadinya implantasi
- Pembentukan blastokista dan gatrulis Selama fase ini akibat efek buruk dari pada
organisme yang sxedang berkembang tersebut paling mungkin keamtian atau aborsi
9atau resorpsi0 atau utuh bertahan hidup melalui multifikasi sel yang masih
- Perkembangan embrinal dari 18 samapai 555 hari setelah konsepsi adalah saat
kerusakan pada jaringan tersebut juga tidak mudah diperbaiki. Semakihn dini
- Pada masa janin dari 56 hari sehingga cukup bulan pengaruh obat0obatan biasanya
terbatas pada cacat pertumbuhan dan hilangnya fungsi dari pada kelaiann struktur
yang nyata.
- air tubuh total meningkat sebanyak 18 liter selama kehamilan keadaan ini
cukup besar
- Aliran plasma ginjal menjadi dua kali lipat pada trisemester tiga kehamilan, obat
Belum ada penyelidikan yang sistemik tentang pemantauan kadar obat selama kehamilan
1. adanya kenyakinan bahwa kadar obat akan menurun karena perubahan fisiologis
selama kehamilan.
2. Masalah yang sama besar selama masa kehamilan atau diluar masa kehamilan
Dua hal yang dipertimbangkan ketika menafsirkan konsentrasi obat selama kehamilan :
1. Pengikatan protein.
konsentrasi yang diukur dari obat yang sangat terikat protein, tetapi jumlah oabt yang
2. Batas terapi
Tidak jelas apakah efek kehamilan merubah efek obat. Batas terapi mungkin tidak
cukup sewaktu hamil karena adanya perubahan dalam hubungan antara kinsentrasi dan
efeknya.
Obat melewati plasenta dengan cara difusi pasif. Obat dengan berat molekul rendah dan
tidak terionisasi dan mudah larut dalam lemak akan lebih cepat melewati plasenta dari
Tapi dalam waktu tertentu kebanyakan obat akan mencapai konsentrasi yang kira-kira
Transfer obat kejanin tidak dapat dihindari, pengecualian untuk aturan ini adalah
Antibiotik.
Penisilin dan sefalosforin tidak terbukti teratogenik, OAT, etambutol dan isoniazid
Rimfamisin menyebabkan cacat tabung saraf dan celah wajah pada tikus.
Obat psikotropik
Antidepresan trisiklik dan fenotiazin tidak dikaitkan dengan kelainan pada janin
Antikoagulan
Antikoagulan oral telah dikenal sebagai teratogenik dan dihubungkan dengan tiga jenis
kelaian utama.
Anti kejang
Inseidensi malformasi dua kali hingga empat kali lipat antara bayi yang lahir dari ibu yang
epilepsi. Malformasi meliputi orafasial dan jantung otot rangka, mikrosefali dan cacat
tabung saraf.
Natrium salproat menimbulkan cacat tabung saraf dengan insidensi sekitar 2,5%
Obat imunosupresif
Kehamilan pada wanita yang telah menjalani transplatasi ginjal dan yang meminum obat-
obat seperti azatioprin dan prednisolon. Sedikit fakta obat-obat tersebut bersifat teratogenik
Hormon seks
Preparat hormon yang diminum pada kehamilan awal meliputi pil kontrasepsi oral yang
Tiga golongan utama kelainan : kelaianan tungkai; cacat jantung; cacat sisttem saraf pusat.
Vacteral, cacat pada vetebrata, artersiani, jantung atresia trakeo-oesofagus, ginjal dan
tungkai.
Preparat dermatologis
Retinoid yang digunkan sebagai obat jerawat efek terategonik terlihat pada 25% dari bayi
Adanya pengenceran dalam tubuh ibu, ditambah dengan adanya air susu membuat dosis
Barbiturat Mengantuk
Benzodiazepin Letargi
Efedrin Iritabilitas
Virginia A. Beal, 1986, Nutrition in life Spand, new York, Mac Millan Publishing Co.
Departement of Health and Human services, 1990, Nutrition During Pregnancy, national